Vous êtes sur la page 1sur 12

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA Ny. S DENGAN STROKE DI RUANG BOUGENVILE


UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING
SEMARANG

Disusun Oleh :
ABDUL WAHID ASROFI
30901201469

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG

2013

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK


PADA Ny. S DENGAN STROKE DI RUANG DAHLIA
UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING
SEMARANG
A. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
Pengkajian dilakukan di Ruang Dahlia Unit Rehabilitasi Sosial (Uresos) Pucang Gading
Semarang pada tanggal 11 Februari 2013
a. Nama Lansia
b. Agama
c. Usia
d. Pendidikan Terakhir
e. Orang yang paling dekat dihubungi
f. Alamat
g. Telepon
h. Tanggal masuk ke URESOS
i. Alasan masuk ke URESOS
Penerima manfaat (PM) mengatakan

: Ny. S
: Islam
: 50 tahun
::: Semarang - Jawa Tengah
::tidak mempunyai anak dan suami lagi. PM

dibawa ke URESOS Pucang Gading oleh


2. RIWAYAT KESEHATAN
Pengkajian Dilakukan pada tanggal 19 Februari 2013
TD berbaring : 110/70 mmHg, TD duduk : 120/70
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 oC
TB : 158 cm
BB : 50 kg
a. Riwayat kesehatan yang lalu
Penerima manfaat mengatakan sebelumnya belum pernah mengalami sakit seperti
ini.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Penerima manfaat mengatakan keadaannya saat ini kurang baik. Kedua kakinya
terasa sakit saat digunakan untuk berjalan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Penerima manfaat mengatakan tidak mempunyai penyakit menular maupun
keturunan.
3. KEBIASAAN SEHARI HARI
TD berbaring: 110/70 mmhg, TD duduk : 120/70,
N : 80 x/menit irama teratur.

RR : 20 x/menit, kedalaman normal, tidak terjadi sesak nafas, tidak sianosis, tidak ada
pernafasan cuping hidung, tidak ada batuk. Tidak terdengar suara wheezing dan
ronchi maupun suara tambahan lainnya.
Pada bagian ekstremitas atas dan bawah hangat, tidak ada sianosis, tidak ada oedema
dan tidak ada distensi vena jugularis.
4. KEBUTUHAN NUTRISI
Penerima manfaat makan tidak tentu tiap harinya, PM hanya mau makan jika
disuapi. Diit makan sesuai dengan diit yang diberikan oleh pihak Uresos. Penerima
manfaat tidak menghabiskan makanan yang diberikan. Penerima manfaat kondisi
giginya kotor dan banyak yang sudah tanggal, turgor kulit penerima manfaat kurang
elastis dan tidak terdapat dekubitus
5. KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELIMINASI
Penerima manfaat minum air putih 2-3 gelas sehari. Mukosa bibir penerima
manfaat kering. Penerima manfaat mengalami masalah dalam pola eliminasi BAB,
karena intake makanan yang tidak adekuat. 3 hari sekali BAB dengan konsistensi
lembek dan warna kuning kecoklatan, BAK 1-2x sehari dengan warna kuning jernih dan
berbau khas urine. Penerima manfaat tidak mengalami inkontinensia urine, retensio urin
dan hematuri.
6. KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
Penilaian aktivitas
Macam ADL
0
Makan/minum
Mandi
Berpakaian
BAK/BAB
Transfer
dari

TT
Berjalan

Penerima manfaat tidak mampu melakukan aktivitasnya secara mandiri. Penerima


manfaat jarang mengikuti kegitan olah raga seperti senam lansia setiap pagi. Penerima
manfaat mengalami masalah untuk istirahat tidurnya. Penerima manfaat tidak bisa tidur
siang. Tidur pada malam hari dimulai dari jam 20.00-23.00 kemudian terbangun dan
pada pukul 01.00 PM mulai tidur lagi sampai jam 03.00. PM mengatakan sering

terbangun saat malam hari. Penerima manfaat tidak menggunakan bantuan obat tidur
ketika akan tidur.
7. KEBUTUHAN SPIRITUAL
a. Pelaksanaan ibadah
Penerima manfaat jarang melaksanakan sholat 5 waktu di ruangan. Penerima
manfaat juga jarang mengikuti kegiatan keagamaan/ spiritual yang dilaksanakan di
Uresos, seperti pengajian pada Hari Kamis dan Sabtu.
b. Kenyakinan terhadap kesehatan
Penerima manfaat berkenyakinan bahwa sakit dan kesembuhan berasal dari Allah
SWT. Penerima manfaat bersyukur kepada Allah dengan diberi cobaan sakit berarti
dirinya disayang oleh Allah SWT. Pada saat diberi musibah sakit penerima manfaat
berusaha sabar dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Penerima manfaat
memohon kepada allah SWT ketika ajalnya sudah dekat beliau diambil dengan cara
yang khusnul khotimah.
8. KOMUNIKASI
Penerima manfaat kurang mampu berbicara dengan lancar dan jelas.
9. POLA PERSEPSI SENSORI
Penglihatan penerima manfaat masih baik, dapat menjawab ketika ditanyakan berapa
angka yang ditunjukkan oleh perawat. Pendengaran kurang baik, penciuman,
pengecapan dan perabaan penerima manfaat masih baik. Penerima manfaat tidak
menggunakan kacamata untuk membantu melihat. PM tidak menggunakan alat bantu
pendengaran.
10. KOPING
Penerima manfaat mampu menerima proses penuaannya saat ini dengan baik tanpa
memungkirinya. Penerima manfaat cukup mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Penerima manfaat mempunyai hubungan yang kurang baik dengan
anggota kelompok penghuni Uresos. Penerima manfaat mengatakan sering adu mulut
dengan teman sebelahnya. Penerima manfaat mempunyai sifat yang ramah, baik dan
terbuka.
11. MENTAL

Keadaan emosi penerima manfaat saat ini kurang baik. PM tidak mampu menceritakan
kejadian-kejadian yang telah dialami 6 bulan yang lalu kepada perawat, meskipun
terkadang lupa pada nama perawatnya.
12. SOSIAL EKONOMI
Penerima manfaat mendapatkan tunjangan dari Uresos dan terkadang mendapatkan uang
dari para pengunjung. Uang yang didapat tersebut biasanya digunakan untuk belanja
sesuatu yang diinginkan oleh PM. Selama di Uresos PM rutin mengikuti kegiatan yang
diadakan disana, seperti senam lansia, terbangan, dan pengajian. Penerima manfaat
mempunyai hubungan yang kurang baik dengan anggota kelompok penghuni Uresos.
Penerima manfaat mengatakan sering adu mulut dengan teman sebelahnya. Penerima
manfaat mempunyai sifat yang ramah, baik dan terbuka.
13. PEMERIKSAAN PENUNJANG: 14. KESAN PERAWAT TERHADAP PASIEN SECARA MENYELURUH
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa PM Ny.S menderita
stroke. PM lebih banyak menghabiskan waktu di tempat tidur. Tubuh PM dikerubuti
banyak lalat dan tercium bau badan yang menyengat menandakan PM sudah lama tidak
mandi.
B. ANALISA DATA
NO.
1.

Tanggal
19/2/2013

Data
Masalah Keperawatan
S : Penerima manfaat menderita Nyeri konis b/d agen
stroke. Penerima manfaat mengeluh cidera biologis
sakit pada kedua kaki.
Pengkajian nyeri yang didapatkan :
P : saat digunakan untuk beraktivitas
Q : berdenyut
R : kaki
S : skala nyeri 6 (sedang)
T: berulang, nyeri datang ketika
kelelahan dan banyak pikiran.
O :penerima manfaat tampak menahan
pusing, dan lemah.
Pemeriksaan TTV :
TD : 110/70 mmHg

2.

19/2/2013

N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,8 oC
S: PM mengatakan tidak mau mandi. Defisit perawatan diri
Kaki PM sakit bila digunakan b/d kelemahan umum
berjalan
O:
PM menderita stroke. PM lebih
banyak menghabiskan waktu di
tempat tidur. Tubuh PM dikerubuti
banyak lalat dan tercium bau
badan
yang
menyengat
menandakan PM sudah lama tidak
mandi.

C. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Defisit perawatan diri b/d kelemahan umum
D. RENCANA KEPERAWATAN
1. Nyeri kronis berhubungan dengan agen cidera biologis
a. Tujuan
: setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam
gangguan rasa nyeri dapat teratasi
b. Kriteria hasil : penerima manfaat tampak rileks, sehat, skala nyeri 1 (ringan)
c. Intervensi
:
1) Observasi keadaan umum
2) Monitor tanda-tanda vital
3) Kaji nyeri pada penerima manfaat
4) Ajarkan cara mengatasi nyeri dengan tehnik distraksi relaksasi
5) Berikan penjelasan mengenai penyakit hipertensi
6) Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian terapy
2.

Defisit perawatan diri b/d kelemahan umum


a. Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x7 jam diharapkan defisit
perawatan diri dapat teratasi.
b. Kriteria hasil:
1) PM dapat membina hubungan saling percaya
2) PM dapat mengenal tentang pentingnya kebersihan
3) PMdapat melakukan kebersihan diri dengan bantuan perawat

c. Intervensi:
1) Diskusikan dengan klien fungsi kebersihan diri dengan pengetahuan klien
terhadap hal yang berhungan dg kebersihan diri
2) Diskusikan bersama klien pentingnya kebersihan diri.
3) Ingatkan klien untuk memelihara kebersihan diri seperti mandi, sikat gigi,
menyisir, keramas, gunting kuku.
4) Masukkan dalam jadwal harian.

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Tanggal/waktu
Selasa,

No Dx
Kep
I

19/2/2013 jam

Implementasi

Respon PM

Mengobservasi keadaan S:PM


umum PM

09.00

mengatakan

kakinya sakit.
O: PM tampak lemah dan
hanya

I
09.15

rebahan

di

tempat tidur
Memonitor TTV PM
S:

I
10.30

TTD

Mengkaji Nyeri PM

PM

mengatakan

bersedia untuk di tensi


O: PM tampak tenang
TD : 110/80 mmhg
N : 76 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36 oC
S:

PM

mengatakan

kakinya sakit.
P

: saat digunakan

untuk beraktivitas
Q : berdenyut
R : kaki
S : skala nyeri 6
T : berulang, nyeri
datang

ketika

II
10.50

kelelahan

dan

Memotivasi PM agar

banyak pikiran
mau mandi dan ganti O: PM tampak menahan
baju

rasa sakit.
S: PM mengatakan tidak
mau mandi
O: PM hanya tiduran di

Rabu,

20/2/2013
jam 09.00

Memonitor

tempat tidur
keadaan S:
PM
mengatakan

umum PM

kakinya masih sakit


O: PM tampak lemah dan
hanya

rebahan

di

tempat tidur
09.30

10.00

Memonitor TTV PM

S:

Memonitor nyeri PM

PM

mengatakan

bersedia untuk di tensi


O: PM tampak tenang
TD : 100/70mmhg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 oC
S:

PM

mengatakan

kakinya sakit.
P

: saat digunakan

untuk beraktivitas
Q : berdenyut
R : kaki
S : skala nyeri 6
T : berulang, nyeri
datang
10.15

Meminta
melakukan

kelelahan

PM
teknik

ketika
dan

banyak pikiran
O: PM tampak menahan

relaksasi nafas untuk

rasa sakit.

mengurangi nyeri
S:

PM

mengatakan

bersedia

melakukan

teknik relaksasi nafas


dalam
10.30

untuk

mengurangi nyeri dan

II

cemasnya.
Memotivasi PM agar O: PM tampak mampu
mau mandi dibantu oleh

mempraktekkan teknik

perawat

relaksasi nafas dalam


yang

diajarkan

oleh

perawat.
S: PM mengatakan tidak
mau mandi.
O:PM berbaring di tempat
Kamis,

2/1/2013
jam 09.00

tidur.
Mengobservasi keadaan S:PM
umum PM

mengatakan

kakinya masih sakit,


kaki

dan

tangan

kemeng-kemeng
O: PM tampak lemah dan
hanya
09.30

Memonitor TTV PM

Mengkaji Nyeri PM

di

tempat tidur
S:

10.00

rebahan

PM

mengatakan

bersedia untuk di tensi


O: PM tampak tenang
TD : 110/70 mmHg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 oC
S:

PM

mengatakan

pusingnya sudah agak


berkurang.
P

: saat digunakan

untuk beraktivitas
Q : berdenyut
R : kaki
S : skala nyeri 6
T : berulang, nyeri
10.15

Meminta
melakukan

ketika

kelelahan

teknik

relaksasi nafas dalam


untuk

datang

PM

dan

banyak pikiran
O: PM tampak menahan

mengurangi

rasa sakit.

nyerinya
S:

PM

mengatakan

bersedia

melakukan

teknik relaksasi nafas


10.30

II

dalam
Memotivasi PM agar
selalu

menjaga

untuk

mengurangi nyeri.
O: PM tampak mampu
mempraktekkan teknik

kebersihan diri

relaksasi nafas dalam


yang

diajarkan

oleh

perawat.
S: PM mengatakan tidak
mau mandi
O: PM tampak lemah dan
hanya

rebahan

di

tempat tidur

F.

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal/waktu
Selasa,
19/2/2013
Jam 14.00

No Dx
Kep
I

Evaluasi
S: PM mengatakan kakinya masih sakit
O: PM tampak lemah dan hanya rebahan di tempat
tidur
TD : 150/100 mmhg

TTD

N : 76 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36 oC
A: Masalah belum teratasi
P: Ulangi intervensi no 1,2,3,4,5,6
II
S: PM mengatakan tidak mau mandi
O: PM hanya berbaring tiduran di tempat tidur
A: Masalah belum teratasi
Rabu,

20/2/2013
jam 13.30

P: Lanjutkan intervensi no 1-4


PM : mengatakan kakinya masih sakit, kaki dan
tangan kemeng-kemeng
O: PM tampak lemah dan hanya rebahan di tempat
tidur
TD : 100/70mmhg
N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6 oC
A: Masalah belum teratasi

II

P: Ulangi intervensi 1-6


S: PM mengatakan tidak mau mandi
O: PM tiduran di tempat tidur
A: Masalah belum teratasi

Kamis,

21/2/2013
Jam 13.45

P: Lanjutkan intervensi no 1-4


S: PM mengatakan kakinya masih sakit
O: PM tampak lemah dan hanya rebahan di tempat
tidur
A: TD : 110/70mmhg
N : 80 x/menit
RR : 18 x/menit
S : 36 oC
A: Masalah belum teratasi

II

P: Ulangi intervensi no 1-6


S: PM mengatakan tidak mau mandi

O: PM tiduran di tempat tidur


A: Masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi no 1-4

Vous aimerez peut-être aussi