Vous êtes sur la page 1sur 7

2.

2 Fraktur Patella
Fraktur patella adalah gangguan integritas tulang yang ditandai dengan rusak atau
terputusnya kontinuitas jaringan tulang

dikarenakan tekanan

yang

berlebihan pada lutut.

2.3 Fraktur patella 17


2.3.1 Etiologi
Fraktur patella terjadi karena otot kuadriseps berkonteraksi dengan hebat, misalnya pada
saat menekuk dengan keras. Penyebab lainnya adalah klien jatuh dan mengenai langsung
tulang patella.18
2.3.2 Patofisiologi
Trauma langsung
Disebabkan karena penderita jatuh dengan posisi lutut pleksi dimana patella
terbentur dengan lantai. Karena diatas patella terdapat subkutis dan kutis,
sehingga dengan benturan tersebut tulang patela mudah patah. Biasanya jenis
patahnya stelata, dan biasanya jenis patah ini medial dan lateral quardlisep
expansion tidak ikut robek, hal ini meyebabkan masih dapat melakukan

ekstensi lutut melawan grafitasi


Trauma tak langsung
Karena tarikan yang sangat kuat dan otot kuat risep yang membentuk
musculotendineous melekat pada patella, sering terjadi pada penderita yang
jatuh dengan tungkai bawah menyentuh tanah terlebih dahulu dan otot kuat
risep konteraksi secara keras untuk mempertahankan kesetabilan lutut.
Biasanya garis patahnya transversal avulse ujung atas atau ujung bawah dan
patella

2.3.3 Tanda dan gejala


1) Pembengkakan pada patella
2) Nyeri
3) Hilangnya fungsi
4) Deformitas
5) Krepitasi
6) Perubahan warna lokal pada kulit
7) Jika diraba ada ruang pada fragmen patella
8) Didapatkan adanya cekungan dan klien tidak dapat melakukan ekstensi anggota

gerak bawah
2.3.4

Pemeriksaan Penunjang
1) Foto rontgen
-

Untuk mengetahui lokasi dan garis fraktur

Mengetahui tempat dan type fraktur

2) Skor tulang tomograbhy, skor C1, MR1 untuk mengidentifikasi jaringan lunak
3) Artelogram dicurigai bila ada kerusakan vaskuler

2.3.5

Penatalaksanaan
Pengobatan fraktur patela biasanya dengan reduksi terbuka dan fiksasi interna
pada patella. Fiksasi interna yang paling efektif ialah dengan benang kawat melingkari patela

dikombinasi dengan kawat berbentuk angka delapan. Pengobatan fraktur patela comminutiva
yang terdapat haemorthrosis, dilakukan aspirasi haemorthrosis, diikuti pemakaian :
Non operatif
-

Untuk fraktur patela yang undisplaced

Bila terjadi haemorthrosis dilakukan punksi terlebih dahulu

Kemudian dilakukan imobilisasi dengan pemasangan gips dan pangkal paha


sampai pergelangan kaki. Posisi lutut dalam fleksi sedikit (5-10) dipertahankan 6
minggu.

Operatif
-

Pada fraktur transversal dilakukan reposisi, difiksasi dengan teknik


tension band wiring

Bila jenis fraktur comminutiva dilakukan rekronstruksi fragmennya


dengan K wire, baru dilakukan tension band wiring

Bila fragmen terlalu kecil sehingga tidak mungkin untuk dilakukan


rekronstruksi, dilakukan patellectomi (hal ini menimbulkan kelemahan
quadrisep expansion)

2.4 Teknik operasi fraktur patella kominutif


2.3.6 Follow-Up
Pemeriksaan X ray ulang dilakukan satu atau dua minggu kemudian untuk menilai ada
tidaknya loss of reduction. Plaster dipertahankan sampai terjadinya union 34 minggu pada
anak-anak usia 10 tahun dan 1-2 minggu pada anak usia 4 tahun.

2.6 Latihan pemulihan fraktur patella 19

2.7 Latihan pemulihan fraktur patella

Vous aimerez peut-être aussi