Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
Zukhrotul Hamdiyah
Fresi Oktavia
Melly Aswanti
Novianti Agustina
Sonya Ajeng P.
(131600069)
(131600094)
(131600112)
(131600113)
(131600184)
AKUNTANSI 2013 B
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA
2016
BAB I
1.1
Latar Belakang
A. Pengertian SAK
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah suatu kerangka dalam prosedur pembuatan
laporan keuangan agar terjadi keseragaman dalam penyajian laporan keuangan. Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan hasil perumusan Komite Prinsipil Akuntansi
Indonesia pada tahun 1994 menggantikan Prinsip Akuntansi Indonesia tahun 1984. SAK di
Indonesia menrupakan terapan dari beberapa standard akuntansi yang ada seperti,
IAS,IFRS,ETAP,GAAP. Selain itu ada juga PSAK syariah dan juga SAP.Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang disusun oleh lembaga Ikatan Akuntan Indonesia selalu mengacu pada
teori-teori yang berlaku daan memberikan tafsiran dan penalaran yang telah mendalam dalam
hal praktek terutama dalam pembuatan laporan keuangan dalam memperolah informasi yang
akurat sehubungan data ekonomi. Berdasarkan pernyataan di atas dapat dipahami bahwa
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) mengacu pada penafsiran dan penalaran
teori-teori yang berlaku dalam hal praktek pembuatan laporan keuangan guna
memperoleh inforamsi tentang kondisi ekonomi. Pemahaman di atas memberikan gambaran
bahwa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) berisi tata cara penyusunan laporan
keuangan yang selalu mengacu pada teori yang berlaku, atau dengan kata lain didasarkan
pada kondisi yang sedang berlangsung. Hal ini menyebabkan tidak menutup kemungkinan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dapat mengalami perubahan/penyesuaian
dari waktu ke waktu sejalan dengan perubahan kebutuhan informasi ekonomi. Dari
keseluruhan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) merupakan suatu buku petunjuk dari prosedur akuntansi yang berisi
peraturan tentang perlakuan, pencatatan, penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang
disusun oleh lembaga IAI yang didasarkan pada kondisi yang sedang berlangsung dan telah
disepakati (konvensi) serta telah disahkan oleh lembaga atau institut resmi. Sebagai suatu
pedoman, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) bukan merupakan suatu
kemutlakan bagi setiap perusahasan dalam membuat laporann keuangan. Namun paling tidak
dapat memastikan bahwa penempatan unsur-unsur atau elemen data ekonomi harus
ditempatkan pada posisi yang tepat agar semua dat ekonomi dapat tersaji dengan baik,
sehingga
dapat
memudahkan
bagi
pihak-pihak
yang
berkepentingan
dalam
1.2
Rumusan masalah
Bagaimana perbedaan akuntansi komparatif pada Negara maju dan Negara berkembang?
BAB II
2.1
Pembahasan
Pada PSAK-IFRS, SAK ETAP ditetapkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia. PSAK Syariah diterbitkan oleh Dewan Akuntansi Syariah
sedangkan SAP oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.
Berikut ini penjelasan dari macam-macam SAK tersebut :
1.
PSAK-IFRS
PSAK-IFRS akan diterapkan secara utuh pada tahun 2012. Saat ini masih dalam
proses konvergensi. Proses ini melalui tahap adopsi pada tahun 2008-2010 kemudian tahun ini
memasuki tahap persiapan akhir sebelum tahap implementasi di tahun 2012. Pada PSAK ini
wajib diterapkan untuk entitas dengan akuntabilitas public seperti: Emiten, perusahaan publik,
perbankan, asuransi, dan BUMN. Tujuan dari PSAK ini adalah memberikan informasi yang
relevan bagi user laporan keuangan.
Lalu Kenapa Indonesia mengadopsi IFRS ?
Indonesia mengadopsi IFRS karena Indonesia adalah bagian dari IFAC yang sudah pasti harus
mematuhi SMO (Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai
accounting standard. Selain itu konvergensi IFRS adalah kesepakatan pemerintah Indonesia
sebagai anggota G20 Forum. Pada pertemuan pemimpin G20 di Wahington DC, pada 15
November 2008 didapatihasil : Strengthening Transparency and Accountability yang
kemudian pada 2 April 2009 di London pertemuan tersebut menghasilkan kesepakatan
untuk : Strengthening Financial Supervision and Regulation to call on the accounting
standard setters to work urgently with supervisors and regulators to improve standards on
valuation and provisioning and achieve a single set of highquality global accounting
standards.
MANFAAT IFRS
Manfaat dari penerapan IFRS sebagai berikut :
1. Meningkatkan daya banding laporankeuangan
2. Memberikan informasi yang berkualitas di pasar modal Internasional
Lebih menekankan Interpretasi dan aplikasi atas standard sehingga harus berfokus
pada spirit penerapan prinsip tersebut.
IFRS juga menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus
melakukan penilaian sendiri atau menggunakan jasa penilai. Selain itu IFRS mengharuskan
pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik kwantitatif maupun kualitatif.
2. SAK-ETAP
SAK ETAP adalah Standard akuntansi keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik. ETAP yaitu Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan serta
menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna eksternal.
ETAP menggunakan acuan IFRS untuk Small Medium Enterprises. SAK-ETAP
diterbitkan pada tahun 2009 dan berlaku efektif 1 Januari 2011 dan dapat diterapkan pada 1
Januari 2010. SAK ini diterapkan secara retrospektif namun jika tidak praktis dapat
diterapkan secara prospektif yang berarti mengakui semua asset dan kewajiban sesuai SAK
ETAP juga tidak mengakui asset dan kewajiban jika tidak diizinkan oleh SAK-ETAP, selain
itu Mereklasifikasi pos-pos yang sebelumnya menggunakan PSAK lama menjadi pos-pos
sesuai SAK-ETAP juga menerapkan pengukuran asset dan kewajiban yang diakui SAK ETAP.
Manfaat SAK ETAP
Dengan adanya SAK ETAP diharapkan perusahaan kecil dan menangah dapat untuk
menyusun laporan keuangannya sendiri juga dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga perusahaan dapat menggunakan laporan keuangannya untuk mendapatkan dana
untuk pengembangan usahanya.
Manfaat lain dari SAK ETAP antara lain :
1. Lebih mudah implementasinya dibandingkan PSAK-IFRS karena lebih sederhana
2. Walaupun sederhana namun tetap dapat memberikan informasi yang handal dalam
penyajian laporan keuangan
3. Disusun dengan mengadopsi IFRS for SME dengan modifikasi sesuai dengan kondisi
di Indonesia serta dibuat lebih ringkas
4. SAK ETAP masih memerlukan profesional judgement namun tidak sebanyak untuk
PSAK-IFRS
5. Tidak ada perubahan signifikan dibandingkan dengan PSAK lama, namun ada
beberapa hal yang diadopsi/modifikasi dari IFRS/IAS
SAK ETAP terdiridari 30 Bab dan daftari stilah yang mempermudah untuk memahami SAK
ini.
3. PSAK Syariah
PSAK Syariah digunakan oleh entitas yang melakukan transaksi syariah baik entitas
lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Dalam PSAK Syariah ini pengembangan
dilakukan dengan model PSAK umum namun psak ini berbasis syariah dengan acuan fatwa
MUI.
yang dipakai lebih maju dibandingkan dengan di negara-negara yang masih menerapkan
sistem akuntansi yang sentralistik dan seragam. Pendidikan dan riset akuntansi Pendidikan
dan riset akuntansi yang baik kurang dijalankan di negara-negara yang sedang berkembang.
Pengembangan profesi juga dipengaruhi oleh pendidikan dan riset akuntansi yang bermutu.
Aturan-aturan akuntansi Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu
tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam
menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara yangtelah
memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan, seperti di Inggris dan
Amerika Serikat. Sementara itu Christopher Nobes dan Robert Parker (1995:11) menjelaskan
adanya tujuh faktor yang menyebabkan perbedaan penting yang berskala internasional dalam
perkembangan sistem dan praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sistem
hukum, pemilik dana, pengaruh system perpajakan kemantapan profesi akuntan. inflasi, teori
akuntansi accidents of history.
Sistem hukum Peraturan perusahaan, termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur
akuntansi, banyak dipengaruhi oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa
negara seperti Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang
digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan dikaitkan dengan
ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung menjadi suatu doktrin. Sementara itu negaranegara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan negara-negara persemakmuran Inggris menganut
sistem common law. Dalam common law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus
yang spesifik dan tidak membuat suatu formulasi umum. Sistem hukum menentukan
bagaimana individu dan lembaga berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar:
kodifikasi hukum (sipil) dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari
hukum Romawi dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi
hukum Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan
dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang wajar dan sesuai
di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut kodifikasi hukum, aturan
akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan cenderung sangat lengkap dan mencakupi
banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa
adanya usaha untuk mencakup seluruh kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum
dasar, tetapi cenderung tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem
kodifikasi umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan Negara
hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional sector swasta. Hal ini
memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan inovatif. Kecuali untuk ketentuan
dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi tidak digabungkan secara langsung ke dalam
hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi)
ekonominya. Sebagai contoh, sewa guna usaha di bawah aturan hukum umum biasanya tidak
dikapitalisasi. Sebaliknya, sewa guna usaha di bawah hukum umum pada dasarnya dapat
dikapitalisasi jika ia menjadi bagian dari pembeli property.
1. Sumber pendanaan
Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua.
Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari
para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok kedua adalah perusahaan yang
mendapatkan sebagian besar dananya dari bank, negara atau dana keluarga. Umumnya di
negara-negara dengan sebagian besar perusahaan yang dimiliki oleh shareholders namun para
shareholders ini tidak mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas
adanya pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias (fair
information). Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti Amerika Serikat dan
Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan
(profitabilitas) dan dirancang untuk membantu investor menganalisis arus kas masa depandan
risiko terkait. Pengungkapan dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan
kepemilikan public yang luas. Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank
merupakan sumber utama pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor
melalui pengukurang akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen
dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para peminjam.
Oleh karena lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap informasi apa saja yang
diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap tidak perlu. Contohnya adalah Jepang
dan Swiss.
2. Sistem perpajakan
Negara-negara seperti Perancis dan Jerman menggunakan laporan keuangan perusahaan
sebagai dasar penentuan utang pajak penghasilan, sedangkan negara-negara seperti Amerika
Serikat dan Inggris menggunakan laporan keuangan yang telah disesuaikan dengan aturan
perpajakan sebagai dasar penentuan utang pajak dan disampaikan terpisah dengan laporan
keuangan untuk pemegang saham. Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi
sistem akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan
pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut pajak
harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain seperti Inggris,
Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan aturan yang berbeda antara
perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang paling jelas mengenai hal ini adalah
depresiasi. Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun mereka untuk
mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi
adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan
Swedia. Di Negara lain seperti Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena
pajak pada dasarnya adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-
perbedaan dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu. Penilaian
persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out- LIFO) di Amerika
Serikat merupakan suatu contoh.
3. Profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata berbeda-beda di setiap
negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar dipengaruhi oleh bentuk, wewenang
dan anggota dari badan-badan tersebut. Di beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi
akuntan, sebagai ahli perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu
badan yang mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau
mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah dan kalangan
pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis sebagai syarat seseorang
untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan menentukan kualitas standar dan aturan
akuntansi sebagai keluaran yang dihasilkan.
keuangan, sehingga membuat Amerika Serikat terlihat tidak normal menurut Standar
Internasional.
Komponen Laporan Keuangan :
a) Laporan Manajemen
b) Laporan auditor independen
c) Laporan keuangan primer ( laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, laporan laba
d)
e)
f)
g)
h)
Patokan Akuntansi
a) Penggabungan bisnis dihitung seperti sebuah pembelian
b) Goodwill dikapitalisasi sebagai selisih antara harga pasar yang dipertimbangkan dengan
c)
d)
e)
f)
Pengawasan Pasar Modal Brasil. Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan
menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan
menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi
mata uang local.Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham
disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini
sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter.Penyesuaian tingkat harga terhadap ekuitas
pemegang saham merupakan jumlah investasi pemegang saham pada awalperiode yang harus
tumbuh agar tidak tertingla dengan laju inflasi. Penyesuaian aktiva permanen yang lebih kecil
daripada penyesuaian ekuitas menyebabkan kerugian daya beli yang mencerminkan resiko
yang dihadapi perusahan terhadap aktiva moneter bersihnya.
Berikut adalah daftar dari Standar Akuntansi Brasil yang diterapkan pada Sektor
Publik (SP Converged NBCT) dalam http://www.socialiris.org/fncasp/digital/:
NBC TSP 1 - Penyajian Laporan Keuangan
NBC TSP 2 - Laporan Arus Kas
NBC TSP 3 - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan ;
NBC TSP 4 - Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing dan Penjabaran Laporan Keuangan ;
NBC TSP 5 - Biaya Pinjaman ;
NBC TSP 7 - Investasi pada Entitas Asosiasi dan Anak
NBC TSP 8 - Controlled Joint Venture (Joint Venture)
NBC TSP 9 - Pendapatan dari Transaksi Kompensasi ;
NBC TSP 12 - Persediaan
NBC TSP 23 - Transaksi Pendapatan tanpa Pertimbangan (Pajak dan Transfer)
NBC TSP 24 - Penyajian Informasi Anggaran dalam Laporan Keuangan
NBC TSP 26 - Penurunan Nilai Aset Cash Generator
NBC TSP 27 - Aset Biologi dan Hasil Pertanian
NBC TSP 30 - Instrumen Keuangan: Pengungkapan
BAB III
KESIMPULAN
Tiap penerapan SAK di Negara maju dan berkembang berbeda ,. NBC TSP
mengadopsi IPSAS dengan modifikasi agar sesuai dengan keadaan negara Brazil. Demikian
pula dengan redaksional yang tidak sama persis akan tetapi memiliki makna yang sama
dengan IPSAS. Pada point definisi di setiap NBC TSP tidak dicantumkan secara penuh akan
tetapi diterbitkan terpisah dari standarnya.
Untuk tanggal efektif NBC TSP tidak mencantumkan dalam standarnya akan tetapi
tetap dikatakan bahwaKetika suatu entitas mengadopsi akuntansi berbasis akrual, seperti yang
didefinisikan oleh s NBC TSP, untuk tujuan pelaporan keuangan, setelah tanggal efektif ini,
Pernyataan ini berlaku untuk laporan keuangan tahunan entitas yang dimulai pada atau setelah
tanggal adopsi.