Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASUHAN
KEPERAWATAN
TEORITIS
GANGGUAN
nasal,
atau
menggunakan
selang
endotrakeal
atau
kondisi seperti
sebagai
takipnea
atau
pernapasan
cepat.);
ketiga
pada
neonates
masih
lemah,
untuk
kemudian
lambat).
Palpasi : pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan,
seperti nyeri tekan yang dapat timbul akibat luka, peradangan
setempat, metastasis tumor ganas, pleuritis, atau pembengkakan
dan benjolan pada dada. Palpasi dilakukan untuk menentukan
besar, konsistensi, sushu, apakah dapat atau tidak digerakkan dari
dasarnya. Melalui palpasi dapat diteliti gerakan dinding toraks pada
saat inspirasi dan ekspirasi terjadi. Cara ini juga dapat dilakukan
sisi. Bila didapatkan suara perkusi yang kurang sonor, maka kita
harus menafsirkan bahwa bagian atas paru tidak berfungsi lagi, dan
berarti batas paru yang sehat terletak lebih bawah dari biasa. Pada
umumnya, hal ini menunjukkan proses tuberkolosis di puncak paru.
Dari belakang, apexs paru dapat diperkusi di daerah otot trapezius
antara
otot
leher
dan
pergelangan
bahu
yang
akan
Ada
Batuk, batuk tidak efektif,
Tidak
Gas darah abnormal
napas.
Ketidakefektifan
Takikardia, gelisah,
pola napas.
Gangguan
pertukaran gas.
serta batuk.
mental.
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas (1980, 1996, 1998)
Definisi: ketidakmampuan untuk membersihkan secret atau obstruksi
saluran napas guna mempertahankan jalan napas yang bersih.
Berhubungan dengan:
Lingkungan: merokok, menghirup asap rokok, dan perokok pasif
Obstruksi jalan nafas: spasme jalan nafas, retensi secret, mukus
berlebih, bronki, dan eksudat di alveoli.
Fisiologi: disfungsi neuromuscular, hyperplasia dinding bronchial,
PPOK (penyakit paru obstuktif kronis), infeksi, asma, jalan nafas
alergik (trauma).
Ditandai Dengan:
a. Subjektif:
1) Dispnea
b. Objektif:
1) Suara nafas tambahan (misalnya, rale, crackle, ronki, dan
mengi).
2) Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan.
3) Batuk tidak ada atau tidak efektif.
4) Sianosis
5) Kesulitan untuk berbicara
6) Penurunan suara nafas
7) Ortopnea
8) Gelisah
9) Sputum berlebihan
10) Mata terbelalak.
2. Ketidakefektifan pola napas.
Definisi: inspirasi dan/atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
adekuat.
Berhubungan Dengan:
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.
Ansietas
Posisi tubuh
Deformitas tulang
Deformitas dinding dada
Penurunan energi dan kelelahan
Hiperventilasi
Sindrom hipoventilasi
Kerusakan muskuloskeletal
Imaturitas neurologis
Disfungsi neuromuskular
Obesitas
Nyeri
Kerusakan persepsi atau kognitif
Kelelahan otot-otot pernapasan
Cedera medula spinalis.
Ditandai Dengan:
Subjektif: Dispnea, napas pendek
Objektif:
a. Perubahan ekskursi dada
b. Mengambil posisi tiga titik tumpu (tripod)
c. Bradipnea
d. Penurunan tekanan inspirasi-ekspirasi
e. Penurunan ventilasi semenit
f. Penurunan kapasitas vital
g. Napas dalam
h. Peningkatan diameter anterior-posterior
i. Napas cuping hidung
j. Ortopnea
k. Fase ekspirasi memanjang
l. Pernapasan bibir mencucu
m. Kecepatan respirasi
Usia dewasa 14 tahun atau lebih: 11 atau >24x/menit
Usia 5-14: <15 atau >25
Usia 1-4 tahun: <20 atau >30
Bayi: <25 atau >60
n. Takipnea
o. Rasio waktu
p. Penggunaan oto bantu aksesoris untk bernapas
3. Gangguan pertukaran gas
Definasi: kelebihan atau defisit pada oksigenasi dan/atau eliminasi
karbon dioksida pada membran alveolar-kapiler.
Berhubungan Dengan:
Ditandai dengan :
Subjektif : Perubahan sensasi
Objektif :
a. Perubahan karakteristik kulit (misalnya, rambut, kuku, dan
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
kelembapan)
Bruit
Perubahan tekanan darah pada ekstremitas
Klaudikasi
Kelambatan penyembuhan
Nadi arteri lemah
Edema
Tanda Hormon positif
Kulit pucat saat elevasi; tidak kembali saat tungkai kembali
diturunkan
j. Diskolorasi
k. Perubahan suhu kulit
l. Nadi lemah atau tidak teraba.
3. INTERVENSI ( NANDA NIC NOC)
DIAGNOSA
NIC
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan
1. Manajemen jalan napas:
bersihan jalan napas.
memfasilitasi kepatenan
jalan napas
2. Pengisapan jalan napas:
Mengeluarkan sekret dari
jalan napas dengan
NOC
1. Pencegahan aspirasi:
Tindakan personal untuk
mencegah masukknya
cairan dan partikel padat
ke dalam paru-paru
2. Status pernapasan:
memasukkan sebuah
Jalan napas
10
trakeobronkial terbuka
dan bersih untuk
pertukaran gas
3. Status pernapasan:
Ventilasi: Pergerakan
udara dan keluar paruparu.
reaksi inflamasi/konstriksi
jalan napas
5. Peningkatan batuk:
Meningkatkan inhalasi
dalam pada klien yang
memiliki riwayat keturunan
mengalami tekanan
intratoraksik dan kompresi
parenkim paru yang
mendasari untuk
mengerahkan tenaga dalam
menghembuskan udara
6. Pengaturan posisi:
Mengubah posisi klien atau
bagian tubuh klien secara
sengaja untuk
memfasilitasi kesejahteraan
fisiologis dan psikologis
7. Pemantauan pernapasan:
Mengumpulkan dan
menganalisis data klien
untuk memastikan
kepatenan jalan napas dan
pertukaran gas adekuat
8. Bantuan ventilasi:
Meningkatkan pola napas
spontan yang optimal, yang
memaksimalkan pertukaran
oksigen dan
karbondioksida dalam
Ketidakefektifan
pola napas.
paru.
1. Manajemen jalan napas:
Memfasilitasi kepatenan
11
1. Respon alergik:
sistematik: tingkat
jalan napas
2. Pengisapan jalan napas:
Mengeluarkan sekret jalan
napas dengan
caramemasukkan kateter
pengisapan ke jalan napas
oral atau trakea klien
3. Manajemen anafilaksis:
Meningkatkan ventilasi dan
perfusi jaringanyang
dewasa: Penyesuaian
antibodi)
4. Manajemen jalan napas
buatan: Memelihara slang
endiotrakeal dan slang
pernapasan:Kepatenan
komplikasi yang
berhubungan dengan
penggunaannya
5. Manajemen asma:
Mengidentifikasi,
mengobati dan mencegah
reaksi inflamasi/konstriksi
jalan napas
6. Ventilasi
mekanis:Menggunakan alat
rentang normal.
klien bernapas
7. Penyapihan ventilator
mekanis: Membentu klien
untuk bernapas tanpa
bantuan ventilator mekanis
12
8. Pemantauan pernapasan:
Mengumpulkan dan
menganalisis data klien
untuk memastikan
kepatenan jalan napas dan
pertukaran gas yang
adekuat
9. Bantuan ventilasi:
Meningkatkan pola
pernapasan spontan yang
optimal sehingga
memaksimalkan pertukaran
oksigen dan karbondioksida
di seluruh paru-paru
10. Pemantauan tanda-tanda
vital: Mengumpulkan dan
menganalisis data
kardiovaskular, pernapasan
dan suhu tubuh klien untk
menentukan dan mencegah
Gangguan
pertukaran gas.
komplikasi.
1. Manajemen asam-basa:
1. Respon alergi:sistemik:
Meningkatkan
Keparahan respon
keseimbangan asam-basa
hipersensitivitas imun
sistemik terhadap
akibat ketidakseimbangan
antigen lingkungan
asam-basa
2. Manajemen asam-basa:
tertentu
2. Keseimbangan
Asidosis Respiratori:
Meningkatkan
basa: Keseimbangan
keseimbangan asam-basa
elektrolit dan
nonelektrolit dalam
kompartemen intrasel
13
Alkalosis Respiratori:
Meningkatkan
keseimbangan asam-basa
mekanis
4. Status pernapasan
Pertukaran gas:
Pertukaran oksigen dan
karbondioksida di
alveoli untuk
mempertahankan
konsentrasi gas arteri
5. Status pernapasan:
Ventilasi: Perpindahan
paru
6. Perfusi jaringan: Paru:
Keadekuatan aliran
Mengidentifikasi,
darah melewati
reaksi terhadap
inflamasi/konstriksi jalan
napas
7. Manajemen elektrolit:
alveolar-kapiler
7. Tanda-tanda vital:
kondisi suhu, nadi,
Meningkatkan
keseimbangan elektrolit
normal.
14
15
Perfusi Jaringan
1. Perawatan sirkulasi :
1. Status Sirkulasi:
(Perifer),
Insufisiensi Arteri :
Ketidakefektifan
Meningkatkan sirkulasi
arteri.
2. Perawatan Sirkulasi :
Insufisiensi Vena :
Meningkatkan sirkulasi
vena.
3. Perawatan Embolus :
Perifer : Meminimalkan
komplikasi pada pasien
yang mengalami, atau
berisiko mengalami,
oklusi sirkulasi perifer.
4. Manajemen Cairan
/Elektrolit: Mengatur dan
mencegah komplikasi
akibat perubahan kadar
cairan dan elektrolit.
5. Menejemen Cairan:
Meningkatkan
keseimbangan cairan dan
mencegah kolplikasi
akibat kadar cairan
abnormal / tidak
diinginkan.
6. Menejemen
Hipervolemia:
Mengurangi volume
cairan intraseluler
16
keadekuatan aliran
mencegah komplikasi
darah melalui
pembuluh darah
mengalami kelebihan
kecil ektrimatas
cairan.
7. Pemantauwan Neurologis:
Mengumpulkan dan
untuk
mempertahankan
fungsi jaringan.
berikut
ini:
17
dan
posterior
untuk
(NIC):
menentukan
kebutuhan
oksigen
yang
telah
18
interkosta
Memantau pernapasan yang berbunyi seperti mendengkur
Memantau pola pernapasan
Auskultasi suara napas
Memantau kegelisahan ansietas dan lapar udara.
19
untuk
mengoptimalkan
pola
pernapasan.
5) Tindakan lain:
a) Menghubungkan
dan
mendokumentasikan
semua
data
pengkajian
b) Membantu klien untuk menggunakan spirometer insentif jika
c)
d)
e)
f)
g)
h)
perlu
Menenangkan klien selama periode gawat napas
Menganjurkan napas dalam
Melakukan pengisapan sekret
Menginformasikan kepada klien sebelum memulai tindakan
Mengatur posisi klien
Mempertahankan oksigen aliran rendah dengan kanula nasal,
20
kepada
dokter
tentang
pentingnya
7) Aktivitas lain
a) Menjelaskan kepada klien sebelum melakukan tindakan
prosedur
21
b)
c)
d)
e)
f)
hipoesteria
Pantau tromboflebitis dan thrombosis vena profunda
Pantau kesesuaian alat penyangga ( rungkup ), prosthesis
sepatu dan pakaian
22
3) Aktifitas Kolaborasi
a) Beri obat nyeri, beri tahu dokter jika nyeri tidak kunjung reda.
b) Perawatan Sirkulasi (Insufisiensi Arteri dan Vena) (NIC) :
- Berikan obat antitrombosit atau antiguagulan, jika
diperlukan.
4) Aktifitas Lain
a) Hindari trauma kimia, mekanis, atau panas yang melibatkan
ekstremitas
b) Kurangi rokok dan penggunaan stimulant
c) Perawatan Sirkulasi : Insufisiensi Arteri (NIC)
- Tetapkan ekstremitas pada posisi menggantung, jika
diperlukan.
d) Perawatan Sirkulasi: Insufisiensi Vena (NIC)
- Melakukan modalitas terapi kompresi (short-stretch atau
-
23
24