Vous êtes sur la page 1sur 9

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan zaman, akuntansi telah mengalami berbagai perubahanperubahan bentuk hingga menjadi akuntansi modern seperti saat ini. Kemajuan peradaban
manusia dan semakin kompleksnya kegiatan bisnis telah menjadikan akuntansi sebagai salah
satu jasa yang sangat penting bagi berlangsungnya organisasi profit maupun nonprofit. Dewasa
ini, akuntansi berperan sebagai ilmu pengetahuan yang memberikan informasi berupa laporan
keuangan yang relevan dan tepat waktu dalam rangka pengambilan keputusan bagi pemakai
laporan tersebut. Pemakai laporan keuangan dapat dikategorikan sebagai pemakai internal dan
pemakai eksternal. Pihak manajemen selaku pemakai internal menggunakan informasi akuntansi
sebagai dasar pengambilan keputusan atas investasi, pendanaan dan kegiatan operasional
perusahaan. Disisi lain, kreditor, investor, dan pemerintah bertindak sebagai pengguna eksternal
yang memiliki kepentingan berbeda-beda terkait penggunaan informasi akuntansi tersebut.
Pada perkembangannya, akuntan dan manajer mulai menyadari bahwa pengambilan
keputusan bisnis tidak bisa lepas dari aspek-aspek keperilakuan dari para pengambil keputusan.
Sejak akuntansi mulai dipraktikan hingga berkembang seperti saat ini, akuntansi tidak lepas dari
pengaruh perilaku manusia. Keberhasilan dari suatu sistem informasi akuntansi sangat
bergantung pada perilaku manusia selaku penyedia informasi maupun pemakainya.
Mendesaknya kebutuhan akan informasi akuntansi dan pentingnya peranan manusia di dalam
bidang akuntansi telah melahirkan subdisiplin ilmu akuntansi yang melibatkan aspek-aspek
perilaku manusia dalam proses pengambilan atau penetapan keputusan ekonomi, yakni akuntansi
keperilakuan.

Pembahasan
Pengertian Ilmu Akuntansi
Akuntansi berkembang seiring dengan semakin kompleks dan meningkatnya kebutuhan
akan informasi akuntansi dalam kegiatan bisnis. Para ahli berupaya untuk mendefinisikan
akuntansi dari berbagai sudut pandang. Seperti yang diungkapkan Siegel dan Marconi (1989),
akuntansi adalah suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat
waktu mengenai masalah keuangan perusahaan guna membantu pemakai internal dan eksternal
dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Dilain pihak, Accounting Principles Board
(APB) System Statement No. 4 menyatakan akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya
adalah memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, mengenai suatu
entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi,
sebagai dasar dalam memilih diantara beberapa alternatif.
Dari sudut pandang bidang studi, akuntansi adalah seperangkat pengetahuan yang
mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa informasi keuangan kuantitatif dari suatu unit
organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi.

Pengertian Ilmu Keperilakuan


Ilmu keperilakuan sebagaimana didefinisikan oleh American Accounting Associations
Committees merupakan bidang ilmu yang mencakup riset apapun yang mempelajari, baik
melalui metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam lingkungan fisik
maupun sosial. Tujuan utama ilmu keperilakuan adalah mengidentifikasikan kebiasaan yang
mendasari manusia dan konsekuensi yang ditimbulkan akibat kebiasaan tersebut. Dalam
kaitannya mempelajari bagaimana memahami, menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia,
maka ilmu keperilakuan dinyatakan sebagai salah satu bagian dari ilmu sosial. Disiplin ilmu
yang menjadi cakupan ilmu sosial antara lain ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik,
psikologi, psikologi sosial dan sosiologi.
Psikologi, sosiologi dan psikologi sosial menjadi kontributor utama dalam ilmu akuntansi
keperilakuan. Meski sudut pandang ketiga ilmu tersebut berbeda mengenai kondisi manusia,

namun ketiganya sama-sama menguraikan dan menjelaskan perilaku manusia. Psikologi


berfokus pada cara seorang individu (individu sebagai suatu organisasi) bertindak sedangkan
sosiologi dan psikologi sosial memusatkan perhatian pada perilaku kelompok sosial.

Pengantar Akuntansi Keperilakuan


Akuntansi Keperilakuan adalah subdisiplin ilmu akuntansi yang melibatkan aspek-aspek
keprilakuan manusia terkait dengan proses pengambilan keputusan ekonomi. Dari definisi
tersebut, menunjukkan adanya aspek keperilakuan pada akuntansi, baik dari pihak
pelaksana/penyusun

informasi

maupun

pihak

pemakai

informasi

akuntansi.

Pihak

pelaksana/penyusun informasi adalah seseorang atau sekumpulan orang yang mengoperasikan


sistem informasi akuntansi dari awal sampai dihasilkannya laporan keuangan. Pihak pemakai
laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu pemakai internal dan pemakai
eksternal. Pihak internal memakai laporan keuangan dimaksudkan untuk melakukan serangkaian
evaluasi kerja. Sedangkan, pihak eksternal menggunakan laporan keuangan sama seperti pihak
internal, tetapi mereka lebih fokus pada jumlah investasi yang mereka tanamkan dalam
organisasi tersebut. Perilaku para pemakai inilah yang memaksa para akuntan untuk
memperhatikan akuntansi agar dapat digunakan secara maksimal, baik oleh pemakai internal
maupun eksternal.

Pentingnya Aspek Keperilakuan pada Akuntansi


Akuntansi adalah tentang Manusia
Berdasarkan pemikiran perilaku, manusia dan faktor sosial secara jelas merupakan aspek
operasional utama dari seluruh sistem akuntansi. Tetapi, belum ada yang melihat dari sudut
pandang tersebut, dan para akuntan belum pernah mengoperasikan perilaku pada sesuatu yang
vakum. Selanjutnya, para akuntan membuat beberapa asumsi yang berkelanjutan mengenai
bagaimana membuat orang termotivasi, bagaimana menginterpretasikan dan menggunakan
informasi akuntansi, serta bagaimana agar sistem akuntansi sesuai dengan kenyataan manusia
dan mempengaruhi organisasi.
Dengan menganalisis secara sistematis hubungan antara sistem akuntansi, bentuk
pengendalian, sikap manusia dalam pengambilan keputusan, serta tindakan sosial dan perilaku,

akuntan dapat memusatkan perhatiannya keluar. Dengan demikian, hal tersebut akan mengurangi
munculnya suatu konflik dan pertentangan dari banyaknya permasalahan akuntansi, serta tidak
menyebabkan potensi organisasi dan akuntansi sosial itu sendiri diragukan.
Akuntansi adalah Tindakan
Dalam sebuah organisasi, semua anggota organisasi mempunyai peran yang harus
dimainkan guna mencapai tujuan organisasi. Peran tersebut sesuai dengan besar tanggung jawab
yang diterimanya dan rasa tanggung jawab anggota tersebut. Jika suatu anggaran telah ditetapkan
untuk dilaksanakan oleh suatu unit atau unit-unit kerja didalam organisasi, maka anggaran
tersbut akan berinteraksi dengan para individu dalam organisasi. Keselarasan dalam pencapaian
tujuan dari para individu diperlukan untuk mewujudkan terjadinya sinergi antara individu dan
organisasi. Keselarasan tersebut dapat diwujudkan dengan lebih baik ketika individu memahami
dan patuh pada ketetapan-ketetapan yang ada dalam anggaran. Kunci penentu agar tedapat
pemahaman dan kepatuhan tersebut adalah akuntansi, lewat akuntansi berbagai realisasi dalam
anggaran dapat diwujudkan dan informasi yang dihasilkannya akan berdampat pada pola
tindakan individu yang ada dalam organisasi tersebut.

Dimensi Akuntansi Keperilakuan


Para manajer dan akuntan professional mulai menyadari kebutuhan akan informasi
ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Informasi ekonomi dapat ditambah dengan tidak
hanya melaporkan data keuangan saja, melainkan juga data non keuangan yang terkait dengan
pengambilan keputusan.
Lingkup Akuntansi Keperilakuan
Dimensi akuntansi berkaitan dengan perilaku manusia sekaligus juga dengan desain,
konstruksi, serta penggunaan suatu sistem informasi akuntansi yang efisien. Dengan
mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, akuntansi
keperilakuan mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam suatu organisasi. Lingkup
dari akuntansi keperilakuan dapat dibagi menjadi tiga bidang besar, yaitu
a. Pengaruh perilaku manusia pada desain, penyusunan dan penggunaan sistem akuntansi.
Dalam bidang ini akuntansi perilaku berhubungan dengan bagaimana sikap dan filosofi

manajemen mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan fungsinya dalam organisasi.


Contohnya seorang manajer dengan tipe penghindar resiko (risk averse) akan memilih
sistem pengendalian yang berbeda dengan manajer dengan tipe tidak takut resiko (risk
taker), sehingga tipe pengendalian yang longgar (looseness) atau ketat (rigidity) akan
sangat dipengaruhi oleh perilaku manusia dalam hal ini perilaku manajer.
b. Pengaruh sistem akuntansi pada perilaku manusia. Dalam bidang ini akuntansi perilaku
berhubungan dengan bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja dan kerjasama dalam organisasi. Contohnya
suatu anggaran yang disusun terlalu ketat akan membuat orang merasa bahwa anggaran
itu tidak dapat direalisasikan sehingga tidak ada motivasi untuk mencapai target tersebut.
Kalau anggaran disusun terlalu longgar akan berakibat pada kecerobohan dan inefisiensi
produksi.
c. Metode-metode untuk memprediksi dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.
Bidang ketiga dari akuntansi perilaku ini berhubungan dengan bagaimana sistem dapat
digunakan untuk mempengaruhi perilaku manusia. Contohnya struktur pengendalian
akuntansi dapat disusun ketat atau longgar, perencanaan kompensasi dapat dibuat dalam
beberapa alternatif dan laporan kinerja dapat dimodifikasi.

Aplikasi dari Akuntansi Keperilakuan


Aplikasi mengenai akuntansi perilaku dalam organisasi oleh Schiff dan Lewin (1974)
dibagi menjadi 4 (empat) bagian yaitu
a. Planning and Bugeting (Perencanaan dan Penganggaran). Tujuan utama dari bagian
ini adalah bagaimana formulasi tujuan operasional perusahaan dan interaksi perilaku
individu dalam proses ini. Ada beberapa dimensi dalam proses ini misalnya partisipasi
penyusunan anggaran dan kepuasan anggota organisasi atas anggaran tersebut, tingkat
kesulitan pencapaian tujuan, tingkat aspirasi dalam penyusunan anggaran dan tujuan
organisasi serta konflik di antara tujuan individu dan tujuan organisasi. Ada kebijakan
yang berbeda yang digunakan oleh organisasi dalam pembuatan perencanaan serta
penganggaran. Ada organisasi yang melibatkan semua lini organisasi dalam penetapan
perencanaan serta anggaran yang akan dilaksanakan yang secara teori sering digunakan
istilah bottom up. Di satu sisi ada organisasi yang penetapan rencana dan anggaran

dilakukan oleh atasan saja (Top down). Dari proses yang berbeda tersebut dapat
menghasilkan perilaku yang berbeda dari anggota organisasi.
b. Decision Making. Tujuan utama bagian ini adalah aspek perilaku pada pengambilan
keputusan oleh individu dan pengambilan keputusan organisasional. Ada dua dimensi
dalam bidang ini. Dimensi pertama membahas mengenai isu-isu mendasar mengenai
pengambilan keputusan oleh individu dan kelompok misalnya persepsi, akibat dari gagal
atau suksesnya keputusan, tipe risk aversion (penghindar resiko) dalam pembuatan
keputusan. Dimensi kedua meliputi pengaruh dari jenis struktur organisasi atas
pengambilan keputusan. Keputusan yang dibuat organisasi dapat dibuat oleh individu saja
ataupun oleh anggota kelompok. Proses tersebut tentu saja berpengaruh pada perilaku
baik individu maupun kelompok. Kegagalan dan kesuksesan keputusan yang telah dibuat
juga berpengaruh pada perilaku pembuat keputusan. Ada dua tipe individu sehubungan
dengan resiko yang dihadapinya, yaitu (a) tipe pengambil resiko (risk taker), (b) tipe
penghindar resiko (risk averse). Dua tipe tersebut akan menyebabkan perilaku yang
berbeda saat menghadapi resiko atas alternatif keputusan akan yang dibuat.
c. Control. Tujuan bagian ini untuk menyelidiki permasalahan individual dalam penilaian
kinerja dan proses adaptasi individu terhadap proses pengendalian yang dilakukan oleh
organisasi. Dimensi lain dari bagian ini berisi permasalahan sentralisasi-desentralisasi
serta hubungan dalam hirarki administrasi.
d. Financial Reporting. Bagian ini mencakup reliabilitas pelaporan akuntansi dan relevansi
informasi akuntansi terhadap pengguna.

Akuntansi Keperilakuan : Perluasan Logis dari Peran Akuntansi Tradisional


Pengambilan keputusan dengan laporan akuntansi dapat menjadi lebih baik jika laporan
tersebut mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui
prinsip akuntansi yang dikenal dengan pengungkapan penuh . bentuk lanjut dari gambaran
ekonomi suatu perusahaan secara logis memerlukan aplikasi dari prinsip pengungkapan penuh.
Untuk itu, diperlukan suatu masukan informasi keperilakuan guna melengkapi data keuangan
dan data lain yang dilaporkan. Sukar dipahami jika dikatakan bahwa pengambil keputusan tidak
tertarik terhadap informasi tambahan yang relevan karena mengganggap informasi tersebut tidak
memiliki nilai tambah. Kekuatan para akuntan terletak pada pengalaman mereka selama berabadabad dalam memenuhi kebutuhan informasi dari pemakai eksternal maupun internal, guna

mengambil keputusan bisnis. Informasi tersebut biasanya mencakup berbagai data keuangan
yang berkaitan dengan berbagai jenis situasi keputusan.
Para akuntan berkualitas akan memperhitungkan gejala keperilakuan dalam melakukan
penyelidikan karena mereka mengetahui data keperilakuan sangat berarti untuk melengkapi data
keuangan. Para akuntan menjadi satu-satunya kelompok yang secara logis mampu
mengikutsertakan informasi keperilakuan ke dalam laporan keuangan bisnis yang ada. Sejak
meningkatnya pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dan sosial dari akuntansi belaknagn
ini, terhadap suatu kecenderungan untuk memandang bagian akuntansi yang lebih substansial
secara luas. Pertimbangan sosial dan perilaku dalam akuntansi tidak mengubah resep dari tugas
akuntansi secara radikal. Menurut pandangan tersebut, para akuntan perusahaan dan masyarakat
akademis mulai mengembangkan perspektif mereka sendiri dalam mendekati beberapa
pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas perilaku manusia pada organisasi.

Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan


Pada masa lalu, para akuntan hanya berfokus pada pengukuran pendapatan dan biaya dan
mempelajari pencapaian kinerja perusahaan dimasa lalu untuk memprediksakan masa depan.
Tetapi, mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku
manusia dan kinerja masa lalu tersebut merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku
dimasa depan. Para akuntan keperilakuan memusatkan perhatian mereka pada hubungan antara
perilaku dan sistem akuntansi. Mereka menyadari proses akuntansi melibatkan ringkasan dari
sejumlah kejadian ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan akuntansi itu
sendiri, serta beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perilaku, yang akan bersama-sama
menentukan semua keberhasilan peristawa tersebut. Para akuntansi keperilakuan juga menyadari
bahwa mereka bebas mendesain sistem informs unyuk memengaruhi motivasi, semangat, dan
produktivitas karyawan. Tanggung jawab mereka menjangkauan ke luar pengumpulan dan
pengukuran data yang sederhana untuk mencakup persepsi dan penggunaan laporan akuntansi
oleh orang lain. Akuntan keperilakuan percaya bahwa tujuan utama laporan akuntansi adalah
memengaruhi perilaku dalam rangka memotivasi dilakukannya tindakan yang diinginkan.

Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi.


Akuntansi keperilakuan diterapkan menggunakan riset ilmu keperilakuan untuk menjelaskan dan
memprediksikan perilaku manusia. Akuntansi selalu menggunankan konsep, prinsip, dan
pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk meningkatkan kegunaannya. Perbedaan antara akuntan
keperilakuan dan ilmuwan keperilakuan terletak diluar persamaan permukaan mereka. Akuntan
adalah sebuah profesi, dan menjadi akuntan berarti dilatih untuk berfikir dan bertindak secara
professional. Beberapa perbedaan spesifik antara akuntan keperilakuan dan ilmuwan
keperilakuan terletak pada arus dari penyimpangan latar belakang pendidikan mereka.
Perbedaan

Akuntan Keperilakuan

Area keahlian

Keutamaan

Ilmuan Keperilakuan

akuntansi: Keutamaan ilmu sosial tidak

pengetahuan dasar dari ilmu ada pengetahuan akuntansi


sosial
Kemampuan mendesain dan Bukan
melaksanakan

merupakan

elemen Elemen kunci dalam pelatihan

perencanaan utama dalam penelitian

proyek keperilakuan
Pengetahuan dan pemahaman Elemen kunci dalam pelatihan

Bukan elemen utama dalam

tehadap pekerjaan organisasi

pelatihan

bisnis secara umum dan sistem


akuntansi secara khusus
Orientasi

Profesional

Ilmiah

Pendekatan masalah

Praktik

Teoritis dan Praktik

Fungsi

Melayani

Kepentingan
keperilakuan

dalam

klien,

manajemen
masalah
ilmu Terbatas terhadap akuntansi- Terbatas terhadap disiplin yang
terkait bidang

Penutup
Kesimpulan

menasihati Ilmu lanjutan dan pemecahan

luas dalam ilmu keperilakuan

Akuntansi keperilakuan merupakan subdisiplin ilmu akuntansi yang melibatkan aspekaspek keperilakuan manusia dalam pengambilan keputusan ekoonomi. Pada dasarnya ilmu
keperilakuan adalah ilmu sosial sehingga kontributor utama ilmu akuntansi keperilakuan adalah
disiplin ilmu psikologi, sosiologi dan psikologi sosial. Perilaku para pemakai informasi
akuntansi, baik pihak internal maupun eksternal, berperan besar dalam mempengaruhi akuntan
untuk menyajikan informasi yang dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Akuntansi keperilakuan melingkupi pengaruh perilaku manusia pada desain sistem
akuntani, dan sebaliknya bagaimana sistem tersebut mempengaruhi perilaku manusia serta
metode untuk mengubah perilaku manusia melalui sistem. Seperti yang diungkapkan oleh Schiff
dan Lewin (1974), ilmu akuntansi keperilakuan diaplikasikan pada planning and budgeting,
decision making, control dan financial report. Meskipun akuntansi keperilakuan banyak
memperoleh kontribusi dari ilmu sosial, namun akuntansi keperilakuan berbeda dengan ilmu
keperilakuan. Ketidaksamaan tersebut terletak pada latar belakang kedua ilmu tersebut berbeda.

Referensi :
Buku akpri
https://yenikuntari.wordpress.com/2015/08/20/akuntansi-keperilakuan/

Materi

Akuntansi

Keperilakuan, diakses hari ini


http://keuanganlsm.com/definisi-dan-ruang-lingkup-akuntansi-keperilakuan/ Definisi dan Ruang
Lingkup Akuntansi Keperilakuan, diakses hari ini

Formatnya benerin ya ;)

Vous aimerez peut-être aussi