Vous êtes sur la page 1sur 47

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap
keselamatan jiwanya, hal ini didasarkan oleh pemikiran masyarakat, bahwa tidak
ada jaminan jika di waktu mendatang setiap manusia akan terbebas dari berbagai
macam musibah, yang dimana terjadi diluar dugaan dan sepengetahuan manusia,
baik kecelakaan, sakit maupun kehilangan jiwa sekalipun. Oleh sebab itu, hal-hal
ini lah yang mendorong banyaknya perusahaan asuransi untuk mendirikan
perusahaanya di Indonesia. Saat ini asuransi sudah menjadi salah satu kebutuhan
yang harus segera dipenuhi, mengingat manfaat dari perusahaan asuransi tidak
hanya dirasakan baik oleh pemegang polis, perusahaan atau seluruh bagian yang
terkait didalamnya. Lebih dari pada itu manfaatnya secara tidak langsung dapat
dirasakan oleh masyarakat luas. Pada dasarnya asuransi adalah sebuah perjanjian
dan sebuah mekanisme pengalihan risiko. (A. Junaedy Ganie, 2011:43)
Bagi masyarakat umum, selain menghindarkan risiko, mencegah risiko dan
menahan risiko yang dihadapi masa kini maupun di masa depan, asuransi
merupakan suatu bentuk penyebaran risiko yang dimiliki walaupun lebih tepat
disebut sebagai bentuk pengalihan risiko. Pembeli jasa asuransi dapat juga
melakukan penyebaran risiko dengan mengalihkan risiko pada lebih dari satu
penanggung, baik dilakukan dalam bentuk polis-polis asuransi yang terpisah
maupun dalam bentuk penutupan asuransi secara koasuransi. (A. Junaedy Ganie,
2011:45)

Dari berbagai macam jenis asuransi yang ada di Indonesia, salah satu yang
menarik untuk dibahas lebih lanjut adalah asuransi jiwa. Asuransi jiwa merupakan
proteksi terhadap risiko financial sebagai akibat hilangnya kemampuan
menghasilkan pendapatan yang disebabkan oleh kematian, kecelakan, sakit,
maupun lanjut usia. Perbedaan yang mendasar antara asuransi jiwa dengan
asuransi lainya adalah asuransi jiwa mempunyai fungsi sebagai media investasi
sekaligus perlindungan. Karena semakin banyaknya perusahaan asuransi jiwa
yang bermunculan di Indonesia,

mereka bersaing

untuk bisa memberikan

pelayanan yang terbaik bagi masyarakat dengan selalu mengembangkan produk


yang ada serta menciptakan berbagai inovasi terhadap produk-produk jasa
asuransi yang berkualitas yang disesuaikan dengan perkembangan zaman serta
kebutuhan masyarakat. Bukanlah hal yang mudah untuk mencegah terjadinya
kecelakaan, tapi yang bisa dilakukan adalah memprediksi serta melakukan
antisipasi pada setiap terjadinya risiko-risiko yang dihadapi atau paling tidak
meminimalisir kerugian yang ditimbulkan.
Seiring dengan berkembangnya zaman, pada saat ini asuransi sudah menjadi
bagian tak terpisahkan bagi sebagian masyarakat. Alasanya karena asuransi sudah
menjadi suatu kebutuhan yang harus segera dipenuhi karena banyak manfaat yang
terkandung didalamnya.
Kejadian baik buruk akan selalu kita alami disepanjang kehidupan ini.
Tentunya sebagai manusia yang berakal sehat, kita hanya akan menginginkan hal
hal baik terjadi dalam kehidupan kita, namun kita sering lupa jika hal hal
buruk pun pasti akan menimpa diri kita. Berbagai macam hal yang tidak

menyenangkan pun banyak terjadi didalam kehidupan kita sehari-hari, seperti


biaya atas keperluan sehari-hari maupun biaya tak terduga lainya seperti sakit,
mengalami kecelakaan maupun musibah lainnya. Karena dari hal-hal tersebut
pasti membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setiap dari kita tidak selalu
menyimpan dana yang cukup untuk menutupi berbagai biaya tersebut. Oleh
karena itu, asuransi merupakan solusi dan jawaban yang dirasa paling tepat karena
dapat mengatasi masalah tersebut serta dapat diandalkan. Mereka yang ingin
dirinya selamat dari berbagai musibah yang begitu berat dan tidak ingin terbebani
dengan begitu banyaknya kerugian yang harus ditanggung. Maka asuransi jiwa
lah solusi sekaligus jawaban atas pertanyaan tersebut. Artinya, bila anda ingin
mendapat perlindungan dari musibah yang mungkin menimpa, maka asuransi
akan memberikan jaminan terhadap kerugian yang mungkin menimpa anda
sehingga dapat mengurangi kerugian dan risiko yang ditimbulkan.
Hal ini sudah barang tentu akan membawa banyak aspek, apabila risiko
yang terdapat pada diri seseorang tidak diasuransikan kepada perusahaan asuransi
jiwa. Umpamanya jaminan untuk keturunan, seorang bapak kalau meninggal
dunia sebelum waktunya atau dengan tiba-tiba, si anak tidak akan telantar dalam
hidupnya. Bisa juga terjadi terhadap seseorang yang telah mencapai umur
ketuaannya dan tidak mampu untuk mencari nafkah atau membiayai anakanaknya, maka membeli asuransi jiwa, risiko yang mungkin diderita dalam arti
kehilangan kesempatan untuk mendapat penghasilan akan ditanggung oleh
perusahaan asuransi. Ternyata disini, lembaga asuransi jiwa ada manfaatnya

dengan tujuan utama ialah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap
risiko finansial.
Pada PT Asuransi Jiwasraya terdapat beberapa jenis klaim yakni klaim
ekspirasi, klaim penebusan, klaim tahapan, klaim berkala, klaim anuitas dan klaim
meninggal dunia. Salah satunya adalah klaim ekspirasi yang terdiri dari beberapa
jenis pembayaran klaim diantaranya klaim proteksi untuk produk JS (Jiwasraya)
Kecelakaan Diri, Personal Accident Plan A, Personal Accident Plan A Plus,
dimana pembayaran klaim ini dilakukan sekaligus. Untuk klaim proteksi
kecelakaan diri, pemberian manfaat dilakukan apabila tertanggung meninggal
dunia akibat kecelakaan dalam masa asuransi, maka akan diberikan manfaat
sebesar 200% dari jumlah uang asuransi, sedangkan apabila tertanggung
mengalami cacat tetap total dalam masa asuransi maka akan diberikan manfaat
sebesar 250% dari jumlah uang asuransi, namun apabila tertanggung mengalami
cacat tetap sebagian maka akan diberikan manfaat sebesar prosentase tertentu
sesuai dengan perhitungan aktuaria yang berlaku.
Salah satu permasalahan yang banyak terjadi adalah pencairan klaim tidak
bisa di lakukan dengan alasan permohonan polis asuransi yang diajukan oleh yang
bukan pemegang polis sehingga ditolak oleh pihak asuransi dikarenakan syarat
yang paling utama dalam proses pencairan klaim harus dengan pemegang polis
yang bersangkutan, namun jika pemegang polis tersebut meninggal dunia maka
yang berhak mewakilinnya adalah ahli waris yang tercantum namanya didalam
perjanjian polis. (Sandy Purnama, Kasi Pertanggungan PT Asuransi Jiwasraya
Bandung Timur (BG)).

Selain itu kasus yang sering terjadi dalam pencairan klaim asuransi,
terkadang menemui sebuah masalah yang sering luput dari perhatian yaitu
masalah verifikasi data. Sesuatu yang sering dianggap enteng namun jika salah
menjadi fatal akibatnya. Karena dapat saja terjadi kecurangan yang dilakukan
nasabah dalam memanipulasi data yang diperlukan dalam pencairan klaim.
Ataupun pihak asuransi yakni SDM terkait salah menginput dan tidak
mencocokan kembali nilai nominal jumlah uang asuransi yang seharusnya dengan
yang dicairkan. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya sumber daya manusia
(SDM) terkait sehingga berpotensi merugikan perusahaan.
Berdasarkan hal di atas maka penulis dalam penyusunan Laporan Kerja
Praktek ini tertarik untuk mengambil judul Tinjauan Atas Prosedur Pencairan
Klaim Asuransi Kecelakaan Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG) .
1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek
Tujuan laporan kerja Praktek ini disusun untuk mengetahui :
1.)

Prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan pada PT Asuransi Jiwasraya

2.)

(Persero) Bandung Timur Branch Office (BG).


Hambatan yang terjadi pada prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan
pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office

3.)

(BG).
Upaya yang telah dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG) dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada
prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan.

1.3 Kegunaan Kerja Praktek

Adapun kegunaan dari dilaksanakannya kerja praktek ini adalah:


1.3.1

Kegunaan Praktis
1. Bagi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office (BG).
Memberikan saran untuk PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG) dalam mengatasi hambatan danupaya yang
telah dilakukan atas hambatan pada prosedur pencairan klaim asuransi
kecelakaan.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan baik secara tertulis maupun praktek di
lapangan kerja praktek tentang prosedur pencairan klaim asuransi
kecelakaan, selain itu berguna dalam menambah pengalaman dan

1.3.2

melatih diri untuk menyusun laporan.


Kegunaan Akademis
1. Bagi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office (BG).
Laporan kerja praktek disusun untuk membandingkan teori dengan
praktek yang terjadi di lapangan yaitu antara teori pencairan klaim
asuransi dengan praktek pada prosedur pencairan klaim asuransi
kecelakaan di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office (BG).
2. Bagi Akademis
Dapat dijadikan tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai
prosedurpencairan klaim asuransi kecelakaan PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) Bandung Timur Branch Office (BG), serta menambah
pengetahuan rekan mahasiswa lain yang kelak akan membutuhkannya.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek


1.4.1

Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek


Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dilaksanakan di PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) Bandung Timur Branch Office (BG) yang beralamat Jl.
K.H.Mustofa No.80.

1.4.2

Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek


Waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai dari tahap satu yaitu tahap
persiapan pada bulan Juni berupa permohonan serta pengajuan kerja
praktek pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office (BG) dan pada bulan Juli perusahaan menyetujui penulis untuk
melakukan kerja praktek di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG). Tahap yang kedua adalah tahap pelaksanaan
kerja praktek yang di mulai pada tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan
26 Agustus 2016. dan tahap pengumpulan data selama bulan September.
Lalu tahap terakhir adalah tahap pelaporan yang berlangsung dari bulan
September sampai bulan Desember, dari mulai bimbingan dengan dosen
pembimbing, pembuatan laporan hingga sidang laporan kerja praktek.

Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Tahap
I

Prosedur

Tahun 2016 Bulan :


Juni Juli Agts Sept Okt Nop
Tahap Persiapan Kerja Praktek

Permohonan Surat
Kerja Praktek
Pengajuan Surat Kerja
Praktek ke Instansi

Des

II

III

Persetujuan Kerja
Praktekdari Instansi
Tahap Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan Aktivitas
Kerja Praktek
Pengumpulan Data
dari Instansi
Tahap Pelaporan Kerja Praktek
Bimbingan dengan
Dosen Kerja Praktek
Pembuatan Laporan
Kerja Praktek
Final Laporan Kerja
Praktek
Sidang Laporan Kerja
Praktek

BAB II
GAMBARAN UMUM PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)

2.1 Sejarah Singkat PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


Jiwasraya,sebagai perusahaan asuransi BUMN pertama dan satu-satunya
ini, didirikanmelalui sejarah yang cukup panjang. Bermula dari NILLMIJ,
Nederlandsch Indiesche Levensverzekering en Liffrente Maatschappij van 1859,
tanggal 31 Desember 1859. Perusahaan asuransi jiwa yang pertama kali ada di
Indonesia (Hindia Belanda waktu itu) didirikan dengan Akte Notaris William
Hendry Herklots Nomor 185.
Pada tahun 1957 perusahaan asuransi jiwa milik Belanda yang ada di
Indonesia dinasionalisasi sejalan dengan program Indonesianisasi perekonomian

Indonesia. Tanggal 17 Desember 1960 NILLMIJ van 1859 dinasionalisasi


berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 1958 dengan merubah
namanya menjadi PT Perusahaan Pertanggungan Djiwa Sedjahtera.
Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 214 tahun 1961,
tanggal 1 Januari 1961, 9 (sembilan) perusahaan asuransi jiwa milik Belanda
dengan inti NILLMIJ van 1859 dilebur menjadi Perusahaan Negara Asuransi
Djiwa Eka Sedjahtera.4 (empat) tahun kemudian tepatnya tanggal 1 Januari 1965
berdasarkan Keputusan Menteri PPP Nomor BAPN 1-3-24, nama Perusahaan
negara Asuransi Djiwa Eka Sedjahtera diubah menjadi Perusahaan Negara
Asuransi Djiwa Djasa Sedjahtera.
Setahun kemudian tepatnya tanggal 1 Januari 1966, berdasarkan PP No.40
tahun 1965 didirikan Perusahaan Negara yang baru bernama Perusahaan Negara
Asuransi Djiwasraja yang merupakan peleburan dari Perusahaan negara Asuransi
9
Djiwa Sedjahtera. Berdasarkan SK Menteri Urusan Perasuransian Nomor 2/SK/66
tanggal 1 Januari 1966, PT Pertanggungan Djiwa Dharma Nasional dikuasai oleh
Pemerintah dan diintegrasikan kedalam Perusahaan Negara Asuransi Djiwasraja.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 1972, tanggal 23
Maret 1973 dengan Akta Notaris Mohamad Ali Nomor 12 tahun 1973, Perusahaan
Negara Asuransi Djiwasraya berubah status menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Asuransi Jiwasraya yang Anggaran Dasarnya kemudian diubah dan
ditambah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Nomor 839 tahun 1984 Tambahan

10

Berita Negara Nomor 67 tanggal 21 Agustus 1984 menjadi PT Asuransi


Jiwasraya.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995, diubah dan ditambah
terakhir dengan Akta Notaris Imas Fatimah SH, Nomor 10 tanggal 12 Mei 1988
dan Akte Perbaikan Nomor 19 tanggal 8 September 1998 yang telah diumumkan
dalam Tambahan Berita Negara Nomor 1671 tanggal 16 Maret 2000 dan Akte
Perubahan Notaris Sri Rahayu H.Prasetyo,Sh, Nomor 03 tanggal 14 Juli 2003
menjadi PT.Asuransi Jiwasraya (Persero).
Anggaran Dasar PT.Asuransi Jiwasraya (Persero) telah beberapa kali
diubah dan ditambah, terakhir dengan Akta Notaris Netty Maria Machdar, SH.
Nomor 74 tanggal 18 Nopember 2009 sebagaimana surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Departemen Hukum dan Hal Azasi
Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-AH.01.10.01078 tanggal 15 Januari
2010, dan Akta Nomor 155 tanggal 29 Agustus 2008 yang telah mendapatkan
persetujuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia sesuai
Surat Keputusan Nomor AHU-96890.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 16 Desember
2008.
2.2 Struktur Organisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office
Dalam pelaksanaannya setiap perusahaan tentunya mempunyai susunan
organisasi. Susunan organisasi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office, terdiri atas :

11

a. Branch Manager;
b. Kepala Seksi Operasional;
Pegawai Administrator Seksi Operasional/Kasir Kuitansi;
c. Kepala Seksi Pertanggungan;
Pegawai Administrator Pertanggungan;
d. Kepala Seksi Administrator & Logistik;
1. Pegawai Administrator Seksi Aplikasi & Logistik;
2. Pegawai Administrator Keuangan
3. Kasir Uang;

Branch
Manajer

Kasi
Operasional

Adm. Seksi
Operasioanal/
Kasir Kuitansi

Kasi
Pertanggun
gan

Adm. Seksi
Pertanggun
gan

Kasi Adm &


Logistik

Adm.
Aplikasi&
Log
Adm.
Keuangan
Kasir Uang

12

Gambar 2.2
Struktur Organisasi
2.3 Uraian Tugas PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office
Dalam kegiatannya, setiap posisi jabatan atau staff memiliki tugas dan
kewajiban masing-masing yang telah ditentukan. Sehingga setiap masalah sudah
di atur sesuai dengan bidang-bidang staff tersebut. Wewenang dan tanggung jawab
setiap staf di PT Asuransi Jiwasraya adalah sebagai berikut:
1) Branch Manager
a. Atasan Jabatan : Regional Office
b. Fungsi Jabatan
Mengkoordinasi seluruh kegiatan di lingkungan BO dan Area Office (AO)
dalam rangka mencapai produktivitas yang ditargetkan perusahaan dan
pertumbuhan di akhir tahun.
c. Tugas Pokok
1. Membina hubungan baik dengan pelanggan;
2. Mengawasi dan mengevaluasi perkembangan dan pencapaian target
bawahan serta membantu memberikan alternatif jalan keluar apabila
terjadi kesulitan;
3. Melakukan aktivitas penjualan produk pertanggungan perorangan dan
penjualan produk pertanggungan kumpulan;
4. Bersama-sama melakukan penetrasi pasar dengan para Areal Manajer
(AM) dan Unit Manajer (UM);

13

5. Merencanakan dan mengkoordinir penetapan target para AM, UM,


Agen dan Penagih;
6. Merencanakan kegiatan dan strategi pemasaran;
7. Melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia yang
berada di bawah pengawasannya;
8. Menandatangani dan memeriksa ulang kelengkapan dokumen,dan
surat-surat yang masuk.
d. Sasaran Kerja dan Target
1. Mencapai target bisnis tahunan yang telah ditetapkan oleh perusahaan;
Memastikan tercapainya target operasional BO sesuai dengan RKAP
baik yang dilakukan melalui aktivitas penjualan secara pribadi maupun
secara organisasi;
2. Melaksanakan kegiatan pemasaran di AO dan Unit Office (UO) sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan;
3. Mempertahankan dan meningkatkan kepuasan pelanggan
4. Meningkatkan performa dan kinerja bawahan.
e. Jumlah Laporan
1 (satu) : Laporan Hasil Kinerja Sampai Jangka Waktu Berjalan.
f. Wewenang
1. Memutuskan izin desisi klaim ekspirasi (lebih kecil atau sama dengan
Rp. 50 juta);
2. Memutuskan izin penggadaian polis (lebih kecil atau sama dengan Rp.
50 juta);

14

3. Menilai kinerja bawahan;


4. Memperoleh kompensasi atau jasa penutupan sebagai penutup atas
pencapaian premi yang diperoleh melalui aktivitas penjualan secara
pribadi sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Perusahaan;
5. Melakukan pembinaan (coaching) dan konseling kepada bawahan;
6. Mengirimkan bawahan untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan.
g. Pelangan
4.

Internal:
a) Regional Office (RO);
b) Divisi Pemasaran;
c) Divisi Penjualan;
d) Divisi Agency.

5. Eksternal:
1) Agen;
2) Nasabah.
h. Hubungan Kerja
1) Divisi Agency, dalam hal mengawasi dan mengevaluasi kegiatan agen;
2) Bagian Underwritting, dalam menentukan tarif premi dan status polis;
3) Bagian Inkaso di HO, dalam pengadministrasian dan pencatatn
kegiatan inkaso;
4) Seksi Pertanggungan, dalam menerima SPAJ;
5) Seksi Adlog, dalam melakukan pembayaran-pembayaran bekenaan
dengan biaya operasional.

15

i. Tugas tambahan:
1) Tugas yang bersifat insidentil dan memerlukan waktu-waktu yang
khusus baik tugas yang diminta oleh Branch Manager, Regional Office
maupun tugas yang diminta oleh Head Office untuk dapat diselesaikan
dalam waktu singkat;
2) Mencatat,

menyimpan,

mengatur, memelihara

surat-surat

atau

dokumen, baik yang bersifat penting maupun yang bersifat dokumen


biasa serta pengarsipan elektronik (Sistem Arsip Elektronik) ke pusat;
3) Memutuskan dan memerintahkan pelaksanaan tugas kepada staf
bawahannya (Kasir kuitansi dan penagih) sesuai dengan tugas-tugas
yang telah ditetapkan.
j. Branch Manager membawahkan :
1. Kepala Seksi Operasional;
2. Kepala Seksi Adm & Logistik; dan
3. Kepala Seksi Pertanggungan.
2. Kepala Seksi Operasional
a. Atasan Jabatan : Branch Manager
b. Fungsi Jabatan
Merencanakan, mengorganisir, mengawasi dan mengevaluasi kegiatankegiatan inkaso dan pemasaran di Branch Office (BO) agar proses
operasional BO dapat berjalan secara efektif dan efsien.
c. Tugas Pokok

16

1. Mengawasi dan mengontrol pendistribuan kwitansi lanjutan dan Bukti


Penerimaan Premi Pertama (BP3) dan BPPS;
2. Membuat laporan klad kas harian kuitansi dan kartu kontrol kuitansi;
3. Membuat daftar sisa kuitansi dan daftar aging setiap 3 bulan sekali
serta melakukan pencocokan data dengan neraca dan daftar LIPP;
4. Mengawasi dan mengontrol proses administrasi penyetoran dan
pelunasan premi pertama dan lanjutan;
5. Mengawasi pelaksanaan penagihan;
6. Membuat daftar sisa kuitansi dan daftar aging setiap 3 bulan sekali
serta melakukan pencocokan data dengan neraca dan daftar LIPP;
7. Mengawasi kegiatan pemasaran dan peng-administrasiannya;
8. Melakukan perhitungan remunerasi dan komisi untuk agen;
9.

Mengawasi dan mengontrol formasi area office.

d. Sasaran Kerja dan Target


Memastikan operasional Inkaso dan pemasaran BO dapat berjalan
sesuai target secara efektif, efisien dan tepat waktu.
e. Jumlah Laporan
4 (empat) :
1) Laporan Khusus Area Office/Branch Office;
2) Laporan Penagihan;
3) Laporan Produksi Agen;
4) Laporan Checklist formasi Agen.
f. Wewenang

17

1) Memutuskan dan memerintahkan pelaksanaan tugas kepada para staf


sebawahannya sesuai pembagian tugas yang telah ditetapkan;
2) Memberikan penilaian kinerja kepada bawahan;
3) Memiliki wewenang untuk melakukan pembinaan (coaching) kepada
bawahan.
g. Pelangan
1. Internal:
a) Regional Office (RO);
b) Divisi Pemasaran;
c) Divisi Penjualan;
d) Divisi Agency.
2) Eksternal:
a) Agen;
b) Nasabah.
h. Hubungan Kerja
1) Divisi Agency, dalam hal mengawasi dan mengevaluasi kegiatan agen;
2) Bagian Underwritting, dalam menentukan tarif premi dan status polis;
3) Bagian Inkaso di HO, dalam pengadministrasian dan pencatatn
kegiatan inkaso;
4) Seksi Pertanggungan, dalam menerima SPAJ;
5) Seksi Adlog, dalam melakukan pembayaran-pembayaran bekenaan
dengan biaya operasional.
i. Tugas tambahan:

18

Tugas yang bersifat insidentil dan memerlukan waktu-waktu yang khusus


baik tugas yang diminta oleh Branch Manager, Regional Office maupun
tugas yang diminta oleh Head Office untuk dapat diselesaikan dalam
waktu singkat:
1) Mencatat,

menyimpan,

mengatur, memelihara

surat-surat

atau

dokumen, baik yang bersifat penting maupun yang bersifat dokumen


biasa serta pengarsipan elektronik (Sistem Arsip Elektronik) ke pusat;
2) Memutuskan dan memerintahkan pelaksanaan tugas kepada staf
bawahannya (Kasir kuitansi dan penagih) sesuai dengan tugas-tugas
yang telah ditetapkan.
j. Kepala Seksi Operasional membawahkan:
Pegawai Adm.
3. Kepala Seksi Pertanggungan
a. Atasan Jabatan : Branch Manager
b. Fungsi Jabatan
Memberikan pelayanan kepada nasabah dalam hal permintaan / penutupan
asuransi dan klaim asuransi sesuai kebutuhan nasabah.
c. Tugas Pokok
1) Melaksanakan pembayaran klaim ekspirasi, klaim penebusan, klaim
tahapan, klaim berkala, klaim anuitas dan penggadaian;
2) Melakukan supervisi penerbitkan polis dan berita keputusan dari
aplikasi (surat asuransi jiwa) yang masuk;

19

3) Membuat laporan biaya asuransi, laporan perkembangan portofolio


dan laporan perkembangan ISO;
4) Membantu agen dalam hal permintaan tarif, memberikan perhitungan
premi dan penutupan polis;
5) Memberikan

informasi

kepada

pemegang

polis,

apabila

ada

pertanyaan;
6) Pemeliharaan portofolio seperti: penghidupan polis, permintaan
duplikat polis, perubahan status polis pada master, dan koreksi polis;
7) Melakukan korespondensi (pembuatan nota-nota dan surat-menyurat);
8) Pencetakan Berita Keputusan untuk membantu operasional agen;
9) Sasaran Kerja dan Target;
10) Menyelesaikan dan membayarkan klaim secara cepat dan tepat;
11) Membuat Surat Ijin Pembayaran (SIP), Surat Pernyataan Penggadaian,
Akte Penggadaian serta nota-nota pengajuan dan permintaan baik
untuk RO maupun HO;
12) Memproses penerbitan polis sesuai standard (kendali mutu) yang telah
ditentukan;
13) Menyerahkan laporan biaya asuransi, laporan perkembangan portofolio
dan laporan perkembangan ISO sesuai waktu yang telah ditetapkan;
14) Memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan oleh pelanggan
(pemegang polis, managemen dan agen);
15) Memberikan

informasi

kepada

Agent

portafolio yang sudah habis batas waktunya.

Management

mengenai

20

e. Jumlah Laporan
4 (Empat) :
1) Laporan penanganan pencetakan polis, setiap satu bulan;
2) Laporan biaya asuransi, setiap satu bulan;
3) Laporan perkembangan portofolio, setiap satu bulan;
4) Laporan Perkembangan ISO, setiap satu bulan.

f. Wewenang
1) Mengkoreksi kelengkapan dan kebenaran hasil entry pada polis serta
menandatanganinya;
2) Menghitung nilai manfaat dari suatu klaim;
3) Menghitung besaran atau nilai gadai (dibawah 50 juta);
4) Menghitung nilai permintaan tarif premi dan nilai tebus;
5) Memproses pembayaran dan permintaan klaim-klaim dibawah 50 juta;
6) Memberikan penilaian terhadap hasil kerja bawahan.
g. Pelangan
1. Internal:
a) Sie Operasional;
b) Sie. Administrasi dan logistic;
c) Bagian underwriting (Pertanggungan Perorangan dan Pertanggungan
Kumpulan) di HO;
d) Bagian pemeliharaan;

21

e) Bagian pertanggungan di RO;


f) Para agen di PT Asuransi Jiwasraya.
2. Eksternal:
a) Pemegang polis;
b) Perbankan.

h. Hubungan Kerja
1) Bagian Operasional: Menerima SPAJ mengenai data-data pemegang
polis untuk memproses penerbitan polis, dan melengkapi data
pelunasan premi pada tanda terima pengajuan klaim;
2) Bagian underwriting di HO, menyeleksi dan memberikan keputusan
terhadap suatu aplikasi medical yang masuk (aplikasi dapat di terima
atau tidak);
3) Bagian administrasi dan logistik: Melaksanakan pembayaran klaim
kematian, klaim penebusan, klaim tahapan, klaim berkala, klaim
anuitas, penggadaian dan pembayaran biaya asuransi lainnya sesuai
Surat Ijin Pembayaran (SIP);
4) Bagian pelayanan di HO: Menyampaikan klaim yang menjadi
wewenang pelayanan kantor pusat;
5) Bagian pemeliharaan: Koreksi status polis yang ada di master;

22

6) Bagian Pertanggungan Kumpulan Umum; Meminta tarif PK dan


konsultasi penggarapan PK;
7) Bagain Pertanggungan di RO: Terkait dengan izin penerbitan klaim
dan pembuatan laporan.
i. Tugas Tambahan
1) Melakukan pengarsipan dokumen, surat-surat yang berhubungan
dengan seksi pertanggungan baik secara manual maupun pengarsipan
elektronik (Sistem Arsip Elektronik);
2) Melaksanakan tugas baru yang berhubungan dengan kelancaran
administrasi di Branch Office yang ditugaskan atasan;
3) Memutuskan

dan

bertanggungjawab

memerintahkan
kepada

staf

suatu
bawahannya

pekerjaan

dan

(administrator

pertanggungan) sesuai dengan pembagian tugas yang telah ditetapkan.


j. Kepala Seksi Pertanggungan membawahkan:
Pegawai Adm Pertanggungan.
4. Kepala Seksi Adm dan Logistik
a. Atasan Jabatan : Branch Manager
b. Fungsi Jabatan
Menyajikan laporan administrasi dan keuangan BO secara tepat dan akurat
serta memenuhi keperluan logistik BO sesuai dengan prosedur dan
ketentuan yang berlaku.
c. Tugas Pokok

23

1) Melakukan verifikasi terhadap berkas penerimaan dan pengeluaran


semua seksi di BO baik melalui kas maupun bank (dapat berupa
premi, ekspirasi, maupun penebusan);
2) Memonitor transaksi keuangan setiap harinya;
3) Melakukan entry setiap transaksi yang berhubungan dengan
penerimaan dan pengeluaran BO;
4) Memeriksa klad kas harian dan klad Bank;
5) Memonitor laporan dan mengkoordinir pekerjaan bawahan dalam
melakukan tugas di Seksi Administrasi dan Logistik BO;
6) Memenuhi pengadaan kebutuhan logistik BO;
7) Melakukan kegiatan kepegawaian yang berhubungan dengan BO;
8) Mengurus administrasi perpindahan nasabah ke BO lain;
9) Memproses pengajuan ijin cuti tahunan, cuti sakit, dan cuti besar;
10) Memeriksa pengajuan kenaikan gaji berkala dan ruang gaji pegawai.
d. Sasaran Kerja dan Target
1) Memastikan kelengkapan dan kesesuaian data-data yang dibutuhkan
dalam proses penerimaan dan pengeluaran uang dalam kas maupun
melalui bank;
2) Memastikan bahwa laporan keuangan setiap bulannya disusun secara
akurat dan selesai tepat waktu;
3) Mengkoordinir kinerja pegawai Seksi Administrasi dan Logistik BO
sehingga seluruh pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu secara
akurat sesuai dengan standar prosedur yang telah ditentukan;

24

4) Memastikan bahwa kebutuhan logistik semua seksi di BO terpenuhi;


5) Memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah.
e. Jumlah Laporan
4 (Empat) :
1) Laporan Keuangan BO;
2) Laporan Penilaian Pegawai;
3) Laporan Absensi Karyawan BO;
4) Laporan Mutasi Nasabah.

f. Wewenang
1) Menyetujui pengeluaran uang untuk memenuhi kebutuhan logistik di
BO;
2) Melakukan penyetoran, transfer, penarikan dana, serta pencairan cek
ke Bank;
3) Menilai kinerja bawahan;
4) Melakukan pembinaan (coaching) kepada bawahan.
g. Pelanggan
1. Internal :
1) Divisi Sumber Daya Manusia;
2) Bagian Administrasi dan Keuangan RO;
3) Pemeriksa RO.
2.

Eksternal :

1) Bank;

25

2) Nasabah.
h. Hubungan Kerja
1. Divisi KAI : dalam hal mengajukan permohonan dana untuk
membayar klaim nasabah, meminta blanko premi dan kuitansi, serta
mengetahui laporan keuangan BO;
2. Divisi Sumber Daya Manusia: dalam hal meneruskan potongan
pinjaman dan lain-lain untuk dimasukkan ke dalam slip gaji pegawai;
3. Bagian Administrasi dan Keuangan RO: dalam hal menyerahkan
laporan keuangan BO setiap bulannya;
4. Bagian Sumber Daya RO: dalam hal mendapatkan data-data
kepegawaian;
5. Pemeriksa RO: dalam hal menyampaikan kelengkapan laporan
keuangan dan melakukan verifikasi data;
6. Seksi Pertanggungan BO: dalam hal memproses data dan berkas
nasabah yang mengajukan klaim dan pembayaran biaya asuransi
lainnya sesuai Surat Ijin Pembayaran (SIP);
7. Seksi Operasional BO: dalam hal memproses data dan berkas nasabah
yang menyetorkan iuran premi asuransi;
8. Area Manajer: dalam hal mendukung proses kerja Area Office setiap
harinya.
i. Tugas Tambahan
1. Memutuskan dan memerintahkan suatu pekerjaan dan tanggung jawab
kepada staf (administrator logistik aplikasi dan kasir uang) yang

26

sifatnya segera untuk diselesaikan sesuai dengan pembagian tugas


yang telah ditetap oleh aturan perusahaan;
2. Menyimpan dokumen-dokumen seluruh seksi yang ada di Branch
Office di ruang arsip;
j. Kepala Seksi Adm dan Logistik membawahkan:
a. Pegawai Adm;
b. Pegawai Adm; dan
c. Kasir
2.4 Kegiatan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office.
PT Asuransi Jiwasraya merupakan salah satu lembaga keuangan non bank,
sudah dapat kita ketahui operasional utama lembaga keuangan adalah menyimpan
dan mengembangkan dana dari nasabahnya dengan menginvestasikan atau
meminjamkan untuk menghasilkan laba yang ingin di peroleh. Kegiatan utama PT
Asuransi Jiwasraya adalah sebagai beikut:
a. Memberikan solusi bagi kebutuhan asuransi dan perencanaan
keuangan.
b. Memberikan solusi inovatif dan kompetitif bagi pelanggan atas
kebutuhan asuransi dan perencanaan keuangan.
c. Mereasuransikan perusahaannya ke prusahaan reasuransi.
d. Menginvestasikan premi dan laba yang diperoleh dari nasabah dalam
bidang usaha lain.
e. Pembayaran klaim asuransi

27

f. Penagihan premi asuransi


g. Pengajuan proposal asuransi kepada calon pemegang polis dengan
melakukan simulasi perhitungan benefit.
h. Menawarkan produk asuransi yang terdiri dari:
1. Produk Individu
a. Produk Anuitas
Anuitas adalah produk asuransi yang memberikan manfaat
pembayaranrutin secara bulanan kepada pemegang polis setelah
memasuki masa pension. Produk ini memberikan variasi manfaat
dimasa yang akan datang. Dalam produk anuitas ini ada beberapa
jenis yaitu:
1. Anuitas Ideal
2. Anuitas Sejahtera Ideal
3. Anuitas Sejahtera Prima
b. Produk Investasi
Manfaat investasi yaitu penanggung akan membayarkan sejumlah
Nilai investasi, apabila pemegang polis melakukan penarikan
sebagian dana (Withdrawal) atau seluruh dana/penebusan

polis

(Surrender) dan penanggung akan membayarkan saldo nilai investasi


setelah dikurangi biaya-biaya (apabila ada), apabila polis dinyatakan
batal oleh penanggung. Dalam produk investasi dibagi dua jenis
yaitu:
1. Unit Link

28

Yang terdiri dari :


1. Jiwasraya (Js) Pro Idaman, adalah produk unit link dengan
cara pembayaran premi sekaligus yang memberikan manfaat
proteksi asuransi jiwa dengan berbagai perluasan manfaat.
Ragam pilihan jenis investasi Js Idaman memberikan
fleksibilitas bagi nasabah dalam menentukan penempatan
dana. Kebutuhan nasabah akan proteksi serta investasi jangka
panjang terjawab dengan hadirnya Js Pro Idaman.
2. Js Pro Mapan, adalah produk unit link dengan cara
pembayaran premi berkala yang memberikan manfaat
proteksi asuransi jiwa dengan berbagai perluasan manfaat.
Perlindungan terhadap 53 penyakit kritis; cacat tetap total;
santunan rawat inap; ADDB; Jaminan terhadap pasangan dan
pembayar premi adalah manfaat tambahan (Rider) yang dapat
dijamin oleh produk ini. Ragam pilihan jenis investasi Js Pro
Mapan memberikan fleksibilitas

bagi

nasabah dalam

menentukan penetapan dana. Kebutuhan nasabah akan


proteksi serta investasi jangka panjang terjawab dengan
hadirnya Js Pro Mapan.
2. Non unit
Yang terdiri dari:

29

a. Js Plan Optima merupakan produk asuransi endowment dengan


masa asuransi 5 tahun dengan pembayaran premi sekaligus saat
mulai pertanggungan asuransi. dibagi lagi menjadi:
1. Js Plan Optima 7
2. Js Plan Optima 8
3. Js Plan Optima 9
b. Js Proteksi Extra Income, dirancang untuk membantu kepala
keluarga dan ahli waris untuk tujuan kesinambungan
penghasilan berkala bulanan keluarga dan keperluan biaya dana
pendidikan anak, biaya kesehatan, pembayaran cicilan kredit
rumah, mobil dan lain-lain.
c. Pendidikan
Produk pendidikan yang menjamin kepastian jenjang pendidikan
masa depan, yang memiliki satu jenis produk yaitu:
Js Prestasi, merupakan produk yang menjamin kepastian jenjang
pendidikan masa depan bagi putra putri nasabah jiwasraya dengan
tambahan nilai sebesar 5% secara majemuk selama masa pembayaran
premi dan kemudahan pembayaran dapat disesuaikan dengan
kebutuhan dan kemampuan nasabah, produk Js Prestasi menjadi
produk yang memahami kebutuhan nasabah.
d. Proteksi
Produk proteksi dibagi menjadi 4 jenis produk yaitu:

30

1. Js Siharta, adalah produk yang memberikan jaminan pembayaran


nilai tabungan hari tua sebesar nilai tunai pada akhir masa asuransi
atau berhenti dari kepesertaan yang disebabkan oleh keinginan
pemegang polis atau sejumlah uang asuransi jika tertanggung
mengalami resiko meninggal dunia maupun cacat.
2. Js Dana Multi Proteksi Plus, merupakan produk proteksisekaligus
investasi yang ditujukan bagi keluarga. Plan Asuransi Js Dana Muti
Proteksi Plus memberikan proteksi tanpa mengabaikan kehandalan
investasi. 300% uang Asuransi dapat dinikmati tertanggung pada
akhir masa pertanggungan atau dibayarkan biaya kelangsungan
hidup keluarga apabila tertanggung meninggal dunia pada masa
pertanggungan ditambah benefit bulanan sebesar 1% x uang
asuransi.
3. Personal Accident A pada dasarnya merupakan asuransi yang
diarahkan untuk memberikan jaminan perlindungan khususnya atas
resiko yang di akibatkan oleh kecelakaan.
4. Personal Accident B pada dasarnya merupakan asuransi yang
diarahkan untuk memberikan jaminan perlindungan khususnya atas
resiko yang di akibatkan oleh kecelakaan.
2. Produk Kumpulan
a. Proteksi
1.

Asuransi Kecelakaan Diri

31

Program Asuransi Kecelakaan Diri Kumpulan pada dasarnya


merupakan asuransi yang diarahkan untuk memberikan jaminan
perlindungan khususnya atas Resiko yang diakibatkan oleh kecelakan,
plan ini dapat dibeli oleh tertanggung dengan beberapa pilihan
manfaat: Meninggal dunia akibat kecelakaan, Cacat tetap total akibat
kecelakaan, Cacat tetap sebagian akibat kecelakaan, Rawat inap akibat
kecelakaan. *Khusus meninggal dunia dapat juga ditambah dengan
manfaat jaminan resiko bukan akibat kecelakaan. Ada dua jenis di
dalam asuransi kecelakaan diri yaitu: Personal Accident Plan A, dan
Personal Accident Plan A Plus.

2. Asuransi Kredit
Asuransi Jiwa Kredit ( AJK ) adalah program asuransi yang dirancang
untuk

memberikan

perlindungan

terhadap

jiwa

kreditur

atas

penjaminan pengembalian pembayaran kredit. Ada dua jenis dalam


asuransi kredit yaitu: Asuransi Kredit Menurun Anuitas, dan Asuransi
Kredit Menurun Linier.
b. Saving
Produk Saving hanya memiliki satu jenis produk yaitu:
Siharta Kumpulan, merupakan produk yang memberikan jaminan
pembayaran Nilai Tabungan Hari Tua sebesar nilai tunai pada saat akhir
masa asuransi atau berhenti dari kepesertaan yang disebabkan oleh

32

keinginan Pemegang Polis atau sejumlah uang asuransi jika tertanggung


mengalami risiko meninggal dunia maupun cacat.
c. Purna Jabatan
Arthadana Eksekutif adalah satu program pengembangan keuangan yang
bertujuan untuk penyediaan dana bagi para eksekutif Perusahaan apabila
berakhir diberhentikan dengan hormat atau berhenti atas permintaan
sendiri.
Dwiguna Eksekutif adalah satu program pengembangan keuangan
yang bertujuan untuk penyediaan dana bagi para eksekutif BUMN apabila
berakhir diberhentikan dengan hormat atau berhenti atas permintaan
sendiri.

3. DPLK
1. Js Pesona DPLK
Memasuki masa pensiun berarti anda menghadapi situasi yang baru
penuhtantangan. Bukan hanya kendala psikologis saja yang harus
Anda hadapi ketika meninggalkan lingkungan pekerjaan, namun juga
harus menghadapi tantangan dalam kehidupan Anda selanjutnya,
dimana Anda akan tinggal, apa yang Anda akan lakukan dengan waktu
Anda sekaligus pendanaan bagi kehidupan Anda pada masa itu.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) merupakan program investasi
yang iurannya ditetapkan lebih dahulu dan seluruh iuran serta hasil

33

pengembangannya

dibukukan

pada

rekening

masing-masing

peserta. Manfaat pensiun ditetapkan berdasarkan akumulasi Iuran


ditambah Hasil Pengembangannya dan jenis pensiun/anuitas yang
dipilih. Berdasarkan konsep dasar Program Pensiun Iuran Pasti, tujuan
utama Anda adalah bagaimana Anda dapat membuat Akumulasi Dana
(iuran ditambah hasil pengembangannya) pada saat Anda mencapai
usia pensiun menjadi besar. Tujuan utama Anda tersebut akan dapat
tercapai apabila Anda mulai menginvestasikan lebih awal melalui
DPLK Jiwasraya.

4. Program Manfaat Karyawan


1. Anuitas
Anuitas adalah program asuransi jiwa yang bertujuan memberikan
kepastian adanya kesinambungan pendapatan bagi tertanggung/peserta
ketika menjalani masa purna bhakti beserta keluarganya apabila
tertanggung/peserta meninggal dunia. Besar manfaatnya umumnya
sebesar nominal tertentu atau dihitung berdasarkan alokasi premi
sekaligus, dan manfaatnya dibayarkan secara berkala.
2. Jaminan Hari Tua
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah program asuransi jiwa yang bertujuan
memberikan kepastian adanya kesinambungan pendapatan bagi

34

tertanggung/peserta ketika menjalani masa purna bhakti beserta


keluarganya apabila tertanggung/peserta meninggal dunia. Besar
manfaatnya umumnya mengacu kepada Gaji Dasar Asuransi berkaitan
dengan penghargaan masa kerja, dan manfaatnya dibayarkan secara
berkala.
3. Tunjangan Hari Tua
Tunjangan Hari Tua adalah program asuransi jiwa yang bertujuan
memberikan kepastian dana bagi tertanggung/peserta ketika mencapai
usia purna bhakti beserta keluarganya apabila tertanggung/peserta
meninggal dunia.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Landasan Teori


Selama dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek di PT. Asuransi
Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office penulis ditempatkan pada
bagian administrasi seksi pertanggungan. Kegiatan yang penulis kerjakan selama
Kerja Praktek yaitu, mengarsip dokumen-dokumen Tindasan Polis, Desisi Polis,
SPAJ (Surat Permintaan Asuransi Jiwa), serta menginput data-data klaim nasabah
serta mengecek kelengkapan berkas pemohon. Penulis juga diberikan pengarahan
mengenai kegiatan perusahaan dan produk-produknya, selain itu penulis diberi
bimbingan mengenai prosedur pencairan Klaim Asuransi Kecelakaan Diri pada
PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office. Berikut ini

35

adalah beberapa kajian teori yang berhubungan dengan proses pelaksanaan Kuliah
Kerja Praktek.
3.1.1

Asuransi

3.1.1.1 Pengertian Asuransi


Asuransi menurut A. Junaedy Ganie (2011:43) menyatakan bahwa:
Asuransi sebagai sebuah perjanjian yang menjadi dasar bagi penanggung
pada satu pihak berjanji akan melakukan sesuatu yang bernilai bagi
tertanggung sebagai pihak yang lain atas terjadinya kejadian tertentu.
Sebuah perjanjian yang menjadi dasar bagi suatu pihak untuk
mengambilalih suatu risiko yang dihadapi oleh pihak yang lain atas
imbalan pembayaran sejumlah premi.

Sedangkan menurut Abdul R. Saliman (2014:181) bahwa:


35 adalah suatu perjanjian dengan mana
Asuransi atau pertanggungan
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung,
dengan menerima uang premi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa
yang tidak tentu.
Dari pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa asuransi adalah
perjanjian/kespakatan antara dua pihak yaitu pihak penanggung dan pihak
tertanggung, dimana pihak penanggung sebagai pihak menjaminyang mungkin
akan diderita pihak tertanggung dimasa akan datangdari peristiwa yang belum
jelas.
3.1.2

Prosedur

3.1.2.1 Pengertian Prosedur


Menurut Menurut Mulyadi (2013:5) yang menyatakan bahwa:

36

"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan


beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi
berulang-ulang".
Sedangkan menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini (2011:23) yang
menyatakan bahwa:
Prosedur merupakan serangkaian langkah/kegiatanklerikalyang tersusun
secara sistematis berdasarkan urutan-urutan yang terperinci dan harus
diikuti untuk dapat menyelesaikan suatu permasalahan.
Berdasarkan pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa prosedur adalah
suatu urutan langkah atau urutan kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain
dan biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang
dengan tujuan menangani transaksi perusahaan yang seragam.
3.1.3

Pencairan

3.1.3.1 Pengertian Pencairan


Pencairan dana menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:252) adalah:
Perihal mencairkan atau merealisasikan, menjadikan kenyataan seperti
menguangkan dana.
3.1.4

Klaim Asuransi

3.1.4.1 Pengertian Klaim Asuransi


Menurut Mulyadi (2013:14) pengertian klaim asuransi:
Klaim dalam istilah asuransi diartikan sebagai permintaan atau tuntutan
pembayaran manfaat sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam polis
asuransi. Namun klaim asuransi yang diajukan akan ditinjau oleh

37

perusahaan untuk validitasnya dan kemudian dibayarkan kepada pihak


tertanggung setelah disetujui .
Dengan kata lain, klaim merupakan suatu tindakan pengajuan atas hak
seseorang untuk mendapatkan apa yang menjadi haknya atas kerugian yang
diderita berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.
3.1.5 Kecelakaan
3.1.5.1 Pengertian
Kecelakaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:271) adalah:
Kecelakaan adalah bencana, kemalangan, kesusahan atau kejadian yang
menyebabkan orang celaka.
3.2 Hasil Pelaksanaan Dan Pembahasan Kerja Praktek
3.2.1 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek
3.2.1.1 Prosedur Pencairan Klaim Asuransi Kecelakaan Pada PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office.
Menurut Mulyadi (2013:5) yang menyatakan :
"Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang dibuat untuk menjamin
penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Untuk Prosedur Pencairan Klaim yang ada pada PTAsuransi Jiwasraya (Persero)
Bandung Timur Branch Officeyaitu sebagai berikut:

Tabel 3.1
Uraian Prosedur Klaim pada PTAsuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office

38

PROSEDUR MUTU

DIAGRAM ALIR

PENANGANAN
PEMBAYARAN KLAIM DI
BRANCH OFFICE

No. CATATAN
Tanggal Terbit
Dokumen
PM-03.02

01-12-2006

No. Revisi

Halaman

00

3/7

PENANGGU-NG JAWAB
P1

Pegawai Seksi
Pertanggungan

Pegawai Seksi
Pertanggungan

Kepala Seksi
Pertanggungan

Menerima fax SIP Desisi dari Bagian


Pertanggungan RO, Mencatat dalam
Log Book pembayaran klaim

Fax Desisi

SIP dan
kuitansi
pembayaran

Membuat SIP dan kuitansi


pembayaran klaim, menyampaikan ke
Kepala Seksi Pertanggungan

SIP dan
kuitansi
pembayaran

Koreksi SIP dan kuitansi

benar
tidak

y
a
Kepala Seksi
Pertanggungan

Paraf SIP pada otorisasi, menyampaikan


ke Seksi Adlog

SIP dan
kuitansi
pembayaran

39

Pegawai Seksi
Adlog

Menerima Desisi, SIP, Kuitansi


Pembayaran klaim , mencatat dalam
logbook pembayaran, menyapaikan ke
Kepala Seksi Adlog

Desisi, SIP dan


kuitansi
pembayaran

P2

P2

Kepala Seksi
AdLog

Memeriksa Dana di rekening aktif BO

cukup

tidak

SIP dan
kuitansi
pembayaran

Minta
Dana ke
HO

ya
Kepala Seksi
AdLog

Memeriksa SIP dan Kuitansi

tidak
benar

Kembali Ke
Seksi
Pertanggungan

ya
Kepala Seksi
AdLog

Tanda tangan /paraf SIP pada verifikasi,


menyampaikan ke BM

SIP dan
kuitansi
pembayaran

40

Tanda tangan SIP pada otorisasi

BM

Kepala Seksi
AdLog

Tanda tangan SIP pada verifikasi, sampaikan


ke kasir uang

Bayarkan/transfer klaim

Kasir Uang

SIP dan
kuitansi
pembayaran
SIP dan
kuitansi
pembayaran

Tindasan SIP
dan kuitansi
pembayaran

Selesai

3.2.1.2 Hambatan Yang Terjadi Pada Prosedur Pencairan Klaim Asuransi


Kecelakaan Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office (BG).
Hambatan dalam prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan di
Asuransi PT Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office adalah
sebagai berikut:
1. Pihak SDM perusahaan tidak melakukan tinjauan klaim.
2. Pihak SDM perusahaan lalai dalam melakukan verifikasi data nasabah
dan ketidaktelitian SDM perusahaan dalam proses pencairan klaim
asuransi kecelakaan karena salah mencocokan nominal premi yang
tertera di polis.

41

3.2.1.3 Upaya Yang Telah Dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)


Bandung Timur Branch Office (BG) Dalam Mengatasi Hambatan
Yang Terjadi Pada Prosedur Pencairan Klaim Asuransi Kecelakaan.
Upaya yang dilakukan perusahaan terkait hambatan atau kendala yang
terjadi pada prosedur pengajuan polis asuransi yaitu:
1. Pihak asuransi akan melakukan investigasi klaim untuk memastikan
jika data yang diberikan nasabah benar adanya dan dapat
dipertanggungjawabkan serta selalu berpedoman pada SOP dan
kebijakan yang berlaku.
2. Pihak perusahaan akan melakukan upaya dengan melakukan verifikasi
data dengan menggunakan Sistem Arsip Elektronik (SAE) untuk
membuktikan validitas data nasabah serta SDM terkait melakukan cek
secara berulanguntuk mencocokkan antara data yang telah diinput
dengan data manual dan SDM terkait dengan mengedepankan prinsip
kehati-hatian dan kedisiplinan.
3.2.2

Pembahasan Kerja Praktek

3.2.2.1 Prosedur Pencairan Klaim Asuransi Kecelakaan Pada PT Asuransi


Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office (BG).
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pertanggungan pada
PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office, mengenai
prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan yang ada, menurut Mulyadi
(2013:5) yang menyatakan "Prosedur adalah suatu urutan kegiatan krelikal,
biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departement atau lebih, yang

42

dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang


terjadi berulang-ulang.Berdasarkan analisis penulis terkait prosedur pencairan
klaim asuransi. Prosedurpencairan klaim asuransi kecelakaan diri pada PT.
Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office sudah baik secara
umum, namun belum benar-benar utuh sempurna. Hal tersebut dikarenakan
adanya hambatan-hambatan yang terjadi pada prosedur pencairan klaim asuransi
kecelakaan yang akan di jelaskan pada poin selanjutnya.
3.2.2.2 Hambatan Yang Terjadi Pada Prosedur Pencairan Klaim Asuransi
Kecelakaan Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office (BG).
Hambatan yang terjadi pada prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan
diripada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office adalah
adalah sebagai berikut:
1. SDM perusahaan tidak melakukan tinjauan atau investigasi klaim setelah
data nasabah diterimanamun langsung memproses pencairan klaimnya dan
membayarkan uang asuransi tersebut kepada pihak tertanggung.
2. Kurang telitinya SDM terkait di perusahaan dalam memverifikasi databaik
data nasabah maupunkurang telitinya SDM dalam mencocokkan nilai
nominal jumlah uang asuransi yang sebenarnya dengan nominal yang
dicairkan, sehingga timbul data yang tidak valid namun proses pencairan
klaim asuransinya tetap dilakukan.
Berdasarkan penjelasan diatas didapati jika kedua hambatan ini
bertolak belakang dengan teori menurut Mulyadi (2013:14) yang

43

menyatakan bahwa Klaim dalam istilah asuransi diartikan sebagai


permintaan atau tuntutan pembayaran manfaat sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam polis asuransi. Namun klaim asuransi yang diajukan
akan ditinjau oleh perusahaan untuk validitasnya dan kemudian
diibayarkan kepada pihak tertanggung setelah disetujui.
3.2.2.3 Upaya Yang Telah Dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Bandung Timur Branch Office (BG) Dalam Mengatasi Hambatan
Yang Terjadi Pada Prosedur Pencairan Klaim Asuransi Kecelakaan.
Dengan adanya hambatan-hambatan diatas, maka perusahaan memiliki
beberapa upaya untuk mengatasinya sebagai berikut:
1. Menganai hambatan pertama untuk mengatasinya adalah SDM
perusahaan harus melakukan tinjauan atau investigasi klaim terhadap
pihak tertanggung agar terhindar dari praktik kecurangan yang
dilakukan nasabah.
2. Dan

untuk hambatan yang kedua cara untuk mengatasinya yakni

dengan memperketat tahapan verifikasi data nasabah dengan


melakukan verifikasi dengan menggunakan Sistem Arsip Elektronik
(SAE), dan meningkatkan pengawasan dalam pencocokkan nilai
nominal jumlah uang asuransi dengan nominal yang dicairkan serta
yang paling penting adalah perusahaan harus tetap konsisten dalam
melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan SOP dan kebijakan
yang berlaku.

44

Dari

upaya

yang

dilakukan

perusahaan

diatas,

maka

penulis

dapat

menyimpulkanjika upaya-upaya yang dilakukan perusahaan sudah maksimal dan


cukup baik, sesuai dengan hambatan yang terjadi.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1

Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan tentang prosedur pencairan klaim asuransi

kecelakaan pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office,


penulis dapat menarik kesimpulan didukung dengan teori-teori, antara lain sebagai
berikut:
1. Prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan yang ada pada PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office sudah
baik namun yang menjadi kendala yakni, hanya pada sumber daya
manusianya yang belum sepenuhnya seragam dalam menjalankan
fungsinya masing-masing dengan baik dan sesuai standar.
2. Hambatan yang terjadi dalam proses pencairan kecelakaan pada PT
Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office yaitu
bagian seksi pertanggungan yang lalai dalam melakukan verifikasi data
nasabah dan ketidaktelitian seksi keuangan yang tidak mencocokkan
kembali nilai nominal jumlah uang asuransi yang seharusnya dengan

45

yang

dicairkan/ditransfer,

sehingga

berpotensi

menimbulkan

kecurangan nasabah dan meningkatkan risiko terhadap kerugian


perusahaan. Hal ini mengindikasikan jika pada struktur organisasi yang
ada pada PT Asuransi Jiwasraya belum sepenuhnya seragam dalam
menjalankan fungsinya masing-masing dengan baik dan sesuai standar.
3. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh PT Asuransi Jiwasraya
(Persero) Bandung Timur Branch Office untuk mengatasi hambatanhambatan tersebut yakni dengan cara SDM perusahaan harus
melakukan tinjauan atau investigasi klaim terhadap pihak tertanggung
dan memperketat tahapan verifikasi data nasabah dengan melakukan
verifikasi dengan menggunakan Sistem Arsip Elektronik (SAE), dan
meningkatkan pengawasan dalam pencocokkan nilai nominal jumlah
uang asuransi dan yang paling penting adalah perusahaan harus tetap
konsisten dalam melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan SOP
(Standar Operasional Perusahaan) dan kebijakan yang berlaku.
Dari upaya-upaya tersebut penulis dapat menarik kesimpulan bahwa upaya
perusahaan terhadap penyelesaian hambatan tersebut sudah optimal dan
cukup baik sehingga PT Asuransi Jiwasraya dapat meningkatkan mutu dan
kualitas perusahaannya menjadi lebih baik.
4. Saran
Berdasarkan pengamatan penulis lakukan di PT. Asuransi Jiwasraya
(Persero) Bandung Timur Branch Office, penulis memberikan saran yang semoga

46

dapat bermanfaat bagi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office.
1. Prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan pada PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office sudah baik namun
lebih baik jika SDM perusahaan lebih meningkatkan kembali fungsinya
masing-masing dan selalu menjaga koordinasi antar seksi agar memiliki
keseragaman dalam menerapkan standar yang ada sehingga mutu
prosedur yang ada menjadi lebih optimal dan efisien dalam mengawasi
kinerja perusahaan.
2. Hambatan yang menjadi masalah adalah kelalaian SDM perusahaan
karena tidak melakukan tinjauan atau investigasi klaim pada pihak
tertanggung selain

itu karena kurang telitinya SDM terkait di

perusahaan dalam memverifikasi data baik data nasabah maupun


kurang telitinya SDM dalam mencocokkan nilai nominal jumlah uang
asuransi yang sebenarnya dengan nominal yang dicairkan, sehingga
timbul data yang tidak valid sebaiknya PT Asuransi Jiwasraya (Persero)
Bandung Timur Branch Office sebaiknya mengadakan evaluasi secara
berkala terkait kualitas SDM yang dimilikinya guna meningkatkan
mutu dan standar kualitas perusahaan.
3. Upaya yang telah dilakukan perusahaan terhadap penyelesaian
hambatan yang terjadi sudah optimal dan cukup baik sehingga PT
Asuransi

Jiwasraya

dapat

meningkatkan

mutu

dan

kualitas

perusahaannya menjadi lebih baik, maka perusahaan harus tetap

47

konsisten dalam melakukan aktivitas perusahaan sesuai dengan SOP


dan kebijakan yang berlaku dan memperketat tahapan verifikasi data
nasabah dengan melakukan verifikasi menggunakan Sistem Arsip
Elektronik (SAE), dan meningkatkan pengawasan dalam pencocokkan
nilai nominal jumlah uang asuransi.

DAFTAR PUSTAKA

Ganie, A. Junaedy.2011. Hukum Asuransi.Yogyakarta: Sinar Grafika


Mulyadi. 2013. Sistem Akuntansi. Jakarta:Salemba Empat.
Puspitawati, Lilis dan Anggadini, Sri Dewi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Abdullah, Amrin. 2009. Bisinis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan. Bandung:
Grasindo.
Abdul R. Saliman. 2014. Hukum Bisnis untuk Perusahaan.Edisi 4.
Jakarta:Kencana.
Alwi, Hasan. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Standar Operasional Perusahaan PT Asuransi Jiwasraya (Persero).

Vous aimerez peut-être aussi