Vous êtes sur la page 1sur 44

MATERI KULIAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEMESTER I


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU

DISUSUN OLEH
DRS. H. SUTAN BAHARI, M.PD

KATA PENGANTAR

Fuji dan Syukur kita persembahkan kehadirat Allah SWT. Dan shalawat
serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW.beserta keluarga, shahabat dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Saya menyusun Bahan Mata Kuliah Al-Tslam T Sekolah Tinggi Tlmu
Kesehatan (STIKES) Tri Mandiri Sakti Bengkulu sesuai dengan Silabus yang
telah djtetajjfcan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) dan ditambah
dengan Materi yang sangat perlu untuk diketahui oleh seluruh Mahasiswa
STIKES, yang berhubungan Agama dengan Kesehatan.
Saya menyusun Bahan Mata Kuliah ini adalah dalam rangka membantu
Mahasiswa untuk menerima Mata Kuliah Al-Islam I ini dengan baik.
Dan segala kerendahan hati saya mohon kepada pembaca Bahan Mata Kuliah
ini. terutama Mahasiswa, keritik dan saran yang membangun dalam rangka
perbaikan pada masa yang akan datang. Karena Bahan Mata Kuliah ini disusun
secara pribadi tanpa bantuan dari korektor dan editor, maka wajar saja jika ada
kesalahan system penulisan, susunan kata dan paragraf bahkan pengetikan
huruf masih banyak mengalami kesalahan.
Atas segala saran dan keritiknva. saya ucankan terima kasih. Semoga
bermanfaat Amiiiin Ya Rabbal Alamin.
Bengkulu,

2010

Penyusun
Mengetahui,

Drs.Buyung Keraman5M.Kes

Drs.H. Sutain Bahari, M.Pd

BAB I
MANUSIA MENURUT AGAMA ISLAM
A. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang sangat menarik. Oleh karena itu ia telah menjadi sasaran
study sejak dahulu, kini dan kemudian hari. Hampir semua Lembaga pendidikan tinggi
mengkaji manusia, karya dan dampak karyanya terhadap diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan hidupnya. Para ahli telah mengkaji manusia menurut bidang study masingmasing, tapi sekarang para ahli belum sepakat tentang yang dimaksud dengan
manusia.misalnya:
1. Homo sapien ( manusia berakal)
2. Homo economicus ( manusia ekonomi)
3. Economic animal ( binatang ekonomi) dll.
Sedangkan Al-qur'an tidak menggolongkan manusia dalam kelompok binatang selama
manusia itu masih mempergunakan akalnya dan karunia tuhan lainnya. Dalam Al-qur'an
manusia disebut;

1. Bani Adam (QS. Al-isra' 70)

Artinya: Dan Sesungguhnya Telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di
daratan dan di lautan[862], kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka
dengan kelebihan yang Sempurna atas kebanyakan makhluk yang Telah kami ciptakan.

2. Basyar (Qs.Al-kahfi no)

110. Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku:
"Bahwa Sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap
perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia
mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

3. Al-Insan (QS. Al-Insan 1 )

1.

Bukankah Telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum

merupakan sesuatu yang dapat disebut?


4. An-Naas ( QS. An-Naas 1-5 )

1. Katakanlah: "Aku berlidung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusi
2.

raja manusia.

3.

sembahan manusia.

4.

dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

5.

yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

Sebagai rumusan tentang manusia menurut Al-Quran dan hadits; manusia


adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki potensi untuk beriman kepada
Allah dengan menggunakan akalnya, mampu memahami dan mengamalkan
wahyu serta mengamati gejala-gejala alam, bertanggungjawab atas segalah
perbuatan ( NA.RASYID 1983:19)

C. Ciri-ciri Manusia.
Bertitik tolak dari rumusan tersebut diatas bahwa manusia mempunyai cirri-ciri
sbb: 1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang terbaik,
ciptaan tuhan yang paling sempurna, seperti firman Allah dalam QS.At-Tin 4.

Sesungguhnya kami Telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaikhaiknya.


2. Memiliki potensi ( daya atau kemampuan yang mungkin dikembangkan )
3. Memiliki akal, perasaan, kemampuan, kehendak.
4. Secara individu manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya, dan
berakhlak.

B. Kelemahan manusia.
Manusia mempunyai kelebihan jika dibandingkan dengan makhluk tuhan yang lain.
Tetapi jika dibandingkan oleh sesama manusia ternyata manusia banyak kelemahankelemahan, adalah sbb:
1.

Melampaui batas ( QS.Yunus 12 )

25

dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada kami dalam keadaan
berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia
(kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada
kami untuk (menghilangkan) bahaya yang Telah menimpanya. begitulah orang-orangyang
melampaui batas itu memandang baik apayang selalu mereka kerjaka
2. Dzalim ( bengis, kejam, tidak adil, dan mengingkari karunia tuhan )
(QS.Ibrahim )

takutiah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempuniakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,
Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[394] Talah: darah yang keluar dari rubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al An-aam
ayat 145.
[395] Maksudnya Ialah: binatang yang tercekik, yang dipukui, yang jatuh, yang
ditanduk dan yang diterkam binatang buas adalah halal kalau sempat disembelih
sebelum mati.
[396] Ai Azlaam artinya: anak pariah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah
menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah
mereka akan melakukan suatu perbuaian atau tidak. Caranya Ialah: mereka ambil tiga
buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu dengan:
lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa, diletakkan dalam
sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu
Maka mereka meminla supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu.
Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan
sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang terambi! anak
panah yang tidak ada tuiisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
[397] Yang dimaksud dengan hari Ialah: masa, Yaitu: masa haji wada, haji terakhir yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.
[398] Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini jika
terpaksa.
Dalam ayat tersebut, bangkai haram dimakan, tetapi tidak dikecualikan bangkai yang
mana yang boleh dimakan, sehingga kalau hanya berpegang kepada ayat tersebut saja
maka seluruh bangkai tidak boleh dimakan. Kemudian datane hadits menielaskan
bahwa ada bangkai vans boleh dimakan, yakni banhgkai ikan dan belalang. Sabda
Rasulullah SAW.

Dan dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apayang kamu
mohonkan kepadanya. danjika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu
menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari
(nikmat Allah).
3.Tergesa-gesa (QS. Al-Isra' 11)

Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. dan adalah
manusia bersifat tergesa-gesa.

4.Suka membantah ( QS.Al-Kahfi 54)

Dan Sesungguhnya kami Telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Quran Ini bermacammacam perumpamaan. dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
6.

Berkeluh kesah dan kikir. ( QS.Al-Maarij 19 dan 21)

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluluh kesah dan


kikir.
7.

1ngkar tidak terima kasih (QS. Al-Adiyat 6 )

Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya,

D.Tujuan Manusia diciptakan.


Tujuan manusia diciptakan oleh Allah adalah sbb:
1.
Untuk mengabdi kepada Allah . ( QS.Azzariyat 56)

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mercka mengabdi kepada-Ku.

2.

Sebagai Khalifah. ( QS. Ai-Baqarah 30 )

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan vadanva dan menumvahkan darah. vadahal kami senantiasa bertasbih
A

,-

dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan


"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

berfirman:

C Tujuan Hidup Manusia.


Tuiuan hidup manusia adalah untuk mencapai kebaliagiaan dunia dan akliirat,
Sebagaimana tercantum dalam doa yang selalu kita persembahkan kepada
Allah. (QS. Al-Baqarah 201)

Dan di antara mereka ada orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami
kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan peliharalah kami dari siksa
neraka"[127].
[127] inilah doa yang sebaik-baiknya bagi seorang muslim.

BAB II
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN AGAMA
Dalam masyarakat sederhana banyak pristiwa yang terjadi dan berlangsung
disekitar manusia dan dalam diri manusia, tetapi tidak dipahami oleh mereka. Yang
tidak dipahami termasuk kedalam kaiagori yang ghaib. Mereka merasa lemah ierhadap
makhluk ghaib tersebut, maka mereka mencari kekuatan, tentu menurut anggapan
mereka yang menguasai alam ghaib adalah Dewa atau tuhan, karena hubungan mereka
dengan mhan, keakraban itulah maka terjadilah dalam berbagai segi kebidupan;
Sosiai, Ekonomi, Budaya.
Kepercayaan dan system hubungan manusia dengan para dewa atau tuhan iiu
membentuk agama.
Oleh karena itulah masyarakat sedarhana mempunyai hubungan yang erat
dengan agama.
Dalam masyarakat modern, masyarakat yang telah memahami pristiwapristiwa alam dan dirinya melalui ilmu pengetahuan, ketergantungan kepada kekuatan
yang dianggap menguasai alam ghaib, dalam masyarakat sederhana menjadi
berkurang bahkan dibeberapa bagian dunia jadi hilang. Maka timbullah beberapa teori
menggapai hubungan manusia dengan diri dan alam sekitarnya, Antara lain:
TEORI AUGUST COMTE dalam bukunya "COURSE DE LA
PHILOSOPHIE POSITIVE ( 1842 ) ada 6 jilid. " Agust comte" menyebutkan tiga
tahap perkembangan manusia de lois des trios etat ( tiga hukum perkembangan )
menurut August Comte dalam bukunya itu, sepanjang sejarah, sejak dahulu sampai
sekarang, pemikiran manusia berkembang melalui tiga tahap, yaitu:
a.
TAHAP TEOLOGIK
b.
TAHAP METAFISIK
c.
TAHAP FOSITIF.
Kerangka berfikir ini meiahirkan filsafat " POSITIVISME diabat XIX.
Ini mempengaruhi ilmu
Pengetahuan social dan humaniora ( ilmu pengetahuan yang bertujuan
membuat manusia lebih manusiawi, dalam pengertian membuat ,manusia lebih
berbudaya, dengan teologi, filsafat, hukum, sejarah, bahasa, kesusastraan dan kesenian
) diseluruh dunia, ierutama SOCIAL SCIENCES. Menurut Comte, yang gaung
pemikirannya sangat bergema dalam ilmu social, khususnya sosiologi, perkembangan
pemikiran manusia selalu berangkat dari tahap yang paling rendah ketahap yang paling
tinggi atau kompleks.

Menurut Comte tahap pemikiran yang paling rendah ialah:


a. Tahap pemikiran Teologik, yaitu tahap pemikiran manusia yang percaya
kepada tuhan, percaya kepada ajaran agama. Menurut beliau dalam pemikiran teologik
ini manusia belum tahu tentang sebab musabab kejadian di alam ini, tidak tahu tentang
hal-hal
yang terjadi di sekitarnya. Oleh karena itulah selalu dihantui rasa takut, misalnya takut
bencana alam,banjir dli. Untuk menghindari ketakutan ini mereka selaiu minta
perlindungan dari tuhan. Tahap ini merupakan tahapan yang paling bawah dalam tingkat
pemikiran manusia.
b. Tahap mitafisik yaitu tahap percaya kepada kekuatan atau hal-ha! nonfisik
yang tidak kelihatan. Untuk keselamatan dirinya, dalam tahap ini manusia berusaha
menjinakkan kekuatan-kekuatan nonfisik itu dengan sajian-sajian. Dan apabila
pengalaman serta pengetahuan manusia tumbuh dan berkembang lebih lanjut, tahap
pemikiran pun meningkat ke tingkat yang lebih tinggi Pada tingkat ini pada zaman
modern sekarang manusia telah mempunyai pengetahuan yang cukup tentang alam dan
dirinya sendiri.manusia telah mengetahui tentang hukum alam, telah mampu
memanfaatkan bahkan menundukkan alam untuk kepentingan manusia itu sendiri. Dari
ajaran ini maka timbuilah Fiisafat positivisme ( aliran fiisafat yang beranggapan
bahwa pengetahuan semata-mata berdasakan pengalaman dan ilmu pasti
Teori tentang hukum tiga tingkat ini dapat dibaea dalam buku
Prof.H.M.Rasyidi yang berjudul Empat Kuliah Agama Mam di Perguruan Tinggi
(1980). Namun perlu dikemukan bahwa teori Comte itu TIDAK BENAR. Sebab
perkembangan pemikiran manusia tidak demikian.Dalam tahap ketiga dalam
priode positif dizaman modern ini, manusia masih percaya kepada Tuhan dan
metafisika, bahkan di Eropa, Amerika cendrung kembali kepada tuhan atau
ajaran agama,
Yang disebut dengan SPIRITUALISME dipenghujung abad XX dan dalam abad XXI
yang akan datang.
Secanggih apa pun dunia sekarang , manusia tidak bisa lepas dengan tuntunan
agama, karcna dengan modernnya dunia ini kalau tidak dibatasi dengan agama,
bisa saja dengan majunya tehnologi, jika tehnologi itu dijalankan oleh orang tidak
beragama justru akan membawa kepada kebinasaan, sedangkan tehnologi dapat
dikembangkan dan diarahkan untuk tujuan-tujuan yang bermanfaat bagi
kehidupan, membawa keselamatan dan kebahagian untuk umat.
Dari uraian tersebut diatas dapat kita simpulkan bahwa agama, sangat perlu bagi
manusia terutama bagi orang yang berilmu, apapun disiplin ilmunya. Sebabnya
karena dengan agama ilmunya akan lebih bermanfaat dan bermakna, tentu bagi

yang beagama islam, yang dimaksud agama yaitu agama Islam.

BAB III
SUMBER HUKUM ISLAM

Al-quran.
l.Pengertian dan isi kandunaganya.
Al-auran menurut bahasa berarti bacaan atau vane dibaca. Menurut istilah. AlQuran adalah wahyu Allah SWT. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW.melalui malaikai Jibril (Ruhul Amin).
Al-quran menggunakan bahasa Arab dan merupakan mu' jizat bagi rasul
Muhammad SAW,
Orang yang membaca5 memahami. serta mengamaikannya akan mendapat pahaia dan
hidayah dari Allah SWT.
Al-quran adalah sumber hukum Islam yang perlama dan utama. Dalam menetapkan
segala keputusan, seorang muslim hams berpegang teguh kepada Al-quran dan tidak
boleh bertentangan dengan Al-quran.Firman Allah dalam QS. An-Nisa 59.

Artinya; "Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan
ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama
(bagimu) dan lebih baik akibatnya. "
Dalam ayat tersebut Allah SWT memerinthakan kepada setiap orang beriman agar
taat kepada Allah SWT, maksudnya dengan mengikuti segala perintahNya dan
menjauhi segala laranganNya sebagaimana yang tercantum dalam Al-quran, Dengan

demikian maka Al-quran menjadi pedoman dalam kehidupan dan sumber hukum
Islam.Isi kandungan Al-quran antara lain sbb:
1. Tuntunan yang berkaitan dengan aqidah, yakni ketetapan tentang wajib beriman
kepada Allah SWT, malaikat-malaikat, kitab-kitab, para rasul, hari akhir dan
qadha dan qadar.
2. Tuntunan yang berkaitan dengan akhlaq yaitu ajaran agar orang muslim
rnemiliki sifat-sifat mulia.
2. Tuntunan yang berkaitan dengan ibadah yakni shalat, puasa, zakat dan haji.
3. Tuntunan yang berkaitan dengan amal perbuatan manusia, dalam masyarakat.
Hukum yang berkaitan dengan amal perbuatan ini terbagi menjadi dua yaitu:
1. Hukum yang berkaitan dengan amal ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji,
nazar, sumpah dan lain-iain yang berkaitan dengan hubungan manusia dengan
tuhannya.
2. Hukum yang berkaitan dengan amal kemasyarakatan (muamalah) seperti
perjanjian-perjanjian, hukuman (pidana), perekonomian, pendidikan, ilmu
pengetahuan, perkawinan dll.
Secara rinci muamalah itu meliputi:
1. Hukum yang berkaitan dengan kehidupan manusia, yang berhubungan dengan
kehidupan berkeluarga, yaitu perkawinan dan warisan.
2. Hukum yang berkaitan dengan perjanjian, yaitu yang berhubungan dengan jual
beli (perdagangan ), gadai menggadai, dll.
3. Hukum yang berkaitan dengan gugat menggugat, yaitu yang berhubungan
dengan keputusan, persaksian dan sumpah.
4. Hukum yang berkaitan dengan jinayat yaitu berhubungan dengan penetapan
hukum atas pelanggaran pembunuhan dan kriminalitas.
5. Hukum yang berkaitan dengan, yang berkenaan dengan hubungan antar
kekuasaan Islam dengan non Islam sehingga tercapai kedamaian dan
kesejahtraan.
6. Hukum yang berkaitan dengan batasan pemilikan harta benda, seperti zakat,
infaq dan shadaqah.

3.Cara-cara Al-quran diwahyukan.


Nabi Muhammad SAW. Dalam menerima wahyu mengalami bermacam-maeam
cara dan keadaan, diantara lain sbb:
a. Malaikat memasukan wahyu kedalam hatinya, dalam ha! ini nabi tidak

melihat apapun, hanya beliau merasa bahwa wahyu sudah berada didalam
qalbunya. Mengenai ini nabi menyatakan; "RUHUL MEWAHYUKAN
KEDALAM QALBUKU " seperti disebutkan dalam surat asy-Syuura 51

Artinya:Dan tidak mungkin bagi seorang manusiapun bahwa Allah berkata-kata dengan
Dia kecuali dengan perantaraan wahyu atau dibelakang tabir[1347] atau dengan
mengutus seorang utusan (malaikat) lalu diwahyukan kepadanya dengan seizin-Nya
apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
[1347] Di belakang tabir artinya ialah seorang dapat mendengar kalam Tlahi akan tetapi
Dia tidak dapat melihat-Nya seperti yang terjadi kepada Nabi Musa a.s. b. maiaikat
menampakkan dirinya kepada nabi berupa seorang laki-laki yang
b. mengucapkan kata-kata kepadanya sehingga mengetahui dan benar akan
kata-kata itu.
c. Wahyu yang turun seperti gemerincingnya lonceng. Cara ini yang sangat
berat dirasakan oleh Rasulullah. Kadang-kadang pada keningnya bercucuran
keringat,miskipun pada musim dingin.dan apabila turun pada saat beiiau diatas kuda
beliau terpaksa berhenti teriebih dahulu, kata Zaid bin Sabit:" aku pernah menulis
wahyu yang turun kepada Rasulullah ketika turun wahyu itu seakan-akan$?4w
diserang oleh demam yang keras dan keringatnya bercucuran seperti permata.
Setelah seiesai turun wahyu barulah seperti biasa.
d. Malaikat menampakkan dirinya kepada nabi, yaitu dengan rupa yang asli,
disebutkan dalam Al-qur'an sirat An-Najm ayat 13 dan 14.

Artinya:Dan Sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu
yang lain, . (yaitu) di Sidratii Muntaha[1430].
[1430] Sidratul Muntaha adalah tempat yang paling tinggi, di atas langit ke-7, yang telah dikunjungi

Nabi ketika mi'raj.

3.Hikmah AL-quran diturunkan secara berangsur-angsur,


Al-qur'an diturunkan secara berangsur-angsur dalam masa 22 tahun 2 bulan
22 hari atau 23 tahun. 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di
Madina.Hikmahnya adalah sbb:
a. Agar muda dimengerii dan uilaksanakan. Orang akan engan
melaksanakan seruan itu atau menjauhi larangan jika sekaligus.
b. Diantara ayat-ayat itu ada yang nasikh dan ada yang mansukh, sesuai
dengan kemaslahatan, Tni tidak dapat dilakukan sekiranya Al-qur'an
diturunkan sekaligus.
c. Turunnya ayai sesuai dengan peristiwa-perisiiwa yang akan ierjadi akan
lebih mengesankan dan lebih berpengaroh di hati.
d. Memudahkan penghafalan. Orang musyrik teiah menanyakan mengapa
Al-qur'an tidak diturunkan sekaligus, seperti disebutkan dalam QS.A1furqan ayat32.

Artinya:Berkatalah orang-orang yang kajir: "Mengapa AI Quran itu


tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?"; demikianlah[1066]
supaya Kami perkuat haiimu dengannya dan Kami memoacanya secara
tartil (teratur dan benar).
Maksudnya: Al Quran itu tidak diturunkan sekaligus, tetapi diturunkan
secara berangsur-angsur agar dengan cara demikian hati Nabi
Muhammad s.a. w menjadi kuat.
e. Diantara ayat-ayat ada yang merapakan jawaban dari pada pertanyaan
atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan

4.Ayat-ayat Makiyah dan Madaniyah


Ditinjau dari segi masa turunnya, maka Al-qur'an itu dibagi atas dua golongan:

a. Ayat-ayat yang turun di Mekkah atau sebelum nabi Muhammad SAW. Hijrah ke
Madina dinamakan ayat-ayat Makiyyah.

b. Ayat-ayat yang turun diMadina setelah nabi Muhammad hijrah ke Madina disebut
ayat-ayat Madaniyyah.
Ayat-ayat Makiyyah meliputi 19/30 dari isi Al-qur'an terdiri atas 86 surat,
sedangkan ayat-ayat Madaniyyah meliputi 11/30 dari isi Al-qur'an terdiri dari atas
28 surat. Perbedaan antara ayat Makiyah dengan Madaniyah:
1. Ayat-ayat Makiyah pada umumnya pendek-pendek, sedangkan ayat-ayat
madaniyah panjang-panjang.Suart Madaniyah yang merupakan 11/30 dari isi Alqur'an, ayatnya berjumlah 1.456, sedangkan surat Makiyah yang merupakan
19/30 dari isi Al-qur'an jumlah ayat-ayatnya 4.780 ayat. Juz 28 seluruhnya
Madaniyab keeuali surat (60) Mumtahina, ayat-ayatnya berjumlah 137;
sedangkan juz 29 ialah Makiyah keeuali surat (76) Ad-dhar terdiri dari 431 ayat.
Surat Al-anfal dan surat asy-syu'araa masing-masing merupakan setengah juz
tetapi yang pertama Madaniyah terdiri 75 ayat, sedangkan yang kedua Makiyah
terdiri 227 ayat.
2. Dalam surat Madaniyah banyak perkataan "ya ayyuhallazina aamanu",
sedikit sekali ada kata "ya ayuhannas", sedangkan dalam surat makiyah
banyak terdapat perkataan "Ya ayyuhannas."
3. Ayat makiyah banyak yang berhubungan dengan keimanan, ancaman dan
pahala, kisah-kisah orang terdahulu, yang mengandung pengajaran dan budi
pekerti, sedangkan Madaniyah mengandung hukum-hukum, baik yang
berhubunan dengan hukum adat atau hukum duniawi, seperti hukum
kemasyarakatan, hukum ketata negaraan dll.

5.Nama-nama Al-qur'an.
Allah memberi beberapa nama Al-qur'an antara lain:
1. Al-Kitab atau kitabullah; merupakan sinonim dari perkataan Al-qur'an, seperti
tersebut dalam QS.Al-Baqarah ayat 2.

Artinya:Kitab[l 1] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12
[11] Tuhan menamakan Ai Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai isyarat bahwa
Al Quran diperintahkan untuk ditulis. [12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan

mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup


diartikan dengan takut saja.

2.

Al-Furqan, artinya " pembeda ", yang yang membedakan antara yang hak dan yang bathil, seperti
terdapat dalam QS. Ai-Furqan ayat 1.

Artinya: Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar
Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam[1052],
[1052] Maksudnya jin dan manusia
3. Adz-Dzikir: Artinya: " peringatan", seperti disebutkan dalam QS.Al-Hijr ayat 9.

Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benarbenar mengajanya.
[793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selama-lamanya.

B. Al-Hadits.
I. pengertian Hadits.
Al-hadits menurut bahasa adalah lawan kata dari Al-Qodim yang berarti dahulu.
Menururut istilah Al-Hadits adalah apa saja yang disandarkan kepada Nabi
SAW.baik berupa perkataan, perbuatan atau ketetapan beliau, atau diamnya
beiiau.
Al-Hadits merupakan sumber Hukum Islam yang kedua setelah Al-Qur'an.
Allah SWT. Telah mewajibkan untuk mematuhinya hukurn-hukum dan
perbuatan-perbuatan yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.dalam
haditsnya.
Firman Allah QS.Al-Hasyr 7

Artinya:........... apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa
yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan benakwalah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.
Al-hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua, juga dmyatakan oleh hadits itu
sendiri. Sabda Rasulullah SAW.

Artinya: Aku tinggalkan dua perkara untukmu sekalian;"kalian tidak akan sesat
selama kalian berpegang pada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-qur'an) dan sunnan
RasulNya"(HR.Imam Malik)
2. Macam-macam AI-Hadits.
Menurut kebanyakan ulama Hadits, hadits terbagi dua bagian:
a. tiadits ivaqDui
b. Hadits Maraud.
Hadits maqbul artinya bahwa para perawinya yang meriwatkan hadits,
berkumpul pada sifat-sifat yang menjadi diterimanya suatu hadits. Oleh karena
itu hadits yang diriwayatkannya menjadi maqbul dan diterima oleh para ulma'
nauits.
Hadits mardud artinya para perawi yang meriwayatkan hadits tidak terpenuhi
sifat-sifat yang meniadi svarat diterimanva suatu hadits. Karena itu hadits vane
diriwayatkannya itu menjadi mardud, dan tidak diterima oleh ulama.
Hadits yang maqbul menurut ilmu musthalah hadits disebut Hadits SHAHIH.
Adapun hadits mardud disebut hadits DHO'IF.
Jika sifat-sifat yang menjadi syarat diterimanya suatu hadits yang
diriwayatkan seorang perawi itu telah sempurna tapi ada salah satu perawinya
yang kurang sempurna sedikit, maka hadits maqbul terbagi menjadi dua
iingkaian:
1. Hadits maqbul tingkat tinggi, ini lah yang disebut dengan hadits SHALIH.
2. Hadit maqbul tingkat rendah, ini lah yang disebut dengan Hadits HASAN.
Jika disimpulkan dari uraian tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
hadits itu terbagi tiga:
2.1.Hadits Shahih.yailu hadits yang mengandung sifat-sifat maqbul tingkat
tinggi.yaitu ada lima:

a. Bersambung sanadnya.Artinya masing-masing perawi benar-benar


telah mendengar dari gurunya dan gurunya telah mendengar
Jangsung dari gurunya dst. sampai akhir sanad.(Musthalah hadits sayyid
Muhammad H. 14)

Adil perowinya. Artinya masing-masing perawi hadits dalam


sanadnya adalah orang-orang yang adil
c. Tamamudhdhobthi. Artinya perawi hadits berada pada tingkat tinggi
ingatannya.
d. Tidak Syadz. Artinya tidak menyalahi riwayat para perawi banyak
yang dapat dipercaya.
e. Tidak Cacat. Artinya hadits itu tidak mengandung cacat.
2.2.Hadits Hasan. Artinya hadits yang bersambung sanatnya,diriwayatkan
dengan adil, yang tingkatan dhobitnya dibawah tingkat shohih, tidak
syadz (mengganjil) dan tidak cacat. Syarat-syarat hadits hasan adalah
sbb:
a. Sambung sanadnya.
b. Adil perawinya.
c. Dhobith perawinya (dibawah hadits shahih)
d. Tidak Syadz.
e. Tidak Cacat.
b.

2.3,Hadits Dho'if. Artinya Dho,if menurut bahasa adalab berasal dari kata
DHU'FUNatmDHO'FUN, lawan dari kuat.
Menurut istilah hadits dho'if adalah hadits yang tidak terkumpul sifitsifat hadits shahih atau sifat-sifat hadits hasan pada perawinya. Hadits
dho'if juga disebut hadits Mardud.

3.Fungsi Hadits.
Hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua berfungsi:
3.1.Memperkuat hukum-hukum yang telah ditentukan oleh Al-qur'an, sehingga
dua-duanya (Al-qur'an dan hadits) menjadi sumber hukum. Misalnya Allah
SWT di dalam Al-qur'an menegaskan untuk menjauhi perkataan dusta,
sebagaimana ditetapkan Allah SWT dalam FirmanNya.

Artinya:

.jauhilah perkataan-perkataan dusta.

Kemudian AL-Hadits menguatkan atas ayat tersebut sbb:

Artinya: Ingatlah aku akan menjelaskan kepadamu sekalian tentang sebesar-besar dosa
besar! Jawab kami (shahabat); "Baik, ya Rasulullah! "Beliau meneruskan sabdahnya:
"syirik kepada Allah,durhaka kepada kepada orang tua ". Saat itu Rasulullah sedang
bersandar, kemudian beliau dudukseraya bersabda: "Awas jauhi perkataan dusta ".
(HR>Bukhari-Muslilm)

3,2.Memberikan rincian dan nenjeiasan terhadan ayat-ayat Al-qur'an yang masih


bersifat umum, misalnya ayat Al-qur'an memerintahkan shalat, sedangkan cara
shalat, jumlah rakaat iidak ada lerdapai dalam Al-qur,qn, maka hadits Rsulullahlah
yang menjelaskannya. Contoh lain dalam Al-qur'an mengharamkam bangkai, darah
dan daging babi.

Artinya: diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah[394], daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan
diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya[395], dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah[396],
(mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini[397] orang-orang kafir telah
putus asa untuk (mengaiahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan

takutiah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempuniakan untuk kamu agamamu, dan
telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama
bagimu. Maka barang siapa terpaksa[398] karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,

Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


[394] Talah: darah yang keluar dari rubuh, sebagaimana tersebut dalam surat Al An-aam
ayat 145.
[395] Maksudnya Ialah: binatang yang tercekik, yang dipukui, yang jatuh, yang
ditanduk dan yang diterkam binatang buas adalah halal kalau sempat disembeiih
sebelum mati. [396] Ai Azlaam artinya: anak pariah yang belum pakai bulu. orang Arab
Jahiliyah menggunakan anak panah yang belum pakai bulu untuk menentuka
Apakah mereka akan melakukan suatu perbuaian atau tidak. Caranya Ialah: mereka
ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis masing-masing Yaitu
dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa,
diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak
melakukan sesuatu Maka mereka meminla supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah
anak panah itu. Terserahlah nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak
melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak panah yang diambil itu. kalau yang
terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian diulang sekali lagi.
[397] Yang dimaksud dengan hari Ialah: masa, Yaitu: masa haji wada, haji terakhir yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad s.a.w.
[398] Maksudnya: dibolehkan memakan makanan yang diharamkan oleh ayat ini jika
terpaksa.
Dalam ayat tersebut, bangkai haram dimakan, tetapi tidak dikecualikan bangkai yang
mana yang boleh dimakan, sehingga kalau hanya berpegang kepada ayat tersebut saja
maka seluruh bangkai tidak boleh dimakan. Kemudian datane hadits menielaskan bahwa
ada bangkai vans boleh dimakan, yakni banhgkai ikan dan belalang. Sabda Rasulullah
SAW.

Artinya: Dihalkan bagi kita dua bangkai dan dua macam darah.Adapun dua macam bangkai
adalah ikan dan belalang, sedangkan dua macam darah adalah hati dan limpa. ( HRXtmu
Maja dan Al-Hakim ).
3.3.Menetapkan hukum atau aturan-aturan yang tidak didapati dalam Al-qur'an.
Misalnnya cara menyuci bejana yang dijilat anjing, dengan membasuhnya tujuh
kali, saiah satunya dicampur dengan tanah, sebagaimana sabda Rasululuilah SAW.

Artinya: Menyucikan bejanamu yang dijilat anjing, dengan menyucikan sebanyak tujuh kali
salah satunya dicampur dengan tanah. (HR. muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Baihaqi)
Dengan berpegang kepada Al-hadits sebagai sumber hukum Islam yang kedua itu, maka
menjadi lengkaplah dan ajaran Islam menjadi mudalah bagi orang yang melaksankan
ajaran tersebut.

C.Ijtihad.
Ijtihad menurut bahasa artinya berusaha keras atau bersungguh-sungguh. Menurut istilah
, ijtihad adalah berusaha sungguh-sungguh untuk memecahkan suatu masalah yang tidak
ada ketetapan dalan Al-qur'an maupun dalan hadits, dengan menggunakan akal fikiran
yang sehat dan jernih, serta berpedoman kepada cara-cara menetapkan hukum yang
telah ada. Hasil Ijtihad dapat dijadikan sumber hukum Tslam yang ketiga, hal ini
berdasarkan dialok antara Rasulullah dengan Mu'Adz bin Jabal, ketika dia diutus
kenegeri Yaman.Waktu itu dia bertanya kepada Mu'adz :"Bagaimana kamu menetapkan
hukum kalau dihadapkan kepada suatu persoalan yang memerlukan ketetapan hukum?"
Mu'adz menjawab:" saya akan menetapkan hukum dengan al-qur'an'" Rasul bertanya
lagi:" kalau seandainya tidak ada dalam Al-qur'an ? Mu'adz menjawab saya akan
tetapkan dengan hadits, Rasul bertanya lagi:" Klau tidak ada dalam Al-qur'an dan
hadits ?"Mu'adz menjawab:' Saya akan berijlihad dengan pendapat saya sendiri".
Kemudian Rasulullah menepuk-nepuk bahu Mu'adz bin Jabal tanda setuju.
K eterangan tersebut menjadi dalil bahwa menetapkan hukum berdasarkan ijtihad
dibolehkan. Dengan demikian maka ijtihad merupakan sumber hukum

yang ketiga setelah Al-qur'an.dan hadits. Dalam berijtihad dapat ditempuh dengan dua
cara, yaitu ijma5 dan Qiyas.
Tjma' adalah kesepakatan seluruh iman mujtahid dari orang-orang muslim pada
suatu masa dari beberapa masa setelah Rasulullah wafat, atas hukum syara'.
Berpegang kepada hasil ijma' diperbolehkan, bahkan menjadi keharusan. Dalil
dipahami dari Firman Allah SWT. Surat An-Nisa' 59.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Dalam ayat tersebut kita diperintahkan bahwa disamping harus taat kepada Allah
SWT dan RasulNya juga harus taat kepada orang yang mempunyai kekuasaan yaitu
pemerintah termasuk iman mujtahid. Dengan demikian ijma' ulama ialah
mengumpulkan tulisan wahyu yang masih berserakan, kemudian membukukannya
menjadi mushaf Al-Qur'an seperti sekarang ini.
Qiyas (Analogi) adalah menghubungkan suatu kejadian yang tidak ada hukumnya
dengan kejadian lain yang sudah ada hukumnya, karena antara keduanya terdapat
persamaan illat atau sebab-sebabnya. Contoh: Allah mengharamkan minuman keras
seperti bir dan wiski, Narkoba. Haram nya jenis ini diqiyaskan dengan khamar yang
disebutkan dalam Al-qur'an, karena antara keduanya bersamaan illat (alasan/sebab),
yaitu sama-sama memabukkan.
I'tihad diberikan leaalitas sebaaai serana pensgalian hukum van belum ditepaskan oleh
Al-Qur'an dan hadits.Bahkan Islam menhargai nasi! ijtihad meskipun salah, selama
ijtihad itu dilakukan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sesuai dengan
sabda Rasulullah SAW.

Artinya: Apabila seorang hakim dalam memutuskan perkara ia melakukan ijtihad. dan ternyata
hasil ijtihadnya benar maka dia memperoleh dua pahala.Dan apabila seorang hakim dalam
memutuskan perkara ia melakukan ijtihad dan ternyata ijtihadnya salah. maka ia memperoleh
satupahalah. (HRBukhari Muslim).

Kemudian dalam Islam ada Ai Mashiahatul mursaiah adaiah memelihara maksud syara'
yaitu menolak segala yang merusak manusia. Allah mengutus RasulNya untuk

memberikan manfaat kepada umatNya dengan menggunakan hukum yang ada. Apabila
mendapatkan sesuatu masalah yang dituntut syara' maka wajib mempertimbangkan
mashlahatnya.

BAB IV
IBADAH, DAN PUASA,
A. Pengertian Ibadah.
Menurut bahasa ibadah adalah taat, tunduk, turut, ikut, dan do'a. Menurut istilah
ibadah adalah mentaati perintah Allah, tunduk kepada aturanya, serta mengikuti apaapa yang diberintahNya dalam rangka mencari ridhoNya, Apabila dilihat dari
pelaksanaanya ibadah dapat dibagi tiga:
1. Ibadah jasmaniah dan rohaniah yaitu ibadah merupakan perpaduan antara jasmnai
dangan rohani. Misalnya shalat dan puasa.
2. Ibadah rohaniah dan maliah, yaitu ibadah perpaduan rohani dengan harta, seperti
zakat.
3. Tbadah jasmaniah, rohaniah, maliah, misalnya ibadah haji.
Apabila dilihat dari segi bentuk dan sifatnya, ibadah dapat dibagi lima katagori.
Yaitu:
1. Ibadah dalam bentuk perkataan, seperti zikir, berdo'a, tahmid, tahlil,
membaea Al-qur'an.
2. Ibadah dalam bentuk perbuatan yang tidak ditentukan bentuknya,misalnya
menolong orang lain.
3. Ibadah dalam bentuk pekerjaan yang telah ditentukan bentuk dan caranya, seperti
shalat, puasa, zakat dan haji.
4. Ibadah dalam bentuk menahan diri seperti: puasa, ihram haji dan umrah, iktikaf.
5. Tbadah dalam bentuk menggugurkan hak, seperti memaafkan ora*ng,
merelakan utang seseorang.
Dalam hubungan ini perlu dipahami bahwa hakikat ibadah adalah menumbuhkan
kesadaran pada diri manusia bahwa dia adalah insane ciptaan Allah khusus untuk
mengabdi kapadaNya. Firman Allah .

Artinya:. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.

B. PUASA.
1. Pengertian puasa.
Puasa diambil dari kata Shaum atau Shiyam yang artinya, meninggalki

sesuatu.Menurut hukum syara' adalah menahan diri dari makan dan minum
dan segala apa yang dapat membatalkannya, mulai dari terbit fajar sampai tebenam
mata hari.
Tujuan puasa adalah menyediakan dan mempersiapkan diri untuk taqwa kepada
Allah SWT, Yaitn dengan jaian mempernatikan dengan sungguh-sungguh segala
larangan dan perintahNya.(bacarisaiah puasa K.Abd.Syukurh.12)

2. Syarat Wajibnya puasa


2.1 .Beragama Islam
2.2.Baligh, berakal.
2.3.Kuasa mengerjakannya (sehat jasmani dan rohani)
2.4.Suci dari Haid dan Nifas.

3. Rukun Puasa.
3.1.Mat dalam hati pada malam hari
3.2.Menahan diri dari segala yang membatalkan atau merusak ibadah puasa. Adapun
yang membatalkan puasa adalah:
a. Makan minum dengan sengaja. Firman Allah SWT.

b.
. c.

d.
e.

f.

dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam, Yaitu fajar. kemudian sempurnakanlah puasa itu
sampai (datang) malam, (Al-Baqarah 187)
Memasukkan benda dengan sengaja pada rongga yang berlobang,
berdasarkan qiyas pada yang pertama.
Hubungan Suami Tstri pada siang hari, dengan sengaja, dengan dasar
mafhum ayat:
.Artinya: Dihalalkan bagi kamu bersetubuh pada malam hari (QS.AlBaqarah )
Pinsan sepanjang hari.
Menyengaja muntah. Hadits Rasulullah:
Artinya:"Barang siapa menyengaja muntah, wajib atasnya qahda dan
barang siapa muntah dengan tergagah maka tidak ada qadha atasnya".
Meninggalkan niat pada malam harinya baik sengaja atau iupa
karena hadits:
Artinya:" Barang siapa tidak berniat sebelum terbit fajar maka tidak ada
puasa baginya.( HR.Kharnsah)

g. Keluar mani dengan sengaja.

4. Hukum puasa.
4.1.Wajih, seperti puasa Romadhan.seperti firman Allah dala surat Al-Baqarah
183. puasa nazar, puasa Kaffarah. 4.2.Haram,adalah diharamkan puasa pada
waktu tersebut. Seperti:
a. Hari Raya Idul fitri dan Idul Adha. Hadits RasuluUah dari Abi Said AlKhudriy.

Artmya" Bahwa RasuluUah melarangpuasa pada RayaMtUfitri dan hari naharyaitu 10 Dzulhijjah. (HKBukhari-Muslim)
b. Tiga hari tasyriq yaitu 11,12,13 Dzulhijjah.hadits RasuluUah.

Artinya " Bahwa ia (hari tasriq ) adalah hari makan dan minum dan
oerziKir. inn..iviusum)
c. Hari-hari syak yaitu tanggal 30 bulan sya'ban apabila sudah ada kabarkabar telah teriihat bulan Romadhan tetapi tidak memenuhi syaratsyarat yang telah ditentukan untuk mentsabitkannya.Sesuai dengan
hadits RasuluUah SAW.

Artinya:"Barangsiapa puasa pada hari syak yang diragukan masuknya


sesungguhnya telah durhaka ia kepada Abalqasim,yakni Rasulullah
d.

Nisfu Sya'ban yang kedua , tanpa ada sustu yang membolehkan dan
tidak bersambung dengan hari-hari yang sebeIumnya.Sesuai dengan
hadits RasuluUah:

Artinya;"Apabila telah masuk nishfii Sya'ban maka tidak boleh puasa lagi
sehingga masuk bulan Ramadhan (HR.Kiiamsah),
e. Hari dalam keadaan haid dan nifas.
4.3.Puasa Makruh. Seperti :
a. Puasa orang sakit bila akan menyusahkan
b. Puasa orang musafir jika akan menyusakan.
c. Puasa orang hamil atau menyusui jika akan mempengaruhi anak atau
ibu yang mengandung.
d. Puasa hari jumat dengan tersendidri.
e. Puasa hari sabtu dengan sendirinya.
f. Puasa hari ahad tanpa bersambung baik sesudah atau sebelumnya.
4.3. Puasa-puasa sunnat. Seperti:
a. Puasa hari Arafah ( 9 Dzulhijjah ), Sesuai dengan hadits Rasululiah
SAW.

Artinya:"Puasa hari Arafah dapat menhapuskan dosa-dosa tahun sebelumnya dan


tahun-tahun kemudiannya. Kecuali oran yang mengerjakan haji, maka makruh
hukum
b. Puasa Asyura ( 10 muharram),seperli hadits Rasululiah SAW.

Artinya:"Ditanyai orang Rasuluilah SAW. dari puasa hari Asyura, maka


jawabnyaia akan dapat menghapuskan dosa-dosa tahun yang lalu.(HR.Muslim)
c. Puasa hari Tasu'a ( Tanggal 9 Muharram), seperti disebutkan dalam
sabda Rasululiah SAW.

Artinya:" Sesungguhnya jika aku hidup ditahun depan aku akan

berpuasa pada tanggal 9 muharram.( HR.Muslim)


d. Puasa tanggal 13,14,15 .pada tiap-tiap bulan, sabda Rasulullah.

Artinya:"Apabila kamu hendak berpuasa tiga hari dari tiap-tiap bulan


berpuasalah tiap-tiap tanggal 13,14,15. (At-Tarmizi dan Annasa'i) e.
Puasa hari senin dan kamis, Sabda Rasuiullah SAW.

Artinya:"Apabila kamu hendak berpuasa tiga hari dari tiap-tiap bulan


berpuasalah tiap-tiap tanggal 13,14,15. (At-Tarmizi dan Annasa'i)
e. Puasa hari senin dan kamis, Sabda Rasuiullah SAW.

Artinya:"Ada1ah Rasuiullah Saw.Sering berpuasa pada hari senin dan


kamis.(HR.Ibnu Majah)

5. Hikmah Puasa.
S.l.Terkeiuk hati ingin menoiong orang fakir miskin, karena sudah merasakan
lapar dan dahaga.
5.2.

Menumbuhkan sifat shabar, mendidik diri dari sifat-sifat amanah,

5.3.

Mendidik sitisat sidia (iuiur i

5.4.Menambah kesehatan.

BABV
SHALAT
A. Shalat lima waktu.
I.Pengertian dan dasar hukum
Shalat adalah suatu amalan yang tersusun dari beberapa perbuatan dan
perkataan, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam,
berdasarkan syarat dan rukun yang telah ditentukan.
Shalat lima kali sehari semalam hukumnya wajib ain yakni wajib dikerjakan
oleh setiap orang mukallaf baik laki-iaki maupun perempuan. Seperti firman Allah
SWT.

103. Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu
duduk dan di waktu berbaring. kemudian apabila kamu telah merasa aman, Maka dirikanlah
shalat itu sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditetitukan waktunya atas
orang-orang >ang beriman.(An-nisa 103)

Kemudian QS.Al-lsra' 78

7t. dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelan malam dan (dirikanlah nula
shalat) subuh[865]. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat).
[865] Ayat mi menerangkan waktu-waktu shalat yang lima, tergelincir matahari untuk waktu shalat
Zhuhur dan Ashar, gelap malam untuk waktu Magrib dan Isya.

1.
2.
3.
4.
5.

II. Syarat Wajibnya Shalat Dan syarat sahnya shalat


Ada Sembilan macam syarat wajib shalat:
Beragama Islam
Baligh (dewasa)
Berakal sehat
Suci dari hadats besar dan kecil
Suci badan, pakaian dan terripatnya dari najis.
6. Menutup aurat, bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuaii muka dan telapak
tangan, sedangkan aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut.
7. Mengetahui tibanya waktu shalat.
8. Menghadap ke arah kiblat (Ka'bah)
9. Mengetahui rakun dan sunnat shalat.
III. Rukun-Rukun Shalat.
Rukun shalat itu ada 13 macam, yaitu:

1. Niat didalam hati menyengaja shalat.


2. Berdiri bagi yang mampu berdiri.
3. Membaca takbiratul ihram
4. Membaca Al-fatihah
5. Ruku' dengan tuma'ninah
6. Ftidal dengan tuma'ninah.
7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah.
8. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah.
9. Duduk tasyahud akhir.
10. Membaca tasyahud akhir ketika duduk tasyahud akhir.
11. Membaca Shalawat atas nabi Muhammad setelah membaca tasyahud akhir.
12. Membaca salam kekanan.
13. Tertib (berurut dari rukun pertama sampai salam)

B. Shalat dalam
perjalanan. 1. Shalat
jama' dan Qashar.
Shalat jama' artinya shalat yang dikumpulkan, yakni mengerjakan dua macam
shalat fardhu pada satu waktu. Seperti shalat dhuhur dan Ashar dikerjakan pada

waktu dhuhur atau Ashar.Maghrib dengan isya. Shalat jama' ada dua macam
yaitu:
a. Jama' Taqdim, yaitu mengerjakan pada waktu shalat yang awai. Seperti:
mengerjakan shalat dhuhur dengan Ashar pada waktu Dhuhur dan shalat
magrib
dengan Isya dikerjakan pada waktu maghrib.
b. Jama' Ta'khir, yaitu mengerjakan shalat pada waktu yang akhir, seperti
Dhuhur dengan Ashar dikerjakan pada waktu Ashar.dan shalat meghrib
dengan
dikerjakan pada waktu Isya.
Yang mendapat rukhshah untuk menjamak shalat tersebut adalah sbb: 1.
Orang dalam perjalanan yang bermaksud tidak menetap di tempai sebagian
ulama' mengatakan apabila perjalanan tersebut lebih I sebagian ulama'
mengatakan tidak ada ketentuan jauh dekatr dalam suatu riwayat Rasululiah
megqashar shalat sewaktu di tial
sedangkan jaraknya dari madina hanya kira-kira 6 mil (HR.Muslim). Sebagian
ulama boleh menjama5 shalat dalam perjalanan tiga mil, seperti dijelaskan dalam
sebua hadits Rasulullah:

Artinya: Saya bertanya kepada Anas bin Malik tentang mengqashar shalat.
Ujarnya:"Rasulullah Saw.mengerjalkan shalat dua rakaat kalau sudah keluar dari
rumah sejavih tiga Mil atau tiga farsakh. (HR.Muslim)

Artinya Nabi berada di Madinah shalat delapan rakaat dan tujuh rakaat dengan jamak
yaitu Dhuhur dengan Ashar dan maghrib dengan Isya.(HR.Muslim)

Artinya Adalah nabi menjamak shalat di Madinah dikala tidak sedang suasana kritis
(takut) dan tidak suasana hujan. (HRMuslim)

Artinya adalah Nabi di Madinah menjamak dhuhur dengan Ashar dan Maghrib
dengan Isya pada waktu tidak ada ketakutan dan tidak hujan (HR.Muslim )
(Terjemah Khulashah KIFAYATXJL AKHYAR okh Moh.Rifa'I Hal 98 )

Hal ini dibuktikan pada waktu menunaikan ibadah haji, seperti dari Mekkah ke
Arafah, dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.
2. Orang dalam keadaan kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, bila ditinggalkan akan
membawa mudarat. Hal tersebut boleh jama' ta'khir saja.
Sedangkan shalat Qashar adaiam menjadikan shalat yang empat rakaat menjadi
dua rakaat.dan jama5 qashar berarti menggabung dua shalat menjadi satu sekaligus
menjadikan yang ernpat rakaat menjadi dua rakaat.
Syarat jama taqlim:
a. Niat dilakukan nada shalat yang pertama.
b. Mengerjakan shalat yang terdahulu, contoh dhuhur dulu baru Ashar.
c. Berurutan antara kedunya tidak boleh diselingi dengan shalat sunat atau doa
dan zikir.
Syarat Jam' Ta'khir.
a. Niat dilakukan pada shalat yang pertama.
b. Masih dalam perialanan tempat datangnya waktu yang kedua.

3. Shalat daiam keadaan sakit.


Bagaimanapun keadaan kita seorang muslim tetap wajib shalat walaupun dalam
keadaan sakrt, dengan cara kerjaican sesuat uengan Kemapuan, uerdin, duduk,
berbaring atau tidur. Ruku' dan sujud lakukan sebagai mana kemampuan.

4. Shalat dalam kendaraan.


Seseomng dalam kendaran melakukan shalat cukup dengan duduk di tempat
duduk, seraya mengejakan semua rukun shalat sesuai deanga kemapuan. Hal ini
merupakan keringan yang diberikan oleh Allah kepada hambaNya. Firman Allah.

Artinya:". Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

BAB VI
AKHLAQ
A. Pengertian Akhlaq.
Perkataan xAichlaq dalam bahasa Indonesia berasal dari bahasa Arab, yaitu Akhlaq,
bentuk jamak dari kata khuluq atau Ai-khulq, yang secara etimologis, (bersangkutan
dcngan cabang ilrnu bahasa yang mcnyclidiki asal usul kata scrta pcrubahan dalam
bentuk makna ) antara lain berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabi'at
(Rahmat Djatnika, 1987: 25). Dalam kepustakaan , akhlaq diartikan juga sikap yang
melahirkan perbuatan (prilaku, tingkah laku ) mungkin baik, nrungkin buruk.
Kemudian ada juga yang mengartikan budi pekerti adalah kata majmuk perkataan
budi dan pekerti, gabungan kata yang berasal dari bahasa sansekerta dengan bahasa
Indonesia. Dalam bahasa sansekerta budi artinya alat kesadaran (bathin), sedangkan
dalam bahasa Indonesia berarti kelakuan. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(1989) budi pekerti adalah tingka laku, perangai, akhlak, budi pekerti mengandung
makna prilaku yang baik.
Akhlaq dalam kehidupan sangat dituntut, karena saiah satu misi Rasulullah diutus
oleh Allab adalah unruk menyempurnakan akhlaq manusia, sebagai mana sabdanya:

Artinya sesungguhnya aku diutus unruk menyempurnakan Akhlak. Dan Firman


Allah dalam QS.Al-Ahzab 21.

Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladar. yang baik bagimu (yaitu)
bagi orang Syang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak rnenyebut
Allah.
Dan dalam Alqur'an Surat Al-Qalam 4.

Artinya : dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

B.Tempat-tempat Kita berakhlaq.


1. Akhiaq terhadap Allan.
Dengan cara:
1.1 .Mencintai Allah melebihi cinta kepada semua makhluk.
1,2.Melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi segala laranganNya
1.3.Mengharapkan dan berusaha memperoleh keredhaan Allah.
lAMengsyukuri semuanikmat yang telah diberi oieh Allah.
1.5.Menerima dengan ikhlas semua qadha dan qadar Ilahi serta berikhtiar
kepadaNya. 1.6.Memohon ampun bila melaksanakan kesalahan, serta
bertaubat kepadaNya. 1.7. Bertawakal kepadaNya.
2. Akhiaq terhadap RasuluUah.
Dengan cara:
1.2.Mencintai RasuluUah secara tulus dengan cara meiakukan semua sunnahnya.
2.2.Menjadikan Rasul sebagai Tdola, suri tauladan dalam hidup dan kehidupan.
2.3. Menjalankan apa yang disuruhnya, tidak meiakukan apa yang dilaranganya.
3. Akhiaq kepada orang tua.
Dengan cara;
3.1 .Mencintai mereka melebihi cinta kepada kerabat.
3.2.Merendahkan diri kepada keduanya, dan memandangnya penuh dengan
kasih
sayang. 3.3.Berkomunikasi dengan keduanya dengan sopan,
lemah-lembut.
3.4. Berbuat baik kepada keduanya, dan mendoakannya setiap saat.
4.Akhiaq terhadap diri sendiri.
Dengan cara:

4.1 .Memeliharakesucian diri.


4.2.Berpakaian yang sopan dan Islami.
4.3.Jujur dalam perbuatan dan perkataan, ikhlas, shabar, Rendah hati dll. 5.
Akhiaq terhadap Karib Kerabat. Dengan Cara: 5.1 .Saling membina raya cintamencintai dalam kehidupan. 5.2.Saling menunaikan kewajiban untuk memperoleh
hak. 5.3.Mencintai orang tuanya seperti mencintai orang tua sendiri dll.

6. Akhlaq terhadap Tetangga.


Dengan cara:
6.1.Saling tolong-menolong, saling kunjungi.
6.2.Saling hormat-menghormati.
7. Terhadap Masyarakat.
Dengan cara:
7.1.Memuliakan tamu;
7.2. Menghormati nilai-nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat yang
bersangkutan.
7.3.
Saiaing tolong-menolong dalam melakukan kebajikan dan taqwa;
7.4. Menganjurkan anggota masyarakat termasuk diri sendiri berbuat baik dan
mencegah diri dan orang lain melakukan perbutana jahat (mungkar )
7.5. Memberi makan fakir-miskin dan berusaha melapankan hidup dan
kehidupannya.
7.6. Bermusyawarah atas segala urusan mengenai kepentingan bersama, dan
mentaati segala keputusan yang telah disepakati.
7.7. Menunaikan amanah dengan jalan melaksanakan kepercayaan yang diberikan
seseorang atau masyarakat kepada kita dan menepati janji all.
8. Akhlaq terhadap selain manusia.
Dengan cara sbb:
8.1.Sadar dan memelihara kelestarian lingkungan hidup.
8.2.Menjaga dan memanfaatkan alam terutama hewani dan nabati, fauna dan flora
(hewan dan tumbuh-tumbuhan)
8.3.Sayang kepada sesame makhluk . dll.

B. Ciri-ciri orang yang berakhlaq Mulia.


Secara garis besar ada tiga cirri-ciri yang yang berakhlak mulia.
1. Pola hidup sederhana.

1.1.Sederhana dalam makanan .


1.2.Sederhana dalam berpakaian.
1.3.Sederhana dalam ucapan dan lingka laku.
2. Amanah (dapat dipercaya ).
2.1.Amanah terhadap Allah.
2.2.Amanah terhadap diri sendiri.
2.3.Amanah terhadap orang lain.
3. Pengendaiian diri.
1.1.

Syukur atas segala nihnat Allah SWT.

Shabar atas segala ujlan yang diberikan oleAAlM.


1.3. Berdo,adan hertawakaf kepada Allah.
1.2.

BAB VII
BAHAYA NARKOBA DALAM KEHIDUPAN
A. Pensertian .
Narkoba adaiah singkatan dari:
NAR = Narkotika. Menurut Undang-undang NO. 22 Tahun 1997 yang tercantum dalam
pasal 1 buiir 1 adaiah zat atau obai yang berasal dari tanaman baik sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa
sakit , mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantangan. Seperti
1. Opiat
2. Morpen / Putaw/ Heroin.
3. Kokain
4. Ganja ( Cimeng )

KO = Psikotropika,menurut undang-undang no.5 tahun 1997 pasal 1 ayat 1, adaiah Zat


atau obat alamiah maupun sintetis bukan Narkotoka,yang berkhasiat psikoatif melaui
pengaruh seiektif pada susunan saraf yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas
mental dan prilaku.seperti:
1. Amphetamin / sabu-sabu
2. Methaphetamin / Ecstasy
3. PiiBK/pilKoplo
4. LD. Psilosibin, Mescalin.
BA = Bahan Adiktif,semua jenis minuman atau makanan yang menyebabkan pelakunya
menjadi ketagihan, seperti: . AiKonoi
2. Rokok
3. Kopi

4. Lem Aica aibon


5. Alat Tulis
6. Obat nyamuk
B. Narkoba Tinjaun Agama Islam.

Pada zarnan Rasulullah Narkoba tersebut sudah ada walaupun istiiataja sama,
seperti Alkohol atau Khamar yang berasal dari kata KHASLlF MENUTUP.

Dan minuman khamar adalah merupakan kesenangan orang arab pada waktu zaman
jahiliah, Sehingga Allah menurankan ayat tentang minuman keras tidak segaligus.
1.

Allah menurunkan OS.Al-Baqarah 219

219. mereka bertanya kepadamu tentang khamar[136] dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya
terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari
manfaatnya".
2. Allah menurunkan QS.An-Nisa' 43.

43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk,

sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (J angan Pu'a hampiri mesjid) sedang kamu dalam
Keadaan junub[301], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau
sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan,
kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci);
sapuiah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
[301] Menurut sebahagian ahii tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi
orang junub yang belum mandi.

Yang dimaksud dengan mabuk dalam ayat ini adalah mabuk Khamar. Karena
menurut riwayat ayat ini turun pada suatu hari Abdur-Rahman Bin Auf mengundang
para shahabat untuk makan, maka pada waktu itu semuua undangan diberi minumminuman keras, kemudian waktu shalat mereka pun shalat, karena dalam keadaan
mabuk, maka iman membaca ayat salah, ayat yang dibacanya

surat Al-Kafirun yang berbunyi." QUL YA AYYUHAL KAFIRUUN, LAA AK BUDUMAA


TAKBUDHUN,NAHNUNAKBUDHUMAA TAKBUDHUK"
Dengan kelirunya ayat ini maka turun QS.An-Nisa 43 tersebut.
3. Allah menurunkan QS.Al-Maidah.

90. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk)
berhala, mengundi nasib dengan panah[434], adalah Termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah
perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.
[434] Al Azlaam artinya: anak panah yang belum pakai bulu. orang Arab Jahiliyah menggunakan anak
panah yang belum pakai bulu untuk menentukan Apakah mereka akan melakukan suatu perbuatan
atau tidak. Caranya ialah: mereka ambil tiga buah anak panah yang belum pakai bulu. setelah ditulis
masing-masing Yaitu dengan: lakukanlah, jangan lakukan, sedang yang ketiga tidak ditulis apa-apa,
diletakkan dalam sebuah tempat dan disimpan dalam Ka'bah. bila mereka hendak melakukan sesuatu
Maka mereka meminta supaya juru kunci ka'bah mengambil sebuah anak panah itu. Terserahlah
nanti Apakah mereka akan melakukan atau tidak melakukan sesuatu, sesuai dengan tulisan anak
panah yang diambil itu. kalau yang terambil anak panah yang tidak ada tulisannya, Maka undian
diulang sekali lagi.
Kemudian Hadits Rasulullah SAW.

Artinya;Allah dan Rasulnya telah menghararnkan memperdagangkan khamar,


bangkai,babi, dan berhala (HRMuslim)

Artinya" Dari Anas, Rasulullah SAW.telah melaknat sepuluh kelompok karena


Khamar: Yang memeras, yang minta diperas, yang minum, yang membawa, yang
minta dibawakan, yang menuang, yang menjual, yang makan hasil jualannva, yang
membeli, yang minta dibelikan. (HR.lbnu Majah dan Ahmad )

Artinya:Sesungguhnya Nabi SAW.Telah bersabda: Tiap-tiap zat yang


memabukan adalah khamar,tiap-tiap zat yang memabukan haram"(HR.Muslim)

C. Kiat Menghindari Narkoba.


1. Meningkatkan iman kepada Allah SWT.

Artinya: Apa iman itu ya Rasulullah ? Rsaul menjawab: Iman itu dibenarkan di
dalam hati, diikrarkan dengan lida, dan diamalkan dalam perbuatan".
2.

Lebih baik mencegah dari pada mengobati.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman jagalah dirimua dan keluargamu dari

siksian api nerakah. (At-Tahrim ayat 6 )


4. Jangan mencoba dan waspada.
5. Berobat dan bertaubat.

Artinya: Hai orang-orang yang beriman bertaubat kamu dengan taubat yang
sebenar-benarnya taubat. (At-Tahrim Ayat 8 )
7. Berdo,a

Artinya: Dan tuhan mu telah berfirman ."Mintalah kamu semua kepada Ku


niseaya aku akan mengabulkannya "( Al-Mukminun 60 )
7. Berlawakal kepada Allah.

BAB VIII
TRANSFUSI DARAH

A. Pengertian.
Transfusi darah adalah memindahkan darah dari seseorang kepada orang lain
untuk menyelamatkan jiwa seseorang yang membuthkannya.
B. Pandangan Islam.
Islam tidak melarang seorang muslim atau muslimah menyumbangkan darah
untuk tujuan kemanusian, bukan komersialisasi, baik disumbangkan secara langsung
kepada orang yang rnemerlukan transfusi darah, misalnya untuk anggota keluarga
sendiri, maupun diserahkan kepada palang merah atau bank darah untuk disimpan
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menolong seseorang yang rnemerlukan.
Penerimaan sumbangan darah tidak disyaratkan hams sama dengan donornya
mengenai agama dan kepercayaan, suku bangsa dan sebagainya.
Karena menyumbangkan darah dengan ikhlas kepada orang yang membutuhkan
merupakan amal kemanusiaan yang sangat dihargai dan dianjurkan dalam Islam.
Firman Allah QS.Al-Maidah 32.

Artinya :"dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolah-olah Dia telah
memelihara kehidupan manusia semuanya."

Jadi, boleh saja mentransfusi darah kepada orang-orang non muslim.Atau


sebaliknya orang muslim menerima transfuse darah dari orang
nonmuslim.Sebab Allah sangat memuliakan manusia, Firman Allah dalam
QS.A1-Isra' 70.

Artinya ;" dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, "

Dalil Syar'I yang bisa dijadikan pegangan untuk membolehkan transfuse


darah tanpa mengenai batas agama dan lain sebagainya. Sebagaimana kaidah
hulcum fiqh Islam yang berbunyi sbb:

ArtinyarBahwasanya pada prinsipnya segala sesuatu itu boleh hukumnya,


kecuali ada dalil yang mengharamkannya".
Persyaratan diperbolehkannya transfusi itu berkaitan dengan masalah medis,
bukan masalah agama. Persyaratan medis hams dipenuhi, karena ada kaidah hukum
Islam sebagai berikut.

Artinya" Bahaya itu dihilangkan (dijegah )." Misalnya bahaya kebutaan harus
dihindari dengan berobat dan sebagainya.

Artinya:"Bahaya itu tidak boleh dihilangkan dengan bahaya lain (yang lebih besar
bahayanay".

Artinya:" Tidak boleh membuat mudharat kepada dirinya, dan tidak boleh pula
membuat mudharat orang lain.

C. Status Donor dan Resipien.


Menurut hukum Islam, donor darah atau organ tubuh tidak mempengaruhi
pahalah atau dosa, antara pendonor dengan resipien. Dan tidak akan terjadi muhrin
kepada yang menerima.
D. Jual beli darah.
Semua jenis darah termasuk darah manusia adalah najis, menurut Hadits riwayat
Bukhari-Muslim dari Jabir ra. Setiap barang yang najis hukumnya haram dijual
belikan. Menurut mazhab Hanafi dan Dzahiri Islam membolehkan jual-beli najis yang
ada manfaatnya seperti kotoran hewan untuk dijadikan pupuk, maka secara analogi
(Qiyas ) boleh jual beli darah manusia.
Menurut jumhur Ulama' jual beli darah manusia tidak etis, karena bertentar.-dengan
tujuan semuia yang iuhur, yaitu untuk amal kemanusian yang semata untuk
menyelamatkan manusia yang lain. Maka Hukum jual-beli darah hukumnya haram

BAB IX
PENCANGKOKAN ORGAN TUBUH
A, Pengertian.
Pencangkokan (transplantasi) adalah memindahkan organ tubuh yang mempunyai
daya hidup yang sehat untuk menggantikan organ tubuh yang tidak sehat dan tidak
berfungsi dengan baik, yang apabila diobati dengan prosedur medis biasa, harapan
penderita untuk bertahan hidupnya tidak ada lagi.
B . Tipe-tipe donor organ tubuh.
Ada tiga tipe donor organ tubuh dan tiap-tiap tipe mempunyai permasalahannya
sendiri, yaitu:
1. Donor dalam keadaan hidup sehat. Tipe ini memerlukan seleksi yang cermat
dan pemeriksaan yang lengkap, baik terhadap donor maupun penerima, demi
menghindari kegagalan transplantasi yang disebabkan oleh karena penolakan
tubuh resipien, dan sekaligus untuk mencegah resiko bagi donor.
2. Donor dalam keadaan hidup koma atau diduga kuat akan meninggal. Untuk
tipe ini, pengambilan organ tubuh donor memerlukan alat control dan penunjang

kehidupan, missal;nya menggunakan alat penafasan khusus.setelah selesai haras


ditentukan rnati seeara medis klinis dan yuridis, hal ini sangat penting bagi
dokter supaya tidak dituntut hukum pembunuhan.
3. Donor dalam keadaan mati.
Tipe ini merupakan tipe yang ideal, sebab seeara medis tinggal menunggu
penetuan kapan donor dianggap meninggal seeara medis dan yuridis dan harus
diperhatikan pula daya tahan organ tubuh yang mau diambil untuk transplantasi.
Transplantasi organ tubuh itu termasuk masalah ijtihad, karena tidak terdapat
hukumnya seeara eksplisit dalam Al-qur'an dan Hadits. Tentu dalam hal ini
memerlukan methode multi disipliner, misalnya kedokteran,ahli biologi, ahli
hukum, Ulama' dan Iain-lain. Agar memperoleh kesimpulan berupa hukum
Ijtihad. (Hukum Fiqh Islam ).

C.Menurut pandangan Islam.


1. Apabila donor organ tubuh tersebut orang dalam keadaan hidup sehat,
maka Islam tidak membenarkan. Sebab banyak dalil yang melarang. Antara lain:
a.QS.Al-Baqarahayat 195.

Artinya:, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah,
karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.

b. Kaidah Hukum Islam.

Artinya ;Menghindari kerusakan risiko didahulukan atas menarik kemaslahatan.

Conotoh: menolong orang tapi mengorbankan diri nya sendiri yang bisa
berakibat fatal, dalam islam tidak membenarkan.
c. Kaidah Hukum Islam.

Artinya: " Bahaya tidak boleh dihilangkan dengan bahaya yang lainnya"
2.Apabila Donor dalam keadaan koma atau hampir meninggal.
Dalam hal ini Islam tidak membolehkan, karena alasan Hadits Rasulullah.

Artinya:" Tidak boleh membikin mudharat pada dirinya dan tidak boleh pula
membikin mudharat pada orang lain." (HR. Al-Hakim ) Misalnya seseorang
mengambil organ tubuh dari seorang donor yang belum mati
secara klinis dan yuridis untuk ditransplantasi, berarti ia membuat mudharat
kepada donor yang mengakibatkan mempercepat kematian
3. Apabila pencangkokan atau donor dari orang yang telah meninggal, secara
yuridis dan klinis maka Islam membolehkan. Dengan Syarat sbb:
a. Resipien berada dalam keadaan darurat, yang mengancam jiwanya, dan sudah
menempu pengobatan secara medis atau nonmedis, tapi tidak berhasil.
b. Pengcangkokan tidak akan menimbulkan komplikasi penyakit yang lebih gawat
bagi resipien disbanding dengan keadaannya sebelum pencangkokan.

Vous aimerez peut-être aussi