Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Gambar 7.
Gambar 8.
C. Vapour Pressure
Ketika fluida cair menyerap panas yang cukup, gelembung uap akan terbentuk dan terlepas dari
permukaan fluida cair, phenomena ini disebut penguapan. Uap akan mengeluarkan energi sebelum
terlepas dari permukaan fluida cair. Vapour pressure adalah tekanan yang dihasilkan uap yang
terjebak didalam atau diatas fluida cair tersebut.
Besar nilai vapour sebuah fluida didapat dengan cara mengukur tekanan yang dihasilkan oleh uap
didalam container tertutup. Pada suhu kamar, gasoline memiliki niali vapour pressure yang lebih
tinggi dibandingkan dengan air. Oleh karenanya, gasoline akan menguap terlebih dahulu sebelum air.
Jika tekanan diterapkan diatas fluida cair baik oleh sebuah gas atau uap, maka tekanan pada
permukaan fluida cair tersebut akan mampu mencegah terlepas atau terbentuknya uap air dari fluida
tersebut.
D. Cavitations (Kavitasi)
Kavitasi adalah phenomena terbentuknya dan pecahnya gelembung gelembung uap pada fluida
cair. Kavitasi terjadi ketika pompa beroprasi mendekati nilai minimum NPSH nya. Ketika kavitasi
terjadi, beberapa bagian dari fluida cair akan berubah phasa menjadi uap, jika ini terjadi pada suction
line, gelembung uap tersebut akan terbawa masuk kedalam impeller. Didaerah yang bertekanan
tinggi disekitar rumah pompa, gelembung gelembung tersebut akan pecah kembali karena tekanan
didaerah tersebut dari nilai vapour pressurenya. Pecahnya gelembung uap ini akan menimbulkan
ketidakberaturan pada pergerakan fluida cair sehingga menghasilkan gaya yang mampu melepaskan
partikel partikel metal pada permukaan yang dilaluinya. Pecahnya gelembung uap dengan gaya
yang begitu besar ini menghasilkan suara keras didalam pompa, yang bisa menjadi indicator
terjadinya kavitasi.
Kavitasi atau penguapan adalah pembentukan gelembung dibagian dalam pompa. Hal ini dapat
terjadi manakala tekanan statik fluida setempat menjadi lebih rendah dari tekanan uap cairan (pada
suhu sebenarnya). Kemungkinan penyebabnya adalah jika fluida semakin cepat dalam kran
pengendali atau disekitar impeller pompa.
Penguapan itu sendiri tidak menyebabkan kerusakan. Walau demikian, bila kecepatan berkurang dan
tekanan bertambah, uap akan menguap dan jatuh. Hal ini memiliki tiga pengaruh yang tidak
dikehendaki:
Erosi permukaan baling-baling, terutama jika memompa cairan berbasis air.
Meningkatnya kebisingan dan getaran, mengakibatkan umur seal (penyumbat) dan bearing menjadi
lebih pendek
Menyumbat sebagian lintasan impeler, yang menurunkan kinerja pompa dan dalam kasus yang
ekstrim dapat menyebabkan kehilangan head total.