Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
HOME INDUSTRI
PEMBUATAN OPAK KUKUS
Oleh:
Kelompok V
Deni Yanita Br Ginting
(4143220006)
Elmida Hasibuan
(4142220011)
Indra Priawan
(4143220012)
(4141220027)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Komoditi pertanian yang dihasilkan pada umumnya sebagai bahan mentah
atau bahan jadi dan mudah rusak, sehingga perlu langsung dikonsumsi atau diolah
terlebih dahulu. Proses pengolahan ini dapat meningkatkan guna bentuk komoditikomoditi pertanian. Singkong (Manihot Esculenta) merupakan salah satu sumber
bahan pangan yang cukup potensial. Sebagai bahan pangan di Indonesia singkong
menempati urutan ketiga setelah beras dan jagung. Bahkan di beberapa daerah
yang sulit diperoleh beras, singkong menempati urutan pertama sebagai bahan
makanan pokok pengganti beras. Tanaman singkong merupakan tanaman yang
mudah untuk ditanam, sehingga hampir di setiap daerah di Indonesia tanaman ini
dapat dijumpai.
Salah satu komoditi pertanian yang banyak dimanfaatkan adalah singkong,
yang diolah menjadi berbagai jenis produk seperti tepung tapioka, gaplek dan
aneka makanan kecil seperti kerupuk dan opak singkong. Contoh bentuk
pemanfaatan singkong sebagai bahan pangan yaitu diolah menjadi opak singkong.
Opak singkong merupakan cemilan khas Indonesia yang sangat tradisional yang
telah lama dikenal oleh masyarakat. Produk ini memiliki sifat yang mirip snack,
kerupuk, dan produk sejenis lainnya.
Limbah dari industri skala kecil terkadang diabaikan karena besaran usahanya
yang dianggap tidak terlalu signifikan, dan tidak terlalu berbahaya sehingga tidak
perlu diatur secara seksama. Terdapat banyak industri kecil dan menengah yang
memberikan dampak bervariasi pada lingkungan setempat, bagaimanapun juga
studi menunjukkan bahwa sebagian besar polusi di daerah perkotaan merupakan
hasil dari penyebaran industri kecil dan menengah. Beberapa industri skala kecil
dan menengah telah menyadari bahwa mereka memberikan dampak terhadap
lingkungan dibandingkan yang lain karena proses produksi atau karena kontribusi
total produksi dalam masing-masing usaha atau lokasinya sehingga mereka mulai
melakukan upaya pengelolaan lingkungan.
1.2.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
2
1.
2.
3.
4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Industri, dapat diartikan sebagai kerajinan, usaha produk barang dan ataupun
perusahaan. Singkatnya, Home Industri (atau biasanya ditulis/dieja dengan "Home
Industri") adalah rumah usaha produk barang atau juga perusahaan kecil. Di
katakan sebagai perusahaan kecil karena jenis kegiatan ekonomi ini di pusatkan di
rumah. Pengertian usaha kecil secara jelas tercantum dalam UU No. 9 Tahun
1995, yang menyebutkan bahwa usaha kecil adalah usaha dengan kekayaan bersih
paling banyak Rp200 juta (tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha)
dengan hasil penjualan tahunan paling banyak Rp1.000.000.000 (Anonim,2009).
2.2.
ditekuni. Pemilihan bidang usaha ini penting agar kita mampu mengenal seluk
beluk usaha tersebut dan mampu mengelolanya. Pemilihan bidang ini harus
disesuaikan dengan minat dan bakat seseorang karena minat dan bakat merupakan
faktor penentu dalam menjalankan usaha (Kashmir,2009).
1. Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 bahwa:
a. Industri kimia dasar contohnya seperti industri semen, obat-obatan,
kertas, pupuk, dan sebagainya.
b. Industri mesin dan logam dasar, misalnya seperti industri pesawat
terbang,kendaraan bermotor,tekstil,danlain-lain.
c. Industri kecil contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan
ringan,es, minyak goreng curah, dan lain-lain.
2. Berdasarkan jumlah tenaga kerja (Tohar,2000);
a. Industri rumah tangga, adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga
kerja berjumlah antara 1-4orang.
b. Industri kecil adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja
berjumlah antara 5-19orang.
c. Industri sedang atau industri menengah adalah industri yang jumlah
karyawan/tenagakerjaberjumlahantara20-99orang.
d. Industri besar adalah industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja
berjumlah antara 100 orang atau lebih.
3. Berdasarkan pemilihan lokasi
a. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market
oriented industry) adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi
4
potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantongkantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar
akan semakin menjadi lebih baik.
b. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja/labor
(man power oriented industry) adalah industri yang berada pada lokasi
di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut
membutuhkan banyak pekerja/pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
c. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku
(supplyoriented industry) adalah jenis industri yang mendekati lokasi
di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya
transportasi yang besar.
4. Berdasarkan produktifitas perorangan
a. Industri primer adalah industri yang barang-barang produksinya bukan
hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu contohnya
adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan,
dan sebagainya.
b. Industri sekunder industri sekunder adalah industri yang bahan mentah
diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan
sebagainya.
c. Industri tersier adalah industri yang produk atau barangnya berupa
layanan jasa.contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan
kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.
2.3.
Kerupuk Opak
Salah satu bentuk pemanfaatan singkong sebagai bahan pangan yaitu diolah
menjadi opak singkong. Opak singkong merupakan cemilan khas Indonesia yang
sangat tradisional yang telah lama dikenal oleh masyarakat. Produk ini memiliki
sifat yang mirip snack, kerupuk, dan produk sejenis lainnya. Opak singkong
adalah makanan cemilan yang memiliki rasa yang enak dan gurih, berwarna putih
sampai kuning, berbentuk bulat dan biasanya terbuat dari singkong atau ubi kayu
kukus, garam dan daun kucai. Opak singkong banyak disukai oleh sebagian besar
BAB III
METODOLOGI
3.1.
3.2.
Metode Pengamatan
Metode yang digunakan pada pengamatan adalah metode Observasi
Langsung (wawancara) kepada narasumber yang bernama Ibu Boriem. Alat yang
digunakan dalam pengamatan adalah alat tulis, lembaran yang berisakan
pertanyaan dan kamera sebagai alat dokumentasi.
BAB IV
PRODUK YANG DIHASILKAN
4.1 Produk yang Dihasilkan
Adapun produk yang dihasilkn dari usaha Ibu Boriem di Jln Limau Mungkur,
Dusun II, Gang Citra Karya, Desa Bangun Rejo. Kab Deli Serdang, adalah opak
kukus dengan 4 variasi berdasarkan ukuran,bentuk dan rasa. Ada yang bentuknya
bulat besar, bulat sedang, bulat kecil dan persegi panjang.
4.2 Alat dan Bahan yang Digunakan untuk Pembuatan Opak
Alat
Mesin penggiling
Cetakan opak (dengan ukuran dan bentuk yang
bermacam-macam)
Parutan singkong
Pisau (untuk mengupas kulit ubi)
Plasik / tikar untuk menjemur opak
Bahan
Ketela pohon(singkong)
Ketumbar,cabe,garam, bawang
putih
BAB VI
PENGOLAHAN LIMBAH
6.1 Limbah yang Dihasilkan
Limbah yang dihasilkan dari usaha pembuatan opak kukus Ibu Boriem ini
adalah kulit singkong dan pati dari perasan singkong. Selain itu untuk suara dari
BAB VII
PENUTUP
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pembuatan makalah ini sudah memenuhi tugas matakuliah AMDAL dengan tema
usaha home industri
2. Pengolahan opak ini sudah dilakukan dengan mengunakan mesin gilingan karena
opak yang diproduksi sudah banyak (mencapai 300-1000 kg dalam sehari).
Pembuatan opak ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti pemarutan
singkong, pemerasan, pencampuran dengan bumbu, pengukusan, pencetakan dan
pengeringan hingga pengemasan dan pemasaran.
3. Pemasaran opak ini dilakukan dengan menjual ke grosir-grosir serta pajak-pajak
yang ada di daerah Tanjung Morawa tetapi bukan Ibu Boriem yang menjual
keliling tetapi para konsumenlah yang datang ke rumah ibu Boriem untuk
membeli opak tersebut.
4. Pengolahan limbah dari usaha ini sangat sederhana. Dimana kulit singkong
dijadikan sebagai pakan ternak sedangkan pati hasil pemerasan singkong
digunakan kembali dengan cara mencampurkan pati tersebuat dengan singkong
berikutnya yang akan diolah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.
(2009).
http://keterampilan
home
industry.blogspot.com/2009/07/
LAMPIRAN GAMBAR
11
Proses Wawancara
Kuali Kukus
12