Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH:
BAQIATUS SHALIHAH
KELAS 2B
13.079
BAB I
Laporan Pendahuluan
1. MASALAH UTAMA
Perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengar
II. PROSES TERJADINYA MASALAH
A. Pengertian
Halusinasi dengar merupakan persepsi sensoriyang salah terhadap stimulus dengar
eksternal yang tidak mampu di identifikasi (Beck dan Wiliam, 1980).
Halusinasi dengar merupakan adanya persepsi sensori pada pendengaran individu
tanpa adanya stimulus eksternal yang nyata (Stuart dan Sundeen, 1984).
B. Tanda dan gejala
Prilaku pasien yang teramati adalah sebagai berikut:
1. Melirikan mata ke kiri dan ke kanan seperti mencari siapa atau apa yang
sedang berbicara.
2. Mendengarkan dengan penuh perhatian pada orang lain yang tidak sedang
berbicara atau kepada benda mati seperti mebel, tembok dll.
3. Terlibat percakapan dengan benda mati atau dengan seseorang yang tidak
tampak.
4. Menggerak-gerakan mulut seperti sedang berbicara atau sedang menjawab
suara.
C. Faktor Predisposisi
Faktor predisposisi adalah factor resiko yang mempengaruhi jenis dan jumlah
sumber yang dapat dibangkitkan oleh individu untuk mengatasi stress.Diperoleh
baik dari klien maupun keluarganya. Factor predisposisi meliputi:
Factor perkembangan
Jika tugas perkembangan mengalami hambatan dan hubungan interpersonal
terganggu, maka individu akan mengalami stress dan kecemasan.
Factor sosiokultural
Berbagai factor dimasyarakat dapat menyebabkan seseorang merasa disingkirkan,
sehingga orang tersebut merasa kesepian dilingkungan yang membesarkannya.
Factor biokimia
dapat
membantu
sesorang
mengintegrasikan
pengalaman
yang
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
A. Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain berhubungan dengan
perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengar.
B. Perubahan sensori persepsi: halusinasi dengar berhubungan dengan adanya
isolasi sosial : menarik diri.
VI. FOKUS INTERVENSI .
A. Diagnosa 1 . Resiko menciderai diri sensiri dan orang lain berhubungan
dengan gangguan sensori : Halusinasi dengar .
TUM
TUK
b.
c.
d.
e.
f.
g.
sedang
klien dengar.
2) Jika klien menjawab ada, lanjutkan: apa yang dikatakan suara itu.
3) Katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu namun perwat
sendiri tidak mendengarnya (dengan nada bersahabat tanpa menuduh ataw
menghakimi)
4) Katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti klien.
5)Katakan bahwa perawat siap membantu klien.
A.4 Diskusikan dengan klien:
1)Situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi.
2)Waktu dan frekuensinya terjadi halusinasi.
B. Klien dapat mrngungkapkan bagaimana perasaan nya terhadap halusinasi
tersebut.
Intervensi:
B.1 Diskusikan dengan klien tentang apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi.
TUK : 3. Klien dapat mengontrol halusinasinya dengan kriteria hasil :
-
Intervensi:
a. Identifikasi bersama klien cara yang dilakukan jika terjadi halusinasi.
Rasional: merupakan upaya untuk memutus siklus halusinasi.
b. Diskusikan manfaat cara yang digunakan klien, jika bermanfaat beri
pujian. Rasional: reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri
klien.
c. Diskusikan cara baru untuk mengontrol timbulnya halusinasi.
1) Katakan saya tidak mau dengar kamu
2) Menemui orang lain untuk bercakap-cakap.
3) Melihat jadwal kegiatan sehari-hari agar halusinasi tidak sempat
muncul.
Rasional: memberi alternative pikiran bagi klien
d. Bantu klien melatih dan memutus halusinasi secara bertahap. Rasional:
Memotivasi dapat meningkatkan keinginan klien untuk mencoba
memilih salah satu cara pengendalian halusinasi.
e. Beri kesempatan untuk melakukan cara yang telah dilatih, evaluasi
hasilnya dan beri pujian jika berhasil
f. Anjurkan klien untuk mengikuti TAK, orientasi realita.
Rasional: Stimulasi persepsi dapat mengurangi perubahan interpretasi realita
klien.
Intervensi:
a. Anjurkan klien untuk memberi tahu keluarga tentang halusinasi.
Rasional: untuk mendapatkan bantuan keluarga dalam mengontrol halusinasi.
b. Diskusikan dengan keluarga tentang:
1). Gejala halusinasi yang dialami klien.
2). Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarag untuk memutus halusinasi.
3). Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah, beri kegiatan jangan
biarkan sendiri.
4). Beri informasi tentang kapan pasien memerluakan bantuan.
Rasional : Untuk meningkatkan pengetahuan tentang halusinasi.
TUK: 5. Klien memanfaatkan obat dengan baik. Dengan kriteria hasil :
-
Intervensi:
a. Diskusikan dengan klien dan keluarga tentang dosis, frekuensi dan
manfaat obat.
b. Anjurkan klien untuk minta sendiri obat pada perawat dan merasakan
manfaatnya.
c. Anjurkan klien bicara dengan dokter tentang manfaat obat dan efek
samping obat yang dirasakan.
Rasional ; dengan mengetahui efek samping obat klien tahu apa yang
harus dilakukan setelah minum obat.
d. Diskusikan akibat dari berhenti minum obat tanpa konsultasi terlebih
dahulu..
BAB II
Strategi Pelaksanaan
Pertemuan 1
Tanggal 18 september 2013
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien terlihat bicara atau tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.klien juga mengatakan bahwa ia
sering mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya, suara itu sangat
menakutkan sehingga membuat klien kesal, ingin memukul, melempar barangbarang agar suara tersebut hilang.
2. Diagnosis
Perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengar.
3. SP.1
Klien dapat membina hubungan saling percaya
-
Ekspresi wajahbersahabat.
klien.
Jelaskan tujuan pertemuan.
Jujur dan menepati janji.
Tunjukan sikap empati dan menerima klien apa adanya.
a. Topik
3. Fase Terminasia
Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan bapak dengan obrolan kita tadi?Bapak merasa senang tidak
dengan latihan kita tadi?
Evaluasi objektif :
Setelah kita ngobrol panjang lebar tadi, sekarang coba bapak simpulkan
pembicaraan kita tadi?
Coba sebutkan cara untuk mencegah suara-suara itu tidak muncul lagi.
Rencana tindakan lanjut:
Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan bapak coba cara tersebut!
Bagaimana kalau kita buat jadwal laihannya. Mau jam berapa saja latihannya?
Kontrak yang akan datang:
Topik
Bapak, bagamana kalau besok kita ngobrol-ngobrol lagi tentang caranya
berbicara dengan orang lain saat suara-suara itu muncul?
Waktu
Kira kira waktunya kapan? Bagaimana kalau besok jam 10.00 Wib, bisa?
Tempat
Kira-kira tempat yang cocok buat kita ngobrol besok dimana, apa masih disini
atau cari tempat yang nyaman?Sampai jumpa besok.
Strategi Pelaksanaan
Pertemuan2
Tanggal 19september 2013
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi
Klien terlihat bicara ataw tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.klien juga mengatakan bahwa ia
sering mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya, suara itu sangat
menakutkan sehingga membuat klien kesal, ingin memukul, melempar barangbarang agar suara tersebut hilang.
2. Diagnosis
Perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengar.
3.Tujuan Khusus
SP. 2 Klien dapat mengontrol halusinasinya.
4.Tindakan Keperawatan
SP. 2 Latih klien untuk mengontrol halusinasinya dengan cara kedua yaitu
bercakap-cakap dengan orang lain
B.Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1.Fase Orientasi
a.Salam terapeutik
Assalamualaikum bapak. Bagaimana perasaan bapak hari ini? Apakah suarasuaranya masih muncul?
b.Evaluasi/validasi
Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih? Bagaimana hasilnya? Bagus!
c.Kontrak
Topik :Sesuai janji kita, hari ini kita akan belajar cara
yang kedua untuk mencegah halusinasi, yaitu bercakap-
2.Fase kerja
salah satu cara mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan bercakap-cakap
dengan orang lain. Jadi kalau bapak mulai mendengar suara-suara, langsung saja
cari teman untuk di ajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan bapak.
Contohnya beginitolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan
saya! Atau kalau ada orang dirumah, misalnya anak bapak katakana: Nak, ayo
ngobrol dengan bapak, bapak sedang dengar suara-suara. Begitu bapak.Coba
bapak lakukan seperti yang saya lakukan.Ya, begitu.Bagus!
3.Fase terminasi
Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah latihan tadi?
Evaluasi objektif :
Selain menghardik, cobalah cara yang kedua ini jika bapak mengalami
halusinasi lagi.
Rencana tindakan lanjut:
bagaimana kalau kita masukkan dalam jadwal kegiatan bapak.
Kontrak yang akan datang:
Topik
Bapak, besok saya akan kesini lagi untuk latihan cara yang ketiga yaitu
menjadwal kegiatan kita.
Waktu
Bagaimana kalau besok jam 09.00 Wib, bisa?
Tempat
Kira-kira tempat yang cocok buat kita ngobrol besok dimana, apa masih disini
atau cari tempat yang nyaman? selamat pagi bapak!
Strategi Pelaksanaan
Pertemuan 3
4.Tindakan Keperawatan
SP. 3 Latihklien dapat mengontrol halusinasi dengan cara ketiga yaitu melakukan
aktifitas/ kegiatan terjadwal.
2.
Fase kerja
coba bapak tuliskan kegiatan yang dilakukan dari bangun pagi sampai
tidur malam. Caranya bapak tulis dulu jam dikolom pertama kemudian
kegiatan bapak dikolom kedua. Contohnya begini: jam 05.00 bapak
bangun, kemudian shalat subuh.Ya, begitu.Coba bapak teruskan.Ya bagus
teruskan sampai tidur malam.Ya bagus, bapak sudah selesai menulis
kegiatan bapak dari bangun pagi sampai tidur lagi. Sekarang jam 10.00
3.
Strategi Pelaksanaan
Pertemuan 4
Tanggal 27 september 2013
A. Proses Keperawatan
1.Kondisi Klien
Klien terlihat bicara ataw tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab,
mendekatkan telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.klien juga
mengatakan bahwa ia sering mendengar suara-suara yang ingin
membunuhnya, suara itu sangat menakutkan sehingga membuat klien
kesal, ingin memukul, melempar barang-barang agar suara tersebut hilang.
2.Diagnosa Keperawatan
Perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengar.
3.Tujuan Khusus
SP.4
4.Tindakan Keperawatan
SP.4 Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian
tidak minum obat, nama, warna, dosis, cara, efek samping
dan efek terapi penggunaan obat
Pantau klien saat penggunaan obat
Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsultasi
dengan dokter
Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter/perawat jika
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
2.Fase Kerja
Bapak, apakah bedanya setelah minum obat secara teratur? Apakah suara-suara
berkurang/hilang? Minum obat sangat penting supaya suara-suara yang bapak
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang
bapak minum? (perawat menyiapkan obat pasien). Ada 3 macam obat yang harus
bapak minum. Pertama yang warna orange (CPZ) 3 x sehari jam 7 pagi, jam 1
siang dan jam 7 malam, gunanya untuk menghilangkan suara-suara. Ini obat yang
kedua warna putih (THP) 3 x sehari jamnya sama, gunanya untuk
relaks/melemaskan badan agar tidak kaku. Sedangkan yang ketiga warna merah
jambu (NP) 3 x sehari jamnya sama, gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau
suara-suara sudah hilang, bapak harus tetap meminum obatnya. Nanti akan saya
konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat, bapak akan kambuh dan
sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau obat habis bapak bisa minta
ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Oleh karena itu, 2 hari sebelum obat habis
diharapkan bapak sudah kontrol. Bapak juga harus teliti saat menggunakan obatobatan ini, pastikan obatnya benar. Artinya bapak harus memastikan bahwa obat
yang benar-benar punya bapak. Jangan keliru dengan obat milik orang lain. Baca
nama kemasannya. Pastikan obat diminum pada waktunya dengan cara yang
benar, yaitu minum sesudah makan dan tempat jamnya. Bapak juga harus
perhatikan berapa jamkah obat sekali minum dan harus cukup minum 10
gelas/hari.
3.Fase Terminasi
Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan Bapak setelah kita diskusikan tentang
program pengobatan untik bapak?
Evaluasi objektif
coba sebutkan lagi obat apa saja yang harus bapak
minum? Berapa kali diminum? Coba sebutkan! Bagus!
Rencana tindak lanjut
bicarakan ya pak
Waktu : Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam
09.00?
Tempat: Kita ketemu disini lagi ya pak? Sampai
jumpa, Assalamualaikum
4.Tindakan Keperawatan
a. Anjurkan klien untuk memberi tahu keluarga tentang halusinasi.
Bisa?
Tempat : kita mau diskusi dimana? Bagaimana kalau
diteras depan.
2.Fase kerja
selama ini apa yang dilakukan oleh anak bapak? ya, gejala yang di alami oleh
anak bapak itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar sesuatu yang sebetulnya
tidak ada. Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri, atau marah-marah tanpa
sebab. Jadi kalau anak bapak mengatakan mendengar suara-suara sebenarnya
suara itu tidak ada, kalau dalam kondisi seperti itu, bapak jangan menyetujui atau
menyanggah apa yang diceritakan oleh anak bapak.! Dengarkan saja! Katakan
bahwa bapak tidak mendengar suara itu! ya, bagus seperti itu!
3.Fase terminasi
Evaluasi subjektif :
Bagaimana perasaan bapak setelah kita berdiskusi?
Evaluasi objektif :
Setelah kita ngobrol panjang lebar tadi, coba bapak ulangi lagi masalah yang
dihadapi oleh anak bapak.
Rencana tindakan lanjut:
bapak, kalau anaknya mendengar suara-suara itu , cobalah untuk tidak
mendukung atau menyanggah halusinasinya.
Kontrak yang akan datang:
Topik: besok saya akan kesini lagi untuk berdiskusi
tentang cara merawat anak bapak yang mengalami
halusinasi.
Waktu
Kira kira besok jam berapa? Bagaimana kalau jam
Strategi Pelaksanaan
Pertemuan 6
Tanggal 29september 2013
A. Proses Keperawatan
1.Kondisi Klien
Klien terlihat bicara ataw tertawa sendiri, marah-marah tanpa sebab, mendekatkan
telinga ke arah tertentu, dan menutup telinga.klien juga mengatakan bahwa ia
sering mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya, suara itu sangat
menakutkan sehingga membuat klien kesal, ingin memukul, melempar barangbarang agar suara tersebut hilang.
2.Diagnosa Keperawatan
Perubahan sensori persepsi: Halusinasi dengar.
3.Tujuan Khusus
SP.6 Klien mendapat dukungan keluarga dalam mengontrol halusinasinya
-
4.Tindakan Keperawatan
Diskusikan dengan keluarga tentang:
1). Gejala halusinasi yang dialami klien.
2). Cara yang dapat dilakukan klien dan keluarga untuk memutus halusinasi.
3). Cara merawat anggota keluarga yang halusinasi di rumah, beri kegiatan jangan
biarkan sendiri.
4). Beri informasi tentang kapan pasien memerluakan bantuan.
B.Strategi Komunikasi dan Pelaksanaan
1.Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamualaikum, selamat pagi Bapak!
b.Evaluasi/ validasi:
Bagaimana perasaan bapak hari ini?
c.Kontrak :
mengalami halisinasi.
Waktu: bapak ingin berapa lama kita berdiskusi?
Tempat: dimana enaknya kita berdiskusi? Bagaimana
kalau diruang tamu bapak?
2.Fase kerja
kalau anak bapak mengalami halusinasi apa yang dilakukan? Bagaimana
pengaruhnya terhadap perilaku anak bapak?Apakah halusinasinya berkurang?
ada beberapa cara untuk membantu anak bapak agar bisa mengatasi
halusinasinya. Cara-cara tersebut meliputi: jangan membantah pernyataan anak
bapak atau mendukungnya. Katakana saja bapak percaya bahwa anak bapak
tersebut memang mendengar suara itu,tetapi bapak sendiri tidak mendengarnya.
Tolong bapak mengawasi kegiatan anaknya! Saya sudah melatih anak bapak
untuk menerapkan tiga cara mengatasi halusinasinya yaitu menghardik, becakapcakap dengan orang lain, dan melakukan kegiatan yang terjadwal. Tolong bapak
memantau pelaksanaan ketiga cara tersebut. Berikan pujian dan dorongan untuk
melaksanakannya! Jangan biarkan anak bapak melamun, karena kalau melamun
halisinasi itu akan muncul kembali
3.Fase terminasi
Evaluasi subjektif:
bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap?
Evaluasi objektif:
coba bapak sebutkan lagi empat cara yang dapat
membantu anak bapak untuk mengatasi halusinasinya!
Rencana tindak lanjut:
Dalam seminggu ini cobalah cara-cara tadi bapak
terapkan!
Kontrak yang akan datang:
Topic : saya rasa tugas saya selama ni
kesini lagi.
Tempat : Terima kasih bapak atas
perhatiannya!Permisi, Assalamualaikum .
BAB III
Asuhan Keperawatan
A. PENGAJIAN
I. Identitas Klien
Inisial
: Tn. A
Umur
: 32 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Cendana
Ruang rawat
: Ruang G
RM
: 013458
Tanggal masuk
: 14 September 2013
Tanggal pengkajian
: 21 September 2013
Informan
: 120/80 mmHg
Suhu : 36 C
: 88 x/mt
RR
: 20x/mt.
BB
:55
2. Ukuran
: TB :178 Kg
3. Tidak ada keluhan fisik
V.Psikososial
A. Genogram
Meninggal
Keterangan :
Laki - Laki
Perempuan
Klien
VI.Psikososial
1. Konsep Diri
A. Gambaran diri
Klien mengatakan menyukai semua bagian tubuhnya .
B. Identitas diri
Klien adalah anak ke-dua dari tiga bersaudara. Klien anak
penurut, pendiam,tertutup dan pernah menikah
C. Peran
Klien berperan sebagai seorang anak sekaligus sebagai
suami dari istrinya.
D. Ideal diri
Klien mempunyai cita-cita untuk menjadi suami yang baik
bagi istrinya, tapi harapan klien musnah setelah istrinya pergi
meninggalkan klien.
E. Harga diri
Klien malu bertemu tetangganya karena klien gagal menjadi
suami yang baik bagi istrinya.klien merasa dirinya dibenci
oleh teman dan tetangganya.
Masalah keperawatan: Harga diri rendah
2. Hubungan Sosial
a. Orang yang paling dekat dengan klien adalah oran tua (ibu),
tapi ibu klien meninggal 1 tahun yang lalu.
b. Klien orangnya pendiam,jarang berkomunikasi dengan orang
lain dan susah untuk memulai sesuatu pembicaraan .
c. Selama sakit, di rumah klien jarang keluar,selalu di dalam
rumah. Saat di rumah sakit klien sering diam di kamarnya
dan tidur, jarang ikut kegiatan terapi di rahab.
Masalah keperawatan : Isolasisocial: Menarik diri.
3. Spiritual
Klien seorang muslim yang percaya kepada Allah SWT. Pada
waktu sehat klien sering ikut kegiatan mengaji, sedangkan waktu
sakit (sekarang ) tidak teratur sembayang.
VII.Status Mental
1. Penampilan: tidak rapi
2. Pembicaraan:
Klien berbicara agak lambat dan sulit untuk memulai suatu
pembicaraan.Klien hanya bicara jika ditanya dan jawabannya
singkat, kadang hanya mengangguk saja.Kontak mata saat bicara
kurang, saat bicara sering kepalanya menunduk.
3. Aktivitas Motorik
Klien tampak gelisah,sering tidur bangun. Klien jarang keluar
ruangan untuk jalan-jalan, jarang ikut kegiatan terapi
kerja,musik, selalu menyendiri, klien mau jalan-jalan bila diajak.
4. Alam Perasaan
Klien tampak ketakutan, klien juga mengatakan bahwa ia sering
mendengar suara-suara yang ingin membunuhnya, suara itu
sangat menakutkan sehingga membuat klien kesal, ingin
memukul, melempar barang-barang agar suara tersebut hilang.
Masalah Keperawatan: Resiko mencederai diri sendri, orang lain, dan
lingkungan.
5. Afek : Datar
Klien bereaksi bila ada respon dalam waktu singkat.
6. Interaksi selama wawancara
Klien kurang kooperatif , kontak mata kurang saat berbicara,
pandangan klien menunjukan curiga,klien memandang
perawat/petugas hanya sebentar saja, dengan kepala tetap
tunduk.
7. Persepsi-sensori
Klien sering mendengar suara-suara seperti yang ingin
membunuhnya.Klien juga mengatakan halusinasinya muncul
ketika klien sendirian. Dan klien ingin sekali memukul,
melempar barang agar suara-suara tersebut hilang.
Makan
3.
Mandi
4.
5.
6.
7.
8.
9.
IX.
X.
Pohon Masalah
Resiko mencederai diri sendiri dan orang lain
Perubahan
sensori
persepsi:
Halusinasi dengar
ANALISA DATA
Nama Pasien : Tn A
Nomer RM
:013458
Diagnosis Medis
: Ruang G
Data
Problem
1.
tidak tampak.
Menggerak-gerakan mulut seperti
sedang berbicara atau sedang
menjawab suara.
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. A
Nomer RM
:013458
Diagnosis Medis
Ruangan
: Ruang G
No.
Diagnosis Keperawatan
1. Perubahan sensori persepsi:
Tanggal Muncul
14 september2013
Tanggal Teratasi
20 Setember 2013
14 september 2013
20 Septembe 2013
Halusinasi dengar
isolasi sosial : menarik diri
2.
Nomer RM
: 013458
Tanggal
20 sept 2013
Diagnosis Medis
: Ruang G
Diagnosis
Keperawatan
Perubahan sensori
SP.1
persepsi:
Halusinasi dengar.
Evaluasi
Keperawatan
Memberikan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan pelaksanan.
S : klien mengatakan
senang berkomunikasi
dengan orang lain,
klien merasa lebih lega
setelah berbicara
tentang masalahnya,
cara menghardik.
TUK3
S : klien mengatakan
dapat mengontrol
halusinasinya, klien
27sept 2013
S : klien mengatakan
dapat mengontrol
halusinasinya dengan
baik.
O : klien tenang, klien
tidak kebingungan,
klien mengenal dan
berkomunikasi dengan
baik.
28 sept 2013
A : tujuan tercapai
SP. 4 Klien dapat memanfaatkan obat dengan
baik.
P : lanjutkan intervensi
S : klien mengatakan
dapat minum obat
dengan baik, klien juga
mengatakan mengenal
dengan benar.
Diskusikan akibat berhenti minum obat
masing-masing jenis
tidak diinginkan.
A : tujuan tercapai
29 sep 2013
SP.5 Klien mendapat dukungan keluarga dalam
P : lanjutkan SP.5
mengontrol halusinasinya
-
Keluarga
dapat
menyebutkan