Vous êtes sur la page 1sur 10

3.

1 Pengkajian
1. Data Demografi/ identitas
1. Nama : Tn. H
2. Umur : 53 Tahun
3. Alamat: Perak 73 Surabaya
4. Keluhan Utama
Rasa tertimpa beban berat pada dada kiri.
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Tn. H datang ke RS dengan keluhan nyeri dada juga dirasakan sangat nyeri
seperti rasa terbakar dan ditindih benda berat. Keluhan dirasakan menjalar ke
lengan kiri tetapi keluhan agak berkurang jika OS istirahat.
paru Vesikuler +/+, jantung : Bunyi SI-S2 reguler, cardiomegali (-), bising sistolik
(-), dari pemeriksaan penunjang EKG didapatkan ST elevasi : V1 V5 , ST
depresed : II, III, AVF, V6
1. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu memiliki penyakit riwayat penyakit hipertensi.
1. Keadaan Umum
1. Suhu

: 36,5C

2. Nadi

: 88x/menit

3. Tekanan Darah: 120/80 mmHg


4. RR

: 30x/menit

5. Breathing
Gejala : napas pendek
1. Pemeriksaan fisik :
Tanda : dispnea, inspirasi mengi, takipnea, pernapasan dangkal.
1. Blood
Gejala : penyakit jantung congenital

Tanda : takikardia, disritmia, edema.


1. Brain
Gejala : nyeri pada dada anterior (sedang sampai berat/tajam) diperberat
oleh inspirasi
Tanda : Gelisah
1. Bowel
Normal
1. Bladder
Normal
2. Bone
Gejala: kelelahan, kelemahan.
Tanda : takikardia, penurunan tekanan darah, dispnea dengan aktivitas
1. Terapi
Terapi yang diberikan untuk pasien ini berupa O2 3 4 liter/menit, posisi
duduk, diit jantung I, infus D 5% Lini 16 tetes/menit, Captopril 3 x 6.25 mg (ACE
inhibitor), Aspilet 2 x 80 mg (anti platelet), ranitidin 2 x 150 mg (antagonis
reseptor H2), Inj, ISDN diberikan secara sub lingual bila dada terasa nyeri
(Vasodilator).
3.2 Analisa Data
Data
DS: Klien mengeluh nyeri
pada bagian anterior,
diperberat oleh inspirasi,
gerakan menelan.
DO: Gelisah, pucat

DS: Disritmia
DO: riwayat penyakit
jantung konginetal

Etiologi
Vaskularisasi terganggu
i
Aliran darah ke arteri
koronari terganggu
i
Iskemia
i
As Laktat
i
Nyeri akut
Kontraktilitas jantung
menurun
i
Gagal jantung
i

Masalah Keperawatan
Nyeri akut

Penurunan Cardiac Output

Penurunan CO
DS: Pasien mengeluh lemah Rupture dalam pembuluh
karena hipoksia
darah
DO: Pasien terlihat lemah i
dan pucat karena O2
Obstruksi pembuluh darah
jaringan menurun.
i
Aliran darah ke jaringan
terganggu
i
Perubahan perfusi jaringan
DS: Klien mengeluh sesak, Perubahan perfusi jaringan
nafas pendek.
O2 dalam darah menurun
DO: dispnea, inspirasi
i
mengi, takipnea,
Kongesti pulmonalis
pernapasan dangkal.
i
Sesak nafas
i
Ketidakefektifan pola nafas
DS: Pasien mengeluh lemah Perubahan perfusi jarigan
DO:Pasien terlihat lemah i
karena hipoksia
O2 dalam darah menurun
i
Hipoksia
i
Kelemahan
i
Intoleransi aktivitas

Perubahan perfusi jaringan

Pola nafas tidak efektif

Intoleransi aktivitas

3.3Diagnosa dan Intervensi


1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan miokardium.
Kriteria hasil: Mengidentifikasi metode yang dapat menghilangkan
nyeri,melaporkan nyeri hilang atau terkontrol.
Intervensi :
Intervensi
Rasional
Kolaboratif
Berikan obat-obatan sesuai indikasi:
1. Agen non steroid, mis:
indometasin(indocin);,
ASA(aspirin)

1. Dapat menghilangkan nyeri, menurunkan


respon inflamasi.
2. Untuk menurunkan demam dan

2. Antipiretik mis: ASA/asetaminofen


(tylenol)

meningkatkan kenyamanan.
3. Diberikan untuk gejala yang lebih berat.

3. Steroid
4. Oksigen 3-4 liter/menit

4. Memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk


menurunkan beban kerja jantung dan
menurunkan ketidaknyamanan karena
iskemia.

Mandiri
1. Selidiki keluhan nyeri dada,
memperhatikan awitan, faktor
pemberat atau penurun

1. Mengetahui lokasi dan derajat nyeri. Pada


iskemia miokardium nyeri dapat memburuk
dengan inspirasi dalam, gerakan atau
berbaring dan hilang dengan duduk tegak
atau membungkuk.
2. Memberikan lingkungan yang tenang dan
tidakan kenyamanan. Mislanya merubah
posisi, menggunakan kompres hangat, dan
menggosok punggung
1. Tindakan ini dapat meningkatkan
kenyamanan fisik dan emosional
pasien.

2. Resiko terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan


konstriksi fungsi ventrikel, degenerasi otot jantung.
Kriteria hasil: Menurunkan episode dispnea, angina dan disritmia.
Mengidentifikassi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.
Intervensi :
Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Pantau irama dan frekuensi jantung

1. Auskultasi bunyi jantung.


Perhatikan jarak / tonus jantung,

1. Takikardia dan disritmia dapat


terjadi saat jantung berupaya untuk
meningkatkan curahnya berespon
terhadap demam. Hipoksia, dan
asidosis karena iskemia.
2. Memberikan deteksi dini dari

murmur, gallop S3 dan S4.

1. Dorong tirah baring dalam posisi


semi fowler
2. Berikan tindakan kenyamanan
misalnya perubahan posisi dan
gosokan punggung, dan aktivitas
hiburan dalam toleransi jantung
3. Dorong penggunaan teknik
menejemen stress misalnya latihan
pernapasan dan bimbingan imajinasi
4. Evaluasi keluhan lelah, dispnea,
palpitasi, nyeri dada kontinyu.
Perhatikan adanya bunyi napas
adventisius, demam

terjadinya komplikasi misalnya


GJK, tamponade jantung.
3. Menurunkan beban kerja jantung,
memaksimalkan curah jantung
4. Meningkatkan relaksasi dan
mengarahkan kembali perhatian

1. Perilaku ini dapat mengontrol


ansietas, meningkatkan relaksasi
dan menurunkan kerja jantung

1. Manifestasi klinis dari GJK yang


dapat menyertai endokarditis atau
miokarditis

Kolaboratif
1. Berikan oksigen komplemen

1. Berikan obat obatan sesuai dengan


indikasi misalnya digitalis, diuretik

1. Antibiotic/ anti microbial IV

1. Bantu dalam periokardiosintesis


darurat

1. Meningkatkan keseterdian oksigen


untuk fungsi miokard dan
menurunkan efek metabolism
anaerob,yang terjadi sebagai akibat
dari hipoksia dan asidosis.
2. Dapat diberikan untuk
meningkatkan kontraktilitas
miokard dan menurunkan beban
kerja jantung pada adanya GJK
( miocarditis)
3. Diberikan untuk mengatasi
pathogen yang teridentifikasi,
mencegah kerusakan jantung lebih
lanjut.
4. prosedur dapat dilakuan di tempat
tidur untuk menurunkan tekanan
cairan di sekitar jantung.

1. Siapkan pasien untuk pembedahan


bila diindikasikan

5. Penggantian katup mungkin


diperlukan untuk memperbaiki
curah jantung

3. Resiko tinggi terhadap perubahan perfusi jaringan b.d menurunya suplai


oksegen ke otot.
Kriteria hasil: mempertahankan atau mendemonstrasikan perfusi jaringan adekuat
secara individual misalnya mental normal, tanda vital stabil, kulit hangat dan
kering, nadi perifer`ada atau kuat, masukan/ haluaran seimbang.
Intervensi:
Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Indicator yang menunjukkan embolisasi
1. Evaluasi status mental. Perhatikikan sistemik pada otak.
terjadinya hemiparalisis, afasia,
2. Emboli arteri, mempengaruhi jantung
kejang, muntah, peningkatan TD.
dan / atau organ vital lain, dapat terjadi
2. Selidiki nyeri dada, dispnea tiba-tiba sebagai akibat dari penyakit katup, dan/
yang disertai dengan takipnea, nyeri atau disritmia kronis
3. Dapat mencegah pembentukan atau
pleuritik, sianosis, pucat
migrasi emboli pada pasien endokarditis.
Tirah baring lama, membawa resikonya
sendiri tentang terjadinya fenomena
1. Tingkatkan tirah baring dengan tepat tromboembolic.
4. Meningkatkan sirkulasi perifer dan
aliran balik vena karenanya menurunkan
resiko pembentukan thrombus.

1. Dorong latihan aktif/ bantu dengan


rentang gerak sesuai toleransi.
Kolaborasi
Berikan antikoagulan, contoh heparin,
warfarin (coumadin)

Heparin dapat digunakan secara profilaksis


bila pasien memerlukan tirah baring lama,
mengalami sepsis atau GJK, dan/atau
sebelum/sesudah bedah penggantian katup.
Catatan : Heparin kontraindikasi pada
perikarditis dan tamponade jantung.
Coumadin adalah obat pilihan untuk terapi
setelah penggantian katup jangka panjang,
atau adanya thrombus perifer.

4.Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan gangguan perfusi jaringan


Kriteria Hasil: mempertahankan pola nafas efektif bebas sianosis, dan tanda lain
dari hipoksia.
Intervensi:
Intervensi
Rasional
Mandiri:
1. Evaluasi frekuensi pernafasan dan
kedalaman. Contoh adanya dispnea,
penggunaan otot bantu nafas,
pelebaran nasal.

1. Lihat kulit dan membran mukosa


untuk adanya sianosis.

1.

Tinggikan kepala tempat tidur


letakkan pada posisi duduk tinggi
atau semifowler.

Kolaborasi:
Berikan tambahan oksigen dengan kanul
atau masker, sesuai indikasi

1. Kecepatan dan upaya mungkin


meningkat karena nyeri, takut,
demam, penurunan volume
sirkulasi, hipoksia atau diatensi
gaster.
2. Sianosis bibir, kuku, atau daun
telinga menunjukkan kondisi
hipoksia atau komplikasi paru
3. Merangsang fungsi
pernafasan/ekspansi paru. Efektif
pada pencegahan dan perbaikan
kongesti paru.

Meningkatkan pengiriman oksigen ke paru


untuk kebutuhan sirkulasi khususnya pada
adanya gangguan ventilasi

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan inflamasi dan degenerasi sel-sel otot


miokard, penurunan curah jantung
Kriteria hasil: menunjukkan toleransi aktivitas, menunjukkan pemahaman tentang
pembatasan terapeutik yang diperlukan.
Intervensi:
Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Kaji respon pasien terhadap
aktivitas. Perhatikan adanya dan
perubahan dalam keluhan
kelemahan, keletihan, dan dispnea
berkenaan dengan aktivitas

1. Miokarditis menyebabkan
inflamasi dan kemungkinan
kerusakan sel-sel miokardial,
sebagai akibat GJK. Penurunan
pengisian dan curah jantung dapat
menyebabkan pengumpulan
cairan dalam kantung perikardial

bila ada perikarditis. Akhirnya


endikarditis dapat terjadi dengan
disfungsi katup, secara negatif
mempengaruhi curah jantung
2. Membantu derajad dekompensasi
jantung and pulmonal penurunan
TD, takikardia, disritmia,
takipnea adalah indikasi
intoleransi jantung terhadap
aktivitas.

1. Pantau frekuensi dan irama


jantung, tekanan darah, dan
frekuensi pernapasan sebelum dan
sesudah aktivitas dan selam di
perluka
2. Mempertahankan tirah baring
selama periode demam dan sesuai
indikasi.

3. Demam meningkatkan kebutuhan


dan konsumsi oksigen, karenanya
meningkatkan beban kerja
jantung, dan menurunkan
toleransi aktivitas

1. Membantu klien dalam latihan


progresif bertahap sesegera
mungkin untuk turun dari tempat
tidur, mencatat respon tanda vital
dan toleransi pasien pada
peningkatan aktivitas

4. Pada saat terjadi inflamasi klien


mungkin dapat melakukan
aktivitas yang diinginkan, kecuali
kerusakan miokard permanen.
5. Ansietas akan terjadi karena
proses inflamasi dan nyeri yang
di timbulkan. Dikungan
diperlukan untuk mengatasi
frustasi terhadap hospitalisasi.

2. Evaluasi respon emosional

Kolaborasi
Berikan oksigen suplemen

Peningkatan ketersediaan oksigen


mengimbangi peningkatan konsumsi
oksigen yang terjadi dengan aktivitas.

1. Kurang pengetahuan kondisi penyakit


Kriteria hasil : menyatakan pemahaman tentang proses inflamasi, kebutuhan
pengobatan dan kemungkinan komplikasi.
Intervensi
Intervensi
Rasional
Mandiri
1. Jelaskan efek inflamasi pada

1. Untuk bertanggung jawab

jantung, ajarkan untuk


memperhatikan gejala sehubungan
dengan komplikasi/berulangnya
dan gejala yang dilaporkan dengan
segera pada pemberi perawatan
misalny demam, nyeri,
peningkatan berat badan,
peningkatan toleransi terhadap
aktifitas.
2. Anjurkan pasien/orang terdekat
tentang dosis, tujuan dan efek
samping obat: kebutuhan
diet/pertimbangan khusus:
aktivitas yang diizinkan/dibatasi

1. Kaji ulang perlunya antibiotic


jangka panjang/terapi
antimikrobial

1. Tekankan pentingnya evaluasi


perawatan medis teratur. Anjurkan
pasien membuat perjanjian.

terhadap kesehatan sendiri, pasien


perlu memahami penyebab
khusus, pengobatan, dan efek
jangka panjang yang diharapkan
dari kondisi inflamasi, sesuai
dengan tanda/gejala yang
menunjukkan
kekambuhan/komplikasi

1. Untuk bertanggung jawab


terhadap kesehatan sendiri, pasien
perlu memahami penyebab
khusus, pengobatan, dan efek
jangka panjang yang diharapkan
dari kondisi inflamasi, sesuai
dengan tanda/gejala yang
menunjukkan
kekambuhan/komplikasi
2. Perawatan di rumah sakit
lama/pemberian antibiotic
IV/antimicrobial perlu sampai
kultur darah negative/hasil darah
lain menunjukkan tak ada infeksi.
3. Pemahaman alasan untuk
pengawasan medis dan rencana
untuk/penerimaan tanggung jawab

3.4 Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan
dalam pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi
tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001). Evaluasi yang
diharapkan pada pasien dengan myocarditis (Doenges, 1999) adalah :
1. Nyeri hilang atau terkontrol
2. Pasien memiliki cukup energi untuk beraktivitas.
3. Suplai oksigen adekuat.

4. Mengidentifikasi perilaku untuk menurunkan beban kerja jantung.


5. Menyatakan pemahaman tentang proses penyakit dan regimen pengobatan.

Vous aimerez peut-être aussi

  • Judul
    Judul
    Document1 page
    Judul
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Endometriosis
    Endometriosis
    Document12 pages
    Endometriosis
    fahlevy
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document31 pages
    Cover
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Nama 2
    Nama 2
    Document4 pages
    Nama 2
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • LP Miom
    LP Miom
    Document10 pages
    LP Miom
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • 16 - Ray Fandi
    16 - Ray Fandi
    Document5 pages
    16 - Ray Fandi
    Dwi Cahaya Purnama
    Pas encore d'évaluation
  • Project
    Project
    Document2 pages
    Project
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Brosur Diet Lambung
    Brosur Diet Lambung
    Document3 pages
    Brosur Diet Lambung
    DeLady Ciouz
    100% (2)
  • Cover
    Cover
    Document2 pages
    Cover
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Teori Dan Konsep SAB
    Teori Dan Konsep SAB
    Document13 pages
    Teori Dan Konsep SAB
    Jason Kartolo
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Hipertensi
    Sap Hipertensi
    Document9 pages
    Sap Hipertensi
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • KANKER SERVIKS
    KANKER SERVIKS
    Document10 pages
    KANKER SERVIKS
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Hasil Output Evaluasi
    Hasil Output Evaluasi
    Document3 pages
    Hasil Output Evaluasi
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Prosedur Pemasangan Intravena Access
    Prosedur Pemasangan Intravena Access
    Document7 pages
    Prosedur Pemasangan Intravena Access
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Prosedur Perawatan Fototherapi
    Prosedur Perawatan Fototherapi
    Document5 pages
    Prosedur Perawatan Fototherapi
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Project
    Project
    Document2 pages
    Project
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Project
    Project
    Document2 pages
    Project
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • LP KB Nurul F
    LP KB Nurul F
    Document19 pages
    LP KB Nurul F
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Umum
    Konsep Umum
    Document6 pages
    Konsep Umum
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Prosedur Perawatan Fototherapi
    Prosedur Perawatan Fototherapi
    Document5 pages
    Prosedur Perawatan Fototherapi
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • LP Post Partum
    LP Post Partum
    Document16 pages
    LP Post Partum
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • LP CA Servik1
    LP CA Servik1
    Document7 pages
    LP CA Servik1
    Theresia Purwani Okyantari
    Pas encore d'évaluation
  • Kisah Inspirasiku
    Kisah Inspirasiku
    Document3 pages
    Kisah Inspirasiku
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Kisah Inspirasiku
    Kisah Inspirasiku
    Document3 pages
    Kisah Inspirasiku
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Project
    Project
    Document2 pages
    Project
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • Undang2 Prakt Keperawatan
    Undang2 Prakt Keperawatan
    Document33 pages
    Undang2 Prakt Keperawatan
    Achmad Mansyur
    Pas encore d'évaluation
  • Mojito Fresh
    Mojito Fresh
    Document1 page
    Mojito Fresh
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • LP BBLR
    LP BBLR
    Document8 pages
    LP BBLR
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation
  • LP CA Nasofaring
    LP CA Nasofaring
    Document4 pages
    LP CA Nasofaring
    Nurul Fatimah Saripudin
    Pas encore d'évaluation