Vous êtes sur la page 1sur 12

Makalah ulumul hadist

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah :


Ulumul Hadist

Dosen pengampu :
M.Adib Hamzawi, MHI.
Disusun oleh :
Aad Abdullah halim
Adi mahyuwan

Prodi : Pendidikan agama islam

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM HASANUDDIN


PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
PARE KEDIRI
TAHUN 2015

Kata pengantar
Puji syukur atas kehadirat allah swt yang mana dengan rahmat NYA
kelompok kami bisa menyusun makalah ulumul hadist yang berjudul
hadist sebagai sumber ajaran islam dalam pembuatan makalah ini kami
mendapat bantuan dari berbagai pihak untuk menyelesaikan tantangan
dalam menyelesaikan makalah ini Oleh karena itu, kami mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah ini .
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Bab 1
Pendahuluan
A.latar belakang
Seperti yang kita ketahui sumber ajaran islam yaitu alquran ,hadist
,ijma,qiyas . memang alquran sudah mencakup seluruh hukum syariat
dalam menjalani hidup di dunia namun

hukum dalam alquran masih

bersifat global sehingga cukup bingung untuk memahami hukum yang


ada di alquran karena tidak ada penjelasannya di dalam nya bahkan cukup
berbahaya juga bagi orang awam jika langsung menelan mentah mentah
ayat alquran tanpa di dasari guru dan penjelasan para ulama ,untuk itulah
kita selaku umat islam perlu mempelari hadist karena dalam hadist
terdapat penjelasan penjelasan ayat alquran ,serta hadist juga sebagai
tata cara kita melakukan syariat yang langsung di contohkan rasul ,dan
para sahabatnya . Di sinilah peran dan kedudukan Hadits sebagai tabyin
atau penjelas dari Al-Quran atau bahkan menjadi sumber hukum sekunder
atau kedua_setelah Al-Quran
B.RUMUSAN MASALAH
1.pengertian hadist ?
2.pengertian sunah ?
3.pengertian atsar ?
4.kedudukan dan fungsi hadist ?
C .TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1.mengetahui pengertian hadist
2.mengetahui pengertian sunnah
3.pengertian atsar
4.kedudukan dan fungsi hadist

Bab II
PEMBAHASAN
1.PENGETIAN HADIST

1
Abu baqa berpendapat hadist adalah nama dari kata tahdist yang berarti
khobar kemudian dinamakan hadist ,pekataan /pekerjaan /pernyataan
yang di nisbatkan kepada nabi.
Telah berkata ibnu hajar dalam syarah bukhori

,yang dimaksud hadis

adalam segala sesuatu yang di sandarkan kepada nabi.


2.PENGERTIAN SUNNAH
,
, ,
, 2
Adapun sunnah dalam hukum asalnya tidaklah sama dengan hadist
,karena sunah mengikuti mana hadist secara bahasa

,adapun sunah

dikatakan pada perjalan yg bersifat keagamaan yg dilakukan nabi. Maka


apabila hadist dikatakan segala sesuatu yg memuat ucapan dan pekerjaa
nabi ,maka sunah lebih khusus dengan amal nabi.

1 Ulumul hadis wa mustholahihi hal 6


2 Id.at 8.

3.PENGERTIAN ATSAR3
Menurut bahasa berarti

bekas sesuatu ,menurut istilah kebayakan para

ulama mempunyai pengertian yang sama dengan hadis(khoba)


atsar lebih

,namun

umum ,baik itu dari slain nabi ,namun hadist(khobar) itu di

peruntukan untuk nabi saja,para fuqoha memakai istilah atsar untuk


perkataan perkataan ulama salaf,sahabat,tabiin dll.

4.Kedudukan Hadits dan fungsi dalam Islam

Al Sunnah atau al Hadits memiliki dua fungsi, yaitu sebagai;


a. Mubayyin.
Yaitu sebagai penjelas hal-hal yang disebutkan secara global dan
umum dalam al Quran.
Seperti; penjelasan tentang tatacara shalat, puasa, haji dsb.
dan mengecualikan hal-hal
yang umum dalam al Quran, seperti; Ahli Warits yang berhak
menerima warits. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam al Quran:
(44 )...........
kami telah menurunan peringatan (Al-Quran) kepada engkau (Muhammad) supaya kamu
menerangkan kepada segenap manusia tentang apa-apa yang diturunkan kepada mereka(QS.
An-Nahl 44).
3 Ulumul hadis 16
4 Mustholahah hadist pdf hal 1

b. Sumber Hukum tersendiri


As Sunnah sebagai sumber hukum tersendiri dalam hal-hal
tidak dibahas dalam al

yang

Quran baik secara global maupun terperinci,

seperti; hukum haramnya menikahi dengan


polygami

ponakan

dan

bibinya,

haramnya

binatang

yang

bertaring, bercakar dsb.


berdasarkan:
a. Al Quran:
Sebagaimana firman Allah SWT

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri
di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. (An Nisaa : 59)
----

D.

Fungsi - Fungsi Hadits dan Contoh - Contoh Kasus Serta Dalil5

Pendukungnya
Fungsi Hadits sebagai penjelas (bayan) terhadap al-quran ada 4 macam,
yaitu:
5 http://maulanatemaram.blogspot.co.id/2013/10/makalah-hadis-sebagai-ajaranislam.html

1.

Bayan Al-Taqrir

Bayan at-taqrir di sebut juga dengan bayan al-taqid dan bayan alisbat yaitumenetapkan dan memperkuat apa yang telah di terangkan
dalam al-quran. Fungsi hadits ini hanya memperkokoh isi kandungan alquran sekalipun dengan redaksi yang berbeda namun ditinjau dari
substansinya mempunyai makna yang sama. Untuk lebih jelasnya,
perhatikan contoh hadits yang di riwayatkan Muslim dari Ibnu Umar yang
berbunyi :
( )
Apabila kalian melihat (ruyah) bulan, maka berpuasalah, juga apabila
melihat (ruyah) itu maka berbukalah. (HR. Muslim)
Hadits ini mentaqrir (menetapkan) ayat al-Quran Surah. Al-Baqoroh : 185
yang berbunyi :






Maka barangsiapa yang mempersaksikan pada waktu itu bulan, hendaklah
ia berpuasa...
Karena ayat al-quran dan hadist diatas mempunyai makna yang sama
maka hadist tersebut berfungsi sebagai bayan taqrir, mempertegas apa
yang telah disebut dalam al-quran.

2.

Bayan Al-Tafsir

Bayan al-tafsir adalah fungsi hadits yang memberikan rincian dan tafsiran
terhadap ayat-ayat al-quran yang masih bersifat global (mujmal),
memberikan persyaratan atau batasan (taqyid) ayat-ayat al-quran yang

bersifat mutlak, dan mengkhususkan (takhshish) ayat al-quran yang masih


bersifat umum.
Diantara contoh tentang ayat-ayat al-quran yang masih mujmal adalah
perintah mengerjakan sholat. Banyak sekali ayat-ayat terkait perintah
kewajiban sholat dalam al-Quran. Salah satunya sebagaimana yang
termaktub dalam QS. Al-Baqoroh ayat : 43

dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat, dan rukulah beserta orang-orang
yang ruku.
Ayat tersebut menjelaskan tentang kewajiban sholat tetapi tidak dirinci
atau dijelaskan bagaimana operasionalnya, berapa rokaatnya, serta apa
yang harus dibaca dalam setiap gerakan sholat. Kemudian Rasulullah
memperagakan bagaimana mendirikan sholat yang baik dan benar. Hingga
beliau bersabda,
( )
Shalatlah sebagaimana engkau melihat aku shalat. (HR.Bukhori.)
Sedangkan contoh hadits yang membatasi (taqyid) ayat-ayat al-quran
yang bersifat mutlak adalah seperti sabda rasullullah,

Rasullullah didatangi seseorang dengan membawa pencuri, maka beliau
memotong tangan pencuri dari pergelangan tangan.
Hadits ini men-taqyid QS.Almaidah : 58 yang berbunyi :

Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan


keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan, dan
sebagai siksaan dari Allah sesungguhnya Allah maha Mulia dan Maha
Bijaksana.
Dalam ayat diatas belum ditentukan batasan untuk memotong tangannya.
Bisa jadi dipotong sampai pergelangan tangan saja, atau sampai siku-siku,
atau bahkan dipotong hingga pangkal lengan karena semuanya itu
termasuk dalam kategori tangan. Akan tetapi, dari hadist nabi tersebut,
kita dapat mengetahui ketetapan hukumnya secara pasti yaitu memotong
tangan pencuri dari pergelangan tangan.
Sedangkan contoh hadits yang berfungsi untuk mentakhshish keumuman
ayat-ayat al-Quran, adalah :
)
( Nabi SAW bersabda : tidaklah seorang muslim mewarisi dari
orang kafir , begitu juga kafir tidak mewarisi dari orang muslim.
Hadits tersebut mentakhshish keumuman ayat :
( 11 : )
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anakanakmu. Yaitu: bahagian anak laki-laki sama dengan bahagian anak
perempuan. (QS. An- Nisa : 11)

3.

Bayan At-Tasyri

Bayan at-Tasyri adalah mewujudkan suatu hukum atau ajaran-ajaran yang


tidak didapati dalam al-Quran , atau dalam al-quran hanya terdapat pokokpokoknya saja. Seperti contoh berikut:


( )
Bahwasahnya Rasulullah telah mewajibkan zakat fitroh kepada umat islam
pada bulan ramadhan satu sukat (sha) kurma atau gandum untuk setiap
orang, baik merdeka atau hamba, laki-laki atau perempuam muslim.
(HR. Muslim).
Hadits Rasulullah yang termasuk bayan al-tasyri ini, wajib diamalkan,
sebagaimana mengamalkan hadits-hadits lainnya.
Namun demikian, sebagian ulama membantah bahwa sunnah dapat
membentuk hukum baru yang tidak disebutkan dalam al-Quran. Karena
menurut mereka, sunnah tidak dapat berdiri sendiri dalam menetapkan
hukum baru

4.

Bayan Al-Nasakh

Nasakh menurut bahasa berarti (membatalkan dan menghilangkan), oleh


para ahli Ushul Fiqih diartikan dengan: Penghapusan hukum Syar'i dengan
suatu dalil syar'i yang datang kemudian.
Dalam menasakh al-Quran dengan sunah/hadist ini terdapat dua macam
pendapat di antara para ahli Ushul tentang boleh tidaknya. Pendapat
pertama menyatakan, menasakh Alquran dengan Sunah diperkenankan,
asalkan dengan Sunah Mutawatir atau Sunah Masyhur, bukan sunah Ahad.
Sedang pendapat kedua menyatakan, menasakh Alquran dengan Sunah
tidak dibolehkan, karena derajat al-quran lebih tinggi dari pada Sunah.
Padahal syarat nasikh itu adalah yang lebih tinggi derajatnya atau
sepadan.
Contoh hadist yang berfungsi sebagai bayan al-naskh :


Tidak ada wasiat bagi ahli waris.
Hadist ini menaskh firman Allah :

(180 : )
Diwajibkan atas kamu, apabila seseorang diantara kamu kedatangan
(tanda-tanda) maut, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiat
untuk ibu bapa dan karib kerabatnya secara maruf (ini adalah kewajiban
atas orang-orang yang bertaqwa. (QS. Al-Baqoroh : 180).
BAB 111
PENUTUP /saran
a. Dari penjelasan di atas kami simpulkan bahwa
Pengertian hadis : ucapan ,pebuatan ,pernyataan yang dinisbatkan
kepada nabi
Sunnah : ucapan perbuatan peryataan nabi namun lebih dikhususkan
pada amaliah nabi
Atsar : para ulama mempunyai pengertian yang sama dengan
hadis(khobar) ,namun atsar lebih umum ,baik itu dari slain nabi ,namun
hadist(khobar) itu di peruntukan untuk nabi saja,para fuqoha memakai
istilah atsar untuk perkataan perkataan ulama salaf,sahabat,tabiin
b.setelah mempelajari pengertian hadis dan kedudukan serta fungsi hadis
tidak lagi ada yang menafsiri alquran secara mentah mentah tanpa
memakai tafsir dan hadis .

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad.Muhammad.2000.Ulumul Hadist.Bandung:Pustaka setia
http://maulanatemaram.blogspot.co.id/2013/10/makalah-hadis-sebagai-ajaranislam.html diakses tgl 29
http://alhikmah.ac.id/wp-content/uploads/2011/06/Musthalah-Hadits.pdf diakses
tgl 29
Subhi .2000.Membahas Ilmu-Ilmu Hadis .Jakarta: Pustaka Firdaus

Vous aimerez peut-être aussi