Vous êtes sur la page 1sur 11

Asal Kejadian

Allah SWT pertama kali membuat cahaya atau nur yang disebut Nur Muhammad SAW, dari sifat
jamalnya (keindahannya). Rasulullah bersabda bahwa yang mula2 diciptakan oleh Allah adalah ruh
Muhammad, ia diciptakan dari cahaya Ketuhanan, dan selanjutnya yang diciptakan pertama kali
adalah Qalam (pena) dan akal. Disinilah kita tahu bahwa yang dilahirkan dan diciptakan pertama kali
adalah suatu realitas ghaib dan bersifat rohani yang disebut; Nur, Ruh, Qalam, dan Akal dan ini
merupakan realitas yang memiliki banyak nama menurut fungsinya dan dari sudut mana kita
memandangnya (al-Maidah: 15 ) Dalam dunia sufi ini disebut Hakikat Muhammad (realitas atau
hakikat) atau diberi gelar Aql al-Kull (akal Semesta) karena ia tahu dan melihat segala sesuatu, ia
diberi gelar Qalam karena ia menyebarkan ilmu dan hikmah dan mengungkapkan ilmu dalam bentuk
huruf dan kata , ia juga digelari ruh karena ia hidup, bukan mati. Dan ruh itulah terbitnya segala yang
hidup, oleh karena ia hidup maka digelari Ruh. Ruh Muhammadiyyah Atau Ruh Muhammad adalah
Dzat atau sumber segala ygberwujud. Dialah yg awal dan menjadi hakikat alam semesta. Allah SWT
menciptakan segala ruh dari ruhnya. Muhammad adalah nama bagi insan dalam alam gaib (alam
berkumpulnya ruh-ruh). Ia menjadi sumber dan asal segala hal. Allah menciptakan alam karena
Allah akan menciptakan Muhammad SAW. Dan tanda2 ini tepat, seperti yg dilihat oleh bapak semua
umat manusia, yaitu Adam As, ketika selesai proses penciptaan, Adam melihat nama Muhammad di
pintu surga bersanding dengan nama Allah, dan mengertilah Adam bahwa orang yg memiliki nama
itu adalah semulia-mulia manusia yang akan diciptakan Tuhan diantara semua ciptaanNyadi
kemudian hari. Setelah lahirnya Nur Muhammad, Allah menciptakan pula 'arsy', dan kelahiran

Muhammad juga diikuti dengan penciptaan makhluk-makhluk yang lain serta ArsyNya. Peristiwa ini
terjadi menurut kehendak Allah dan masyi'ahNya, dan kemudian Allah menurunkan ruh atau
makhluk-makhluk itu ke tingkat yang paling rendah, yaitu alam ajsam atau alam materi yang konkret
dan nyata, seperti disebutkan dalam ayat ini; "Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang
serendah-rendahnya ", (at-Tiin: 5) Allah turunkan Nur itu dari tempat asal kejadiannya, yaitu Alam
Lahut (alam ketuhanan) ke Alam Asma 'Allah (nama-nama yaitu alam Penciptaan sifat-sifat Allah
atau alam Akal Ruh semesta). Dari alam Asma 'Allah sana ruh-ruh itu turun ke alam Malakut.Disitu
ruh-ruh itu dipakaikan dengan pakaian kemalaikatan yang gemerlap.Kemudian mereka diturunkan
ke alam Kebendaan atau ajsam yang terjadi dari unsur api, air, angin (udara) dan tanah. Maka ruh
itu dibentuk dengan diberi badan yang terjadi dari darah, daging, tulang, urat dan sebagainya.Tuhan
Maha Pengasih dan Penyayang Tidaklah sekali2 pernah membiarkan ruh2 berada dalam
kesesatan dan kebodohan, untuk itulah diutus rsul2 dan kitab agar tidak lalai, "Dan sesungguhnya
kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat2 Kami (dan kami peritahkan kepadanya)
Keluarkanlah kaummu dari kegelapan menuju cahaya terang benderang dan ingatkan mereka akan
hari2 Allah "(Ibrahim: 5) Manusia diharapkan dapat menegakkan sifat al jamal (indah) karena Allah
itu indah dan dari sinilah manusia akan menjejakkan kakinya di titian hakikah untuk mengenal Allah
serta ber taqarub kepadaDzatNya yang maha besar;"katakanlah; Inilah jalanku, aku dan orang2
yang mengikutiku mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang nyata" 9 Yusuf: 108) Basirah
dan Mata hati Allah memberi manusia mata kasar agar dapat melihat segala yang zaahir atau lahir
dan untuk melihat hal gaib, Allah telah mengaruniai suatu penglihatan yang halus dalam hati yang
dikenal denga basirah yakni mata hati atau mata ruh, dan ini akan terbuka dalam hati orang2 yang
dekat atau kuat taqarrubnya dengan Allah dan tidak ada kekuasaan apapun di bum, I ini dapat
memberikan basirah ... karena manusia sangat memerlukannya untuk sampai kealam gaib yang
merupakan rahasia2 Tuhan, dan hanya orang2 tertentu yang dikaruniai khusus olehNya, "..... yang
telah kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu
dari sisi kami (al kahfi: 65) Dan masuklah kembali menjadi golongan orang yang berjalan kembali
meuju Allah, jangan menunggu sampai jalan tersebut tidak bisa dilalui lagi. "Dan bersegeralah kamu
menuju ampunan Tuhanmu dan menuju surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan
untuk orang2 yang bertaqwa. Yaitu orang2 yang menafkanhkan (hartanya) baik di waktu lapang
maupun diwaktu sempit, dan orang2 yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang
lain.Allah menyukai orang2 yang berbuat kebaikan "(Ali Imran :133-134) Ajaran risalah yang
disampaikan pada manusia memiliki 2 kategori, nyata dan tidak, zahir dan batin, syariat dan ilmu
atau hikmah, dan bila zahir dan batin bersatu, barulah seseorang itu dapat mencapai taraf
kenyataan, "Antara keduanya ada batas yang tidak dapat dilampaui oleh masing2" (ar rahman:
20) Hakikat tidak dapat dicapai hanya melalui ilmu yang diperoleh Panca Indera, karena dengan
hanya mengandalkan ini manusia tidak akan mengenal yang asli atau Dzat. Manusia diciptakan
untuk Mengenal AllahSeandainya kita tidak mengenal Allah, bagaimana kita mau
menyembah? dan memohon pertolongan? Hikmah atau ilmu sangat diperlukan untuk mengenal Dia,

dengan menyngkap tirai hitam yang menutupi cermin hati. Allah ibarat harta yang tersembunyi dan
Ia ingin dikenal, maka dijadikanlah makhluk untuk mengenal Dia. Dalam sebuah hadits qudsi "Aku
laksana harta yang tersembunyi. Aku ingin dikenal, karena itu Aku menciptakan makhluk ", jadi
merupakan kewajiban bagi kita untuk mengenalNya, dan jelas bahwa tujuan Allah menciptakan
insane adalah untuk mencari ilmu untuk mengenalNya, dan ada 2 tingkat ilmu ma'rifah. Pertama,
ilmu untuk mengela sifat2 Allah dan pendzahir kekuasaan, kedua, ilmu untuk mengenal Dzat Allah
dan ini berpegang pada ruh al qudz (ruh suci) yang diberikan pada insane agar dapat mengenali
rahasia2 akhirat, "........ dan kami memperkuatnya dengan ruh al quds ... "(al Baqarah: 87). Mereka
yang mengenal Dzat Allah akan memperoleh ilmu melalui ruh suci yang terpencam dalam diri
mereka masing2, baik yang ada di lidah kita atau hati kita. Pentingnya ilmu ZahirHarus diakui
bahwa manusia membutuhkan ilmu keyakinan (agama) untuk mengenal Allah, melalui agama
manusia akan belajar pendzahiran (manifestasi) Dzat Allah yang terbayang dalam alam sifat dan
nama (asma) Allah yang ada dimuka bumi ini. Dan seseorang harus berakhlak mulia dan
menghindari dosa dan harus melawan nafsu dan egonya dan ini merupakan perjalanan yang
panjang dan sulit ... "..... maka barang siapa mengharapkan perjumpaan dengan Tuhannya,
hendaklah ia mengerjakan amal saleh dan janganlah ia menyekutukan Allah dalam ibadah
kepadaNya" ( al kahfi: 110)Ruh al Qudz tersebut diciptakan dalam wajah yang paling indah, dan
keindahannya di hujamkan dalam hati dan di amamnahkan pada insane untuk menjaganya dan
tingkatan ini dapat dicapai dengan taubah nasuhan ... Laailahaillallah, "Ingatlah, bahwa dengan
mengingat Allah maka hati menjadi tentram "(ar Ra; d: 28) Hati ibarat anak yang harus
dijaga Dalam dunia sufi, menyebut kondisi ruhani itu sebagai 'tifli' yang berarti bayi atau anak-anak,
dan bayi hati adalah kesadaran orang-orang sufi yang diberikan karunia ilham tinggi oleh
Ilahi. Kesadaran juga adalah insane yang sebenarnya, yang tidak terpuisah dengan Khaliqnya. Dan
kesadaran inilah yang mewakili insane yang sebenarnya, didalamnya tidak ada jism (kebadanan)
dan tidak menganggap dirinya sebagai jism, tidak ada hijab (tirai) karena nur yang memancar
melalui pintu hati terus menjurus menuju kehadirat Dzat Allah yang menciptakan. Rasulullah pernah
bersabda, bahwa di waktu-waktu tertentu ketika beliau hanya berduas dengan Allah, tidak ada
sispapun menjadi perantara atau penghalang baik itu malaikat yang dekat dengan Allah (nur
Muhammad) yang merupakan pendzahiran pertama sekalipun ataupun nabi dan rasul, "Wajahwajah pada hari itu berseri-seri .Kepada Tuhannya mereka melihat "(al-Qiyamah: 22-23) Nabi
mengatakan, bila pada hari itu kita melihat Allah dengan sangat jelas seperti bulan purnama dan
inilah kesadaran tinggi yang bila makhluk, malaikat, menghampirinya maka wujud jasmani atau
fisiknya akan hangus terbakar menjadi abu dan seandainya tirai yang menutup sifat jalalNya itu
disingkap sedikit saja oleh Allah, niscaya segalanya akan hangus sejauh mata memandang, tapi
tidak demikian bila itu diperlukan oleh Penciptannya seperti yang dialami oleh Rasulullah. Kembali
ke Asal Manusia terdiri dari sifat jasmani dan ruhani, fisik dan spiritual, badan dan ruh, materi dan
kejiwaan, zahir dan batin. Dan pada segi lahirnya umumnya sama saja tapi dari keruhaniannya pasti
berbeda dan tingkatan nya diukur menurut makrifatnya kepada Allah. Dan untuk mencapai tingkatan

tetrtinggi maka seseorang menetapkan 3 tujuan yang sebenarnya adalah 3 sorga: 1. Ma'wa (surga
tempat kedamaian dan ketenangan) ini adalah surga dengan cirri kebendaan2. Na'im (surga tempat
nikmat Allah) dalam tingkat kemalaikatan 3. Firdaus (surga tinggi dalam peringkat keesaan atau
kesatuan (dengan Allah), tempat tinggal para ruh, peringkat nama-nama (asma ') dan sifat
Allah Taqarrub mendorong manusia untuk Bersuci Hendaknya seseorang berusaha mencapai
tujuan (tempat yang dituju) dalam hidupnya dibumi ini, karena pada tingkat ini tidak ada perbedaan
antara terjaga dan tertidur, karena dalam keadaan tidurpun ruh dapat melihat tempat asalnya, yaitu
alam ruh dan kemudian kembali kejasad dengan membawa berita. Inilah mimpi yang benar dan
peristiwa semacam ini ada 2 jenis, pertama secara peristiwa yang terjadi secara sebagian atau
setengah-setengah saja seperti dalam mimpi, kedua, peristiwa yang utuh terjadi seperti Isra 'mi'raj
nabi Muhammad SAW. Firman Allah: "Allah memegang jiwa (orang) yang mati dan jiwa yang belum
mati di waktu tidurnya, maka ditahannya jiwa (orang) yang telah ditetapkan matinya dan ia
melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sesungguhnya pada yang demikian itu
terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berpikir "(az-Zumar: 42) Tidurnya orang
yang bijaksana lebih baik dari ibadahnya orang yang jahil dan orang yang bijaksana adalah orang
yang mencapai tingkat ma'rifatullah dan semuanya dapat dicapai dengan Dzikrullah yang
menenggelamkan dirinya de dalam Nurullah dan dalam Keesaan Allah. Cara manusia BerTaqarrub? Cara yang baik untuk mencapai martabat kedekatan adalah dengan meditasi atau
tafakur untuk mengenali hakikat Allah karena mengenal Dzat Allah adalah wajib bagi orang yang
mengaku beriman kepada Allah. Nabi bersabda, "Tafakur sesaat itu adalah lebih baik dari setahun
ibadah, lebih baik dari 70 tahun ibadah bahkan lebih baik dari 1000 tahun ibadah" Ada 3 hal tentang
tafakur atau meditasi ini: Pertama: barang siapa bertafakur tentang suatu hal dan menyelidiki
sebanyam, ia akan mendapatkan setiap bagian dari hal itu dan memiliki banyak bagiannya yang lain
pula, dan setiap bagian itu menerbitkan banyak lagi hal-hal yang lain, dan inilah tafakur yang nilainya
setahun ibadah Kedua: barang siapa bertafakur tentang ibadahnya dan mencari sebabnya dan
mengenal seba itu, maka tafakurnya bernilai 70 tahun ibadah Ketiga: barang siapa yang tafakur
tentang mengenal Allah dengan azam yang kuat untuk mengenalNya, maka tafakurnya itu bernilai
1000 tahun ibadah. "Orang yang cinta memiliki pandangan Mata Basirah Orang yang tak cinta, buta
matanya tak menentu arah Cinta itu sayap bukan daging dan darah Dapat menerbangkannya kea
lam malaikat dan bertemu Allah "Kekasih dengan Kekasihnya Hanya habib (yang pengasih) dapat
mengenal Mahbub (yang dicintai) dengan sempurnyanya. Orang yang dikasihi Allah itu serba indah
pandangannya, tetapi terhijab (terlindungi) pada pandangan manusia lain, tidak diketahui manusia
tetapi dikenal oleh Allah dan mudahlah bagi manusia ini untuk melayarkan bahteranya menuju
pelabuhan induk keruhanian taman Hazirah al-Quds. Karena orang yang mencintai Allah adalah
orang yang telah mengosongkan dirinya atau memfanakan dirinya, tidak terasa wujud dirinya hanya
yang ada adalah Allah saja. Ruh Al Quds Allah SWT pertama kali menciptakan atau
mengungkapkan Ruh al Quds atau ruh suci dalam bentuk makhluk untuk melanjutkan
penzahiranyang paling sempurna dalam tingkat alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi dan di

dikehendakinya ruh itu untuk turun kea lam fana ini di tingkat yang paling rendah yaitu alam ajsam
atau fidikal (konkret). Tujuan utamanya adalah untuk memberi pelajaran kepada ruh suci dan untuk
mengetahui pengalamannya dalam menemukan jalan kembali kepada Allah SWT. Dan dalam
perjalanannya dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah, ruh suci tersebut menempuh
berbagai alam atau peringkat, semula ia turun ke peringkat Akal semesta atau disebut tingkat Uni
(Allah dan HambaNya) atau tingkat nama dan sifat atau lebih dikenal dengan Haqiqah
Muhammadiyyah . Dan bersamaan dengan ruh suci tersebut telah tersedia pula dalam dirinya benihbenih keesaan (tauhid) agar senantiasa mengenali penciptanya yang Esa itu. Dalam perjalanan
mengarungi alam-alam tingkat Allah membekalinya dengan selimut pakaian Nur Allah (cahaya). Dan
mendapat gelar ruh Martabat tertinggi karena tingginya derajat yang diberikan Tuhan sejak ia
diciptakan. Tahap selanjutnya adalah tahap Alam Malakut, disini ruh suci disebut Ruh Bergerak atau
Ruh Berpindah, mimpi yang benar termasuk dalam ala mini, dan selanjutnya ia akan masuk ke Alam
Kebendaan, atau kebadanan atau massa atau fisikal, ia mendapat pakaian jasmani yang berasal
dari darah, daging, urat, tulang, dll, dan diberi gelar Ruh Insan atau Ruh Manusia. Ruh suci diberi
baju kasar agar dunia aman dari kehancuran, karena bila alam materi bersentuhan langsung dengan
Ruh suci maka alam materi akan hangus menjadi abu. Ruh suci dikirimkan ke tempat terendah agar
ia menemukan jalan kembali keasalnya yaitu berpadu atau berdampingan dengan Allah SWT seperti
ketika ia berada dalam pakaian daging, darah dan tulang itu. Melalui hati yang ada dalam badan
kasar ini wajar bila ia menanan benih rasa kesatuan dan keesaan dan ia akan berusaha
menyuburkan rasa berpadu dengan Allah SWT, Tuhan yang menciptakannya. Dalam bumi hati itu
ruh suci menanam benih kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh Allah dari alam Maha Tinggi
dan benih itu diharapkan menjadi pokok sebuah keyakina yang mengahsilkan buah- buahan yang
rasanya kelak akan membawa ruh itu kembali naik ke lantai demi lantai hingga sampai ke hadirat
Allah SWT. Penciptaan Badan untuk Ruh Allah menciptakan tubuh agar ruh dapat masuk dan
menetap didalamnya, dan setiap ruh memiliki nama tersendiri, dan Allah mengatur ruang-ruang
dalam badan dan menempatkan ruh manusia diantara daging dan darah, selain itu memiliki ruh suci
ditengah hati manusia, suatu ruang yang indah dan halus untuk menyimpan rahasia antara Allah
dan hambaNya Ruh-ruh itu berdiam dianggota badan dengan tugasnya masing-masing,
keberadaanya tampaknya terjadi sebagai pembeli dan penjual bermacam-macam barang sehingga
mendatangkan berbagai hasil pula, seperti firman Allah SWT "Mereka menghabiskan sebagian dari
rejeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan dan mereka
mengharapkan bisnis yang tidak akan merugi" (Fatir: 29 ) Ruh dalam Badan Dada adalah tempat
bersemayamnya ruh dalam diri setiap insane manusia, tempat yang berhubungan dengan panca
indera ini bertugas mengatur segala hal yang berkaitan dengan masalah syariat karena dengan ini
Allah menjaga dan memelihara keharmonisa alam nyata. Ruh tidak pernah mengingkari perintah
Allah, tidak mengatakan tindakannya sebagai tindakannya sendiri, tetapi lebih karena ia tidak
mampu bercerai dengan Allah, segala tindakannya merupakan satu kesatuan dengan keberadaan
Allah, tidak da perpisahan antara aku dengan Allah ... "....... barangsiapa mengharapkan

perjumapaan dengan Tuhannya, hendaklah ia mengerjakan amal shole, dan tidak mempersekutukan
seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya "(al Kahfi: 110) Dan Allah memberikan beberapa
kelebihan bagi manusia yang memiliki ruhani yang tinggi berupa: <-> Kemampuan melihat buktibukti wujud keberadaan Allah di dunia ini yang dimanifestasikan dalam sifat-sifat Allah <->
Kemampuan melihat hal yang jamakdalam sesuatu yang tunggal dan yang tunggal dalam sesuatu
yang jamak di mata kebanyakan orang umum <-> Kemampuan melihat hakikat di balik alam nyata <> Perasaan dekat dengan Allah Ruh dalam Hati HAti adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang
mengulas tentang gerakan hati disebut Tariqah. Kerjanya terkait dengan 4 nama Allah, sebagaimana
dengan 12 nama Dzat Allah, 4 nama tidak berhuruf dan tidak berbunyi sehingga nama-nama itu
tidak dapat diucapkan: "Katakanlah; Serulah Allah atau serulah ar -Rahman. Dengan nama yang
mana saja kamu seru, Dia memiliki Asma 'al Husna (nama-nama yang terbaik) "(al Isra':
110) Manusia hendaknya berusaha mengetahui nama-nama Allah karena inti dari ilmu tasawwuf,
kalimat Laa IlahaIlallaah melahirkan 12 nama Allah, setiap nama tercantum pada setiap huruf yang
menyusun kalimat Laa IlahaIlallaah dan Allah akan memberikan nama kepada setiap huruf dalam
proses kemajuan hati seseorang. 1. Laa IlahaIlallaah Tidak Tuhan kecuali Allah 2. Allah Nama
Dzat 3. Huwa Dia 4. Al Haqq yang Benar 5. Al Hayy Yang Hidup 6. Al Qayyum yang berdiri sendiri
kepadaNya segala sesuatu bergantung 7. Al Qahhar Yang Maha kuat dan perkasa 8. Al Wahhab
Yang Maha pemberi 9. Al Fattah Yang Maha Pembuka 10. Al Wahid Yang Satu 11. Al Ahad Yang
Maha Esa12. Al As Samad Sumber, puncak segala sesuatu Pada setiap tingkatan (4 tingkatan) yang
dilalaui ruh ada 3 buah nama yang berbeda dengan cara inilah Allah dapat memegang hati kekasih
yang sedang dalam perjalanan cinta menuju kepadaNya. "Allah meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat "(Ibrahim:
27) Dalam pergerakannya ruh selalu memandang ke Alam Malakut, alam yang identik dengan
kebaikan dan dialam ini ruh dapat melihat surga alam malakut beserta para penghuni, cahaya dan
para malaikat yang berada di dalamnya. Dan melakukan percakapan tanpa suara dan dalam
percakapan itu pikiran akan selalu berputar mencari rahasia-rahasia atau makna dalam batin dan
setelah manusia kembali kepada Sang Pencipta, rahasia-rahasia itu akan bertahta diakhirat yaitu
surga Na 'im, surga yang penuh dengan kenikmatan yang tiada bandingnya. Tempat ruh yang paling
tinggi adalah di tengah hati yaitu' hati bagi hati '. 42) Tidurnya orang yang bijaksana lebih baik dari
ibadahnya orang yang jahil dan orang yang bijaksana adalah orang yang mencapai tingkat
ma'rifatullah dan semuanya dapat dicapai dengan Dzikrullah yang menenggelamkan dirinya de
dalam Nurullah dan dalam Keesaan Allah. Cara manusia Ber-Taqarrub? Cara yang baik untuk
mencapai martabat kedekatan adalah dengan meditasi atau tafakur untuk mengenali hakikat Allah
karena mengenal Dzat Allah adalah wajib bagi orang yang mengaku beriman kepada Allah. Nabi
bersabda, "Tafakur sesaat itu adalah lebih baik dari setahun ibadah, lebih baik dari 70 tahun ibadah
bahkan lebih baik dari 1000 tahun ibadah " Ada 3 hal tentang tafakur atau meditasi ini: Pertama:
barang siapa bertafakur tentang suatu hal dan menyelidiki sebanyam, ia akan mendapatkan setiap
bagian dari hal itu dan memiliki banyak bagiannya yang lain pula, dan setiap bagian itu menerbitkan

banyak lagi hal-hal yang lain, dan inilah tafakur yang nilainya setahun ibadah Kedua: barang siapa
bertafakur tentang ibadahnya dan mencari sebabnya dan mengenal seba itu, maka tafakurnya
bernilai 70 tahun ibadah Ketiga: barang siapa yang tafakur tentang mengenal Allah dengan azam
yang kuat untuk mengenalNya, maka tafakurnya itu bernilai 1000 tahunibadah. "Orang yang cinta
memiliki pandangan Mata Basirah Orang yang tak cinta, buta matanya tak menentu arah Cinta itu
sayap bukan daging dan darah Dapat menerbangkannya kea lam malaikat dan bertemu Allah
"Kekasih dengan Kekasihnya Hanya habib (yang pengasih ) dapat mengenal Mahbub (yang
dicintai) dengan sempurnyanya. Orang yang dikasihi Allah itu serba indah pandangannya, tetapi
terhijab (terlindungi) pada pandangan manusia lain, tidak diketahui manusia tetapi dikenal oleh Allah
dan mudahlah bagi manusia ini untuk melayarkan bahteranya menuju pelabuhan induk keruhanian
taman Hazirah al-Quds. Karena orang yang mencintai Allah adalah orang yang telah mengosongkan
dirinya atau memfanakan dirinya, tidak terasa wujud dirinya hanya yang ada adalah Allah saja. Ruh
Al Quds Allah SWT pertama kali menciptakan atau mengungkapkan Ruh al Quds atau ruh suci
dalam bentuk makhluk untuk melanjutkan penzahiranyang paling sempurna dalam tahap Alam
Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi dan di dikehendakinya ruh itu untuk turun kea lam fana ini di
tingkat yang paling rendah yaitu alam ajsam atau fidikal (konkret).Tujuan utamanya adalah untuk
memberi pelajaran kepada ruh suci dan untuk mengetahui pengalamannya dalam menemukan jalan
kembali kepada Allah SWT. Dan dalam perjalanannya dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling
rendah, ruh suci tersebut menempuh berbagai alam atau peringkat, semula ia turun ke peringkat
Akal semesta atau disebut tingkat Uni (Allah dan HambaNya) atau tingkat nama dan sifat atau lebih
dikenal dengan Haqiqah Muhammadiyyah. Dan bersamaan dengan ruh suci tersebut telah tersedia
pula dalam dirinya benih-benih keesaan (tauhid) agar senantiasa mengenali penciptanya yang Esa
itu. Dalam perjalanan mengarungi alam-alam tingkat Allah membekalinya dengan selimut pakaian
Nur Allah (cahaya). Dan mendapat gelar ruh Martabat tertinggi karena tingginya derajat yang
diberikan Tuhan sejak ia diciptakan. Tahap selanjutnya adalah tahap Alam Malakut, disini ruh suci
disebut Ruh Bergerak atau Ruh Berpindah, mimpi yang benar termasuk dalam ala mini, dan
selanjutnya ia akan masuk ke Alam Kebendaan, atau kebadanan atau massa atau fisikal, ia
mendapat pakaian jasmani yang berasal dari darah, daging, urat, tulang, dll, dan diberi gelar Ruh
Insan atau Ruh Manusia. Ruh suci diberi baju kasar agar dunia aman dari kehancuran, karena bila
alam materi bersentuhan langsung dengan Ruh suci maka alam kebendaan akan hangus menjadi
abu. Ruh suci dikirimkan ke tempat terendah agar ia menemukan jalan kembali keasalnya yaitu
berpadu atau berdampingan dengan Allah SWT seperti ketika ia berada dalam pakaian daging,
darah dan tulang itu. Melalui hati yang ada dalam badan kasar ini wajar bila ia menanan benih rasa
kesatuan dan keesaan dan ia akan berusaha menyuburkan rasa berpadu dengan Allah SWT, Tuhan
yang menciptakannya. Dalam bumi hati itu ruh suci menanam benih kepercayaan yang diberikan
kepadanya oleh Allah dari alam Maha Tinggi dan benih itu diharapkan menjadi pokok sebuah
keyakina yang mengahsilkan buah yang rasanya kelak akan membawa ruh itu kembali naik ke lantai
demi lantai hingga sampai ke hadirat Allah SWT. Penciptaan Badan untuk Ruh Allah menciptakan

tubuh agar ruh dapat masuk dan menetap didalamnya, dan setiap ruh memiliki nama tersendiri, dan
Allah mengatur ruang-ruang dalam tubuh dan menempatkan ruh manusia diantara daging dan
darah, selain itu memiliki ruh suci ditengah hati manusia, suatu ruang yang indah dan halus untuk
menyimpan rahasia antara Allah dan hambaNya Ruh-ruh itu berdiam dianggota badan dengan
tugasnya masing-masing, keberadaanya tampaknya terjadi sebagai pembeli dan penjual bermacammacam barang sehingga mendatangkan berbagai hasil pula, seperti firman Allah SWT"Mereka
menghabiskan sebagian dari rejeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan dan mereka mengharapkan bisnis yang tidak akan merugi "(Fatir: 29) Ruh dalam
Badan Dada adalah tempat bersemayamnya ruh dalam diri setiap insane manusia, tempat yang
berhubungan dengan panca indera ini bertugas mengatur segala hal yang berkaitan dengan
masalah syariat karena dengan ini Allah menjaga dan memelihara keharmonisa alam nyata. Ruh
tidak pernah mengingkari perintah Allah, tidak mengatakan tindakannya sebagai tindakannya
sendiri, tetapi lebih karena ia tidak mampu bercerai dengan Allah, segala tindakannya merupakan
satu kesatuan dengan keberadaan Allah, tidak da perpisahan antara aku dengan Allah ... ".......
barangsiapa mengharapkan perjumapaan dengan Tuhannya , hendaklah ia mengerjakan amal
shole, dan tidak mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya "(al Kahfi:
110) Dan Allah memberikan beberapa kelebihan bagi manusia yang memiliki ruhani yang tinggi
berupa: <-> Kemampuan melihat bukti-bukti wujud keberadaan Allah di dunia ini yang
dimanifestasikan dalam sifat-sifat Allah <-> Kemampuan melihat hal yang jamakdalam sesuatu yang
tunggal dan yang tunggal dalam sesuatu yang jamak di mata kebanyakan orang umum <->
Kemampuan melihat hakikat di balik alam nyata <-> Perasaan dekat dengan Allah Ruh dalam
Hati HAti adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang mengulas tentang gerakan hati disebut
Tariqah. Kerjanya terkait dengan 4 nama Allah, sebagaimana dengan 12 nama Dzat Allah, 4 nama
tidak berhuruf dan tidak berbunyi sehingga nama-nama itu tidak dapat diucapkan:"Katakanlah;
Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia memiliki
Asma 'al Husna (nama-nama yang terbaik) "(al Isra': 110) Manusia hendaknya berusaha mengetahui
nama-nama Allah karena inti dari ilmu tasawwuf, kalimat Laa IlahaIlallaah melahirkan 12 nama Allah
, setiap nama tercantum pada setiap huruf yang menyusun kalimat Laa IlahaIlallaah dan Allah akan
memberikan nama kepada setiap huruf dalam proses kemajuan hati seseorang. 1. Laa IlahaIlallaah
Tidak Tuhan kecuali Allah 2. Allah Nama Dzat 3. Huwa Dia 4. Al Haqq Yang Benar 5. Al Hayy Yang
Hidup 6. Al Qayyum yang berdiri sendiri kepadaNya segala sesuatu bergantung 7. Al Qahhar Yang
Maha kuat dan perkasa 8. Al Wahhab Yang Maha pemberi 9. Al Fattah Yang Maha Pembuka 10. Al
Wahid Yang Satu 11. Al Ahad Yang Maha Esa 12. Al As Samad Sumber, puncak segala
sesuatu Pada setiap tingkatan (4 tingkatan) yang dilalaui ruh ada 3 buah nama yang berbeda
dengan cara inilah Allah dapat memegang hati kekasih yang sedang dalam perjalanan cinta menuju
kepadaNya. "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan akhirat "(Ibrahim: 27) Dalam pergerakannya ruh selalu memandang
ke Alam Malakut, alam yang identik dengan kebaikan dan dialam ini ruh dapat melihat surga alam

malakut beserta para penghuni, cahaya dan para malaikat yang berada di dalamnya.Dan melakukan
percakapan tanpa suara dan dalam percakapan itu pikiran akan selalu berputar mencari rahasiarahasia atau makna dalam batin dan setelah manusia kembali kepada Sang Pencipta, rahasiarahasia itu akan bertahta diakhirat yaitu surga Na'im, surga yang penuh dengan kenikmatan yang
tiada bandingnya . Tempat ruh yang paling tinggi adalah di tengah hati yaitu 'hati bagi hati'. 42)
Tidurnya orang yang bijaksana lebih baik dari ibadahnya orang yang jahil dan orang yang bijaksana
adalah orang yang mencapai tingkat ma'rifatullah dan semuanya dapat dicapai dengan Dzikrullah
yang menenggelamkan dirinya de dalam Nurullah dan dalam Keesaan Allah. Cara manusia BerTaqarrub? Cara yang baik untuk mencapai martabat kedekatan adalah dengan meditasi atau
tafakur untuk mengenali hakikat Allah karena mengenal Dzat Allah adalah wajib bagi orang yang
mengaku beriman kepada Allah. Nabi bersabda, "Tafakur sesaat itu adalah lebih baik dari setahun
ibadah, lebih baik dari 70 tahun ibadah bahkan lebih baik dari 1000 tahun ibadah " Ada 3 hal tentang
tafakur atau meditasi ini: Pertama: barang siapa bertafakur tentang suatu hal dan menyelidiki
sebanyam, ia akan mendapatkan setiap bagian dari hal itu dan memiliki banyak bagiannya yang lain
pula, dan setiap bagian itu menerbitkan banyak lagi hal-hal yang lain, dan inilah tafakur yang nilainya
setahun ibadahKedua: barang siapa bertafakur tentang ibadahnya dan mencari sebabnya dan
mengenal seba itu, maka tafakurnya bernilai 70 tahun ibadah Ketiga: barang siapa yang tafakur
tentang mengenal Allah dengan azam yang kuat untuk mengenalNya, maka tafakurnya itu bernilai
1000 tahun ibadah. "Orang yang cinta memiliki pandangan Mata Basirah Orang yang tak cinta, buta
matanya tak menentu arah Cinta itu sayap bukan daging dan darah Dapat menerbangkannya kea
lam malaikat dan bertemu Allah " Kekasih dengan Kekasihnya Hanya habib (yang pengasih )
dapat mengenal Mahbub (yang dicintai) dengan sempurnyanya. Orang yang dikasihi Allah itu serba
indah pandangannya, tetapi terhijab (terlindungi) pada pandangan manusia lain, tidak diketahui
manusia tetapi dikenal oleh Allah dan mudahlah bagi manusia ini untuk melayarkan bahteranya
menuju pelabuhan induk keruhanian taman Hazirah al-Quds. Karena orang yang mencintai Allah
adalah orang yang telah mengosongkan dirinya atau memfanakan dirinya, tidak terasa wujud dirinya
hanya yang ada adalah Allah saja. Ruh Al Quds Allah SWT pertama kali menciptakan atau
mengungkapkan Ruh al Quds atau ruh suci dalam bentuk makhluk untuk melanjutkan
penzahiranyang paling sempurna dalam tahap Alam Ketuhanan Dzat Yang Maha Tinggi dan di
dikehendakinya ruh itu untuk turun kea lam fana ini di tingkat yang paling rendah yaitu alam ajsam
atau fidikal (konkret). Tujuan utamanya adalah untuk memberi pelajaran kepada ruh suci dan untuk
mengetahui pengalamannya dalam menemukan jalan kembali kepada Allah SWT. Dan dalam
perjalanannya dari tingkat paling tinggi ke tingkat paling rendah, ruh suci tersebut menempuh
berbagai alam atau peringkat, semula ia turun ke peringkat Akal semesta atau disebut tingkat Uni
(Allah dan HambaNya) atau tingkat nama dan sifat atau lebih dikenal dengan Haqiqah
Muhammadiyyah. Dan bersamaan dengan ruh suci tersebut telah tersedia pula dalam dirinya benihbenih keesaan (tauhid) agar senantiasa mengenali penciptanya yang Esa itu. Dalam perjalanan
mengarungi alam-alam tingkat Allah membekalinya dengan selimut pakaian Nur Allah (cahaya). Dan

mendapat gelar ruh Martabat tertinggi karena tingginya derajat yang diberikan Tuhan sejak ia
diciptakan. Tahap selanjutnya adalah tahap Alam Malakut, disini ruh suci disebut Ruh Bergerak atau
Ruh Berpindah, mimpi yang benar termasuk dalam ala mini, dan selanjutnya ia akan masuk ke Alam
Kebendaan, atau kebadanan atau massa atau fisikal, ia mendapat pakaian jasmani yang berasal
dari darah, daging, urat, tulang, dll, dan diberi gelar Ruh Insan atau Ruh Manusia. Ruh suci diberi
baju kasar agar dunia aman dari kehancuran, karena bila alam materi bersentuhan langsung dengan
Ruh suci maka alam kebendaan akan hangus menjadi abu. Ruh suci dikirimkan ke tempat terendah
agar ia menemukan jalan kembali keasalnya yaitu berpadu atau berdampingan dengan Allah SWT
seperti ketika ia berada dalam pakaian daging, darah dan tulang itu.Melalui hati yang ada dalam
badan kasar ini wajar bila ia menanan benih rasa kesatuan dan keesaan dan ia akan berusaha
menyuburkan rasa berpadu dengan Allah SWT, Tuhan yang menciptakannya. Dalam bumi hati itu
ruh suci menanam benih kepercayaan yang diberikan kepadanya oleh Allah dari alam Maha Tinggi
dan benih itu diharapkan menjadi pokok sebuah keyakina yang mengahsilkan buah yang rasanya
kelak akan membawa ruh itu kembali naik ke lantai demi lantai hingga sampai ke hadirat Allah
SWT.Penciptaan Badan untuk Ruh Allah menciptakan tubuh agar ruh dapat masuk dan menetap
didalamnya, dan setiap ruh memiliki nama tersendiri, dan Allah mengatur ruang-ruang dalam tubuh
dan menempatkan ruh manusia diantara daging dan darah, selain itu memiliki ruh suci ditengah hati
manusia, suatu ruang yang indah dan halus untuk menyimpan rahasia antara Allah dan hambaNya
Ruh-ruh itu berdiam dianggota badan dengan tugasnya masing-masing, keberadaanya tampaknya
terjadi sebagai pembeli dan penjual bermacam-macam barang sehingga mendatangkan berbagai
hasil pula, seperti firman Allah SWT "Mereka menghabiskan sebagian dari rejeki yang Kami
anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan dan mereka mengharapkan
bisnis yang tidak akan merugi "(Fatir: 29) Ruh dalam Badan Dada adalah tempat bersemayamnya
ruh dalam diri setiap insane manusia, tempat yang berhubungan dengan panca indera ini bertugas
mengatur segala hal yang berkaitan dengan masalah syariat karena dengan ini Allah menjaga dan
memelihara keharmonisa alam nyata.Ruh tidak pernah mengingkari perintah Allah, tidak
mengatakan tindakannya sebagai tindakannya sendiri, tetapi lebih karena ia tidak mampu bercerai
dengan Allah, segala tindakannya merupakan satu kesatuan dengan keberadaan Allah, tidak da
perpisahan antara aku dengan Allah ... "....... barangsiapa mengharapkan perjumapaan dengan
Tuhannya , hendaklah ia mengerjakan amal shole, dan tidak mempersekutukan seorangpun dalam
beribadat kepada Tuhannya "(al Kahfi: 110) Dan Allah memberikan beberapa kelebihan bagi
manusia yang memiliki ruhani yang tinggi berupa: <-> Kemampuan melihat bukti-bukti wujud
keberadaan Allah di dunia ini yang dimanifestasikan dalam sifat-sifat Allah <-> Kemampuan melihat
hal yang jamakdalam sesuatu yang tunggal dan yang tunggal dalam sesuatu yang jamak di mata
kebanyakan orang umum <-> Kemampuan melihat hakikat di balik alam nyata <-> Perasaan dekat
dengan Allah Ruh dalam Hati HAti adalah tempat bergeraknya ruh, dan ilmu yang mengulas
tentang gerakan hati disebut Tariqah. Kerjanya terkait dengan 4 nama Allah, sebagaimana dengan
12 nama Dzat Allah, 4 nama tidak berhuruf dan tidak berbunyi sehingga nama-nama itu tidak dapat

diucapkan: "Katakanlah; Serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja
kamu seru, Dia memiliki Asma 'al Husna (nama-nama yang terbaik) "(al Isra': 110) Manusia
hendaknya berusaha mengetahui nama-nama Allah karena inti dari ilmu tasawwuf, kalimat Laa
IlahaIlallaah melahirkan 12 nama Allah , setiap nama tercantum pada setiap huruf yang menyusun
kalimat Laa IlahaIlallaah dan Allah akan memberikan nama kepada setiap huruf dalam proses
kemajuan hati seseorang. 1. Laa IlahaIlallaah Tidak Tuhan kecuali Allah 2. Allah Nama Dzat 3. Huwa
Dia 4. Al Haqq Yang Benar 5. Al Hayy Yang Hidup 6. Al Qayyum yang berdiri sendiri kepadaNya
segala sesuatu bergantung 7. Al Qahhar Yang Maha kuat dan perkasa 8. Al Wahhab Yang Maha
pemberi 9. Al Fattah Yang Maha Pembuka 10. Al Wahid Yang Satu 11. Al Ahad Yang Maha
Esa12. Al As Samad Sumber, puncak segala sesuatu Pada setiap tingkatan (4 tingkatan) yang
dilalaui ruh ada 3 buah nama yang berbeda dengan cara inilah Allah dapat memegang hati kekasih
yang sedang dalam perjalanan cinta menuju kepadaNya. "Allah meneguhkan (iman) orang-orang
yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan akhirat "(Ibrahim:
27) Dalam pergerakannya ruh selalu memandang ke Alam Malakut, alam yang identik dengan
kebaikan dan dialam ini ruh dapat melihat surga alam malakut beserta para penghuni, cahaya dan
para malaikat yang berada di dalamnya. Dan melakukan percakapan tanpa suara dan dalam
percakapan itu pikiran akan selalu berputar mencari rahasia-rahasia atau makna dalam batin dan
setelah manusia kembali kepada Sang Pencipta, rahasia-rahasia itu akan bertahta diakhirat yaitu
surga Na'im, surga yang penuh dengan kenikmatan yang tiada bandingnya . Tempat ruh yang paling
tinggi adalah di tengah hati yaitu 'hati bagi hati'.

Vous aimerez peut-être aussi