Vous êtes sur la page 1sur 3

A.

Analisa Data
Data

Masalah

1. Lingkungan fisik :
Adanya kebiasaan pada lingkunagn anak usia
sekolah

yang

kurang

baik

bagi

Defisit kebersihan diri pada agregat anak


pada usia sekolah

perkembangan anak yaitu orang tua dan


lingkungan, anak yang membiasakan tidak
menggosok ngigi sebelu tidur sehingga
kebiasaan ini diikuti oleh anak usia sekolah
2. Keamanan dan transportasi :
a. Kebiasaan jajan sembarangan
- 80 % anak usia sekolah memilii
-

kebiasan jajajn sembarangan


Mayoritas jenis jajanan anak

usia Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada

sekolah adalah permen sebanyak 50 agregat anak usia sekolah


-

anak (40,6 %)
45 murid yang bermasalah pada gigi

dengan presentase 36,5 %


b. Kebiasaan menggosok gigi sebelum tidur
- 75 % anak usia sekolah tidak
-

menggosok gigi sebelum tidur


Alasan tidak menggosok gigi karena
tidak di suruh oleh orang tuanya (48,7
%)

3. Komunikasi
a. Komunikasi formal
Anak mengetahui mengenai tentang gosok
gigi sebelum tidur bersumber dari media
khusunya televise tentang iklan pasta gigi
sebesar 45 %
b. Komunikasi informal
- Sebesar 60 % anak sekolah jarang Resiko penyalahgunaan media cetak dan
diskusi dengan orang tua untuk elektronik pada anak untuk memperoleh
menyelesaikan masalah

Sebesar 99 % anak usia sekolah informasi

yang

tidak

sesuai

dengan

menganggap perlu peran orang tua perekembangannya


untuk mengatasi masalah anak
Ketidakefektifan komunikasi anak dengan
orang tua

B. Diagnosa Keperawatan Komunitas


1. Defisit kebersihan diri pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan pada lingkungan
anak usia sekolah yang kurang baik
2. Risiko terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah b/d kebiasaan anak
usia sekolah tidak menggosok gigi sebelum tidur sebesar 75 %, mayoritas jenis jajanan
anak usia sekolah adalah permen sebayak 50 anak (40,6 %), 45 murid yang bermasalah
pada gigi dengan presentase 36,5 % dan sebesar 48,7 % anak usia sekolah beralasan tidak
menggosok gigi karena tidak disuruh oleh orang tuanya
3. Risiko penyalahgunaan media cetak dan elektronik pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai dengan perkembangannya b/d sumber informasi yang
digunakan anak untuk mengetahui informasi tentang gosok gigi sebelum tidur bersumber
dari media khususnya televisi tentang iklan pasta gigi sebesar 45 %
4. Ketidakefektifan komunikasi anak dengan orang tua b/d anak jarang berdiskusi dengan
orang tua untuk menyelesaikan masalah sebesar 60 % dan perlunya peran orang tua untuk
mengatasi masalah anak sebesar 99 %

C. Perencanaan
a. Prioritas masalah

Langkah awal dalam melakukan perencanaan adalah memprioritaskan diagnosa


keperawatan dengan menggunakan ranking dari semua diagnosa yang telah ditemukan.
Tujuan dari prioritas masalah adalah untuk mengetahui diagniosa keperawatan komuniasi
yang akan di selesaikan terlebih dahulu dengan masyarakat.
Prioritas untuk diagnose komunitas bpada agregat anak usia sekolah di SDN IV Wonokromo
Kelurahan Wonokromo Surabaya adalah sebagai berikut :
Diagnosa agregat pada anak Pentingnya

Prubahan positif Penyelesaian

Total

usia sekolah

penyelesaian

untuk

score

masalah
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi

penyelesaian

untuk
di peningkatan

Defisit kebersihan diri pada 3

komunitas
0 : tidak ada
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
2

kualitas hidup
0 : tidak ada
1 : rendah
2 : sedang
3 : tinggi
3

agregat anak usia sekolah


Resiko terjadinya kejadian 3

karies gigi pada agregat anak


usia sekolah
Resiko
penyalahgunaan 2
media cetak dan elektronik
pada anak untuk memperoleh
informasi yang tidak sesuai
dengan perkembangannya
Ketidakefektifan komunikasi 2
anak dengan orang tua

Kesimpulan : masalah komunitas yang menjadi prioritas adalah risiko kejadian karies
pada agregat anak usia sekolah dan yang akan dijadikan implementasi adalah upaya preventif
dan promotif untuk mencegah terjadinya kejadian karies gigi pada agregat anak usia sekolah di
SDN IV Wonokromo kelurahan Wonokromo Surabaya

Vous aimerez peut-être aussi