Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
NOREPINEFRIN
Mekanisme Kerja
Farmakodinamika
NE bekerja terutama pada reseptor , tetapi efeknya masih sedikit lebih
lemah bila dibandingkan dengan epinefrin. NE mempunyai efek 1 pada jantung
yang sebanding dengan epinefrin, tetapi hampir tidak memperlihatkan efek 2.
Infus NE pada manusia menimbulkan peningkatan tekanan diastolic,
tekanan sistolik, dan biasnya juga tekanan nadi. Resistensi perifer meningkat
sehingga aliran darah melalui ginjal, hati dan juga otot rangka juga berkurang.
Filtrasi glomerulus menurun hanya bila aliran darah ginjal sangat berkurang.
Reflex vagal memperlambat denyut jantung, mengatasi efek langsung NE yang
mempercepatnya. Perpanjangan waktu pengisian jantung akibat perlambatan
denyut jantung ini, disertai venokonstriksi dan peningkatan kerja jantung akibat
efek langsung NE pada pembuluh darah dan jantung, mengakibatkan peningkatan
curah sekuncup. Tetapi curah jantung tidak berubah atau bahkan berkurang. Aliran
darah koroner meningkat, mungkin karena dilatasi pembuluh darah koroner tidak
lewat persarafan otonom tetapi dilepasnya mediator lain, antara lain adenosin,
akibat peningkatan kerja jantung dan karena peningkatan tekanan darah. Berlainan
dengan epinefrin, NE dalam dosis kecil tidak menimbulkan vasodilatasi maupun
penurunan tekanan darah, karena NE boleh dikatakan tidak mempunyai efek
terhadap reseptor 2 pada pembuluh darah, otot rangka.
Efek metabolic NE mirip epinefrin tetapi hanya timbul pada dosis yang
lebih besar.
b.
Indikasi
Pengobatan pada pasien shock atau sebagai obat tambahan pada injeksi
pada anastetika local.
c.
Kontraindikasi
sensitisasi
jantung
karena
dapat
timbul
aritmia.
Juga
Efek Samping
2.
ISOPROTERENOL
Obat ini juga dikenal sebagai isopropilnorepinefrin, isopropilarterenol dan
Mekanisme Kerja
Farmakodinamika
Isoproterenol tersedia dalam bentuk campuran resemik. Infus isoproterenol
pada manusia menurunkan resistensi perifer, terutama pada otot rangka, tetapi
juga pada ginjal dan mesenterium, sehingga tekanan diastolic menurun. Curah
jantung meningkat karena efek inotropik dan kronotropik positif langsung dari
obat.pada dosis isoproterenol yang biasa diberikan pada manusia, peningkatan
curah jantung umumnya cukup besar untuk mempertahankan atau meningkatkan
tekanan sistolik, tetapi tekanan rata rata menurun. Efek isoproterenol terhadap
jantung menimbulkan palpitasi, takikardia, sinus dan aritmia yang lebih serius.
Isoproterenol melalui aktivasi reseptor 2, menimbulkan relaksasi hampir
semua jenis otot polos. Efek ini jelas terlihat bila tonus otot tinggi, dan paling
jelas pada otot polos bronkus dan saluran cerna. Isoproterenol mencegah atau
mengurangi bronkokonstriksi. Pada asma, selain menimbulkan bronkodilatasi,
isoprotorenol juga menghambat penglepasan histamine dan mediator mediator
inflamasi lainnya.akibat reaksi antigen-antibodi, efek ini juga dimiliki oleh 2agonis yang selektif. Efek hiperglikemik isoproterenol lebih lemah dibandingkan
dengan epinefrin, antara lain karena obat ini menyebabkan sekresi insulin melalui
aktivasi reseptor 2 pada sel sel beta pancreas tanpa diimbangi dengan efek
terhadap reseptor yang menghambat sekresi insulin. Isoproterenol lebih kuat
dari epinefrin dalam menimbulkan efek penglepasan asam lemak bebas dan efek
kalorigenik.
b.
Indikasi
Kontraindikasi
Efek samping
Efek samping yang umum berupa palpitasi, takikardi, nyeri kepala dan
muka merah. Kadang kadang terjadi aritmia dan serangan angina, terutama pada
pasien dengan penyakit arteri koroner. Inhalasi isoproterenol dosis berlebih dapat
menimbulkan aritmia ventrikel yang fatal.
Metamfetamin adalah kelompok obat stimulan sistem saraf pusat yang bisa
digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif (ADHD) atau suatu kondisi yang
ditandai dengan gejala perilaku hiperaktif dan impulsif, mudah terganggu, sulit
berkonsentrasi. Metamfetamin bekerja dengan cara meningkatkan perhatian dan
menurunkan tingkat kegelisahan pada penderita (ADHD).
Peringatan
Dosis Metamfetamin
Berikut ini adalah dosis metamfetamin yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
pasien (penggunaan dilarang bagi usia yang tidak disebutkan):
Kondisi
Pengguna
Dosis
Sesuaikan dengan anjuran
Anak usia 6 tahun ke bawah
Gangguan hiperaktif
dokter
(ADHD)
Usia 6 tahun ke atas
5-10 mg per hari
5 mg per hari (dikonsumsi
Obesitas
Anak usia 12 tahun ke atas
setengah jam sebelum
makan)
Menggunakan Metamfetamin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan metamfetamin
sebelum menggunakannya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk menggunakan metamfetamin pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalkan efeknya.
Bagi pasien yang lupa menggunakan metamfetamin, disarankan untuk segera
meminumnya jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
menggandakan dosis metamfetamin pada jadwal berikutnya untuk mengganti
dosis yang terlewat.
Efek Samping dan Bahaya Metamfetamin
Sama seperti obat-obat yang lain, metamfetamin juga berisiko menyebabkan efek
samping. Beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah mengonsumsi
obat ini adalah:
Pusing
Sakit kepala
Sembelit
Sakit Perut
Mual
Diare
Mulut kering
Sulit tidu