Vous êtes sur la page 1sur 8

LAPORAN PENDAHULUAN GANGREN

DI POLI KAKI DIABETIK RSUD ULIN BANJARMASIN

Oleh:
Risa Fitriana
NIM 16.NS.178

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SARI MULIA
BANJARMASIN
2016

LEMBAR PERSETUJUAN
Judul

Laporan Pendahuluan Gangren di Poli Kaki Diabetik


RSUD Ulin Banjarmasin

Nama Mahasiswa
Nim

:
:

Risa Fitriana
16.Ns.178

Banjarmasin, Desember 2016

Menyetujui,
Rumah Sakit Umum Daerah
ULIN Banjarmasin

Program Studi Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Sari Mulia Banjarmasin

Preseptor Klinik (PK)

Preseptor Akademik (PA)

LAPORAN PENDAHULUAN
GANGREN
A. Definisi
Gangren adalah kematian jaringan, biasanya berhubungan
dengan berhentinya aliran darah kedaerah yang terkena. Gangren adalah
proses atau keadaan yang ditandai dengan adanya jaringan mati atau
nekrosis, namun secara mikrobiologis adalah proses nekrosis yang
disebabkan oleh infeksi. (Askandar, 2001)
Gangren adalah akibat dari kematian sel dalam jumlah besar,
ganggren dapat di klasifikasikan sebagai kering atau basah. Gangren
kering meluas secara lambat dengan hanya sedikit gejala, gangren kering
sering dijumpai di ekstremitas umumnya terjadi akibat hipoksia lama.
Gangren basah adalah suatu daerah dimana terdapat jaringan mati yang
cepat peluasannya, sering ditemukan di oragan-organ dalam dan
berkaitan dengan infasi bakteri kedalam jaringan yang mati tersebut.
Gangren menimbulkan bau yang kuat dan biasanya disertai oleh
manifestasi sistemik. Gangren basah dapat timbul dari gangren kering.
B. Etiologi
Gas gangrene terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang
merupakan Bakterian-aerob (tumbuh bila tidak ada oksigen). Selama
pertumbuhannya, klostridium menghasilkan gas,sehingga infeksinya
disebut gas gangren.
Gas gangrene biasanya terjadi di bagian tubuh yang mengalami
cedera atau trauma atau pada luka operasi.
Bakteri klostridium menghasilkan berbagai racun diantaranya
adalah alfa, beta, epsilon, dan iota menyebabkan gejala-gejala yang bisa
berakibat

fatal.

Selain

itu,

terjadi

kematian

jaringan

(nekrosis),

penghancuran sel darah (hemolisis), vasokonstriksi dan kebocoran


pembuluh darah.

C. Pathway

Gangren Sirkulasi

Gangren Basah

Gangren Kering

Trombosis/Emboli

Trombosis/Emboli

Penyumbatan Arteri (Mendadak)

Penyumbatan Arteri (Perlahan)

PenurunanSuplaiO2danDarah

Intoleransi aktifitas

Iskemi jaringan

Infeksi (anemik,layu,warna hitam)

Gangguan Integritas kulit


Nekrosis jaringan

Berbau Busuk

Infeksi

Hipertermi

Ektremitas

Nyeri

Mumifikasi

Kekurangan volume cairan

D. Tanda dan gejala


a. Luka yang luas dan berair.
b. Pada pemeriksaan palpasi dengan tangan teraba adanya gas dalam
jaringan (crepitasi).
c. Luka berbau khas dan berwarna coklat kehitaman. Hal ini diakibatkan
karena senyawa H2S yang dihasilkan oleh kuman clostridium
perfringens.
d. Luka yang cepat meluas ke arah proksimal [bagian yang dekat
dengan tubuh
E. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Medis

Memperbaiki keadaan umum penderita dengan nutrisi yang


memadai

Pemberian anti agregasi trombosit jika diperlukan, hipolipidemik


dan anti hopertensi

Bila

dicurigai

suatu

gangren,

segera

diberikan

antibiotic

spektrumluas, meskipun untuk menghancurkan klostridia hanya


diperlukan penisilin.

Dilakukan pengangkatan jaringan yang rusak. Kadang-kadang jika


sirkulasi sangat jelek, sebagian atau seluruh anggota tubuh harus
diamputasi untuk mencegah penyebaran infeksi.

Terapi oksigen bertekanan tinggi (oksigen hiperbarik) bisa juga


digunakan untuk mengobati gangren kulit yang luas. Penderita
ditempatkan

dalam

ruangan

yang

mengandung

oksigen

bertekanan tinggi, yang akan membantu membunuh klostridia.

Bersihkan luka di kulit dengan seksama.

Waspada akan tanda-tanda terjadinya infeksi (kemerahan, nyeri,


keluarnya cairan, pembengkakan).

F. Diagnosa yang mungkin muncul


1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan luka yang terdapat pada
ekstremitas

2. Nyeri berhubungan dengan kerusakan fisik/jaringan, trauma syaraf


3. Hipertermi berhubungan dengan adanya proses infeksi
4. Kerusakan

integritas

kulit

berhubungan

dengan

adanya

luka

terbuka/tertutup.
G. Penatalaksanaan Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan luka yang terdapat pada

ekstremitas
Rencana Tindakan
1. Tentukan

Rasional
1. Mengidentifikasikebutuhanintervensi

kemampuan

yang

diperlukan

fungsional (skala2. Perubahanfisikdankemandirianseringkalimen


1-5

ciptakanperasaan, frustasi, dandepresi

2. Catatresponemos

yang

ional/tingkah laku

dapatdimanifestasikansebagaikeenggana

untuk mengubah

nuntukikutsertadalamaktifitas

kemampuan

3. Mencegahkepenatan,

3. Rencanakan

menghematenergiuntukmelakukanaktifita

aktifitas/kunjunga

n dengan periode4. Melatihotot-ototekstremitas,


istirahat adekuat

mencegahterjadinyaatropiotot

sesuai kebutuhan 5. Melatihotot-ototekstremitas


4. Kaji respon klien
terhadap aktifitas
dan

berikan

latihan

berjalan

dengan

alat

bantu
5. Berikan

latihan

ROM pasif
2. Nyeri berhubungan dengan kerusakan fisik/jaringan, trauma syaraf
Rencana Tindakan
Rasional
1. Kaji
TTV,
perhatikan 1. Mengindikasikan rasa
takikardi,

hipertensi,

dan

peningkatan pernafasan

sakit

akut dan ketidaknyamanan


2. Melepaskanketeganganemosio

naldanketeganganotot
2. Dorong penggunaan tehnik 3. Membantudalammengevaluasik
relaksasi, nafas dalam
3. Catatlokasidan

ebutuhandankeefektifaninterve

intensitas

nsi

nyeri (skala 1-10), selidiki 4. Mengurangi rasa nyeri yang


perubahan

karakteristik

muncul

nyeri
4. Kolaborasikan dengan tim
medis dalam penggunaan
analgesic
3. Hipertermi berhubungan dengan adanya proses infeksi
Rencana Tindakan
Rasional
1. Pantau TTV, perhatikan 1. Membantudalammenentukan
diaphoresis
2. Berikan

diagnosis danintervensi

kompres

hangat, 2. Membantupenurunandemam,

hindari penggunaan alcohol


3. Anjurkan dalam pemenuhan
kebutuhan

cairan

alkoholmenimbulkankedingina
n, kulitkering

yang 3. Mengganticairantubuh

adekuat

yang

hilang

4. Kolaborasikan dengan tim 4. Menurunkanpanas


medis

dalam

pemberian

antipiretik
4. Kerusakan

integritas

kulit

berhubungan

dengan

adanya

luka

terbuka/tertutup
Rencana Tindakan
Rasional
1. Kajikulitterhadapkelambata 1. Untukmengetahui
npenyembuhanluka
2. Rubahposisi

prognosis

daripenyembuhanluka
di 2. Meningkatkansirkulasi,

tonus

tempattidurdanlakukanlatih

otot,

angerak

dangerakantulangdenganmenin
gkatkanpartisipasipasien

DAFTAR PUSTAKA
Sjamsu Hidayat R. De Jong Wim 2004, Buku Ajar Ilmu Bedah, Ediasi 2 Jakarta,
EGC.
DT : Smeltzer C Suzanne, 2001, Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 8 Jakarta,
EGC.
Corwin, Elizabeth. J, 2000, Buku Saku Patofisiologi, Jakarta, EGC.
Sudoyo, Aru.W, dkk, 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Edisi IV, Jakarta,
FKUIHttp//: www.medicastore.com.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan
Praktik.Edisi
4.Volume
2.Alih
Bahasa
:
Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005 2.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep,Proses,
Dan Praktik.Edisi 4.Volume 1.Alih Bahasa : Yasmin Asih, dkk. Jakarta :
EGC.2005 3.

Vous aimerez peut-être aussi