secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan ikut banyak dalam kegiatan sosial. b. Ukuran optimum (pola hidup) dilanjutkan pada cara hidup dari lanjut usia. c. Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan individu agar tetap stabil dari usia pertengahan ke lnjut usia.
Teori Pembebasan (Disengagement Theory)
Bertambahnya usia, seseorang secara berangsur-angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
Penurunan interaksi sosial lanjut usia, baik
secara kualitas maupun kuantitas menyebabkan sering terjadi kehilangan ganda (Triple Loos), yakni : a. Kehilangan peran (Loos of Role) b. Hambatan kontak sosial (Restraction of Contact and Relation Ships) c. Berkurangnya komitmen (Reduced commitment to Social Mores and Values)
Akibat penurunan pada semua
aspek menjadikan lansia kurang diterima di lingkungan sosial, maupun sebaliknya lasianya sendiri malah menghindari bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Aktifitas yang bermanfaat
Kesulitan menyesuaikan diri Kesulitan berhubungan dengan orang lain Bersosialisasi dengan sesama lansia Kunjungan keluarga Rekreasi/hiburan Tabungan/simpanan bagi lansia yang berpenghasilan.
Pendekatan edukatif pada klien lanjut usia, harus
selalu memegang prinsip Tripple, yaitu sabar, simpatik dan service. Lanjut usia membutuhkan rasa aman dan cinta kasih sayang dari lingkungan, termasuk perawat yang memberikan perawatan.
Dalam memberikan pelayanan, perawat harus selalu
menciptakan suasana yang aman, tidak gaduh, membiarkan mereka melakukan kegiatan dalam batas kemampuan dan hobi yang dimilikinya.
Perawat memotivasi semangat dan kreasi klien lanjut usia
dalam memecahkan dan mengurangi rasa putus asa , rendah diri, rasa keterbatasan sebagai akibat dari ketidakmampuan fisik, dan kelainan yang dideritanya.
1. cemas. 2. Isolasi. 3. Koping tidak efektif.
Cemas b.d perubahan dalam status peran,
status kesehatan, pola interaksi , fungsi peran, lingkungan, status ekonomi ditandai dengan: Ekspresi yang mendalam dalam perubahan hidup, Mudah tersinggung, Gangguan tidur
NOC Anxiety Control
1. Memonitor intensitas cemas 2. Melaporkan tidur yang adekuat 3. Mengontrol respon cemas 4. Merencanakan strategi koping dalam situasi stress
NIC Anxiety Reduction
1. Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi percepatan cemas 2. Dampingi pasien untuk mempromosikan kenyamanan dan mengurangi ketakutan 3. Identifikasi ketika perubahan level cemas 4. Instuksikan pasien dalam teknik relaksasi
Isolasi social b.d perubhaan penampilan fisik,
perubahan keadaan sejahtera, perubahan status mental. Tujuan:
NOC I : Lingkungan keluarga
Berpatisipasi dalam aktifitas bersama Berpatisipasi dala tradisi keluarga Menerima kujungan dari teman dan anggota keluarga besar Memberikan dukungan satu sama lain
Mengekspresikan perasaan dan masalah
kepada yang lain. Mendorong anggota keluarga untuk tidak ketergantungan Berpatisipasi dalam rekreasi dan acara aktifitas komunitas Memecahkan masalah
NIC I : Keterlibatan keluarga (Family involvement)
1. Mengidentifikasikan kemampuan anggota keluarga untuk terlibat dalam perawatan pasien. 2. Menentukan sumber fisik, psikososial dan pendidikan pemberi pelayanan kesehatan yang utama. 3. Mengidentifkasi deficit perawatan diri pasien 4. Menentukan tingkat ketergantungan pasien terhadap keluarganya yang sesuai dengan umur atau penyakitnya.
Coping tidak efektif b.d percaya diri tidak
adekuat dalam kemampuan koping, dukungan social tidak adekuat yang dibentuk dari karakteristik atau hubungan. Tujuan:
NOC I : koping (coping)
Mengidentifikasi pola koping efektif Mengidentifikasi pola koping yang tidak efektif Melaporkan penurunan stress
Memverbalkan control perasaan
Memodifikasi gaya hidup yang dibutuhkan Beradaptasi dengan perubahan perkembangan Menggunakan dukungan social yang tersedia Melaporkan peningkatan kenyamanan psikologis
NIC I : coping enhancement
1. Dorong aktifitas social dan komunitas 2. Dorong pasien untuk mengembangkan hubungan 3. Dorong berhubungan dengan seseorang yang memiliki tujuan dan ketertarikan yang sama 4. Dukung pasein untuk menguunakan mekanisme pertahanan yang sesuai. 5. Kenalkan pasien kepada seseorang yang mempunyai latar belakang pengalaman yang sama.