Vous êtes sur la page 1sur 6

PENGANTAR EKONOMI INDUSTRI

ARTIKEL INDUSTRI SAWIT DI INDONESIA

Disusun oleh :
ABIBUR RAHIM
1402118099

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
RIAU
2016

INDUSTRI SAWIT DI INDONESIA

Bermula dari Ca'da Mosto yang memperkenalkan kelapa sawit pada tahun 1435-1460. Pada
tahun 1870 benih Deli Dura dibawa ke Asia Tenggara dan ditanam di Taman Botani Singapura.
Pada tahun 1890 minyak kelapa sawit mula digunakan untuk membuat margarine. Lord
Leverholme memperkenalkan milling dan pemprosesan minyak kelapa sawit. Tahun berikutnya
kilang pemprosesan minyak kelapa sawit dibina di Belgium, Congo. Tahun 1848 orang Belanda
membawa kelapa sawit ke Indonesia yang kemudiannya ke Singapura dan Tanah Melayu. Kelapa
sawit datang ke Tanah Melayu melalui Taman Botani Singapura sebagai tanaman hiasan. M. A.
Hallet menanam pokok kelapa sawit Deli untuk pengeluaran komersial di Sumatera. Kemudian
M. H. Fauconnier menanam pokok kelapa sawit Deli di Rantau Panjang, Selangor. Pada tahun
1917 bermulalah penanaman kelapa sawit secara komersial di Estet Tannamaran, Kuala
Selangor. Seterusnya di Estet Elmina, Kuala Selangor.
Industri sawit Malaysia dan Indonesia bermula dari empat anak benih dari Afrika ditanam di
Taman Botani Bogor, Indonesia pada tahun 1848. Benihnya dari Bogor ini kemudiannya ditanam
di tepi-tepi jalan sebagai tanaman hiasan di Deli, Sumatera pada dekad 1870-an dan di Rantau
Panjang, Kuala Selangor pada tahun 1911-1912. Di Taman Botani Bogor terdapat pohon kelapa
sawit yang tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Afrika. Taman botani ini yang seluas 87
hektar dibina pada tahun 1817, dan merupakan usaha Prof. Dr. Reinwadt, ahli botani Belanda.
Terdapat 20,000 tanaman di sini yang tergolong dalam 6,000 spesies.
Industri sawit Malaysia bermula pada tahun 1917 apabila Ladang Tenmaran di Kuala Selangor
ditanam dengan benih dura Deli dari Rantau Panjang. Apabila pewarisan bentuk buah difahami,
penanaman komersil beralih daripada bahan dura kepada kacukan dura x pisifera (D x P).
Kacukan D x P menghasilkan buah tenera. Penanaman ladang yang menggunakan bahan D x P
berlaku secara mendadak pada awal dekad 1960-an apabila Felda membuka tanah rancangan
secara besar-besaran.

HASIL KELAPA SAWIT


Minyak sawit digunakan sebagai bahan baku minyak goreng, margarin, sabun, kosmetika,
industri baja, kawat, radio, kulit dan industri farmasi. Minyak sawit dapat digunakan untuk
begitu beragam peruntukannya karena keunggulan sifat yang dimilikinya yaitu tahan oksidasi
dengan tekanan tinggi, mampu melarutkan bahan kimia yang tidak larut oleh bahan pelarut
lainnya, mempunyai daya melapis yang tinggi dan tidak menimbulkan iritasi pada tubuh dalam
bidang kosmetik.
Bagian yang paling populer untuk diolah dari kelapa sawit adalah buah. Bagian daging buah
menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi bahan baku minyak goreng dan
berbagai jenis turunannya. Kelebihan minyak nabati dari sawit adalah harga yang murah, rendah
kolesterol, dan memiliki kandungan karoten tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan
baku margarin.
Minyak inti menjadi bahan baku minyak alkohol dan industri kosmetika. Bunga dan buahnya
berupa tandan, bercabang banyak. Buahnya kecil, bila masak berwarna merah kehitaman.
Daging buahnya padat. Daging dan kulit buahnya mengandung minyak. Minyaknya itu
digunakan sebagai bahan minyak goreng, sabun, dan lilin. Ampasnya dimanfaatkan untuk
makanan ternak. Ampas yang disebut bungkil inti sawit digunakan
sebagai salah satu bahan pembuatan makanan ayam. Tempurungnya digunakan sebagai bahan
bakar dan arang.
Buah diproses dengan membuat lunak bagian daging buah dengan temperatur 90 C. Daging
yang telah melunak dipaksa untuk berpisah dengan bagian inti dan cangkang dengan pressing
pada mesin silinder berlubang. Daging inti dan cangkang dipisahkan dengan pemanasan dan
teknik pressing. Setelah itu dialirkan ke dalam lumpur sehingga sisa cangkang akan turun ke
bagian bawah lumpur. Sisa pengolahan buah sawit sangat potensial menjadi bahan campuran
makanan ternak dan difermentasikan menjadi kompos.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa minyak sawit memiliki keuntungan dibandingkan

dengan minyak nabati lainnya. Keunggulan tersebut antara lain:


1. Menjadi sumber minyak nabati termurah karena efisiensi minyak kelapa sawit ini tinggi
2. Dibanding minyak lainnya, minyak kelapa sawit mempunyai produktivitas yang tinggi
3. Dibanding minyak nabati lainnya, minyak kelapa sawit mempunyai manfaat yang lebih luas,
baik pada industri pangan, maupun pada industri non pangan
4. Kandungan gizi minyak kelapa sawit lebih unggul daripada minyak nabati lainnya.

HARGA TBS CPO KELAPA SAWIT TAHUN 2013 PROVINSI SUMATERA BARAT
Perkembangan Harga TBS CPO kelapa sawit perkebunan pada bulan maret tahun 2013
mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya dari rata-rata harga 6.663,19 menjadi 6.815,80.
Kenaikan juga terjadi pada setiap umur tanaman.
Harga minyak kelapa sawit/crude palm oil (CPO) kembali bersinar pada tahun 2013 mengalami
kenaikan harga minyak kelapa sawit pada bulan maret tahun 2013 mengalami kenaikan dari
bulan sebelumnya dari rata-rata harga 6.663,19 menjadi 6.815,80. Kenaikan juga terjadi pada
setiap umur tanaman.
Perkembangan harga TBS dan CPO sumatera selatan juga dipengaruhi harga minyak nabati
lainnya seperti harga minyak kedelai (soybean oil) dan minyak bunga matahari (sunflower oil)
yang merupakan produk subtitusi dari minyak kelapa sawit serta harga minyak mentah dunia.
Naiknya harga minyak kedelai dan harga minyak bunga matahari dapat menyebabkan pembeli
mengalihkan konsumsi minyak nabati ke produk CPO sehingga mendorong meningkatnya
permintaan dan naiknya harga CPO ekspor. Harga minyak mentah yang meningkat menyebabkan
naiknya komponen biaya transportasi sehingga penetapan harga ekspoer CPO menjadi naik,
disamping itu naiknya harga minyak mentah memberikan ekspektasi pengembangan biodiesel
yang berbahan baku CPO sehingga meningkatkan permintaan dan naiknya harga akspor CPO.
Menurut Dorab Mistry, kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO) mengalami kenaikan

dikisaran 2.300 Ringgit (USS 755) hingga kisaran 2.600 Ringgit permetrik ton atau naik sekitar
24 persen dari harga saat ini.
Kenaikan itu terjadi pada bulan pertama tahun 2013 dan akan bertahan hingga pertengahan
tahun depan,ujar Dorab dalam pemaparannya yang berjudul Market Outlook 2013 di 8th
Indonesia Palm Oil Conference (IPOC) and 2013 Price Outlook 2012 di Nusa Dua, Bali kemarin.
Dorab menambahkan, kenaikan harga ini terjadi pada tiga bulan pertama dan diprediksi akan
bertahan sampai pertengahan tahun depan. Sedangkan pada semester kedua akan kembali turun.
Sementara itu, prediksi naiknya harga CPO juga diungkapkan ekonom dari Jerman Thomas
Mielke. Dalam makalahnya berjudul Global Supply, Demand and Price Outlook for Vegetable
Oil in 2013 - with Focus on Palm Oil, mengatakan pergerakan penawaran minyak kedelai dan
minyak lainnya juga akan naik kecuali minyak bunga matahari.
Harga CPO akan naik hingga USD 1.100 sampai April -Mei 2013. Ekspor oils and fats dari
Indonesia dan Malaysia, tahun depan, diperkirakan mencapai 42,6 juta ton. Ini ekuivalen dengan
58% dari total ekspor oils and fats dunia,ujarnya saat pemaparan di IPOC 2012 di Nusa Dua,
Bali kemarin.
Menurut Thomas, untuk tahun mendatang, stok minyak kelapa sawit atau CPO Indonesia, selain
juga Malaysia menjadi faktor utama dalam mempengaruhi suplai CPO dunia.
Pasokan CPO juga dipengaruhi oleh perubahan iklim, dampak ekonomi makro, krisis ekonomi
Eropa, dan pergerakan untuk permintaan biofuel, ungkap Mielke yang juga Direktur Eksekutif
ISTA Mielke GmbH Jerman ini.
Sementara itu, dari sisi permintaan, diperkirakan China masih akan menjadi importer CPO dan
minyak nabati lain, terbesar dunia. Sementara itu, Pakistan juga akan menjadi pasar besar yang
tetap potensi mengingat negara ini lebih memilih untuk membeli CPO dibanding minyak nabati
lain.

Di sisi lain dalam makalahnya berjudul Chinas Market Outlook of Vegetable Oils and Protein
Meals in 2013, Xu Jianfei dari Chinatex Grains & Oil Imp. & Exp. Co., Ltd mengatakan,
Permintaan dan penawaran minyak nabati tetap akan tergantung pada CPO.

Vous aimerez peut-être aussi