Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dosen pengajar :
Ridor Dhimadhanu,S.AK., S.IP., MA.
Disusun oleh :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
(2014020003)
(2014020033)
(2014020040)
(2014020067)
(2014020068)
(2014020080)
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur patutnya kita haturkan kepada Allah SWT. Sang
penguasa jagat raya yang telah mencurahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita.
Sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada panglima dakwah kita, baginda
Rasulullah Muhammad SAW. Beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah berjuang
mensyiarkan ajaran Allah kepada seluruh umat manusia.
Dengan rahmat dan hidayah Allah, penulis dapat menyelesaikan makalah ini
meskipun masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Namun, penulis berharap bahwa
makalah ini dapat membawa manfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis
sendiri.
Disini penulis menyusun sebuah makalah dengan judul Menganalisa Laporan
Arus Kas pada PT. Jasa Marga Tbk. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Ridor Dhimadhanu,S.AK., S.IP., MA.selaku dosen Analisa Laporan
Keuangandi Universitas Gresik.
2. Para teman-teman yang telah mensupport dalam pembuatan makalah ini.
Semoga Allah SWT memberikan petunjuk kepada penulis khususnya dan kepada
pembaca umumnya dan semoga paper ini dapat menambah pengetahuan kita semua.
Tim Penulis
DAFTAR ISI
ii
COVER.................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Laporan Arus Kas...................................................................................6
2.1.1 Pengertian Kas Dan Setara Kas.............................................................6
2.1.2 Pengertian Laporan Arus Kas................................................................6
2.1.3 Pentingnya Laporan Arus Kas Bagi Perusahaan....................................7
2.1.4Sumber Dan Pengguna Kas....................................................................9
2.1.5Manfaat Dan Tujuan Laporan Arus Kas.................................................9
2.1.6Klasifikasi Laporan Arus kas..................................................................10
2.1.7 Metode Penyajian Dalam Laporan Arus kas..........................................12
BAB III STUDY KASUS
3.1 Gambaran isi.............................................................................................16
3.2 Permasalahan yang dihadapi ....................................................................16
BAB IV KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan....................................................................................................23
4.2 Saran..............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................25
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebuah perusahaan pada awalnya hanya memikirkan keuntungan yang
besar dan cepat dengan melakukan apapun untuk mencapai target yang diinginkan
oleh perusahaan tanpa memikirkan dampak dimasa yang akan datang. Tetapi
lambat laun perusahaan juga menyadari bahwa setiap kegiatan yang dilakukan
harus memperhitungkan resiko yang dihadapi. Untuk dapat mengetahui kinerja
setiap perusahaan harus menyajikan suatu laporan keuangan pada satu periode.
Laporan keuangan digunakan sebagai dasar untuk menentukan atau menilai posisi
keuangan perusahaan, dimana hasil analisis tersebut digunakan oleh pihak pihak
yang berkepentingan untuk mengambil suatu keputusan. Selain itu laporan
keuangan akan dapat menilai kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
kewajibannya, struktur modal usaha, keefektifan penggunaan aktiva, serta hal
hal lainnya yang berhubungan dengan keadaan finansial perusahaan.
Untuk itu setiap perusahaan diwajibkan menyusun laporan arus kas dan
menjadikan laporan tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari laporan
keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan. Laba bersih yang
dihasilkan suatu perusahaan belum menjamin bahwa perusahaan tersebut memiliki
uang kas yang cukup. Untuk menjalankan operasi, melakukan investasi, dan
membayar hutang, perusahaan benar-benar harus memiliki kas bukan memiliki laba
bersih. Karena itu, bagi investor sangat penting untuk menganalisis sampai sejauh
mana efesiensi perusahaan dalam mengelola kasnya. Tujuan utama laporan arus kas
adalah menyajikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas
suatu perusahaan selama satu periode.
Dengan dibuatnya laporan
arus
kas,
setiap
perusahaan
dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Laporan Arus Kas
2.1.1 Pengertian Kas dan Setara Kas
Kas merupakan salah satu pos aktiva lancar yang paling likuid (cair),
yang memiliki sifat produktif potensial. Perusahaan membutuhkan kas untuk
membeli barang dan jasa, membayar hutang dan membayar deviden kepada
pemilik (distribusi).Menurut Zaki Baridwan Kas merupakan suatu alat pertukaran
dan juga digunakan sebagai ukuran dalam akuntansi. Kas adalah alat pembayaran
yang
siap
dan
bebas
dipergunakan
untuk
membiayai
kegiatan
umum
pembayaran sebesar nominal, tersedia dan bebas digunakan kapan saja untuk
membiayai kegiatan perusahaan.
Menurut PSAK No.2, Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat
likuid, berjangka pendek dan dapat disajikan dalam kas dengan jumlah tertentu
tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.
Ada 3 motif memegang kas dan setara kas yaitu :
1. Motif Transaksi
Memungkinkan perusahaan menjalankan operasi sehari hari. Motif memegang
kas atau setara kas untuk mrencanakan pembayaran barang bahan baku.
2. Motif Berjaga Jaga
Untuk melindungi perusahaan dari ketidakmampuan memenuhi kebutuhan akan
kas. Motif ini berhubungan dengan ramalan dari aliran kas masuk dan aliran kas
keluar. Kas dibutuhkan lebih banyak jika perusahaan tidak dapat mencari
pinjaman dalam waktu singkat untuk memenuhi kebutuhan.
3. Motif spekulasi
Untuk memanfaatkan dan yang tidak digunakan alat untuk mencari keuntungan
secara cepat dengan memanfaatkan peluang yang tidak diduga.
2.1.2 Pengertian Laporan Arus Kas
Menurut Drs. S. MunawirLaporan Perubahan kas (Cash Flow Statement)
atau Laporan Sumber dan Penggunaan kas disusun untuk menunjukkan perubahan
kas selama satu periode dan memberikan alasan mengenai perubahan kas tersebut
serta dengan menunjukkan dari mana sumber sumber kas dan penggunaan
penggunaannya.
Menurut Henry Simamora Laporan Arus Kas (Cash Flow Statement)
adalah laporan keuangan yang memperlihatkan pengaruh dari aktivitas aktivitas
operasi, pendanaan, dan investasi perusahaan terhadap arus kas selama periode
akuntansi tertentu dalam suatu cara yang merekonsioliasi saldo awal dan akhir kas.
Laporan arus kas merupakan laporan keuangan pokok, Para pemakai
laporan ingin mengetahui bagaimana perusahaan menghasilkan dan menggunakan
kas dan setara kas. Jika digunakan dalam kaitannya dengan laporan keuangan lain,
laporan arus kas dapat memberikan informasi tentang perubahan aktiva bersih
perusahaan, struktur keuangan, dan kemampuan untuk mempengaruhi jumlah serta
waktu arus kas dalam menghadapi keadaan dan peluang.
Di indonesia, perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai
dengan persyaratan dalam pernyataan Standar Akuntansi Indonesia ( PSAK ) dan
menyajikannya sebagai bagian dari integral dari laporan keuangan untuk setiap
periode penyajian laporan keuangan.
2.1.3 Pentingnya Laporan Arus Kas Bagi Perusahaan
Stice-stice Kousen (2004:317) menyatakan bahwa untuk perusahaanperusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi, laba yang positif tidak menjamin
adanya arus kas memadai / cukup untuk membiayai perusahaan. Alasannya adalah :
1. Kadangkala laba gagal
Pada beberapa situasi, laba bersih gagal memberikan gambaran yang
akurat tentang kinerja perusahaan pada periode tertentu. Ketika sebuah
perusahaan melaporkan beban-beban non kas yang besar seperti penghapusan,
penyusutan, penyisihan untuk kewajiban di masa yang akan datang, laba bisa
memberikan gambaran yang lebih suram tentang aktivitas yang sedang berjalan
dari pada yang dijanjikan. Sebaliknya, ketika perusahaan melaporkan bebanbeban
non
kas
dilaporkan
kecil
akan
memberikan
gambaran
yang
menguntungkan. Tetapi, tunggu dahulu, karena laba yang positif belum tentu
tersedia kas tunai atau modal kerja yang cukup dalam operasi perusahaan.
2. Semuanya ada dalam satu halaman
Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, bahwa laporan arus kas terdiri
dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Jadi intinya, apa saja yang ingin
kita ketahui tentang kinerja perusahaan pada sutu periode diikhtisarkan dalam
satu halaman. Seberapa sukseskah operasi tahun ini ? Lihat saja pada bagian
aktivitas investasi. Investasi apa sajakah yang dilakukan selama tahun ini ? Lihat
saja pada bagian aktivitas investasi, dan begitu seterusnya.
3. Sebagai alat peramalan
Saat akan meramalkan masa depan sebuah perusahaan, maka laporan
arus kas adalah alat yang sangat baik untuk menganalisa apakah rencanarencana operasi, investasi, dan pendanaan konsisten dan dapat dijalankan. Pro
forma laporan arus kas adalah sebuah prediksi, atas laporan arus kas di masa
depan, jika rencana operasi, investasi, dan pendanaan dilaksanakan. Jadi laporan
arus kas akan membantu para pemakai untuk mengevaluasi likuiditas,
profitabilitas keuangan dan solvensi.
Demikian juga Libby (2007) menjelaskan bahwa, pertumbuhan operasi
perusahaan yang menguntungkan tidak selalu menghasilkan arus kas positif. Disini
sangat jelas bahwa laba bersih sangat penting, tetapi arus kas juga kritis bagi
keberhasilan sebuah perusahaan. Arus kas memungkinkan sebuah perusahaan
melakukan ekspansi operasi, mengganti asset yang telah using, mengambil peluang
investasi baru, dan membayar deviden kepada pemilik.
2.1.4 Sumber dan Penggunaan Kas
8
Sumber kas meliputi Arus kas masuk dari aktivitas operasi inti (utama)
sebuah perusahaan, dari aktivitas sampingan, seperti investasi sekuritas (surat
berharga), dari aktivitas yang tidak biasa atau luar biasa dan dari pembiayaan
melalui hutang dan ekuitas.
Penggunaan kas mencakup arus keluar guna mempertahankan aktivitas
inti, untuk melakukan investasi, termasuk pabrik dan peralatan, dan untuk
memenuhi kewajiban terhadap pembiayaan melalui hutang dan ekuitas, termasuk
pelunasan hutang, pembayaran deviden, dan pembelian saham kembali.
2.1.5 Tujuan dan Manfaat Laporan Arus Kas
Yang merupakan tujuan utama dari penyajian laporan arus kas adalah
untuk memberikan informasi tentang penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan
selama satu periode akuntansi. Kedua, laporan arus kas akan memberikan informasi
mengenai kegiatan operasi, investasi dan pendanaan atas dasar kas, serta perubahan
kas dan setara kas. Karena itu laporan arus kas akan melaporkan penerimaan kas,
pembayaran kas, dan perubahan bersih kas dari aktivitas operasi, investasi serta
pendanaan perusahaan selama satu periode.
Tujuan laporan arus kas lain menurut Standar Akuntansi Keuangan
Adalah laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para
pemakai untuk mengevaluasi perubahan dalam aktiva bersih perusahaan, struktur
keuangan
(termasuk
likuiditas
dan
solvabilitas)
dan
kemampuan
untuk
mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan
perubahan keadaan dan peluang
Sedangkan manfaat laporan arus kas menurut Kieso & Weygandt
(2002:373) adalah bermanfaat bagi investor, kreditur, dan pihak lainnya dalam
menilai :
1. Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan arus kas di masa depan yang lebih
baik, sehingga memungkinkan mereka untuk membuat prediksi yang lebih baik
atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa depan dibandingkan
dengan menggunakan data dasar waktu.
2. Kemampuan perusahaan dalam membayar
deviden
dan
memenuhi
kewajibannya.
3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.
4. Transaksi investasi dan pendanaan yang melibatkan kas dan non kas selama satu
periode.
2.1.6 Klasifikasi Laporan Arus Kas
Menurut Henry Simamora, Laporan arus kas mengklasifikasikan
penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas (cash disbursements)
deviden
dan melakukan
investasi
baru tanpa
11
memakai metode langsung maupun metode tidak langsung. Kedua metode tersebut
hanya berlainan dalam hal pelaporan aktivitas-aktivitas operasi, dan penyajian
aktivitas-aktivitas pendanaan dan investasi tidaklah berbeda diantara kedua metode
tadi.
1. Metode Langsung (Direct Method)
Melaporkan sumber-sumber dari kas operasi dan pemakaian kas
operasi. Sumber utama kas operasi adalah kas yang diterima dari pelanggan.
Pemakaian pokok kas operasi meliputi kas yang dibayarkan kepada pemasok
untuk barang dan jasa yang dibeli perusahaan dan kas yang dibayarkan kepada
karyawan dalam bentuk gaji dan upah. Metode ini mengurangkan dari penjualan
tunai hanya beban operasi yang mengkonsumsi atau memakai kas.
Metode ini mengkonversikan setiap pos pada laporan laba rugi secara
langsung kedasar tunai, dan melaporkan semua penerimaan dan pembayaran
operasi. Kelebihan dari metode ini adalah mudah dimengerti dan memberikan
banyak informasi untuk mengambil keputusan. Metode ini melaporkan sumbersumber dan pemakaian-pemakaian kas dalam laporan arus kas. Sedangkan
kelemahannya adalah data yang diperlukan mungkin tidak tersedia dengan cepat
dan biaya pengumpulan data tersebut kemungkinan mahal.
Berikut contoh penyusunan laporan arus kas dengan metode langsung :
PT. XYZ
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Des 2010
1. Penerimaan arus kas dari kegiatan operasi :
Penagihan dari pelanggan
xxx
Penerimaan bunga atas wesel tagih
xxx
Penerimaan deviden atas investasi saham
xxx
Total penerimaan kas
xxx
Pembayaran :
Kepada pemasok
xxx
Kepada karyawan
xxx
Untuk bunga
xxx
PPh
xxx
Total pembayaran kas
(xxx)
Arus masuk kas bersih dari kegiatan operasi
xxx
2. Arus kas dari kegiatan investasi :
Perolehan aktiva tetap
(xxx)
Pemberian pinjaman kepada perusahaan lain
(xxx)
Hasil dari investasi
xxx
Hasil dari penjualan aktiva tetap
xxx
Arus keluar kas bersih dari kegiatan investasi
xxx
3. Arus kas dari kegiatan pendanaan :
Pengeluaran jangka pendek
xxx
Pengeluaran saham biasa
xxx
12
13
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
(xxx)
xxx
(xxx)
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
(xxx)
(xxx)
xxx
xxx
xxx
xxx
BAB III
STUDY KASUS
3.1 Sejarah Singkat Berdirinya PT. JASA MARGA Tbk
Jasa Marga berdiri dengan nama PT Jasa Marga (Indonesia Highway
Corporation) berdasarkan Akta Nomor 1 tanggal 1 Maret 1978, yang kemudian
mengalami perubahan menjadi PT Jasa Marga (Persero) berdasarkan Akta Nomor
187 pada tanggal 19 Mei 1981 di hadapan notaris Kartini Muljadi, SH.Pendirian
Jasa Marga telah sesuai dengan Undang Undang nomor 9 tahun 1969, tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang Undang Nomor 1 Tahun 1969
tentang Bentuk-bentuk Usaha Negara menjadi Undang Undang, PP Nomor 12
Tahun 1969 tentang Perusahaan Jasa Marga (Persero) dan PP nomor 4 Tahun 1978
tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia dalam Pendirian Perusahaan
Jasa Marga (Persero) di bidang Pengelolaan, Pemeliharaan dan Pengadaan Jaringan
Jalan Tol serta Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
90/KMK 06/1978 tanggal 27 Pebruari 1978 tentang Penetapan Modal Perusahaan
Perseroan PT Jasa Marga (Persero) di bidang jalan tol.Anggaran Dasar Perseroan
mengalami perubahan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 27
tanggal 12 September 2007 yang dibuat di hadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi
Warsito, SH. oleh karena Perseroan akan mengembangkan skala usaha melalui
Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. Berdasarkan akta tersebut,
14
2014
2013
ASET LANCAR
Kas Dan Setara Kas
4.126.580.189
3.514.061.335
6.858.472
6.627.910
238.201.642
177.197.911
71.636.385
47.356.940
5.657.528
1.100.643
4.448.934.216
3.746.344.739
19.750.666
682.932.582
459.315.101
172.780.728
192.095.078
244.607.444
241.607.444
15
614.200.758
593.028.346
23.553.215.928
22.300.271.393
1.562.052.339
641.118.538
41.848.567
41.848.567
110.285.965
130.965.456
26.981.924.311
24.620.000.589
71.140.813
80.688.889
Utang Kontraktor
878.567.007
1.153.448.281
Utang Pajak
261.580.264
164.329.238
47.066.608
66.567.404
381.072.797
464.678.613
- Utang Bank
648.871.285
951.057.511
- Utang Obligasi
700.000.000
700.000.000
1.302.783.952
1.112.701.092
15.484.840
19.776.022
203.625.054
206.136.188
4.510.192.620
4.919.383.238
71.554.501
71.028.456
536.314.174
522.688.019
16
6.343.800.670
5.320.197.963
- Utang Obligasi
6.143.960.314
5.144.375.988
22.206.213
22.206.213
1.010.128.882
566.171.896
40.020.443
47.125.235
175.018.536
124.964.213
719.430.518
435.466.081
373.065.222
326.108.985
15.434.499.473
12.580.333.049
TOTAL LIABILITAS
19.945.692.093
17.499.716.287
2013
PENDAPATAN USAHA
Pendapatan Tol
4.845.670.491
4.218.597.168
Pendapatan Konstruksi
1.445.199.079
2.595.637.155
381.867.543
277.508.034
6.672.737.113
7.091.742.357
221.924.486
368.836.940
(751.794.953)
(654.436.341)
(395.050.894)
(334.982.594)
(977.956.756)
(774.761.767)
(224.627.077)
(226.472.655)
17
Beban Konstruksi
(1.426.772.059)
(2.564.417.193)
(785.435.475)
(765.990.513)
(15.755.774)
(105.474.232)
(4.355.468.502)
(5.057.698.355)
LABA USAHA
2.317.268.611
2.034.044.002
Biaya Keuangan
(865.786.685)
(681.546.256)
(5.306.505)
(2.792.095)
(871.093.190)
(684.338.351)
1.446.175.421
1.349.705.651
Beban Pajak
(416.723.247)
(381.063.058)
1.029.452.174
968.642.593
230.562
(1.015.422)
1.029.682.736
967.627.171
1.140.143.384
1.023.107.877
(110.691.210)
(54.485.283)
1.029.452.174
968.642.593
18
2014
2013
4.845.670.491
4.218.597168
381.867.543
277.508.034
(937.448.062)
(771.805.883)
(1.012.255.999)
(949.376.561)
(224.627.077)
(226.472.655)
Pembayaran Pajak
(458.449.372)
(620.784.826)
(823.160.830)
(663.917.564)
1.771.596.694
1.263.747.713
(3.735.820)
189.277.964
151.957.664
(134.649.723)
(286.470.002)
(211.826.563)
(193.133.481)
(2.417.972.452)
(2.054.820.492)
(2.578.906.594)
(2.382.466.311)
1.074.465.010
1.497.981.210
(552.909.441)
997.124.948
2.100.000.000
(225.464.865)
(167.506.226)
(5.886.734)
73.245.000
187.645.589
19
Perusahaan
Arus Kas Netto Diperoleh Dari Aktivitas
Pendanaan
1.366.460.652
3.612.233.839
612.518.855
2.022.680.788
3.514.061.334
4.068.209.814
4.126.580.189
6.090.890.602
Kas
62.612.883
49.039.670
Bank
481.194.879
20.600.000
Deposit Berjangka
3.5827.72.427
5.692.020.697
TOTAL
4.126.580.189
6.090.890.602
Berdasarkan data Laporan Arus Kas Jasa Marga Tbk di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa total arus kas selama bulan September 2014 adalah sebesar Rp
4,126,580,189. Bila dianalisis dari sudut laporan arus kas nya, kondisi keuangan
atau kinerja Jasa Marga Tbk mengalami kemunduran jika dibandingkan dengan
tahun sebelumnya di bulan yang sama. Sedangkan, bila kita lihat di laporan laba
rugi, Jasa Marga Tbk mendapatkan kenaikan laba dari periode akuntansi
sebelumnya. Namun, seperti penjelasan yang diuraikan di atas, laba kadangkala
gagal dalam memberikan gambaran yang akurat tentang kinerja perusahaan pada
periode tertentu. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih adalah
dari segi kegiatan operasinya. Seperti yang kita ketahui bahwa, laba merupakan hal
yang sangat penting. Dengan melihat laba dapat diketahui apakah perusahaan
berhasil menjalankan bisnisnya. Namun, laba itu sendiri sering gagal memberikan
gambaran yang jelas karena laba disusun atas dasar waktu (akrual).
BAB IV
PENUTUP
20
4.1 Kesimpulan
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Para pemakai laporan keuangan,
terutama investor dan kreditor punya kepentingan terhadap arus kas perusahaan.
Penggunaan laporan arus kas untuk tujuan pelaporan keuangan bagi pihak luar
akan menambah wawasan pemakai laporan keuangan dalam hal kualitas laba
perusahaan dan dampak arus terhadap prestasi perusahaan.Laporan arus kas
merupakan salah satu laporan keuangan yang sangat mendasar dan sangat penting.
Karena melalui laporan ini para manajer dapat mengevaluasi masa lalu dan dalam
merencanakan aktivitas investasi dan pendanaan di masa depan. Laporan ini juga
berguna bagi para investor, kreditor, dan pihak lainnya dalam menilai potensi laba
perusahaan. Laporan ini juga akan menyediakan informasi dan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam membayar hutangnya yang telah jatuh
tempo.Kas merupakan aktiva yang paling likuid dan menempati urutan pertama
dalam neraca. Kas juga memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan aktiva
lainnya. Kas mudah dipindahkan dan semua orang menyukainya, sehingga kas
tersebut rentan terhadap penyelewengan. Untuk itu kas membutuhkan penanganan
yang baik, baik dari pengawasannya maupun dari segi pencatatan dan
pelaporannya.
Laporan arus kas memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan, karena :
1. Kadangkala laba gagal melaporkan dan memberikan gambaran yang akurat
tentang kinerja perusahaan pada periode tertentu.
2. Semuanya ada dalam satu halaman. Apa saja yang ingin kita ketahui tentang
kinerja perusahaan pada satu periode diikhtisarkan dalam satu halaman.
3. Sebagai alat peramalan, dalam meramalkan masa depan sebuah perusahaan
dalam operasi, investasi, dan pendanaan. Laporan arus kas membantu para
pemakai dalam mengevaluasi likuiditas, fleksibilitas keuangan dan solvensi.
4.2 Saran
Bagi perusahaan Jasa Marga Tbk diharapkan dapat meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan, sehingga dapat menarik investor untuk berinvestasi pada
perusahaan mereka. Sedangkan bagi para investor, dalam memberikan penilaian
terhadap suatu perusahaan, sebaiknya juga memperhatikan faktor lain yang
mempengaruhi nilai suatu perusahaan selain kualitas laba, serta manajemen
keuangannya.
21
DAFTAR PUSTAKA
1. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :
Salemba Empat. Jasa Marga. 2008. Sejarah dan Jejak Langkah
22
23