Vous êtes sur la page 1sur 5

amat

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR TERHADAP BAYI Ny.M SEGERA


SETELAH LAHIR DENGAN ASFIKSIA DI BPS DESI ANDRIANI Amd.keb
BANDAR LAMPUNG TAHUN 2013

1. PENGKAJIAN
Tanggal
: 22 Mei 2013
Jam
: 12.40 Wib
: BPS Desi Andriani Amd.Keb Teluk Betung Utara Bandar Lampung
: Destiana Anjarsari
: 2010.637
A. DATA SUBJEKTIF
a) Biodata bayi
Nama
: By. Ny. M
Jenis kelamin
: laki-laki
Tanggal lahir/pukul : 22 Mei 2013/12.40 Wib
b)

Biodata orang tua


Istri

Suami

Nama
Umur
Agama

: Ny. M
: 36 Tahun
: Islam

Tn. U
40 tahun
Islam

Suku
Pendidikan

: Jawa
:SD

43
Lampung
SMP

Pekerjan

: IRT

: Jl.KH.Ahmad Dahlan
gg.sanjan Bumi Waras
Teluk Betung Utara
Bandar Lampung

Swasta
Jl.KH.Ahmad Dahlan
gg.sanjan Bumi Waras
Teluk Betung Utara
Bandar Lampung

1) Riwayat antenatal
G4P2A1 Umur kehamilan 37 minggu 6 hari
Riwayat ANC
Imunisasi TT
imunisasi
Keluhan saat hamil
2) Penyakit selama hamil
Diabetes melitus

: 4 kali
: Selama
TT 2 kali
: Tidak ada
: Tidak ada

hamil

ibu

mendapatkan

Hepatitis
Tuberculosis
HIV/AIDS

: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada

3) Kebiasaan
Minum obat / jamu
Merokok
4) Komplikasi
Hyperemesis
Perdarahan
Preeklamsia
Eklamsia
Infeksi
B.

DATA OBJEKTIF
Tonus otot
Warna kulit
Usaha bernafas

C. DATA PENUNJANG
a) Komplikasi janin
IUGR
Polihidramnion
Oligohidramnion
Gameli
b) Riwayat intranatal
Lahir tanggal

: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Tidak pernah
: Lemah
: Kebiruan
: Megap Megap

: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada
: 22 Mei 2013

:12.40 Wib dengan penilain bayi merintih,warna kulit kebiruan dan tonus otot lemah
: Spontan
Penolong

: Bidan

Lama persalinan

: 13 jam 20 menit

Kala I

: 12 jam 35 menit

Kala II
Kala III
Kala IV

:
45 menit
:
10 menit
: 2 Jam

c) Komplikasi ibu
Hipertensi
Partus lama
Penggunaan obat
Infeksi
KPD
Perdarahan
d) Komplikasi janin
Premature
Malposisi

: Tidak ada
: Ya
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tiadak ada
: Tidak ada
: Tidak ada

Gawat janin
: Ya
Ketuban campur meconium : Ya
Lilitan tali pusat
: Tidak ada
Keadaan bayi baru lahir

: Tonus otot lemah, warna kulit kebiruan,


bernafas megap megap

Bayi Ny. M sesuai masa kehamilan post asfiksia normal

A. DATA OBJEKTIF
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
a.

b.
c.

d.
e.

f.

g.

Pemeriksaan umum
Pernafasan
Suhu
Kulit
Warna
Turgor
Denyut jantung
Tonus otot
Gerakan
Tali pusat
Ekstremitas
Pemeriksaan fisik
Kepala
Ubun-ubun besar
Ubun-ubun kecil
Rambut
Caput succedaneum
Cephal hematoma
Muka

: 48 x/menit
: 36,80c
:Kemerahan
: Elastis
: 128 x/menit
: Positif (+)
: Aktif
: Tidak ada perdarahan tali pusat
: Normal, tidak ada kelainan
: Datar
: Datar
: Terdapat sisa-sisa darah dan lendir
: Ada
: Tidak ada
: Simetris antara kanan dan kiri,
tidak ada oedema

Mata
Simetris
: Simetris antara kanan dan kiri
Kelopak mata
: Tidak oedema
Konjungtiva
: Merah muda
Sklera
: Putih
Hidung
: Simetris antara kanan dan kiri
Lubang
: Ada kanan & kiri, bersih tidak ada sekret
Mulut
Bentuk
: Simetris kanan dan kiri
Labioskisis
: Tidak ada
Palatoskizis
: Tidak ada
Telinga
Simetreis
: Simetris antara kanan dan kiri
Lubang
: Ada lubang telinga kanan dan kiri, bersih
tidak ada serumen
Dada
Bentuk
: Simetris antara kanan dan kiri

h.

i.
j.
k.

l.

3.
a.
b.
c.
d.
e.

Puting susu
: Menonjol, simetris antara kanan dan kiri
Auskultasi
: Tidak ada wezing maupun ronchi
Abdomen
Tali pusat
: Tidak ada perdarahan tali pusat
Bising usus
: Ada
Benjolan
: Tida ada
Punggung
Fleksibiltas tulang punggung
: Ada
Tonjolan tulang punggung
: Tidak ada
Anus
: Ada lubang
Genetalia
Laki-laki
Lubang penis
: Ada, di sentralis
Skrotum
: Ada,sebalah kanan dan kiri
Tungkai dan kaki
Gerakan
: Aktif
Jumlah jari
: Lengkap, jari kanan dan kiri 5
Antopometri
BB
PB
LK
LD
Lila

: 3700 gram
: 50cm
: 35cm
: 36 cm
: 11 cm

Bayi Baru Lahir Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan Segera Setelah Lahir
Dengan Asfiksia

Langkah awal resusitasi


a) Jaga bayi tetap hangat
b) Atur posisi bayi
c) Isap lendir
d) Keringkan bayi dan rangsang bayi
e) Atur posisi bayi kembali
f) Lakukan penilaian bayi
2. Lakukan tindakan pasca resusitasi
Setelah tindakan resusitasi, diperlukan asuhan pasca resusitasi yang merupakan perawatan
instensif selama 2 jam pertam. Penting sekali pada tahap ini dilakukan BBL dan pemantauan
sera intensif serta pencatatan.
a) Pemantauan tanda-tanda bahaya pada bayi
b) Pemantauan dan perawatan tali pusat
c) Bila nafas bayi dan warna kulit normal, berikan bayi kepada ibunya
d) Pencegahan hipotermi
Sesudah pemantauan 2 jam pasca resusitasi, bayi masih perlu asuhan pasca lahir lebih lanjut.
Asuhan pasca lahir dapat dilakukan dengan cara kunjungan rumah(kunjungan BBL/

neonatus). Tujuan dari asuhan pasca lahir adalah untuk mengetahui kondisi lebih
lanjut dalam 24 jam pertama kesehatan bayi setelah mengalami tindakan resusitasi.
e) Pemberian vit-K
f) Pencegahan infeksi
g) Pemeriksaan fisik
h) Pencatatan dan pelaporan
i) Asuhan pasca lahir
j) Pemberian ASI
k) Menilai BAB bayi
l) Menilai BAK
m) Kebutuhan istirahat/tidur
n) Menjaga kebersihan kulit bayi
o) Mendeteksi tanda-tanda bahaya pada bayi (rukiyah dan yulianti.2010;h.66)

PELAKSANAAN
Tanggal Pengkajian / Jam : 16 Juli 2014/14.45 WIB
1. Membersihkan muka, hidung dan mulut bayi dari lendir dan air ketuban
2. Melakukan resusitasi pada bayi baru lahir
Langkah-langkah resusitasi :
a. Gosok punggung bayi, hal ini akan merangsang bayi untuk menangis. Melihat respon bayi
(bayi belum menangis).
b. Lakukan rangsangan taktil dengan menyentil telapak kaki bayi. Melihat respon bayi (bayi
menangis lambat, tidak teratur)
c. Lakukan kompresi dada untuk membantu denyut jantung dan nafas bayi, dilakukan dengan
cara : kedua ibu jari digunakan untuk menekan sternum, sementara jari-jari lain mengelilingi
dada; atau jari tengah dan telunjuk dari satu tangan dapat digunakan untuk kompresi,
sementara tangan lain menahan punggung bayi. Sternum di kompresi sedalam tebal antero
posterior dada. Melihat respon bayi (bayi menangis keras).
d. Melakukan pemotongan tali pusat. Tali pusat di klem menggunakan umbilical klem, dorong
isi tali pusat ke arah plasenta 3 cm, klem menggunakan klem tali pusat, potong tali pusat
menggunakan gunting tali pusat. Tutup tali pusat menggunakan kassa steril.
e. Menjaga kehangatan bayi dengan membungkus bayi menggunakan kain yang kering
f. Menginformasikan keadaan bayi kepada ibu bahwa bayi mengalami kesulitan bernafas atau
asfiksia sedang dan setelah di tolong, bayi dapat menangis spontan.

Vous aimerez peut-être aussi