Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Laporan Kerja Praktek
Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap
keselamatan jiwanya, hal ini didasarkan oleh pemikiran masyarakat, bahwa tidak
ada jaminan jika di waktu mendatang setiap manusia akan terbebas dari berbagai
macam musibah, yang dimana terjadi diluar dugaan dan sepengetahuan manusia,
baik kecelakaan, sakit maupun kehilangan jiwa sekalipun. Oleh sebab itu, hal-hal
ini lah yang mendorong banyaknya perusahaan asuransi untuk mendirikan
perusahaanya di Indonesia. Saat ini asuransi sudah menjadi salah satu kebutuhan
yang harus segera dipenuhi, mengingat manfaat dari perusahaan asuransi tidak
hanya dirasakan baik oleh pemegang polis, perusahaan atau seluruh bagian yang
terkait didalamnya. Lebih dari pada itu manfaatnya secara tidak langsung dapat
dirasakan oleh masyarakat luas. Pada dasarnya asuransi adalah sebuah perjanjian
dan sebuah mekanisme pengalihan risiko. (A. Junaedy Ganie, 2011:43)
Bagi masyarakat umum, selain menghindarkan risiko, mencegah risiko dan
menahan risiko yang dihadapi masa kini maupun di masa depan, asuransi
merupakan suatu bentuk penyebaran risiko yang dimiliki walaupun lebih tepat
disebut sebagai bentuk pengalihan risiko. Pembeli jasa asuransi dapat juga
melakukan penyebaran risiko dengan mengalihkan risiko pada lebih dari satu
penanggung, baik dilakukan dalam bentuk polis-polis asuransi yang terpisah
maupun dalam bentuk penutupan asuransi secara koasuransi. (A. Junaedy Ganie,
2011:45)
Dari berbagai macam jenis asuransi yang ada di Indonesia, salah satu yang
menarik untuk dibahas lebih lanjut adalah asuransi jiwa. Asuransi jiwa merupakan
proteksi terhadap risiko financial sebagai akibat hilangnya kemampuan
menghasilkan pendapatan yang disebabkan oleh kematian, kecelakan, sakit,
maupun lanjut usia. Perbedaan yang mendasar antara asuransi jiwa dengan
asuransi lainya adalah asuransi jiwa mempunyai fungsi sebagai media investasi
sekaligus perlindungan. Karena semakin banyaknya perusahaan asuransi jiwa
yang bermunculan di Indonesia,
mereka bersaing
dengan tujuan utama ialah untuk menanggung atau menjamin seseorang terhadap
risiko finansial.
Pada PT Asuransi Jiwasraya terdapat beberapa jenis klaim yakni klaim
ekspirasi, klaim penebusan, klaim tahapan, klaim berkala, klaim anuitas dan klaim
meninggal dunia. Salah satunya adalah klaim ekspirasi yang terdiri dari beberapa
jenis pembayaran klaim diantaranya klaim proteksi untuk produk JS (Jiwasraya)
Kecelakaan Diri, Personal Accident Plan A, Personal Accident Plan A Plus,
dimana pembayaran klaim ini dilakukan sekaligus. Untuk klaim proteksi
kecelakaan diri, pemberian manfaat dilakukan apabila tertanggung meninggal
dunia akibat kecelakaan dalam masa asuransi, maka akan diberikan manfaat
sebesar 200% dari jumlah uang asuransi, sedangkan apabila tertanggung
mengalami cacat tetap total dalam masa asuransi maka akan diberikan manfaat
sebesar 250% dari jumlah uang asuransi, namun apabila tertanggung mengalami
cacat tetap sebagian maka akan diberikan manfaat sebesar prosentase tertentu
sesuai dengan perhitungan aktuaria yang berlaku.
Salah satu permasalahan yang banyak terjadi adalah pencairan klaim tidak
bisa di lakukan dengan alasan permohonan polis asuransi yang diajukan oleh yang
bukan pemegang polis sehingga ditolak oleh pihak asuransi dikarenakan syarat
yang paling utama dalam proses pencairan klaim harus dengan pemegang polis
yang bersangkutan, namun jika pemegang polis tersebut meninggal dunia maka
yang berhak mewakilinnya adalah ahli waris yang tercantum namanya didalam
perjanjian polis. (Sandy Purnama, Kasi Pertanggungan PT Asuransi Jiwasraya
Bandung Timur (BG)).
Selain itu kasus yang sering terjadi dalam pencairan klaim asuransi,
terkadang menemui sebuah masalah yang sering luput dari perhatian yaitu
masalah verifikasi data. Sesuatu yang sering dianggap enteng namun jika salah
menjadi fatal akibatnya. Karena dapat saja terjadi kecurangan yang dilakukan
nasabah dalam memanipulasi data yang diperlukan dalam pencairan klaim.
Ataupun pihak asuransi yakni SDM terkait salah menginput dan tidak
mencocokan kembali nilai nominal jumlah uang asuransi yang seharusnya dengan
yang dicairkan. Hal ini disebabkan karena kurang telitinya sumber daya manusia
(SDM) terkait sehingga berpotensi merugikan perusahaan.
Berdasarkan hal di atas maka penulis dalam penyusunan Laporan Kerja
Praktek ini tertarik untuk mengambil judul Tinjauan Atas Prosedur Pencairan
Klaim Asuransi Kecelakaan Pada PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG) .
1.2 Tujuan Laporan Kerja Praktek
Tujuan laporan kerja Praktek ini disusun untuk mengetahui :
1.)
2.)
3.)
(BG).
Upaya yang telah dilakukan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG) dalam mengatasi hambatan yang terjadi pada
prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan.
Kegunaan Praktis
1. Bagi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office (BG).
Memberikan saran untuk PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office (BG) dalam mengatasi hambatan danupaya yang
telah dilakukan atas hambatan pada prosedur pencairan klaim asuransi
kecelakaan.
2. Bagi Penulis
Untuk menambah wawasan baik secara tertulis maupun praktek di
lapangan kerja praktek tentang prosedur pencairan klaim asuransi
kecelakaan, selain itu berguna dalam menambah pengalaman dan
1.3.2
1.4.2
Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Tahap
I
Prosedur
Permohonan Surat
Kerja Praktek
Pengajuan Surat Kerja
Praktek ke Instansi
Des
II
III
Persetujuan Kerja
Praktekdari Instansi
Tahap Pelaksanaan Kerja Praktek
Pelaksanaan Aktivitas
Kerja Praktek
Pengumpulan Data
dari Instansi
Tahap Pelaporan Kerja Praktek
Bimbingan dengan
Dosen Kerja Praktek
Pembuatan Laporan
Kerja Praktek
Final Laporan Kerja
Praktek
Sidang Laporan Kerja
Praktek
BAB II
GAMBARAN UMUM PT ASURANSI JIWASRAYA (PERSERO)
10
11
a. Branch Manager;
b. Kepala Seksi Operasional;
Pegawai Administrator Seksi Operasional/Kasir Kuitansi;
c. Kepala Seksi Pertanggungan;
Pegawai Administrator Pertanggungan;
d. Kepala Seksi Administrator & Logistik;
1. Pegawai Administrator Seksi Aplikasi & Logistik;
2. Pegawai Administrator Keuangan
3. Kasir Uang;
Branch
Manajer
Kasi
Operasional
Adm. Seksi
Operasioanal/
Kasir Kuitansi
Kasi
Pertanggun
gan
Adm. Seksi
Pertanggun
gan
Adm.
Aplikasi&
Log
Adm.
Keuangan
Kasir Uang
12
Gambar 2.2
Struktur Organisasi
2.3 Uraian Tugas PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur
Branch Office
Dalam kegiatannya, setiap posisi jabatan atau staff memiliki tugas dan
kewajiban masing-masing yang telah ditentukan. Sehingga setiap masalah sudah
di atur sesuai dengan bidang-bidang staff tersebut. Wewenang dan tanggung jawab
setiap staf di PT Asuransi Jiwasraya adalah sebagai berikut:
1) Branch Manager
a. Atasan Jabatan : Regional Office
b. Fungsi Jabatan
Mengkoordinasi seluruh kegiatan di lingkungan BO dan Area Office (AO)
dalam rangka mencapai produktivitas yang ditargetkan perusahaan dan
pertumbuhan di akhir tahun.
c. Tugas Pokok
1. Membina hubungan baik dengan pelanggan;
2. Mengawasi dan mengevaluasi perkembangan dan pencapaian target
bawahan serta membantu memberikan alternatif jalan keluar apabila
terjadi kesulitan;
3. Melakukan aktivitas penjualan produk pertanggungan perorangan dan
penjualan produk pertanggungan kumpulan;
4. Bersama-sama melakukan penetrasi pasar dengan para Areal Manajer
(AM) dan Unit Manajer (UM);
13
14
Internal:
a) Regional Office (RO);
b) Divisi Pemasaran;
c) Divisi Penjualan;
d) Divisi Agency.
5. Eksternal:
1) Agen;
2) Nasabah.
h. Hubungan Kerja
1) Divisi Agency, dalam hal mengawasi dan mengevaluasi kegiatan agen;
2) Bagian Underwritting, dalam menentukan tarif premi dan status polis;
3) Bagian Inkaso di HO, dalam pengadministrasian dan pencatatn
kegiatan inkaso;
4) Seksi Pertanggungan, dalam menerima SPAJ;
5) Seksi Adlog, dalam melakukan pembayaran-pembayaran bekenaan
dengan biaya operasional.
15
i. Tugas tambahan:
1) Tugas yang bersifat insidentil dan memerlukan waktu-waktu yang
khusus baik tugas yang diminta oleh Branch Manager, Regional Office
maupun tugas yang diminta oleh Head Office untuk dapat diselesaikan
dalam waktu singkat;
2) Mencatat,
menyimpan,
mengatur, memelihara
surat-surat
atau
16
17
18
menyimpan,
mengatur, memelihara
surat-surat
atau
19
informasi
kepada
pemegang
polis,
apabila
ada
pertanyaan;
6) Pemeliharaan portofolio seperti: penghidupan polis, permintaan
duplikat polis, perubahan status polis pada master, dan koreksi polis;
7) Melakukan korespondensi (pembuatan nota-nota dan surat-menyurat);
8) Pencetakan Berita Keputusan untuk membantu operasional agen;
9) Sasaran Kerja dan Target;
10) Menyelesaikan dan membayarkan klaim secara cepat dan tepat;
11) Membuat Surat Ijin Pembayaran (SIP), Surat Pernyataan Penggadaian,
Akte Penggadaian serta nota-nota pengajuan dan permintaan baik
untuk RO maupun HO;
12) Memproses penerbitan polis sesuai standard (kendali mutu) yang telah
ditentukan;
13) Menyerahkan laporan biaya asuransi, laporan perkembangan portofolio
dan laporan perkembangan ISO sesuai waktu yang telah ditetapkan;
14) Memberikan informasi sesuai yang dibutuhkan oleh pelanggan
(pemegang polis, managemen dan agen);
15) Memberikan
informasi
kepada
Agent
Management
mengenai
20
e. Jumlah Laporan
4 (Empat) :
1) Laporan penanganan pencetakan polis, setiap satu bulan;
2) Laporan biaya asuransi, setiap satu bulan;
3) Laporan perkembangan portofolio, setiap satu bulan;
4) Laporan Perkembangan ISO, setiap satu bulan.
f. Wewenang
1) Mengkoreksi kelengkapan dan kebenaran hasil entry pada polis serta
menandatanganinya;
2) Menghitung nilai manfaat dari suatu klaim;
3) Menghitung besaran atau nilai gadai (dibawah 50 juta);
4) Menghitung nilai permintaan tarif premi dan nilai tebus;
5) Memproses pembayaran dan permintaan klaim-klaim dibawah 50 juta;
6) Memberikan penilaian terhadap hasil kerja bawahan.
g. Pelangan
1. Internal:
a) Sie Operasional;
b) Sie. Administrasi dan logistic;
c) Bagian underwriting (Pertanggungan Perorangan dan Pertanggungan
Kumpulan) di HO;
d) Bagian pemeliharaan;
21
h. Hubungan Kerja
1) Bagian Operasional: Menerima SPAJ mengenai data-data pemegang
polis untuk memproses penerbitan polis, dan melengkapi data
pelunasan premi pada tanda terima pengajuan klaim;
2) Bagian underwriting di HO, menyeleksi dan memberikan keputusan
terhadap suatu aplikasi medical yang masuk (aplikasi dapat di terima
atau tidak);
3) Bagian administrasi dan logistik: Melaksanakan pembayaran klaim
kematian, klaim penebusan, klaim tahapan, klaim berkala, klaim
anuitas, penggadaian dan pembayaran biaya asuransi lainnya sesuai
Surat Ijin Pembayaran (SIP);
4) Bagian pelayanan di HO: Menyampaikan klaim yang menjadi
wewenang pelayanan kantor pusat;
5) Bagian pemeliharaan: Koreksi status polis yang ada di master;
22
dan
bertanggungjawab
memerintahkan
kepada
staf
suatu
bawahannya
pekerjaan
dan
(administrator
23
24
f. Wewenang
1) Menyetujui pengeluaran uang untuk memenuhi kebutuhan logistik di
BO;
2) Melakukan penyetoran, transfer, penarikan dana, serta pencairan cek
ke Bank;
3) Menilai kinerja bawahan;
4) Melakukan pembinaan (coaching) kepada bawahan.
g. Pelanggan
1. Internal :
1) Divisi Sumber Daya Manusia;
2) Bagian Administrasi dan Keuangan RO;
3) Pemeriksa RO.
2.
Eksternal :
1) Bank;
25
2) Nasabah.
h. Hubungan Kerja
1. Divisi KAI : dalam hal mengajukan permohonan dana untuk
membayar klaim nasabah, meminta blanko premi dan kuitansi, serta
mengetahui laporan keuangan BO;
2. Divisi Sumber Daya Manusia: dalam hal meneruskan potongan
pinjaman dan lain-lain untuk dimasukkan ke dalam slip gaji pegawai;
3. Bagian Administrasi dan Keuangan RO: dalam hal menyerahkan
laporan keuangan BO setiap bulannya;
4. Bagian Sumber Daya RO: dalam hal mendapatkan data-data
kepegawaian;
5. Pemeriksa RO: dalam hal menyampaikan kelengkapan laporan
keuangan dan melakukan verifikasi data;
6. Seksi Pertanggungan BO: dalam hal memproses data dan berkas
nasabah yang mengajukan klaim dan pembayaran biaya asuransi
lainnya sesuai Surat Ijin Pembayaran (SIP);
7. Seksi Operasional BO: dalam hal memproses data dan berkas nasabah
yang menyetorkan iuran premi asuransi;
8. Area Manajer: dalam hal mendukung proses kerja Area Office setiap
harinya.
i. Tugas Tambahan
1. Memutuskan dan memerintahkan suatu pekerjaan dan tanggung jawab
kepada staf (administrator logistik aplikasi dan kasir uang) yang
26
27
polis
28
bagi
nasabah dalam
29
30
31
2. Asuransi Kredit
Asuransi Jiwa Kredit ( AJK ) adalah program asuransi yang dirancang
untuk
memberikan
perlindungan
terhadap
jiwa
kreditur
atas
32
3. DPLK
1. Js Pesona DPLK
Memasuki masa pensiun berarti anda menghadapi situasi yang baru
penuhtantangan. Bukan hanya kendala psikologis saja yang harus
Anda hadapi ketika meninggalkan lingkungan pekerjaan, namun juga
harus menghadapi tantangan dalam kehidupan Anda selanjutnya,
dimana Anda akan tinggal, apa yang Anda akan lakukan dengan waktu
Anda sekaligus pendanaan bagi kehidupan Anda pada masa itu.
2. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) merupakan program investasi
yang iurannya ditetapkan lebih dahulu dan seluruh iuran serta hasil
33
pengembangannya
dibukukan
pada
rekening
masing-masing
34
35
adalah beberapa kajian teori yang berhubungan dengan proses pelaksanaan Kuliah
Kerja Praktek.
3.1.1
Asuransi
Prosedur
36
Pencairan
Klaim Asuransi
37
Tabel 3.1
Uraian Prosedur Klaim pada PTAsuransi Jiwasraya (Persero) Bandung
Timur Branch Office
38
PROSEDUR MUTU
DIAGRAM ALIR
PENANGANAN
PEMBAYARAN KLAIM DI
BRANCH OFFICE
No. CATATAN
Tanggal Terbit
Dokumen
PM-03.02
01-12-2006
No. Revisi
Halaman
00
3/7
PENANGGU-NG JAWAB
P1
Pegawai Seksi
Pertanggungan
Pegawai Seksi
Pertanggungan
Kepala Seksi
Pertanggungan
Fax Desisi
SIP dan
kuitansi
pembayaran
SIP dan
kuitansi
pembayaran
benar
tidak
y
a
Kepala Seksi
Pertanggungan
SIP dan
kuitansi
pembayaran
39
Pegawai Seksi
Adlog
P2
P2
Kepala Seksi
AdLog
cukup
tidak
SIP dan
kuitansi
pembayaran
Minta
Dana ke
HO
ya
Kepala Seksi
AdLog
tidak
benar
Kembali Ke
Seksi
Pertanggungan
ya
Kepala Seksi
AdLog
SIP dan
kuitansi
pembayaran
40
BM
Kepala Seksi
AdLog
Bayarkan/transfer klaim
Kasir Uang
SIP dan
kuitansi
pembayaran
SIP dan
kuitansi
pembayaran
Tindasan SIP
dan kuitansi
pembayaran
Selesai
41
42
43
44
Dari
upaya
yang
dilakukan
perusahaan
diatas,
maka
penulis
dapat
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1
Kesimpulan
Dari keseluruhan pembahasan tentang prosedur pencairan klaim asuransi
45
yang
dicairkan/ditransfer,
sehingga
berpotensi
menimbulkan
46
dapat bermanfaat bagi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch
Office.
1. Prosedur pencairan klaim asuransi kecelakaan pada PT Asuransi
Jiwasraya (Persero) Bandung Timur Branch Office sudah baik namun
lebih baik jika SDM perusahaan lebih meningkatkan kembali fungsinya
masing-masing dan selalu menjaga koordinasi antar seksi agar memiliki
keseragaman dalam menerapkan standar yang ada sehingga mutu
prosedur yang ada menjadi lebih optimal dan efisien dalam mengawasi
kinerja perusahaan.
2. Hambatan yang menjadi masalah adalah kelalaian SDM perusahaan
karena tidak melakukan tinjauan atau investigasi klaim pada pihak
tertanggung selain
Jiwasraya
dapat
meningkatkan
mutu
dan
kualitas
47
DAFTAR PUSTAKA