Vous êtes sur la page 1sur 11

A.

ASAL USUL WAKAF


Sesungguhnya Umar telah mendapatkan sebidang tanah di khaibar. Umar
bertanya kepada Rasulullah Saw. apakah pertintahmu kepadaku yang
berhubungan dengan tanah yang aku dapat ini? Jawab beliau, jika engkau
suka, tahanlah tanah itu dan engkau sedekahkan manfaatnya dengan
perjanjian tidak boleh dijual tanahnya, tidak bolah diwariskan (diberikan), dan
tidak boleh dihibahkan.(HR Bukhori dan Muslim) 1
Inilah mula mula wakaf yang masyhur dalam islam. Kata Imam Syafii,
Sesudah itu 80 orang sahabat di Madinah terus mengorbankan harta mereka
dijadikan wakaf pula.

DEFENISI WAKAF DAN DASAR HUKUM WAKAF


Wakaf (waqf) menurut bahasa arab di dalam bahasa arab berarti abs
(menahan). Dikatakan waqafa-yaqifu-waqfan artinya habasa-yahbisu-habsan.
Menurut istilah syara, wakaf berartin menahan harta dan memberikan
manfaatnya di jalan Allah.
Sedangkan menurut UU TENTANG WAKAF PASAL 1 AYAT 1. Wakaf adalah
perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkan sebagian
harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu
tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadahdan/atau
kesejahteraan umum menurut syariah.
Dasar hukum wakaf sebagaimana firman Allah Swt. Adalah sebagai berikut
Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipat
gandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan
(rezeki) dan kepada-Nyalah dikembalikan.2
C. KETENTUAN UMUM
1. Wakif adalah adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya.
2. Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara
lisan dan/atau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda
miliknya.
1 H.sulaiman Rasjid, Fiqh Islam, PT.Sinar baru algensindo Bandung,1994
2

3. Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf untuk dikelola
dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya.
4. Harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan
lama/atau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi
menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif.
5. Pejabat pembuat Akta ikrar Wakaf, selanjutnya disingkat PPAIW, adalah
pejabat berwenang yang ditetapkan oleh mentri untuk membuat akta
ikrar wakaf.
6. Badan wakaf indonesia adalah lembaga independen untuk
mengembangkan perwakafan di indonesia.
D.TUJUAN DAN FUNGSI WAKAF3
Pasal 4
Wakaf bertujuan memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan
fungsinya.
Pasal 5
Wakaf berfungsi mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda
wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan
umum
E.SYARAT DAN KETENTUAN WAKAF
Untuk sahnya amalan wakaf, perhatikan ketentuan syarat dan rukun
berikut.

1. Syarat wakaf
b. Selama- lamanya,berarti tidak dibatasi dengan waktu. Maka jika
seseorang berkata, saya wakafkan ini kepada fakir miskin dalam masa
satu tahun ,wakaf semacam itu tidak sah karena tidak selamanya.
c. Tunai dan tidak ada khiyar syarat,sebab wakaf itu maksudnya adalah
memindahkan milik pada waktu itu. Jika disyaratkan khiyar atau dia
berkata,kalau si A datang , saya wakafkan ini kepada murid-murid,
maka wakaf semacam iitu tidak sah karena tidak tunai. Kecuali kalau
dihubungkan dengan mati , umpamanya dia berkata , saya wakafkan
sawah saya sesudah saya mati kepada ulama jakarta,maka lafaz ini sah
menjadi wasiat bukan wakaf.

3 UU WAKAF

d. Hendaklah jelas kepada siapa yang diwakafkan , kalau dia berkata,saya


wakafkan rumah ini ,wakaf itu tidak sah karena tidak jelas kepada siapa
diwakafkannya.
e. Pewakaf adalah orang yang mampu berderma, dalam arti bahwa ia
berakal sehat, dan pemilik suatu yang akan diwakafkan.
f. Jika penerima wakafnya telah ditentukan,hendaklah ia termasuk orang
yang dianggap sah kepemilikannya. Jadi tidak sah mewakafkan sesuatu
kepada janin dalam kandungan ibunya atas seorang budak. Sedangkan
jika penerimanya belum ditentukan,maka penerima wakaf harus
menjadikannya sebagai tempat ibadah. Jadi tidak boleh mewakafkan
sesuatu kepada gereja atau sesuatu yang diharamkan.
g. Proses perwakafan harus dijadikan dengan teks yang jelas sebagaimana
layaknya wakaf.
h. Sesuatu yang diwakafkan adalah sesuatu yang tetap utuh setelah
diambil hasilnya. Misalnya : rumah,tanah dan sejenisnya. Jika yang
diwakafkan itu sesuatu yang habis ;dalam arti hanya dimanfaatkan,
seperti : makanan,farfum atau sejenisnya,maka hal itu tidak boleh
diwakafkan dan tidak dinamakan wakaf, melainkan dinamakan sedekah.

2.KETENTUAN WAKAF4
BAGIAN PERTAMA
- Unsur Wakaf
a)Nazhir
Nazhir meliputi:
1)perseorangan;

2)organisasi; atau
3)badan hukum.

o Syarat syarat nazhir perseorangan :


1)warga negara Indonesia;
islam;
4)amanah;
5)mampu secara jasmani rohani ; dan
terhalang melakukan perbuatan hukum.

2)beragama
3)dewasa;
6)tidak

o Syarat syarat nazhir perorganisasian


1)pengurus organisasi yang bersangkutan memenuhi persyaratan nazhir
perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ; dan
4

2)organisasi yang bergerak dibidang sosial, pendidikan kemasyarakatan


dan/atau keagamaan islam.
o Syarat syarat nazhir berbadan hukum
1)pengurus badan hukum yang memenuhi persyaratan nazhir
perseorangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ;dan
2)badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku ;dan
3)badan hukum yang bersangkutan bergerak dibidang sosial, pendidikan,
kemasyarakatan, dan/atau keagamaan islam
Tugas nazhir
1) melakukan pengadministrasian harta benda wakaf
2)mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan
tujuan, fungsi dan peruntukannya.
3)mengawasi dan melindungi harta benda wakaf.
4)melaporkan pelaksanaan tugas kepada BWI.
Hak Nazhir
1)Dalam melaksanakan tugas, nazhir menerima imbalan dari hasil bersih
atas pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang besarnya
tidak melebihi 10%
2)Nazhri memperoleh pembinaan dari mentri dan BWI.

BAGIAN KEDUA
Harta benda wakaf
Syarat syarat benda wakaf
a) harta benda wakaf hanya dapat diwakafkan apabila dikuasi oleh wakif
secara sah.
b) harta benda wakaf terdiri dari
1) benda tidak bergerak meliputi :
Hak atas tanah sesuai dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku baik yang sudah maupun yang belum terdaftar
Bangunan atau bagian bangunan yang terdiri dari tanah yang
dimaksud pada yang pertama
Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah
Hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang undangan yang berlaku
Benda tak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan
praturan perundang undangan yg berlaku
2) benda bergerak meliputi:
Uang
Logam mulia

Surat berharga
Kendaraan
Hak atas kekayaan intelektual
Hak sewa
Benda beregerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan
peraturan perundang undangan yg berlaku

BAGIAN KETIGA
Ikrar wakaf
A.Pelaksanaan ikrar
1.ikrar wakaf dilaksanakan oleh wakif kepada nazhir dihadapan PPAIW
dengan disaksikan oleh dua orang saksi.
2.ikrar wakaf sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dinyatakan secara lisan
dan/atau tulisan serta dituangkan dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW.
3. jika wakif tidak dapat melaksakan ikrar secara lisan atau tidak dapat hadir
karena alasan yg dibenarkan hukum, wakif dapat menunjuk kuasanya
dengan surat kuasa yg diperkuat oleh 2 orang saksi.
4. untuk melaksanakan ikrar wakaf, wakif/ kuasanya menyerahkan surat
dan/atau bukti kepemilikan atas harta benda wakaf kepada PPAIW.

B.Syarat Saksi
1.
2.
3.
4.

dewasa
Islam
berakal sehat
tidak terhalang melakukan perbuatan hukum
C. SYARAT IKRAR
2) Ikrar wakaf dituangkan dalam akta ikrar wakaf
3) Akta ikrar wakaf paling sedikit memuat:
Nama dan identitas wakif
Nama dan identitas nazhir
Data dan keterangan harta benda wakaf
Peruntukan harta benda wakaf
Jangka waktu wakaf
3)Ketentuan lebih lanjut mengenai akta ikrar wakaf
sebagaimana dimaksud pada ayat (2)diatur dengan perturan
pemerintah.

D.peruntukan harta benda wakaf


a.saran dan kegiatan ibadah
b.pendidikan serta kesehatan
c. bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu,
beasiswa.
d. kemajuan dan peningkatan ekonomi umat dan/atau
kemajuan kesejahteraan umum lainnya yg takbertentangan
dengan syariah dan peraturan perundang undangan

E.wakaf dengan wasiat


1.Harta benda wakaf yang diwakafkan dengan wasiat paling banyak 1/3
dari jumlah harta warisan setelah dikurangi dengan utang pewasiat,
kecuali dengan persetujuan seluruh ahli waris.
2.wakaf dengan wasiat dilaksanakan oleh penerima wasiat setelah
pewasiat yg bersangkutan meninggal dunia.
3.penerima wasiat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertindak
sebagai kuasa wakif
4.wakaf dengan wasiat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2)
dilaksanakan sesuai tata cara perwakafan yang diatur dalam UU ini
BAGIAN KEEMPAT
Pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf
Dalam pendaftaran harta benda wakaf sebagaimana dimaksud dalam pasal
32, PPAWI menyerahkan:
a.salinan akta ikrar wakaf
b.surat surat dan/atau bukti bukti kepemilikan dan dokumen terkait lainnya.
Mentri dan badan wakaf indonesia mengumumkan kepada masyarakat harta
benda wakaf yg terdaftar.

BAGIAN KELIMA
Perubahan status harta benda wakaf
Harta benda wakaf yg sudah diwakafkan dilarang :
a.dijadikan jaminan
b.dista
c.dihibahkan
d.dijual
e.diwariskan

f.ditukar atau dialihkan dalam bentuk pengalihan hak lainnya.

3.Rukun wakaf
a. ada yang berwakaf. syaratnya:
- berhak berbuat kebaikan, sekalipun dia bukan islam
- kehendak sendiri, tidak sah karena dipaksa
b. ada barang yang diwakafkan. Syaratnya:
- kekal zatnya. Berarti bila manfaatnya diambil, zat barang itu tidak rusak.
- kepunyaan yang mewakafkan, walaupun musya (bercampur dan tidak
dapat dipisahkan dari yg lain)
c. ada tempat berwakaf (yg berhak menerima hasil wakaf tersebut). Kalau
berwakaf kepada orang tertentu, orang yg berhak menerima hasil wakaf
tersebut hendaknya orang yg memiliki sesuatu. Maka tidak sah berwakaf
kepada anak yg masih di dalam kandungan ibunya, begitu juga kepada
hamba sahaya. Wakaf kepada umum. Berwakaf kepada umum dijalan
kebaikan adalah sah. Bahkan inilah yg penting, misalnya kepada fakir dan
miskin, kepada ulama, murid-murid, masjid-masjid,sekolah sekolah, untuk
membusat jalan, jembatan,benteng,dan kemaslahtan umum lainnya.
d. lafaz, seperti: saya wakafkan ini kepada orang orang miskin, atau saya
wakafkan ini untuk membuat sekolah Dan sebagainya. Kalau mewakafkan
kepada sesuatu yg tertentu hendaklah ada kabul(jawab), tetapi wakaf untuk
umum tidak disyaratkan kan kabul.

4.Terjadinya Wakaf
Wakaf itu sah dan terjadi melalui salah satu dari 2 perkara:
1. Perbuatan yang menunjukkan padanya; seperti bila seseorang
membangun masjid, dan dikumandangkan adzan untuk orang shalat di
dalamnya, dan dia tidak memerlukan putusan dari seorang hakim.
2. Ucapan: ucapan ini ada 2, yaitu sharih (tegas) dan yg kinayah
(tersembunyi).
Yang sharih, seperti ucapan seseorang yg mewakafkan:aku
wakafkan,aku hentikan pemanfaatannya,aku jadikan untuk
sabilillah,aku abadikan.
Yang kinayah, seperti ucapan orang yg mewakafkan aku sedekahkan,
akan tetapi dia berniat mewakafkannya.

Adapun wakaf yg dihubungkan dengan kematian, seperti kata seseorang:


rumahku atau kudaku menjadi wakaf sesudah aku mati, maka hal itu
diperbolehkan menurut zhahirnya mazhab ahmad, seperti disebutkan oleh
Al-Khiraqih dan lain-lain. Sebab ini semuanya termasuk ke dalam wasiat;
maka oleh karena itulah taliq kematian untuk wakaf diperbolehkan sebab
wakaf adalah wasiat.

5.Tetapnya Wakaf
Bila seseorang yg berwakaf berbuat sesuatu yg menunjukkan kepada wakaf
atau mengucapkan kata-kata wakaf, maka tetaplah wakaf itu. Dengan syarat
orang yg berewakaf adalah orang yg sah tindakannya, misalnhya cukup
sempurna akalnya, dewasa, merdeka, dan tidak dipaksa.
Bila orang yg berwakaf mati, maka wakaf tidak diwariskan, sebab yg
demikian inilah yg dikehendaki oleh wakaf, karena ucapan rasulullah saw.
Seperti yg disebutkan dalan hadits ibnu umar:
tidak dijual, tidak dihibahkan dan tidak diwariskan
Abu hanifah berpendapat bahwa wakaf boleh dijual.
Abu yusuf berkata: seandainya hadits ini sampai kapada abu hanifah,
tentulah dia berpendapat seperti yg dikatakan oleh hadits.
Pendapat yg kuat dari mazhab Syafii ialah bahwa milik yg ada pada orang yg
diberi wakaf itu berpindah kepada Allah Azza wa Jalla; maka ia bukanlah
milik orang yg berwakaf dan bukan pula milik org yg diberi wakaf.
Malik dan ahmad berpendapat bahwa milik itu berpindah ke tangan orang yg
diberi wakaf.

6.apa yang sah diwakafkan dan apa yang tidak sah


Yang sah diwakafkan adalah ialah tanah, perabo yg bisa dipindahkan,
mushhaf, kitab, senjata, dan binatang. Demikian pula sah untuk diwakafkan
apa-apa yg boleh
diperjualbelikan dan boleh dimanfaatkan dan tetap utuhnya barang. Dan
tidak sah mewakafkan apa yg rusak dengan dimanfaatkannya, seperti uang,
lilin, makanan, minuman, dan apa yg cepat rusak seperti bau-bauan dan
tumbuh-tumbuhan aromatik, sebab ia cepat rusak. Tidak diperbolehkan pula
mewakafkan apa yg tidak boleh diperjualbelikan seperti barang tanggungan,
anjing, babi, dan binatang-binatang buas lainnya yg tidak dijadikan sebagai
hewan pelacak buruan.

7.Tidak sah wakaf kecuali kepada orang yang tertentu dan


untuk kebaikan

Tidak sah wakaf kecuali kepada orang yg dikenal, seperti anak, kerabat, dan
orang tertentu; atau untuk kebaikan seperti membangun masjid, jembatan,
kitab-kitab fiqih, ilmu dan al-Quran.
Apabila wakaf kepada orang yg tidak tertentu, seperti kepada seorang lelaki
dan seorang perempuan; atau untuk maksiat, seperti wakaf gereja dan biara,
maka yg demikian tidak sah.

8.Macam macam wakaf


a. putus awalnya, seperti kata seseorang, saya wakafkan ini kepada anakanak saya, kemudian kepada fakir miskin, sedanngkan dia tidak memiliki
anak. Ini tidak sah karena tidak dapat diberikan sekarang.
b. putus di tengah, umpanya seseorang berkata,saya wakafkan ini kepada
anak-anak saya, kepada seseorang dengan tidak ditentukan, kemudian
kepada orang-orang miskin. Menurut pendapat yg kuat, wakaf ini sah.
Diberikannya wakaf sesudah tingkatan pertama kepada tingkatan ketiga.
c. putus akhirnya, umpanya dia berkata,saya wakafkan ini kepada beberapa
anak A, dengan tidak diterangkan kepada siapa. Wakaf semacam ini sah
juga menurut pendapat mutama, sesudah habis anak dari A. Sebagian
ulama berpendapat bahwa hasil wakaf diberikan kepada orang yg paling
dekat hubungan kekerabatannya dengan orang yg berwakaf, karena sedekah
kepada famili lebih utama. Tetapi sebagian ulama yang lain berpendapat
diberikan kepada fakir miskin.
d. wakaf kepada anak termasuk di dalamnya wakaf terhadap anak-anakn dari
si anak. Barang siapa wakaf kepada anak-anaknya, maka termasuk ke
dalamnya wakaf terhadap anak-anak dari anak-anaknya bila mereka
berketurunan.
e. wakaf terhadap ahli Dzimmah. Diperbolehkan wakaf terhadap ahli
dzimmah seperti orang-orang Nasrani; sebagaimana diperbolehkannya
sedekah kepada mereka. Syafiyah binti huyyai istri Nabi Saw. Telah
mewakafkan saudaranya yg yahudi.
f. wakaf untuk umum. Diperbolehkan wakaf untuk umum, sebab umar ra.
Telah mewakafkan seratus anak panah dikhaibar, sedang anak panah itu
tidak dibagi-bagi. Sebagian ulama berpendapat tidak sahnya wakaf umum,
karena syarat wakaf itu adalah adalah tertentu.
g. wakaf kepada diri sendiri.
sesungguhnya aku mempunyai satu dinar. Maka kata rasulullah saw.
Kepadanya:sedekahkanlah kepada dirimu sendiri
Dan oleh sebab itu masud wakaf itu adalah mendekatkan diri kepada Allah,
sedang bertasharruf (menafkahi) kepada diri sendiri itu juga merupakan
pendekatan kepada Allah Swt. Wakaf terhadap diri sendiri berarti pemilikan,
sedangkan pemilikan wakaf dari dirinya untuk dirinya tidak sah, seperti

halnya jual beli dan hibah dari dirinya untuk dirinya. Dan juga karena ucapan
rasulullah saw:
dan berikanlah buahnya kepada orang lain
Pengertian memberikan buah tersebut kepada orang lain berarti
mneyerahkan peimilikan kepadanya.
h. wakaf mutlak. Bila orang mewakafkan dengan mutlak, dan tidak
menentukan bagi siapa wakafitu, seperti dia katakan: rumah untuk wakaf,
yg demikian ini sah menurut malik.
i. wakaf pada waktu sakit yang mematikan.
Bila seseorang yang menderita sakit yang mematikan berwakaf kepada
seseorang yg lain, maka wakafnya itu dianggap sepertiga hartanya seperti
halnya wasiat, dan tidak tergantung kepada kerelaan ahli waris kecuali bila
lebih dari sepertiga. Wakafnya yang melebihi sepertiga itu tidak sah kecuali
atas izin ahli waris.
j. wakaf terhadap orang kaya. Wakaf adalah salah satu cara untuk
mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Apabila pewakaf mensyaratkan
apa yg tidak merupakan pendekatan kepada-Nya, seperti dia mensyaratkan
bahwa wakafnya itu tidak akan diberikan kecuali kepada orang yg kaya maka
dalam hal ini para ulama berselisih pendapat. Ada yg berpendapat
diperbolehkan wakaf yg demikian, karena bukan perbuatan maksiat. Ada
pula yg melanggarnya sebab syarat itu adalah syarat yg batil karena
diberikan kepada yg tidak bermanfaat bagi pewakaf baik dalam urusan
dunianya ataupun agamanya.

9. menjual wakaf
Wakaf itu hanya untuk diambil manfaatnya, barang asalnya tetap, tidak
boleh dijual, diwariskan atau diberikan, atau dihibahkan. Sekarang, kalau
kiranya wakaf itu tidak ada manfaatnya atau kurang manfaatnya kecuali
dengan dijual, bolehkah dijual? Menurut pendapat yg sah, tidak berhalangan
menjual tikar masjid yg sudah tidak pantas dipakai lagi, agar jangan tersiasia, dan hasilnya digunakan untuk kemaslahan masjid.
Dalam mazhab ahmad bin hanbal, apabila manfaat wakaf tak dapat
dipergunakan, wakaf itu boleh dijual, dan uangnya dibelikan pada gantinya.
Begitu juga mengganti masjid atau mengubahnya. Juga memindahkan masjid
dari satu kampung ke kampung lain, atau dijual, uangnya untuk mendirikan
masjid di kampung lain kalau kampung lama tidak berkehendak lagi pada
masjid, karena sudah roboh umpamanya; hal demikian kalau dipandang
sebagai kemaslahatan. Beliau mengambil alasan dengan perbuatan umar bin
khattab yg telah mengganti masjid kufah yg lama dengan masjid yg baru,

juga tempatnya beliau pindahkan sehingga tempat masjid yg lama menjadi


pasar.

10. pengurus boleh memakan sebagian dari wakaf


Diperbolahkan bagi orang yg mengurusi urusan wakaf untuk memakan
sebagian dari hasil wakaf itu, karena hadits Ibnu umar yg didalamnya
terdapat:
dan tidak ada halangan bagi orang yg mengurusinya untuk memakan
sebagian darinya dengan cara yg maruf. 5
Yg dimaksud dengan cara maruf adalah kadar yg biasanya berlaku.

11. Haramnya merugikan ahli waris

Seseorang diharamkan untuk memberikan wakaf yg merugikan ahli waris,


karena hadis rasulullah Saw.:
tidak ada yg dirugikan dan tidak pula yg merugikan di dalam islam
maka bila seseorang mewakafkan hartanya dengan merugikan ahli
waris,maka wakafnya itu batal.

5
6

Vous aimerez peut-être aussi