Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
TINJAUAN PUSTAKA
A; DEFINISI
Ca ovarium adalah tumor ganas pada ovarium sesuai dengan klasifikasi
histopatologis, karsinoma ovari dapat berupa primer berasal dari epithel ovarium,
germ cell, stroma dan sekunder berasal dari metastase Ca dibagian tubuh yang
lain.
Penyakit yang membuat frustasi bagi pasien dan pemberi perawatan karena
awitanya tersembunyi dan tidak adanya gejala peringatan atau penyebab mengapa
penyakit ini telah mencapai tahap lanjut ketika didiagnosa.
Penyakit yang merupakan penyebab utama kematian dari kanker reproduksi.
B; ETIOLOGI
Penyebab Ca ovari belum diketahui pasti, adapun :
Faktor resiko
Umur > 40 tahun
Riwayat keluarga dengan Ca ovari
Nuliparity (wanita yang belum pernah melahirkan)
Riwayat infertil
Riwayat perdarahan menstruasi yang banyak dan disminore.
Obesitas terutama yang intake tinggi lemak hewani.
Penggunaan obat stimulasi ovulasi untuk infertile.
Kebiasaan menggunakan bedak pada vagina.
C; PATOFISIOLOGI
Biasanya Ca ovari berbentuk tumor epitel. Kadang-kadang adeno carsinoma. Ca
ovari cenderung tumbuh dan menjalar tidak diketahui (manifestasi) hingga
menyebabkan tekanan dekat organ atau distensi abdomen. Ketika tekanan
dihubungkan dengan muncul manifestasi akhir, adanya malignant biasanya
menjalar ke ovarium yang lain dan struktur lain. Ca ovari mungkin menyerang
permukaan kandung kencing, omentum, hati dan organ lain. Ketika di pembuluh
darah Pelvic menjadi berbelit-belit (ruwet) terjadi metostase jauh. Biasanya rute
perjalanan termasuk limfa, darah, perluasan lokal dan penempatan peritoneal.
Tahap-tahap Ca ovarium :
1;Pertumbuhan terbatas pada ovarium.
2;Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan perluasan pelvic.
3;Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan metastase di luar
pelvic / nodus inguinal atau retroperitoneal positif.
4;Pertumbuhan mencakup satu atau kedua ovarium dengan metastase jauh.
Stadium Ca ovari
Stadium I : Tumor terbatas pada ovarium.
IA
= Tumor terbatas pada satu ovarium, kapsul utuh, tidak ada jaringan
tumor di permukaan ovarium.
IB
= Tumor terbatas pada kedua ovarium, kapsul utuh, tidak ada jaringan
tumor di kedua permukaan ovarium.
IC
Stadium II : Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan penyekaran dalam
rongga panggul.
II A
II B
II C
Stadium III : Tumor pada satu atau kedua ovarium dengan metastase peritoneal
yang dikonfirmasi secara mikroskopik di luar rongga panggul dan atau
kelenjar getah bening regional.
III A = Metastase mikroskopik pada jaringan peritoneal dalam rongga
panggul.
III B = Metastase mikroskopik pada jaringan peritoneal dalam rongga
panggul dengan diameter < 20 mm.
transvaginal
ultrasound
yang
dikombinasikan
dengan
F; PENGKAJIAN FOKUS
1;Identitas
a; Usia
TD = 120/80 mmHg
N
= 80 100 x/mnt
RR = 24 x/mnt
S
= 365 375 0C
5;Pemeriksaan Diagnostik
a; Pap Smear
Displasia seluler menunjukkan adanya kanker.
b; Ultra sound / CT Scan
Membantu mengidentifikasi ukuran / lokasi masa.
c; Laparoskopi
Dilakukan untuk melihat tumor, perdarahan laparotomi mungkin
dilakukan untuk membuat tahapan kanker atau mengkaji efek kemotrapi.
d; Biopsi (endometrial / servikal)
b; Saat operasi dapat didahului frozen section, untuk kepastian ganas dan
tindakan operasi lebih lanjut.
c; Hasil operasi harus dilakukan pemeriksaan PA, sehingga kepastian klasifikasi
tumor dapat ditetapkan untuk menentukan terapi.
d; Operasi tumor ganas diharapkan :
G; PATHWAYS
H; INTERVENSI
1;Gangguan rasa nyaman nyeri b/d agen cedera fisiik
Tujuan
KH
: mempertahankan BB ideal
KH
: BB stabil
TTV dalam batas normal
Tidak terjadi oedema dan turgor kulit normal.
Intervensi :
a; Catat pengeluaran dan pemasukan cairan dalam tubuh.
R = untuk menentukan fungsi ginjal kebutuhan penggantian cairan dan
menurunkan resiko kelebihan cairan.
b; Timbang BB tiap hari sebagai pengawasan status cairan.
R = penimbangan BB sebagai pengawasan status cairan.
10
KH
: BB normal
Tidak terjadi udem.
Intervensi :
a; Kaji / catat pemasukan diet
R = dapat digunakan sebagai dasar untuk evaluasi selanjutnya.
b; Kaji bising usus dan catat gerakan usus termasuk frekuensi, konsistensi
R = mendefinisikan masalah konstipasi, catatan : konstipasi adalah salah
satu manifestasi termudah dari neurotoksisitas.
c; Pantau masukan dan keluaran serta BB
R = ketidakadekuatan masukan cairan dapat menimbulkan konstipasi.
d; Berikan obat suppositorial
R = membantu melancarkan BAB dan mencegah komplikasi lebih lanjut
pada beberapa pasien dengan pola defakasi buruk sebelum pengobatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2007. Buku Ajar Keperawatan Madical Bedah. Jakarta :
EGC.
Price, A. Sylvia. 2006 . Pathofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Jakarta :
EGC..
Purnawan Junaedi. 2011. Kapita Selekta Kedokteran. FKUI : Jakarta.
Perry. 2010. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC.
12