Vous êtes sur la page 1sur 23

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegiatan yang
diberikan melalui praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan
keluarga digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan
keluarga

dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Agar

pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga, maka


perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, mengetahui
tingkat pencapaian keluarga
pemahaman

setiap

dalam melakukan fungsinya. Memerlukan

tahap

perkembangan

keluarga

dan

perkembangannya. Pengkajian asuhan keperawatan keluarga


untuk

mengetahui

sejauh

mana

keluarga

tugas

dilakukan

memenuhi

tugas

perkembangannya. Pasangan baru (keluarga baru menikah) ialah ketika


masing-masing individu laki-laki dan perempuan membentuk keluarga
melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan keluarga nya masingmasing.
Mempersiapkan keluarga

yang baru membutuhkan penyesuaian

peran dan fungsi sehari-hari diantaranya belajar hidup bersama, beradaptasi


dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Masing-masing menghadapi
perpisahan dengan keluarga sendiri dan orang tuanya, mulai membina
hubungan baru dengan keluarga dan kelompok social lainnya.
Sedangkan keluarga menanti kelahiran (Childbearing

Family)

merupakan tahap perkembangan keluarga ke II, Friedman (2002), yang


dimulai dengan kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi berusia 30
bulan. Menurut sebagian besar orang menyatakan bahwa tahap ini
merupakan tahap penuh stressor karena merupakan tahap transisi menjadi
orang

tua.

Sebuah

ketidakseimbangan

bisa

terjadi

sehingga

bisa

menimbulkan krisis keluarga yang dapat berakhir dengan perasaan tidak


memadai menjadi orang tua dan menyebabkan gangguan dalam hubungan
pernikahan.

Berdasarkan hal di atas, penulis tertarik untuk membahas tentang


Asuhan keperawatan keluarga denga pasangan baru menikah dan menanti
kelahiran.

B. Tujuan
1 Untuk mengetahui tentang konsep keluarga pasangan baru menikah dan
menanti kelahiran /child bearing.
2 Untuk mengetahui tugas perkembangan dan masalah-masalah yang
terjadi pada keluarga pasangan baru menikah dan menanti kelahiran/child
bearing.
3 Untuk mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan kepada keluarga
pasangan baru menikah dan menanti kelahiran/child bearing.

C. Manfaat
1 Manfaat Bagi Kelompok
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kelompok tentang
asuhan keperawatan keluarga pasangan baru menikah dan menanti
kelahiran/child bearing.
2 Manfaat Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang
asuhan keperawatan keluarga pasangan baru menikah dan menanti
kelahiran/child bearing.

BAB II
KONSEP TEORITIS
A. Definisi Keluarga
Banyak definisi yang diuraikan tentang keluarga sesuai dengan
perkembangan sosial masyarakat. Berikut ini akan dikemukakan pengertian
keluarga.
1. Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain.
2. Menurut Duvall, keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan
oleh ikatan perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan
dan mempertahankan budaya yang umum: meningkatkan perkembangan
fisik, mental, emosional, dan sosial dari tiap anggota.
3. Menurut WHO (1969), keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling
berhubungan melalui pertalian darah, adopsi atau perkawinan.
4. Menurut bergess (1962) keluarga terdiri atas kelompok orang yang
mempunyai ikatan perkawinan, keturunan/hubungan sedarah atau hasil
adopsi, anggota tinggal bersama dalam satu rumah, anggota berinteraksi,
dan

berkomunikasi

dalam

peran

sosial,

serta

mempunyai

kebiasaan/kebudayaan yang berasal dari masyarakat, tetapi mempunyai


keunikan tersendiri.
5. Menurut helvie (1981) keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal
dalam satu rumah tangga dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan
yang erat.
6. Menurut Departeman kesehatan RI, 1998 keluarga adalah unit terkecil dari
suatu masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat dibawah suatu atap dalam
keadaan saling ketergantungan.

Sesuai dengan pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa


karakteristik keluarga adalah:
1. Terdiri atas dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
perkawinan, atau adopsi;

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap
memperhatikan satu sama lain;
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing
mempunyai peran sosial sebagai suami, isteri, anak, kakak dan adik;
4. Mempunyai tujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya,
meningkatkan perkembangan fisik, psikologis dan sosial anggota.

B. Struktur Keluarga (Ikatan darah)


1 Patrilineal, keluarga

sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam

beberapa generasi, dimana hubungan itu berasal dari jalur ayah.


2 Matrilineal, keluarga sedarah terdiri sanak saudara sedarah dalam
beberapa generasi , dimana hubungan itu berasal dari jalur ibu.
3 Matrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah istri.
4 Patrilokal, suami istri tinggal pada keluarga sedarah suami.
5 keluarga kawinan, hubungan. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan
keluarga dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri.

C. Fungsi Keluarga
Secara umum fungsi keluarga (friedman, 1998) dibagi menjadi 5, yaitu:
1 Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga
2 Fungsi sosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan melatih anak untuk
berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan
dengan orang lain diluar rumah
3 Fungsi reproduksi adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan
menjaga kelangsungan keluarga
4 Fungsi ekonomi adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
5 Fungsi perawatan atau pemeliharaan kesehatan adalah fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memiliki produktivitas tinggi.

D. Tugas Keluarga di Bidang Kesehatan


Keluarga mempunyai tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami
dan dilakukan, meliputi (Suprajitno, 2004):

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal


keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota
keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga
secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua atau keluarga.
2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini
merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang
tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di
antara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk
menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh
keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau
bahkan teratasi.
3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.
4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga.
5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

E. Tugas Perkembangan Keluarga Pasangan Baru Menikah dan


Fungsi Perawat Keluarga
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu, yaitu suami
dan

istri

membentuk

keluarga

melalui

perkawinan

yang

sah

dan

meninggalkan keluarga masing-masing, secara psikologis keluarga tersebut


sudah memiliki keluarga baru. Suami istri yang membentuk keluarga baru
tersebut perlu mempersiapkan kehidupan yang baru karena keduanya
membutuhkan penyesuaian peran dan fungsi sehari-hari. Masing-masing
pasangan menghadapi perpisahan dengan keluarga orang tuanya dan mulai
membina hubungan baru dengan keluarga dan kelompok sosial pasangan
masing-masing. Masing-masing belajar hidup bersama serta beradapsi
dengan kebiasaan sendiri dan pasangannya. Misalnya kebiasaan makan,
tidur, bangun pagi, bekerja, dan sebagainya. Hal lain yang perlu diputuskan
adalah kapan waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa jumlah
anak yang diharapkan.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap ini antara lain:
a.
b.
c.
d.

Membina hubungan intim dan kepuasan bersama;


Menetapkan tujuan bersama;
Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial;
Merencanakan anak (KB);

e. Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi


orang tua.
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1998, Duval dan Miler, 1985
tugas perkembangan keluarga meliputi:
a. Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
c. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orang tua).
Fungsi perawat pada keluarga ini adalah selain melakukan kegiatan
asuhan keperawatan, perawat juga melakukan konsultasi. Misalnya konsultasi
tentang KB, perawatan parenteral dan komunikasi. Kurangnya informasi
tentang berbagai hal tersebut dapat menimbulkan masalah seksual,
emosional, rasa takut atau cemas, rasa bersalah, dan kehamilan yang tidak
direncanakan.

F. Tugas Perkembangan Keluarga Menanti Kelahiran (Child Bearing


Family) dan Fungsi Perawat Keluarga
Keluarga yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan sampai
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan
(2,5 tahun). Kehamilan dan kelahiran bayi perlu dipersiapkan oleh pasangan
suami-istri melalui beberapa tugas perkembangan yang penting. Kelahiran
bayi pertama memberi perubahan yang besar dalam keluarga, sehingga
pasangan harus beradaptasi dengan perannya untuk memenuhi kebutuhan
bayi. Masalah yang sering terjadi dengan kelahiran bayi adalah pasangan
merasa diabaikan karena fokus perhatian kedua pasangan tertuju pada bayi.
Suami merasa belum siap menjadi ayah atau sebaliknya istri belum siap
menjadi ibu.
Tugas perkembangan pada masa ini antara lain:

Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi


Membagi peran dan tanggung jawab
Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang
menyenangkan

Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing


Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin
Sedangkan menurut Carter dan Mc. Goldrik, 1988, Duval dan Miller, 1985,

tugas perkembangan keluarga meliputi:


a Membentuk

keluarga

muda

sebagai

sebuah

unit

(mengintegrasikan bayi baru ke dalam keluarga).


b Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang

yang

mantap

bertentangan

dan

kebutuhan anggota keluarga .


c Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.
d Memperluas persahabatan keluarga besar dengan menambahkan peranperan orang tua, kakek, dan nenek.
Fungsi perawat dalam tahap ini adalah melakukan perawatan dan
konsultasi

terutama

bagaimana

merawat

bayi,

mengenali

gangguan

kesehatan bayi secara dini dan cara mengatasinya, imunisasi, tumbuh


kembang anak, interaksi keluarga, keluarga berencana, serta pemenuhan
kebutuhan anak terutama pada ibu yang bekerja.

G. Masalah-masalah Umum

yang Terjadi Pada Keluarga Pasangan

Baru Menikah dan Menanti Kelahiran


1 Keluarga Pasangan Baru Menikah
Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan
emosional, kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit
kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya
perlu ada penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan
konseling

prenatal,

dan

komunikasi.

Dan

biasanya

juga

terjadi

perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua pasangan baru


menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru,
dengan peran dan fungsi yang berbeda.
2 Keluarga Menanti Kelahiran / Child Bearing
Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan
emosional, kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan, dan penyakit
kelamin baik sebelum maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya

perlu ada penyuluhan dan konseling keluarga berencana, penyuluhan dan


konseling

prenatal,

dan

komunikasi.

Dan

biasanya

juga

terjadi

perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua pasangan baru


menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru,
dengan peran dan fungsi yang berbeda.

BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. Pengkajian
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :

1. Data umum
a
b
c
d
e
f

Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :


Nama kepala keluarga (KK)
Alamat dan telepon
Pekerjaan kepala keluarga
Pendidikan kepala keluarga
Komposisi keluarga
Tipe keluarga
Menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau

masalah-masalah yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut.


g Tipe bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keleuarga tersebut serta
mengidentifikasi

budaya

suku

bangsa

tersebut

terkait

dengan

kesehatan.
h Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan
i

yang dapat mempengaruhi kesehatan.


Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik
dari kepala keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu
status social ekonomi keluarga ditentukan pula oleh kebutuhankebutuhan yang dikeluarkan oleh keluarga serta barang-barang yang
dimiliki oleh keluarga.

Aktivitas rekreasi keluarga


Rekreasi keluarga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi
bersama-sama untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun
dengan menonton TV dan mendengarkan radio juga merupakan
aktifitas rekreasi.

2. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


a Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan dengan anak tertua


dari keluarga inti.
b Tahap perkembangan keluraga yang belum terpenuhi.
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tugas perkembangan
tersebut belum terpenuhi.
c Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada kelularga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masingmasing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit
(status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga

serta

pengalaman-pengalaman

terhadap

pelayanan

kesehatan.
d Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.
3. Pengkajian Lingkungan
a Karakteristik rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luar rumah,
tipe rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, pemanfaatan ruangan,
peletakkan perabotan rumah tangga, jenis septic tank, jarak septic tank
dengan sumber air, sumber air minum yang digunakan serta denah
rumah.
b Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Menjelaskan mengenai karakteristik

dari

tetangga

dan

komunitas setempat, yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik,


aturan/kesepakatan penduduk setempat, budaya setempat yang
mempengaruhi kesehatan.
c Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan
keluarga berpindah tempat.
d Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
keluarga interaksinya dengan masyarakat.
e Sistem pendukung keluarga

Yang termasuk pada sistem pendukung keluarga adalah jumlah


anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mencakup fasilitas fisik, fasilitas
ppsikologis atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas social
atau dukungan dari masyarakat setempat.
4. Struktur Keluarga
a Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan mengenai cara berkomunikasi antar anggota
keluarga.
Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan

instruksi?
Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan

perasaan-perasaan mereka dengan jelas?


Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons

dengan baik terhadap pesan?


Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti pesan ?
Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?
Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak

langsung ?
Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam

keluarga ? (langsung atau tidak langsung)


Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga ?
Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif atau

keduanya ?
Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung

dalam keluarga ?
Pola-pola umum apa yang digunakan menyampaikan pesan-pesan

penting ? (langsung atau tidak langsung)


Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-

pola komunikasi keluarga ?


Adakah hal-hal atau masalah dalam keluarga yang tertutup untuk
didiskusikan ?

b Struktur kekuatan keluarga


Kemampuan
anggota
c

keluarga

mengendalikan

dan

mempengaruhi orang lain untuk merubah perilaku.


Struktur peran
Menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga baik
secara formal maupun informal.

Struktur peran formal : posisi peran formal apa pada setiap anggota
keluarga,

gambarkan

bagaimana

setiap

anggota

keluarga

melakukan peran-peran formal mereka. Adakah konflik peran dalam

keluarga.
Struktur peran informal : adakah peran-peran informal dalam
keluarga, siapa yang memainkan peran-peran tersebut, berapa kali
peran-peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran
tersebut dilaksanakan secara konsisten ? tujuan peran-peran

informal yang dijalankan keluarga apa ?


d Nilai atau norma keluarga
Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh
keluarga, yang berhubungan dengan kesehatan.
5. Fungsi Keluarga
a Fungsi afektif
Hal yang perlu dikaji yaitu gambaran diri anggota keluarga,
perasaan memiliki dan dimiliki dalam keluarga, dukungan keluarga
terhadap anggota keluarga lainnya, bagaimana kehangatan tercipta
pada anggota keluarga, dan bagaimana keluarga mengembangkan
sikap saling menghargai.
b Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan dalam
keluarga, sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin, norma,
c

budaya, dan perilaku.


Fungsi perawatan kesehatan
Menjelaskan sejauh mana keluarga menyediakan makanan,
pakaian, perlindungan serta merawat anggota keluarga yang sakit.
Sejauh

mana

pengetahuan

keluarga

mengenai

sehat-sakit.

Kesanggupan keluarga di dalam melaksanakan perawatan kesehatan


dapat dilihat dari kemampuan keluarga melaksanakan 5 tugas
kesehatan keluarga, yaitu keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan,

mengambil

melakukan

perawatan

keputusan
terhadap

untuk

anggota

melakukan
keluarga

tindakan,

yang

sakit,

menciptakan lingkungan yang dapat meningkatkan kesehatan, dan


keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdapat di
lingkungan setempat.

Hal-hal

yang

dikaji

sejauh

mana

keluarga

melakukan

pemenuhan tugas perawatan keluarga adalah :


1) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah
kesehatan, yang perlu dikaji adalah sejauh mana keluarga
mengetahui mengenai fakta-fakta dari masalah kesehatan yang
meliputi pengertian, tanda dan gejala, faktor penyebab dan yang
mempengaruhinya serta persepsi keluarga terhadap masalah.
2) Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji
adalah :
Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat

dan luasnya masalah


Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga
Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang

dialami
Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari tindakan

penyakit
Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah

kesehatan
Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang

ada
Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan
Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah

3) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat


anggota keluarga yang sakit, yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui keadaan penyakit (sifat,

penyebaran, komplikasi prognosa, dan cara perawatannya).


Sejauh mana keluarga mengetahui tentang sikap dan

perkembangan perawatan yang dibutuhkan.


Sejauh mana keluarga mengetahui keberadaan fasilitas yang

diperlukan perawatan.
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber yang ada
dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab,
sumber keuangan / financial, fasilitas fisik, psikososial).

4) Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga memelihara


lingkungan rumah yang sehat, hal yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga mengetahui sumber-sumber keluarga

yang dimiliki.
Sejauh mana

pemeliharaan lingkungan.
Sejauh mana keluarga mengetahui pentingnya hygiene sanitasi.
Sejauh mana keluarga mengetahui upaya pencegahan penyakit.
Sejauh mana sikap / pandangan keluarga terhadap hygiene

keluarga

melihat

keuntungan

sanitasi.
Sejauh mana kekompakan antar anggota keluarga.
5) Untuk mengetahui
sejauh
mana kemampuan

manfaat

keluarga

menggunakan fasilitas / pelayanan kesehatan di masyarakat, hal


yang perlu dikaji adalah :
Sejauh mana keluarga

mengetahui

keberadaan

fasilitas

kesehatan.
Sejauh mana keluarga memahami keuntungan-keuntungan

yang dapat diperoleh dari fasilitas kesehatan.


Sejauh mana tingkat kepercayaan keluarga terhadap petugas

dan fasilitas kesehatan.


Apakah keluarga mempunyai pengalaman yang kurang baik

terhadap petugas kesehatan.


Apakah fasilitas kesehatan yang ada terjangkau oleh keluarga

d Fungsi reproduksi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi reproduksi keluarga
adalah :
1 Berapa jumlah anak.
2 Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga.
3 Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan
jumlah anggota keluarga.
e Fungsi ekonomi
Hal yang perlu dikaji mengenai fungsi ekonomi keluarga adalah:
1 Sejauh mana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan,
dan papan
2 Sejauh mana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di
masyarakat dalam upaya peningkatan status kesehatan keluarga.

Fungsi pendidikan

Menjelaskan upaya yang dilakukan keluarga dalam pendidikan


selain upaya yang diperoleh dari sekolah atau masyarakat sekitar.
g Fungsi religious
Menjelaskan tentang kegiatan keagamaan yang dipelajari dan
dijalankan oleh keluarga yang berhubungan dengan kesehatan.
h Fungsi rekreasi
Menjelaskan kemampuan keluarga dan kegiatan keluarga untuk
melakukan rekreasi secara bersama baik di luar dan di dalam rumah,
juga tentang kuantitas yang dilakukan.
6 Stress dan Koping Keluarga
a Stressor jangka pendek dan panjang
1) Stresor jangka pendek yaitu stresor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu 6 bulan.
2) Stresor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan .
b Kemampuan keluarga berrespon terhadap situasi / stressor.
c Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
d Strategi adaptasi disfungsional
Dijelaskan mengenai strategi adaptasi disfungsional yang
digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan.
7 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik berbeda dengan pemeriksaan
fisik di klinik.
8 Harapan Keluarga
Pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan yang ada.
Pengkajian Fokus
1 Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah
Pengkajian data fokus meliputi:
a Kapan pertemuan pasangan?
b Bagaimana hubungan sebelum menikah?
c Bagaimana pasangan ini memutuskan untuk menikah?
d Adakah halangan terhadap pernikahan mereka? Sebutkan!
e Bagaimana respons keluarga terhadap pernikahan?
f Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi
keluarga dari kedua orang tua?

g Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah menikah?


h Bagaimana hubungan dengan saudara ipar?
i Bagaimana keadaan orang tua masing-masing dan hubungan dengan
j
k
l

orang tua setelah pernikahan?


Bagaimana rencana mempunyai anak?
Berapa lama waktu berkumpul setiap hari?
Bagaimana rutinitas (secara individu: suami dan istri) setelah

pernikahan?
m Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?
2 Keluarga Menanti Kelahiran/Child Bearing (Sampai Usia 30 Bulan)
Pengkajian data fokus meliputi:
a. Bagaimana riwayat kehamilan?
b. Bagaimna riwayat persalinan?
c. Bagaimna perawatan anak setelah lahir sampai usia 2 minggu?
d. Bagaimana perawatan anak sampai usia satu tahun?
e. Adakah orang lain yang serumah setelah anak lahir dan apa
hubungannya?
f. Siapakah yang mengasuh anak setiap hari?
g. Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan
anak?
h. Siapa yang memberikan stimulus dan latihan kepada anak dalam
rangka pemenuhan tumbuh kembangnya ?
i. Bagaimana perkembangan anak dan keterampilan yang dimiliki anak
yang dicapai pada usia berapa ?
j. Adakah sarana untuk stimulus tumbuh kembang anak ?
k. Pernahkah anak menderita sakit serius, apa jenisnya, kapan waktunya,
l.
m.
n.
o.
p.

berapa lama, dan dirawat di rumah sakit atau tidak ?


Bagaimana pencapaian perkembangan anak saat ini?
Kemampuan apa yang dimiliki anak saat ini ?
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak?
Bila perlu gunakan skala DDST
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga?

B. Diagnosa Keperawatan
1. Keluarga Pada Pasangan Baru Menikah
Kemungkinan diagnosa :
1. Kerusakan

pemeliharaan

rumah

berhubungan

dengan

ketidakmampuan keluarga melakukan perawaatan rumah yang sehat.


2. Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga
mengenal masalah komunikasi pada keluarga baru nikah.

3. Kurang pengetahuan tentang tugas perkembangan keluarga baru


menikah berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah tugas perkembangan keluarga baru menikah.
4. Resiko cedera berhubungan dengan kekerasan dalam rumah tangga
5. Gangguan interaksi sosial berhubungan dengan ketidak mampuan
bersosialisasi dengan lingkungan disekitarnya
6. Perubahan penampilan peran berhubungan dengan keluarga yang
baru dibina.
2. Keluarga Menanti Kelahiran/Child Bearing
Kemungkinan diagnosa:
b. Gangguan Nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
c. Disfungsi seksual
d. Gangguan tumbuh kembang
e. Menyusui tidak efektif
f. Resiko cidera
g. Perubahan penampilan peran
h. Gangguan komunikasi verbal
i. Perubahan menjadi orang tua

C. Intervensi
1. Diagnosa keperawatan : Kerusakan pemeliharaan rumah berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga melakukan perawaatan rumah yang
sehat.
Tujuan

Kriteria

Standar hasil

Intervensi
keperawatan

Tupen :
Verbal

Pemeliharaan
pengetahua
rumah
n
menunjang

kesehatan
keluarga
Tupen :
Setelah
dilakukan

asuhan
beberapa hari
keluarga dapat:
1. mengenal
masalah
perawatan
rumah yang
menunjang
kesehatan
2. memutuska
n
untuk
memelihara
rumah
dengan
lebih baik.

Keluarga
dapat Jelaskan
tentang
menjelaskan rumah
rumah sehat
Jelaskan tentang efek
sehat
Menjelaskan
efek
rumah tidak sehat
perawatan
rumah
terhadap kesehatan
yang kurang baik
keluarga.

Jelaskan
penyakitterhadap kesehatan
penyakit
akibat
keluarga
Menjelaskan
lingkungan rumah
penyakit-penyakit
yang kurang sehat.
keluarga
yang dapat muncul Motivasi
untuk
membuat
akibat
lingkungan
keputusan
rumah yang tidak
perawatan
rumah
mendukung
yang lebih baik
kesehatan.
Identifikasi
sumber
daya keluarga untuk
meningkatkan
perawatan rumah.

2. Diagnosa keperawatan : Resiko terjadinya konflik berhubungan dengan


ketidaktahuan keluarga mengenal masalah komunikasi pada keluarga
baru nikah.
Tujuan
Kriteria
Standar hasil
Intervensi keperawatan
Tupen :
Verbal
Keluarga
dapat Jelaskan komunikasi
Keluarga
pengetahua memahami
pentingnya
yang baik antara
memahami
n
berkomunisi yang baik
suami
kepada
tentang
pada pasangan baru
istrinya
dan
perlunya
nikah
sebaliknya
komunikasi
Membina rasa saling Jelaskan
pentingnya
yang
baik
percaya dan lebih saling
komunikasi
dalam
pada
menyayangi antar suami
keluarga baru nikah
keluarga
dan istri
dan
kepercayaan
baru nikah.
Menjaga
keutuhan
sehingga
tidak
Tupen :
rumah tangga dengan
terjadi pertengkaran
Setelah
tidak
mementingkan Jelaskan
keutuhan
dilakukan
keegoisan masing-masih.
keluarga itu penting
asuhan
untuk
tugas
beberapa
perkembangan
hari keluarga
kelurga nantinya.
dapat:
1. mengenal
masalah
komunika
si dalam
keluarga
2. membuat
keduanya
saling
memahan
i
dan
mengerti
serta
lebih
bersabar
dengan
keadaan
yang
kadang
tidak
memihak

3. Diagnosa

Keperawatan

perkembangan

keluarga

Kurang
baru

pengetahuan

menikah

tentang

berhubungan

tugas
dengan

ketidakmampuan keluarga mengenal masalah tugas perkembangan


keluarga baru menikah.
Tujuan
Kriteria
Tupen :
Verbal
Keluarga
pengetahu
memahami
an
tentang
tugas
perkembangan
keluarga baru
nikah
Tupen :
Setelah
dilakukan
asuhan
beberapa hari
keluarga dapat:
1. mengenal
masalah
perkembang
an keluarga
baru
menikah
2. membuat
keputusan
dalam
perencanaan
dengan
keluarga
kapan
dan
jumlah anak
yang
diinginkan

Standar hasil
Intervensi keperawatan
Keluarga
dapat 1. Kontrak
dengan
menyebutkan
tugas
keluarga
Kaji
tingkat
perkembangan
keluarga
pengetahuan
baru menikah dengan
keluarga tentang
bahasanya sendiri.
tugas
Tugas
perkembangan
perkembangan
keluarga baru menikah
keluarga
baru
adalah:
menikah
Membina hubungan
Beri reinforcement
intim dan kepuasan
positif
atas
bersama;
pengetahuan klien
Menetapkan tujuan
Jelaskan tentang
tugas
bersama;
Membina hubungan
perkembangan
keluarga
baru
dengan
keluarga
menikah
lain, teman, dan
Jelaskan tentang
kelompok sosial;
kesehatan
Merencanakan anak
reproduksi
Jelaskan tentang
(KB);
sex yang sehat
Menyesuaikan diri
dan
membina
dengan kehamilan
hubungan
intim
dan mempersiapkan
dengan pasangan.
Minta
keluarga
diri menjadi orang
mengulang
tua.
kembali
materi
yang
telah
dijelaskan
Berikan
pujian
terhadap
kemampuan
keluarga
memahami materi
yang diberikan
2. Diskusikan
dengan
keluarga

perencanaan
keluarganya.
Bantu
keluarga
membuat
keputusan kapan
dan berapa jumlah
anak
yang
diinginkan
Berikan
reinforcement
positif
jika
keluarga mampu
membuat
keputusan
yang
baik
sesuai
dengan
sumber
daya yang dimiliki.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keluarga adalah perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh
hubungan darah, perkawinan atau adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga
selalu berinteraksi satu sama lain.
Tugas perkembangan keluarga pada tahap pasangan baru menikah
antara lain:
Membina hubungan intim dan kepuasan bersama;
Menetapkan tujuan bersama;
Membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial;
Merencanakan anak (KB);
Menyesuaikan diri dengan kehamilan dan mempersiapkan diri menjadi
orang tua.
Tugas perkembangan keluarga menanti kelahiran antara lain:

Persiapan menjadi orang tua dan merawat bayi


Membagi peran dan tanggung jawab
Menata ruang untuk anak atau mengembangkan suasana rumah yang

menyenangkan
Mempersiapkan biaya atau dana Child Bearing
Memfasilitasi role learning anggota kleuarga
Bertanggung jawab memenuhi kebutuhan bayi sampai balita
Mengadakan kebiasaan keagamaan secara rutin

B. Saran
Semoga apa yang telah kami kerjakan ini dapat berguna bagi siapapun
yang membacanya, khususnya bagi kelompok kami. Kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan, demi kesempurnaan tugas
berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Semarang: Pustaka Pelajar.

Setiawati, Santun.2008.Penuntun Praktis : Asuhan Keperawatan Keluarga, Ed. 2.


Jakarta: Trans Info Media.
Sri, Setyowati.2008.Asuhan Keperawatan Keluarga : Konsep dan Aplikasi Kasus
Cet. 2. Jogjakarta : Mitra Cendikia.
Suprajitno.2004.Asuhan Keperawatan Keluarga Cet.1.Jakarta : EGC.

Vous aimerez peut-être aussi