Vous êtes sur la page 1sur 7

ARGUMEN DAN METODE DEDUKSI

Pengertian Argumen
-

Argumen adalah serangkaian pernyataan yang mempunyai

ungkapan pernyataan penarikan kesimpulan (inferensi).


Argumen terdiri dari pernyataan-pernyataan yang terbagi atas
dua kelompok, yaitu kelompok pernyataan sebelum kata Jadi
yang disebut premis, dan kelompok lainnya terdiri atas satu

pernyataan yang disebut konklusi.


Perhatikan contoh argumen di bawah ini. Apakah premis-

premisnya mengakibatkan terjadinya konklusi? Mengapa?


Contoh 1:
Indonesia lebih terkenal dari Bali.
Ada bintang film senang kawin cerai.
Jadi, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Contoh 2:
Semua bilangan imajiner adalah bilangan kompleks.
2 adalah bilangan imajiner.
Jadi, 2 adalah bilangan kompleks.
Sebuah argumen dikatakan valid (tepat), jika konklusinya
merupakan akibat logis dari premis-premisnya tanpa melihat

kebenaran pernyataan-pernyataan pembentuknya.


Sebuah argumen tertentu dikatakan valid, bila

argumen

tersebut mempunyai bentuk yang sama dengan argumen yang


-

valid.
Apakah argumen berikut termasuk argumen yang valid?
Nurmala ada di Bandung atau di Tasikmalaya.
Nurmala tidak ada di Bandung.
Jadi, Nurmala ada di Tasikmalaya.

Bentuk argumen tersebut mempunyai bentuk yang sama

dengan argumen yang valid berikut:


pq
p
q
Cara lain untuk untuk mengetahui validitas argumen dilakukan
dengan menggunakan table kebenaran. Sebelum menggunakan
tabel kebenaran

harus mencari dulu bentuk pernyataan

kondisional yang berkorespondesi dengan argumen tersebut.

Pernyataan kondisional dari argumen diatas adalah [(pq) p]


p.
Aturan Penarikan Kesimpulan (Rule of Inferences)
- Suatu argumen dapat dilakukan dengan dengan menggunakan
tabel kebenaran, namun cara kerjanya panjang dan seringkali
membosankan. Ada cara singkat untuk membuktikan validitas
suatu argumen yaitu dengan cara menurunkan konklusinya dari
premis-premusnya dengan menggunakan rentetan argumen
elementer yang sudah diketahui valid.
-

Aturan yang digunakan dalam aturan penarikan kesimpulan


(Rule of Inference):
1. Modus Ponen (MP)
pq
p
q
2. Modus Tollen (MT)
pq
q
p
3. Hypothetical Syllogism (HS)
pq
qr
pr
4. Disjunctive Syllogism (DS)
pq
p
q
5. Constructive Dilemma (CD)
(p q)(r s)
pr
qs
6. Destructive Dilemma (DD)

(p q)(r s)
qs
pr

7. Simplification (simpl)
pq
p
8. Conjunction (Conj)
p
q
pq
9. Addition (add)
p
pq
Contoh:
Jika di Pangandaran nelayan tertawa berdendang ria atau wisatawan
ramai berpesta pora, maka pasti disana ada pesta laut.
Jika bulan Pebruari telah tiba, nelayan dipangandaran
berdendang ria.
Bulan Pebruari telah tiba.
Jadi di Pangandaran ada pesta laut.
Secara simbolis pembukatiannya dapat ditulis:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

(AB) C
DA
D
A
AB
C

ATURAN PENUKARAN

Pr.
Pr.
Pr./C
2,3 MP
4
Add
1,5 MP

tertawa

Pembuktian

validitas

argumen

dengan

menggunakan

Aturan

Penarikan Kesimpulan tiddak semuanya bisa dilakukan, masih banyak


argumen valid yang tidak dapat dibuktikan validitasnya dengan hanya
menggunakan aturan tersebut. Ini berarti diperlukan aturan lain yang
disebut Aturan Penukaran (Rule of Replacements).
Adapun aturan yang terdapat dalam Aturan Penukaran (Rule of
Replacements) adalah:
1. De Morgans Theorem (de M)
~(p q) (~p ~q)
~(p q) (~p ~q)
2. Commutation (Comm)
(p q) (q p)
(p q) (q p)
3. Association (Ass)
[p (q r)] [(p q) r]
[p (q r)] [(p q) r]
4. Distribution (Distr)
[p (q r)] [(p q) (p r)]
[p (q r)] [(p q) (p r)]
5. Double Negation (DN)
P ~~p
6. Transposition (Trans)
(p q) (~q ~p)
7. Material Implication (Impl)

(p q) (~p q)
8. Material Equivalence (Equiv)
(p q) [(p q) (q p)]
(p q) [(p q) (~p ~q)]
9. Exportion (Exp)
[(p q) r] [p (q r)]
10.
Tautology (Taut)
p (p p)
p (p p)
Contoh:
1. (A B) (C D)
2. ~C /B
3. ~C ~D
2 Add
4. ~(C D)
3 de M
5. ~(A B)
1,4 MT
6. ~A ~B
5 de M
7. ~B ~A
6 Comm
8. ~B
7 Simpl
LATIHAN
A. Dengan

menggunakan

aturan

penarikan

kesimpulan

penukaran, susunlah bukti formal validitas argumen berikut.


1. B J
HD
(J D) U
U /B H
2. N M
MD
MP
P
M N /D

dan

3. T (C D)
TB
(F F) (W B)
W (C D)
/F
4. H (L R)
(L W) P
WH
/P
5. (S W) (B T)
(T H) M
S
/M

B. Ubahlah argumen-argumen berikut ke dalam bentuk simbul-simbul,


kemudian buktikan validitasnya.
1. Jika Nuraida pergi kemah ke gunung gede atau Aryanti tidak
ada di rumah, maka Hasanah tidak akan pergi ke luar rumah,
dan Inneke akan setia menemani. Ternyata Hasanah pergi ke
luar rumah. Jadi, Aryanti ada di rumah.
2. Jika kita menanam bunga Flamboyan, maka taman kita
berkembang

dengan

pesat.

jika

Bougemville, maka terlambatlah


Jadi,

jika

kita

menanam

kita

menanam

bunga

perkembangan taman kita.

bunga

Flamboyan

atau

bunga

Bougemville,, maka taman kita berkembang dengan pesar atau


terlambat.
3. Jika kita sungguh-sungguh belajar Matematika Dasar atau
setidak-tidaknya membaca catatan

kuliah Matematika Dasar,

maka kita akan lulus dalam tes matakuliah tersebut. Kita


sungguh-sungguh belajar Matematika Dasar dan sering pula
membaca novel. Jadi,
Matematika Dasar.

kita lulus dalam tes matakuliah

Vous aimerez peut-être aussi