Vous êtes sur la page 1sur 17

RESUME KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA BAPAK S.

KHUSUSNYA IBU P DENGAN HIPERTENSI DI RT. 10 DI WILAYAH


KERJA PUSKESMAS SAMBUTAN
KELURAHAN SAMBUTAN

Disusun Oleh:
SITI NUR NGAISAH, S.kep
(15.113082.5.0286)

Pembimbing:
Ns. Faried R Hidayat, S.Kep., M.Kes

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
SAMARINDA
2016

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga (KK)
b. Umur KK
c. Alamat dan telepon
d. Pekerjaan kepala keluarga
e. Pendidikan kepala keluarga
f. Komposisi keluarga

: Bapak S.
: 62 tahun
: Jl. Sultan Alimudin gg Salman blok c
RT 10 Kel. Sambutan Kec. Sambutan
Samarinda
: Pensiun
: SMP
:

No

Nama aggt. Keluarga

J.K

Hub. dg KK

Umur

Pdd.

Suk

pkrjan

1.

Tn S

Suami

62

SMP

u
Jawa

Pensiunan

2.

Ibu P

Istri

59

SD

Jawa

IRT

Ket.

g. Genogram:

Ket :

: laki-laki
: perempuan
: laki-laki meninggal
: perempuan meninggal
: Klien
`-------

: tinggal serumah

Dinariasikan dari genogram


Klien beragama Islam dan bersuku Jawa. Orangtua klien yang lakilaki meninggal dikarenakan sakit hipertensi dan orangtua klien yang
perempuan juga telah meninggal karena penyakit diabetes melitus. Klien
merupakan anak 1 dari 3 saudara dan kesemuanya 2 perempuan. Kedua
saudara klien telah meninggal olehn karena penyakit hipertensi dan stroke.
Sedangkan orang tua suami klien sudah meninggal karena sudah tua.
Suami klien merupakan anak terakhir dari 4 saudara dengan 2 laki-laki dan
2 perempuan, sedangkan 1 saudara perempuan suami klien sudah
meninggal karena hipertensi. Klien memiliki 1 orang anak perempuan.
Saat ini klien tinggal serumah dengan suami saja anak klien telah

berumahtangga dan memiliki rumah sendiri. Klien memiliki riwayat


penyakit keluarga hipertensi dari pihak ayah dan diabetes dari pihak ibu.
1)
2)
3)
4)

Tipe keluarga
: Keluarga Inti
Suku bangsa
: Jawa
Agama
: Islam
Status sosial ekonomi keluarga: keluarga berpenghasilan Rp.

2.500.000.-, Bapak S bekerja sebagai pensiunan.


5) Aktivitas rekreasi keluarga: Klien( ibu P) mengaku tidak memiliki
aktivitas rekreasi tertentu dikarenakan klien menjaga cucu.
2. RIWAYAT TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini: tahap perkembangan keluarga
Bapak S saat ini merupakan tahapan perkembangan keluarga dengan
usia Lanjut (tahap VIII), dimana Bapak S dan Ibu P mempertahankan
suasana rumah yang menyenangkan. Adaptasi dengan perubahan
kehilangan antara pasangan, teman, kekuatan fisik dan pendapatan.
Mempertahankan

keakraban

suami/istri

dan

saling

merawat.

Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.


Melakukan life review. Mempertahankan penataan yang memuaskan
yaitu tugas utama keluarga pada tahap ini.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi: Ibu P
mengatakan belum mencapai penataan yang memuaskan.
c. Riwayat keluarga inti:
1) Riwayat kesehatan sebelumnya : ibu P mengatakan bahwa Bapak S
dan Ibu P memiliki riwayat tekanan darah tinggi.
2) Riwayat kesehatan saat ini : Ibu P mengatakan bahwa beliau
memiliki penyakit tekanan darah tinggi sedangkan Bapak S tidak.
Ibu P menyebutkan klien rutin ke klinik dokter Yohanes untuk
memeriksa kondisinya.
d. Riwayat keluarga sebelumnya: Ibu P mengatakan bahwa riwayat
keluarga Ibu mempunyai penyakit Diabetes dan Hipertensi sedangkan
dari Bapak S hanya saudara perempuannya saja yang meninggal
karena stroke.
3. DATA LINGKUNGAN
a. Karakteristik rumah: Kondisi rumah keluarga Bapak S saat ini,
memiliki jenis rumah permanent, ventilasi rumah klien memenuhi

syarat kesehatan ( 25% dari luas lantai), terdapat 6 jendela dan 8


ventilasi, sedangkan keadaanya pencahayaan sendiri remang-remang
dikarenakan jendela klien berwarna hitam dan jarang dibuka. keadaan
di dalam rumah rapi, lantai tidak licin dan bersih, lantai terbuat dari
semen

dan diberi keramik dengan kondisi bersih. Terdapat

pekarangan rumah yang bersih dan terdapat beberapa tanaman


dirumah Bapak S. keadaan kamar mandi bersih, licin, sumber air
PDAM,

sumber

pencahayan

PLN,

SPAL

tertutup,

tempat

penampungan air sementara bak dengan kondisi tertutup dengan


kualitas air tidak berwarna dan tidak berbau, tempat pembuang
sampah sementara didalam plastis sebelum dibuang ketempat
penampung tempat sampah. Didalam rumah dijelaskan.
Denah rumah:
K.T
Tera
s

K.T

R.T

utara
barat

W
C

K.T
III
DAPU
R

timur
selatan

Ket : K.T: Kamar Tidur


R.T: Ruang Tamu
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW: posisi rumah Bapak S
berada di blok C dimana jalan menuju kerumah Bapak S merupakan
jalan masuk yang bisa di lalui mobil. Penduduk asli didaerah disekitar
rumah klien adalah jawa, dengan interaksi sosialnya pada pagi dan
sore hari.
c. Mobilitas geografis keluarga: Ibu. P mengatakan bahwa keluarganya
sudah 15 tahun tinggal di RT.10 sambutan (rumah sekarang), dimana
transportasi yang digunakan keluarga untuk beraktivitas atau bekerja
adalah motor.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat: Ibu P
mengatakan interaksi dengan masyarakat sekitar cukup baik

sedangkan interaksi dengan keluarga sendiri Ibu P

mengatakan

interaksi dengan keluarga sangat baik.


e. Sistem pendukung keluarga:Ibu S menyebutkan tetangganya selalu
mendukung dan membantu jika mendapat musibah. Memecahkan
masalah dalam keluarga dengan cara bermusyawarah, sehingga
apabila salah satu keluarga memiliki masalah terutama dalam bidang
kesehatan maka dapat terselesaikan dengan baik. Dari segi formal
(kesehatan) Ibu P rajin melakukan pengecekan rutin diklinik terdekat.
4. STRUKTUR KELUARGA
a. Pola komunikasi keluarga: Ibu P mengatakan di dalam keluarganya
mengutamakan sistem musyawarah, untuk memecahkan masalah
namun musyawarah yang dilakukan hanya ketika keluarga memiliki
masalah yang harus dipecahkan.
b. Struktur kekuatan keluarga: Ibu P mengatakan Bapak S berperan
penting dalam mengambil keputusan dalam keluarganya namun jika
ada

anggota

keluarga

yang

keberatan

Bapak

akan

mempertimbangkan pendapat tersebut.


c. Struktur peran (formal dan informal):
Secara struktur peran formal : Dari segi struktur peran formal
Bapak S memenuhi tanggung jawabanya sebagai kepala keluarga
akan tetapi jika terdesak ibu P dapat menjadi (ibu) atau kepala
keluarga ketika Bapak S tidak ditempat.
Secara struktur peran informal : Tidak ada anggota keluarga yang
tidak berperan dalam anggota keluarga Ibu P setiap anggota
keluarga berperan sesuai perannya masing-masing.
5. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif: Keluarga selalu mendukung anggota keluarganya saat
mengalami masalah terutama kesehatan, masalah sosial, maupun
masalah pendidikan
b. Fungsi sosial: Bapak S dan Ibu P mengatakan memiliki hubungan
yang baik dengan tetangga dan masyarakat sekitar.

c. Fungsi perawatan kesehatan: Ibu P mengatakan bahwa Bapak S dan


Ibu P rutin menggunakan sarana kesehatan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatannya.
d. ,Fungsi reproduksi: Ibu P menyebutkan menstruasi terakhir kurang
lebih 10 tahun yang lalu, Ibu P menyebutkan memiliki 1 anak
perempuan yang sudah menikah.
e. Fungsi ekonomi: Ibu P menyatakan penghasilan rata-rata Rp
2.500.000,00-5.000.000,00 Ibu P mengatakan penghasilannya cukup
untuk menghidupi kehidupan sehari-hari keluarganya.
f. Fungsi perawatan kesehatan
1) Mengetahui kemampuan keluarga untuk mengenal masalah
kesehatan
Keluarga cukup mengetahui tentang penyakit yang di alami oleh
klien dan dari penjelasan

6. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek dan panjang: Ibu P mengaku tidak pernah
mengalami stress yang terlalu berat sampai masuk rumah sakit.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor selama ini
Ibu P mengatakan apabila ada masalah dalam kelurga selalu
menceritakan pada Bapak S agar dapat mencari pemecahan masalah
dan Ibu P mengatakan tidak terlalu memikirkan masalah yang ada Ibu
takut bila tekanan darahnya naik.
c. Strategi koping yang digunakan: ibu P mengatakan strategi koping
yang digunakan dalam keluarganya adalah musyawarah.
7. HARAPAN KELUARGA
a. Tempat/bulan/tahun: Ibu P mengatakan harapan keluarganya adalah
terpenuhinya ekonomi dan kebutuhan seharihari dalam keluarganya,
selain itu ibu S mengharapkan keluarganya dapat sehat dan terbebas
dari sakit yang sudah diderita selama ini (tekanan darah tinggi).
8. PEMERIKSAAN FISIK IBU S (Head to toe)
Keadan umum : kesadaran composmentis
Head to toe

Kepala

: Mesosepal, distribusi rambut merata, sedikit beruban


tidak terdapat lesi, tidak terdapat massa, tidak

Mata

ditemukan adanya ketombe.


Simetris, konjungtiva tidak anemis, pupil reaksi
terhadap

cahaya

(3mm/3mm),

isokor,

tidak

menggunakan alat bantu (kacamata), tidak ditemukan

Hidung

kotoran mata.
: Simetris, tidak ditemukan serumen, tidak terdapat
massa.
: Simetris, tidak terdapat sputum, septumnasal paten,

Mulut dan gigi

terdapat silia, tidak ada cairan yang keluar.


: Simetris, tidak ditemukan labioskizis, tidak ada

Telinga

stomatitis, bibir tidak pecah-pecah, gigi tidak lengkap


Leher

Jantung

Paru-paru

Abdomen

Ekstremitas

Genitalia

berwarna kuning
tidak ditemukan adanya pembesaran Getah bening
pemeriksaan vena jugularis
I : Tidak tampak pulsasi Ictus Cordis
P : Batas Apeks tepat di mid clavicula
P : Ictus Cordis tidak teraba
A: bunyi jantung tunggal
I : gerakan dada simetris
P: tidak ada kreptasi
P: sonor
A: suara paru vesikuler
I : Perut Buncit, Tidak ada lesi,
A: Bising Usus 9x / Menit
P : Timpani
P : tidak ditemukan pembesaran Limfa maupun ginjal,

tidak ada Nyeri tekan,


5
5
akral hangat, CRT <2detik
5
5
: Tidak ada hemaroid, klien menopause, tidak ada
keputihan maupun gatal

B. ANALISA DATA
No.
1.

Data
DS:
Ibu P mengatakan ia sudah menderita hipertensi
selama 6 tahun, klien mengatakan cemas dengan
keadaannya.
DO:
TD:180/100 mmHg, N:88 X/I, klien terlihat cemas
saat bercerita, klien mengungkapkan perasaan
cemasnya

Diagnosa Keperawatan
Ansietas berhubungan dengan perubahan
status kesehatan

2.

DS:
Ibu P mengatakan ingin tahu lebih jauh tentang
penyakitnya
DO:
Ibu P antusias dengan penjelasan yang diberikan oleh
mahasiswa
Ibu P memperhatikan setiap penjelasan yang diberikan
Ibu P terlihat ingin tahu lebih jelas tentang
penyakitnya

Defisiensi pengetahuan berhubungan


dengan salah interpretasi informasi

C. SKORING DAN PRIORITAS MASALAH


Problem : Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
1.

2.

3.

4.

Kriteria
Sifat masalah:
Skala :
Tidak/ kurang sehat.
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan
masalah
untuk
diubah:
Skala :
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensi
masalah
untuk dicegah:
Skala :
Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya
masalah:
Skala :
Masalah berat harus
segera ditangani.
Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani.
Masalah
tidak
dirasakan.

Skor

Bobot

Nilai

3
2
1

2/3 x 1 = 2/3

2
1
0

3
2
1

1/ 2 x 2 = 1

2/3 x 1 = 2/3

2
1

1/2 x 1= 1/2

1
0

Pembenaran/Data
Keluarga
kurang
mengetahui tentang
penurunan anxietas
yang dapat menjadi
ancaman kesehatan
Keluarga
kurang
paham
bahwa
anxietas
dapat
mepengaruhi status
kesehatan

Keluarga
mau
mengikuti instruksi
penurunan
kecemasan
yang
diberikan

Keluarga
mengalami
masalah kesehatan
anxietas
yang
diakibatkan
oleh
perubahan satatus
kesehatan

Jumlah: 2 5/6

Problem : Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi


informasi
Kriteria
1. Sifat masalah:

Skor

Bobot

Nilai

Pembenaran/Data

Skala :
Tidak/ kurang sehat.
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera

2/3 x 1 = 2/3

3
2
1

2. Kemungkinan
masalah
untuk
diubah:
Skala :
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
3. Potensi
masalah
untuk dicegah:
Skala :
Tinggi
Cukup
Rendah
4. Menonjolnya
masalah:
Skala :
Masalah berat harus
segera ditangani.
Ada masalah tetapi
tidak perlu ditangani.
Masalah
tidak
dirasakan.

2
1
0

Keluarga
kurang
mengetahui tentang
ancaman kesehatan
mengenai penyakit
hipertensi

1/ 2 x 2 = 1

Keluarga
kurang
paham
cara
merawat
anggota
keluarga
yang
menderita
Hipertensi

Keluarga
mengikuti
penyuluhan
kesehatan
diberikan

3
2
1

3/3 x 1 = 1

2/2 x 1= 1

1
0

mau

yang

Keluarga
mengalami masalah
kesehatan
yang
diakibatkan
oleh
penyakitnya
dan
prilaku yang tidak
sehat

Jumlah: 3 2/3

D. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASAR PRIORITAS


1. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
2. Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan salah interpretasi informasi

E. RENCANA KEPERAWATAN KELUARGA


3. Nama KK
: Bapak S.
4. Alamat
: gg H. Salman blokc, RT.10, Kel. Sambutan
5.
No.

18.
1.

6.

Dia 7.
Tujua
gnosa
n Umum (TU)
Keperawata
n Keluarga
19.21.
Dihar
apkan
keluarga ibu P
mampu
mengatasi
ansietas
terhadap
perubahan
setatus
kesehatan

20.

8.

Tujua
n Khusus
(TK)

22.
Dihar
apkan ibu P
mampu
menggunakan
koping adaktif

9.
Krit

15.

NIM

Nama Mahasiswa
: Siti Nur Ngaisah, S.kep
: 15.113082.5.0286

Evaluasi
16.
Indikator

10.

Intervensi keperawatan

eria
23.
Set
elah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3
hari

1.
2.
3.
4.
1)
2)
3)
4)
5)

Keresahan
dan
kegelisahan ( level 1-5)
Expresi muka yang
tegang (level 1-5)
Vital sign dalam batas
normal (level 1-5)
Kecemasaan
yang
berlebihan (level 1-5)
Sangat berat
Berat
Sedang
Ringan
Sangat ringan

Penurunan kecemasan
1.1 Gunakan
teknik
pendekatan
yang
menenangkan.
1.2 Perjelas pernyataan ekspektasi tentang
perilaku klien.
1.3 Beri pemahaman terhadap perspektif pasien
ketika dalam situasi stress.
1.4 Tingkatkan informasi terbaru mengenai
penyakit, perawatan dan prognosis.
1.5 Anjurkan keluarga untuk bersama dengan
klien.
1.6 Dengarkan dengan penuh perhatian.
1.7 Identifikasi level perubahan kecemasan.
1.8 Instruksikan klien untuk menggunakan
teknik relaksasi.
1.9 Observasi tanda-tanda verbal dan non verbal
kecemasan.
24.
Peningkatan koping
1.10Kaji situasi kehidupan dan hubungan klien.
1.11Kaji pemahaman klien terhadap penyakit.
1.12Kaji dan diskusikan respon terhadap situasi.
1.13Bantu pasien untuk mengidentifikasi jenis
informasi yang dibutuhkannya.
1.14Anjurkan pasien untuk memilih pilihan yang
realistis.

26.
2.

27.
Def 29.
Dihar
isiensi
apkan
pengetahuan keluarga
berhubungan mampu
dengan salah memahami
interpretasi
tentang
informasi
hipertensi
28.

30.
Dihar
apkan ibu P
dapat
mencegah
penyakit
hipertensi
yang
meningkat

31.
Set 1.
elah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama
3 2.
hari.

Pasien dan keluarga


mampu melaksanakan
prosedur
yang
dijelaskan secara benar
(level 1-5)
Pasien dan keluarga
mampu
menjelaskan
kembali
apa
yang
dijelaskan perawat atau
tim kesehatan yang
lainnya (level 1-5)
3. Tidak
pernah
mendemonstrasikan
a. Sesekali
mendemonstrasikan
b. Jarang
mendemonstrasikan

1.15Evaluasi kemampuan klien untuk mengambil


keputusan.
1.16Anjurkan klien untuk membangun hubungan.
1.17Tingkatkan hubungan dengan orang-orang
yang mendukung klien.
1.18Anjurkan aktivitas sosial.
1.19Anjurkan penerimaan terhadap pembatasanpembatasan.
1.20Tingkatkan penggunaan sumber-sumber
spiritualitas.
1.21Anjurkan keterlibatan keluarga
1.22Anjurkan verbalisasi keluarga terhadap
anggota keluarga yang sakit.
1.23Dampingi klien untuk mengidentifikasi
strategi koping positif dan untuk mengatur
perubahan gaya hidup.
25.
Peningkatan pembelajaran
2.1 Kaji kemampuan pemahanman klien dan
keluarga
2.2 Kaji kebutuhan pengetahuan klien dan
keluarga
2.3 Beri informasi actual tentang penyakit,
perawatan, faktor-faktor yang mempengaruhi
dan prognosis
2.4 Anjurkan verbalisasi prasaan dan persepsi
serta pengetahuan
2.5 Tingkatkan waktu bersama klien dan
keluarga untuk berdiskusi
2.6 Tingkatkan lingkungan yang nyaman
2.7 Fasilitasi
klien
terhadap
penurunan
penerimaan situasi
2.8 Jelaskan informasi yang dibutuhkan dalam
memenuhi target pencapaian kesehatan

c.

Sering
mendemonstrasikan
32.

33.
F. IMPLEMENTASI
34.

Tan

DAN EVALUASI FORMATIF

35.

ggal

Dx.

36.

Implementasi

37.

Evaluasi Formatif

Kep

39.
12
Nopember
2016

41.

40.1.1 Menggunakan
teknik
pendekatan yang menenangkan.
42.
43.
1.2 Memperjelas
pernyataan
ekspektasi tentang perilaku
klien.
44.
45.
1.3 Memberi pemahaman terhadap
perspektif pasien ketika dalam
situasi stress.
46.
47.
1.4 Menganjurkan keluarga untuk
bersama dengan klien.

61.
Def
isiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan salah
interpretasi
informasi
62.

2.1 Mengkaji
kemampuan
pemahanman klien dan keluarga
63.
2.2
Mengkaji
kebutuhan
pengetahuan klien dan keluarga
64.
65.
2.3 Menganjurkan
verbalisasi

48.
S: Klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan berbincang-bincang
dengan keluarganya.
49.
O: Klien menerima kedatangan perawat dan bercerita.
50.
51.
S: Klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan keluhannya kepada
anggota keluarganya.
52.
O: Klien (Bapak S dan Ibu P) berharap ingin sembuh dari
penyakitnya.
53.
54.
S: Klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan keluaraga selalu
memberi dukungan terhadap kesehatan klien (Bapak S dan Ibu P).
55.
O: Klien (BApak S dan Ibu P) merasa senang dengan
dukuingan keluiarganya yang selalu diberikan.
56.
57.
S: Klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan saat libur klien
selalu berkumpul dengan keluarganya.
58.
O: Klien (Bapak S dan Ibu P) terlihat tinggal bersama suami
dan dikunjungi oleh anaknya
66.
S: Klien (Ibu P) mengatakan ingin tahu lebih jauh tentang
penyakitnya
67.
O: Ibu P terlihat ingin tahu lebih jelas tentang penyakitnya
68.
69.
S: Klien (Ibu P) mengatakan ingin anak dan suaminya tahu
cara merawat tekanan darah tinggi
70.
O: Klien (Ibu S) tinggal bersama ketiga anak dan suaminya
71.
72.
S: Klien (Ibu P) mengatakan akan mengajarkan cara

38.
Paraf
59.

74.

perasaan dan persepsi serta


pengetahuan
75.
12
Nopember
2016

76.1.4 Menganjurkan keluarga untuk


bersama dengan klien.
78.
1.5 Mendengarkan dengan penuh
perhatian.
1.6 Mengidentifikasi
level
perubahan kecemasan.
79.
80.
1.7 Meningkatkan
penggunaan
sumber-sumber spiritualitas.
77.
93.94.
Def 1.1
isiensi
pengetahuan
berhubungan
dengan salah 1.2
interpretasi
informasi
95.
1.3

98.

109.
110.
G. EVALUASI SUMATIF

Menganjurkan
verbalisasi
perasaan dan persepsi serta
pengetahuan
96.
Meningkatkan waktu bersama
klien dan keluarga untuk
berdiskusi
97.
Menjelaskan informasi yang
dibutuhkan dalam memenuhi
target pencapaian kesehatan

mencegah agar tekanan tidak naik kepada anak dan suaminya


73.
O: Klien (Ibu P) mengetahui cara mempertahankan tekanan
agar tidak tinggi
81.
S: klien (ibu P) mengatakan tidak pernah tinggal sendirian di
rumah
82.
O: klien tidak pernah terlihat sendiri ketika berada di rumah
83.
84.
S: klien (Bapak S dan Ibu P) menceritakan tentang masalah
kesehatannya
85.
O: perawat mendengarkan dengan tenang
86.
S: klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan dapat mengontrol
rasa cemasnya
87.
O: Klien ( Bapak S dan Ibu P) tampak tenang.
88.
89.
S: klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan lebih rajin beribadah
90.
O: klien tampak tenang
91.
99.
S: Klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan mengetahui
penyakit yang di deritanya
100.
O: Klien terlihat paham
101.
102.
S: Klien (ibu P) mengatakan lebih banyak menghabiskan
waktu di rumah
103.
O: Klien (ibu P) berada di rumah saat pengkajian
104.
105.
S: Klien mengatakan mengeti tentang masalah kesehatannya
106.
O: Kien (Ibu P) dapat menjawab pertanyaan saat ditanya
tentang penyakitnya
107.

92.

108.

111.

Ta

nggal
115.
12

112.

D 113.

Evaluasi Sumatif

114.

S: : Klien (Bapak S dan Ibu P) mengatakan berbincang-bincang dan berkumpul dengan keluarganya

af
121.

x. Kep
117.

Nopember

untuk mengatasi keluhannya. Klien (Bapak S dan Ibu P) mendapatkan selalu dukungan dari keluarga

2016

terhadap kesehatan klien.


118.
O: Klien menerima kedatangan perawat dan bercerita. Klien (Bapak S dan Ibu P) berharap ingin
116.

sembuh dari penyakitnya. Klien (Bapak S dan Ibu P) merasa senang dengan dukuingan keluiarganya yang
selalu diberikan. Klien (Ibu P) terlihat tinggal bersama suami dan cucunya
119.
A: Masalah ansietas teratasi sebagian
120.
P : Lanjutkan intervensi 1.3, 1.4, 1.5, 1.6, 1.7, 1.8, 1.9, 1.13, 1.14, 1.15, 1.16, 1.17, 1.18, 1.19, 1.20,

122.

1.21, 1.22 dan 1.23


124.
S:.Klien (Ibu P) mengatakan ingin anak dan suaminya tahu cara mempertahankan tekanan agar stabil

13

Nopember
2016

123.

I
I

dan akan mengajarkan kepada anak dan suaminya


125.
O:Ibu P tenrlihat ingin mengetahui lebih jelas tentang penyakitny. Klien (Ibu P) mengetahui cara

13

mengatasi tekana darah tingginya saat dirumah, agar tidak terlalu ketergantungan sama obat.
126.
A: Masalah defisiensi pengetahuan teratasi sebagian
127.
P: Lanjutkan intervensi 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, 2.7 dan 2.8
131.
S: Klien (Ibu P) mengatakan menceritakan tentang masalah kesehatannya dan dapat mengontrol rasa

Nopember

cemasnya.klien (Bapak T dan Ibu S) mengatakan lebih rajin beribadah dan tidak pernah ditinggal sendiri

129.
2016

136.

130.

137.

I
I

135.

dirumah.
132.
O: Perawat mendengarkan dengan tenang.Klien ( Ibu P) tampak tenang dan klien tidak pernah
ditinggal sendiri ketika berada dirumah.
133.
A: Masalah ansietas teratasi sebagian
134.
P : Intervensi Didelegasikan ke tenaga kesehatan (Puskesmas)
138.
S: Klien ( Ibu P) mengatakan mengetahui penyakit yang di deritanya dan mengerti tentang masalah

13

Nopember
2016

128.

kesehatannya. Klien lebih banyak menghabiskan waktu dirumah.


139.
O: Klien terlihat paham dan dapat menjawab pertanyaan saat ditanya tentang penyakitnya. Klien (Ibu
P) berada dirumah.
140.
A: Masalah defisiensi pengetahuan teratasi sebagian
141.
P: Intervensi Didelegasikan ke tenaga kesehatan (Puskesmas)

142.

Par

143.

Pre planning

1. Kunjungan pertama pada tanggal 07 Nopember 2016


a. Pengkajian
1) Menanyakan tentang masalah dalam keluarga
2) Menanyakan keadaan keluarga
2. Kunjungan kedua pada tanggal 12 Nopember
a. Melakasakankan diagnose yang ditemukan
b. Memberikan penyuluhan tentang hipertensi
c. Mengevaluasi kemampuan klien tentang hipertensi
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.

Lampiran

161.

162.

163.

Vous aimerez peut-être aussi