Vous êtes sur la page 1sur 4

Nama

: Fatma Nur Soffitri

NPM

: 1311031037

Jurusan

: S1 Akuntansi

Tugas Akuntansi Internasional

Dampak Inflasi bagi PT Yanaprima Hastapersada Tbk.

Inflasi di Indonesia
Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus
(continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara
lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu
konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi
barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara
kontinu. Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga.
Artinya, tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu menunjukan inflasi. Inflasi adalah
indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap terjadi jika proses kenaikan harga
berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi.
Perubahan tingkat inflasi dapat mempengaruhi aktifitas perdagangan internasional karena adanya
perbedaan harga sebagai dampak inflasi tersebut. Perubahan aktivitas perdagangan ini akan
mempengaruhi permintaan dan penawaran mata uang sehingga mempengaruhi nilai tukar,
misalnya jika tingkat inflasi Indonesia naik lebih tinggi relative dari pada amerika, maka nilai
tukar rupiah terhadap US dollar akan melemah.

Berikut adalah inflasi yang terjadi pada Januari 2015 hingga Oktober 2016:

Sumber: https://www.bps.go.id
Inflasi di tahun 2015 diprediksi masih dipengaruhi oleh oleh banyak faktor, baik dari luar
maupun dalam negeri. Perlambatan ekonomi global merupakan faktor yang cukup domnan yang
berasal dari luar negeri. Sedangkan faktor yang berasal dari dalam negeri diantaranya
fundamental ekonomi Indonesia yang masih lemah, pelaksanaan fixed subsidi harga jual BBM
bersubsidi dan penyesuaian terhadap tariff tenaga listrik dan LPG tabung 12kg oleh pemerintah
serta masalah suplai pasokan bahan kebutuhan pokok yang diperkiakan akan berpengaruh pada
besaran nilai inflasi tahun 2015.
Perlambatan pergerakan perokonomian global saat ini dipengaruhi oleh krisis yang dihadapi
Negara-negara Eropa dan belum pulihnya perekonomian Jepang dan AS. Salah satu akibatnya
adalah over suplay energy di pasar dunia mengalami penurunan yang cukup sinifikan menjadi di
bawah USD 50/barrel. Penurunan harga minyak dunia memiliki efek positif dan negatif bagi
perekonomian nasional. Positifnya adalah biaya energi menjadi murah, sedangkan dampak

negatifnya adalah pendapatan Negara di sektor migas turun, hal ini berpengaruh pada terbatasnya
pengalokasian anggaran untuk pembangunan di sektor rill.
Dampak Inflasi bagi PT Yanaprima Hastapersada Tbk.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk. adalah perusahaan industri aneka tenun plastik yang kegiatan
utamanya adalah memproduksi karung plastik, karung laminasi, kantong semen, roll sheet,
sandwich sheet, PP woven block bottom bag. PT. Yanaprima Hastapersada Tbk juga membuat
beberapa khusus dibuat tas anyaman seperti tas katup, tas withhandles, tas dengan string, dan
jenis lain dari tas toserver berbagai pasar.
Bahan baku dari industri ini adalah biji plastik polypropylene (PP). PT Yanaprima Hastapersada
Tbk. melakukan pembelian bahan baku secara lokal maupun impor. Walaupun belakangan ini
telah ada beberapa stockist atau trader bahan baku di Jakarta dan Surabaya yang menjual bahan
baku secara lokal. Pembelian bahan baku adalah dalam mata uang asing, dimana perubahan nilai
tukar mata uang asing kususnya US Dollar terhadap rupiah semakin meningkat. PT Yanaprima
Hastapersada Tbk. mengadakan pembelian bahan baku yang terjadwal dengan memperhatikan
fluktuasi kurs dolar setiap saat serta meningkatkan pasar ekspor.
Fluktuasi harga bahan baku biji plastik polypropylene (PP) merupakan risiko utama yang
dihadapi Perseroan. PP merupakan produk komoditas yang mana harga pasarnya ditentukan oleh
permintaan dan penawaran di dunia. Harga PP dapat diklasifikasikan menjadi 2 area yaitu harga
PP nasional dan regional. Secara regional, PP di Indonesia diimpor dari Asean, Asia Selatan dan
Arab Saudi. Harga pasar yang terbentuk di Indonesia merupakan ekuilbrium dari harga PP
nasional, Asean, Asia Selatan dan Arab Saudi.Walaupun secara umum, harga PP dipengaruhi
oleh harga minyak karena PP merupakan produk turunan dari minyak, namun korelasi antara
harga PP dan harga minyak ini cukup kecil dan faktor yang paling dominan adalah permintaan
dan penawaran.
PT Yanaprima Hastapersada Tbk. sebagai perusahaan yang bertransaksi menggunakan mata uang
asing tentunya akan sangat memperhatikan tingkat inflasi yang secara langsung berdampak pada
nilai tukar mata uang, dan akhirnya berdampak pada jumlah uang yang dikeluarkan untuk
membeli bahan baku yang dominan dilakukan secara impor. Jika harga bahan baku meningkat,

maka beban pokok penjualan akan meningkat dan menurunkan laba perusahaan akan menurun.
Namun, untuk tahun 2015, inflasi yang terjadi di Indonesia relatif dalam angka aman sehingga
proses pembelian bahan baku yang dilakukan oleh PT Yanaprima Hastapersada Tbk. tidak
mengalami permasalahan yang berarti.
Meskipun laba usaha PT Yanaprima Hastapersada Tbk. tahun 2015 yaitu sebesar Rp. 1 milyar,
menurun dibandingkan tahun 2014 yang tercatat Rp. 5 milyar. Namun dipastikan bahwa hal ini
bukanlah dampak dari inflasi, tapi karena adanya biaya pengiriman yang cukup tinggi, dimana
untuk memenuhi jadwal pengiriman yang sudah disepakati dan dengan kendala adanya
pemogokan karyawan yang berakibat kepada terganggunya hasil produksi Perseroan, sehingga
alternatif pengiriman melalui udara adalah hal yang harus dilakukan oleh Perseroan.
Dengan demikian inflasi dapat berpengaruh dan berdampak atas kegiatan usaha PT Yanaprima
Hastapersada Tbk. Namun, pada tahun 2015 inflasi tidak menjadi kendalayang berarti bagi
kegiatan usaha perusahaan.

Vous aimerez peut-être aussi