Vous êtes sur la page 1sur 5

BAB I

PEMBAHASAN
INFEKSI SALURAN KEMIH
Pengertian
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah ditemukannya bakteri pada urin di kandung kemih, yang
umumny steril. Istilah ini dipakai secara bergantian dengan istilah infeksi urin. Termasuk pula berbagai
infeksi di saluran kemih yang tidak hanya mengenai kandung kemih (prostatis, uretritis).
Etiologi
Biasanya bakteri enteric,terutama Escherichia coli pada wanita. Gejala bervariasi tergantung dari
variasi jenis bakteri tersebut. Pada pria dan pasien di rumah sakit, 30-40% disebabkan Proteus,
Stafilokok, dan bahkan Pseudomonas. Bila ditemukan, kemungkinan besar terdapat kelainan saluran
kemih. Namun harus diperhitungkan kemungkinan kontaminasi jika ditemukan lebih dari satu
organisme.
Patofisiologi
Sebagian besar merupakan infeksi asenden. Pada wanita, jalur yang biasa terjadi adalah mulamula kuman dari anal berkolono di vulva, kemudian masuk ke kandung kemih melalui uretra yang
pendek secara spontan atau mekanik akibat hubungan seksual. Pada pria,setelah prostat terkoloni maka
akan terjadi infeksi asenden. Mungkin juga terjadi akibat pemasangan alat, seperti kateter, terutama pada
golongan usia lanjut.
Wanita lebih sering menderita ISK karena uretra yang pendek, masuknya kuman dalam hubungan
seksual, dan mungkin perubahan pH dan flora vulva dalam siklus menstruasi. Pada beberapa wanita,
frekuensi berkemih yang jarang juga memiliki peran.
Seharusnya bakteri yang masuk dibersihkan oleh mekanisme pertahanan tubuh, namun terdapat
kelainan anatomi dapat menganggu mekanisme ini sehingga terjadi statis urin. Pada wanita, kelainan
1

anatomi yang sering dijumpai adalah nefropati refluks, nefropati analgesic, batu, dan kehamilan. Pada
pria biasanya akibat batu dan penyakit prostat, sedangkan pada anak-anak kelainan kongenital.
Manifestasi Klinis
Dapat asimtomatis, terutama pada wanita. Biasanya dengan riwayat ISK simtomatis atau di
kemudian hari. Terapi singkat biasanya menyebabkan timbulnya ISK simtomatis, akibat reinfeksi
organisme yang lebih virulen.
Disuria, Frekuensi miksi yang bertambah, dan nyeri suprapubik adalah gejala iritasi kandung
kemih. Beberapa pasien mengeluh bau yang tidak menyenangkan atau keruh, dan mungkin hematuria.
Bila mengenai saluran kemih atas, mungkin terdapat gejala-gejala pielonefritis akut seperti demam,
mual, dan nyeri pada ginjal. Namun pasien dengan infeksi ginjal, mungkin hanya menunjukkan gejala
saluran kemih bawah atau tidak bergejala.
Pemeriksaan Penunjang
Pemakaian kateter untuk diagnosis hanya untuk pasien yang memang memakai kateter. Aspirasi
suprapubik berguna pada bayi dan dewasa dimana pemeriksaan urin porsi tengah berulangkali tidak
menunjukkan hasil karena kontaminasi atau jumlah bakteri yang rendah.
Dipakai tes stick untuk mengetahui adanya proteinuria, hematuria, glukosuria, dan pH.
Pemeriksaan secara mikroskopik dikatakan positif bila terdapat piuria (>2.000 leukosit/ml) pada
pasien dengan gejala infeksi saluran kemih. Mungkin ditemukan kuman yang bisa berasal dari
kontaminasi vagina. Dicurigai terjadi infeksi bila terdapat > 10 5 koloni/ml pada kultur dari urin porsi
tengah seorang pasien tanpa gejala, atau dikatakan sebagai bakteriuria bermakna. Namun sering pula
dijumpai pasien ISK dengan kultur <10 5 koloni, atau terdapat pertumbuhan satu golongan kuman,
khususnya E. coli, sementara tidak ditemukan kontaminasi dari vagina. Penemuan kuman pada kateter
atau fungsi suprapubik juga merupakan diagnostic.
Bila terdapat piuria namun kultur tidak tumbuh, kemungkinan jumlah kuman yang terdapat hanya
sedikit, kuman tuberkolosis, kontaminasi dari antisptik atau antibiotic yang digunakan pasien atau pada
alat, kuman tersebut memerlukan media yang khusus (misalnya Ureaplasma urealyticum), terdapat batu
2

atau benda asing dengan infeksi minimal, atau penyakit tubolointerstisial aktif (misalnya nefropati
analgesik).
Penapisan adanya bakteriuria hanya perlu dilakukan pada wanita hamil karena terdapat
kemungkinan 30-40% berkembang menjadi pielonefritis bila hasilnya positif.
Diagnosis Banding
Infeksi atau iritasi pada periuretra atau vagina
Komplikasi
Pielonefritis akut, septikimia, dan kerusakan ginjal.
Penatalaksanaan
Pasien dianjurkan untuk banyak minum agar dieresis meningkat, diberikan obat yang
menyebabkan suasana urin alkali jika terdapat disuria berat, dan diberikan antibiotic yang sesuai.
Biasanya ditujukan untuk bakteri gram negative dan obat tersebut harus tinggi konsentrasinya dalam
urin.
Wanita dengan bakteriuria asimtomatik atau gejala infeksi saluran kemih bawah cukup diobati
dengan dosis tunggal atau selama 5 hari. Kemudian dilakukan pemeriksaan urin porsi tengah seminggu
kemudian. Jika masih positif, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Pada anak-anak dan pria, kemungkinan terdapat kelainan saluran kemih lebih besar, sehingga
sebaiknya diberikan terapi antibiotic selama 5 hari, bukan dosis tunggal, dan diadakan pemeriksaan lebih
lanjut.
Pasien dengan pielonefritis akut harus dirawat di rumah sakit dan diberikan terapi antibiotic
parenteral serta pemeriksaan lanjut. Bila

gejala tidak

berkurang, dilakukan USG ginjal untuk

mengetahui apakah terdapat obstruksi.


Terdapat dua jenis ISK rekurens, yang paling sering adalah kuman baru pada setiap serangan,
berarti infeksi, biasanya pada wanita dengan gejala sistitis akut rekurens atau pasien dengan kelainan
anatomi. Pasien diminta banyak minum agar sering berkemih dan dianjurkan untuk minum antibiotic
segera setelah berhubungan intim. Pada kasus yang sulit diberikan obat profilaksis dosis rendah sebelum
3

tidur setiap malam, misalnya nitrofurantoin, trimetoprim, dan sulfametoksazol, biasanya selama 3-6
bulan.
Jenis kedua adalah dimana infeksi terjadi persisten dengan kuman yang sama. Di luar
kemungkinan resistensi kuman, ini biasanya merupakan tanda terdapat nidus infeksi seperti batu atau
kista. Biasanya diperlukan antibiotic dalam jangka panjang.
Pemeriksaan lebih lanjut yang dilakukan biasanya berupa pemeriksaan mikroskopik urin dan
kultur secara berulang, pielografi intravena, tes fungsi ginjal, dan ultrasonografi ginjal.

BAB II
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari hasil materi diatas maka dapat kami simpulkan bahwa :
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah ditemukannya bakteri pada urin di kandung kemih, yang
umumny steril. Istilah ini dipakai secara bergantian dengan istilah infeksi urin. Termasuk pula berbagai
infeksi di saluran kemih yang tidak hanya mengenai kandung kemih (prostatis, uretritis).
Pada wanita, jalur yang biasa terjadi adalah mula-mula kuman dari anal berkolono di vulva,
kemudian masuk ke kandung kemih melalui uretra yang pendek secara spontan atau mekanik akibat
hubungan seksual. Pada pria,setelah prostat terkoloni maka akan terjadi infeksi asenden. Mungkin juga
terjadi akibat pemasangan alat, seperti kateter, terutama pada golongan usia lanjut.

Vous aimerez peut-être aussi