Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
VULNUS LACERATUM
I. KONSEP DASAR MEDIK
1. Pengertian.
2)
luas dan hilangnya jaringan dalam jumlah besar. Proses penyembuhan terjadi lebih
kompleks dan lebih lama. Luka jenis ini biasanya tetap terbuka.
3) Tertiary Intention Healing (penyembuhan luka tertier) yaitu luka yang dibiarkan
terbuka selama beberapa hari setelah tindakan debridement. Setelah diyakini bersih,
tepi luka dipertautkan (4-7 hari). Luka ini merupakan tipe penyembuhan luka yang
terakhir.
5.
Pathofisiologi
Vulnus laserratum terjadi akibat kekerasan benda tumpul, goresan, jatuh,
kecelakaan sehingga kontuinitas jaringan terputus. Pada umumnya respon tubuh terhadap
trauma akan terjadi proses peradangan atau inflamasi.reaksi peradangan akan terjadi
apabila jaringan terputus.dalam keadaan ini ada peluang besar timbulnya infeksi yang
sangat hebat. Penyebabnya cepat yang di sebabkan oleh mikroorganisme yang biasanya
tidak berbahaya. Reaksi peradangan itu sebenarnya adalah peristiwa yang di
koordinasikan dengan baik yang dinamis dan kontinyu untuk menimbulkan reaksi
peradangan maka jaringan harus hidup dan harus di mikrosekulasi fungsional. Jika
jaringan yang nekrosis luas maka reaksi peradangan tak di temukan di tengah jaringan
yang hidup dengan sirkulasi yang utuh terjadi pada tepinya antara jaringan mati dan
hidup.
Nyeri timbul karena kulit mengalami luka infeksi sehingga terjadi kerusakan
jaringan.sek-sel yang rusak akan membentuk zat kimia sehingga akan menurunkan
ambang stimulus terhadap reseptormekano sensitif dan hernosenssitif. Apabila nyeri di
atas hal ini dapat mengakibatkan gangguan rasa nyaman nyeri yang berlanjut istirahat
atau tidur terganggu dan terjadi ketertiban gerak.
6.
Manifestasi Klinis
Mansjoer (2000) menyatakan Manifestasi klinis vulnus laseratum adalah:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
7.
Pemeriksaan Penunjang
cidera , kemerah-merahan.
f. Nyeri / kenyamanan
Gejala : nyeri pada daerah
luka
bila
di
sentuh
atau
di
tekan.
Tanda : wajah meringis, respon menarik pada rangsang nyeri yang hebat, gelisah,
tidak bisa tidur.
g. Kulit
Gejala : nyeri, panas.
Tanda : pada luka warna kemerahan , bau, edema.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman (nyeri) b/d kerusakan jaringan
b. Gangguan istirahat tidur kurang dari kebutuhan b/d nyeri.
c. Gangguan eliminasi BAB b/d kelemahan fisik.
d. Gangguan mobilitas fisik b/d kelemahan otot.
e. Gangguan integritas kulit b/d kerusakan jaringan.
f. Resiko tinggi infeksi b/d perawatan luka tidak efektif.
3. Intervensi Keperawatan
Diagnosa Keperawatan/ Masalah
Rencana keperawatan
Kolaborasi
Intervensi
Hasil
Nyeri akut berhubungan dengan:
NOC :
NIC :
Pain Level,
Lakukan
jaringan
pain
komprehensif
level
DO:
Setelah
termasuk
secara
lokasi,
comfort
nyeri
control,
DS:
pengkajian
dilakukan
tinfakan
Observasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
kriteria hasil:
Kontrol
menggunakan
nonfarmakologi
mengurangi
bantuan)
suhu
seperti
penyebab
dapat
mempengaruhi
nyeri,
Melaporkan
berkurang
menggunakan
nyeri,
mampu
tehnik
untuk
mencari
bahwa
nyeri
yang
lingkungan
nyeri
dengan
manajemen
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
hangat/ dingin
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
nyeri
mengenali
nyeri
Tingkatkan istirahat
kesah)
Mampu
...
Menyatakan
rasa
nyaman
berkurang
dan
antisipasi
normal
Rencana keperawatan
Kolaborasi
Gangguan pola tidur berhubungan dengan:
-
Intervensi
NIC :
Anxiety Control
Sleep Enhancement
Comfort Level
kesendirian.
Pain Level
Jelaskan
Fasilitasi
tidur
untuk
mempertahankan
aktivitas
Ciptakan
lingkungan
yang
nyaman
-
tidur/istirahat
pentingnya
yang adekuat
-
efek-efek
DO :
Determinasi
Rencana keperawatan
Intervensi
Kolaborasi
Konstipasi berhubungan dengan
o
o
NOC:
Bowl Elimination
mencukupi
Hidration
Perubahan lingkungan
Feses lunak
Aktivitas adekuat
Hidrasi adekuat
NIC :
Manajemen konstipasi
-
menyebabkan konstipasi
-
Nyeri perut
Ketegangan perut
Anoreksia
Nyeri kepala
Mual
Distensi abdomen
Feses keras
Perkusi tumpul
Sering flatus
Muntah
Jelaskan
penyebab
dan
peningkatan
dan
konstipasi
yang
menetap
-
Jelaskan
pada
pasien
Jelaskan
konsekuensi
pada
klien
menggunakan
Sediakan
privacy
dan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC :
Mobility Level
Keterlembatan perkembangan
Pengobatan
Transfer performance
keperawatan selama.gangguan
hasil:
Intervensi
NIC :
Exercise therapy : ambulation
peningkatan mobilitas
Memperagakan penggunaan
neuromuskuler
-
(walker)
Kerusakan kognitif
Keterbatasan ROM
Memverbalisasikan perasaan
Intoleransi aktivitas/penurunan
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
Intervensi
NOC :
dengan :
Tissue Integrity : Skin and Mucous Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Eksternal :
Membranes
Wound Healing : primer dan sekunder Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Setelah
dilakukan
tindakan Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
keperawatan selama.. kerusakan
Monitor kulit akan adanya kemerahan
integritas kulit pasien teratasi dengan
Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang
kriteria hasil:
tertekan
Integritas kulit yang baik bisa
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
dipertahankan
(sensasi,
Monitor status nutrisi pasien
elastisitas, temperatur, hidrasi,
Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
pigmentasi)
Tidak ada luka/lesi pada kulit Kaji lingkungan dan peralatan yang menyebabkan tekanan
Menunjukkan
pemahaman
-Tonjolan tulang
dan
-Defisit imunologi
sedera berulang
perkembangan
kekurusan)
-Perubahan status cairan
-Perubahan pigmentasi
-Perubahan sirkulasi
-Perubahan turgor (elastisitas kulit)
terjadinya
-Perubahan sensasi
-Perubahan status nutrisi (obesitas,
mencegah
DO:
-Gangguan pada bagian tubuh
-Kerusakan lapisa kulit (dermis)
-Gangguan permukaan kulit (epidermis)
Diagnosa Keperawatan/
Masalah Kolaborasi
Risiko infeksi
Rencana keperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil
NOC :
Intervensi
NIC :
Immune Status
- Prosedur Infasif
Risk control
Setelah
Faktor-faktor risiko :
paparan lingkungan
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Tidak adekuat pertahanan sekunder
(penurunan Hb, Leukopenia,
penekanan respon inflamasi)
- Penyakit kronik
- Imunosupresi
- Malnutrisi
- Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan
kulit, trauma jaringan, gangguan
peristaltik)
dilakukan
tindakan
keperawatan
keperawatan selama pasien tidak Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
mengalami infeksi dengan kriteria Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan petunjuk
hasil:
umum
Klien bebas dari tanda dan gejala
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi
infeksi
kandung kencing
Menunjukkan kemampuan untuk
Tingkatkan intake nutrisi
mencegah timbulnya infeksi
Berikan terapi antibiotik:.................................
Jumlah leukosit dalam batas
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
normal
Pertahankan teknik isolasi k/p
Menunjukkan perilaku hidup
Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan,
sehat
Status
imun,
genitourinaria
normal
gastrointestinal,
dalam
panas, drainase
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Pediatrik Klinis. (terjemahan)
Edisi 6. EGC: Jakarta.
Chada, P.V. 1993. Catatan Kuliah Ilmu Forensik & Teknologi (Terjemahan). Widya Medika:
Jakarta.
Doenges, M.E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien (Terjemahan). Edisi EGC: Jakarta.
Guyton & Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran (Terjemahan). Edisi 9. EGC: Jakarta.
Mansjoer,A. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Medika Auskulapius FKUI:
Jakarta.