Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pada saat ini jika kita melihat konsumsi antibiotik di masyarakat maka sepertinya hampir
sama dengan konsumsi kacang goreng. Orang membeli kacang goreng dengan bebas dan sangat
mudah ketika mereka menginginkannya. Demikian pula dengan antibiotik, masyarakat saat ini
dengan bebasnya membeli antibiotik di apotek meski tanpa resep dokter. Paradigma yang
tumbuh dan berkembang saat ini adalah sebagian besar masyarakat menganggap bahwa
antibiotik merupakan obat super atau obat seribu penyakit,yang artinya segala macam penyakit
akan sembuh ketika diobati dengan antibiotik. Paradigma lain yakni masyarakat seringkali
beranggapan, jika berobat ke dokter dan tidak diberi antibiotik, maka kurang paten
penyembuhannya, layaknya sayur yang dimasak tanpa garam.
Mekipun pada beberapa kasus penggunaan antibiotik yang ditemukan sampai saat ini
memang terbilang ampuh untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh infeksi (selama
penggunaannya tepat), namun terkadang kita lupa bahwa antibiotik hanyalah obat anti-infeksi
yang hanya bisa bekerja pada bakteri saja.
Penyakit-penyakit lain yang tidak diakibatkan
oleh bakteri, seperti flu yang disebabkan oleh virus, tidak dapat diobati dengan antibiotik.
Yang lebih mengkhawatirkan, dan bisa jadi membahayakan, penggunaan antibiotik yang
tidak tepat yang terjadi secara meluas yang tidak hanya di Indonesia namun juga di berbagai
tempat di dunia pada masa yang sama, disinyalir telah menyebabkan meningkatnya resistensi
antibiotik secara global. Berbagai studi menemukan 40-62% antibiotik digunakan secara tidak
tepat, antara lain untuk penyakit-penyakit yang sebenarnya tidak memerlukan antibiotik. Di
negara berkembang hanya 30-50% penderita pneumonia mendapat terapi antibiotik secara tidak
tepat.
Ironisnya dampak dari penggunaan antibiotik yang tidak tepat kini mulai bermunculan.
Beberapa ahli kesehatan di penjuru dunia mulai menemukan sebuah bakteri superbug atau
bakteri yang kebal terhadap antibiotika. Berbeda dengan berbagai temuan berbagai virus baru
ganas seperti flu burung, SARS atau flu babi yang dapat sembuh sendiri tanpa diobati. Bakteri
ganas ini bila menjangkiti seseorang, maka orang tersebut akan terancam nyawanya tanpa ada
obat atau antibiotika yang melawannya.
Oleh karena itu perlu adanya usaha bersama untuk mengubah paradigma masyakat yang
selama ini tubuh dan berkembang yakni antbiotik adalah obat super. Untuk mensukseskan
usaha tersebut perlu adanya dukungan dari semua pihak baik dari pemerintah yang dalam hal ini
dapat mengadakan suatu program penyuluhan kepada masyarakat umum dan pembinaan khusus
untuk para tenaga medis yang ada sehingga dokter tidak sembarangan meresepkan antibiotik
kepada pasiennya, dan para apoteker tidak dengan mudahnya melayani pembelian obat golongan
antibiotik tanpa adanya resep. Diharapkan dengan adanya hal tersebut maka pembelian atau
konsumsi antibiotik dapat digunakan dengan semestinya. Yang paling utama perlu adanya
kesadaran dari masyarakat sendiri untuk mengubah paradigma tersebut mengingat sudah banyak
kasus-kasus yang tidak diinginkan sehubungan dengan penggunaan antibiotik yang tidak lagi
rasional.
MASITA RAHMAN
XII IPA B / 20