Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
I.
IDENTIFIKASI
Nama
: Tn. Y
Usia
: 18 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Status
: SMA
Alamat
: Banjar
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Terdapat jerawat yang semakin banyak yang terasa Gatal dan nyeri pada
wajah, sejak 2 minggu yang lalu
Riwayat Perjalanan Penyakit :
Awalnya pasien mengalami adanya jerawat sejak SMP, jerawat muncul
awalnya dipipi sebelah kiri saja hanya 2 atau 3 jerawat. Pasien menggunakan
sabun pencuci muka dan jerawat pun hilang namun sering muncul kembali.
Kemudian pasien datang ke poliklinik kulit kelamin RSUD banjar dengan
keluhan terdapat jerawat yang semakin banyak yang terasa gatal dan nyeri
pada wajah, sejak 2 mingggu yang lalu. Pasien juga merasa terdapat komedo
pada wajah. Jika jerawat hilang menimbulkan bekas hitam pada wajah yang
sulit hilang. Demam (-), mual (-), keringat yang berlebih(-), riwayat mencukur
jenggot (-), riwayat digigit serangga (-), riwayat penggunaan obat jangka
panjang (-).
Riwayat Penyakit Dahulu:
3 tahun yang lalu mengalami Keluhan yang sama di daerah pipi
Riwayat Penyakit Dalam Keluarga:
Kakak pasien mengalami penyakit yang serupa dengan pasien
Riwayat psikososial :
-
Riwayat Alergi :
-
: compos mentis
Tekanan Darah
: 120/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit
Suhu
: 36,2 C
Pernapasan
: 18 x/menit
Status Generalikus
Kepala
: Normocephal
Mata
Hidung
Telinga
KGB
: pembesaran (-)
Thoraks
Paru-paru
Jantung
Abdomen
: Regional
A/R
: wajah
Lesi
IV.
RESUME
: Regional
A/R
Lesi
Akne vulgaris
Akne venenata
VII. PENGOBATAN
Nonmedikamentosa :
1. Menjaga kebersihan kulit
2. Diet rendah lemak dan karbohidrat
3. Hindari stress
4. Hindari debu
5. Jangan memencet jerawat
Medikamentosa :
Topikal:
Benzoil peroksida 5%
Setelah kulit dibersihkan, oleskan tipis-tipis pada jerawat 1 kali sehari.
Sistemik:
Tetrasiklin 250 mg 3 kali 1
VIII. PROGNOSIS
Quo ad vitam
: bonam
Analisis kasus
Pasien mengeluhkan jerawat pada wajah yang semakin banyak terasa nyeri
head.
Berdasarkan teori akne vulgaris, dari pemeriksaan fisik ditemukan
komedo, papul yang tidak beradang dan pustule, nodus dan kista ya g
tidak beradang. Komedo adalah gejala patogomonik bagi akne berupa
papul miliar yang ditengahnya mengandung sumbatan sebum.1,2 sesuai
Hindari debu
Jangan memencet jerawat
Medikamentosa :
Topikal:
Benzoil peroksida 5%
Setelah kulit dibersihkan, oleskan tipis-tipis pada jerawat 1 kali sehari.
Sistemik:
Tetrasiklin 250 mg 3 kali 1
Berdasarkan teori dijelaskan untuk mengobati akne vulgaris karena hal-hal
tersebut memiliki paranan penting pada etiopatogenesis. Pengobatan akne
dapat dilakukan dengan cara memberikan obat-obatan topical, obat
sistemik, bedah kulit atau kombinasi cara-cara tersebut.1,2,9
Terapi medikamentosa yang diberikan pada pasien berupa:
-
Topical
Pengobatan topical dilakukan untuk mencegah pembentkan
komedo, menekan peradangan, dan mempercepat penyembuhan lesi.
Bahan iritan yang dapat mengelupas kulit(peeling), misalnya sulfur
(4-8%), resorsinol (1-5%), asam salisilat (2-5%), benzoil peroksida (2,510%), asam vitamin A (0,025-0,1%), dan asam aeleat (15-20%). Akhirakhir ini digunakan pula asam alfa hidroka (AHA), misalnya asal glikolat
(3-8 %). Efek samping obat iritan dapat dikurangi dengan cara pemakaian
berhati-hati dimulai dengan konsentrasi yang paling rendah.
Sistemik
Pengobatan sistemik ditujukan untuk menekan aktivitas jasad renik
disamping dapat juga mengurangi reaksi radang, menekan produksi
sebum, dan mempengaruhi keseimbangan hormonal.
Anti bakteri sistemik; tetrasiklin (250 mg -1,0 gr/hari), eritromisin
(4X250 mg/ hari), dosisiklin (50 mg/hari), trimetroprim (3x100 mg/hari).
: bonam
Tidak ada gejala atau tanda yang mengarah pada ancaman kematian,
keadaan umum, kesadaran dalam batas normal
Quo ad functionam : bonam
Akne vulgaris menimbulkan lesi yang tidak mengganggu fisiologis kulit
secara bermakna.
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
Dengan
menghindari
etiologi
maka
tingkat
kekambuhan
dapat
diminimalisir.
PENUTUP
Kesimpulan
Akne vulgaris atau lebih sering disebut dengan jerawat meruakan suatu
penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan
terbentuknya papul, pustul, ataupun nodul. Biasanya terjadi pada kulit yang
banyak mengandung kelenjar sebasea, seperti muka, dada, dan punggung(400-900
kelenjar/cm). pada kasus didapat kesimpulan untuk didiagnosis kerja adlah akne
vulgaris dikarenakan memiliki banyak kesamaan apa yang ditemukan pada kasus
dan teori. Dengan begitu pengobatan yang diberikan berupa topical dan oral
seperti tetrasiklin dan bioacne.
10