Vous êtes sur la page 1sur 5

AKUNTANSI PERPAJAKAN

Perlakuan Akuntansi Untuk Tax Amnesty

Saat ini, Indonesia sedang diramaikan oleh penyelenggaraan pengampunan


pajak atau tax amnesty. Sebagian besar dari kita mungkin telah mengetahui
bahwa pengampunan pajak merupakan penghapusan pokok dan sanksi
pajak dengan membayar sejumlah uang tebusan yang dihitung dengan
persentase tertentu. Lalu bagimanakah perlakuan akuntansi bagi mereka
yang mengikuti program tax amnesty ini, khususnya bagi perusahaan?
Pertama yang harus kita perhatikan terkait dengan deklarasi harta, baik di
dalam maupun luar negeri. Secara singkat deklarasi harta berarti kita
mengakui kepemilikan kita atas seluruh harta yang sebelumnya
disembunyikan atau tidak dilaporkan dalam laporan perpajakan. Ketika
kita tidak melaporkan harta tersebut dalam laporan perpajakan, umumnya
kita tidak juga mengakuinya dalam laporan keuangan. Hal ini dikarenakan
laporan keuangan merupakan dokumen yang wajib dilampirkan dengan
laporan SPT Tahunan PPh Badan 1771.
Ketika kita mendeklarasikan harta, otomatis kita juga akan mengakuinya
dalam sistem akuntansi kita. Perlakuan akuntansi yang tepat untuk hal ini
adalah dengan mengakui harta tersebut sebesar nilai wajarnya di sisi debit
dan menaikkan jumlah ekuitas pemegang saham, dalam hal ini laba
ditahan di sisi kredit. Sebagai contoh PT. ABC memutuskan mengikuti
program pengampunan pajak dan mengakui aset berupa sebidang tanah
dengan nilai wajar Rp4 miliar. Jurnal yang harus dibuat oleh PT. ABC
adalah sebagai berikut:
Tanah
Laba Ditahan

Rp4 miliar
Rp4 miliar

Dalam sistem pengampunan pajak, selain mengakui harta yang


sebelumnya tidak dilaporkan perusahaan juga diperbolehkan untuk
mengakui utang yang dimilikinya yang dapat digunakan sebagai pegurang
sehingga uang tebusan yang dibayarkan berkurang jumlahnya. Secara
konseptual, selisih atas harta dan utang yang tidak dilaporkan tersebut
merupakan jumlah laba ditahan sesungguhnya yang dimiliki perusahaan.
Sebagai contoh, harta berupa sebidang tanah senilai Rp4 miliar milik PT
ABC tersebut ternyata dibiayai dengan utang sebesar Rp1,5 miliar. Maka
jurnal yang dibuat oleh PT ABC adalah sebagai berikut:
Laba Ditahan
Utang

Rp1,5 miliar
Rp1,5 miliar

atau bisa digabungkan dengan jurnal sebelumnya menjadi sebagai berikut


Tanah
Utang
Laba Ditahan

Rp4 miliar
Rp1,5 miliar
Rp2,5 miliar

Kedua yaitu terkait dengan uang tebusn yang dibayarkan. Uang tebusan
dibayarkan berdasarkan persentase tertentu dari selisih harta dan utang
yang sebelumnya tidak dilaporkan. Uang tebusan harus dibayarkan secara
langsung melalui bank persepsi sehingga di sisi kredit mengurangi kas
perusahaan dan di sisi debit merupakan beban yang harus diakui oleh
perusahaan.
Melanjutkan contoh di atas, dengan harta bersih sebesar Rp2,5 miliar PT
ABC diwajibkan membayar uang tebusan sebesar Rp50 juta (2% x Rp2,5
miliar) karena mengikuti program pengampunan pajak di periode 1. Jurnal
yang harus dibuat oleh PT ABC adalah sebagai berikut:
Beban Uang Tebusan
Kas

Rp50 juta
Rp50 juta

Demikianlah secara singkat penjelsan tentang bagaimana perlakuan


akuntansi atas tax amnesty. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.

Pengertian, Kebijakan, dan Manfaat


"Tax Amnesty"
HIMAKA UNITRI 1:35:00 PM

Malang, Jawa Timur, Indonesia - Sekarang ini Negara kita yang tercinta ini sudah di
berlakukan yang namanya "Tax Amnesty" atau Amnesti Pajak, meskipun sebenarnya
amnesti pajak ini pernah diterapkan pada tahun 1984 serta tahun 2004, namun pada
saat itu mengalami kegagalan karena tidak menarik dan penegak hukum tidak
memberikan dukungan.
Setelah diberlakukannya kebijakan tersebut, tentu akan memberikan beberapa manfaat
yang dapat dirasakan terutama untuk perekonomian Negara kita ini. Semakin lama
tentunya perekonomian Indonesia akan semakin lebih baik dan lebih makmur (insyallah
ya).
Kali ini saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang "Tax Amnesty" mulai dari, Apa
itu Tax Amnesty..?, seperti apa kebijakan Tax Amnesty tersebut..?, dan Apa sih manfaat
dari Tax Amnesty itu..?
1. Apa itu Tax Amnesty..?
Tax Amnesty adalah pengampunan atau pengurangan pajak terhadap properti yang

dimiliki oleh perusahaan yang akan segera diatur dalam UU pengampunan Nasional,
Hal-hal yang berkaitan dengan draft UU tersebut, dikatakan jika pengampunan pajak
adalah penghapusan pajak terutang, penghapusan sanksi pidana pada bidang
perpajakan, maupun sanksi pidana tertentu yang diharuskan membayar dengan uang
tebusan. Pengampunan pajak ini objeknya bukan hanya yang disimpan diluar negeri,
akan tetapi yang berasal dari dalam negeri juga yang laporannya tidak diberikan secara
benar.
2. Seperti Apa Kebijakan Tax Amnesty tersebut...?
Pada Tax Amnesty ini terdapat beberapa kebijakan atau amnesti yang berbeda yang
dibagi dalam tiga periode. Pada periode pertama jika periode pelaporan Oktober
sampai dengan Desember 2015 maka tarip yang akan dikenakan dari keseluruhan
harta wajib adalah sebesar 3%. Jika periode pajak yang dilaporkan bulan Januari-Juni
2016 maka tarif yang dikenakan sebesar 5% dan untuk periode bulan Juli-Desember
2016 akan dikenakan pajak sebesar 8%.
3. Apa Manfaat dari Tax Amnesty itu..?
Dengan adanya tax amnesty ini dapat memberikan manfaat untu beberapa pihak,
baik itu untuk pemerintah, pengembang, maupun investor.
Berikut ini manfaat dari adanya tax amnesty untuk beberapa pihak :
a. Untuk pemerintah.
Dengan diberlakukannya tax amnesty ini maka akan menambah penghasilan
penerimaan baru dimana penambahannya dirasa cukup efektif dalam mengurangi
penerimaan negara yang semakin berkurang.
Dengan diterapkannya tax amnesty maka secara otomatis akan menarik dana yang
terdapat diluar negeri ke Indonesia yang menjadikannya masuk ke dalam pencatatan
untuk sumber pajak baru.
Tax Amnesty pajak diasumsikan oleh pemerintah sebanyak Rp.60 T yang tercantum
pada APBN 2016. Nominal tersebut berasal dari tarif tebusan sebesar 3% dari dana
yang masuk yaitu Rp.2.000 T.
b. Untuk Pengembang.

Dengan diberlakukannya Tax Amnesty ini maka akan membantu sektor properti
mengalami pertumbuhan untuk tahun kedepannya. Kebijakan ini berhubungan dengan
pajak yang menjadikan indikator untuk kebangkitan sebuah bisnis properti yang ada di
Indonesai.
Tax Amnesty ini sangat dipercaya untuk memberikan sebuah pengaruh terhadap
pengembang untuk dapat terus berhubungan dengan para investor. Para investor
selama ini merasa tidak mau untuk menanamkan modalnya di Indonesia karena negara
Indonesia mempunyai pajak properti yang tergolong sangat tinggi.
c. Untuk Investor.
Bukan hanya dari perintah dan pengembang saja yang merasa senang dengan kabar
ini, hadirnya Tax Amnesty ini juga sangat disambut dengan baik oleh para Investor.
Dengan adanya Tax Amnesty ini akan memberikan keuntungan terhadap kegiatan
bisnis.
Tax Amnesty ini dapat membuat para konsumen serta investor untuk lebih berani
lagi melakukan pembelian terhadap properti.
Dengan demikian, para investor tidak merasa takut lagi untuk melakukan pembelian
properti,
Cukup sekian pembahasan kita tentang "Tax Amnesty", semoga apa yang saya tulis bisa
bermanfaat dan membantu teman-teman, baik dalam pengetahuan atau dalam
mengerjakan tugas,
@BRAVO HIMAKA

Vous aimerez peut-être aussi