Vous êtes sur la page 1sur 17

MAKALAH MENEJEMEN BANK ISLAM

LETTER OF CREDIT

DISUSUN OLEH

AKHMAD IRSYAD ASYARY


155020500111012

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN ILMU EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Letter of Credit. Makalah ilmiah ini telah
kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga
dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Malang, 3 December 2016

DAFTAR ISI
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1.1.

Latar Belakang............................................................................................4

1.2.

Rumusan Masalah.......................................................................................4

1.3.

Tujuan..........................................................................................................5

1.4.

Manfaat........................................................................................................5

BAB II...........................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................6
2.1

Pengertian Letter of Credit............................................................................6

2.2

Dokumen Yang Berhubungan Dengan Letter of Credit (L/C)....................7

2.3

Pelaku Letter of Credit..............................................................................10

2.4

Tata cara pembayaran dengan Letter of Credit.........................................10

2.5

Jenis-Jenis Letter of Credit........................................................................11

BAB III........................................................................................................................16
PENUTUP................................................................................................................16
3.1.

Simpulan....................................................................................................16

3.2 Saran.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................17

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

Transaksi perdagangan ekspor impor pada dasarnya dapat dilakukan dengan


atau tanpa Letter of Credit atau yang biasa disebut dengan L/C, manun karena L/C
melindungi kepentingan kedua belah pihak, eksportir dan importir, di mana bank ikut
terlibat dan mengurangi resiko tertentu maka transaksi dengan L/C lebih disenangi.
L/C memegang peranan penting dalam perdagangan internasional dan akan terus
merupakan instrument yang paling ampuh dalam jasa-jasa perbankan. Faktor-faktor
yang menjadi dasar terus berkembangnya penggunaan L/C tersebut antara lain adanya
pengawasan devisa di beberapa negara, ketidakpastian situasi perekonomian dan
diperlukan suatu cara bagi eksportir untuk melancarkan pembayaran barang-barang
ekspornya.
Peranan L/C dalam perdagangan Internasional, yaitu untuk memudahkan
pelunasan pembayaran transaksi ekspor, mengamankan dana yang disediakan
importer, menjamin kelengkapan dokumen pengapalan.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan jaminan tersebut, eksportir agar membuka
Letter of Credit. Inilah jaminan atas pelunasan barang yang akan dikirimkan oleh
eksportir.
1.2.

Rumusan Masalah

Untuk lebih sistematis, maka kami akan merumuskan masalah-masalah pokok


yang akan dibahas dalam makalah ini, diantaranya adalah :
1. Apakah pengertian dari Letter of Credit itu sendiri ?
2. Siapa sajakah pelaku dalam kegiatan L/C tersebut ?
3. Bagaimana tata cara pembayaran dengan L/C ?
4. Apa sajakah jenis-jenis L/C ?

1.3.

Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan dan kreativitas mahasiswa.

b. Memahami dan mendalami pokok bahasan khususnya tentang Letter of


Credit.
c. Menambah wawasan tentang tata cara pembayaran dengan Letter of Credit.
d.

1.4.

Mengetahui proses dari Letter of Credit.

Manfaat

Makalah ini disusun karena banyak memberi pengetahuan tentang Letter of


Credit. Melalui makalah ini juga kita dapat lebih mengerti bagaimana suatu surat
kredit berdokumen yang merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam
rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran sejak LC dibuka sampai
dengan jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Letter of Credit


Kredit berasal dari kata Italia, Credere yang artinya kepercayaan.. Dalam
masyarakat, pengertian kredit sering disamakan dengan pinjaman, artinya bila
seseorang mendapat kredit berarti mendapat pinjaman. Dengan demikian, kredit dapat
diartikan sebagai tiap-tiap perjanjian suatu jasa (prestasi) dan adanya balas jasa
(kontra prestasi) di masa yang akan datang.
Letter berasal dari bahasa inggris yang artinya surat, huruf atau menulis. Disi
berarti suatu surat yang dijadikan dokumen tertentu.
Jadi, Letter of Credit (L/C) didefinisikan sebagai suatu surat yang dikeluarkan
oleh suatu bank atas permintaan importir yang ditujukan kepada eksportir di luar
negri yang menjadi relasi importir tersebut, yang memberikan hak kepada eksportir
itu untuk menarik wesel-wesel atas importir bersangkutan.
Definisi lain yang lebih luas adalah suatu pernyataan yang dikeluarkan oleh
bank untuk mempertaruhkan credit (tingkat kepercayaan) akan dirinya yang telah
cukup dikenal baik, sebagai pengganti credit terhadap importir tersebut, yang
mungkin baik juga tapi tidak begitu dikenal.
Letter of credit, atau sering disingkat menjadi L/C, LC, atau LOC, adalah
sebuah cara pembayaran internasional yang memungkinkan eksportir menerima
pembayaran tanpa menunggu berita dari luar negeri setelah barang dan berkas
dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada pemesan).
Dalam publikasi terbitan ICC dinyatakan bahwa L/C adalah perjanjian tertulis
dari sebuah bank (issuing bank) yang diberikan kepada penjual (beneficiary)atas
permintaannya dan sesuai dengan instruksi pembeli (applicant) untuk melakukan
pembayaran yaitu dengan cara membayar, mengaksep atau menegodiasi wesel sampai
jumlah tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan dan atas dokumen-dokumen
yang ditetapkan
Kredit berdokumen adalah surat perintah dan jaminan bank pembuka (opening
bank) untuk membayar wesel/draft yang ditarik eksportir atas transaksi tersebut.(Drs.
H. Malayu P. Hasibuan).

2.2

Dokumen Yang Berhubungan Dengan Letter of Credit (L/C)

Berikut ini adalah dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk transaksi Letter


of Credit(L/C).

1. Wesel
Wesel adalah alat bayar berupa perintah tidak bersyarat dalam bentuk
tertulis, yang ditujukan oleh seseorang kepada orang lain, diparaf oleh penarik
(drawer) dan mengharuskan pembayar (drawee) untuk membayar pada waktu
tertentu. Wesel merupakan surat tagihan dari satu pihak kepada pihak lain.
Wesel dapat dipindah tangankan dengan cara endorsemen. Drawer adalah pihak
yang
menerbitkan
wesel,
pihak
yang
menandatangani
wesel,
pihakpenarik.Drawee adalah pihak yang membayar (tertarik)
Invoice adalah surat perincian harga barang yang dijual oleh pihak
penjual. Invoice merupakan tanda bukti transaksi yang nantinya dapat
digunakan sebagai alat penagih atas nilai yang tercantum di invoice kepada
pihak
pembeli.
Biasanya di dalam invoice dicantumkan informasi seperti:

nama pembeli, nama penjual, nama barang, merek, ukuran, harga


satuan, diskon
pajak
harga total
syarat dan ketentuan pembayaran, lain-lain.

2.

Bill of Lading
Bill of Lading merupakan dokumen perjalanan atau pemuatan.
B/L dikeluarkan oleh pihak pengangkut baik pelayaran, penerbangan
atau lainnya atau agennya yang menunjukkan bahwa pengirim
mengirimkan barangnya dengan kesepakatan yang tertulis di dalam
B/L tersebut. Pendeknya b/l adalah bukti penyerahan / pengiriman
barang dari pengirim kepada pelayaran untuk mengirimkan barangnya
sampai ke tempat tujuan yang ditunjuk oleh si pengirim. Jadi B/l dapat
berfungsi sebagai :

Dokumen penyerahan barang dari eksportir kepada pihak


ekspedisi.
Dokumen kontrak perjalanan antara eksportir dengan
perusahaan ekspedisi.
Dokumen kepemilikan barang yang tertera dalam dokumen b/l
Dalam b/l wajib disebut, :

3.

Nomer dan tanggal b/l dan ditandatangani yang mengeluarkan.


Nama pengirim, penerima barang.
Pelabuhan muat, bongkar.
Nama sarana pengankut, nama kapal atau pesawat dan no
perjalanannya.
Nama, jumlah dan jenis barangnya.
Berat bersih atau kotor barang.
Model penyerahan barang, ongkos perjalanan dibayar dimuka
atau dibelakang.
Kondisi lain yang disepakati.

Asuransi
Asuransi adalah jaminan dari pihak penanggung, di mana
pihak penanggung bernjanji akan mengganti kerugian apabila
terjadi kerusakan, kehilangan terhadap barang yang dikirim sesuai
dengan nilai yang tercantum dalam B/L, dan lain-lain.
4. Packing List
Packing list adalah dokumen yang menjelaskan detail barang
yang dikirim.
5.

Certificate of Origin
Certificate of Origin adalah sertifikat asal barang, dari negara
mana.

6.

Certificate of Inspection
Certificate of Inspection adalah sertifikat mengenai barang
yang dibuat oleh independent surveyor, juru pemeriksa barang
atau badan resmi yang disahkan oleh pemerintah dan setingkat
internasional misal SGS (Societe Generale de Surveillance S.A)
Swiss, bertugas memeriksa barang yang akan diimpor ke
Indonesia/diekspor dari Indonesia. Di Indonesia SGS diwakili oleh
PT.Sucofindo.

7. Airway Bill
Airway Bill adalah surat tanda terima pengiriman barang
dengan pesawat udara.

8.

Konosomen
Konosomen adalah surat bertanggal yang menerangkan bahwa
si pengangkut telah menerima barang-barang tertentu untuk
diangkut dengan tujuan tertentu dan menyerahkan kepada orang
tertentu.

2.3

2.4

Pelaku Letter of Credit


1.

Applicant atau pemohon kredit adalah importir (pembeli) yang mengajukan


aplikasi L/C.

2.

Beneficiary adalah eksportir (penjual) yang menerima L/C.

3.

Issuing bank atau opening adalah bank pembuka L/C.

4.

Advising bank adalah bank yang meneruskan L/C, yaitu bank koresponden
(agen) yang meneruskan L/C kepada beneficiary. Bank tidak bertanggung
jawab atas isi L/C dan hanya bertindak sebagai perantara.

5.

Confirming bank adalah bank yang melakukan konfirmasi atas permintaan


issuing bank dan menjamin sepenuhnya pembayaran.

6.

Paying bank adalah bank yang secara khusus ditunjuk dalam L/C untuk
melakukan pembayaran dan beneficiary berkewajiban.

7.

Carrier adalah pengangkut barang yang dikirim (Perusahaan


Pelayaran/Penerbangan) untuk dibeberapa negara dengan perbatasan darat
bisa juga perusahaan angkutan darat seperti truk, kereta Dll).

Tata cara pembayaran dengan Letter of Credit

1.

Importir meminta kepada banknya (bank devisa) untuk membuka suatu


L/C untuk dan atas nama eksportir. Dalam hal ini, importir bertindak
sebagai opener. Bila importir sudah memenuhi ketentuan yang berlaku
untuk impor seperti keharusan adanya surat izin impor, maka bank
melakukan kontrak valuta (KV) dengan importir dan melaksanakan

pembukaan L/C atas nama importir. Bank dalam hal ini bertindak
sebagai opening/issuing bank.

2.5

2.

Pembukaan L/C ini dilakukan melalui salah satu koresponden bank di luar
negeri. Koresponden bank yang bertindak sebagai perantara kedua ini
disebut sebagai advising bank atau notifiying bank.

3.

Advising bank memberitahukan kepada eksportir mengenai pembukaan


L/C tersebut. Eksportir yang menerima L/C disebut beneficiary.

4.

Eksportir menyerahkan barang ke Carrier.

5.

Sebagai gantinya Eksportir akan mendapatkan bill of lading dari carrier.

6.

Eksportir menyerahkan bill of lading kepada bank untuk mendapatkan


pembayaran.

7.

Paying bank kemudian menyerahkan sejumlah uang setelah mereka


mendapatkan bill of lading tersebut dari eksportir.

8.

Bill of lading tersebut kemudian diberikan kepada Importir.

9.

Importir menyerahkan bill of lading kepada Carrier untuk ditukarkan


dengan barang yang dikirimkan oleh eksportir.

Jenis-Jenis Letter of Credit


Jenis-jenis L/C dikenal menurut pendekatan yang dilakukan menurut
penerbitnya, bentuk, syarat, cara pembayaran, hak beneficiary, serta perjanjiannya.
a.

Menurut Penerbitnya
1). Merchant L/C
Adalah L/C yang diterbitkan oleh importir atas nama eksportir, jadi
tidak ada pihak ketiga yang ikut menjamin pembayaran transaksi
kepada eksportir. L/C semacam ini dilarang pemerintah Indonesia
agar jangan tertipu importir-importir luar negeri.
2). Banker L/C
Adalah L/C yang diterbitkan dan dijamin suatu bank (issuing bank)
atas permintaan importir dan L/C tersebut atas nama eksportir, jadi
issuing bank menjamin keberesan hak-hak importir dan eksportir.

b.

Menurut Bentuknya
1). Revocable L/C
Adalah bentuk L/C yang dapat diubah sewaktu-waktu dapat
dibatalkan atau diubah secara sepihak oleh opener atau oleh issuing
bank tanpa memerlukan persetujuan dari beneficiary. . Dari ketentuan
tersebut menunjukan bahwa suatu L/C yang dapat ditarik kembali

atau dibatalkan tidak menciptakan suatu ikatan hukum antara pihak


bank dan beneficiary.
Sebenarnya bentuk revocable ini kurang tepat apabila disebut L/C
karena tidak mengandung jaminan bahwa wesel-weselnya akan
dibayar ketika diajukan, mengingat pembatalan mungkin telah terjadi
tanpa pemberitahuan kepada beneficiary. Oleh karena itu bentuk L/C
yang demikian kurang disukai oleh penjual dan jarang dipergunakan.
2). Irrevocable L/C
Adalah bentuk L/C yang tidak dapat diubah atau tidak bisa dibatalkan
selama jangka berlaku (validity) yang ditentukan dalam L/C tersebut
dan opening bank tetap menjamin untuk menerima wesel-wesel yang
ditarik atas L/C tersebut. Pembatalan mungkin juga dilakukan, tetapi
harus atas persetujuan semua pihak yang bersangkutan dengan L/C
tersebut dan dijamin opening bank dan confirming bank.
L/C (b&c) di atas dapat batal sendiri karena embargo PBB, bencana
alam, peperangan, atau putusnya hubungan perdagangan kedua Negara.
c.

Menurut Syarat-syaratnya
1). Documentary Letter of Credit
Adalah suatu L/C yang penarikan/pembayaran draftnya dokumendokumen L/C harus dilampirkan.
2). Open (Clean) Letter of Credit
Adalah L/C ini tidak dicantumkan syarat-syarat lain untuk
penarikan/pembayarannya drafnya. Artinya, tidak diperlukan
dokumen-dokumen lainnya, bahkan pengambilan uang dari kredit
yang tersedia dapat dilakukan dengan penyerahan kuitansi biasa.

d.

Menurut Saat Penyelesaian


1). Sight L/C
Adalah suatu L/C yang pembayarannya oleh paying bank dilakukan
pada saat draft itu ditunjukan oleh eksportir dan disertai dokumendokumen lain yang sesuai dengan syarat-syarat L/C.
2). Usance (term) L/C
Adalah suatu L/C yang pembayaran draftnya baru dilakukan setelah
jatuh tempo, misalnya 30 hari, 60 hari tergantung pada perjanjiannya.

e.

Menurut Hak Benefiticiary


1). Transferable L/C
Adalah L/C (master L/C) yang dapat dipindahtangankan
sebagian/seluruhnya oleh eksportir pertama kepada eksportir kedua/

supplier barang, asalkan atas persetujuan importir yang


bersangkutan.Transferable L/C hanya dapat dipindah sekali saja
dengan ketenruan bahwa syarat-syarat dari pemindahan itu harus
sesuai dengan master L/C. Beneficiary berhak memnita kepada bank
yang diamanatkan untuk melakukan pembayaran/akseptasi kepada
setiap bank yang berhak melakukan negosiasi, untuk menyerahkan
hak atas kredit sepenuhnya/sebagian kepada pihak ketiga.
2). Nontransferable L/C
Adalah suatu L/C yang tidak dapat dialihkan oleh eksportir pertama
kepada eksportir kedua.
f. Menurut Perjanjiannya
1). Restriced (straight) L/C
Adalah suatu L/C yang hanya dapat dinegosiasi oleh bank yang
disebutkan secara khusus dalam L/C itu.
2). General L/C
Adalah suatu L/C yang dapat dinegosiasi oleh setiap bank.
g. Menurut Jenis L/C Khusus
1). Aflopend L/C
Adalah suatu L/C yang hanya dapat dipergunakan untuk sekali
transaksi (impor) saja selama masa berlakunya.
2). Revolving L/C
Adalah suatu L/C yang dapat dipergunakan untuk beberapa kali
mengimpor (transaksi) dengan periode-periode tertentu selama masa
berlakunya.
L/C ini memungkinkan kredit yang tersedia dipakai ulang tanpa
mengadakan perubahan syarat khusus pada L/C tersebut. Misalnya,
untuk jangka waktu enam bulan, kredit tersedia setiap bulannya US$
1.200, berarti secara otomatis setiap bulan (selama enam bulan) kredit
tersedia sebesar US$ 1.200, tidak peduli apakah jumlah itu dipakai
atau tidak.
3). Back to back
Adalah suatu L/C yang dibuka kembali oleh bank atas permintaan
eksportir prantara dengan menjamin master L/Cnya dan L/C itu
dibuka atas nama eksportir kedua
Dalam L/C ini, penerima (beneficiary) biasanya bukan pemilik
barang, tetapi hanya perantara. Oleh karena itu, penerima L/C ini
terpaksa meminta bantuan banknya untuk membuka L/C untuk

pemilik barang-barang yang sebenarnya dengan menjaminkan L/C


yang diterimanya dari luar negeri.
Back to back letter of credit ini dipakai dalam keadaan seperti halnya
pada transferable L/C yakni, suatu transaksi dagang yang dilakukan
dengan melalui pedagang perantara atau dalam keadaan
dimana hubungan langsung antara pembeli dan supplier tidak
dimungkinkan oleh peraturan-peraturan negara yang bersangkutan.
Walaupun ada persamaan demikian tetapi tidak berarti bahwa
ketentuan-ketentuan yang berlaku terhadap transferable L/C
seluruhnya berlaku juga bagi back to back L/C.
4). Red Clause adalah suatu L/C yang pembayarannya sebagaian atau
seluruhnya telah diterima lebih dulu oleh eksportir sebelum dokumendokumen dan barang-barangnya dikirimkan.
5). Green Clause L/C
Adalah suatu L/C yang pembayarannya sebagian atau seluruhnya
dapat lebih dulu diterima setelah dokumen-dokumen sementara
diserahkan kepada bank.
5). Confirmed Irrevocable Letter Of Credit
Sebagaimana diketahui sifat khusus suatu L/C adalah credit standing
bank itu ditambahkan pada kredit standing pembeli dalam L/C yang
bersangkutan. Namun demikian dapat terjadi kredit standing daripada
issuing bank tidak memuaskan bagi pihak penjual, hal ini timbul
apabila misalnya issuing bank hanya suatu bank lokal tanpa
mempunyai reputasi internasional sehingga pihak penjual memandang
perlu untuk meminta jaminan kepada advising bank. Dalam hal ini
penjual akan mengajukan permohonan agar dibuka suatu confirmed
L/C.
L/C ini diangggap paling sempurna dan paling aman dari sudut
penerima L/C (beneficiary) karena pembayaran atau pelunasan wesel
yang ditarik atas L/C ini dijamin sepenuhnya oleh opening bank
maupun oleh advising bank, bila segala syarat-syarat dipenuhi, serta
tidak mudah dibatalkan karena sifatnya yang irrevocable.
6). Documentary L/C dengan Red Clause
Jenis L/C ini, penerima L/C (beneficiary) diberi hak untuk menarik
sebagian dari jumlah L/C yang tersedia dengan penyerahan kuitansi
biasa atau dengan penarikan wesel tanpa memerlukan dokumen
lainnya, sedangkan sisanya dilaksanakan seperti dalam hal
documentary L/C. L/C ini merupakan kombinasi open L/C dengan
documentary L/C.
7). Stand by Letter of Credit

Suatu jaminan khusus yang biasa nya dipakai sebagai "stand by" oleh
pihak beneficiary atau bank atas nama nasabah nya. Dalam hal ini
apabila pihak applicant gagal untuk melaksanakan suatu
kontrak/gagal untuk membayar pinjaman/memenuhi pinjamannya,
maka Bank yang bersangkutan akan membayar kepada pihak
beneficiary atas penyerahan selembar sight draft & surat pernyataan
dari pihak beneficiary yang menyatakan bahwa applicant atau
kontraktor tidak dapat melaksanakan kontrak yang di setujui,
membayar pinjaman/memenuhi kewajibannya.

BAB III
PENUTUP

3.1.

Simpulan

Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa Latter of Credit sangatlah


penting kaitannya dengan transaksi pembayaran kegiatan ekspor dan impor atau pun kegiatan
dalam lingkup nasional dan internasional. Latter of credit juga sebuah cara pembayaran
internasional yang memungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita
dari luar negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan keluar negeri (kepada
pemesan).
Dalam hal ini L/C mempunyai peranan penting sebagai jaminannya sehingga dalam
pelaksanaannya dibutuhkan dokumen-dokumen yang mendukung serta mengikuti prosedur
dan ketentuan yang berlaku secara umum atau global.
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini kami mengharapkan agar pembaca dapat memiliki
wawasan yang lebih luas mengenai Letter of Credit sehingga mampu mengembangkannya
menjadi ilmu yang bermanfaat. Selain itu, sebaiknya dalam pelaksanaannya L/C haruslah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku universal dalam prosedur dan situasinya, hal ini juga
sangat berpengaruh demi kelangsungan aktivitas bisnis.
Sebaik nya untuk semua pihak haruslah berhati-hati untuk mengecek kelengkapan dokumendokumen lainnya sehingga terhindarkan dari resiko yang merugikan. Sehingga barang dan
pembayarannya akan terjamin keamanannya.

DAFTAR PUSTAKA
Kasmir, Dr. 2012. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada.
Hasibuan, Malayu S.P. 2009. Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta:
PT Bumi Aksara
http://id.wikipedia.org/wiki/Letter_of_credit
Diakses (03 Desember 2016)
http://2009risna.blogspot.com/2012/04/34-pengertian-lc-keuntungan-lc.html
Diakses (03 Desember 2016)
http://pengertiandancontoh.blogspot.com/2013/03/letter-of-credit.html
Diakses (03 Desember 2016)
http://zidanesuprapto.blogspot.com/2010/03/pengertian-transfer-letter-of-credit.html
Diakses (03 Desember 2016)

Vous aimerez peut-être aussi