Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang.
Gumawan Achmad seorang ginekolog (Kompas, 2001) menyatakan bahwa dua pertiga
dari penderita kanker di dunia berada di negara-negara berkembang seperti Indonesia.
Hal ini sejalan dengan pernyataan Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada
Kabinet Indonesia Bersatu, Siti Fadilah Supari (2005), menyatakan bahwa kanker
telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Begitu pula dalam
sambutannya ketika membuka Temu Ilmiah Dokter Bedah Onkologi Indonesia ke-1
(1stInternational Scientific Meeting di Indonesi Society of SurgicalOncologyst/ISSO),
beliau menyatakan bahwa jumlah pasien kanker di Indonesia mencapai 6% dari 200
juta lebih penduduk Indonesia (Media Indonesia, 2005). Bahkan telah diperkirakan
bahwa menjelang permulaan abad ke-21, peta penyakit di Indonesia akan mendekati
peta penyakit di negara maju dimana penyakit kanker berada padaurutan ketiga
penyebab terjadinya kematian setelah penyakitkardiovaskuler dan kecelakaan
(Tambunan, 1995 dalam Lumungga 2009).
Di Amerika Serikat, lebih dari 450.000 orang meninggal dunia setiap tahun
karena penyakit kanker. Sekitar 70-90% dari penyakit kanker tersebut berkaitan
dengan lingkungan dan gaya hidup (life style). Kurang Iebih 30% dari kematian
tersebut karena rokok. Faktor-faktor keturunan (genetik), radiasi, polusi dan eksposur
lainnya memberikan kontribusi 45.000-90.000 kematian. Dari seluruh penyakit kanker
yang disebabkan faktor lingkungan, sekitar 40-60% berhubungan dengan faktor gizi.
Dalam tahun 1984, 22% dari seluruh kematian di Amerika Serikat, disebabkan karena
kanker. Dan 965.000 kasus baru yang didiagnosis menderita kanker, 483.000 di
antaranya meninggal dunia. Diperkirakan 60-70% kanker disebabkan karena faktor
lingkungan, terutama makanan dan rokok (Sudiman, 1991).
Oleh karena sangat pesatnya pertambahan penderita kanker, sangat penting
bagi masyarakat untuk menghindari penyakit kanker dengan mengetahui faktor-faktor
penyebabkanker dan melakukan tindakan pencegahan agar kanker tidak menyebar ke
bagian tubuh lainnya dengan salah satu caranya yaitu melakukan diit kanker.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kanker ?
2. Bagaiman prevalensi kanker ?
3. Apakah faktor penyebab kanker ?
4. Bagaimana gejala kanker ?
5. Apa dampak kanker ?
6. Bagaimana peran zat gizi pada penyakit kanker ?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui pengertain kanker
2. Dapat mengetahui prevalensi kanker
3. Dapat mengetahui faktor penyebab kanker
4. Dapat mengetahui gejala kanker
5. Dapat mengetahui dampak kanker
6. Dapat mengetahui peran zat gizi pada penyakit kanker
BAB II.PEMBAHASAN
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI ALMA ATA YOGYAKARTA, MAKALAH
KANKER
A. Pengertian Kanker
Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel jaringan
tubuh yang tidak normal. Sel-sel kanker akan berkembang dengan cepat, tidak
terkendali, dan terus membelah diri, selanjutnya menyusup ke jaringan di sekitarnya
(invasive) dan terus menyebar melalui jaringan ikat, darah, dan menyerang organorgan penting serta saraf tulang belakang. Dalam keadaan normal, sel hanya akan
membelah diri jika ada penggantian sel-sel yang telah mati dan rusak. Sebaliknya, sel
kanker akan membelah terus meskipun tubuh tidak memerlukannya, sehingga akan
terjadi penumpukan sel baru. Penumpukan sel tersebut mendesak dan merusak
jaringan normal, sehingga mengganggu organ yang ditempatinya (Mangan, 2009).
Kanker adalah suatu jenis penyakit berupa pertumbuhan jaringan yang tidak
terkendali kerena hilangnya mekanisme kontrol sel sehingga pertumbuhan menjadi
tidak normal. Penyakit ini dapat menyerang semua bagian organ tubuh. Baik pada
orang dewasa maupun anak-anak. Akan tetapi, lebih sering menyerang orang yang
berusia 40 tahun (Uripi, 2002).
B. Prevalensi Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit yang termasuk dalam kelompok
penyakit tidak menular (Non-communicable diseases atau NCD). NCD merupakan
penyebab kematian terbesar di dunia. Dari 57 juta kematian pada tahun 2008, 63% (36
juta kematian) disebabkan oleh NCD, terutama oleh karena penyakit kardiovaskuler
(17 juta kematian), kanker (7,6 juta kematian), penyakit paru kronis (4,2 juta
kematian) dan diabetes (1,3 juta kematian). Sekitar seperempat dari jumlah kematian
akibat NCD di dunia terjadi pada usia sebelum 60 tahun. Angka kematian akibat NCD
lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah seluruh kematian karena penyebab lainnya.
Berbeda dengan pendapat secara umum, 80% kematian akibat NCD justru terdapat di
negara-negara dengan berpendapatan rendah-menengah. NCD merupakan penyebab
kematian tertinggi di sebagian besar negara-negara di Amerika, Mediterania Timur,
Eropa, Asia Tenggara dan Pasifik Barat (WHO, 2010).
Kematian akibat NCD diproyeksikan meningkat 15% secara global antara
tahun 2010 dan 2020, hingga mencapai 44 juta kematian. Peningkatan tertinggi
(diperkirakan sebesar 20%) akan terjadi di negara-negara Afrika, Asia Tenggara dan
Mediterania Timur. Akan tetapi negara-negara yang diperkirakan mempunyai jumlah
angka kematian tertinggi pada tahun 2020 adalah Asia Tenggara (10,4 juta kematian)
dan Pasifik Barat (12,3 juta kematian) (WHO, 2010).
Pada dekade mendatang, kanker diprediksi sebagai penyebab kesakitan dan
kematian yang semakin penting di seluruh dunia. Tantangan untuk pengendalian
kanker sangat besar, ditambah dengan karakteristik populasi dengan usia yang
semakin lanjut. Oleh karenanya, peningkatan prevalensi penyakit kanker sulit
dihindari. Diperkirakan pada tahun 2008 terdapat 12,7 juta kasus kanker baru, dan
angka ini diprediksi menjadi sebesar 21,4 juta kasus pada tahun 2030. Dua pertiga
kasus tersebut terdapat di negara-negara dengan sosial ekonomi rendah-menengah
(WHO, 2010).
Di wilayah Asia Tenggara, pada tahun 2008 diperkirakan terdapat 1,6 juta
kasus kanker baru dan 1,1 juta kematian akibat kanker. Angka ini diproyeksikan
meningkat menjadi 2,8 juta kasus kanker baru dan 1,9 juta kasus meninggal. Pada
laki-laki, diperkirakan terdapat 758.000 kasus kanker baru dengan jenis kanker
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI ALMA ATA YOGYAKARTA, MAKALAH
KANKER
terbanyak adalah kanker paru, diikuti dengan kanker mulut, kanker faring, kanker
esofagus, kanker lambung, kanker kolorektal, kanker hati dan kanker laring.
Sedangkan para perempuan diperkirakan terhadap 831.000 kasus kanker baru dengan
jenis kanker terbanyak adalah kanker serviks dan payudara. Perbedaan jenis kanker
ini menyebabkan jumlah kematian kanker yang lebih tinggi pada pria (557.000
kematian) daripada wanita (515,000 kematian) (IARC, 2008).
Di Indonesia, hasil survei Riset Kesehatan Dasar menunjukkan angka
prevalensi penyakit tumor/kanker sebesar 4,3 per 1000 penduduk (Kementerian
Kesehatan, 2007). Kanker sebagai penyebab kematian menempati urutan ke tujuh
(5,7% dari seluruh penyebab kematian) setelah kematian akibat stroke, tuberkulosis,
hipertensi, cedera, perinatal, dan diabetes melitus.
Data dari WHO (2010) menunjukkan bahwa pada laki-laki, jenis kanker yang
terbanyak di Indonesia adalah kanker paru, sedangkan pada perempuan adalah kanker
payudara (lihat Gambar 1). Menurut data rawat inap rumah sakit, insidensi kanker
tertinggi di Indonesia secara umum adalah kanker payudara sebanyak 8.082 kasus
(18,4%), diikuti dengan kanker leher rahim 4.544 kasus (10.3%), kanker hati dan
saluran empedu 3.618 kasus (8,2%), leukemia 3.189 kasus (7,3%), Limphoma Non
Hodgkin 2.862 kasus (6,5%), kanker bronkhus dan paru 2.537 kasus (5,8%), kanker
ovarium 2.314 kasus (5,3%), kanker rektosigmiod rektum dan anus 1.861 kasus
(4,2%), kanker kolon 1.635 kasus (3,7%), dan kanker kelenjar getah bening 1.022
kasus (2,3%). (Sistem Informasi Rumah Sakit Indonesia, 2008).
Menurut penelitian yang pernah dilakukan, prevalensi kanker berdasar provinsi
menunjukkan bahwa ada 5 provinsi yang prevalensi kankernya melebihi prevalensi
kanker nasional (>5.03%), yaitu Provinsi DIY sebesar 9.66%, Provinsi Jawa Tengah
sebesar 8.06%, Provinsi DKI Jakarta sebesar 7.44%, Provinsi Banten sebesar 6.35%,
dan Provinsi Sulawesi Utara sebesar 5.76%. Kemudian jika berdasarkan odds ratio
dari 12 jenis tumor ada diteliti menunjukkan bahwa tumor ovarium dan servix uteri
mempunyai prevalensi sebesar 19.3% dengan 95% CI 17.8 20.9, sedangkan odds
ratio yang terendah adalah tumor saluran pernafasan yang mempunyai prevalensi 0.6%
dengan 95% CI 0.4 0.9. (Oemiati,R.dkk, 2011)
C. Faktor Penyebab Kanker
Sampai saat ini, penyebab kanker belum diketahui pasti. Ada banyak faktor
penyebab yang dapat menimbulkan kanker pada bintang percobaan. Namun, hal ini
belum sepenuhnya dapat dibuktikan pada manusia, walaupun patut mendapat
perhatian. Gaya hidup modern dewasa ini juga dapat meningkatkan resiko
pertumbuhan kanker. Misalnya saja kebiasaan merokok, konsumsi minuman keras
yang berlebihan, banyak makan makanan yang berlemak, dan berganti-ganti pasangan
seksual. Karsinogen secara umum dapat diartikan sebagai penyebab yang dapat
merangsang pertumbuhan kanker (Dalimartha, S. 2004).
Faktor Penyebab Kanker antara lain :
1. Umur
Kebanyakan kanker menyerang orang yang berumur di atas 60 tahun. Tetapi tidak
sedikit orang yang jauh lebih muda, bahkan anak-anak di bawah umur lima tahun,
yang juga terkena kanker.
2. Tembakau
Asap rokok/tembakau yang dihirup baik perokok aktif maupun perokok pasif
dapat menyebabkan kanker paru-paru, kanker pita suara, kanker mulut,
tenggorokan, ginjal, kandung kencing, kerongkongan, perut, pankreas, leukemia,
dan leher rahim. Bukan hanya asapnya, bahkan sering menghirup aroma tembakau
pun dapat menyebabkan kanker, dan mengunyah/menghisapnya (misal dalam
bentuk susur Jw) dapat menyebabkan kanker mulut.
3. Sinar Matahari
Sinar matahari pagi baik untuk kesehatan. Tetapi sinar matahari siang, yang
banyak mengandung ultraviolet, dapat menyebabkan kanker kulit. Gunakan
payung, topi lebar, dan pakaian yang sebanyak mungkin menutup tubuh untuk
melindungi diri dari sinar ultraviolet. Kulit yang tidak terlindungi, sebaiknya
diolesi dengan sunscreen yang mengandung sun protection factor (SPF) paling
sedikit 15.Sinar ultraviolet dapat menembus kaca, pakaian yang tipis, juga dapat
dipantulkan oleh pasir, air, salju, dan es. Perlu diingat, bahwa lampu-lampu
ultraviolet yang banyak dijual di toko juga dapat menyebabkan kanker.
4. Zat-zat Kimia
Banyak zat kimia yang ditambahkan dalam makanan/minuman modern yang dapat
menjadi pemicu kanker, misalnya zat pengawet, pewarna buatan, pemanis buatan,
perasa buatan. Padahal, hampir semua makanan/minuman produksi pabrik atau
yang dijual di warung/restoran mengandung zat-zat tambahan tersebut. Tetapi
makanan yang disiapkan di rumah pun belum tentu bebas resiko kanker. Karena
kebanyakan sayur-sayuran dan buah-buahan ditanam dengan mengandalkan pupuk
buatan dan pestisida. Makanan yang dipanggang, dibakar, atau digoreng dengan
minyak jelantah juga berpotensi menyebabkan kanker. Begitu juga air yang
terpolusi deterjen maupun limbah-limbah kimiawi lainnya(walaupun telah
dijernihkan).Zat-zat kimia lain penyebab kanker dapat masuk ke tubuh manusia
melalui udara, misal bensin, asbes, kadmium, nikel, vinil klorida, dan sebagainya.
5. Infeksi Virus dan Bakteri
Beberapa jenis virus dan kuman dapat meningkatkan resiko kanker, antara lain:
a. Virus human papilloma (HPV), merupakan penyebab utama kanker leher
rahim dan dapat meningkatkan resiko timbulnya kanker jenis lain.
Virus hepatitis B dan hepatitis C dapat memicu timbulnya kanker hati.
Virus human T-cell leukemia/lymphoma (HTLV-1) meningkatkan resiko
limfoma dan leukemia. Virus human immunodeficiency (HIV) yang
dikenal sebagai penyebab AIDS ini meningkatkan resiko limfoma dan
Kaposis sarcoma.
b. Virus Epstein-Barr meningkatkan
resiko
terjangkitnya
limfoma.
Virus human herpes 8 (HHV8) dapat menyebabkan Kaposis
sarcoma. Helicobacter pylori penyebab luka lambung dan usus juga dapat
menimbulkan
kanker
disepanjang
saluran
pencernaan.
6. Diet, Kegemukan, dan Kurang Gerak
Terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan garam diduga dapat
meningkatkan resiko kanker usus, rektum, dan kanker lain di daerah perut.
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI ALMA ATA YOGYAKARTA, MAKALAH
KANKER
Kanker dapat dikatakan sebagai penyakit gaya hidup karena dapat dicegah dengan
melakukan gaya hidup sehat dan menjauhi faktor risiko terserang kanker. Berikut
beberapa cara pencegahan kanker secara dini :
1. Hindari makanan tinggi lemak, makanan instan yang mengandung bahan
pewarna dan bahan pengawet, serta makanlah makanan dengan gizi seimbang.
2. Hindari hubungan seksual dengan pasangan yang bukan suami atau istri
sendiri, atau berganti-ganti pasangan.
3. Hindari asap rokok atau berhentilah merokok.
4. Hindari stress dan konflik yang berkepanjangan.
5. Hindari terkena sinar matahari yang berlebihan.
6. Periksakan kesehatan secara berkala.
7. Minumlah air murni yang sudah melaui proses penyaringan misalnya proses
penyaringan reverse osmosis (RO).
8. Hindari terapi hormon sintesis.
9. Hindari penggunaan hormone sintesis saat KB dalam jangka waktu lama.
10. Rutin mengonsumsi vitamin A, C, E, B kompleks, dan suplemen yang bersifat
antioksidan, peningkat daya tahan tubuh, dan pembuang racun. Misalnya, rutin
mengonsumsi klorofil (Mangan, 2009).
E. Dampak Kanker
Dampak kanker menurut Dalimartha, S (2004), diantaranya :
a. Akibat pertumbuhan tumor ganas yang infasif
Pertumbuhan sel kanker dapat menekan (kompresi) organ-organ tubuh
disekitarnya sehingga menyebabkan luka (erosi), bahkan luka tembus (perforasi)
berbagai organ. Bila yang diinvasi organ vital, seperti otak, saluran nafas
(bronkus), sumsum tulang belakang (Medula spinalis), usus dan saluran empedu,
luka tersebut akan menimbulkan komplikasi gawat yang memerlukan tindakan
segera.
Akibat erosi dan perforasi dapat terjadi pendarahan. Kadang timbul saluran
(fistula) yang menghubungkan poros usus dengan kandung kencing (Fistula
rektovesika urinaria). Akibat lain dari ifasi tumor antara lain rasa nyeri atau adanya
gangguan fungsi kelenjar yang menyebabkan penyakit seperti : diabetes, insipidus
dan penyakit addison.
b. Akibat tidak langsung dari kanker
Secara tidak langsung, kanker menyebabkan banyak gangguan, seperti timbul
demam, berat badan turun, tidak nafsu makan, kurang darah (anemia), rasa lemas,
maupun daya tahan tubuh menurun. Dalam keadaan tersebut, seseorang akan
mudah terserang penyakit infeksi, mengalami kenaikan kadar kalsium dan asam
urat, rematik, serta berbagai keluhan lainnya. Kanker juga mempengaruhi
metabolisme tubuh. Beberapa jenis tumor memproduksi hormon yang dapat
menyebabkan turunnya kadar glukosa darah (hipoglikemia). Penderita kanker juga
kurang mampu menggunakan lemak sebagai sumber energi. Sel kanker pun
ternyata ikut mengkonsumsi kalori dan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh.
c. Akibat pengobatan kanker
Pengobatan dengan sitostatika bisa menimbulkan demam hingga menggigil,
selain itu dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada sumsum tulang sehingga
jumlah sel darah putih menurun atau lekopenia. Dalam keadaan ini dapat
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI ALMA ATA YOGYAKARTA, MAKALAH
KANKER
menyebabkan turunnya daya tahan tubuh disamping itu juga terjadi penurunan
jumlah trombosit yang menyebabkan timbulnya pendarahan apalagi bila disertai
erosi saluran pencernaan. Pada saluran pencernaan hal itu bisa menimbulkan diare,
gastritis, sariawan, ulkus lambung, ataupun ileus. Melemahnya otot jantung akan
menyebabkan kegagalan jantung untuk memompa darah, komplokasi lain yang
dapat terjadi adalah terbentuknya jaringan ikat atau pibrosis di paru-paru dan hati,
kerusakan ginjal, hiperpigmentasi, rambut rontok, rasa kesemutan, pendarahan
rahim, kecing berdarah dan sebagainya. Komplikasi-komplikasi tersebut
tergantung jenis obat sitostatika yang diberikan.
Pengobatan dengan penyinaran bisa menimbulkan berbagai macam komplikasi
tergantung pada letak penyinaran tersebut. Penyinaran dibagian leher dapat
menyebabkan rasa kering di mulut, timbulnya sariawan, rasa kaku dileher akibat
timbulnya fibrosis, mual, dan kadang muntah. Penyinaran pada saluran cerna dapat
menimbulkan nyeri perut, tidak nafsu makan, dan kehilangan berat badan.
Penyinaran pada kanker serviks dapat menimbulkan gangguan pada kandung
kemih, rektum, atau radang kronis disekitar panggul.
Operasi pun dapat menimbulkan komplikasi, komplikasi operasi radikal pada
kanker serviks seperti pendarahan, trauma ureter, vesika urinaria, usus dan saraf,
atau timbulnya fistula uretero-vagina, edema kaki, atonia vesika urinaria, dan
sebagainya.
F. Peran Zat Gizi pada Penyakit Kanker
a) Efek Nutrisi yang dapat menunjang terjadinya Kanker
Salah satu zat gizi yang berkaitan dengan penyebab terjadinya kanker
adalah Lemak. Konsumsi lemak yang berlebih dapat meningkatkan risiko
terjadinya kanker. Hal ini disebabkan lemak bersifat Cancer Promoting. Adanya
lemak dalam tubuh membuat zat yang bersifat karsinogenik, zat yang membentuk
terjadinya kanker, berkembang.
Beberapa cara zat gizi lemak menjadi penunjangtimbulnya kanker, diantaranya
adalah :
a. Sebagai penyebab : tubuh mengeluarkanhormon tertentu secara berlebihan,
diantaranyasekresi herman esterogen yang berlebihmenunjang tumbuhnya
kanker payudara.
b. Sebagai penyebab : sekresi cairan empedu yangberlebih menuju usus yang
selanjutnya olehmikroorganisma di kolon di ubah menjadi zatkarsinogenik.
Asam lemak Poliunsaturated ( PUFA) yang mengalami proses hidrogenasi
akan membentuk asam lemak Trans (Trans - fatty acid) yang cenderung
menunjang timbulnya kanker danmerangsang pembentukan kolesterol.
Konsumsi alkohol dan merokok secaraberlebihan dapat menimbulkan
kanker di daerahkepala dan leher. Konsumsi alkohol berlebihandapat
menyebabkan kanker mulut, kanker tenggorokan, dan kanker hati
(Kusumawardani, N. 1996).
b) Faktor Intake Nutrisi Berlebihan Yang Mempunyai Risiko Tinggi Terjadinya
Kanker :
Kancer oral : alkohol, tembakau, rendan beta caroten, rendah vitamin E
Kanker Payudara dan Prostat
: tinggi lemak, tinggi kalori, rendah
omega 3
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI ALMA ATA YOGYAKARTA, MAKALAH
KANKER
10
10. Makanan dengan temperatur dingin dapat lebih diterima dibandingkan dengan
makanan yang panas. Dapat diberikan : minuman dingin, makanan berkuah
bening, es krim, gelatin, buah semangka, melon, anggur, ketimun, ataupun
kecang asin.
11. Rasa kesepian atau kesendirian dapat mempengaruhi nafsu makan pasien.
Waktu makan sebaiknya selalu bersama-sama atau ditemani.
12. Pada pasien yang mengalami malabsorbsi, dapat diberikan makanan parenteral
sesuai dengan kondisi pasien.
13. Pada pasien dengan kondisi anemia, sebaiknya diberi diet seimbang dengan
protein bernilai biologi tinggi, cukup vitamin B kompleks, besi, dan vitamin C.
14. Pasien dengan kondisi rasa cepat kenyang sebaiknya diberi minuman yang
berkalori, makanan porsi kecil dan sering.
15. Pada pasien dengan kemoterapi, hindari pemberian makan dan minuman 2 jam
setelah terapi untuk mencegah mual, muntah, keracunan pada jantung, ginjal,
dan paru-paru.
16. Pada pasien dengan radiasi enteritis dapat terjadi diare bila secara langsung
sebelum atau sesudah terapi diberi makan dan minum (Pemberton, C.M. 1989).
e) Terapi Diet Untuk Penderita Kanker
Diet yang dianjurkan :
1. Tinggi protein : 1,5 2,0 gram / BB untuk mengganti kehilangan berat badan.
2. Tinggi kalori : 25-35 kcal/kg BB dan 40-50 kcal/kg BB untuk mengganti
simpanan dalam tubuh bila pasien berat badan kurang. Bila terjadi infeksi perlu
tambahan kalori sesuai dengan keadaan infeksi.
3. Lemak : 25% NPC
4. Makanan sebaiknya diberikan lebih banyak pada pagi hari. Diberikan porsi
kecil dan sering. Makanan formula sonde dapat diberikan sesuai dengan
kondisi pasien. Bila kehilangan berat badan mencapai lebih dari 20% dapat
diberikan Total Parenteral Nutrition (TPN), sesuai dengan kondisi pasien.
5. Bila perlu dapat diberikan suplemen vitamin B kompleks (Vitamin B6, Asam
Pantotenik, Asam Folat,dll), vitamin A dan vitamin C.
6. Syarat terapi diet secara khusus bervariasi sesuai dengan kondisi pasien dan
penyakit penyertanya.
7. Dianjurkan juga untuk memenuhi kebutuhan asam amino Leucine dan
Methionin. Glutamin diperlukan bagi pasien pasca operasi atau radiasi pada
abdomen (Kusumawardani, N. 1996).
f) Peranan zat gizi terhadap kanker
a. Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak, tetapi tidak larut dalam
air.vitamin A banyak ditemui pada bahan makanan hewani seperti daging, ikan,
atau ayam. Sementara itu, Pro-Vitamin A (Beta karoten) didapatkan dari
sayuran dan buah-buahan. Karoten yang dikonsumsi, pada mukosa usus halus
diubah menjadi vitamin A. Vitamin A dapat mencegah timbulnya kanker. Pro
vitamin A dapat berperan sebagai hormon yang mempengaruhi deferensiasi
(Pembegian fungsi) sel dalam proses pematangan sel. Dengan demikian,
Vitamin A dapat mencegah pembentukan sel-sel tumor. Penelitian
Epidemiologi membuktikan bahwa orang yang mempunyai kadar vitamin A
tinggi dalam serum dapat terhindar dari kanker (Mardiah, dkk. 2008).
b. Vitamin C (Asam Askorbat)
PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI ALMA ATA YOGYAKARTA, MAKALAH
KANKER
11
12
menyebabkan volum tinja besar dan mudah dikeluarkan. Volum tinja yang
besar ini mempermudah gerak peristaltik usus besar, sehingga kotoran tidak
lama berada dalam perut melainkan cepat dikeluarkan. Karena tinja cepat
dikeluarkan maka zat-zat karsinogenik yang mungkin terbawa bersama
makanan tidak mempunyai cukup waktu untuk bekerja dalam tubuh kita.
Sebaliknya pada orang yang mengkonsumsi sedikit serat, volum tinja akan
kecil dan mengeras sulit didorong oleh gerak peristaltik usus sehingga waktu
berada dalam perut lebih lama dan zat-zat karsinogenik mempunyai cukup
waktu untuk menetrasi tubuh kita. Peran serat makanan atau dietary fiber
secara umum dalam memacu pertumbuhan bakteri asam laktat (lactobacillus)
yang mempunyai sifat metabolik seperti bifidobakteria dalam menghasilkan
asam lemak rantai pendek dan perbaikan imun (Mardiah, dkk. 2008).
13
D = Darah atau lendir yang tidak normal keluar dari lubang-lubang tubuh.
5. Dampak Kanker yaitu Pertumbuhan sel kanker dapat menekan (kompresi)
organ-organ tubuh disekitarnya sehingga menyebabkan luka (erosi), bahkan
luka tembus (perforasi) berbagai organ. Secara tidak langsung, kanker
menyebabkan banyak gangguan, seperti timbul demam, berat badan turun,
tidak nafsu makan, kurang darah (anemia), rasa lemas, maupun daya tahan
tubuh menurun. Pengobatan dengan sitostatika bisa menimbulkan demam
hingga menggigil, selain itu dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada
sumsum tulang sehingga jumlah sel darah putih menurun atau
lekopenia.Pengobatan dengan penyinaran bisa menimbulkan berbagai macam
komplikasi tergantung pada letak penyinaran tersebut.
6. Peran zat gizi untuk kanker
a. Vitamin A : Mencegah pembentukan sel-sel tumor
b. Vitamin C : Mencegah kerusakan sel akibat stress oksidatif , Menginduksi
Apoptosis Sel Kanker
c. Vitamin E : Untuk meningkatkan imunitas tubuh dalam melawan radikal
bebas.
d. Mineral : Zinc dapat membantu tubuh menghasilkan antibodi dan
menstabilkan membran sel, Selenium yang berperan dalam proses
detoksifikasi
e. Serat : Serat yang terdapat dalam pangan dapat mengurangi resiko kanker
B. Saran
Setelah memaparkan makalah tentang kanker ini kami berharap pembaca dapat
mengantisipasi kanker dengan mengubah pola hidup yang kurang baik dan mengubah
menjadi pola hidup yang lebih baik lagi serta meperhatikan pola konsumsi makanan
untuk mengurangi prevalensi penyakit kanker di Indonesia demi kesehatan bersama.
14
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elizabeth. 2007. Buku saku Patofisiologi, Ed.3. EGC : Jakarta
Dalimartha,S.2004. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker.PT Penebar Swadaya,
anggota Ikapi : Depok
Hartono, Andri. 2004. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Ed.2. EGC. Jakarta
IARC .2008. Current status and future directions of breast and cervical
and early detection in Belarus.WHO Press : France
cancer prevention
15