Vous êtes sur la page 1sur 23

ANALISA LAPORAN ARUS KAS

PADA PT. JASA MARGA Tbk

Dosen pengajar :
Ridor Dhimadhanu,S.AK., S.IP., MA.
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Dita Kusuma Dewi


Ika Ayu Dianasari
Windy Dwi Y
Dewi Sri Susanti
Achmad Rizal Farabi
Ario Dwi Rahman

(2014020003)
(2014020033)
(2014020040)
(2014020067)
(2014020068)
(2014020080)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GRESIK
2016

KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur patutnya kita haturkan kepada Allah SWT. Sang
penguasa jagat raya yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada panglima dakwah kita, baginda
Rasulullah Muhammad SAW. Beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang
mensyiarkan ajaran Allah kepada seluruh umat manusia.
Dengan rahmat dan hidayah Allah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
meskipun masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Namun, penulis berharap bahwa
makalah ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.
Disini penulis menyusun sebuah makalah dengan judul Menganalisa Laporan
Arus Kas pada PT. Jasa Marga Tbk. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Ridor Dhimadhanu,S.AK., S.IP., MA.selaku dosen Analisa Laporan
Keuangandi Universitas Gresik.
2. Para teman-teman yang telah mensupport dalam pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada penulis khususnya dan kepada
pembaca umumnya dan semoga paper ini dapat menambah pengetahuan kita semua.

Gresik, 22 November 2016

Tim Penulis

DAFTAR ISI

ii

COVER.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Laporan Arus Kas...................................................................................6
2.1.1 Pengertian Kas Dan Setara Kas.............................................................6
2.1.2 Pengertian Laporan Arus Kas................................................................6
2.1.3 Pentingnya Laporan Arus Kas Bagi Perusahaan....................................7
2.1.4Sumber Dan Pengguna Kas....................................................................9
2.1.5Manfaat Dan Tujuan Laporan Arus Kas.................................................9
2.1.6Klasifikasi Laporan Arus kas..................................................................10
2.1.7 Metode Penyajian Dalam Laporan Arus kas..........................................12
BAB III STUDY KASUS
3.1 Gambaran isi.............................................................................................16
3.2 Permasalahan yang dihadapi ....................................................................16
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan....................................................................................................23
4.2 Saran..............................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang
besar dan cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan
oleh perusahaan tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi
lambat laun perusahaan juga menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan
harus memperhitungkan resiko yang dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja
setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu periode.
Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak pihak
yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu laporan
keuangan akan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal
hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.
Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan
menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki
uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan
membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba
bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh
mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan selama satu periode.
Dengan dibuatnya laporan

arus

kas,

setiap

perusahaan

dapat

memprediksi kemajuan perusahaan di setiap tahun berjalan dan perusahaan tidak


mengalami kerugian seta kebangkrutan. Dimana hal ini dapat dilihat dari penyajian
laporan arus kas yang disusun oleh bagian keuangan untuk mengevaluasi seluruh
kegiatan yang telah dilakukan oleh perusahaan. Apabila perusahaan telah
melakukan hal tersebut, diharapkan perusahaan akan tetap bertahan walaupun
terkadang kondisi ekonomi tidak stabil keadaannya.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan maka penulis
ingin membahas lebih lanjut tentang penyajian laporan arus kas. Sebab informasi

yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengambil keputusan


bagi perusahaan. Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengambil judul penulisan
tentang Analisis Laporan Arus Kas Pada PT. Jasa Marga. Tbk.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka penulis merumuskan masalah tentang :
1. Bagaimanakah kondisi laporan arus kas PT. Jasa Marga. Tbk ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Untuk Mengetahui Kondisi Laporan Arus Kas PT. Jasa Marga. Tbk

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laporan Arus Kas
2.1.1 Pengertian Kas dan Setara Kas
Kas merupakan salah satu pos aktiva lancar yang paling likuid (cair),
yang memiliki sifat produktif potensial. Perusahaan membutuhkan kas untuk
membeli barang dan jasa, membayar hutang dan membayar deviden kepada
pemilik (distribusi).Menurut Zaki Baridwan Kas merupakan suatu alat pertukaran
dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Kas adalah alat pembayaran
yang

siap

dan

bebas

dipergunakan

untuk

membiayai

kegiatan

umum

perusahaan (SAK).Definisi lain tentang kas menurut Efraim Ferdinand Giri,


menyatakan bahwa Kas merupakan medium standar yang diakui umum sebagai alat

pembayaran sebesar nominal, tersedia dan bebas digunakan kapan saja untuk
membiayai kegiatan perusahaan.
Menurut PSAK No.2, Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek dan dapat disajikan dalam kas dengan jumlah tertentu
tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Ada 3 motif memegang kas dan setara kas yaitu :
1. Motif Transaksi
Memungkinkan perusahaan menjalankan operasi sehari hari. Motif memegang
kas atau setara kas untuk mrencanakan pembayaran barang bahan baku.
2. Motif Berjaga Jaga
Untuk melindungi perusahaan dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan
kas. Motif ini berhubungan dengan ramalan dari aliran kas masuk dan aliran kas
keluar. Kas dibutuhkan lebih banyak jika perusahaan tidak dapat mencari
pinjaman dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan.
3. Motif spekulasi
Untuk memanfaatkan dan yang tidak digunakan alat untuk mencari keuntungan
secara cepat dengan memanfaatkan peluang yang tidak diduga.
2.1.2 Pengertian Laporan Arus Kas
Menurut Drs. S. MunawirLaporan Perubahan kas (Cash Flow Statement)
atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
serta dengan menunjukkan dari mana sumber sumber kas dan penggunaan
penggunaannya.
Menurut Henry Simamora Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas aktivitas
operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode
akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir kas.
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pokok, Para pemakai
laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan
kas dan setara kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain,
laporan arus kas dapat memberikan informasi tentang perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta
waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan peluang.
Di indonesia, perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai
dengan persyaratan dalam pernyataan Standar Akuntansi Indonesia ( PSAK ) dan
menyajikannya sebagai bagian dari integral dari laporan keuangan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan.
2.1.3 Pentingnya Laporan Arus Kas Bagi Perusahaan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK NO. 2) Menyatakan


bahwa, perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan
dalam pernyataan ini (PSAK No. 2) dan menyajikan laporan tersebut sebagai
bagian tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode
penyajian laporan keuangan. Pernyataan ini mewajibkan bahwa semua perusahaan
harus menyajikan laporan arus kas setiap akhir periode akuntansi. Dengan
demikian para pengguna laporan dapat mengetahui bagaimana perusahaan
menghasilkan dan menggunakan kas dan setara kas. Dimana laporan arus kas (cash
flow statement) merupakan suatu ikhtisar dari penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan dalam suatu periode waktu tertentu. Laporan arus kas akan
menjelaskan perubahan pada kas atau setara kas. Setara kas adalah investasi jangka
pendek yang amat likuid yang bisa segera ditukar dengan kas.
Selanjutnya, PSAK No. 2 mengemukakan bahwa , informasi tentang
arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pengguna laporan keuangan sebagai
dasar untuk menilai kemampuan dalam menghasilkan kas serta setara kas dan
menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam
pengambilan keputusan ekonomi, para pengguna perlu melakukan evaluasi
terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dengan
pasti.
Pernyataan ini mempunyai tujuan untuk memberikan informasi historis
mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus
kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan selama selama suatu periode akuntansi. Selain itu, laporan arus kas akan
beguna bagi manajer untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dari operasi, mempertahankan dan memperluas kapasitas operasinya,
memenuhi kewajiban keuangannya, dan membayar deviden.
Laporan arus kas merupakan salah satu laporan keuangan yang sangat
mendasar dan sangat penting. Karena melalui laporan ini para manajer dapat
mengevaluasi masa lalu dan dalam merencanakan aktivitas investasi dan
pendanaan di masa depan. Laporan ini juga berguna bagi para investor, kreditor,
dan pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. Laporan ini juga akan
menyediakan informasi dan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam membayar hutangnya yang telah jatuh tempo.

Stice-stice Kousen (2004:317) menyatakan bahwa untuk perusahaanperusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi, laba yang positif tidak menjamin
adanya arus kas memadai / cukup untuk membiayai perusahaan. Alasannya adalah :
1. Kadangkala laba gagal
Pada beberapa situasi, laba bersih gagal memberikan gambaran yang
akurat tentang kinerja perusahaan pada periode tertentu. Ketika sebuah
perusahaan melaporkan beban-beban non kas yang besar seperti penghapusan,
penyusutan, penyisihan untuk kewajiban di masa yang akan datang, laba bisa
memberikan gambaran yang lebih suram tentang aktivitas yang sedang berjalan
dari pada yang dijanjikan. Sebaliknya, ketika perusahaan melaporkan bebanbeban

non

kas

dilaporkan

kecil

akan

memberikan

gambaran

yang

menguntungkan. Tetapi, tunggu dahulu, karena laba yang positif belum tentu
tersedia kas tunai atau modal kerja yang cukup dalam operasi perusahaan.
2. Semuanya ada dalam satu halaman
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa laporan arus kas terdiri
dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Jadi intinya, apa saja yang ingin
kita ketahui tentang kinerja perusahaan pada sutu periode diikhtisarkan dalam
satu halaman. Seberapa sukseskah operasi tahun ini ? Lihat saja pada bagian
aktivitas investasi. Investasi apa sajakah yang dilakukan selama tahun ini ? Lihat
saja pada bagian aktivitas investasi, dan begitu seterusnya.
3. Sebagai alat peramalan
Saat akan meramalkan masa depan sebuah perusahaan, maka laporan
arus kas adalah alat yang sangat baik untuk menganalisa apakah rencanarencana operasi, investasi, dan pendanaan konsisten dan dapat dijalankan. Pro
forma laporan arus kas adalah sebuah prediksi, atas laporan arus kas di masa
depan, jika rencana operasi, investasi, dan pendanaan dilaksanakan. Jadi laporan
arus kas akan membantu para pemakai untuk mengevaluasi likuiditas,
profitabilitas keuangan dan solvensi.
Demikian juga Libby (2007) menjelaskan bahwa, pertumbuhan operasi
perusahaan yang menguntungkan tidak selalu menghasilkan arus kas positif. Disini
sangat jelas bahwa laba bersih sangat penting, tetapi arus kas juga kritis bagi
keberhasilan sebuah perusahaan. Arus kas memungkinkan sebuah perusahaan
melakukan ekspansi operasi, mengganti asset yang telah using, mengambil peluang
investasi baru, dan membayar deviden kepada pemilik.
2.1.4 Sumber dan Penggunaan Kas
8

Sumber kas meliputi Arus kas masuk dari aktivitas operasi inti (utama)
sebuah perusahaan, dari aktivitas sampingan, seperti investasi sekuritas (surat
berharga), dari aktivitas yang tidak biasa atau luar biasa dan dari pembiayaan
melalui hutang dan ekuitas.
Penggunaan kas mencakup arus keluar guna mempertahankan aktivitas
inti, untuk melakukan investasi, termasuk pabrik dan peralatan, dan untuk
memenuhi kewajiban terhadap pembiayaan melalui hutang dan ekuitas, termasuk
pelunasan hutang, pembayaran deviden, dan pembelian saham kembali.
2.1.5 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
Yang merupakan tujuan utama dari penyajian laporan arus kas adalah
untuk memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama satu periode akuntansi. Kedua, laporan arus kas akan memberikan informasi
mengenai kegiatan operasi, investasi dan pendanaan atas dasar kas, serta perubahan
kas dan setara kas. Karena itu laporan arus kas akan melaporkan penerimaan kas,
pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari aktivitas operasi, investasi serta
pendanaan perusahaan selama satu periode.
Tujuan laporan arus kas lain menurut Standar Akuntansi Keuangan
Adalah laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur
keuangan

(termasuk

likuiditas

dan

solvabilitas)

dan

kemampuan

untuk

mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang
Sedangkan manfaat laporan arus kas menurut Kieso & Weygandt
(2002:373) adalah bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pihak lainnya dalam
menilai :
1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa depan yang lebih
baik, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat prediksi yang lebih baik
atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan dibandingkan
dengan menggunakan data dasar waktu.
2. Kemampuan perusahaan dalam membayar

deviden

dan

memenuhi

kewajibannya.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4. Transaksi investasi dan pendanaan yang melibatkan kas dan non kas selama satu
periode.
2.1.6 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut Henry Simamora, Laporan arus kas mengklasifikasikan
penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash disbursements)

berdasarkan aktivitas-aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Klasifikasi


menurut aktivitas ini akan memberikan informasi yang memungkinkan para
pengguna laporan keuangan untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut terhadap
posisi keuangan perusahaan serta terhadap jumlah kas dan setara kas. Baik arus
masuk (inflows) maupun arus keluar (outflows) kas di masukkan dalam setiap
kategori aktivitas tersebut.Penerimaaan dan pengeluaran kas (meliputi kas dan
ekuivalen kas) diklasifikasikan dalam tiga kelompok kegiatan pokok perusahaan,
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia adalah :
1. Aktivitas Operasi
Jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas operasi merupakan indikator
yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus
kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemempuan operasi
perusahaan, membayar

deviden

dan melakukan

investasi

baru tanpa

mengandalkan sumber pendanaan dari luar.


Arus kas dari aktivitas operasi terutama diperoleh dari aktivitas penghasil
utama pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya
berasal dari transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi penetapan laba atau
rugi bersih.
Aktivitas aktivitas Operasi :
Arus Masuk Kas
- Penerimaan kas dari penjualan barang barang dan jasa
- Penerimaan kas dari hasil pemberian pinjaman (bunga yang diterima) dan
dari ekuitas surat berharga (Deviden yang diterima) .
Arus kas keluar
- Pembayaran kas kepada pemasok persediaan.
- Pembayaran kas kepada para karyawan atas jasanya.
- Pembayaran kas kepada pemerintah dalam bentuk pajak.
- Pembayaran kas kepada pemberi pinjaman dalam bentuk bunga.
- Pembayaran kas kepada pihak pihak lainnya atas pengeluaran .
2. Aktivitas Investasi
Aktifitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang
serta investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Kenaikan dalam pos aktiva
tetap merupakan penggunaan dana, sedangkan penurunan dalam pos ini
merupakan sumber dana. Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan
aktiva jangka panjang yang digunakan perusahaan untuk melakukan
kegiatannya
Banyak informasi mengenai aktivitas investasi dapat digali dengan
sekedar melihat perubahan pada rekening-rekening asset terkait selama tahun
berjalan. Untuk menentukan hasil kas dari transaksi-transaksi penjualan,
10

perusahaan perlu menyesuaikan jumlah entri-entri kredit dengan keuntungan


ataupun kerugian yang diakui dari penjualan aktiva.
Aktivitas aktivitas Investasi :
Arus Masuk Kas
- Penerimaan kas dari penjualan properti, aktiva tetap, dan perlengkapan.
- Penerimaan kas dari penjualan surat utang atau ekuitas surat berharga dari
entitas lainnya.
- Penerimaan kas dari penagihan pokok pinjaman atas pinjaman yang diberikan
kepada entitas lainnya.
Arus Kas Keluar
- Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap.
- Pembayaran kas untuk surat berharga ekuitas dari entitas lainnya.
- Pembayaran kas untuk pemberian pinjaman kepada entitas lainnya.
3. Aktivitas Pendanaan
Aktifitas pendanaan adalah aktifitas yang mengakibatkan perubahan
dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan. Aktivitas
pendanaan memasok bagi sebuah perusahaan dengan dana dari para pemilik
perusahaan maupun kreditor. Pengungkapan arus kas yang timbul dari aktivitas
pendanaan perlu dilakukan, sebab bermanfaat untuk memprediksi klaim
terhadap arus kas masa depan oleh para pemasok modal perusahaan. Arus kas
masuk dari aktivitas pendanaan lazimnya mucul dari penerbitan hutang atau
surat berharga ekuitas.
Arus kas dari aktivitas-aktivitas pendanaan dilaporkan pada laporan arus
kas dengan mencantumkan arus masuk kas, setelah itu barulah disajikan arus
keluar kas. Apabila arus masuk kas lebih besar daripada arus keluar kas, maka
dilaporkan arus kas bersih yang disediakan oleh aktivitas-aktivitas pendanaan
Sebaliknya, apabila arus masuk kas lebih kecil daripada arus keluar kas, maka
dilaporkan arus kas bersih yang digunakan oleh aktivitas-aktivitas pendanaan.
Aktivitas aktivitas Pendanaan :
Arus kas masuk
- Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham sendiri)
- Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (Obligasi dan Promes).
Arus kas keluar
- Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk deviden
- Pembayaran kas untuk penebusan utang jangka panjang atau memperoleh
kembali saham.
2.1.7 Metode Penyajian Dalam Laporan Arus Kas
Arus kas dari aktivitas-aktivitas operasi memperlihatkan jumlah bersih
dari kas yang diterima atau dikeluarkan selama periode waktu tertentu unuk pospos yang biasanya muncul dalam laporan laba rugi. Arus ini dapat dihitung dengan

11

memakai metode langsung maupun metode tidak langsung. Kedua metode tersebut
hanya berlainan dalam hal pelaporan aktivitas-aktivitas operasi, dan penyajian
aktivitas-aktivitas pendanaan dan investasi tidaklah berbeda diantara kedua metode
tadi.
1. Metode Langsung (Direct Method)
Melaporkan sumber-sumber dari kas operasi dan pemakaian kas
operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari pelanggan.
Pemakaian pokok kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada pemasok
untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan dan kas yang dibayarkan kepada
karyawan dalam bentuk gaji dan upah. Metode ini mengurangkan dari penjualan
tunai hanya beban operasi yang mengkonsumsi atau memakai kas.
Metode ini mengkonversikan setiap pos pada laporan laba rugi secara
langsung kedasar tunai, dan melaporkan semua penerimaan dan pembayaran
operasi. Kelebihan dari metode ini adalah mudah dimengerti dan memberikan
banyak informasi untuk mengambil keputusan. Metode ini melaporkan sumbersumber dan pemakaian-pemakaian kas dalam laporan arus kas. Sedangkan
kelemahannya adalah data yang diperlukan mungkin tidak tersedia dengan cepat
dan biaya pengumpulan data tersebut kemungkinan mahal.
Berikut contoh penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung :
PT. XYZ
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Des 2010
1. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi :
Penagihan dari pelanggan
xxx
Penerimaan bunga atas wesel tagih
xxx
Penerimaan deviden atas investasi saham
xxx
Total penerimaan kas
xxx
Pembayaran :
Kepada pemasok
xxx
Kepada karyawan
xxx
Untuk bunga
xxx
PPh
xxx
Total pembayaran kas
(xxx)
Arus masuk kas bersih dari kegiatan operasi
xxx
2. Arus kas dari kegiatan investasi :
Perolehan aktiva tetap
(xxx)
Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain
(xxx)
Hasil dari investasi
xxx
Hasil dari penjualan aktiva tetap
xxx
Arus keluar kas bersih dari kegiatan investasi
xxx
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan :
Pengeluaran jangka pendek
xxx
Pengeluaran saham biasa
xxx

12

Pembayaran hutang jangka panjang


(xxx)
Pengumuman dan pembayaran deviden
(xxx)
Arus keluar kas bersih dari aktivitas pendanaan
xxx
Penurunan/kenaikan pada kas
xxx
Nilai sisa tahun sebelumnya
xxx
Nilai sisa kas
xxx
2. Metode Tidak Langsung (Indirect Method)
Metode tidak langsung (indirect method) merekonsiliasikan laba yang
dilaporkan dengan arus kas. Metode tidak langsung bertitik tolak dari laba bersih
sebagai suatu arus kas. Setelah itu dilakukan penyesuaian terhadap pendapatanpendapatan dan beban-beban yang tidak memberikan atau memakai kas.
Metode tidak langsung juga biasa disebut dengan metode rekonsiliasi.
Metode ini terfokus pada pos pos dari laporan laba rugi yang harus
disesuaikan untuk merekonsiliasi laba bersih dengan arus kas bersih dari
aktivitas aktivitas operasi. Pos pos yang memerlukan penyesuaian adalah
yang tidak mempengaruhi arus masuk kas bersih.
Dalam metode ini net income disesuaikan dengan menghilangkan
pengaruh transaksi yang masih belum direalisir dari arus kas masuk dan arus kas
keluar dari transaksi yang lalu. Dan menghilangkan perkiraan yang terdapat
dalam kelompok investasi dan pembayaran yang tidak mempengaruhi kas.
Kelemahan metode ini adalah bahwa metode ini terfokus pada perbedaan antara
laba bersih dan arus kas dari operasi. Karena datanya mudah dicari, metode ini
biasanya lebih murah dari pada metode langsung.
Berikut contoh penyusunan laporan arus kas dengan metode tidak langsung :
PT. XYZ
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Des 2010
1. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi :
Laba bersih
Penyusutan
Keuntungan atas penjualan aktiva tetap
Peningkatan piutang
Peningkatan piutang bunga
Penurunan persediaan
Kenaikan dalam beban dibayat di muka
Peningkatan hutang
Peningkatan hutang gaji
Penurunan kewajiban
Arus kas bersih dari kegiatan operasi
2. Arus kas dari kegiatan investasi :
Perolehan aktiva tetap

13

xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
(xxx)

Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain

(xxx)

Hasil dari penjualan aktiva tetap


Arus kas bersih dari kegiatan investasi
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan :
Pengeluaran saham biasa
Pengeluaran hutang jangka panjang
Pembayaran hutang jangka panjang
Pengumuman dan pembayaran deviden
Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan
Penurunan/kenaikan pada kas
Nilai sisa tahun sebelumnya
Nilai sisa kas

xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx

BAB III
STUDY KASUS
3.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. JASA MARGA Tbk
Jasa Marga berdiri dengan nama PT Jasa Marga (Indonesia Highway
Corporation) berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 1 Maret 1978, yang kemudian
mengalami perubahan menjadi PT Jasa Marga (Persero) berdasarkan Akta Nomor
187 pada tanggal 19 Mei 1981 di hadapan notaris Kartini Muljadi, SH.Pendirian
Jasa Marga telah sesuai dengan Undang Undang nomor 9 tahun 1969, tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 1969
tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang Undang, PP Nomor 12
Tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP nomor 4 Tahun 1978
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam Pendirian Perusahaan
Jasa Marga (Persero) di bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan
Jalan Tol serta Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
90/KMK 06/1978 tanggal 27 Pebruari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan
Perseroan PT Jasa Marga (Persero) di bidang jalan tol.Anggaran Dasar Perseroan
mengalami perubahan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 27
tanggal 12 September 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, SH. oleh karena Perseroan akan mengembangkan skala usaha melalui
Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. Berdasarkan akta tersebut,

14

nama Perseroan diubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Jasa Marga


(Indonesia Highway Corporatama) Tbk atau disingkat PT Jasa Marga (Persero)
Tbk. Dua bulan kemudian tepatnya tanggal 12 November 2007, Jasa Marga telah
mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia untuk menjadi perusahaan terbuka,
dimana Pemerintah melepaskan 30% sahamnya kepada masyarakat.
3.2 Menganalisa Laporan Arus Kas PT. Jasa Marga Tbk
Laporan arus kas seperti uraian di atas, sangat diperlukan karena kadang
kala laba gagal memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja perusahaan
untuk satu periode akuntansi tertentu. Di bawah ini akan disajikan laporan posisi
keuangan, laporan laba rugi, dan laporan arus kas dari Jasa Marga Tbk pada tahun
2014 triwulan ke-3.

Laporan Neraca Konsolidasian


PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan
Untuk tahun yang berakhir 30 September 2013 Dan 2014
( Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data per saham dan per
ADS )
ASET

2014

2013

ASET LANCAR
Kas Dan Setara Kas

4.126.580.189

3.514.061.335

6.858.472

6.627.910

238.201.642

177.197.911

Biaya Dibayar Dimuka

71.636.385

47.356.940

Pajak Dibayar Dimuka

5.657.528

1.100.643

4.448.934.216

3.746.344.739

19.750.666

Dana Ditetapkan Pengunanya

682.932.582

459.315.101

Investasi Pada Entitas Assosiasi

172.780.728

192.095.078

Aset Keuangan Lain Lian

244.607.444

241.607.444

Investasi Jangka Pendek


Piutang Lain Lain Lancar

TOTAL ASET LANCAR

ASET TIDAK LANCAR


Piutang Lain Lain Tidak Lancar

15

Aset Tetap Bersih

614.200.758

593.028.346

23.553.215.928

22.300.271.393

1.562.052.339

641.118.538

41.848.567

41.848.567

110.285.965

130.965.456

26.981.924.311

24.620.000.589

71.140.813

80.688.889

Utang Kontraktor

878.567.007

1.153.448.281

Utang Pajak

261.580.264

164.329.238

47.066.608

66.567.404

381.072.797

464.678.613

- Utang Bank

648.871.285

951.057.511

- Utang Obligasi

700.000.000

700.000.000

1.302.783.952

1.112.701.092

- Utang Sewa Guna Usaha

15.484.840

19.776.022

- Proksi Pelapisan Jalan Tol

203.625.054

206.136.188

4.510.192.620

4.919.383.238

71.554.501

71.028.456

536.314.174

522.688.019

Aset Tidak Berwujud


- Hak Perusahaan Jalan Tol Bersih
- Lainnya
Goodwill
Aset Lain Lain
TOTAL ASET TIDAK LANCAR

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang Usaha

Utang Lain lain


Beban Akrual
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Jatuh Tempoh Dalam Satu Tahun

- Liabilitas Pembebasan Tanah

TOTAL LIABILITAS JANGKA PENDEK

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Pendapatan Diterima Dimuka
Liabilitas Pajak Tagihan

16

Liabilitas Jangka Panjang - Setelah Dikurangi


Bagian Yang Jatuh TempoDalam Satu Tahun
- Utang Bank

6.343.800.670

5.320.197.963

- Utang Obligasi

6.143.960.314

5.144.375.988

- Liabilitas Kerjasama Operasi

22.206.213

22.206.213

- Liabilitas Pembebasan Tanah

1.010.128.882

566.171.896

- Utang Sewa Pembiyayaan

40.020.443

47.125.235

- Prokisi Pelapisan Jalan Tol

175.018.536

124.964.213

Liabilitas Jangka Panjang Lainnya

719.430.518

435.466.081

Liabilitas Imbalan Kerja

373.065.222

326.108.985

TOTAL LIABILITAS JANGKA PANJANG

15.434.499.473

12.580.333.049

TOTAL LIABILITAS

19.945.692.093

17.499.716.287

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan


Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
Untuk tahun yang berakhir 30 September 2013 Dan 2014
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data per saham dan per
ADS )
2014

2013

PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Tol

4.845.670.491

4.218.597.168

Pendapatan Konstruksi

1.445.199.079

2.595.637.155

381.867.543

277.508.034

Total Pendapatan Usaha

6.672.737.113

7.091.742.357

Penghasilan Lain Lian

221.924.486

368.836.940

Beban Pengumpulan Tol

(751.794.953)

(654.436.341)

Beban Pelayanan Pemakain Jalan Tol

(395.050.894)

(334.982.594)

Beban Pemeliharaan Jalan Tol

(977.956.756)

(774.761.767)

Beban Kerjasama Operasi

(224.627.077)

(226.472.655)

Pendapatan Usaha Lainnya

17

Beban Konstruksi

(1.426.772.059)

(2.564.417.193)

(785.435.475)

(765.990.513)

(15.755.774)

(105.474.232)

(4.355.468.502)

(5.057.698.355)

LABA USAHA

2.317.268.611

2.034.044.002

Biaya Keuangan

(865.786.685)

(681.546.256)

(5.306.505)

(2.792.095)

(871.093.190)

(684.338.351)

LABA SEBELUM PAJAK

1.446.175.421

1.349.705.651

Beban Pajak

(416.723.247)

(381.063.058)

LABA SETELAH PAJAK

1.029.452.174

968.642.593

230.562

(1.015.422)

1.029.682.736

967.627.171

- Pemilik Entitas Induk

1.140.143.384

1.023.107.877

- Kepentingan Non Pengendalian

(110.691.210)

(54.485.283)

1.029.452.174

968.642.593

Beban Umum Dan Administrasi


Beban Lain Lain

Biaya Laba (Rugi) Bersih Entitas Asosiasi

PENDAPATAN KOMPRENSHIF LAIN


Keuntungan (Kerugian) Yang Belum
Direalisasi Dari Efek Tersedia Untuk Dijual
TOTAL KOMPERASHIF TAHUN
BERJALAN

Laba Tahun Berjalan Yang Dapat


Diatribusikan Kepada:

PT. Jasa Marga (Persero) Tbk Dan Anak Perusahaan


Laporan Arus KasKonsolidasian Interim
Untuk tahun yang berakhir 30 September 2013 Dan 2014
(Angka dalam tabel dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali data per saham dan per
ADS )

18

2014

2013

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan Pendapatan Tol

4.845.670.491

4.218.597168

381.867.543

277.508.034

(937.448.062)

(771.805.883)

(1.012.255.999)

(949.376.561)

Pembayarab Beban Kerjasama Operasi

(224.627.077)

(226.472.655)

Pembayaran Pajak

(458.449.372)

(620.784.826)

Pembayaran Bunga Pinjaman

(823.160.830)

(663.917.564)

Arus Kas Netto Diperoleh Dari Aktivitas


Oprasi

1.771.596.694

1.263.747.713

(3.735.820)

189.277.964

151.957.664

Perolehan Aset Selain Jalan Tol

(134.649.723)

(286.470.002)

Pembayaran Biaya Pelapisan Uang

(211.826.563)

(193.133.481)

Perolehan Hak Pengusahaan Jalan Tol

(2.417.972.452)

(2.054.820.492)

Arus Kas Netto Digunakan Untuk Aktivitas


Investasi

(2.578.906.594)

(2.382.466.311)

Penerimaan Utang Bank

1.074.465.010

1.497.981.210

Pelunasan Utang Bank

(552.909.441)

997.124.948

2.100.000.000

Pencairan (Penempatan) Dana Ditetapkan


Penggunanya Bersih

(225.464.865)

(167.506.226)

Pembayaran Utang Bantuan Pememrintah

(5.886.734)

Setoran Modal Hak Minoritas Pada Anak

73.245.000

187.645.589

Penerimaan Pendapatan Lainnya


Pembayaran Kpd Pemasok Dan Pihak Ketiga
Pembayaran Kepada Karyawan

ARUS KAS AKTIVITAS INVESTASI


Penjualan (Penambahan) Investasi Jangka
Panjang
Penerimaan Bunga

ARUS KAS AKTIVITAS PENDANAAN

Penerbitan Utang Obligasi

19

Perusahaan
Arus Kas Netto Diperoleh Dari Aktivitas
Pendanaan

1.366.460.652

3.612.233.839

612.518.855

2.022.680.788

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA


AWAL TAHUN

3.514.061.334

4.068.209.814

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA


AKHIR TAHUN

4.126.580.189

6.090.890.602

Kas

62.612.883

49.039.670

Bank

481.194.879

20.600.000

Deposit Berjangka

3.5827.72.427

5.692.020.697

TOTAL

4.126.580.189

6.090.890.602

KENAIKAN (PENURUNAN) NETTO KAS


DAN SETARA KAS

Kas Dan Setara Kas Terdiri Dari:

Berdasarkan data Laporan Arus Kas Jasa Marga Tbk di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa total arus kas selama bulan September 2014 adalah sebesar Rp
4,126,580,189. Bila dianalisis dari sudut laporan arus kas nya, kondisi keuangan
atau kinerja Jasa Marga Tbk mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya di bulan yang sama. Sedangkan, bila kita lihat di laporan laba
rugi, Jasa Marga Tbk mendapatkan kenaikan laba dari periode akuntansi
sebelumnya. Namun, seperti penjelasan yang diuraikan di atas, laba kadangkala
gagal dalam memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja perusahaan pada
periode tertentu. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih adalah
dari segi kegiatan operasinya. Seperti yang kita ketahui bahwa, laba merupakan hal
yang sangat penting. Dengan melihat laba dapat diketahui apakah perusahaan
berhasil menjalankan bisnisnya. Namun, laba itu sendiri sering gagal memberikan
gambaran yang jelas karena laba disusun atas dasar waktu (akrual).

BAB IV
PENUTUP
20

4.1 Kesimpulan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Para pemakai laporan keuangan,
terutama investor dan kreditor punya kepentingan terhadap arus kas perusahaan.
Penggunaan laporan arus kas untuk tujuan pelaporan keuangan bagi pihak luar
akan menambah wawasan pemakai laporan keuangan dalam hal kualitas laba
perusahaan dan dampak arus terhadap prestasi perusahaan.Laporan arus kas
merupakan salah satu laporan keuangan yang sangat mendasar dan sangat penting.
Karena melalui laporan ini para manajer dapat mengevaluasi masa lalu dan dalam
merencanakan aktivitas investasi dan pendanaan di masa depan. Laporan ini juga
berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai potensi laba
perusahaan. Laporan ini juga akan menyediakan informasi dan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya yang telah jatuh
tempo.Kas merupakan aktiva yang paling likuid dan menempati urutan pertama
dalam neraca. Kas juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan aktiva
lainnya. Kas mudah dipindahkan dan semua orang menyukainya, sehingga kas
tersebut rentan terhadap penyelewengan. Untuk itu kas membutuhkan penanganan
yang baik, baik dari pengawasannya maupun dari segi pencatatan dan
pelaporannya.
Laporan arus kas memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan, karena :
1. Kadangkala laba gagal melaporkan dan memberikan gambaran yang akurat
tentang kinerja perusahaan pada periode tertentu.
2. Semuanya ada dalam satu halaman. Apa saja yang ingin kita ketahui tentang
kinerja perusahaan pada satu periode diikhtisarkan dalam satu halaman.
3. Sebagai alat peramalan, dalam meramalkan masa depan sebuah perusahaan
dalam operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas membantu para
pemakai dalam mengevaluasi likuiditas, fleksibilitas keuangan dan solvensi.
4.2 Saran
Bagi perusahaan Jasa Marga Tbk diharapkan dapat meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan, sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada
perusahaan mereka. Sedangkan bagi para investor, dalam memberikan penilaian
terhadap suatu perusahaan, sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan selain kualitas laba, serta manajemen
keuangannya.

21

DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat. Jasa Marga. 2008. Sejarah dan Jejak Langkah

22

2. S. Munawir, 2004. Analisa Laporan Keuangan, Edisi ke-4, liberty, yogyakarta.Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI). 2004. Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK).


Jakarta: Salemba Empat.
3. Perseroan.http://www.jasamarga.com/annual_report/ar2008 /indonesia/04.html (26
Desember 2014)

23

Vous aimerez peut-être aussi