Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
bahwa
BAB II
ANALISA SEVEN JUMPS
ketika aktivitas?
Apakah ada hubungannya dengan penyakit yang diderita tetangganya
Jelaskan?
Apa tindakan pertama keperawatan ketika menjumpai pasien dengan
gejala di atas ?
9 Apa faktor faktor yang mempengaruhi pembengkakan ?
10 Bagaimana penataklasanaan farmakologi, non farmakologi dan
fitoterapi pada kasus ini ?
11 Bagaimana cara memberikan informen konsen kepada pasien ketika
akan menjalani tindakan operasi Herniotherapi dan Herniosplasty ?
2.2.3 Seven jump 3 (menganalisis masalah)
1. Nyeri menyebabkan ansietas, ansietas menyebabkan asam lambung
meningkat sehingga merangsang aseptor mual.
2. Karena ketika berjalan adanya peningkatan intra abdomen / abdomen
mengembang, usus pada abdomen masuk kedalam kantong hernia,
sehingga terjadi pembengkakan dan ketika tidak ada pembengkakan
terjadi karna tidak ada peningkatan intra abdomen
3. Dari faktor epidemiologi bisa ada hubungannya terkait dengan
lingkungan, terkait keturunan tidak ada hubungannya karena bukan
penyakit keturunan.
4. Adanya hubungannya, dikarenakan profesi nelayan itu adalah pekerjaan
yang berat, itu merupakan salah satu faktor pencetus dari penyakit
pasien.
5. Hernia skrotalis dengan Dx banding Hydrocale karena terjadi
pembengkakan pada skrotum yang dipengaruhi aktivitas.
6. Karena pada kasus akan dilakukan operasi oleh karena itu diperlukan
pemeriksaan jantung guna untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan
pada jantung.
7. Diagnosa keperawatan yang muncul :
a. Nyeri akut b.d agen cidera biologis
b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan fisik
tekanan intra abdomen (batuk,
mengejan,
kelemahanmengangkat
ototnutrisi
dinding
benda
abdomen
(obesitas,
trauma)
c. Ketidakseimbangan
kurang
dariberat)
kebutuhan
b.dkehamilan,
faktor
biologis
d. Resiko infeksi b.d tingkat pembedahan
e. Ansietas b.d ancaman pada status terkini
f. Defisiensi pengetahuan b.d kurang informasi
8. Membatasi aktivitas dan anjurkan untuk beristirahat
HERNIA
9. Faktorfaktor
yang
mempengaruhi pembengkakan dipengaruhi
2.2.4
hernia reponsibel
hernia ireponsibel
hernia inkaserata
hernia strangulata
pembesaran skrotum
nekrosis intestinal
kecemasan
intake cairan nutrisi
intervensi bedah
intake nutrisi pasca bedah
prabedah
cairan tubuh tidak seimbang
5
respon psikologi
Hambatan
mobilitas fisik
hipovolemik
respon sensitivitas
saraf lokal
ketidaknyamanan
abdominal
nyeri
2.2.5
2.2.6
gangguan rasa
nyaman: nyeri
STEP 5 (Menetapkan Tujuan Belajar)
Mahasiswa memahami dan menjelaskan tentang Hernia menurut literature:
1. Mampu memahami pengertian Hernia
2. Mampu memahami penyebab Hernia
3. Mampu memahami dan menjelaskan patofisiologi Hernia
4. Mampu menjelaskan Manifestasi klinis yang timbul pada kasus Hernia
5. Mampu menyebutkan komplikasi dari Hernia
6. Mampu menyebutkan cara pengobatan Hernia
7. Mampu membuat asuhan keperawatan pada kasus Hernia
Step 6 (mengumpulkan informasi tambahan (belajar mandiri)
Wicaturatmasudi.
(2014).
Pelaksanaan
Asuhan
Profesi
buruh
yang
sebagian
besar
pekerjaannya
yang
disebabkan
oleh
masuk
ke
kanalis
inguinalis
dan
jika
cukup
epigastrika
inferior
didaerah
yang
dibatasi
segitiga
dapat
irreponible
dengan
gangguan
10
adalah
aponeurosis
menarik
peritoneum
kedaerah
skrotum
sehingga
terjadi
namun dalam beberapa hal, seringkali kanalis ini tidak menutup. Karena
testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis inguinalis kanan lebih sering
terbuka. Bila kanalis kiri terbuka maka biasanya yang kanan juga terbuka.
Dalam keadaan normal, kanalis yang terbuka ini akan menutup pada
usia 2 bulan. (Mansjoer, 2007).
5. Patofisiologi
Terjadinya hernia disebabkan oleh dua faktor yang pertama adalah
faktor kongenital yaitu kegagalan penutupan prosesus vaginalis pada
waktu kehamilan yang dapat menyebabkan masuknya isi rongga pertu
melalui kanalis inguinalis, faktor yang kedua adalah faktor yang dapat
seperti hamil, batuk kronis, pekerjaan mengangkat benda berat dan faktor
usia, masuknya isi rongga perut melalui kanal ingunalis, jika cukup
11
tidak dapat
13
14
b. USG Sering digunakan untuk menilai hernia yang sulit dilihat secara
klinis,
c. CT dan MRI
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.1 PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian
Tanggal MRS
Ruangan/kelas
No Kamar
1. Data Subjektif
a. Identitas pasien
Nama pasien
Jenis kelamin
Usia
Agama
Suku bangsa
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Diagnose medis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama penanggung jawab
Jenis kelamin
Usia
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Alamat
Hubungan dengan pasien
: Tn. P
: laki-laki
: 65 tahun
: islam
: indonesia
: SMA
: Nelayan
: Kebumen
: Hernia Scrotum
: Ny. A
: perempuan
: 32 tahun
: islam
: SMA
: Ibu RT
: Kebumen
: anak
Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
15
16
tetapi
Sebelum sakit
Saat dikaji
:Pasien
dapat
bernafas
normal
dan
tidak
Saat dikaji
jernih kekuningan
:Pasien BAB dengan frekuensi 1x sehari, sebanyak
200 cc fesesnya lunak, warna kuning, dan BAK
normal warna jernih kekuningan sebanyak 1400 cc.
4. Aktivitas
Sebelum sakit
Saat dikaji
gangguan.
:Pasien merasa ada keterbatasan dalam beraktivitas
karena adanya pembengkakan pada kantong hernia
ketika berjalan sehinggga hanya berbaring dan
dibantu keluarganya.
5. Kebutuhan Istirahat dan tidur
Sebelum sakit
:Pasien dapat beristirahat dengan nyaman 7-8 jam
sehari
17
Saat dikaji
6. Personal Hygiene
Sebelum Sakit
Saat dikaji
bersama keluarganya
:Pasien mengatakan tidak nyaman karena merasa
badannya lemas dan tidak Nyaman dengan kondisi
sakitnya sekarang karena nyeri pada bagian kantong
scrotum
P: nyeri bertambah saat beraktifitas
Q: nyeri seperti di tusuk tusuk
R: nyeri dibagian kantong kemluan kanan
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul
8. Kebutuhan berpakaian
Sebelum sakit
:Pasien mengatakan dalam berganti baju dilakukan
secara mandiri dengan frekuensi ganti baju 2x
Saat dikaji
sehari
:Pasien mengatakan Memakai pakaian dibantu oleh
dengan
berbaring
dan
Saat dikaji
:Pasien dapat
sering
menjenguk
di
RS
untuk
menghibur.
14. Kebutuhan Belajar
Sebelum Sakit
:Pasien tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya
Saat dikaji
:Pasien belum tahu tentang penyakit yang
dideritanya tampak masih bertanya tenya kepada
perawat
2. Data Objektif
Keadaan umum
: Tampak sakit
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda vital
Data Tambahan:
1) Tekanan darah : 120/80 mmHg
2) Nadi
: 84 x/menit
3) Suhu
: 36,7oC
4) Pernafasan
: 18 x/menit
Status Generalis
1) Kulit
Warna
:sawo
matang,
tidak
hipopigmentasi maupun
Lesi
ikterik
dan
tidak
terdapat
hiperpigmentasi
Rambut
Turgor
: baik
Suhu raba
: hangat
2) Kepala
Ekspresi
:ekspresif
Simetris wajah
:simetris
Pembuluh darah
Deformitas
3) Mata
Bentuk
Palpebra
Gerakan
Konjungtiva
:anemis
Sklera
:tidak ikterik
Pupil
Eksoftalmus
:tidak ditemukan
Endoftalmus
:tidak ditemukan
4) Telinga
Bentuk
:normotia
Liang telinga
:lapang
Serumen
Nyeri auricular
Nyeri tekan tragus :tidak ada nyeri tekan pada tragus kanan maupun kiri
5) Hidung
Bagian luar
Septum
Mukosa hidung
20
Cavum nasi
Gigi-geligi
: hygiene baik
Mukosa mulut
Lidah
Tonsil
Faring
7) Leher
Bendungan vena : tidak ada bendungan vena
Kelenjar tiroid
Trakea
: di tengah
8) Thorax
PARU-PARU
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
JANTUNG
Inspkesi
Palpasi
Perkusi
21
Auskultasi
9) Abdomen
Inspeksi
Palpasi
:teraba supel, hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan,
maupun
nyeri
lepas,
pada
pemeriksaan
ballottement
Palpasi
11) Ekstremitas
Tidak tampak deformitas, Akral hangat pada keempat ekstremitas, Tidak
terdapat oedema pada keempat ekstremitas
2. Pemeriksaan penunjang
Didapatkan hasil laboratorium :
Data Tambahan
PEMERIKSAAN
HASIL
NORMAL
SATUAN
Hemoglobin
Lk: 14-18
Pr: 12-16
Mg/dl
Albumin
1,8
3,8-5,1
Mg/dl
Eritrosit
1,3
Lk:4,6-6,2
Pr: 4,2-5,4
/mm3
22
30
Lk:40-58,
Hematokrit
Pr: 37-43
23
/0
C. ANALISA DATA
NO
DATE
DATA FOKUS
PROBLEM
28 November 2016 DS :
Nyeri akut
jam 10.00 WIB
- pasien mengatakan nyeri pada bagaian
ETIOLOGI
Agen
biologis
Data Tambahan:
P: nyeri bertambah saat beraktifitas
Q: nyeri seperti di tusuk tusuk
R: nyeri dibagian kantong kemluan kanan
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul
DO:
-
24 Oktober 2016
jam 10.00 WIB
DS :
Hambatan
Mobilitas fisik
melakukan aktifitas
Pasien mengatakan hanya berbaring di
24
Nyeri
cedera
TTD
kanan
Aktifitas klien dibantu keluarga
INDIKATOR
Toileting
Pakaian
Mandi
Berias/dandan
Keterangan:
: ada masalah dan memerlukan bantuan
25
24 Oktober 2016 DS :
Ketidakseimbanga Kurang
asupan
jam 10.00 WIB
- pasien mengatakan mengalami mual dan n nutrisi kurang makanan
dari
kebutuhan
muntah
tubuh
- pasien mengataan tidak nafsu makan
DO:
-
Data tambahan:
A: IMT: 45/1,582 = 18, 02 Underweight
B: Albumin 1,8 gr/dl, Tranfersin: 160
C: Wajah pucat, konjungtiva anemis
ansietas
tentang
DO:
-
pembedahan yang
akan dilakukan
Tindakan
DIAGNOSA
RENCANA KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
OUTCOME
27
INTERVENSI
2811
2016
Cedera biologis
berikut:
pengkajian
nyeri
komprehensif
termasuk
karakteristik,
durasi,
INDIKATOR
55
2. Nyeri menurun
33
3
3
setelah
tanda
vital
beraktivitas
frekuensi,
tentang
teknik
non
informasi
tentang
nyeri
x/menit
RR : 16-24 x/menit
4. mual
lokasi,
SKALA
3. Tanda
secara
55
KETERANGAN
1. : berat dari kisaran normal
2. : cukup berat dari kisaran norma
28
KELUARGA
Ajak dan libatkan keluarga dalam
tindakan
keperawatan
dalam
menurunkan nyeri
tindakan keperawatan
Hambatan Mobilitas fisik Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam di TERAPI
2016
b.d Nyeri
LATIHAN
AMBULANSI
MANDIRI
AMBULANSI PERGERAKAN
INDIKATOR
1. Klien meningkat dalam
SKALA
1
aktifitas fisik
2. Mengerti tujuan dari
peningkatan mobilitas
fisik
3. meningkatkan kekuatan
dankemampuan pindah
KETERANGAN
3
3
periode istirahat
Berikan atau bantu pasien untuk
melakukan latihan rentang gerak aktif,
1. : sangat terganggu
2. : banyak terganggu
KOLABORASI
29
Kolaborasikan
3. : cukup terganggu
4. : sedikit terganggu
5. : tidak terganggu
Rehabilitasi
2016
Nutrisi
kebutuhan
kurang
tubuh
dalam
tepat.
keperawatan
Ketidakseimbangan
Medik
Tenaga
2811
dengan
tindakan keperawatan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 MANAJEMEN NUTRISI (1100)
dari
b.d
SKALA
1
1
3. Asupan Gizi
2
2
2
mencegah konstipasi
33
KETERANGAN
1. : sangat menyimpang dari kisaran normal
2. : banyak menyimpang dari kisaran normal
3. : cukup menyimpang dari kisaran normal
30
tindakan keperawatan
b.d
tindakan
2811
Ansietas
2016
dilakukan
hasil:
terhadap penyakitnya
SKALA
1. Kecemasan berkurang
2. Ekspresi
wajah
tampak rileks.
31
33
klien
menenangkan
4
yang diberikan
KETERANGAN
1.
2.
3.
4.
32
KOLABORASI
-
F. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO
.
DX
1
HARI,
TANGGAL,
WAKTU
IMPLEMENTASI
EVALUASI FORMATIF
TTD
NAMA
mengalami nyeri
Memberikan istirahat fisik dengan punggung -
aktivitasnya.
Anjurkan pasien
untuk
melakukan
menjalar
Klien mengatakan
kesiapan
untuk
teknik
DO:
R/
menahan nyeri
33
1) Tekanan darah
: 120/80 mmHg
2) Nadi
: 84 x/menit
3) Suhu
: 36,7oC
4) Pernafasan : 18 x/menit
2
ketika nyeri
28 November
2016
-
DO:
28 November
2016
memberikan
nutrisi
memo nitor BB pasien
berkolaborasi dengan
informasi
tentang
ahli
gizi
34
untuk
28 November
2016
penerimaan
untuk
DO
membantu mengetahu ibahwa perasaan merekaa Klien tampak cemas dan bingung
-
G. EVALUASI
Hari,tanggal, waktu
No DX
Evaluasi
TTD, NAMA
35
28 November 2016
S:
- Klien mengatakan nyeri dada yang menjalar
- Klien mengatakan kesiapan untuk melakukan perogram pengobatan
P : Nyeri pada scrotum kanan
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Nyeri dada kiri menjalar ke tangan dan dagu
S : Skala nyeri 5
T : hilang timbul
O:
Pasien tampak kooperatif dan tampak menahan nyeri
1. Tekanan darah
: 120/80 mmHg
2. Nadi
: 84 x/menit
3. Suhu
: 36,7oC
4. Pernafasan : 18 x/menit
A : Masalah belum teratasi
INDIKATOR
AW T
AK
1.
2.
3.
4.
Skala nyeri
Ekspresi nyeri wajah
TTV normal
Muntah
P :melanjutkan intervensi
36
A : Masalah belumteratasi
INDIKATOR
AW T
1. klien
dapata 1
meningkat aktifitas
2. mengerti tujuan dalam 1
meningkatkan
aktivitas
1
3. ADL mandiri
AK
37
A : Masalah teratasi
INDIKATOR
AW T
AK
1. Asupan Gizi
2. ASupan makan
1
1
3
3
3
3
P : Mempertahankan Intervensi
4
28 November 2016
S:
-
O:
-
A: Msalah teratasi
INDIKATOR
AW T
1. ekspresi
cemas 1
berkurang
2. klien
berkerjasama 1
dalam
proses
pe
nyembuhan
3. ekspresi rileks
1
38
AK
39
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Hernia adalah prostrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian lemah dari dinding rongga yang bersangkutan. Pada hernia abdomen,
isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan muskulo
aponeurotik dinding perut. Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia.
disebabkan karena aktifitas berat,. perlu pentalasanaan kusus pada kasus yaitu
tindakan farmako, non medis, dan tindakan pembedahan untuk mencegah
komplikasi lebih lanjut
4.2 SARAN
Bagi Mahasiswa Keperewatan
1. Diharapkan lebih mempelajari tentang Hernia mulai dari pengertian,
anatomi, fungsi, klasifikasi, penyebab, gejala, pemeriksaan penunjang,
diagnosis, penatalaksanaan/pengobatan dan komplikasi pada kasus
Hernia.
2. Diharapkan bisa memahami teori tentang Hernias supaya bisa lebih tepat
untuk mendiagnosis, melakukan pemeriksaan dan penatalaksanaan
40
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi, (2008). Teknik Prosedural Keperawatan ; Konsep dan Aplikasi
Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika.
Herdman, T. Heather. (2015). Diagnosisi Keperawatan Definisi dan Klasifikasi
2015 - 2017. Jakarta : EGC
Herdman,T. Heather. (2015). NANDA Internasional Diagnosis Definisi Dan
Klasifikasi 2015-2017. Jakarta : EGC.
Kozeir & Erb, (2009). Buku Ajar Keperawatan Fundamental : Konsep Proses,
Praktik. Jakarta : EGC
Mubarak & Chayatin. (2008). Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta :
EGC.
Muttaqin Arif. (2008). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta : Salemba Medika.
Muttaqin Arif & Kumala Sari. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Medikal
Bedah dengan Gangguan Gastrointestinal. Jakarta : Salemba Medika.
Moorhead, Su., et al. (2015). Nursing Outcomes Classification (NOC) Fifth
Edition.United States of America: Mosby Elsevier. .
Price dan Wilson, (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : EGC.
Potter & Perry. (2006). Fundamental of Nursing, Edition 7, vol 3. Jakarta :
Salemba medika.
Romadhon dan Wicaturatmasudi. (2014). Pelaksanaan Asuhan Keperawatan pada
Pasien Hernia. Jurnal Keperawatan Bina Husada Vol.2, No.2 Agustus 2014
41