Vous êtes sur la page 1sur 8

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan pada Penderita

Obesitas dengan Menggunakan Metode Electre


Adhitya, Ardo
Program Studi Teknik Informatik, Politeknik Negeri Malang
Jl. Soekarno Hatta No. 9 Malang

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk membuat suatu sistem pendukung keputusan bagi
penderita obesitas khususnya dalam penentuan pemilihan menu makanan yang tepat saat akan
dikonsumsi para penderita obesitas. Zaman yang semakin canggih dan serba instan membuat
masyarakat kurang memperhatikan kandungan-kandungan makanan yang akan dikonsumsi,
sehingga ini menyebabkan banyaknya masyarakat baik tua maupun muda terserang obesitas.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu para penderita obesitas dalam memilih menu makanan
yang tepat dan baik dengan memperhatikan kandungan -kandungan makanan yang baik
dikonsumsi ataupun tidak. Data didapatkan melalui penelitian yang sebelumnya dilakukan oleh
Marsono dengan judul Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan pada Penderita
Obesitas dengan menggunakan Metode Topsis , kemudian data tersebut dihitung menggunakan
perhitungan Elimination Et Choix Traduisant la Ralit (ELECTRE) didasarkan pada konsep
perankingan melalui perbandingan berpasangan antar alternatif pada kriteria yang sesuai. Suatu
alternative dikatakan mendominasi alternatif yang lainnya jika satu atau lebih kriterianya melebihi dan
sama dengan kriteria lain yang tersisa.

Kata kunci :
Pendukung Keputusan, Pemilihan Menu Makanan pada Penderita Obesitas,Metode Electre,

PENDAHULUAN

TINJAUAN PUSTAKA
A.

Kompleksnya tingkat kepentingan


dan kebutuhan manusia yang tidak terbatas
saat ini memaksa seseorang untuk selalu
bekerja tanpa henti, sehingga kurang
memperhatikan waktu istirahat, aktifitas
jasmani dan rekreasi. Baik Tua maupun
muda kebanyakan tidak berpikir bahwa
selain adanya faktor keturunan (genetika),
penumpukan gizi dan energi di dalam tubuh
dalam jangka waktu yang lama juga dapat
menyebabkan terjadinya kegemukan atau
obesitas apabila tidak diimbangi dengan
aktivitas
jasmani
atau
rekreasi.
Sesungguhnya tubuh yang gemuk kurang
baik bagi kesehatan, baik bagi orang dewasa
maupun bagi anak-anak, karena pada tubuh
yang gemuk biasanya mudah terserang
penyakit (mudah sakit dan tidak bugar).
Dalam hal ini, maka dibutuhkan sebuah
sistem yang mampu mengatur pola makanan
yang akan di konsumsi oleh para penderita
obesitas maupun masyarakat umum dan
membantu untuk mengatur. Berdasarkan
uraian tersebut maka dilakukan penelitian
dengan judul Sistem Pendukung Keputusan
Pemilihan Menu Makanan pada Penderita
Obesitas dengan Menggunakan Metode
Electre

Sistem
Pendukung
keputusan
merupakan suatu perangkat sistem yang
mampu memecahkan masalah secara efisien
dan efektif, yang bertujuan untuk membantu
pengambilan keputusan memilih berbagai
alternatif keputusan yang merupakan hasil
pengolahan informasi yang diperoleh
dengan menggunakan model pengambilan
keputusan menggunakan metode Electre.

Definisi Obesitas

Obesitas adalah kelebihan


lemak dalam tubuh, yang umumnya
ditimbun dalam jaringan subkutan
(bawah kulit), sekitar organ tubuh dan
kadang terjadi perluasan ke dalam
jaringan organnya (Misnadierly, 2007).
Menurut
WHO
Obesitas
adalah
penumpukan lemak yang berlebihan
ataupun
abnormal
yang
dapat
mengganggu
kesehatan.
Menurut
Myers
(2004),
seseorang
yang
dikatakan obesitas apabila terjadi
pertambahan atau pembesaran sel
lemak tubuh mereka.
Obesitas merupakan keadaan yang
menunjukkan
ketidak
seimbangan
antara tinggi dan berat badan akibat
jaringan lemak dalam tubuh sehingga
terjadi kelebihan berat badan yang
melampaui ukuran ideal (Sumanto,
2009).
Terjadinya obesitas lebih ditentukan
oleh terlalu banyaknya makan, terlalu
sedikitnya aktivitas atau latihan fisik,
maupun
keduanya
(Misnadierly,
2007). Dengan demikian tiap orang
perlu
memperhatikan
banyaknya
masukan
makanan
(disesuaikan
dengan kebutuhan tenaga sehari-hari)
dan aktivitas fisik yang dilakukan.
Perhatian lebih besar mengenai kedua
hal ini terutama diperlukan bagi
mereka yang kebetulan berasal dari
keluarga obesitas, berjenis kelamin
wanita, pekerjaan banyak duduk, tidak
senang melakukan olahraga, serta
emosionalnya labil.
Definisi Obesitas Obesitas
dan kelebihan berat badan telah di
dekade terakhir menjadi masalah

global menurut Organisasi Kesehatan


Dunia (WHO) kembali pada tahun
2005 sekitar 1,6 miliar orang dewasa
diatas usia 15 + adalah kelebihan
berat badan, setidaknya 400 juta
orang
dewasa
yang
gemuk
dansetidaknya 20 juta anak di bawah
usia 5 tahun yang kelebihan berat
badan.Para
ahli
percaya
jika
kecenderungan ini terus berlangsung
pada tahun 2015 sekitar 2,3 miliar
orang dewasa akan kelebihan berat
badan dan lebih dari 700 juta akan
obesitas.
Skala
masalahobesitas
memiliki sejumlah konsekuensi serius
bagi individu dan sistem kesehatan
pemerintah
B.

Tipe ini cenderung dimiliki oleh


wanita, lemak yang ada disimpan di
sekitar pinggul dan bokong. Resiko
terhadap penyakit pada tipe gynoid
umumnya kecil.
c. Tipe Ovid (Bentuk Kotak
Buah)
Ciri dari tipe ini adalah "besar di
seluruh bagian badan". Tipe Ovid
umumnya terdapat pada orang-orang
yang
gemuk
secara genetic.

2.
Tipe
Keadaan

Obesitas
Sel

Berdasarkan
Lemak

Tipe-Tipe Obesitas
a. Obesitas Tipe Hyperplastik

Tipe pada obesitas dapat dibedakan


menjadi 2 klasifikasi, yaitu:
1.
Tipe
bentuk

obesitas
tubuh

berdasarkan
dan

Obesitas terjadi karena jumlah


sel
lemak
yang
lebih
banyak
dibandingkan
keadaan
normal.
b. Obesitas Tipe Hypertropik

2.
Tipe
keadaan

obesitas
sel

berdasarkan
lemak.

1. Tipe Obesitas Berdasarkan Bentuk


Tubuh
a. Obesitas tipe buah apel
(Apple
Shape)
Type seperti ini biasanya terdapat
pada pria. dimana lemak tertumpuk di
sekitar perut. Resiko kesehatan pada
tipe ini lebih tinggi dibandingkan
dengan tipe buah pear (Gynoid),
b. Obesitas tipe buah pear
(Gynoid)

Obesitas terjadi karena ukuran


sel lemak menjadi lebih besar
dibandingkan keadaan normal,tetapi
jumlah sel tidak bertambah banyak
dari normal.
Obesitas
Tipe
Hyperplastik
Dan
Hypertropik Obesitas terjadi karena
jumlah dan ukuran sel lemak melebihi
normal.
Pembentukan sel lemak baru terjadi
segera setelah derajat hypertropi
mencapai
maksimal
dengan
perantaraan
suatu
sinyal
yang
dikeluarkan oleh sel lemak yang
mengalami
hypertropik.

C.

Gejala Timbulnya Obesitas

Penimbunan
lemak
yang
berlebihan dibawah diafragma dan di
dalam dinding dada bisa menekan
paru-paru, sehingga timbul gangguan
pernafasan dan sesak nafas, meskipun
penderita hanya melakukan aktivitas
yang ringan. Gangguan pernafasan
bisa terjadi pada saat tidur dan
menyebabkan terhentinya pernafasan
untuk sementara waktu (tidur apneu),
sehingga pada siang hari penderita
sering merasa ngantuk
Obesitas bisa menyebabkan berbagai
masalah ortopedik, termasuk nyeri
punggung bawah dan memperburuk
osteoartritis (terutama di daerah
pinggul, lutut dan pergelangan kaki).
Juga
kadang
sering
ditemukan
kelainan
kulit.
Seseorang yang menderita obesitas
memiliki permukaan tubuh yang relatif
lebih sempit dibandingkan dengan
berat badannya, sehingga panas
tubuh tidak dapat dibuang secara
efisien dan mengeluarkan keringat
yang lebih banyak. Sering ditemukan
edema
(pembengkakan
akibat
penimbunan sejumlah cairan) di
daerah tungkai dan pergelangan kaki.

D.
Penyebab
Timbulnya
Obesitas
Obesitas dapat terjadi karena faktor
internal dan eksternal. Penyebabpenyebab tersebut antara lain adalah:
1. Internal

a. Genetik
b. Endokrin
2. Eksternal
a. Gaya hidup atau tingkah laku
b. Lingkungan dan faktor lain
Obesitas juga dapat terjadi bukan
hanya karena makan yang berlebihan,
tetapi juga dikarenakan aktivitas fisik
yang berkurang sehingga terjadi
kelebihan energi. Beberapa hal yang
mempengaruhi berkurangnya aktivitas
fisik antara lain adanya berbagai
fasilitas yang memberikan berbagai
kemudahan
yang
menyebabkan
aktivitas fisik menurun. Faktor lainnya
adalah adanya kemajuan teknologi
diberbagai bidang kehidupan yang
mendorong
masyarakat
untuk
menempuh kehidupan yang tidak
memerlukan kerja fisik yang berat. Hal
ini menjadikan jumlah penduduk yang
melakukan pekerjaan fisik sangat
terbatas menjadi semakin banyak,
sehingga obesitas menjadi lebih
merupakan
masalah
kesehatan
(Moehyi, 1997). Resiko obesitas, Dari
segi fisik, orang yang mengalami
obesitas akan mengalami rendah diri
dan merasa kurang percaya diri.
Sehingga seringkali akan mengalami
tekanan, baik dari dirinya sendiri
maupun dari lingkungannya ( Purwati,
2001) Kelebihan penimbunan lemak
diatas 20% berat badan idial, akan
menimbulkan
permasalahan
kesehatan hingga terjadi gangguan
fungsi organ tubuh (Misnadierly,
2007). Orang dengan obesitas akan
lebih
mudah
terserang
penyakit
degeneratif. Penyakit penyakit
tersebut antara lain :

Sistem Pendukung Keputusan


Definisi Sistem Pendukung Keputusan
sampai saat ini masih bergantung kepada
dari sudut mana
Sistem Pendukung Keputusan tersebut
dipandang. Namun
pada umumnya Sistem Pendukung
Keputusan
bisa didefinisikan dengan melibatkan aspek
aspek sebagai berikut:
1.Sistem yang berbasis komputer
2.Membantu memecahkan masalah seorang
manajer
3.Masalah semi terstruktur
4.Interaktif antara sistem dan manajer
5.Menggunakan analisis data.
Di dalam memutuskan suatu permasalahan,
ada perbedaan pendekatan yang digunakan
oleh seorang manajer dengan komputer.
Seorang manajerakan memutuskan suatu
permasalahan berasarkan kemampuan,
pengalaman, ilmu dan intuisi dirinya
sehingga proses pengambilan keputusannya
dikatakan tidak terstruktur. Sedangkan
sistem komputer diciptakan dengan
menggunakan metodologi tertentu, maka
proses pengambilan keputusannya sudah
terstruktur secara sistematis. Sistem
Pendukung Keputusandiciptakan untuk
menjembatani seorang manajer dengan
sistem komputer di dalam memecahkan

suatu permasalahan. Proses pengambilan


keputusan pada Sistem Pendukung
Keputusanadalah semi terstruktur.
Metode ELECTRE
Metode ELECTRE termasuk pada metode
analisis pengambilan keputusan
multikriteria yang berasal dari Eropa pada
tahun 1960an. ELECTRE adalah akronim
dari
Elimination Et Choix Traduisant la
Realitatau dalam bahasa Inggris berarti
Elimination and Choice Expressing Reality
Menurut Janko dan Bernoider (2005:11),
ELECTRE merupakan salah satu
metode pengambilan keputusan multikriteria
berdasarkan pada konsep outranking
dengan menggunakan perbandingan
berpasangan dari alternatif
-alternatif berdasarkan setiap kriteria yang
sesuai. Metode ELECTRE digunakan pada
kondisi dimana alternatif yang kurang sesuai
dengan kriteria dieliminasi dan
alternatif yang sesuai dapat dihasilkan.
Dengan kata lain, ELECTRE digunakan
untuk kasus
-kasus dengan banyak alternatif namun
hanya sedikit kriteria yang
dilibatkan (Setiyawati).Suatu alternatif
dikatakan mendominasi alternatif lainnya
jika satu atau
lebih kriterianya melebihi (dibandingkan
dengan kriteria alternatif yang lain) dan

sama dengan kriteria lain yang


tersisa(Kusumadewi, 2006)

Tahap Tahap Menentukan Hasil dari Metode Electre untuk Pemilihan Menu Makanan pada

Penderita Obesitas

a. Membentuk perbandingan berpasangan setiap alternatif pada setiap kriteria dan


dinormalisasikan
ke dalam suatu skala yang dapat dibandingkan.
b. Memberikan bobot pada setiap kriteria yang mengekspresikan kepentingan relatifnya.
c. Menentukan himpunan dari concordance dan discordance.
d. Menentukan matriks concordance dan discordance.
e. Menetukan matriks dominan concordance dan discordance.
f. Menentukan matriks dominan agregat.
g. Mengeliminasi alternatif.

Daftar Pustaka
Marsono, Ahmad Fitri Boy,Wulan Dari 2015
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Menu Makanan pada Penderita Obesitas Dengan
menggunakan Metode Topsis
https://plus.google.com/103588948161999422376/posts/Loc1npbTsHJ
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=4&ved=0ahUKEwjpkenGqIXRAhUIs48KHW2NAt
UQFggwMAM&url=http%3A%2F%2Fstatistik.studentjournal.ub.ac.id%2Findex.php
%2Fstatistik%2Farticle%2FviewFile
%2F188%2F208&usg=AFQjCNGNfATV9BWTMC39lfxRTfmV7KV5A&sig2=QcUgj1exXIr0Mbn7k5cXhA&cad=rja

Syeril Akshareari 2013


SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PRODUKSI SEPATU
DAN SANDAL DENGAN METODE ELIMINATION ET CHOIX TRADUISANT LA
REALIT(ELECTRE)

Vous aimerez peut-être aussi