Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SKRIPSI
VERTIEN WIKATRIANA
02. 40. 0157
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2007
Perpustakaan Unika
SKRIPSI
VERTIEN WIKATRIANA
02. 40. 0157
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2007
Perpustakaan Unika
Mengesahkan
Fakultas Psikologi
Universitas Katolik Soegijapranata
Dekan,
Dewan Penguji :
TTD
Perpustakaan Unika
PERSEMBAHAN
Perpustakaan Unika
MOTTO
---- @ @ @ ----
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
semangatnya..Galih
cowok
yang
pendiem
tapi
Perpustakaan Unika
12. Teman-teman KKN-ku cah Kumpulrejo. Mas Aryo, Lili, Indra, Adette,
Retha, Fandy, Koh Budi. Makasih atas suka duka di Kumpulrejo selama
sebulan.banyak kenangan indah yang telah kita lalui bersama.
13. Teman-teman kosku Indit, Mbak Anik, Mbak Eli yang juga selalu
mendorong penulis untuk tetap semangat dalam menyelesaikan skripsi
dan terima kasih telah memberikan kenangan indah.
14. Semua teman-teman angkatan 2002 yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu.
15. Untuk semua karyawan Tata Usaha Fakultas Psikologi yang sudah
membantu penulis dalam proses pengurusan administrasi.
Dengan terwujudnya skripsi ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih, dengan harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan memnuhi
persyaratan yang telah ditentukan.
Penulis
Perpustakaan Unika
DAFTAR ISI
....
iii
Halaman Persembahan ..
iv
Halaman Motto
.. v
..
Daftar Isi
Daftar Tabel ..
Daftar Lampiran
ii
vi
ix
xii
xiii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penelitian
... 8
C. Manfaat Penelitian
. 8
......
4. Gejala-gejala kecemasan
B. Kepercayaan Diri
9
14
.. 18
20
23
Perpustakaan Unika
. 23
25
28
33
34
34
34
35
C. Subyek Penelitian .
35
1. Populasi .
35
2. Teknik Sampling
36
D. Metode penelitian ..
36
39
1. Validitas .
39
2. Reliabilitas ....
41
42
43
B. Persiapan Penelitian ..
44
44
2. Perijinan Penelitian
47
47
Perpustakaan Unika
48
51
54
1. Uji Asumsi
54
2. Uji Hipotesis .
55
B. Pembahasan .
56
BAB VI :PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran ...
.... 63
64
DAFTAR PUSTAKA .
65
LAMPIRAN
67
Perpustakaan Unika
DAFTAR TABEL
Hal
. 39
47
.... 51
52
Perpustakaan Unika
DAFTAR LAMPIRAN
L A M P I R A N
64
......
65
66
.......
67
68
69
..
70
71
72
75
77
.. 78
80
.. 81
82
.. 83
Perpustakaan Unika
BAB I
PENDAHULUAN
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
terhadap berbagai macam pola kehidupan yang baru. Pola hidup yang baru
tersebut menuntut adanya perubahan, sehingga pada usia dewasa orang mulai
harus memikirkan masa depan dengan lebih serius. Perencanaan tentang
masa depan pada usia dewasa ini lebih banyak berkaitan dengan masalah
karir dan perkawainan.
Mengingat berbagai tantangan masa depan yang sebentar lagi
dihadapinya, mahasiswi pada semester-semester akhir seringkali mengalami
berbagai perasaan yang bercampur aduk antara kegembiraan bahwa sebentar
lagi kuliahnya akan selesai dan lulus dengan kegelisahan bahkan kecemasan
akan kemampuannya untuk mendapatkan pekerjaan dan jodoh yang
diharapkannya. Berbagai perasaan ini biasanya timbul silih berganti di selasela kesibukan menyusun skripsi.
Pada semester-semester akhir ini biasanya sebagian besar para
mahasiswi sudah berpasang-pasangan bahkan ada yang sudah berpacaran
serius, bertunangan bahkan ada yang sudah menikah dan punya anak. Namun
ada pula mahasiswi yang belum punya pacar atau bahkan belum pernah
berpacaran sama sekali. Banyak sindiran seperti sudah tua masih sendiri,
belum punya pacar, belum menikah dan tidak laku. Sindiran seperti itulah
yang sering terlontar yang ditujukan terhadap orang-orang yang telah cukup
umur untuk menikah namun belum juga punya pacar. Ada yang
menunjukkan rasa iba, namun lebih banyak yang menyakitkan, terlebih
terhadap para perempuan.
barangkali bukan merupakan hal yang luar biasa, tetapi akan lain ceritanya
bila hal itu terjadi pada mahasiswa perempuan. Bagi seorang perempuan usia
Perpustakaan Unika
membangun
rumah
tangga
dan
hidup
berbahagia
bersama
pasangannya.
Dari
melatarbelakangi
berbagai
kasus,
orang-orang
setidaknya
yang
belum
ada
punya
tiga
faktor
pacar.
yang
Pertama,
Perpustakaan Unika
yang
Perpustakaan Unika
yang
memungkinkan
remaja
menunjukkan
kemampuannya.
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
kepercayaan diri dengan kecemasan belum mendapat pasangan pada
mahasiswi semester akhir.
C. Manfaat Penelitian.
1. Manfaat Teoritis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan psikologi
khususnya pada bidang psikologi perkembangan, tentang kecemasan
akan sulitnya mendapatkan pasangan pada mahasiswa semester akhir.
2. Manfaat Praktis.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi kecemasan
mahasiswi semester akhir yang belum mendapat pasangan yang diprediksi
tinggi rendahnya oleh kepercayaan diri.
Perpustakaan Unika
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
diungkapkan
oleh
beberapa
ahli
psikologi
tersebut merupakan salah satu tugas perkembangan pada masa dewasa awal
disamping tugas-tugas perkembangan lainnya yang harus dijalani.
Salim & Salim (dalam Pujianto, 2006, h. 12) mengatakan bahwa
mahasiswa adalah seseorang yang terdaftar menjalani pendidikan
perguruan tinggi. Monks, dkk (1994, h. 53) menambahkan mahasiswa
merupakan sebutan yang diberikan kepada pemuda atau pemudi yang
sedang menempuh pendidikan diperguruan tinggi. Pada umumnya berusia
antara 18 tahun keatas dan termasuk dalam kelompok remaja akhir dan
dewasa awal.
Meichati (1983, h.7) secara lebih rinci mengatakan bahwa
mahasiswa adalah salah satu golongan dari lapisan kedewasaan yang oleh
suatu hal memperoleh kesempatan untuk lebih menyelami lapangan
hidupnya melalui perguruan tinggi.
Disisi lain Kartono (1985, h. 7,9) menambahkan bahwa masa
mahasiswa sebenarnya tidak dapat sepenuhnya disebut masa remaja, tetapi
masa ini tetap merupakan masa penuh tantangan dan kesukaran, masa yang
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
terhadap
perbuatannya.
Dapat
pula
dikatakan
bahwa
tugas-tugas
Perpustakaan Unika
Dalam kondisi seperti ini tentu akan lebih sulit lagi bagi mereka
untuk mendapatkan pasangan. Pikiran-pikiran semacam ini dapat membuat
mahasiswi tingkat akhir menjadi cemas. Selama ini, ketika masih kuliah
saja sudah kesulitan mendapatkan pasangan, apalagi kelak ketika sudah
selesai kuliah dan bekerja.
Berdasarkan
uraian
tersebut
diatas,
kecemasan
belum
Perpustakaan Unika
hal yang tidak dapat diterima, misalnya pikiran, perasaan, keinginan dan
dorongan.
Menurut Daradjat (1982, h. 28) factor-faktor lain yang dapat
menimbulkan kecemasan adalah karena tidak terpenuhinya keinginankeinginan seksual, merasa minder, pengaruh pendidikan waktu kecil,
frustrasi akibat tidak tercapainya tujuan yang diinginkan, baik materiil
maupun sosial. Priest (1987, h.28) mengatakan bahwa sumber-sumber
umum dari kecemasan adalah pergaulan, kesehatan, kehamilan, menuju
usia dewasa, kegoncangan rumah tangga, pekerjaan, kenaikan pangkat,
kesulitan keuangan, ujian dan problem-problem lain dalam kehidupan.
Selain faktor-faktor diatas ada beberapa faktor lain penyebab
timbulnya kecemasan, yaitu :
a. Konflik, Rayburn (dalam pujianto, 2006, h. 18) menyatakan bahwa
kecemasan secara umum disebabkan oleh stress dalam kehidupan yang
berhubungan dengan konflik pribadi atau krisis keuangan yang
kemudian menjadi problem.
b. Pengalaman yang tidak menyenangkan.
Freud menyatakan bahwa kecemasan timbul karena pengalaman yang
tidak
menyenangkan
maupun
isyarat
pada
organisme
untuk
Perpustakaan Unika
memiliki
kepribadian
introvert,
sehingga
sering
kali
Perpustakaan Unika
3. Macam-macam Kecemasan
Freud (dalam Herlina, 2005, h. 20) membedakan 3 macam
kecemasan yakni kecemasan realitas, kecemasan neurotik dan kecemasan
moral. Dari ketiga tipe kecemasan itu yang paling pokok adalah kecemasan
realitas atau takut akan bahaya nyata di dunia luar. Kedua tipe kecemasan
lain berasal dari kecemasan realitas. Kecemasan neurotik adalah rasa takut
jangan-jangan insting akan lepas dari kendali dan menyebabkan sang
Perpustakaan Unika
mengalami
konflik-konflik
emosional
yang
serius
dan
kronis
Perpustakaan Unika
a. State Anxiety, adalah reaksi emosi sementara yang timbul pada situasi
tertentu, yang dirasakan sebagai suatu ancaman. State Anxiety beragam
dalam hal intensitasnya dan waktu. Keadaan ini ditentukan oleh
perasaan ketegangan yang subyektif.
b. Trait Anxiety, menunjukkan pada ciri atau sifat seseorang yang cukup
stabil yang mengarahkan seseorang untuk menginterpretasikan suatu
keadaan sebagai suatu ancaman yang disebut dengan Anxiety Proneness
atau kecenderungan akan kecemasan. Orang tersebut cenderung untuk
merasakan berbagai macam keadaan yang membahayakan atau
mengancam dan cederung untuk menanggapi dengan reaksi kecemasan.
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
terdapat beberapa macam kecemasan yang terdiri dari kecemasan realitas,
neurotic, moral, psikotis, state anxiety dan trait anxiety. Bentuk kecemasan
yang dialami oleh mahasiswi semester akhir akan sulitnya mendapat
pasangan termasuk dalam kecemasan jenis state anxiety, keadaan ini
ditentukan oleh perasaan ketegangan yang subyektif.
4. Gejala-gejala Kecemasan
Daradjat ( 1982, h. 29 ) menerangkan gejala-gejala kecemasan
sering ditandai dengan munculnya gejala-gejala baik yang bersifat fisik
maupun yang bersifat mental. Gejala-gejala tersebut meliputi :
a. Bersifat fisik : ujung-ujung jari terasa dingin, pencernaan menjadi tidak
teratur, detak jantung bertambah cepat, keringat bercucuran, tidur tidak
nyenyak, nafsu makan, sesak nafas.
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
makan hilang lamban, pingsan dan sesak nafas. Serta yang bersifat psikis
meliputi adanya rasa takut, perasaan akan ditimpa bahaya, tidak mampu
memusatkan perhatian, perasaan bingung, takut akan kegagalan serta
keadaan emosi yang labil, jantung berdebar, tidak berdaya, ketegangan,
rasa was-was, mudah tersinggung, minder, serba salah, rasa rendah diri,
hilangnya rasa percaya diri dan tidak tentram.
B. Kepercayaan Diri.
1. Perngertian kepercayaan diri
Kepercayaan diri merupakan aspek psikis yang berasal dari
dalam diri seseorang. Kepercayaan diri bukan merupakan bawaan
melainkan sesuatu yang dipelajari. Menurut Wulandari (dalam Pujianto,
2006, h. 24) percaya adalah mempercayai, yakin artinya bila individu
percaya pada orang lain, individu kemudian akan mempercayakan rahasiarahasia pribadi pada orang tertsebut. Begitu pula bila individu percaya diri
berarti harus bisa mempercayai dirinya sendiri.
Hal lain diungkapkan oleh Hakim (2002, h.6) yang menyatakan
bahwa rasa percaya diri tidak muncul begitu saja pada diri seseorang,
namun melalui proses tertentu didalam pribadi seseorang sehingga
terjadilah pembentukan rasa percaya diri. Ahli jiwa yang sangat terkenal,
Alfred Adler mencurahkan hidupnya pada penyelidikan tentang rasa rendah
diri. Ia mengatakan bahwa kebutuhan manusia yang paling penting adalah
kebutuhan akan kepercayaan pada diri sendiri dan rasa superioritas
(Sujanto dkk, 1986, h.160).
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
dan pada tahap selanjutnya lebih siap menghadapi atau menerima resiko
jika tindakan yang dilakukan tidak berhasil.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sobur (dalam Pujianto,
2006, h. 25 ) bahwa individu yang memiliki kepercayaan diri adalah
individu yang berani menghadapi resiko dan bertanggung jawab atas
kemungkinan kegagalan dari tindakan yang dilakukannya.
Kurangnya kepercayaan pada diri sendiri juga akan membuat
seseorang menjadi pemalu, ia akan merasa bahwa pada dirinya banyak
terdapat kekurangan-kekurangan. Kartono (1985, h. 35) mengatakan bahwa
orang-orang yang kurang percaya pada dirinya akan mengalami
kegugupan, cemas, merasa kurang atau tidak yakin akan kemampuan
sendiri atau bertindak terlalu hati-hati dan takut berbuat sesuatu.
Individu yang mempunyai kepercayaan diri adalah individu
yang mampu mengatasi segala masalah yang dihadapi dengan rasa optimis
dan tidak mudah putus asa, segala tindakannya dilakukan dengan rasa
tanggung jawab dan tidak tergantung pada orang lain. Individu tersebut
berani menghadapi resiko yang terjadi seandainya apa yang diinginkan
tidak tercapai.
Dari pendapat tokoh tersebut diatas ciri-ciri individu yang
mempunyai kepercayaan diri, pendapat dari Anthony dan Lauster yang
paling mendekati. Menurut Anthony, ciri-ciri individu yang mempunyai
kepercayaan diri adalah memiliki harapan yang positif, tidak mudah putus
asa, memiliki sikap mandiri, mampu berkomunikasi dengan baik.
Perpustakaan Unika
(Dariyo,
2003)
mengemukakan
tugas-tugas
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
satunya adalah disebabkan oleh pribadi mereka sendiri. Pada saat kondisi
tersebut terus menghantui atau mengancam individu maka individu tersebut
akan mengalami kecemasan dan jika kecemasan timbul biasanya individu
akan melakukan sesuatu supaya ketegangan dapat dihilangkan, mungkin dia
akan lari dari tempat yang menimbulkan kecemasan itu. Apabila individu
tidak dapat menguasai kecemasan dengan jalan dan cara yang rasional, maka
dia akan menghadapinya dengan jalan yang tidak rasional.
Bila individu merasa yakin akan kemampuannya maka tidak
akan merasa cemas dalam menghadapi apapun yang akan terjadi dan bila
individu merasa yakin akan kemampuannya maka akan selalu tenang dalam
menghadapi apapun yang akan terjadi. Dalam hal ini seorang mahasiswi
yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan merasa yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya, tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan,
berani mencoba hal-hal baru, bertanggung jawab, mampu mengendalikan
kecemasannya karena dengan kepercayaan diri yang dimilikinya itu,
mahasiswi tersebut akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan segala
situasi dan tidak perlu tergantung orang lain.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah
kepercayaan diri. Bila seseorang merasa yakin akan kemampuannya maka ia
tidak akan cemas menghadapi apapun yang akan terjadi dan sebaliknya bila
seseorang merasa tidak yakin akan kemampuannya maka ia akan selalu
cemas dalam menghadapi apapun yang akan terjadi. Demikian pula pada
mahasiswi tingkat akhir, bila ia memiliki rasa percaya diri maka ia tidak akan
cemas bila belum mendapat pasangan. Seorang mahasiswi yang memiliki
Perpustakaan Unika
kepercayaan diri yang tinggi akan merasa yakin dengan kemampuan yang
dimilikinya, tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan, berani mencoba
hal-hal baru, bertanggung jawab, mampu mengendalikan kecemasannya
karena dengan kepercayaan diri yang dimilikinya itu, mahasiswi tersebut
akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan segala situasi dan tidak perlu
tergantung orang lain. Sebaliknya bila ia tidak memiliki rasa percaya diri
maka ia akan cemas bila belum mendapat pasangan.
Berdasarkan uraian diatas, menyatakan bahwa kepercayaan diri
mempengaruhi kecemasan akan sulit atau tidaknya
mahasiswi
untuk
D. Hipotesis.
Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan adalah
: ada hubungan negatif antara kepercayaan diri dengan kecemasan belum
mendapat pasangan pada mahasiswi tingkat akhir. Semakin tinggi
kepercayaan diri pada mahasiswi maka semakin rendah kecemasan yang
dialaminya. Sebaliknya semakin rendah kepercayaan diri pada mahasiswi
maka semakin tinggi kecemasan yang dialami.
Perpustakaan Unika
BAB III
METODE PENELITIAN
: Kepercayaan Diri.
B. Definisi Operasional.
Untuk mempermudah jalannya penelitian, perlu ditentukan batas
operesional variabel-variabel dalam penelitian ini :
kecemasan yang disusun oleh peneliti berdasarkan gejala fisik dan gejala
psikologis dari kecemasan. Semakin tinggi skor yang diperoleh berarti
semakin tinggi kecemasan yang dirasakan dan sebaliknya.
Perpustakaan Unika
2. Kepercayaan Diri.
Kepercayaan diri adalah suatu sikap atau perasaan yakin atas
kemampuan sendiri sehingga individu dapat memilih hal-hal yang
disukainya, tidak terlalu cemas dalam melakukan tindakan-tindakannya
dan bertanggung jawab atas perbuatan-perbuatannya. Tinggi rendahnya
kepercayaan diri diukur dengan menggunakan skala yang disusun oleh
peneliti berdasarkan ciri-cirinya yaitu memiliki harapan yang positif, tidak
mudah putus asa, memiliki sikap mandiri, mampu berkomunikasi dengan
baik, bertanggung jawab, toleran, ambisi dan optimis. Semakin tinggi skor
yang diperoleh berarti semakin tinggi kepercayaan diri individu tersebut
dan sebaliknya.
C. Subyek Penelitian.
1. Populasi.
Menurut Arikunto (2002, h.108) populasi adalah keseluruhan subyek
peneliti. Sedangkan menurut Hadi (2000, h. 72) mengatakan populasi
adalah sejumlah individu yang akan menjadi sasaran generalisasi dari
sample penelitian. Populasi ini kemudian diambil contoh atau sample yang
diharapkan dapat mewakili populasi. Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah mahasiswi Universitas Katolik Soegijapranata
Semarang yang berusia 21 tahun ke atas, yang sedang mengambil skripsi
dan belum pernah mendapat pasangan.
Perpustakaan Unika
2. Teknik sampling.
Arikunto (2002, h.109) mengatakan sample merupakan bagian dari
populasi. Sample dalam penelitian ini adalah sebagian populasi yang
dipilih sebagai subyek penelitian. Pengambilan sample dalam penelitian ini
menggunakan Teknik Snow ball. Moleong (2002, h. 10) mengatakan Snow
Ball yaitu sampel yang diambil berdasarkan atas informasi secara estafat
dari informan yang mengetahui karakteristik subyek penelitian.
D. Metode penelitian.
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data
yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah metode skala. Menurut
Suryabrata (1993, h. 15-16) skala adalah suatu metode yang menggunakan
daftar pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab dan dikerjakan oleh
sejumlah subyek dan berdasarkan atas jawaban atau daftar isian itu peneliti
mengambil
kesimpulan
mengenai
subyek
yang
diteliti.
Untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini digunakan dua macam skala yaitu :
1. Skala Kecemasan.
Skala kecemasan belum mendapat pasangan pada mahasiswi
semester akhir disusun berdasarkan atas gejala-gejala kecemasan yaitu :
a. Gejala fisik.
Meliputi ujung jari dan tangan terasa dingin, pencernaan menjadi tidak
teratur, detak jantung menjadi bertambah cepat, muntah-muntah, mulut
menjadi kering, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak (gangguan
tidur), mematah-matahkan jari tangan, otot tegang, diare ringan, sering
Perpustakaan Unika
buang air kecil, kepala pusing, keluarnya keringat dingin, nafsu makan
hilang, lamban, pingsan dan sesak nafas.
b. Gejala psikis.
Meliputi adanya rasa takut, perasaan akan ditimpa bahaya, tidak mampu
memusatkan perhatian, perasaan bingung, takut akan kegagalan serta
keadaan emosi yang labil, jantung berdebar, tidak berdaya, ketegangan,
rasa was-was, mudah tersinggung, minder, serba salah, rasa rendah diri,
hilangnya rasa percaya diri dan tidak tentram.
Skala ini terdiri item favorable dan unfavorabel, tiap item disajikan
enam pilihan jawaban. Pada item favorabel nilai tertinggi ada pada pilihan :
SS (sangat sesuai) mendapat skor 4, S (sesuai) mendapat skor 3, TS (Tidak
Sesuai) mendapat skor 2, STS (sangat tidak sesuai) mendapat skor 1.
Sebaliknya pada item unfavorabel nilai tertinggi ada pada STS (Sangat
Tidak Sesuai) mendapat skor 4, TS (Tidak Sesuai) mendapat skor 3, S
(sesuai) mendapat skor 2, SS (sangat sesuai) mendapat skor 1.
Tabel 1
Blue print Skala kecemasan belum mendapat pasangan
Gejala
Fisik
Psikis
Jumlah
Favorabel
8
8
16
Unfavorabel
8
8
16
Jumlah
16
16
32
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Favorabel
Unfavorabel Jumlah
2
2
2
2
2
2
2
16
2
2
2
2
2
2
2
16
4
4
4
4
4
4
4
32
Perpustakaan Unika
rXY =
N . XY ( X )( Y )
{N ( X ) ( X ) }{N ( Y ) ( Y ) }
2
Keterangan :
rXY = Koefisiensi korelasi antara skor item dengan skor total.
N
= Banyaknya subyek.
X = Jumlah nilai item.
Y = Jumlah nilai total.
XY = Hasil kali antara skor item dengan skor total.
X 2 = Jumlah kuadrat skor item.
Y 2 = Jumlah kuadrat skor total.
Menurut Hadi (1996, h. 81) koefisiensi korelasi yang diperoleh
dari hasil perhitungan tersebut masih perlu dikoreksi lagi, untuk
mendapatkan skor murni untuk mengurangi over estimate (kelebihan
bobot) yang dapat menyebabkan angka korelasi yang diperoleh menjadi
besar. Untuk mengkoreksi korelasi yang kelebihan bobot tersebut
digunakan korelasi Part Whole dengan rumus sebagai berikut :
r pq =
(SD
(r ).(SD )(. SD )
) + (SD ) 2(r ).(SD ).(SD )
xy
xy
Keterangan :
rpq = Koefisien korelasi sesudah dikorelasi.
rXY = Koefisien korelasi sebelum dikorelasi.
SD y = Standar deviasi skor item.
SD x = Standar deviasi skor total.
Perpustakaan Unika
2. Realibilitas.
Alat
ukur
dikatakan
reliabel,
jika
alat
ukur
tersebut
menghasilkan suatu hasil yang relatif sama jika beberapa kali diberikan
kepada kelompok subyek dalam rentang waktu yang
berbeda (Azwar,
1997, h.4).
Pengujian reliabilitas skala uji coba dalam penelitian ini dihitung
dengan menggunakan formula Alpha dengan rumus sebagai berikut
(Azwar, 1997, h.78) :
2
k sj
=
1 2
k 1
s X
Keterangan :
= Koefisien Alpha.
k = Banyaknya item.
s 2j = Varian belahan j ; j = 1,2,...k
s X2
Perpustakaan Unika
rXY =
N . XY ( X )( Y )
{N ( X ) ( X ) }{N ( Y ) ( Y ) }
2
Keterangan :
rXY
= Koefisien korelasi antara kepercayaan diri dengan kecemasan
belum mendapat pasangan..
N
= Banyaknya subyek.
X
= Kepercayaan diri.
Y
= Kecemasan belum mendapat pasangan.
X
= Jumlah skor kepercayaan diri.
Y
= Jumlah skor kecemasan belum mendapat pasangan.
XY = Jumlah perkalian antara kepercayaan diri dengan kecemasan
belum mendapat pasangan.
Perpustakaan Unika
BAB IV
PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
Perguruan
Tinggi
Swasta
Wilayah
Jawa
Tengah
Perpustakaan Unika
B. Persiapan Penelitian.
Perpustakaan Unika
No. Item
Favorable
Unfavorable
1, 2, 9, 10, 17, 3, 4, 11, 12,
18, 25, 26
19. 20, 27, 28
5, 6, 13, 14, 21, 7, 8, 15, 16, 23,
22, 29, 30
24, 31, 32
16
16
Total
16
16
32
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Tabel 4
Sebaran item skala Kepercayaan diri
Ciri-ciri
Memiliki harapan yang positif.
Tidak mudah putus asa.
Sikap mandiri.
Mampu berkomunikasi.
Bertanggung jawab.
Toleran.
Ambisi.
Optimis.
Jumlah
No. Item
Jumlah
Favorable Unfavorable
1,2
31,32
4
13,14
3,4
4
25,26
15,16
4
5,6
23,24
4
17,18
7,8
4
9,10
19,20
4
29,30
11,12
4
21,22
27,28
4
16
16
32
2. Perijinan Penelitian
Untuk
melakukan
penelitian
di
Universitas
Katolik
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
0,898. Adapun rincian item valid dan gugur pada skala kecemasan belum
mendapat pasangan dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5
Sebaran item valid dan gugur skala Kecemasan belum
mendapat pasangan
No. Item
Jumlah
Gejala
Favorable
Unfavorable
Fisik
1, 2, 9, 10, 17, 18, 3, 4, 11, 12,
15
25, (26)
19. 20, 27, 28
Psikis
5, 6, 13, 14, 21, 22, 7, 8, 15, 16, 24,
15
29, 30
(23), 31, 32
15
15
30
Jumlah item valid
Keterangan : Dengan tanda () = No item gugur
Tanpa tanda () = No item valid
Uji reliabilitas dari alat ukur dilakukan dengan menggunakan
teknik Alpha Cronbach. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan
program Statistical Packages for Social Science (SPSS) versi 13.0. Uji
reliabilitas ini dilakukan berdasarkan atas item valid. Hasil uji realibilitas
skala kecemasan belum mendapat pasangan adalah 0,967 yang berarti
reliabel. Hasil perhitungan lengkap dilihat pada lampiran B.1.
Perpustakaan Unika
Tabel 6
Sebaran item valid dan gugur skala Kepercayaan diri
Aspek
No. Item
Jumlah
Favorable Unfavorable
4
3
3
4
3
2
4
3
25
C. Pelaksanaan Penelitian
Perpustakaan Unika
Tabel 7
Sebaran item skala Kecemasan belum
mendapat pasangan untuk penelitian
No. Item
Jumlah
Favorable
Unfavorable
1, 2, 9, 10, 17, 18, 3, 4, 11, 12,
15
24 (25)
19. 20, 25 (27),
26 (28)
Psikis
5, 6, 13, 14, 21, 22, 7, 8, 15, 16, 23
15
27 (29), 28 (30)
(24), 29 (31),
30 (32)
Jumlah item valid
15
15
30
Keterangan : Dengan tanda () = No item lama
Tanpa tanda () = No item baru
Gejala
Fisik
Perpustakaan Unika
Tabel 8
Sebaran item skala Kepercayaan diri untuk penelitian
Aspek
Memiliki harapan yang
positif.
Tidak mudah putus asa.
Sikap mandiri.
Mampu berkomunikasi.
Bertanggung jawab.
Toleran.
Ambisi.
Optimis.
Jumlah Item Valid
No. Item
Jumlah
Favorable Unfavorable
24 (31),25
1,2
4
(32)
8 (13),11
4
3
(14)
18(25),
14 (15),
3
21(26)
3 (5),6
19 (23)
4
12(17),13
5 (8)
3
(18)
7 (10)
15 (19)
2
22(29),23
9 (11),10 (12)
4
(30)
16(21),17
20 (27)
3
(22)
15
10
25
mendapatkan
subyek
peneliti
sedikit
mengalami
hambatan karena peneliti tidak tahu mana yang belum memiliki pacar dan
mana yang sudah dan mana yang sedang mengambil skripsi dan mana yang
Perpustakaan Unika
belum. Tapi ada teman-teman dari beberapa fakultas yang mau membantu
memberikan informasi siapa saja yang termasuk dalam syarat subyek
penelitian. Namun ada beberapa yang menggunakan pengalaman peneliti
dalam mendapatkan subyek. Proses pengisian skalanya dengan cara
menyebarkan pada subyek tersebut dibeberapa tempat antara lain dikantin,
di perpustakaan universitas dan digedung fakultas subyek. Peneliti meminta
untuk mengisinya ditempat atau tidak dibawa pulang. Setelah subyek selesai
mengisi, peneliti mengambil kembali skala tersebut namun ada beberapa
subyek yang mengembalikan sendiri pada peneliti.
Dari 50 skala yang disebar tersebut diperoleh 30 skala yang
memenuhi persyaratan. Sedangkan 20 skala yang lain tidak dipakai untuk
data penelitian karena tidak memenuhi syarat subyek penelitian. Skala yang
tidak dipakai tersebut karena ada 8 subyek yang sudah memiliki pacar, 9
subyek sudah pernah punya pacar dan 3 subyek belum mengambil skripsi.
Perpustakaan Unika
BAB V
ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN
A. Analisis Data
Subjek yang sesuai dengan karakteristik penelitian berjumlah 30
orang. Setelah memperoleh data yang diperlukan, maka dilakukan pengujian
hipotesis penelitian. Namun sebelumnya terlebih dahulu akan dilakukan uji
asumsi data untuk analisis korelasi product moment yang menguji hubungan
antara kepercayaan diri dengan kecemasan belum mendapat pasangan pada
mahasisiwi semester akhir yang meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
1. Uji Asumsi
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi secara normal atau tidak. Normalitas distribusi data
merupakan syarat yang harus dipenuhi dalam statistik parametrik. Uji
normalitas sebaran data penelitian ini menggunakan teknik KolmogorovSminorv. Pedoman untuk menentukan normal tidaknya suatu data adalah
dengan menggunakan taraf signifikansi 5%, artinya jika hasil nilai
Kolmogorov Sminorv dengan taraf signifikansi lebih besar dari 0,05
maka data dinyatakan normal (p>0,05), sebaliknya jika signifikansi
kurang dari 0,05 maka data dinyatakan tidak normal (p<0,05). Berikut
dapat dilihat hasil selengkapnya :
Perpustakaan Unika
pasangan
berdistribusi normal.
2) Skor variabel kepercayaan diri memiliki nilai uji Kolmogorov Smirnov
Z sebesar 0,652 dengan p > 0,05. Hal ini berarti skor variabel
kepercayaan diri berdistribusi normal.
b. Uji Linieritas
Hasil uji linieritas dengan program Statistical Packages for Social
Science (SPSS) Window Release 13.0. Pengujian linieritas dilakukan
terhadap model hubungan yaitu hubungan antara variabel bebas terhadap
variabel tergantungnya.
Hasil pengujian linieritas hubungan antara kepecayaan diri dengan
kecemasan akan sulitnya mendapat pasangan menunjukkan bahwa
hubungan tersebut membentuk garis linier dengan nilai Flinier sebesar
18,728 dengan
p < 0,05.
2. Uji Hipotesis
Analisis data dalam rangka pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan program komputer Statistical Packages for Social Science
(SPSS) Window Release 13.0, dengan prosedur korelasi product moment
(Pearson correlation).
Perpustakaan Unika
diterima.
B. Pembahasan
Hasil uji hipotesis yang menggunakan uji statistik korelasi product
moment menunjukkan nilai korelasi berganda sebesar -0,633 dengan p <
0,01. Hasil ini menunjukkan adanya korelasi yang sangat signifikan antara
kepercayaan diri dengan kecemasan belum mendapat pasangan dengan sifat
hubungan negatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecemasan belum
mendapat pasangan akan mengalami penurunan seiring dengan peningkatan
kepercayaan diri seseorang. Sebesar 40,1% kecemasan belum mendapat
pasangan dipengaruhi oleh kepercayaan diri yang dimiliki oleh seseorang.
Dari penelitian ini memperjelas dukungan pendapat dari Hakim
(2002, h. 10) menyatakan bahwa rasa percaya diri dapat dikatakan sebagai
suatu keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang
dimilikinya dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bisa
mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.
Mahasiswi semester akhir yang merasa dirinya tidak mampu
menghadapi tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pasangan, maka di
dalam dirinya akan timbul satu perasaan tidak aman, takut kalau dirinya sulit
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
kehidupan yang baru. Bila individu akan memasuki usia pemantapan diri
terhadap kebutuhan untuk hidup berkeluarga dan juga pekerjaan (karir dan
perkawinan). Secara khusus bagi wanita, kodrat alamiah seorang wanita
sebagai orang yang menjadi pasangan laki-laki akan mendapatkan posisi
wanita di bawah laki-laki. Dengan demikian apabila ketergantungan tersebut
semakin rendah dengan menambah kemandirian, maka kecemasan belum
mendapatkan pasangan hidup akan semakin rendah.
Mahasiswi semester akhir yang merasa dirinya tidak mampu
menghadapi tuntutan masyarakat untuk mendapatkan pasangan, maka di
dalam dirinya akan timbul satu perasaan tidak aman, takut kalau dirinya tidak
mendapatkan pasangan. Perasaan tidak aman merupakan salah satu respon
kecemasan. Seseorang yang memandang dirinya tidak mampu melakukan
sesuatu, memiliki penilaian diri yang negatif.
Dengan demikian nampak bahwa kecemasan belum mendapat
pasangan merupakan proses bercampur baur pada individu yang terjadi
ketika sedang mengalami konflik pada usia dewasa untuk menentukan masa
depan. Perasaan cemas belum mendapat pasangan dapat muncul salah
satunya adalah disebabkan oleh pribadi mereka sendiri. Pada saat kondisi
tersebut terus menghantui atau mengancam individu maka individu tersebut
akan mengalami kecemasan dan jika kecemasan timbul biasanya individu
akan melakukan sesuatu supaya ketegangan dapat dihilangkan, mungkin dia
akan lari dari tempat yang menimbulkan kecemasan itu. Apabila individu
Perpustakaan Unika
tidak dapat menguasai kecemasan dengan jalan dan cara yang rasional, maka
dia akan menghadapinya dengan jalan yang tidak rasional.
Bila individu merasa yakin akan kemampuannya maka tidak akan
merasa cemas dalam menghadapi apapun yang akan terjadi dan bila individu
merasa yakin akan kemampuannya maka akan selalu tenang dalam
menghadapi apapun yang akan terjadi. Dalam hal ini seorang mahasiswi
yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan merasa yakin dengan
kemampuan yang dimilikinya, tidak ragu-ragu dalam mengambil keputusan,
berani mencoba hal-hal baru, bertanggung jawab, mampu mengendalikan
kecemasannya karena dengan kepercayaan diri yang dimilikinya itu,
mahasiswi tersebut akan dengan mudah menyesuaikan diri dengan segala
situasi dan tidak perlu tergantung orang lain.
Rubin (1989, h.114) mengatakan bahwa kepercayaan diri adalah
kekuatan dalam diri individu yang dapat menentukan langkah dalam
mengatasi masalah, tanpa kepercayaan diri tidak mungkin dapat mengambil
keputusan melainkan akan selalu pesimis dan ragu-ragu dengan apa yang
dia miliki.
Jadi salah satu faktor yang mempengaruhi kecemasan adalah
kepercayaan diri. Bila mahasiswi tingkat akhir memiliki rasa percaya diri
maka ia tidak akan cemas terhadap sulitnya mencari pasangan. Sebaliknya
bila ia tidak memiliki rasa percaya diri maka ia akan cemas terhadap
sulitnya mencari pasangan. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat
Kartono ( 1986, h.120 ) yang mengatakan bahwa kecemasan ditandai
dengan adanya rasa khawatir, kegelisahan, perasaan tidak aman,
Perpustakaan Unika
bahwa
sebagian
besar
subyek
penelitian
memiliki
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
diperoleh,
maka
peneliti
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
DAFTAR PUSTAKA
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
Perpustakaan Unika
LAMPIRAN
Perpustakaan Unika
Usia
Tanggal pengisian
Punya pacar / belum
Sedang ambil skripsi
:
:
: Punya / Belum pernah punya / Dulu pernah punya
: Ya / Tidak
Perpustakaan Unika
SKALA I
No
1.
Pertanyaan
Saya sulit tidur jika memikirkan bahwa saya
belum punya pacar.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Saya merasa minder kalau melihat temanteman saya sudah memiliki pasangan.
Saya tetap percaya diri walaupun belum
punya pasangan.
Jantung saya berdebar normal walaupun
melihat teman-teman saya sedang asyik
berdua dengan pacarnya.
Saya menjadi tegang jika mendapat
undangan pernikahan teman padahal saya
belum punya pasangan.
Saya kehilangan nafsu makan bila sedang
berpikir tentang siapa jodoh saya nanti.
Saya tidak mungkin merasa mual hanya
karena melihat teman-teman saya sedang
asyik mengobrol dengan pasangannya.
Detak jantung saya tetap normal walaupun
wisuda sudah dekat tapi saya belum punya
pasangan dan mendengar teman-teman saya
akan datang dengan pasangannya.
Saya merasa tidak berdaya bila menyadari
bahwa sampai sekarang saya belum
menemukan pasangan hidup saya.
Saya menjadi tidak tenang belajar ketika
orang tua bertanya apakan saya sudah punya
pacar.
Saya merasa serba salah ketika berada
diantara teman-teman saya yang sedang
bersama pasangannya.
Saya tidak merasa bingung bila saat ini
Tuhan belum mempertemukan saya dengan
jodoh saya.
Saya merasa mual jika membayangkan
sulitnya mendapat pasangan.
Berpikir
tentang
sulitnya
mendapat
pasangan hidup membuat saya sesak nafas.
Tangan saya tetap hangat ketika berkumpul
dengan
saudara-saudara
saya
dan
menanyakan kapan rencana menikah.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
28.
29.
30.
31.
32.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
SKALA II
No.
Pertanyaan
1.
Saya yakin mampu menghadapi ujian skripsi
nanti dengan baik.
2.
Saya merasa mampu untuk mendapatkan
pekerjaan setelah lulus nanti.
3.
Saya sering merasa putus asa bila melihat
teman-teman saya sudah banyak yang lulus.
4.
Saya rasa lebih baik jika orang lain tidak
mengetahui kekurangan yang saya miliki.
5.
Saya suka menjalin hubungan dengan orang
lain untuk bersosialisasi.
6.
Saya mudah beradaptasi dengan orang-orang
baru disekitar saya.
7.
Saya lebih senang menunda-nunda pekerjaan
yang diberikan pada saya.
8.
Saya takut mengakui kesalahan yang saya
perbuat.
9.
Saya senang membantu teman saya yang
butuh bantuan saya.
10. Saya merasa senang jika bantuan saya
bermanfaat.
11. Saya tidak perlu memiliki cita-cita yang
lebih tinggi lagi, karena pasti akan lebih sulit
mewujudkannya.
12. Saya merasa takut bersaing dengan orang
lain untuk mendapat pekerjaan saat sudah
lulus nanti.
13. Saya berusaha keras untuk mencapai apa
yang saya cita-citakan.
14. Saya tidak boleh putus asa dalam
menyelesaikan tugas skripsi saya yang
cukup menyita waktu.
15. Saya tidak bisa memecahkan masalah tanpa
bantuan orang lain.
16. Saya lebih senang bekerja sama dengan
orang lain dari pada melakukannya sendiri.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
Usia
Tanggal pengisian
Punya pacar / belum
Sedang ambil skripsi
:
:
: Punya / Belum pernah punya / Dulu pernah punya
: Ya / Tidak
Perpustakaan Unika
SKALA I
No
Pertanyaan
1. Saya sulit tidur jika memikirkan bahwa saya
belum punya pacar.
2. Saya merasa pusing ketika teman-teman saya
membicarakan pasangannya masing-masing
didepan saya.
3. Keringat dingin saya tidak mudah keluar
walaupun orang-orang menanyakan kapan saya
menikah.
4. Saya tetap mempunyai nafsu makan walaupun
saya sedang memikirkan siapa jodoh saya.
5. Saya khawatir akan semakin sulit buat saya
untuk menemukan pasangan hidup bila saya
telah lulus nanti.
6. Saya menjadi susah berkonsentrasi pada skripsi
bila terlintas dalam pikiran bahwa saya belum
punya pacar.
7. Saya percaya bila saya bekerja nanti saya bisa
mendapat pasangan.
8. Saya tidak takut bila ditanya teman kenapa
belum punya pacar.
9. Keringat dingin saya mudah keluar ketika orang
tua saya selalu menanyakan tentang siapa pacar
saya.
10. Tangan terasa dingin bila sedang menghadiri
acara reuni bertemu teman-teman yang bertanya
tentang pacar.
11. Saya tidak merasa pusing ketika menyadari
bahwa saya belum punya pasangan.
12. Meskipun saya belum memiliki pasangan, saya
tetap bisa tidur nyenyak.
13. Saya merasa takut jika nanti tidak ada yang mau
menjadi pasangan saya.
14. Saya merasa minder kalau melihat teman-teman
saya sudah memiliki pasangan.
15. Saya tetap percaya diri walaupun belum punya
pasangan.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
SKALA II
No.
Pertanyaan
1.
Saya yakin mampu menghadapi ujian skripsi
nanti dengan baik.
2.
Saya merasa mampu untuk mendapatkan
pekerjaan setelah lulus nanti.
3.
Saya suka menjalin hubungan dengan orang lain
untuk bersosialisasi.
4.
Saya rasa lebih baik jika orang lain tidak
mengetahui kekurangan yang saya miliki.
5.
Saya takut mengakui kesalahan yang saya
perbuat.
6.
Saya mudah beradaptasi dengan orang-orang
baru disekitar saya.
7.
Saya merasa senang jika bantuan saya
bermanfaat.
8.
Saya berusaha keras untuk mencapai apa yang
saya cita-citakan.
9.
Saya tidak perlu memiliki cita-cita yang lebih
tinggi lagi, karena pasti akan lebih sulit
mewujudkannya.
10. Saya merasa takut bersaing dengan orang lain
untuk mendapat pekerjaan saat sudah lulus nanti.
11. Saya tidak boleh putus asa dalam menyelesaikan
tugas skripsi saya yang cukup menyita waktu.
12. Saya selalu menyelesaikan tugas yang menjadi
kewajiban saya.
13. Saya selalu siap menanggung risiko yang terjadi
akibat dari perbuatan saya.
14. Saya tidak bisa memecahkan masalah tanpa
bantuan orang lain.
15. Saya mau membantu orang lain jika ada
imbalannya.
16. Saya yakin pasti bisa mencapai prestasi yang
baikdi bidang yang sedang saya tekuni.
17. Saya tidak ragu dalam menjalani pilihan hidup
saya.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
Perpustakaan Unika
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS
SS
TS
STS