Vous êtes sur la page 1sur 6

LATIHAN SOAL EPIDEMIOLOGI KLINIK UKMPPD

1. Pada bulan Agustus 2014 di Desa Kanigoro terjadi kasus keracunan


pestisida. Dari 1200 warga Desa Kanigoro, 60 warga terkena keracunan
dan dirawat di rumah sakit, dan 12 orang meninggal. Berapa persen (%)
Case Fatality Rate pada KLB diatas?
A. 0.05
D. 2
B. 5
E. 20
C. 0.2
Jawaban :
Case Fatality Rate (%)

= Jumlah kematian dalam setahun x 100%


Jumlah kasus dalam setahun

CFR

= 12 x100% = 20%
60

2. Pada tahun 2004 Incidence Rate (IR) kasus DBD di Kabupaten Grobogan
adalah 1,29/10.000 penduduk dengan Case Fatality Rate (CFR) mencapai
4, I%. Pada tahun 2005 tejadi peningkatan kasus DBD di Kabupaten
Grobogan yaitu dengan Incidence Rate (IR)
sebesar 2,25/10.000
penduduk dengan Case Fatality Rate (CFR) sebesar 4,3%. Disebut apa
kondisi tersebut?
A. Sporadik
D. Epidemik
B. Endemik
E. Pandemik
C. Hiperendemik
Jawaban :
-

Epidemi ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas atau daerah


tertentu dalam jumlah yang banyak dan melebihi batas normal.
Endemi adalah keadaan dimana sebah penyakit menetap dalam
masyarakat pada tempat tertentu.
Pandemi merupakan epidemi yang cakupan wilayahnya meluas
sehingga dapat mencakup seluruh dunia.
Sporadik adalah keadaan dimana frekuensi penyakit berubah
bergantung pada waktu yang terjadi pada wilayah tertentu, orang awan
mengatakan fenomena sporadik sebagai penyakit "musiman"

3. Seorang laki-laki dengan umur 30 tahun datang dengan keluhan sesak


nafas dan sering batuk-batuk dari anamnesis dan pemeriksaan fisik
didapatkan hasil : T: 120/80, nadi : 88/menit dan pemeriksaan radiologis :
gambaran kasar pada hilus menunjukkan bronchitis chronis. Penderita juga
sebagai pekerjaan di pabrik semen. Dokter ingin melakukan penelitian
untuk mengetahui hubungan antara bronchitis chronis dengan debu semen
dengan desain cross secsional. Apakah ciri-ciri dari desain penelitian cross
sectional itu ?
A. Diperlukan waktu yang lama
B. Mudah dan hasilnya cepat dapat diperoleh
C. Diperlukan beaya yang besar / mahal
D. Subjek penelitian sedikit
E. Menggambarkan perjalanan penyakit maupun prognosisnya
Jawaban :
Desain penelitian cross sectional
-

Kelebihan :
a. Relatif mudah, murah, hasil cepat diperoleh
b. Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus
c. Jarang terancam drop out
- Kekurangan
a. Sulit menentukan sebab akibatibat
b. Membutuhkan subjek dalam jumlah besar
c. Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insiden, maupun
prognosis
d. Tidak praktis untuk meneliti kasus yang sangat jarang
e. Kemungkinan terjadi bias prevalens atau bias insidens
4. Dokter ingin meneliti hubungan faktor pekerjaan (bekerja/tidak bekerja)
dengan pemberian ASI (diberikan ASI/tidak diberi). Apakah skala variabel
yang digunakan?
A. Skala ordinal dan nominal

B.
C.
D.
E.

Skala nominal dan interval


Skala interval dan rasio
Kedua variabel skala ordinal
Kedua variabel skala nominal

Jawaban :
a. Variabel kategorik
- Variabel nominal : kategori yang sederajat atau tidak bertingkat
(contoh: laki-laki perempuan)
- Variabel ordinal : kategori tidak sederajat atau bertingkat (contoh:
rajat atau bertingkat (cotoh: kolesterol baik, sedang, buruk)
b. Variabel numerik
- Variabel rasio : mempunyai nilai nol alami (contoh: tinggi badan,
berat badntoh: tinggi badan, berat badan)
- Variabel interval : tidak mempunyai nilai nol alami (contoh: suhu
0 derajat fahrenheit beda dengan 0 derajat celsius)
5. Pada tahun 2010, Cina mengalami kejadian flu burung. Kemudian
kejadian tersebut meluas hampir di seluruh dunia. Kejadian ini disebut
dengan :
A. epidemi
B. wabah
C. sporadik
D. endemi
E. pandemic
Jawaban :
-

Epidemi ialah mewabahnya penyakit dalam komunitas atau daerah


tertentu dalam jumlah yang banyak dan melebihi batas normal.
Endemi adalah keadaan dimana sebah penyakit menetap dalam
masyarakat pada tempat tertentu.
Pandemi merupakan epidemi yang cakupan wilayahnya meluas
sehingga dapat mencakup seluruh dunia.
Sporadik adalah keadaan dimana frekuensi penyakit berubah
bergantung pada waktu yang terjadi pada wilayah tertentu, orang awan
mengatakan fenomena sporadik sebagai penyakit "musiman"

6. Sebuah penelitian ingin mencari risiko hipertensi pada PNS. Didapatkan


data sebagai berikut:
Normotensi
( n= 177)

Hipertensi
(n= 52)

Ratio
Odds

Interval

Nilai
p

Kepercayaan
(95%)

Golongan
II
45 25,42 15 28,84 1,00
Referensi
III
115 64,50 34 65,38 0,98
0,48 1,99
IV
17
9,60
6
11,53 1,13
??-???
Masa
kerja
1-10 th
48 27,12
5
9,61 1,00
Referensi
11-20 th
77 43,50 21 40,38 2,62
1,92 7,41
21-30 th
51 28,81 28 53,84 5,27
0,98 17,61
31-40 th
1
0,56
1
1,92 9,60
0,52 178,14
Dari data diatas, nilai yang digunakan untuk menentukan
hubungan antar variable adalah?
A. Nilai p
B. Proporsi
C. Frekuensi
D. Ratio Odds
E. Interval kepercayaan

0,952
0,832

0,070
0,002
0,129
kekuatan

Jawaban :
-

Nilai p : untuk mengetahui variabel yang berpengaruh terhadap ariabel


terikat
Odds ratio (OR) : mengetahui urutan kekuatan hubungan dari variabelvariabel yang berpengaruh terhadap variabel terikat pada regresi
logistikistik. Sedangkan untuk regresi linier, urutan kekuatan
hubungannya diketahui dari besarnya nilai r (koefisien korelasi).

7. Seorang tenaga kesehatan di Puskesmas Masaran, Sragen mendapatkan


data tentang penyakit TBC yang terjadi di wilayah kerjanya. Pada 31
Desember 2013, dari 10.000 orang di wilayah kerjanya, terdapat total 150
orang menderita TBC. Pada 1 Januari 2013, terdapat 100 orang yang
menderita TBC. Berapakah insidensi TBC di Puskesmas Masaran selama
tahun 2013?
A. 0.025
D. 0.005
B. 0.015
E. 0.0025
C. 0.010
Jawaban :
Cumulative Incidence (Incidence, Risk, I, R) = number of new case over a
time period : population at risk at the beginning
Insidensi TBC di Puskesmas Masaran selama tahun 2013 = (150-100) :
10000 = 50 : 10000 = 0, 005

8. Seorang peneliti yang melakukan analisis terhadap hubungan antara


kebisingan dengan hipertensi pada pekerja PT X menemukan Odds ratio
sebesar 4.7 pada pekerja terpapar kebisingan diatas 85 dB dibanding yang
tidak terpapar kebisingan. Interpretasi apa yang dapat Anda ambil?
A. Kebisingan meningkatkan risiko terkena hipertensi sebesar 4.7 kali
B. Kebisingan meningkatkan kejadian hipertensi sebesar 4.7 kali
C. Kebisingan tidak berhubungan dengan hipertensi
D. Kebisingan merupakan faktor protektif hipertensi
E. Kebisingan merupakan faktor risiko hipertensi
Jawaban :
Odds Ratio (OR) adalah ukuran asosiasi paparan (faktor risiko)
dengan kejadian penyakit; dihitung dari angka kejadian penyakit pada
kelompok berisiko (terpapar faktor risiko) dibanding angka kejadian
penyakit pada kelompok yang tidak berisiko (tidak terpapar faktor
risiko).
9. Perusahaan X mencatat data karyawannya yang mengalami gangguan
ISPA di tempat kerja, karena memiliki faktor bahaya debu dan bahan
kimia. Pada tahun 2013, terdapat 100 karyawan yang terdiri dari 60 pria
dan 40 wanita. Selama tahun 2013, terdapat 30 kasus ISPA (20 laki-laki,
10 perempuan). Berapakah odds ratio laki-laki banding perempuan unuk
penderita ISPA?
A. (20x40) : (10x30)
D. (20x40) : (10x60)
B. (20x10) : (40x30)
E. (20x60) : (10x40)
C. (20x30) : (40x10)
Jawaban :
Odds ratio :

ISPA
Laki-laki
20
perempuan
10
OR = (20:40) (10:30) = (20x30) (40x10)

Tidak ISPA
40
30

10. Sebuah puskesmas melakukan screening pada masyarakatnya mengalami


masalah DM dan didapatkan data sebagai berikut:
HASIL SCREENING
(+)
(-)
STATUS
PENYAKIT

DM

132

47

TIDAK
DM

985

62,295

Dari hasil screening diatas, sensitivitas hasilnya adalah :


A. 132/179
B. 132/1,117
C. 62,295/63,280
D. 62,295/63,342
E. 62,295/63,459
Jawaban :
BAKU EMAS (GOLD STANDAR)
UJI

POSITIP

NEGATIP

JUMLAH

POSITIP

A+B

NEGATIP
JUMLAH

C
A+C

D
B+D

C+D
A+B+C+D

Sensitivitas :
memperlihatkan kemampuan alat diagnostik untuk
mendeteksi penyakit, kemungkinan bahwa hasil uji diagnostik akan
positif, bila dilakukan pada sekelompok subjek yang sakit
Sensitivitas = A/A+C = 132/132+985 = 132/1117

Vous aimerez peut-être aussi