Vous êtes sur la page 1sur 4

Aspek Hukum

UU 1945 pasal 27 ayat 2 :


Tiap-tiap warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 1975 (Keselamatan Kerja Terhadap
Radiasi) :
Pasal 1
a. Dosis Radiasi adalah jumlah energi yang dipindahkan dengan jalan ionisasi kepada
suatu volume tertentu atau kepada seluruh tubuh, yaitu biasanya disamakan dengan
jumlah energi yang diserap oleh jaringan atau zat lainnya tiap satuan massa pada
tempat pengukuran, sedangkan satuannya ialah rad, ekuivalen dengan jumlah energi
yang diserap sebesar 100 erg tiap gram zat yang terkena radiasi itu.
b. Nilai Batas yang Diizinkan adalah dosis radiasi yang masih dapat diterima oleh
seseorang tanpa menimbulkan kelainan-kelainan genetik atau somatik yang berarti
menurut tingkat kemajuan/pengetahuan pada dewasa ini, tidak termasuk untuk tujuan
kedokteran.
c. Petugas Proteksi Radiasi adalah petugas yang ditunjuk oleh Penguasa Instalasi Atom
dan oleh Instansi yang berwenang dinyatakan mampu melaksanakan pekerjaan
pekerjaan yang dengan persoalan proteksi radiasi.
d. Ahli Proteksi Radiasi adalah seorang yang telah mendapat pendidikan khusus dalam
kesehatan kerja terhadap radiasi yang menurut penilaian Instansi yang berwenang
dianggap mempunyai cukup keahlian dan kemampuan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan yang berhubungan dengan proteksi radiasi dan diangkat oleh
Departemen Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Koperasi sebagai Ahli Keselamatan
Kerja atas usul Instansi yang berwenang.
e. Pekerja Radiasi adalah setiap orang yang karena jabatannya atau tugasnya selalu
berhubungan dengan medan radiasi dan oleh Instansi yang Berwenang senantiasa
memperoleh pengamatan tentang dosisdosis radiasi yang diterimanya.
f. Penguasa Instalasi Atom adalah Kepala/Direktur Instalasi Atom atau orang lain yang
ditunjuk untuk mewakilinya.
g. Kecelakaan adalah suatu kejadian di luar dugaan yang memungkinkan timbulnya
bahaya radiasi, dan kontaminasi, baik bagi pekerja radiasi maupun bukan pekerja
radiasi.
h. Sampah Radioaktif adalah zat-zat radioaktif dan bahan-bahan serta peralatan yang
telah terkena zat-zat radioaktif atau menjadi radioaktif karena operasi-operasi nuklir
dan tidak dapat dipergunakan lagi.
i. Instansi yang Berwenang adalah Badan Tenaga Atom Nasional.
Pasal 2
Untuk menentukan Nilai Batas Yang Diizinkan ditetapkan dosis tertentu sehingga
menurut tingkat pengetahuan dewasa ini, kemungkinan luka somatik dan kerusakan
genetik dapat dihindarkan.
Pasal 3
Ketentuan-ketentuan Nilai Batas Yang Diizinkan sebagaimana dimaksudkan pada
Pasal 2 akan diatur lebih
a. lanjut oleh Instansi Yang Berwenang.

UU 1970 Pasal 2
(1) Yang diatur oleh Undang-undang ini ialah keselamatan kerja dalam segala tempat kerja,
baik di
darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di dalam
wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
(2) Ketentuan-ketentuan dalam ayat (1) tersebut berlaku dalam tempat kerja di mana :
a. dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin, pesawat, alat perkakas, peralatan atau
instalasi yang berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran atau peledakan;
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan, diperdagangkan, diangkut atau disimpan bahan atau
barang yang : dapat meledak, mudah terbakar, menggigit, beracun, menimbulkan infeksi,
bersuhu tinggi;
c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan atau pembongkaran rumah,
gedung atau bangunan lainnya termasuk bangunan perairan, saluran, atau terowongan di
bawah tanah dan sebagainya atau di mana dilakukan pekerjaan persiapan;?
d. dilakukan usaha pertanian, perkebunan, pembukaan hutan, pengerjaan hutan, pengolahan
kayu atau hasil hutan lainnya, peternakan, perikanan dan lapangan kesehatan;???
e. dilakukan usaha pertambangan dan pengolahan emas, perak, logam atau bijih logam
lainnya, batu-batuan, gas, minyak atau mineral lainnya, baik di permukaan atau di dalam
bumi, maupun di dasar perairan;
f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau manusia, baik di daratan, melalui
terowongan, di permukaan air, dalam air maupun di udara;
g. dikerjakan bongkar-muat barang muatan di kapal, perahu, dermaga, dok, stasiun atau
gudang;
h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda dan pekerjaan lain di dalam air;
i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian di atas permukaan tanah atau perairan;
j. dilakukan pekerjaan di bawah tekanan udara atau suhu yang tinggi atau rendah;
k. dilakukan pekerjaan yang mengandung bahaya tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok, hanyut atau terpelanting;
l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lobang;
m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban, debu, kotoran, api, asap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan sampah atau timah;
o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau penerimaan radio, radar, televisi, atau telepon;

p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan, penyelidikan atau riset (penelitian) yang


menggunakan alat tehnis;
q. dibangkitkan, dirobah, dikumpulkan, disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan listrik, gas,
minyak atau air;
r. diputar pilem, dipertunjukkan sandiwara atau diselenggarakan rekreasi lainnya yang
memakai peralatan, instalasi listrik atau mekanik.
UU no 3 tahun 1992
Pasal 23

Besarnya dan tata cara pembayaran Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan
Hari Tua,dan tata cara pelayanan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.

Pasal 24

(1)

Perhitungan besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja yang harus dibayarkan kepada tenaga
kerja dilakukan oleh Badan Penyelenggara sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.

(2)

Dalam hal perhitungan besarnya Jaminan Kecelakaan Kerja tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka Pegawai Pengawas
Ketenagakerjaan menghitung kembali dan menetapkan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

(3)

Menteri menetapkan kecelakaan kerja, dan besarnya jaminan yang belum tercantum
dalam peraturan pelaksanaan Undang-undang ini.

(4)

Perbedaan pendapat dan perhitungan besarnya jumlah jaminan Kecelakaan Kerja


sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) penyelesaiannya ditetapkan oleh
Menteri.

Vous aimerez peut-être aussi