Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
2.
3.
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Absorbsi
Absorbsi adalah transfer suatu obat dari tempat pemberian ke dalam aliran darah.
Kecepatan dan efesiensi absorbsi tergantung pada cara pemberian. Untuk intravena, absorbs
sempurna yaitu dosis total obat seluruhnya mencapai sirkulasi sistemik. Proses absorbsi
sangat penting dalam menentukan efek obat. Pada umumnya obat yang tidak diabsobsi tidak
menimbulkan efek, kecuali antasida dan obat yang bekerja local. Proses absorbs terjadi
diberbagai tempat pemberian obat, seperti saluran cerna, otot, rangka, paru-paru, kulit dan
sebagainya. Transfer obat dari saluran cerna tergantung pada sifat-sifat kimianya, obat-obat
bisa diabsorbsi dari saluran cernasecara difusi pasif atau transport aktif.
Absorbsi dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1. Kelarutan obat
Agar dapat diabsorbsi, obat harus dalam larutan. Obat yang diberikan dalam larutan akan
lebih cepat diabsorbsi daripada yang harus larut dulu dalam cairan tubuh sebelum diabsorbsi.
Obat yang sukar sekali larut akan sukar diabsorbsi pada saluran gastrointestinal.
2. Kemampuan difusi melalui sel membrane
Semakin mudah terjadi difusi dan makin cepat melintasi sel membrane, makin cepat obat
diaborbsi.
3. Kosentrasi obat
Semakin tinggi kosentrasi obat dalam larutan, makin cepat diabsorbsi.
4. Sirkulasi pada letak absorbsi
Jika tempat absorbsi mempunyai banyak pembuluh darah, maka absorbs obat akan lebih
cepat dan lebih banyak. Misalnya pada injekasi anestesi local ditambah adrenalin yang dapat
menyebabkan vasokonstriksi, dimaksudkan agar absorbs obat diperlambat dan efeknya lama.
5. Luas permukaan kontak obat
Obat lebih cepat diabsorbsi olehi bagian tubuh yang mempunyai luas permukaan yang besar,
misalnya endetarium paru-paru, mokusa usus, dan usus halus.
6. Bentuk sediaan cair
Kecepatan absorbs obat tergantung pada kecepatan pelepasan obat dari bahan pembawanya.
Urutan kecepatan obat dari bentik peroral sebagai berikut : larutan dalam air serbuk -
berat badan dan merupakan tempat penyimpanan untuk obat. Lemak juga mempunyai
peranan
dalam membatasi efek senyawa yang kelarutannya dalam lemak adalah tinggi
paru.
Sawar
Distribusi obat ke susunan syaraf pusat dan janin harus menembus sawar khusus yaitu sawar
darah otak dan sawar uri. Sawar darah otak, penetrasi obat dari peredaran darah ke dalam
ruang ekstraseluler susunan saraf sentral dan cairan cerebrospinal dibatasi atau ditentukan
hidrolisa
dan
konjugasi.
Sistem peredaran darah adalah sebuah siklus. Di dalam jantung, darah di vena
akan masuk ke serambi kanan (atrium kanan) kemudian menuju bilik kanan
(ventrikel kanan) untuk dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Setelah
terjadi difusi dan oksigen sudah masuk ke dalam hemoglobin dan karbon
dioksida dikeluarkan dari hemoglobin, darah akan dibawa menuju jantung
tepatnya serambi kiri (atrium kiri) melalui vena pulmonalis. Disana darah akan
dialirkan ke bilik kiri (ventrikel kiri) untuk dipompa ke seluruh tubuh. Beberapa
darah memasuki usus untuk mengambil sari-sari makanan dan dibawa ke hati
(liver) melalui vena porta hepatica. Ada juga darah yang menuju ke ginjal untuk
melakukan penyaringan darah. Sisanya menuju ke seluruh sel di dalam tubuh
untuk dilakukan metabolisme. Setelah itu, semua darah yang mengandung sisa
metabolisme (karbon dioksida) akan kembali ke jantung melalui vena.
Sistem peredaran darah atau sistem kardiovaskular adalah suatu sistem organ yang
berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH
tubuh (bagian dari homeostasis).
Ada dua jenis sistem peredaran darah: sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran
darah tertutup. sistem peredaran darah, yang merupakan juga bagian dari kinerja jantung dan
jaringan pembuluh darah (sistem kardiovaskuler) dibentuk. Sistem ini menjamin
kelangsungan hidup organisme, didukung oleh metabolisme setiap sel dalam tubuh dan
mempertahankan sifat kimia dan fisiologis cairan tubuh.
1. Pertama, darah mengangkut oksigen dari paru-paru ke sel dan karbon dioksida dalam
arah yang berlawanan (lihat respirasi).
2. Kedua, yang diangkut dari nutrisi yang berasal pencernaan seperti lemak, gula dan
protein dari saluran pencernaan dalam jaringan masing-masing untuk mengonsumsi,
sesuai dengan kebutuhan mereka, diproses atau disimpan.
Metabolit yang dihasilkan atau produk limbah (seperti urea atau asam urat) yang kemudian
diangkut ke jaringan lain atau organ-organ ekskresi (ginjal dan usus besar). Juga
mendistribusikan darah seperti hormon, sel-sel kekebalan tubuh dan bagian-bagian dari
sistem pembekuan dalam tubuh.
jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi
kanan (atrium) jantung.
Kita akan memulai dari darah yang kembali ke jantung melalui vena cava dan mengalir
menuju atrium kanan jantung, darah yang berada di atrium kanan adalah darah yang
konsentrasi oksigennya rendah karena telah diambil oleh jaringan tubuh. Darah dari atrium
kanan kemudian dialirkan menuju ventrikel (bilik) kanan, darah kemudian dipompa keluar
melalui arteri pulmonalis menuju paru-paru. Di paru-paru terjadi pertukaran udara antara
CO2 dan O2.
b. Sistem peredaran darah besar (sirkulasi sistemik)
Darah yang berasal dari paru-paru dan telah kaya akan O 2 dikembalikan ke atrium kiri
jantung melalui vena pulmonalis, darah dari atrium kiri ini kemudian dialirkan menuju
ventrikel kiri jantung yang kemudian akan dipompa ke seluruh tubuh kecuali paru.
Ventrikel kiri ini akan memompa darah menuju aorta yang akan bercabang menjadi arteriarteri besar untuk menelusuri seluruh bagian tubuh. Sebagian darah yang dipompa ventrikel
kiri mengalir ke otot, sebagian ke ginjal, sebagian ke otak, dan sebagainya. Karena itu aliran
arteri tidak akan membawa darah yang telah kehilangan oksigennya akibat diserap oleh
jaringan tertentu, arteri akan menyebar secara merata supaya kebutuhan oksigen dan nutrisi
setiap jaringan dapat terpenuhi secara optimal.
Setelah jaringan menyerap oksigen dari pembuluh kapiler yang merupakan percabangan dari
arteri, darah akan dialirkan menuju venula kemudian menuju vena dan kemudian akan
dialirkan ke vena terbesar yaitu vena cava inferior dan vena cava superior untuk dialirkan
kembali menuju jantung melalui atrium kanan dan dialirkan ke sirkulasi paru. Begitulah
seterusnya sirkulasi yang tiada berujung ini akan terjadi sepanjang hidup seorang manusia.
Kedua vena cava tersebut akan memiliki ujung di atrium kanan dengan membawa
darah yang mengandung karbondioksida yang tinggi. Proses ini berlangsung secara
terus menerus hingga seseorang meninggal.
Adapun hewan yang memiliki sistem peredaran darah terbuka seperti kelompok
hewan arthropoda yaitu : Belalang , Crustaceae