Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
()
Disusun oleh:
Nama
NIM
: 1613141003
Kelas
: Kimia Sains
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
NIM
: 1613141003
Kelas
: Kimia Sains
Kelompok
: III (tiga)
telah diperiksa dan dikonsultasikan kepada Asisten dan Koordinator Asisten maka
dinyatakan diterima.
Makassar,
Koordinator Asisten
Desember 2016
Asisten
Paewa Panennungi
NIM. 1214441023
Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan ditandai oleh adanya tingkatan organisasi kehidupan. Sel
menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena sel menempati
hirarki terbawah dari organisasi kehidupan yang dapat hidup secara
indenpenden sebagai organisme. Sebagai contoh Protista memiliki organelaorganela yang mempunyai fungsi khusus sehingga memungkinkan Protista
mencerna makanan, tanggap terhadap perubahan lingkungan, mengeluarkan
sisa metabolisme, dan melakukan reproduksi. Seperti halnya tumbuhan, tubuh
hewan juga tersusun oleh sel-sel. Sel-sel tersebut bersatu membentuk jaringanjaringan yang terdapat pada organ. Organ yang bekerja bersama-sama
intenstinun kecil, intenstinun besar dan organ-organ lain yang masing-masing
tersusun dari bebagai macam jaringan.
Makhluk hidup adalah suatu kesatuan yang tentunya tidak terlepas dari
sebuah sistem. Kesatuan tubuh makhluk hidup merupakan sistem terlengkap
yang dikaruniai oleh Sang Pencipta sebagai bukti kebesarannya. Sistem tubuh
makhluk hidup sangat kompleks dan struktural yang membuatnya dikenal
sebagai unit yang memiliki keberagaman dan keunikan. Keberagaman dan
keunikan ini dapat dilihat dari unit-unit penyusun tubuh makhluk hidup
tersebut.
Makhluk hidup tersusun dari unit terkecil sampai membentuk unit
terbesar yang bernama individu. Unit terkecil seluruh makhluk hidup dikenal
dengan nama sel yang memiliki struktur yang khas yang sebagai pengatur
aktivitas individu tersebut. Sel-sel ini juga bekerja disebuah sistem yang
dikenal dengan istilah jaringan yang merupakan kumpulan atau unit yang
merupakan konsistensi dari sel-sel tersebut.
Untuk melakukan kerja, jaringan memerlukan kerja sama dengan
jaringan lainnya agar tercipta sebuah sistem struktural yang bekerja dan
memiliki ending yang baik terhadap kelangsungan hidup makhluk hidup
tersebut.
Jaringan sebagai penyusun organ tubuh makhluk hidup memiliki jenis
yang sangat beragam dan sel penyusunnya memiliki tingkat kerumitan yang
cukup tinggi sehingga diperlukan suatu pengamatan untuk mengetahui bentuk
yang sebenarnya dari jaringan tersebut dan apa sebenarnya yang menyebabkan
perbedaan bentuk satu jaringan dengan jaringan yang lainnya.
Keberagaman bentuk dan fungsi jaringan misalnya terletak pada bentuk
sel-sel penyusunnya atau struktur organel-organel penyusun jaringan tersebut.
Keberagaman ini membutuhkan pengetahuan yang baik baik tentang struktur
maupun macam-macamnya.
B. Tujuan Praktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa diharapkan mampu
menjelaskan struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ
tumbuhan dan hewan.
C. Manfaat Praktikum
Setelah melakukan praktikum mahasiswa dapat mengetahui lebih rinci
tentang struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organ tumbuhan
dan hewan serta semakin terampil dalam mengamati sediaan/objek melalui
mikroskop.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jaringan merupakan sekelompok sel yang secara umum memiliki asal
perkembangan embrionik yang sama dan secara bersama-sama menjalankan
fungsi tertentu. Struktur dan ciri jaringan, dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu
sifat dasar komponen ekstraseluler yang mengelilingi sel-sel pada suatu jaringan
dan saling keterhubungan antara sel-sel yang menyusun jaringan tersebut. Organorgan tubuh dibentuk dari dua atau lebih jaringan yang bebeda yang bekerja sama
dalam menjalankan fungsi tertentu. Berdasarkan struktur dan fungsinya, terdapat
empat jaringan dasar pada hewan vertebrata, yaitu jaringan epitel (epithelial
tissue), jaringan ikat (connective tissue), jaringan otot (muscle tissue) dan jaringan
saraf (nervous tissue) (Palennari dkk,2015).
Jaringan epitel terdapat sebagai lembaran-lembaran sel (epithelial tissue)
menutupi bagian luar tubuh serta melapisi organ-organ dan rongga-rongga
didalam tubuh. Sel-sel epitel yang tersusun rapat, seringkali melibatkan
sambungan ketat, memungkinkan jaringan epitel berfungsi sebagai penghalang
melawan cedera mekanis, pathogen, dan kehilangan cairan. Sel-sel jaringan epitel,
atau epitelium (epithelium, jamak, epithelia), juga membentuk antar muka aktif
dengan lingkungan. Misalnya, epitelium yang melapisi saluran hidung memiliki
fungsi yang sangat penting dalam olfaksi, indra penciuman. Bentuk sel epitel
mungkin kubus (seperti dadu), kolumnar (seperti batu bata yang ditegakkan), atau
skuamosa (seperti ubin lantai). Selain itu, sel-sel mungkin tersusun dalam suatu
epitelium sederhana (lapisan sel tunggal), epitelium berlapis (sel-sel yang tersusun
bertingkat-tingkat), atau epitelium berlapis-semu (selapis tunggal sel-sel dengan
tinggi yang berbeda-beda) (Campbell dkk,2010).
Jaringan ikat (connective tissue) terdiri atas dua komponen utama, yaitu
matriks ekstraseluler dan sel. Matriks ektraseluler mengisi ruang-ruang diantara
sel. Matriks ekstraseluler tersusun atas serabut dan substansi dasar, yang
disekresikan oleh komponen sel jaringan ikat. Jaringan ikat merupakan jaringan
yang paling melimpah pada tubuh dengan fungsi yang sangat beragam. Beberapa
fungsi jaringan ikat yaitu, melindungi dan menyokong tubuh dan organ-organ
tubuh, menghubungkan organ-organ tubuh, menyimpan cadangan energi dalam
bentuk lemak, membantu memberikan imunitas bagi tubuh, menghubungkan
jaringan epitel dengan jaringan yang lain serta membentuk tendon, melindungi
organ-organ tubuh dan membentuk rangka tubuh tempat menempelnya otot,
jaringan adipose berperan sebagai tempat penyimpanan lipid. Jaringan ikat terdiri
atas beragam sel yaitu fibroblas, adipose, sel mast, sel-sel darah putih, makrofag,
dan sel plasma (Palennari dkk,2015).
Menurut Campbell (2010) jaringan otot terbagi atas tiga jenis yaitu:
1. Otot rangka (keletal muscle),yang diletakkan ke tulang oleh tendon,
bertanggung jawab untuk pergerakan sadar. Otot rangka terdiri dari berkasberkas sel panjang yang disebut serat otot. Susunan unit-unit kontraktil, atau
sarkomer, disepanjang serat otot menyebabkan sel-sel terlihat belang-belang
(lurik) dibawah mikroskop. Untuk alasan ini, otot rangka disebut juga otot
lurik.
Mamalia
dewasa
memiliki
jumlah
sel-sel
otot
yang
tetap,
meristem itu dapat dibedakan atas meristem primer dan meristem sekunder.
Meristem primer terdapat pada titik tumbuh diujung batang dan akar, sehingga
disebut juga titik tumbuh apical (ujung)
2. Jaringan Dewasa (Jaringan Tubuh Tua)
Sel-sel jaringan dewasa bentuknya lebih besar dari sel-sel meristem,
plasmanya lebih sedikit, vakuolanya lebih besar, kadang-kadang selnya telah
mati dan terisi udara atau air serta dinding selnya mempunyai penebalan yang
bermacam-macam. Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan dewasa
dibedakan atas empat yaitu:
a. Jaringan Dasar (Parenkim), merupakan sel yang hidup, dinding tipis,
bentuk sel bermacam-macam. Aktivitas fungsional sel yaitu fotosintesis,
bernafas, menyimpan cadangan makanan, dan sekresi. Parenkim
digolongkan menjadi beberapa macam berdasarkan fungsinya yaitu
Parenkim asimilasi, parenkim udara, parenkim penimbun, parenkim air,
dan parenkim pengangkut
b. Jaringan Penutup (Epidermis), merupakan selubung yang meliputi seluruh
tubuh tumbuhan sebelum mengalami pertumbuhan sekunder. Pada
epidermis juga dijumpai penutup stomata dan klorofil sehingga sel ini
mampu melakukan fotosintesis.
c. Jaringan mekanik (penguat), terdiri atas Kolenkim yang merupakan bagian
terluar korteks batang bersifat hidup dan Sklerenkim yang terdiri dari selsel mati dan tidak mengikuti perkembangan.
Radikal bebas akan menyebabkan kerusakan jaringan akibat proses
oksidasi pada lipoprotein membran sel yang ditunjukkan dengan kerusakan yang
terjadi pada membran alveolus berupa hilangnya sel-sel endotelium yang
normalnya terdapat di sekeliling alveolus, sehingga menyebabkan kematian sel,
selain itu hubungan antar alveolus juga merenggang akibat rusaknya jaringan ikat,
dan lumen alveolus membesar. Merenggangnya hubungan antar alveolus juga
dapat disebabkan oleh ikatan kovalen antara merkuri dengan gugus thiol yang
merusak protein penyusun jaringan ikat. Radikal bebas juga dapat menyebabkan
kerusakan sel epitel pada bronkiolus paru-paru (Purnamasari dkk, 2013)
BAB III
METODE PRAKTIKUM
1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal
: Rabu/7 Desember 2016
Waktu
: Pukul 07.30 09.10 WITA
Tempat
: Laboratorium Biologi Dasar Lt. III FMIPA UNM
2. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop Biologi 1 buah
b. Lap kasar 1 buah
B. Prosedur Kerja
Pengamatan pada jaringan tumbuhan:
1. Menyiapkan mikroskop berdasarkan aturan tata cara penggunaanya.
2. Mengambil preparat awetan jaringan akar, batang, dan daun yang mewakili
golongan monokotil dan dikotil.
3. Mengamati ciri struktur dan letak masing-masing jaringan yang menyusun
akar, batang dan daun tersebut.
4. Menggunakan perbesaran objektif 4x untuk melihat preparat secara
keseluruhan, kemudian menggantinya dengan perbesaran objektif 10x untuk
mengamati bagian jaringan yang lebih jelas.
5. Menggambar jaringan ketiga organ tersebut secara keseluruhan dan
menyebutkan bagian-bagiannya.
6. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar berikutnya.
7. Mempelajari fungsi-fungsi jaringan yang menyusun organ tumbuhan
tersebut.
Pengamatan pada jaringan hewan:
1. Jaringan epitel
a. Mengamati preparat awetan epitel.
dengan
gambar
yang
telah
disediakan.
2. Jaringan saraf
a. Mengamati sel punkinje pada preparat awetan otak kecil.
b. Menggambar dan memberikan keterangan bagian-bagian yang terkecil.
c. Meminta petunjuk asisten untuk melihat sel-sel yang dimaksud. Pada
lapisan ganglion yang terdiri atas selapis sel purkinje berbentuk botol, ini
pucat dan besar, nukloeluos kecil dan gelap.
d. Membandingkan hasil pengamatan dengan
gambar
yang
telah
disediakan.
3. Jaringan darah
a. Mengamati preparat awetan apusan darah dengan perbesaran kuat.
b. Memerhatikan dan menggambarkan macam-macam sel darah (eritrosit,
limfosit, monosit, neutrofil dan basofil) yang terdapat dalam darah.
c. Membandingkan hasil pengamatan dengan gambar yang telah
disediakan.
4. Jaringan otot
a. Mengamati preparat awetan jaringan otot polos, otot lurik, dan otot
jantung dengan perbesaran kuat.
b. Memerhatikan dan menggambar macam-macam sel otot, bentuk dan
letak intinya serta arah serabutnya.
c. Membandingkan hasil pengamatan
disediakan.
dengan
gambar
yang
telah
BAB III
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Jaringan Tumbuhan
No.
1.
Jenis Sediaan
Akar Jagung (Zea Mays)
Gambar Manual
Gambar Foto
Keterangan
A.
B.
C.
D.
E.
F.
Empulur
Endodermis
Epidermis
Korteks
Floem
Xilem
(Perbesaran 10x0.25)
Gambar pembanding
(sumber: http://www.gettyimages.com/detail/photo/cross-sectionof-a-corn-root-showing-high-res-stock-photography/128636025)
2.
A.Floem
B.Xilem
C.Epidermis
D.Empulur
Gambar Foto
(Perbesaran 10x0.25)
Gambar Pembanding
(Sumber:http://www.gettyimages.no/detail/photo/wheatherbaceous-monocot-100x-shows-a-high-res-stockphotography/139803647)
3.
Gambar Foto
Gambar pembanding
Sumber: http://www.gettyimages.com/detail/photo/light-micrograph-ofonion-root-centre-in-high-res-stock-photography/121824804
4.
A.Xylem
B.Floem
C.Epidermis
D.Cortex
E.Endodermis
(Perbesaran 10x0.25)
Gambar Manual
A.Epidermis atas
B.Inti sel
C.Epidermis bawah
D.Xilem
E.Floem
(Perbesaran 10x0.25)
Gambar Foto
Gambar pembanding
Sumber:
http://metabolism.net/bidlack/botany/botanypics/default.htm
5.
A.Hipodermis
B.Sponss
C.Jaringan Pengangkut
D.Epidermis atas
E. Epidermis bawah
F.Palisade
Gambar Foto
(Perbesaran 10x0.25)
Gambar pembanding
Sumber:
http://phytoimages.siu.edu/imgs/paraman1/r/Moraceae_Fic
us_elastica_59897.html
6.
Gambar Foto
Gambar Pembanding
Sumber:
http://www.slideshare.net/faudina/angiosgymnos-43869175
A.Parenkim
B.Xilem
C.Kambium
D.Korteks
E.Epidermis
(Perbesaran 10x0.25)
2. Jaringan hewan
No
1, Otot Jantung
Jenis sediaan
Gambar Manual
Keterangan
A. Persimpangan
antar 2 sel
Gambar Foto
Gambar Pembanding
(Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=MD5qmpXtCXo )
8.
Jaringan Epitel
Gambar Manual
B.
Inti sel
(Perbesaran 10x0,25)
Gambar Foto
Gambar Pembanding
(Sumber:
https://secure.health.utas.edu.au/intranet/cds/pathprac/Files/Cases/Re
nal/Case49/Case49.htm)
9.
Jaringan Darah
Gambar Manual
A.Matriks
B.Isogen
(Perbesaran 10x0,25)
Gambar Foto
Gambar Pembanding
(Sumber:
http://education.med.nyu.edu/Histology/courseware/units/Un
it6/Unit6-12-l.html )
10.
A.Dendrit
B.Akson
(Perbesaran 10x0,25)
Gambar Foto
Gambar Pembanding
Sumber:https://id.pinterest.com/explore/nerve-cells/
11.
Otot lurik
Gambar Manual
A.Inti sel
(Perbesaran 10x0,25)
Gambar Foto
Gambar Pembanding
(Sumber:
http://stevegallik.org/sites/histologyolm.stevegallik.org/html
pages/HOLM_Chapter07_Page04.html)
12.
Otot polos
Gambar Manual
Gambar Foto
Gambar Pembanding
(Sumber:
http://www.nku.edu/~dempseyd/SMOOTH_MUSCLE_MICROSCO
PE_SLIDES.htm )
A.Membran sel
B.Inti sel
C.Sitoplasma
C. Pembahasan
Berdasarkan percobaan Pengamatan Mikroskopis yang bertujuan untuk
mempelajari struktur dan macam-macam jaringan yang menyusun organorgan tumbuhan dan hewan., maka diketahui bahwa:
1. Jaringan tumbuhan
a. Jaringan penyusun batang
1) Jaringan penyusun batang dikotil adalah sebagai berikut:
a) Epidermis yang terdiri atas selaput sel yang berbentuk tipis dan
tersusun rapat pada bagian luar berbatasan langsung dengan
udara yang berfungsi unutk melindungi jaringan yang berada di
bawahnya.
b) Xilem , merupakan pembuluh angkut yang memiliki ukuran
yang lebih besar dibandingkan floem. Fungsinya yaitu
mengangkut air dan garam-garam mineral dari bawah tanah
dan mengedarkannya ke seluruh tubuh tumbuhan yang
memerlukannya terutama daun untuk proses fotosintesis.
c) Floem, merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengangkut
hasil asimilasi keseluruh tubuh tumbuhan.
d) Kambium , terletak antara xilem dan floem.
2) Jaringan penyusun batang monokotil adalah hampir sama dengan
jaringan penyusun batang dikotil, hanya pada batang monokotil
tidak terdapat kambium.
b. Jaringan penyusun akar
1) Jaringan penyusun akar dikotil adalah sebagai berikut:
a) Epidermis yang terletak pada permukaan akar, sel-selnya
tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel.
b) Korteks, terdiri atas sel parenkim, mempunyai ruang antar sel
yang
besar,
korteks
biasanya
berbentuk
silindris
dan
pengangkut
yang
memiliki
tumbuhan
monokotil
jumlah
floem
lebih
banyak
1) Epitel pipih
2) Epitel kubus
3) Epitel silindris
b. Jaringan otot , terdiri atas tiga macam, yaitu:
1) Otot polos, inti selnya terletak ditengah, sel-selnya berbentuk
kumparan halus, bekerja secara otonom biasa ditemukan pada
saluran pencernaan, dinding lambung, dinding pembuluh darah,
ginjal , hati dan limfa.
2) Otot lurik, mempunyai banyak inti sel yang tersebar ditepi, tidak
memiliki percabangan, bekerja di bawah kesadaran, cara kerjanya
cepat dan tidak mudah lelah.
3) Otot jantung, mempunyai serabut-serabut seperti halnya otot lurik,
tetapi memiliki percabangan yang berbentuk sinsitiun.
c. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. Tiap neuron
terdiri atas badan sel, cabang dendrit dan cabang akson. Terdapat tiga
mcam sel saraf, yaitu antara lain:
1) Sel saraf simpatik, berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari
reseptor ke sumsum tulang belakang.
2) Sel saraf parasimpatik, berfungsi untuk menghantarkan impuls
motorik dari susunan saraf pusat ke efektor.
3) Sel saraf penghubung berfungsi untuk menghubungkan sel saraf
yang satu dengan yang lain.
d. Jaringan darah
Dalam darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai pengikat
oksigen. Pada hewan tak bertulang belakang yang berukuran kecil,
oksigen langsung meresap ke dalam plasma darah karena protein
pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat pada hewan vertebrata.
Sel-sel darah terbagi atas tiga mcam yaitu sel darah merah, sel darah
putih dan sel darah pembeku.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum
yang
telah
dilaksanakan,
maka
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Neil A. Jane, B. Reece. Lawrence, G. Mitchell dan 2008. Biologi Edisi
kedelapan Jilid 3. Jakarta: Erlangga
Palennari, Muhiddin. Lodang, Hamka. Faisal. 2015. Biologi Dasar. Lembaga
Penelitian FMIPA UNM: Makassar
Purnamasari, Cahyaning. Hidajati, Nurul. Taufikurohmah, Titik. 2013. Pengaruh
Infiltrasi Nanogold alam Bentuk Krem pada Organ Paru-Paru Mencit
(Mus musculus) setelah Terpapar Merkuri. Journal of Chemistry. Vol. II.
No. 3
JAWABAN PERTANYAAN
1. Bagaimana bentuk sel otot polos, dimana letaknya, berapa banyak inti dalam
setiap sel?
- Sel otot polos berbetuk gelendong kecil dan terletak ditengah. Setiap sel
memiliki satu inti
2. Kumpulan serabut sel otot lurik disebut apa, berapa banyak inti pada setiap
serabut?
- Kumpulan serabut sel otot lurik disebut myofibril dan setiap serabut
memiliki banyak inti.
3. Apa perbedaan mendasar antara sel otot polos, otot lurik, dan otot jantung
yang anda temukan?
- Otot polos berbentuk gelendong kecil, ukurannya kecil dan tidak memiliki
guratan, intinya tunggal, ditengah dan lonjong. Pada otot lurik berbentuk
silinder panjang, ukurannya sangat panjang, guratannya jelas, intinya
banyak, pipih dan terletak ditepi. Sedang pada otot jantung memiliki sel
yang memanjang, ukurannya panjang, guratannya ada, memilik satu inti
atau lebih, ditengah dan lonjong.
4. Apa yang disebut lamella, lakuma, kanalikuli?
- Lamella adalah lapisan tulang yang tersusun secara kontras. Lakumna
adalah rongga yang di tempati sel-sel tulang. Kanalikuli adalah saluran
halus yang didalamnya terdapat sitoplasma.
5. Apa fungsi saluran Haverst?
- Fungsi saluran havers adalah sebagai saluran untuk membentuk jaringan
darah
DOKUMENTASI
Jenis Sediaan
Pengamatan Mikroskopis
Pengamatan Mikroskopis
Pengamatan Mikroskopis