Vous êtes sur la page 1sur 8

UTILITAS JALAN DAN JEMBATAN

Fasilitas Pejalan Kaki di Dalam Negeri (Manado)

Disusun Oleh:
Ahmad Aldiansyah Pasaribu
NIM: 1305131002

Dosen:
Amrizal, S.T, M.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PRODI TEKNIK PERANCANGAN
JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

Berikut adalah beberapa artikel tentang fasilitas jalan di Manado. Yang dalam
kenyataannya masih banyak fasilitas pejalan kaki tidak sesuai dengan standartnya dan banyak
juga fasilitas pejalan kaki dijadikan tempat berniaga dan juga tempat parker kendaraan. Di sini
kesadaran masyarakat masih kurang. Merampas hak pejalan kaki ini lah yang membuat
masyarakat enggan berjalan kaki karena kurang nyamannya fasilitas yang ada.
1.

Fasilitas pejalan kaki dijadikan tempat berjualan.

NET

Ilustrasi

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Trotoar yang seharusnya jadi fasilitas umum untuk


para pejalan kaki malah jadi tempat untuk berdagang beberapa orang. Seperti yang terlihat di
Jalan Samratulangi tepatnya depan Hotel Sahid Kawanua, sesuai pantauan Tribun Manado Sabtu
(6/6/2015), trotoar sepanjang 20 meter sudah dipenuhi barang-barang para pedagang.
Mulai dari pedagang tas, sepatu dan topi berjejer disepanjang trotoar tersebut, beberapa warga
pun tampak kesulitan saat melewati jalur trotoar tersebut.
Rivo Mamahit misalnya, seorang warga yang baru saja melewati jalur trotoar tersebut
mengatakan, sangat kesulitan saat lewat disitu "trotoar yang seharusnya jadi tempat pejalan kaki
malahan jadi tempat para pedagang, tambah lagi para pedagang duduk di atas trotoar," kesalnya.
Lanjutnya, hal tersebut harus menjadi perhatian pemerintah terlebih petugas dari satuan polisi
pamong praja yang bertugas menertibkan itu. Menurutnya, jangan hanya pedagang buah saja
yang ditertipkan "para pedagang buah hanya jualan musiman serta menggunakan mobil kalau
salah tempat diusir, tapi kenapa para pedagang ini yang mangkal di trotoar dibiarkan,"
tambahnya.
Dia juga mengatakan, hal tersebut harus jadi perhatian pemerintah sebab sangat mengganggu
aktivitas warga. Hal serupa juga diutarakan Yani Kasim, menurutnya, hal itu berhak dilakukan

para pedagang mengingat tempat tersebut adalah fasilitas publik. "Itukan fasilitas publik,
harusnya mereka (para pedagang) sadar," ujarnya,
Lanjutnya, sebagai manusia dia juga mengerti bahwa mereka sedang mencari rezeki tapi dia juga
mengharapkan agar para pedagang tersebut bisa mencari tempat yang tepat. Dia juga mengaku
kesulitan saat berjalan. "Saat saya mau lewat sudah sangat kesulitan sebab bagian trotoar sudah
mereka pakai," bebernya.
Seorang pedagang di tempat tersebut saat ditanyai mengatakan, selama dia berjualan disitu tidak
ada keluhan sama sekali. "Saya sudah lama berjualan disini dan tidak pernah mendengar
keluhan, kami kan hanya mencari makan," ujarnya. Dia juga menambahkan, bahwa trotoar yang
dia gunakan tidak semua hanya sebagian saja. "Saya hanya gunakan sebagian saja, dan masih
ada ruang untuk warga bisa lewat," pungkasnya.(tribunmanado/valdy suak)
2.

Trotoar Di Manado dijadikan tempat Branding

ki-ka : Baliho akan di dirikan pejalan kaki yang berjalan di badan jalan. (foto; jakas)
SulutToday.com, Manado Segala macam cara dilakukan para perusahaan untuk mempromosikan
produk usahanya, walaupun hal ini sangat mengganggu kenyamanan serta membahayakan jiwa
seseorang.
Terpantau SulutToday.com, bertempat di jalan Samratulangi tepatnya di trotoar jembatan Wanea, Kamis
(4/7/2013) pukul 18.25 WITA, salah satu perusahaan rokok ternama yang terkenal dengan logo A-nya
membranding produknya tepat di tengah-tengah trotoar yang fungsi sebenarnya sebagai tempat pejalan
kaki.

Tanggapan pun muncul dari para pengguna jalan. Kalau fasilitas pejalan kaki di pakai untuk
mempromosikan usaha, terus kami harus lewat di badan jalan, ujar putra yang keseharian melewati jalan
ini.
Lanjutnya, pemerintah kota Manado seharusnya tak mengeluarkan ijin untuk menggunakan fasilitas
pejalan kaki, mana yang di pentingkan pemerintah, mereka atau kami warga yang sering melewati jalan
ini, kalau ini di berikan ijin berarti pemerintah secara tidak langsung tidak lagi mempedulikan
keselamatan warganya, atau SKPD yang mengurus perijinan ini sudah ada kongkalingkonnya, tegasnya.
Hal lain juga di sampaikan Serli yang di waktu bersamaan melewati jalur ini. Dapa lia dorang ada paku
tu besi di trotoar, ini so merusak fasilitas pejalan kaki, deng kalo ada angin kencang kage rubuh di orang
ato pas kendaraan lewat, pungkasnya dengan dialeg kental Manado.
(Sumber : http://www.suluttoday.com/2013/07/04/trotoar-jadi-tempat-branding-pemkot-manado-takpedulikan-keselamatan-warga/)
3.

Trotoar Dijadikan Tempat Parkir

Trotoar beralih fungsi jadi tempat parkir


Manado Trotoar sejatinya adalah fasilitas bagi pejalan kaki. Tapi sayang, di beberapa titik di kota
Manado, trotoar justru dijadikan tempat parkir bagi kendaraan jenis roda dua dan empat.
Seperti pantauan BeritaManado.com di ruas jalan Piere Tendean Boulevard, terutama di seputaran
Kawasan Mega Mas Manado. Puluhan kendaraan terparkir di trotoar sepanjang kawasan.
Kepada BeritaManado.com, Alfiando Golung salah satu pejalan kaki mengeluhkan kondisi ini.

Setiap hari, sepeda motor memang parkir disini. Akhirnya masyarakat yang cuma jalan kaki, jadi
terhalang. Pernah saya dan teman sedang jalan, tapi diminta permisi karena ada motor yang mau parkir,
ujar Alfiando, Kamis (7/4/2016).
Kondisi ini berbeda dengan yang terlihat di kawasan Manado Town Square, dimana kendaraan roda dua
sepertinya mulai tertib karena tindakan tegas yang diberikan aparat kepolisian bagi yang melanggar.
Alfiando pun berharap, para pengendara sepeda motor boleh lebih tertib dan menghormati pejalan kaki.
Semoga lebih tertib di jalan. Hormati juga pejalan kaki karena trotoar memang untuk kami bukan untuk
parkiran motor. Untuk pihak kepolisian, salut karena sering mengempiskan ban motor. Kalau perlu, cabut
pentilnya saja, biar mereka kapok, tambah Alfiando. (srisurya)
(Sumber : http://beritamanado.com/trotoar-jadi-tempat-parkir-pejalan-kaki-mengeluh/)
4.

Trotoar Dijadikan Tempat Berjualan

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Halo Dinas Tatakota Manado, saya melihat warga


Karang Ria mulai bangun warung dan berjualan di atas trotoar di Jalan Bolevard dua, sehingga
merusak pemandangan serta menghalangi pejalan kaki. Kami berharap segera ditertibkan atau
dibongkar karena jelas mereka bangun tanpa izin. Belajar dari pengalaman, jangan
tunggu kiosjorok semakin menjamur.

Pol PP Manado Bersihkan PKL Yang Berjualan di Sejumlah Trotoar

M
Terkini.com, MANADO Sejumlah pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sejumlah titik
trotoar di Kota Manado dibersihkan oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Manado,
jumat pagi (11/3/2016).
Adapun lokasi titik pembersihan yakni seputaran pasar 45, Taman Kesatuan Bangsa (TKB),
Boulevard dan jalan RW Monginsidi Malalayang tepatnya depan pasar Bahu.
Kepala Sat Pol PP Kota Manado Xaverius Runtuwene melalui kepala operasi Beno mengatakan
operasi kali ini menertibkan lapak pedagang yang berjualan di trotoar.
Semua kami bersihkan. Operasi ini dalam rangka cipta kondisi, sehingga pejalan kaki saat
melintasi trotoar akan aman dan lapak tidak akan menghalangi pejalan kaki tersebut, tegasnya
saat ditemui pembersihan di komplex pasar Bahu.
Ia mengatakan operasi akan terus dijalankan disemua titik tempat penjualan PKL di trotoar.
Operasi ini akan terus berlanjut, ucap Beno.
Sementara itu pantauan manadoterkini.com saat penertiban di trotoar pasar Bahu, nampak lapak
di bongkar langsung oleh pemiliknya. Walaupun ada beberapa warga protes razia dari Pol PP ini.
Kami sudah lama jualan disini. Apalagi didalam sudah kosong dan pendapatan kami berkurang,
makanya kami jualan disini, ujar sejumlah penjual sambil berteriak kepada anggota Pol PP.

Aksi ini selain membongkar, beberapa lapak dibongkar dan dimuat dalam mobil truck Pol PP.
Razia kali ini, Pol PP menerjunkan sekitar 100 personel. (chris)
5.

Di Jalan Bouleverd Masih banyak Trotoar di Jadikan Tempat Berjualan

Badan Trotoar yang dimanfaatkan para pedagang, foto Sat Pol PP Saat menertibkan kurisi milik
penjual beberapa waktu lalu
MANADO Masih ada warga yang belum memiliki kesadaran dan belum memisalhkan
penggunaan fasilitas publik maupun fasilitas milik pribadi, begitu terlihat di Kota Manado. Hal
itu ikut mengganggu estetika Kota Manado, apalagi pemanfaatan fasilitas umum yang berlebihan
dilakukan masyarakat, seolah meniadakan hak orang lain dalam penggunaan fasilitas milik
publik tersebut.
Mengenai kondisi tersebut, Dinas Tata Kota Manado mengingatkan masyarakat agar
tidak melanggar aturan dan tidak menggunakan badan trotoar untuk kepentingan pribadi.

Beberapa contoh di daerah tertentu, seperti di Jalan Boulevard Kota Manado beberapa kawasan
rumah makan penjual Kuliner dinilai telah melanggar aturan.
Kami terus menerus mengingatkan masyarakat agar tidak melanggar aturan, tolong
untuk fasilitas umum jangan dijadikan fasilitas pribadi. Termasuk pemanfaatan trotoar, baik yang
menyangkut pemasangan papan iklan atau rumah makan yang berjualan dan menggunakan
trotoar untuk kepentingan pribadi. Itu melanggar ketentuan, ujar Benny Mailangkay, Kepala
Dinas Tata Kota Manado saat diwawancarai Suluttoday.Com.
Mailangkay menegaskan pihaknya akan menerapkan sanksi tegas bagi masyarakat atau
pengusaha yang melanggar peraturang perundang-udangan. Baik pengusaha atau masyarakat
melanggar Perda terkait Tata Kota atau juga peraturan diatasnya, maka akan kami berikan sanksi.
Kami akan berkoordinasi dengan Sat Pol PP Kota Manado agar melakukan penertiban, tegas
Mailangkay.
Sekedar diketahui tempat rumah makan Kuliner di Jalan Boelevard yang belum lama ini
ditertibkan Sat Pol PP Manado, berdasarkan pantauan Suluttoday.Com dikawasan tersebut masih
terdapat praktek serupa yakni melakukan pelanggaran dan memanfaatkan trotoar sebagai tempat
berjualan. Ketegasan pihak Sat Pol PP juga seolah tidak terlihat, dan masyarakat enggan
mematuhi aturan yang ditetapkan. (Amas Mahmud)
(Sumber : http://www.suluttoday.com/tag/tata-kota-manado/)

Vous aimerez peut-être aussi