Vous êtes sur la page 1sur 6

1.

NOREPINEFRIN

Norepinefrin adalah derivate tanpa gugus-metil pada atom-N. neurohormon ini


khususnya berkhasiat langsung terhadap reseptor dengan efek fasokontriksi dan
naiknya tensi. Efek betanya hanya ringan kecuali kerja jantungnya ( 1 ). Bentukdekstronya, seperti epinefrin, tidak digunakan karena ca 50 kali kurang aktif.
Karena efek sampingnya bersifat lebih ringan dan lebih jarang terjadi, maka
norepinefrin lebih disukai penggunaannya pada shok dan sebagainya. Atau
sebagai obat tambahan pada injeksi anastetika local.
a.

Mekanisme Kerja
Farmakodinamika
NE bekerja terutama pada reseptor , tetapi efeknya masih sedikit lebih
lemah bila dibandingkan dengan epinefrin. NE mempunyai efek 1 pada jantung
yang sebanding dengan epinefrin, tetapi hampir tidak memperlihatkan efek 2.
Infus NE pada manusia menimbulkan peningkatan tekanan diastolic,
tekanan sistolik, dan biasnya juga tekanan nadi. Resistensi perifer meningkat
sehingga aliran darah melalui ginjal, hati dan juga otot rangka juga berkurang.
Filtrasi glomerulus menurun hanya bila aliran darah ginjal sangat berkurang.
Reflex vagal memperlambat denyut jantung, mengatasi efek langsung NE yang
mempercepatnya. Perpanjangan waktu pengisian jantung akibat perlambatan
denyut jantung ini, disertai venokonstriksi dan peningkatan kerja jantung akibat
efek langsung NE pada pembuluh darah dan jantung, mengakibatkan peningkatan
curah sekuncup. Tetapi curah jantung tidak berubah atau bahkan berkurang. Aliran
darah koroner meningkat, mungkin karena dilatasi pembuluh darah koroner tidak
lewat persarafan otonom tetapi dilepasnya mediator lain, antara lain adenosin,
akibat peningkatan kerja jantung dan karena peningkatan tekanan darah. Berlainan
dengan epinefrin, NE dalam dosis kecil tidak menimbulkan vasodilatasi maupun
penurunan tekanan darah, karena NE boleh dikatakan tidak mempunyai efek
terhadap reseptor 2 pada pembuluh darah, otot rangka.
Efek metabolic NE mirip epinefrin tetapi hanya timbul pada dosis yang
lebih besar.
b.

Indikasi

Pengobatan pada pasien shock atau sebagai obat tambahan pada injeksi
pada anastetika local.
c.

Kontraindikasi

Obat ini dikontraindikasikan pada anesthesia dengan obat obat yang


menyebabkan

sensitisasi

jantung

karena

dapat

timbul

aritmia.

Juga

dikontraindikasikan pada wanita hamil karena menimbulkan kontraksi uterus


hamil.
d.

Efek Samping

Efek samping NE serupa dengan efek samping epinefrin, tetapi NE


menimbulkan peningkatan tekanan darah yang lebih tinggi. Efek samping yang
paling umum berupa rasa kuatir, sukar bernafas, denyut jantung yang lambat
tetapi kuat, dan nyeri kepala selintas. Dosis berlebih atau dosis biasa pada pasien
yang hiper-reaktif ( misalnya pasien hipertiroid ) menyebabkan hipertensi berat
dengan nyeri kepala yang hebat, fotofobia, nyeri dada, pucat, berkeringat banyak,
dan muntah.

2.

ISOPROTERENOL
Obat ini juga dikenal sebagai isopropilnorepinefrin, isopropilarterenol dan

isoprenalin, merupakan amin simpatomimetik yang kerjanya paling kuat pada


semua reseptor , dan hampir tidak bekerja pada reseptor
.
a.

Mekanisme Kerja

Farmakodinamika
Isoproterenol tersedia dalam bentuk campuran resemik. Infus isoproterenol
pada manusia menurunkan resistensi perifer, terutama pada otot rangka, tetapi
juga pada ginjal dan mesenterium, sehingga tekanan diastolic menurun. Curah
jantung meningkat karena efek inotropik dan kronotropik positif langsung dari
obat.pada dosis isoproterenol yang biasa diberikan pada manusia, peningkatan
curah jantung umumnya cukup besar untuk mempertahankan atau meningkatkan

tekanan sistolik, tetapi tekanan rata rata menurun. Efek isoproterenol terhadap
jantung menimbulkan palpitasi, takikardia, sinus dan aritmia yang lebih serius.
Isoproterenol melalui aktivasi reseptor 2, menimbulkan relaksasi hampir
semua jenis otot polos. Efek ini jelas terlihat bila tonus otot tinggi, dan paling
jelas pada otot polos bronkus dan saluran cerna. Isoproterenol mencegah atau
mengurangi bronkokonstriksi. Pada asma, selain menimbulkan bronkodilatasi,
isoprotorenol juga menghambat penglepasan histamine dan mediator mediator
inflamasi lainnya.akibat reaksi antigen-antibodi, efek ini juga dimiliki oleh 2agonis yang selektif. Efek hiperglikemik isoproterenol lebih lemah dibandingkan
dengan epinefrin, antara lain karena obat ini menyebabkan sekresi insulin melalui
aktivasi reseptor 2 pada sel sel beta pancreas tanpa diimbangi dengan efek
terhadap reseptor yang menghambat sekresi insulin. Isoproterenol lebih kuat
dari epinefrin dalam menimbulkan efek penglepasan asam lemak bebas dan efek
kalorigenik.
b.

Indikasi

Digunakan pada kejang bronchi ( asma ) dan sebagai stimulant sirkulasi


darah.
c.

Kontraindikasi

Pasien dengan penyakit arteri koroner menyebabkan aritmia dan serangan


angina.
d.

Efek samping

Efek samping yang umum berupa palpitasi, takikardi, nyeri kepala dan
muka merah. Kadang kadang terjadi aritmia dan serangan angina, terutama pada
pasien dengan penyakit arteri koroner. Inhalasi isoproterenol dosis berlebih dapat
menimbulkan aritmia ventrikel yang fatal.

Metamfetamin adalah kelompok obat stimulan sistem saraf pusat yang bisa
digunakan untuk mengobati gangguan hiperaktif (ADHD) atau suatu kondisi yang
ditandai dengan gejala perilaku hiperaktif dan impulsif, mudah terganggu, sulit
berkonsentrasi. Metamfetamin bekerja dengan cara meningkatkan perhatian dan
menurunkan tingkat kegelisahan pada penderita (ADHD).

Selain digunakan untuk menangani ADHD, metamfetamin juga digunakan untuk


membantu menurunkan berat badan penderita obesitas. Pada kondisi ini,
metamfetamin bekerja dengan cara menurunkan nafsu makan.
Tentang Metamfetamin
Jenis obat
Golongan
Manfaat
Dikonsumsi oleh
Bentuk obat

Stimulan sistem saraf pusat


Obat resep
Mengobati gangguan hiperaktif (ADHD) dan obesitas
Dewasa dan anak-anak dalam batasan umur tertentu
Tablet

Peringatan

Bagi wanita hamil atau sedang menyusui, konsultasikan pengunaan obat


ini dengan dokter.

Harap berhati-hati jika Anda menderita aritmia, gagal jantung, penyakit


jantung koroner, angina, penyakit katup jantung, riwayat serangan jantung,
hipertensi, stroke, gangguan pada pembuluh darah dan jantung lainnya

Harap berhati-hati juga jika Anda memiliki, diabetes, sindrom Tourette,


hipertiroidisme, glaukoma, riwayat penyalahgunaan obat-obat terlarang,
riwayat kejang.

Harap berhati-hati jika Anda memiliki agitasi (kegelisahan) parah, depresi,


gangguan bipolar gangguan psikotik dan gangguan mood dan psikologis
lainnya.

Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin-mesin berat yang


berbahaya selama menjalani pengobatan dengan metamfetamin karena
obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa pusing dan berkurangnya
kewaspadaan dibandingkan keadaan normal. Hindari mengonsumsi zat
alkohol karena dapat memperparah efek samping penggunaan obat ini.

Jangan menggunakan metamfetamin bersamaan dengan obat-obatan


lainnya tanpa petunjuk dari dokter karena dikhawatirkan dapat
menyebabkan reaksi membahayakan. Sebagai contoh, efek serius atau
bahkan membahayakan nyawa bisa terjadi apabila Anda mengonsumsi
metamfetamin bersamaan dengan obat penghambat monoamin oksidase
(MAO inhibitors), seperti linezolid, tranylcypromine, isocarboxazid,
moclobemide, selegiline, methylene blue, rasagiline, phenelzine, dan
procarbazine.

Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis setelah menggunakan


metamfetamin, segera temui dokter.

Dosis Metamfetamin
Berikut ini adalah dosis metamfetamin yang telah disesuaikan dengan kebutuhan
pasien (penggunaan dilarang bagi usia yang tidak disebutkan):
Kondisi
Pengguna
Dosis
Sesuaikan dengan anjuran
Anak usia 6 tahun ke bawah
Gangguan hiperaktif
dokter
(ADHD)
Usia 6 tahun ke atas
5-10 mg per hari
5 mg per hari (dikonsumsi
Obesitas
Anak usia 12 tahun ke atas
setengah jam sebelum
makan)
Menggunakan Metamfetamin dengan Benar
Ikuti anjuran dokter dan baca informasi yang tertera pada kemasan metamfetamin
sebelum menggunakannya.
Pastikan ada jarak waktu yang cukup antara satu dosis dengan dosis berikutnya.
Usahakan untuk menggunakan metamfetamin pada jam yang sama tiap hari untuk
memaksimalkan efeknya.
Bagi pasien yang lupa menggunakan metamfetamin, disarankan untuk segera
meminumnya jika jadwal dosis berikutnya tidak terlalu dekat. Jangan
menggandakan dosis metamfetamin pada jadwal berikutnya untuk mengganti
dosis yang terlewat.
Efek Samping dan Bahaya Metamfetamin
Sama seperti obat-obat yang lain, metamfetamin juga berisiko menyebabkan efek
samping. Beberapa efek samping yang mungkin saja terjadi setelah mengonsumsi
obat ini adalah:

Pusing

Sakit kepala

Sembelit

Sakit Perut

Mual

Diare

Penurunan berat badan

Mulut kering

Sulit tidu

Vous aimerez peut-être aussi