Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
A. PENGELOLAAN APOTEK
Pelayanan Kefarmasian menurut Permenkes RI Nomor 35 tahun 2014 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan
maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa apotek sebagai salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang dapat memberikan pelayanan langsung kepada pasien
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas kesehatan pasien dan disamping itu
apotek juga sebagai tempat pengabdian atau praktek kerja profesi apoteker dalam
melakukan pekerjaan kefarmasian. Apotek al-hanif memiliki dua fungsi dalam
melaksanakan perannya di masyarakat yaitu sebagai unit pelayanan kesehatan
yang bersifat sosial (patient oriented) serta sebagai suatu institusi bisnis (profit
oriented).
Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) mahasiswa Program Studi
Profesi Apoteker di Apotek Al-hanif dilaksanakan pada tanggal 1-27 Oktober
2016. Kegiatan PKPA di Apotek Al-hanif meliputi kegiatan administrasi
(mempelajari format surat pesanan, mengisi format buku pengelolaan obat seperti
kartu stok), kegiatan pengelolaaan resep (skrinning resep, membaca resep,
penyiapan obat, peracikan obat, mempelajari cara dan ketentuan tentang
penyimpanan), kegiatan pengelolaan perbekalan farmasi (penerimaan barang,
pengecekkan faktur, memberi harga, menyimpan obat/pergudangan, pelayanan
penjualan obat bebas OTC/HV, OWA, pengelolaan obat rusak dan kadaluarsa),
kegiatan komunikasi, edukasi dan informasi (KIE) di bawah pengawasan
apoteker, menganalisis resep beserta Drug Related Problem (DRP), diskusi
dengan Apoteker Pengelola Apotek (APA) atau Apoteker Pendamping (APING).
Apotek Al-hanif didirikan sejak tahun 2007 dengan Surat Izin Apotek No.
445/022/SIA/11.04/2015. Apotek Al-hanif berlokasi di jalan Gisik Sari Raya RT.
05 RW. IV, Sadeng, Gunung Pati, Semarang. Apotek Al-hanif memiliki struktur
organisasi yang terdiri dari satu orang apoteker penanggung jawab (APA), satu
orang apoteker pendamping (APING), satu orang tenaga teknis kefarmasian
(TTK), satu orang administrasi umum dan satu orang administrasi keuangan.
Apotek Al-hanif telah banyak mengalami perkembangan yang sangat pesat sejak
didirikan dan dapat dikatakan memiliki pelayanan yang sangat baik dengan
mengedepankan pemberian KIE kepada pasien.
Beberapa faktor yang mendukung perkembangan apotek Al-hanif, yaitu:
a. Fasilitas apotek yang memadai
Aptek Al-hanif memiliki praktek dokter umum yang praktek setiap hari
senin-sabtu pada pukul 18.00-21.00 WIB dengan melalui kesepakatan
waktu diantara kedua belah pihak melalui pesawat telpon yang telah
disediakan oleh apotek. Apotek Al-hanif memiliki ruang tunggu yang
cukup nyaman serta dilengkapi dengan televisi sehingga tidak membuat
pasien merasa bosan menunggu, dan juga terdapat toilet. Apotek juga
disertai dengan layanan telpon sehingga memudahkan komunikasi dengan
pasien, selain itu juga apotek Al-hanif memiliki layanan delivery order
sehingga dapat memudahkan pasien untuk membeli obat.
b. Lokasi yang strategis
Apotek Al-hanif berlokasi di jalan Gisik Sari Raya RT. 05 RW. IV, Sadeng,
Gunung Pati, Semarang, merupakan tempat yang strategis karena berada
di pinngir jalan yang relatif cukup ramai dan mudah dijangkau masyarakat
baik dengan kendaraan maupun pejalan kaki yang akan bekerja, apotek alhanif juga berada di depan perumahan Greenwood dan disekitarnya
terdapat perkampungan.
c. Karyawan
karyawan Apotek Al-hanif mempunyai loyalitas dan dedikasi yang tinggi
serta berpengalaman, setiap karyawan mempunyai job description yang
jelas sehingga semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan penuh
tanggung jawab. Segi pelayanan kepada pasien, karyawan Apotek Al-hanif
memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan tata bahasa yang baik.
Hal ini dapat dilihat dari cara penyerahan obat kepada pasien dan
penyampaian informasi tentang aturan penggunaan obat yang cukup jelas.
d. Pelayanan
Apotek Al-hanif melayani pelayan resep dan non resep yaitu HV dan
OWA. Pelayanan yang ramah, cepat dan tepat dapat memberikan
kontribusi yang besar bagi omset di Apotek Al-hanif. Hal ini dapat dilihat
dari banyaknya pasien yang menjadi pelanggan tetap Apotek Al-hanif.
e. Persediaan Obat
Strategi yang digunakan oleh Apotek Al-hanif adalah berusaha
menyediakan obat yang dibutuhkan oleh masyarakat, dengan menyediakan
beraneka ragam item obat terutama obat yang cukup familiar di
masyarakat, meskipun jumlah stok obat yang disediakan sedikit tetapi
apabila ada pengunjung yang mencari, barang tersebut tetap ada.
Stok barang sudah menipis atau habis maka salah satu karyawan akan
menulis obat pada catatan defekta harian dan akan mengambil obat dari
apotek kembang arum, mengingat apotek Al-hanif belum memesan obat ke
PBF secara langsung.
1. Pengelolaan Obat
Pengolongan obat di Apotek Al-hanif meliputi perencanaan, pengadaan,
penerimaan dan pemeriksaan barang datang, penyimpanan, pengelolaan obat
kadaluarsa (ED) atau rusak, pembayaran, dan penjualan.
a. Perencanaan
Perencanaan bertujuan untuk mengefisiensikan jumlah perbekalan farmasi
dengan kondisi keungan yang ada di apotek, selain itu untuk menghindari
over stok dan low stok. Apotek Al-hanif dalam perencanaan dilakukan
pembelian terbatas dengan cara menulis pada defekta harian kemudian
obat akan di ambil dari Apotek kembang arum karena mengingat Apotek
Al-hanif belum melakukan pemesanan secara langsung kepada PBF.
Apotek Al-hanif hanya melakukan pemesanan kepada satu PBF yaitu CV.
CITRA. Perencanaan seperti ini dapat menghemat anggaran apotek yang
digunakan untuk pengadaan serta meminimalisir resiko obat ED.
b. Pengadaan
Pengadaan barang dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah dibuat.
Ada tiga metode dalam pengadaan yaitu pengadaan dalam jumlah terbatas,
pengadaan berencana dan pengadaan spekulatif. Apotek Al-hanif
menggunakan metode pengadaan dalam jumlah terbatas karena Apotek Alhanif mengambil stok obat dari Apotek kembang arum. Hal ini bertujuan
lembar ke-4 sebagai arsip apotek. Satu SP untuk satu jenis obat narkotika.
Surat pesanan narkotika harus ditandatangani oleh APA dan harus
mencantumkan surat izin kerja dan pembayaran harus dilakukan secara
tunai. Pengadaan obat narkotika dilakukan dengan system COD (cash on
delivery).
Pengadaan obat-obat psikotropika menggunakan SP khusus yang
dibuat oleh apotek atau dari PBF resmi. Surat pesanan psikotropik dibuat
rangkap dua dimana satu untuk PBF, tembusannya untuk arsip apotek serta
harus ditandatangani oleh APA dan mencantumkan surat izin kerja.
Pemesanan obat psikotropik dapat dilakukan melalui PBF seperti Kimia
Farma
Pengadaan obat-obat keras menggunakan SP yang dibuat oleh
apotek. Pengadaan obat yang mengandung precursor narkotika, seperti:
Pseudoefedrine, Efedrin HCL dan Phenyl propanolamine HCL, dipesan
menggunakan surat pesanan khusus precursor. Hal ini dilakukan agar
pengadaan obat-obatan precursor ini dapat terkontrol seperti layaknya obat
narkotika
dan
psikotropika,
karena
rawannya
obat
ini
dapat
disalahgunakan masyarakat.
b) Penyimpanan
Penyimpanan narkotika dan psikotropika di Apotek Cito Farma
sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Almari khusus obatobatan narkotika dan psikotropika terbuat dari kayu yang di dalamnya
terdapat dua buah ruangan dan di tutup dengan dua pintu dengan posisi
berlapis. Pintu tersebut masing-masing memiliki kunci tersendiri dan
tertutup rapat, serta tidak bisa diangkat karena menyatu dengan almari
lain. Lemari ini diletakkan di ruang peracikan, sehingga tidak terlihat oleh
pasien. Almari tersebut tidak tembus pandang dan tidak diberi tanda
apapun agar aman.
c) Penggunaan
harinya
dibendel.
Resep
perhari
tersebut
dikumpulkan
untuk
pencatatan setiap transaksi penjualan yang terjadi, meliputi penjualan obat bebas,
obat keras dan alat kesehatan serta penjualan obat dengan resep dan dibukukan.
Pengelolaan keuangan di apotek dilakukan dengan mencatat setiap uang yang
masuk dan keluar dalam bukti kas harian apotek yang berisi jumlah pendapatan
yang dihasilkan dari penjualan obat, resep, OWA dan obat bebas. Pembukuan
keuangan di Apotek Al Hanif dipegang oleh apoteker. Hal ini dimaksudkan agar
tidak banyak terjadi kesalahan dalam pengelolaan uang yang masuk dan keluar.
Manajemen administrasi Apotek Al Hanif masih manual.
2.
3.
4.
5.
6.
ds
sfsd
sdvd
scsd
scsd