Vous êtes sur la page 1sur 4

About Science for Teenagers ^_^

kuku-kupu terbang
Minggu, 25 November 2012
sistem gerak pada hewan

A.

Sistem Gerak Pada Hewan

Sistem gerak pada hewan terbagi menjadi dua, yaitu sistem gerak pada
invertebrata dan vertebrata.
Umumnya gerak pada hewan lebih jelas terlihat dibandingkan gerak tumbuhan.
Gerak pada hewan ditunjang oleh adanya otot dan rangka. Rangka pada hewan
berbeda-beda sesuai dengan tingkatannya. Rangka hewan dapat dikelompokan
menjadi rangka luar dan rangka dalam.
Endoskeleton (Rangka dalam)

Eksoskeleton (Rangka luar)

Rangka tereletak di dalam tubuh

Rangka terletak di luar tubuh

Sebagai pelindung alat-alat vital

Sebagai pelindung seluryh tubuh

Berfungsi sebagai alat gerak pasif

Tidak berfungsi sebagai alat gerak

Sebagai tempat untuk memproduksi selsel darah

Tidak dapat memproduksi selsel darah

Pada umumnya terdapat pada golongan


Vertebrata, Misalnya : Mamalia, Aves,
Amphibi, dan Reptil.

B.

Pada umumnya terdapat pada golongan


Avertebrata, Misalnya : Insecta dan
Mollusca.

Sistem Gerak Pada Invertebrata

Hewan Invertebrata adalah kelompok hewan yang tidak memiliki tulang


belakang. Kelompok hewan tidak bertulang belakang (invertebrata) ini
merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta
jenis yang telah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari
lingkungan hutan, gua, sampai lumpur dasar laut.
Sistem Gerak Pada Invertebrata

Hewan invertebrata memiliki sistem rangka hidrostatik yang


memungkinkan gerakan peristalsis.


Gerakan ini merupakan pergerakan hasil kontraksi otot yang ritmik dari
kepala sampai ekor.

Gerakan ini diakibatkan adanya otot silkuler dan otot longitudinal.


Invertebrata juga memiliki sistem rangka untuk melindungi tubuh mereka yaitu
eksoskeleton yangterdiri dari shell (cangkang) dan body case (kepingan yang
disatukan sendi yang fleksibel).
Eksoskeleton terdiri dari shell (cangkang)merupakan eksoskeleton yang tidak
menutupi seluruh tubuh hewan. Shell paling banyak ditemukan pada hewanhewan Bivalvia dan Gastropoda (moluska) salah satu contohnya adalah bekicot.
Sebaliknya, body case (kepingan yang disatukan sendi yang fleksibel) lebih
kompleks daripada shell.Body case merupakan eksoskeleton yang menutup
seluruh permukaan tubuh hewan. Body case tidak dapat tumbuh sehingga
secara periodik body case harus ditinggalkan dan diganti dengan yang baru.
Contohnya pada Arthropoda yang mencakup kelompok serangga, udang, labalaba, dan kalajengking.
C.

Sistem Gerak Pada Vertebrata

Hewan vertebratra membutuhkan sistem rangka untuk menyokong berat tubuh.


Hal tersebut diatasi dengan adanya endoskeleton (rangka dalam) yang dapat
tumbuh seiring dengan pertumbuhan tubuhnya. Endoskeleton terususun dari
tulang, dan otot berkerja sama dengan tulang untuk membentuk sistem gerak.
Endoskeleton hewan memiliki bentuk khas. Bentuk khas inilah yang member
bentuk tubuh pada masing-masing jenis hewan.
Sistem gerak hewan vertebrata sama seperti pada manusia. Otot sebagai alat
gerak aktif dan tulang sebagai gerak pasif. Hewan yang hidup di darat memiliki
struktur tulang dan otot yang tidak jauh berbeda dengan manusia. Namun,
hewan yang hidup di udara dan di air memiliki struktur yang khas. Selain itu,
hewan-hewan tersebut juga memiliki struktur tambahan pada tubuhnya untuk
mendukung pergerakan.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
1.
Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian
ekor.
2.

Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.

3.

Tubuh berbentuk simetris bilateral.

4.
mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak
mutlak ada contohnya pada katak.

Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:

1.
Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk
pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh
2.

Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang

3.
Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin
sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal)
4.
Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan
insang operculum
5.
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang
terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang
6.

Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam)

7.
Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin
berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma
Hewan vertebrata dikelompokkan berdasarkan tempat hidupnya, yaitu :
1.

Sistem Gerak Hewan yang Hidup di Udara

Burung merupakan contoh hewan yang beradaptasi dengan baik untuk bergerak
di udara. Burung memiliki :

Sayap dan bulu-bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh burung di


udara;

Rangka yang ringan dan ramping atau ipih;

Sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan sayap.

Bulu burung, selain berfungsi untuk terbang juga berfungsi untuk menahan
panas sehingga menjaga tubuh burung tetap hangat.
Sedangkan tulang burung memiliki struktur yang teradaptasi untuk terbang :

Burung memiliki paruh yang lebih ringan daripada rahang pada hewan
mamalia;

Burung memiliki sternum (tulang dada) yang pipih dan luas, berguna
sebagai tempat peletakan otot terbang yang luas;

Tulang-tulang burung beronga dan ringan. Tulang-tulang tersebut sangat


kuat karena memiliki struktur bersilang;

Sayap tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit dibandingkan tulangtulang pada tangan manusia. Hal ini berfungsi untuk mengurangi berat terutama
ketika burung terbang;


Tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat,
terutama ketika mengepakkan sayap pada saat terbang.
Teknik Terbang pada burung :
Burung terbang dengan mengepakkan sayap,yaitu menggerakkan sayap ke atas
dan ke bawah untuk menimbulkan gerakan mengangkat dan mendorong
tubuhnya di udara. Gerakan mendorong dan mengangkat sayap memerlukan
kekuatan yang paling besar. Sementara pada saat mengangkat
sayap,memerlukan kekuatan yang lebih kecil. Pada saat mengangkat
sayap,burung menempatkan posisi sayapnya ke semula,untuk memulai gerakan
mendorong dan mengangkat kembali.
2.

Sistem Gerak Hewan yang Hidup di Air

Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara sehingga hewan
lebih sulit bergerak di air. Namun sebaliknya, air memiliki gaya angkat yang lebih
besar dibandingkan dengan udara. Hewan air mampu bertahan karena adanya
gaya angkat. Tubuh hewan air tidak lebih rapat dari lingkungan perairannya, dan
harus mampu untuk mempertahankan posisinya di air. Meskipun membutuhkan
sedikit energi lebih untuk mempertahankan posisi vertikal, namun bergerak pada
posisi horisontal akan jauh lebih sulit. Beberapa hewan yang hidup di air
memiliki struktur tubuh dan sistem gerak yang khas.. contoh hewan yang hidup
di dalam air adalah ikan. Untuk bergerak di dalam air, ikan memiliki :

Bentuk tubuh yang Aerodinamis (streamline) untuk mengurangi hambatan


ketika bergerak di dalam air;

Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan ikan di dalam air;

Sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan;

Gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal.

Susunan otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendorong ekor
ikan melawan air.

http://wiranggaalbab.blogspot.co.id/2012/11/sistem-gerak-pada-hewan.html

Vous aimerez peut-être aussi