Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1)
2)
3)
4)
Dedy Setyawan
Laely Rahmatin Nissa
Saida Luthfia
Yulia Ulfa Kusuma Astuti
(48933191584)
(48933191595)
(48933191608)
(48933191619)
D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2015 / 2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Semoga
shalawat serta salam selalu dilimpahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW
beserta sahabat dan keluarganya, serta pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Alhamdulillah penulis telah berhasil menyelesaikan makalah Keperawatan Medikal
Bedah tentang Gastroenteritis. Makalah ini disusun agar dapat menambah informasi kepada
para pembaca tentang gastroenteritis.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya
kepada :
1. Bapak Ns. Muh Abdurrouf, M.Kep selaku KaProdi DIII Keperawatan Universitas
Islam Sultan Agung.
2. Ibu Ns. Furaida Khasanah, M.Kep selaku dosen pengampu Keperawatan Medikal
Bedah.
3. Ibu Ns. Erna Melastuti, M.Kep selaku dosen pengampu Keperawatan Medikal Bedah
serta dosen pembimbing.
4. Orang tua kami yang telah membantu baik moril maupun materi.
5. Rekan-rekan satu kelompok yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Semoga makalah ini memberi wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan, namun penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat
diperlukan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membutuhkan dan mendapat ridho
Allah. Amin.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar belakang.................................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan Makalah..............................................................................................2
BAB II KONSEP DASAR MEDIS............................................................................................3
A. Definisi............................................................................................................................3
B. Etiologi............................................................................................................................3
C. Manifestasi Klinis...........................................................................................................4
D. Patofisiologi....................................................................................................................4
E. Pemeriksaan Penunjang..................................................................................................5
F.
Penatalaksanaan Medis...................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100-200 ml per jam tinja), dengan tinja berbentuk
cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai defekasi yang
meningkat (Padila, 2013).
Manifestasi klinis penyakit gastroenteritis bervariasi. Berdasarkan salah
satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang dewasa, mual (93%), muntah (81%)
atau diare (89%), dan nyeri abdomen (76%) adalah gejala yang paling sering
dilaporkan oleh kebanyakan pasien. Tanda-tanda dehidrasi sedang sampai berat,
seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahan status
mental, terdapat pada <10% pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan yang
mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea dilaporkan sekitar 10% (Bresee et
al, 2012)
Berdasarkan data profil kesehatan 2011, jumlah kasus diare di Jawa
Tengah berdasarkan laporan puskesmas sebanyak 420.587 sedangkan kasus
gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 7.648 sehingga jumlah keseluruhan penderita
yang terdeteksi adalah 428.235 dengan jumlah kematian adalah sebanyak 54 orang.
Dari laporan surveilan terpadu tahun 2010 jumlah kasus diare didapatkan 15,3 % di
Puskesmas, di rumah sakit didapat 0,20% pada penderita rawat inap dan 0,05 %
pasien rawat jalan. ( Haryawan, 2011).
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, cakupan penemuan dan
penanganan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2013 sebesar 51,32%, lebih tinggi
dibandingkan tahun 2012 (42,66%). Pada tingkat kabupaten/kota, diketahui bahwa
cakupan penemuan dan penanganan diare tertinggi adalah Kota Pekalongan
(106,85%) dan terendah adalah Kabupaten Boyolali (16,42%). (Dinkes Jateng, 2014).
A. Definisi
Gastroenteritis adalah peradangan pada mucosa lambung dan usus halus (Lewis,
2000 ).
Gastroenteritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus yang
di tandai dengan muntah-muntah dan diare yang berakibat kehilangan cairan elektrolit
yang menimbulkan dehidrasi dan gejala keseimbangan elektrolit ( cecyly, Betz, 2002).
Menurut Ardiansyah (2012) Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan
usus yang memberikan gejala diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering
kali disertai peningkatan suhu tubuh.
B. Etiologi
Menurut Mansjoer ( 2000 ) etiologi gastroenteritis adalah :
1) Faktor infeksi
a. Infeksi Internal merupakan infeksi saluran pencernaan yang merupakan
penyebab utama
gastroenteritis.
seperti:
otitis
media
akut,
tonsilitis,
4) Faktor Psikologis
Gastroenteritis dapat terjadi karena faktor psikologis ( rasa takut dan cemas ).
C. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis klien dengan gangguan gastroenteritis menurut Cecyly dan Betz
(2009) adalah :
1. Diare yang berlangsung lama ( berhari-hari atau berminggu-minggu) baik secara
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D. Patofisiologi
Gastroenteritis dapat terjadi akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam
usus setelah berhasil melewati rintangan asam lambung. Mikroorganisme tersebut
berkembang baik, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin tersebut terjadi
hipersekresi
yang
selanjutnya
akan
menimbulkan
diare.
Mikroorganisme
memproduksi toksin. Enterotoksin yang diproduksi agen bakteri (seperti E.coli dan
Vibrio cholera) akan memberikan efek langsung dalam peningkatan pengeluaran
sekresi air ke dalam lumen gastrointestinal. Beberapa agen bakteri bisa memproduksi
sitotoksin (seperti Shigella dysenteriae,Vibrio parahaemolitikus, Clostridium difficile,
enterohemorrhagic E.coli) yang menghasilkan kerusakan sel-sel mukosa, serta
menyebabkan feses bercampur darah dan lendir bekas sisa sel-sel yang terinflamasi.
Invasi
enterosit
dilakukan
beberapa
mikroba
seperti
Shigella,
organisme
a. Diare non-inflamasi
Diare ini disebabkan oleh enterotoksin dan menyebabkan diare
menjadi cair dengan volume besar tanpa lendir dan darah. Keluhan abdomen
jarang terjadi atau bahkan tidak ada sama sekali. Dehidrasi cepat terjadi
apabila tidak mendapatkan cairan yang seseuai sebagai pengganti. Tidak
ditemukan leukosit pada pemeriksaaan feses rutin.
b. Diare inflamasi
Diare ini disebabkan oleh invasi bakteri dan pengeluaran sitotoksin di
kolon. Gejala klinis ditandai dengan adanya mulas sampai dengan nyeri
kolik, mual, muntah, demam, tenesmus, tanda dan gejala dehidrasi.
Secara makroskopis terdapat lendir dan darah pada pemeriksaan feses rutin
dan secara mikroskopis terdapat sel leukosit polimorphonuklear (PMN).
2) Diare kronis berlangsung lebih dari 14 hari. Diare kronis diklasifikasikkan
kembali secara klinis menjadi:
a. Diare sekresi
Diare dengan volume feses banyak yang biasanya disebabkan
oleh gangguan transport elektrolit akibat peningkatan produksi dan sekresi
air dan elektrolit namun kemampuan absorbs mukosa usus ke dalam usus
menurun. Penyebabnya adalah toksin bakteri seperti toksin kolera, pengaruh
garam empedu, asam lemak rantai pendek, laksatif non osmotic dan hormone
intestinal (gastrin vasoaktif intestinal polypeptide (VIP))2)
b. Diare osmotic
Terjadi bila terdapat partikel yang tidak dapat diabsorbsi oleh usus
sehingga osmolaritas lumen meningkat dan air tertarik dari dalam plasma ke
lumen usus sehingga terjadilah diare. Misalnya malabsorbsi karbohidrat
akibat defisiensi lactase atau akibat garam magnesium.
c. Diare eks datif
Inflamasi akan mengakibatkan kerusakan mukosa
baik
usus
halus maupun usus besar. Inflamasi dan eksudat dapat terjadi akibat infeksi
bakteri atau bersifat non-infeksi seperti gluten sensitive enteropathy,
inflammatory bowel disease ataupun akibat radiasi. Kelompok lain akibat
gangguan motilitas yang mengakibatkan waktu transit makanan dan
minuman diusus menjadi lebih cepat. Pada kondisi tirotoksikosis, sindroma
usus iritabel atau diabetes mellitus dapat muncul diare ini.
G. Penatalaksanaan
1) Penatalaksanaan Medis
Menurut Supartini ( 2004 ) penatalaksanaan medis pada pasien gastroenteritis
meliputi:
1. Pemberian cairan
Pemberian cairan pada pasien gastroenteritis dan memperhatikan
derajat dehidrasinya dan keadaan umum.
a. Pemberian cairan
Pasien dengan dehidrasi ringan dan sedang cairan yang di berikan peroral
berupa
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien gastroenteritis menurut
NANDA adalah :
1. Kekurangan volume cairan behubungan dengan kehilangan volume cairan aktif
(diare, muntah)
9
dua jam atau sesuai kebutuhan (rasional untuk indikator perkembangan kondisi
pasien), pantau nadi dan pernafasan (rasional jika hipertermi maka nadi dan
pernafasan meningkat), berikan kompres air hangat pada kening, ketiak dan lipat
paha (rasional untuk menurunkan hipertermi melalui proses evaporasi), kolaborasi
dalam pemberian obat antipiretik (rasional untuk menurunkan suhu tubuh dengan
menstimulasi pusat pengaturan suhu dihipotalamus)
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan muntah, hilangnya
nafsu makan.
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien
terpenuhi dengan kriteria hasil: asupan makanan dan cairan adekuat,
mempertahankan berat badan atau pertambahan berat badan, ada kemauan untuk
makan, tidak muntah setelah makan.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji status nutrisi pasien
serta intake dan outputnya (rasional untuk mengetahui status nutrisi pasien),
timbang BB setiap hari (rasional untuk mengetahui apakah ada penurunan BB
atau tidak karena ini indikator perubahan status nutrisi), observasi dan catat respon
terhadap pemberian makan (rasional untuk mengkaji toleransi pemberian makan),
anjurkan untuk memberikan makanan sedikit tapi sering (rasional untuk
mengurangi menekan kerja gastrik sehingga mengurangi mual dan mencegah
resiko muntah), kolaborasi dalam pemberian obat anti emetik (rasional untuk
mencegah muntah dengan menstimulasi pusat pengaturan muntah chemoreceptor
triger zone dan central vomiting centre)
4. Kurang pengetahuan tentang penyakit gastroenteritis dan perawatannya
berhubungan dengan kurang informasi.
Tujuan:
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan keluarga mengerti tentang
kondisi penyakit dan perawatan di rumah dengan kriteria hasil: keluarga pasien
mengerti tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari gastroenteritis, cara
pencegahan dan perawatan dengan gastroenteritis serta dapat mendemonstrasikan
cara membuat oralit dan LGG dengan baik dan benar.
Intervensi untuk mengatasi masalah tersebut adalah kaji tingkat pengetahuan
tentang penyakit dan perawatan (rasional untuk mengetahui sejauh mana
pengetahuan tentang penyakit tersebut), berikan penjelasan tentang penyakit dan
11
D. Pathways
12
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Gastroenteritis adalah radang pada lambung dan usus yang memberikan gejala
diare, dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu
tubuh. (Muhamad Ardiansyah, 2012)
1. Faktor infeksi
a. Infeksi Internal: infeksi saluran pencernaan yang merupakan penyebab utama
gastroenteritis
b. Infeksi parenteral: merupakan infeksi di luar sistem pencernaan yang dapat
menimbulkan gastroenteritis
2. Faktor Malabsorbsi
13
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogyakarta : Diva Press
Bresee, J. S., et al., 2012. The Etiology of Severe Acute Gastroenteritis Among Adults
Visiting Emergency Departments in the United States. The Journal of Infectious Disease.
205 : 1374-1381.
Nugroho, d. T. (2011). Asuhan Keperawatan Maternitas, Anak, Bedah, Penyakit Dalam .
Yogyakarta: Nuha Medika.
M.Wilkinson Judith dan R.Ahern Nancy. (2011). Buku Saku Diagnosis keperawatan.Edisi
ke-9. Jakarta: EGC
Gordon, M.(1994).nursing diagnosis: procces and application (3rd ed).st.louis: Mosby
Cecily Lynn betz & Linda A.Gowden.2009. Buku Saku Keperawatan Pediatrik, ed.5.
Jakarta : EGC
14
15