Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Injury
(TBI)
dimana
efeknya
adalah
menghabiskan
biaya
adanya
perdarahan,
kontusio
(trauma
tumpul
sehingga
otak
primer
diklasifikasikan
sebagai
fokal
dan
Trauma
Foundation
dan
Asosiasi
Bedah
Saraf
Amerika
dan mencegah
TBI hanya berfokus pada cedera otak primer dan sedikit yang tahu
bagaimana mencegah terjadinya cedera otak sekunder.
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh variabel fisiologis dan situasional yang
dapat mempengaruhi penilaian dan intervensi perawat ICU mengenai
resiko cedera otak sekunder pada pasien dengan kasus TBI ( Traumatic
Brain Injury )?
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui variabel
fisiologis dan situasional yang dapat mempengaruhi penilaian dan
intervensi perawat ICU
tubuh.Variabel
situasional
disini
adalah
nursing
shift
dan
untuk
menyelidiki
bagaimana
kelompok-kelompok
yang
dengan
membiarkan
penilaian
masing-masing
variabel
di
ICU.
Data
dari
pertanyaan-pertanyaan
ini
kemudian
sebagai
analisis
sentral
dalam
model
regresi
untuk
ini
dilakukan
untuk
mengidentifikasi
variabel
keseluruhan
dari
model
regresi
dievaluasi
dengan
Hasil
Data Demograf
Sebanyak 67 perawat selesai survei (tingkat respon 44%). Survei
disediakan 335 sketsa untuk analisis, suatu jumlah yang cukup untuk
mempertahankan kekuatan 80% dengan ukuran efek menengah-kecil.
64% responden adalah 26-40 tahun dan telah bekerja sebagai perawat
terdaftar <10 tahun. Meskipun 30% dari perawat memiliki pengalaman
perawatan kritis >10 tahun, 75% diantaranya baru saja mulai bekerja
di ICU mereka saat ini. Sebanyak 58% dari responden memiliki gelar
sarjana keperawatan, 22% memiliki derajat asosiasi, dan 19% memiliki
ijazah keperawatan diploma.
Pada akhir survei demografi, perawat diminta untuk menunjukkan
pengetahuan berbasis bukti pedoman untuk pasien TBI. Dalam
menanggapi pertanyaan ini, hanya 27% responden yang menunjukkan
bahwa mereka memiliki pedoman pengetahuan yang ada. Namun,
ketika diminta untuk menuliskan nama pedoman, tidak ada perawat
yang
menyebutkan
pedoman
yang
disediakan
oleh
BTF,
yang
merupakan standar berbasis bukti saat ini perawatan untuk pasien TBI.
Variabel
Lev
Nilai
Rasional
Tekanan darah
el
1
90 100
sistolik
80 89
(mm Hg)
70 79
<70
TBI
karena
autoregulasi
otak
terganggu
dan
Saturasi oksigen
90 95
(%)
85 89
80 84
<80
Hipoksia
serebral
peningkatan
ICP,
dikaitkan
penurunan
TBI
dengan
CPP,
dan
hypocarbia.
Demam terjadi pada 50% 70% pasien TBI
Suhu tubuh
38,0
( C)
38,5
38,6
39,0
39,1
39,5
ICP
>39,6
15 20
(mm Hg)
21 25
26 30
pasien.
>30
CPP
60 65
perfusi serebral.
Penurunan CCP dikaitkan dengan hasil yang
(mm Hg)
55 59
50 54
Resistensi
<50
pembuluh
darah
otak
dan
CCP
yang
rendah
menyebabkan
Level
1
Hematoma epidural
2
Hematoma subdural
3
Perdarahan intrakranial
4
Cedera aksonal
menyebar
Diagnosis
sekunder
1
2
3
4
Cedera ekstrakranial
Hipertensi
DM
Tidak ada
Usia pasien
(tahun)
1
2
3
4
5
6
7
1
2
25
35
45
55
65
75
85
Laki-laki
Perempuan
Jenis kelamin
pasien
Mekanisme
cedera
1
Jatuh
2
Kecelakaan kendaran
bermotor
3
Pukulan benda tumpul
4
Serangan
Rasional
Hematoma
epidural
terjadi
pada 2% 6% pasien TBI,
hematoma subdural pada 30%
pasien TBI, dan perdarahan
intrakranial pada 4% 15%
pasien TBI.
Cedera
aksonal
menyebar
terjadi pada 50% pasien TBI.
Cedera ekstrakranial terjadi
pada 95% pasien TBI.
Hipertensi dan DM terjadi pada
28% 73% pasien TBI
dan
meningkatkan angka kematian.
Kebanyakan pasien TBI berusia
15 34 tahun. Usia adalah
prediktor kuat dari hasil pada
pasien TBI.
TBI
perempuan.
Jatuh, kecelakaan
bermotor,
dibanding
kendaraan
pukulan,
dan
kendaraan
bermotor
mekanisme
merupakan
cedera
dengan
1
2
3
Siang
Sore
Malam
Tipe/waktu
penilaian
(hanya
digunakan dalam
1
Penilaian follow-up/15
menit kemudian
2
Penilaian ulang shift
rutin/4 jam kemudian
yang
tindak lanjut
sketsa)
Penilaian
ulang
rutin
pada
No.
20 25
26 30
15
22
31 35
18
27
36 40
10
15
>40
Etnis
18
27
Putih
61
92
(tahun)
41
61
0 10
26
39
(tahun)
47
70
0 10
20
30
50
75
0 10
17
25
(tahun)
50
75
0 10
17
25
Kolega
15
22
Diploma
13
19
Sarjana
Shift keperawatan primer
39
58
Siang
17
25
Siang/malam
20
30
10
22
33
Usia (tahun)
Lainnya
Lamanya
sebagai
perawat
terdaftar
11
Lamanya di unit perawatan intensif
11
Lamanya di unit perawatan intensif
11
Lamanya merawat pasien dengan TBI
11
Gelar keperawatan tertinggi
Siang/sore
Malam
Sore
Penilaian
Pasien
yang
beresiko mengalami
cedera
otak
sekunder
Variabel Signifkan
Saturasi oksigen
Tekanan intrakranial (ICP)
Tekanan perfusi serebral
(CCP)
Diagnosa primer
Mekanisme cedera
Shift keperawatan
.305
T
5.212
P
<.001
.197
3.381
.001
.461
4.956
<.001
.112
2.011
.04
.143
2.393
.02
Pengelolaan dengan
Saturasi oksigen
.111
-.331
0.209
-5.373
.04
<.001
intervensi
-.186
-3.037
.003
keperawatan
Tekanan
-.314
-3.212
.001
(CCP)
.116
2.031
.04
Shift
Saturasi oksigen
Tekanan perfusi
.327
5.133
<.001
.265
2.602
.01
Dikelola oleh
anggota tim
konsultasi kesehatan
perfusi
serebral
serebral
(CCP)
Penilaian
Pasien yang
Variabel Signifkan
Tekanan darah
.160
T
2.629
P
.009
beresiko mengalami
Saturasi oksigen
.294
4.827
<.001
cedera otak
.187
3.135
.002
sekunder
Tekanan
.448
4.175
<.001
CCP)
-.142
-2.492
.01
Mekanisme cedera
-.170
-2.975
.02
-.135
-2.092
.04
-.287
-4.544
<.001
.183
3.057
.002
.239
.334
4.044
1.818
<.001
<.001
.342
1.635
.003
.123
1.971
.05
Pengelolaan dengan
intervensi
keperawatan
Dikelola oleh
anggota tim
konsultasi kesehatan
perfusi
Shift keperawatan
Tekanan darah
Saturasi oksigen
Tekanan perfusi
(CCP)
Shift keperawatan
Saturasi oksigen
Tekanan perfusi
(CCP)
Diagnosa
serebral
serebral
serebral
Mekanisme cedera
.193
2.907
Masukan Jurnal
a. Kelebihan
1) Validitas isi sketsa pertama kali didirikan untuk mengatasi
keterbatasan utama dan memastikan bahwa sketsa secara
akurat mencerminkan situasi klinis.
2) Jurnal ini dilengkapi dengan tabel, sehinggga mempermudah
pembaca untuk memahami isi dari jurnal tersebut.
b. Kekurangan
1) Keterbatasan utama dari penelitian ini yaitu data penilaian
dikumpulkan dengan menggunakan sketsa daripada dengan
pengamatan langsung dalam pengaturan klinis. Selain itu,
memanipulasi
variabel
fisiologis
dalam
penelitian
.004