Peningkatan kualitas dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya.
Sebagai contoh, jika
pengerjaan ulang berkurang karena menurunya unit produk cacat, maka lebih sedikit tenaga kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama. Penurunan jumlah unit cacat memperbaiki kualitas, sedangkan pengurangan jumlah input yang digunakan meningkatkan produktivitas. Karena sebagian besar peningkatan kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang digunakan untuk memproduksi dan menjual output perusahaan, peningkatan kualitas akan meningkatkan produktivitas. Jadi, peningkatan kualitas secara umum akan tercemin pada ukuran-ukuran produktivitas. Namun, ada juga cara-cara lain untuk meningkatkan produktivitas. Sebuah perusahaan mungkin saja memproduksi barang dengan sedikit atau tanpa cacat, tetapi masih menjalankan proses yang tidak efisien. Sebagai contoh, ada barang yang melewati dua proses yang masing-masing membutuhkan waktu lima menit ( anggaplah barang tersebut di produksi tanpa cacat). Jadi, untuk memproduksi satu unit dibutuhkan waktu 10 menit untuk memalui kedua proses tersebut. Saat ini, jumlah yang diproduksi dalam tiap batch produksi adalah 1.200 unit. Proses 1 memproduksi 1.200 unit. Selanjutnya. Batch produksi tersebut dipindahkan ke lokasi lainnya untuk menjalani proses kedua. Jadi, untuk setiap proses dibutuhkan 6.000 menit atau 100 jam. Total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1.200 unit adalah 200 jam ( 100 jam untuk setiap proses) ditambah waktu pengiriman dari proses 1 ke proses 2; anggaplah 15 menit. Dengan mendisain ulang proses manufaktur, efisiensi dapat diperbaiki misalkan, lokasi proses 2 berada cukup dekat dengan lokasi proses 1 sehingga segera setelah 1 unit diselesaikan pada proses 1, unit tersebut langsung di masukan ke proses 2. Dengan cara ini, proses 1 dan 2 dapat berjalan bersamaan. Proses 2 tidak lagi menunggu sampai selesainya produksi 1.200 unit ditambah waktu pengiriman sebelum ia dapat mulai beroperasi. Sekarang, total waktu memproduksi 1.200 unit menjadi 6.000 menit ditambah waktu pengiriman unit pertama (5menit). Jadi, waktu produksi 1.200 unit telah berkurang dari 200 jam 15 menit menjadi 100 jam 5 menit. Hasilnya adalah lebih banyak output yang diproduksi dengan lebih sedikit input (dalam hal ini, waktu) Jadi tingkat produktivitas dapat dijadikan sebagai acuan dalam menilai activity improvement. Sehingga dapat menimbulkan efisiensi input dan dapat mengoptimalisasikan hasil output didalam suatu perusahaan. I NGR MD ADITYA WIARA P 1006205079