Vous êtes sur la page 1sur 17

KUMPULAN JAWABAN SOAL

EVALUASI AKHIR SEMESTER (EAS)


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

STRATEGI KORPORASI DAN DEVISI


PADA PERUSAHAAN
PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK
Dosen : James David Manuputty, Ir. MSc. PhD.

Oleh

ANDJIK SETYAWAN
NIM : 21.2014.2.00202

Program Studi
Magister Teknologi Industri
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA
2016
1

SOAL DAN JAWABAN

1. JELASKAN PENGERTIAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN


PRODUKSI.
Secara umum perencanaan & pengendalian produksi dapat diartikan Penentuan
dan

Penetapan

Kegiatan

Produksi

yang

akan

dilakukan

termasuk

Pengkoordinasiannya guna mencapai tujuan perusahaan serta melakukan


Pengawasan agar apa yang telah direncanakan dan ditargetkan dapat tercapai
sebagai aktivitasmerencanakan dan mengendalikan material masuk, mengalir,
dan keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi
dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi
yang minimum.
Terdapat empat aspek penting dalam PPC
1. Tujuan yang telah ditentukan
2. Cara mengukur atau menilai aktiva yang telah dijalankan
3. Cara membandingkan aktiva dengan pedoman yang telah ditentukan
4. Cara mengatasi deviasi yang timbul agar tujuan semula tetap dapat
tercapai
Sedangakan jika kita definisikan secara terpisah akan mencakup dua aktivitas
yakni :
a. Perencanaan produksi : aktivitas untuk menetapkan produk yang diproduksi,
jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumbersumber yang dibutuhkan.
b. Pengendalian produksi : aktivitas yang menetapkan kemampuan sumbersumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi
berjalan sesuai rencana, melakukan perbaikan rencana.

2. JELASKAN DAN GAMBARKAN DETAIL MODEL SUATU AKTIVITAS

MODEL SISTEM UMUM


1. Sistem

Fisik,

merupakan

sistem

terbuka,

yang

berhubungan

dengan

lingkungannya melalui arus sumber daya fisik.

Sumber daya
Input

Sumber daya
Output

Proses
Transformasi

Arus sumber daya fisik yang mengalir :


1. Arus material.
2. Arus personil.
3. Arus mesin.
4. Arus uang.
Informasi

Input
Resources

Manajemen
Informasi

Proses
Transformasi

Output
Resources

Sistem Fisik Perusahaan sebagai system yang terkendali


2. Sistem Konseptual,
Sebagian sistem terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri, sebagian lagi
tidak. Pengendalian ini dapat dicapai dengan menggunakan suatu lingkaran yang
disebut Lingkaran Umpan Balik yang menyediakan suatu jalur bagi sinyalsinyal dari sistem ke mekanisme pengendalian begitu pula sebaliknya.
a.

Sistem Lingkaran Terbuka.

b.

Sistem Lingkaran Tertutup.

Umpan balik

Pengendalian

Umpan balik

Manajemen

Sumber daya Input

Sumber daya Output


Proses
Transformasi

3. JELASKAN PENGARUH PENERAPAN GROUP TECHNOLOGY (GT)


TERHADAP PENGORGANISASIAN KEGIATAN PRODUKSI.
Group technology
ini merupakan metode produksi pendek yang relatif baru yang sering digunakan
dalam situasi job-shop. Biasanya kelompok yang tidaksama dikelompokkan
kedalam satu kelompok berdasarkan kesamaan bentuk komponen, bukan
kesamaan penggunaan akhir. Manfaat dai group technology untuk setiap
kegiatan diperusahaan, dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kegiatan produksi
- Mengurangi ongkos pemindahan material atau produk
- Mengurangi total troughput bagi produk yang dihasilkan
- Mengurangi work in-process inventory
- Meningkatkan kepuasan bekerja
- Mengurangi penyediaan perkakas atau peralatan bantu
b. Kegiatan desain
- Memudahkan kegiatan desain
- Mengurangi ongkos desain melalui rasionalisme produk
c. Kegiatan perencanaan dan pengendalian produksi
- Memudahkan pembuatan jadwal produksi
- Memudahkan kegiatan pengontrolan produksi
- Meningkatkan mutu dan produk yang dihasilkan

4. JELASKAN

PENGERTIAN

BALANCED

SCORECARD

BSC

TERHADAP PERFORMANCE SUATU PERUSAHAAN

The Balanced Scorecard (BSC) telah mengubah kinerja banyak perusahaan di


seluruh penjuru dunia. Sejak 1992, sistem manajemen kinerja ini telah membantu
banyak manajemen puncak menentukan tujuan dan strategi perusahaan dan
menerjemahkannya secara konkret ke dalam suatu set cara pengukuran. Apa yang telah

membuatnya begitu sukses adalah bahwa BSC mampu menerjemahkan strategi ke


dalam sebuah proses yang bukan hanya menjadi milik manajemen puncak, namun juga
setiap individu pada setiap level di dalam perusahaan. Setiap pegawai megetahui bukan
hanya apa yang harus dilakukannya, namun juga mengapa dia melakukan itu.
Namun yang lebih penting lagi adalah bahwa BSC tidak melulu memandang strategi
dalam kaitan aspek finansial semata, namun juga aspek tiga tambahan lain yaitu: 1)
hubungan dengan pelanggan, 2) proses internal, serta 3) pembelajaran dan
pertumbuhan.
BSC sebagai Alat Memetakan Strategi
Pada uraian di atas telah dijelaskan bagaimana BSC menerjemahkan dan
membuat keterhubungan antara visi dan strategi perusahaan pada level yang paling atas
hingga level individu dalam bentuk tujuan-tujuan, ukuran-ukuran, target, dan inisiatif.
Sampai pada titik ini, strategi belum dieksekusi. Ibarat satu kompi pasukan yang siap
bertempur maka setiap individu dalam pasukan, dari komandan hingga anggota, telah
menyepakati dan memahami strategi apa yang digunakan dalam peperangan.
Namun untuk mengeksekusi strategi, akan lebih baik lagi apabila strategi
dimaksud dapat divisualisasi dalam bentuk peta strategi. Sama halnya dengan yang
dihadapi pasukan tersebut, perusahaan juga memerlukan peta strategi untuk
menunjukkan pola hubungan sebab akibat di antara aspek-aspek dalam BSC secara
visual. Kaplan dan Norton (2000) menunjukkan contoh bagaimana perusahaan dapat
memetakan strategi sebagai berikut:

Peta stratetgi di atas menunjukkan bagaimana perusahaan akan mengkonversi


aset-aset yang dimilikinya ke outcome yang diharapkan. Pada gambar tampak
bagaimana pegawai memerlukan pengetahuan, ketrampilan, dan sistem (perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan) untuk membuat inovasi dan membangun strategi yang
efisien (perspektif proses internal) sehingga mereka dapat memberikan nilai lebih
kepada pasar (perspektif pelanggan), yang pada akhirnya akan meningkatkan return dan
nilai pemegang saham (perspektif keuangan).

5. JELASKAN DAN GAMBARKAN TINGKATAN PLANNING (PPC)


YANG BERLAKU DISUATU PERUSAHAAN JENIS KORPORASI.

tingkatan PPC pada suatu perusahaan dapat dilihat dalam hambar dibawah ini

6. JELASKAN PPC PADA TINGKAT KORPORASI DALAM SUATU


PERUSAHAAN.

Strategi pada perusahaan Japfa Comfeed Indonesai

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JPFA meliputi


bidang pengolahan segala macam bahan untuk pembuatan/produksi bahan
makanan hewan, kopra dan bahan lain yang mengandung minyak nabati, gaplek
dan lain-lain; mengusahakan pembibitan, peternakan ayam dan usaha peternakan
lainnya, meliputi budi daya seluruh jenis peternakan, perunggasan, perikanan
dan usaha lain yang terkait, dan menjalankan perdagangan dalam dan luar negeri
dari bahan serta hasil produksi.
Merek utama dari produk-produk Japfa Comfeed, antara lain: pakan ternak
(Comfeed dan Benefeed), produk daging ayam segar (Best Chicken), daging
(Tokusen Wagyu Beef) dan produk vaksin (Vaqsimune).
Pada tanggal 31 Agustus 1989, JPFA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JPFA (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Oktober 1989
Sejarah Pencatatan Saham
Jenis Pencatatan

Saham

Saham Perdana @ Rp7.200,-

Tgl Pencatatan

4.000.000

23-Okt-1989

Penawaran Umum Terbatas (Right Issue I)

24.000.000

12-Feb-1990

Saham Bonus (Bonus Shares)

80.000.000

29-Jul-1991

Pencatatan Saham Pendiri (Company Listing)

12.000.000

18-Mar-1992

Obligasi Konversi (1992 s/d 1994)

28.941.466

Konversi Hutang

1.340.473.194

01-Nop-2002

Penggabungan Usaha (Merger)*

582.318.000

01-Des-2009

Penggabungan Usaha (Merger)**

60.371.922

02-Jul-2012

8.528.418.328

19-Apr-2013

Pemecahan Saham (Stock Split)

* Penggabungan Usaha (Merger) JPFA dengan Multi Agro Persada Tbk


** Penggabungan Usaha (Merger) JPFA dengan Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
(MBAI)
Dewan Komisaris dan Direksi
Penerapan sharing knowledge pada PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk
Sharing knowledge yang diterapkan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk sesuai
dengan siklus dari Manajemen Pengetahuan yang diungkapkan oleh Turban (2002),
yakni sebagai berikut:

Create knowledge

Pengetahuan yang ada pada perusahaan ini dimulai dari pengetahuan yang ada pada
masing-masing pekerja di PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk baik pengetahuan Direktur
dengan keempat manajer senior baik Departemen HRD (Human Resource and
Development), Keuangan, Produksi, maupun Pemasaran kemudian dilanjutkan ke
masing-masing junior manajer pada keempat departemen di atas kemudian dilanjutkan
lagi hingga pekerja pada masing-masing bagian.

Capture knowledge

Pengetahuan baru yang ada pada PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk diidentifikasi sesuai
dengan nilainya, dan disajikan dalam cara yang layak seperti rapat dengan pemegang
saham dan rapat dengan dewan direksi.

Refine knowledge

Pengetahuan baru yang ada pada PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk diletakkan secara
kontekstual sehingga dapat ditindaklanjuti oleh masing-masing manajer baik
Departemen Produksi, HRD, Keuangan, maupun Pemasaran.

Store knowledge

Pengetahuan berharga yang ada pada PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk disimpan dalam
format yang layak pada knowledge repositoriessehingga anggota organisasi lainnya
dapat mengakses. Contohnya adalah data base yang dimiliki masing-masing
departemen.

Manage knowledge

Pengetahuan yang ada pada PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk


dimutakhirkan seperti proses pembuatan sosis maupun susu.

10

dikelola dan

Disseminate knowledge

Pengetahuan yang ada pada PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dibuat dan tersedia
dalam format yang berguna bagi semua pekerja pada masing-masing departemen yang
bisa dimanfaatkan di manapun dan kapanpun juga.
Kemudian manajemen pengetahuan yang diterapkan di PT Japfa Comfeed Indonesia,
Tbk meliputi aspek: kepemimpinan, teknologi, budaya, pembelajaran, organisasi,
kerjasama, kapasitas, perdagangan, modal, dan inovasi. Berdasarkan pernyataan di atas,
dapat disimpulkan bahwa sharing knowledge yang ada di PT Japfa Comfeed Indonesia,
Tbk telah berjalan dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya empat aspek utama
yang telah diterapkan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk yakni kepemimpinan,
teknologi, organisasi, pembelajaran, dan inovasi.

Create knowledge

Capture knowledge

Refine knowledge

Store knowledge

Manage knowledge

Disseminate
knowledge

7. JELASKAN

PPC

PADA

TINGKAT

DIVISI

DALAM

SUATU

PERUSAHAAN DAN APA PERBEDAANNYA DENGAN TINGKAT


KORPORASI

11

Proses produksi pada PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk dibedakan


menjadi beberapa tahap yaitu, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam
diagram alir produksi dibawah ini :
Grinding

Coating

Driyer

Roaster

`
Packing

Mixer

Gambar 4.2
Aliran Proses Produksi

Mesin-mesin yang dipakai dalam produksi berdasarkan tahapan


proses produksi antara lain sebagai berikut:
1. Mesin Griding
Merupakan mesin yang digunakan untuk memisahkan ukuran bahan
baku pakan. Hal ini dikarenakan ukuran pakan menentukan jenis produk
yang akan diproduksi.
2. Mesin Coating
Merupakan mesin yang digunakan untuk proses pengadukan antara
tepung dan bahan sebagai pelapis luar pakan.
3. Mesin Roaster (oven)
Merupakan mesin yang digunakan untuk memanggang pakan yang sudah
berlapiskan komposisi, menjadi produk setengah jadi.
4. Mesin Mixer

12

Mesin yang digunakan untuk mencampur pakan (produk setengah jadi)


dengan obat dan komposisi rasa agar tercipta rasa yang berbeda.
5. Mesin Dryer
Mesin yang digunakan untuk memanaskan pakan yang sudah tercampur
dengan campuran komposisi agar meresap dan menyatu ke dalam pakan
tersebut, sehingga pakan tersebut tidak mudah pudar.
6. Mesin Packing
Mesin yang digunakan untuk mengemas produk setengah jadi menjadi
produk jadi dan siap dipasarkan.

13

8. JELASKAN SECARA UMUM TENTANG TIPE PRODUKSI DAN TIPE


PROSES PRODUKSI.

Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau jumlah
produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3) peralatan yang
tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat mengenai
faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok untuk setiap
situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat dibedakan
sebagai berikut (Yamit, 2002):
a.

Proses produksi terus-menerus (continuous processes)

Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai pola atau
urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam perusahaan.
Ciri-ciri :
1)

Produksi dalam jumlah besar, variasi produk sangat kecil dan sudah
distandarisir.

2)

Menggunakan product lay out atau departmentation by product.

3)

Mesin bersifat khusus.

4)

Operator tidak mempunyai keahlian yang tinggi.

5)

Salah satu mesin/ peralatan rusak atau terhenti, seluruh proses produksi
terhenti.

6)

Tenaga kerja sedikit.

7)

Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses kecil.

14

8)

Dibutuhkan maintenance specialist yang berpengetahuan dan pengalaman


yang banyak.

Kebaikan:
1)

Biaya per unit rendah bila produk dalam volume yang besar dan
distandardisir.

2)

Pemborosan dapat diperkecil karena menggunakan tenaga mesin.

3)

Biaya tenaga kerja rendah.

4)

Biaya pemindahan bahan di pabrik rendah karena jaraknya lebih pendek.

Kekurangan:
1)

Terdapat kesulitan dalam perubahan produk.

2)

Proses produksi mudah terhenti yang menyebabkan kemacetan seluruh proses


produksi.

3)

Terdapat kesulitan menghadapi perubahan tingkat permintaan.

b.

Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)

Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus proses
yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
Ciri-ciri:
1)

Produk yang dihasilkan dalam jumlah kecil, variasi sangat besar.

2)

Menggunakan mesin-mesin bersifat umum dan kurang otomatis.

3)

Operator mempunyai keahlian yang tinggi.

4)

Proses produksi tidak mudah terhenti walaupun terjadi kerusakan di salah satu
mesin.

5)

Menimbulkan pengawasan yang lebih sukar.

6)

Persediaan bahan mentah tinggi.

7)

Membutuhkan tempat yang besar.

Kelebihan:
Fleksibilitas yang tinggi dalam menghadapi perubahan produk yang berhubungan
dengan mesin bersifat umum yaitu system pemindahan menggunakan tenaga
manusia, diperoleh penghematan uang dalam investasi mesin yang bersifat umum
dan proses produksi tidak mudah terhenti, walaupun ada kerusakan di salah satu
mesin.

15

Kekurangan:
1)

Dibutuhkan scheduling dan routing yang banyak karena produk berbeda


tergantung pemesanan.

2)

Pengawasan produksi sangat sukar dilakukan.

3)

Persediaan bahan mentah dan bahan dalam proses cukup besar.

4)

Biaya tenaga kerja dan pemindahan bahan sangat tinggi, karena menggunakan
banyak tenaga kerja dan mempunyai tenaga ahli.
9. JELASKAN ASPEK ASPEK PENTING DALAM PPC.
Terdapat empat aspek penting dalam PPC
1. Routing, fungsi yang menentukan dan mengatur urutan kegiatan yang logis ,
sistematis dan ekonomis melalui mana bahan bahan perlu disiapkan untuk
diproses urutan operasi selama proses sehingga menjadi produk akhir.
2. Loading dan Schedulling. Loading merupakan penentuan dan pengaturan
muatan pekerjaan pada masing masing work centre, sehingga dapat ditentukan
berapa jam orang dan berapa lama waktu yang dialokasikan pada setiap operasi
tanpa adanya delay atau kelambatan. Schedulling merupakan pengkoordinasian
tentang waktu dalam kegiatan berproduksi. Penyusunan scjedule produksi perlu
saling dikoordinasikan dalam seluruh fungsi yang terlibat.
3. Dispatching. Meliputi pelaksanaan dari semua rencana dan pengaturan dalam
bidang routing dan schedulling.
4. Follow-up. Merupakan fungsi pengecekan terhadap semua aspek yang
mempengaruhi kelancaran produksi.

10. JELASKAN PENGARUH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DAN


APA PENGARUHNYA TERHADAP PROSES PRODUKSI DAN APA
KEUNTUNGANNYA. BERI CONTOH CONTOH PENERAPANNYA.
Teknologi yang diterapkan PT. Japfa Comfeed Indonesia berkaiatan dengan
perkembangan pakan ternak dapat dilihat :

16

Keunggulan Complete Feed


Disamping mengandung nutrisi yang seimbang, keunggulan complete feed
disbanding bahan pakan lain adalah harganya yang lebih murah. Hal ini
dimungkinkan karena complete feed dibuat dari bahan baku limbah pertanian
dan agroindustri ditambah perlakuan suplementasi bahan-bahan bernilai
nutrisi tinggi. Keunggulan lainnya antara lain
(1) hemat dalam penggunaan tenaga kerja (tenaga kerja 1 orang untuk 100150 ekor),
(2) mudah diaplikasikan,
(3) waktu penggemukan relatif pendek (3-4 bulan),
(4) pertumbuhan bobot badan cukup tinggi (150-200 gr/ekor/hari,
(5) praktis dan ekonomis (1 ekor domba membutuhkan 1 kg/hari dan harga
relative murah Rp. 700,-/kg).
Karena keunggulannya tersebut penggunaan complete feed pada ternak
domba setiap tahunnya terus meningkat. Memang diperlukan masa adaptasi
untuk mengubah pakan ternak dari yang biasa diberikan ke pemberian
complete feed.

17

Vous aimerez peut-être aussi