Vous êtes sur la page 1sur 19

Home

About

Contact

Static Page

Error 404

Beranda Tanpa Label ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA


DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN PRA-SEKOLAH

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA


KELUARGA DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN
PRA-SEKOLAH
Oleh Delzi Guindra Adri
Kamis, 21 November 2013
Bagikan :
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka melakukan Asuhan Keperawatan Keluarga pada keluarga binaan yang
sesuai dengan tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga dengan tahap perkembangan PraSekolah yaitu keluarga dengan tugas perkembangan yang meliputi anak usia 2,5 5 tahun.
Kegiatan yang dilakukan yaitu pengkajian pada keluarga, perumusan diagnosa keperawatan
keluarga dan menyusun intervensi sesuai dengan masalah kesehatan keluarga. Namun disini,
penulis tidak melaksanakan intervensi yang telah disusun, sehingga evaluasi juga tidak ada.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Yaitu ditingkatkannya kemampuan keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan secara
mandiri.
b.Tujuan Khusus

. Mengenal masalah kesehatan keluarga


2. Merumuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan keluarga.

3.

Memelihara lingkungan ( fisik, psikis, sosial) sehingga dapat menunjang peningkatan


kesehatan keluarga.

4. Memanfaatkan sumber daya yang ada di masyarakat misal; Puskesmas, Pustu, dan Posyandu
untuk memperoleh Pelayanan Kesehatan.
C. Sasaran
Sasaran dari Asuhan Keperawatan Keluarga dengan tahap Pra- sekolah adalah keluarga
dengan anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun yaitu mempunyai masalah kesehatan
ataupun yang beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Defenisi
Keluarga dengan tahap perkembangan Pra-sekolah adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak pertama berusia 2,5 tahun sampai 5 tahun.
B. Tugas Perkembangan Keluarga
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, rasa aman;
2. Membantu anak untuk bersosialisasi;
3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang yang lain juga
harus terpenuhi;
4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik didalam maupun diluar keluarga ( keluarga lain
dan lingkungan sekitar);
5. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
6. Meningkatkan hubungan kerjasama antar suami istri;
7. Menstimulasi perkembangan individual anak.
C. Masalah Kesehatan
1. Penginfeksidan menular
2. Cidera dan kecelakaan, jatuh, luka bakar, laserasi, keracunan
3. Penurunan kepuasan pasangan
4. Sibling rivalry ( persaingan kakak beradik)

5. KB
6. Tumbuh- Kembang
7. Masalah pengasuhan anak : membatasi lingkungan (disiplin), penganiayaan,
menelantarkan anak, dan keamanan rumah
8. Masalah komunikasi keluarga
D. Masalah keperawatan yang mungkin muncul
1. Resiko cidera
2. Resiko trauma
3. Resiko keracunan
4. Resiko infeksi
5. Gangguan penanganan pemeliharaan rumah
6. Perubahan menjadi orangtua
7. gangguan komunikasi verbal
E. Peran Perawat pada Keluarga
a.

Monitor perkembangan awal masa kanak-kanak

b. Pendidik : tindakan perawatan / pertolongan pertama dan kegawatan, perawatan gigi


c.

Pemecah masalah : dukungan penjelasan tentang penguasaan tugas-tugas perkembangan


anak usia pra- sekolah

d. Fasilitator : KB, alat kontrasepsi


BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
ASUHAN KEPERAWATAN

I.

DATA UMUM
a. Nama kepala keluarga

: Tn V

b.Usia

: 37 th

c.

Alamat

: Jl.Perintis Kemerdekaan no 110 Padang

d. Pekerjaan kepala keluarga

: PNS (tata usaha UNAND)

e. Pendidikan kepala keluarga

: S1 Manajaemen Pendidikan UNP

Komposisi keluarga
N

Nama

:
JK

Hub

o
1 NY.R

dg KK
Istri

An. M Rauf A

Anak

An. M Azhim A
L
* kecuali campak

Anak

Umur

Pendi

33 th

dikan
S1

Pekerjaan

Status

RT

imunisasi
-

47 bln -

Lengkap

8 bln

Lengkap*

g.Genogram

Keterangan:
= laki-laki

= perempuan

X= meninggal

--------- = serumah
h. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Bpk.V adalah tipe keluarga inti tradisional yang

terdiri dari BpkV, Ibu S dan 2 orang anak laki-laki yaitu An. R dan An.A yang masingmasing berumur 3 tahun 11 bulan dan 8 bulan. Walaupun tipe keluarga Bpk.V adalah
keluarga inti, namun rumahnya berdekatan dengan kerabat/keluarga Ibu. S, sehingga jika Ibu

S ingin pergi ke pasar sebentar, anak-anaknya biasanya dititipkan pada keluarga Ibu. S
ataupaun pada anak kos di sebelah rumahnya.
i. Suku Bangsa
Bpk.V dan Ibu. S keduanya berasal dari suku minang, tepatnya Bpk.V bersuku
pisang dan Ibu.S bersuku jambak. Namun selama ini belum ada ditemui masalah yang
berkaitan dengan suku bangsa karena mereka berasal dari daerah yang sama yaitu daerah
minang.Pola makan suku minang yang dikenal suka dengan makanan yang pedas, bersantan
dan berlemak tidak ditemui dalam keluarga Bpk.V. Namun keluarga Bpk.V biasanya lebih
suka dengan makanan yang digoreng. An R tidak suka dengan makanan yang pedas.Dalam
berkomunikasi sehari-hari, keluarga Bpk.V menggunakan bahasa minang.
j. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Bpk.V adalah islam. Keluarga Bpk.V biasanya
melakukan shalat lima waktu dirumah dan jarang shalat berjamaah di mesjid.Ini dikarenakan
Bpk. V sibuk dengan pekerjaannya sehingga tidak sempat pergi ke mesjid. Bpk.V biasanya
berada di rumah waktu shalat magrib, isya dan subuh. Sedangkan Ibu. S sibuk dengan
pekerjaanya sebagai ibu rumah tangga dan mengasuh dua orang anak-anaknya yang masih
kecil-kecil. Pernah Bpk.V mengajak An.R shalat berjamaah di mesjid, namun ternyata An.R
mengganggu shalat berjamaah, sehingga sejak saat itu Bpk.V tidak pernah lagi shalat
berjamaah di mesjid.Namun sekarang Bpk.V sering magrib berjamaah di rumah bersama
An.R, dimana Bpk.V sebagai imamnya dan An.R sebagai makmum yang mengikuti
dibelakang sambil belajar shalat. Setelah shalat Bpk.V biasanya membaca al-quran dan
mengajarkan An.R membaca huruf hijaiyah.Dan sekarang An.R sudah bisa membaca huruf
hijaiyah sampai tsa.
k. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Sumber pendapatan keluarga sepenuhnya dipegang oleh Bpk.V sebagai kepala
keluarga yaitu dari gaji Bpk.V sebagai PNS di tata usaha Unand. Dan saat ini Bpk.V juga
diperbantukan di ICMI. Ibu.S juga membantu pemenuhan kebutuhan keluarga dengan uang
dari sewa kamar kosnya.Dari gaji Bpk.V perbulan, keluarga telah mampu memenuhi
kebutuhan primer maupun sekunder. Jika ditotalkan antara gaji Bpk.V dengan sewa kamar
kos Ibu.S perbulan didapatkan sekitar Rp.2.000.000 bahkan lebih. Pengeluaran rumah tangga
berfokus pada pembiayaan kebutuha hidup sehari-hari dan tagihan rutin perbulan yaitu
tagihan listrik, air/PAM, dan telepon. Untuk tagihan ritin ini, biasanya keluarga Bpk.V
mengeluarka uang sekitar Rp.360.000.Keluarga Bpk.V memiliki peralatan elektronik yang
bisa dibilang lengkap seperti rice cooker, kipas angin, kulkas, televisi,dan VCD.

l. Aktivitas Rekreasi Keluarga


Keluarga Bpk.V memiliki aktivitas rekreasi yang tidak terjadwal. Aktivitas rekreasi
biasanya berkumpul dengan keluarga seperti dengan bermain dengan anak-anak ataupun
dengan menonton TV bersama.Keluarga Bpk.V juga ada berekreasi keluar kota seperti waktu
lebaran kemaren (2006), dimana keluarga Bpk.V berekreasi ke tempat pemandian Batang
Tabik.
Selain itu Bpk.V juga sering mengajak An. R dan istrinya Ibu.S berekreasi ke pusat
perbelanjaan seperti matahari, minang plaza, dll.Namun sejak An. A lahir, Ibu.S jarang pergi
berekreasi lagi karena An.A masih kecil. Setiap pagi, sebelum Bpk.V pergi bekerja An. R
sering diajak meraton pagi ataupun bermain bola basket/voli didepan rumahnya. Dan ketika
hari Minggu, Bpk.V biasanya mengajak An.R berenang atau bermain bola basket di lapangan
basket FK.
II.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

a. Tahap poerkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Bpk.V saat ini adalah tahap perkembangan keluarga
dengan anak pra sekolah yaitu anak pertama dengan usia 2,5 5 tahun, dengan tugas
perkembangan keluarga sebagai berikut:
a.

memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi, dan rasa
aman

. membantu anak untuk bersosialisasi


c. beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus
terpenuhi
d. mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga
b.Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Yang paling terasa bagi keluarga adalah adanya sibling rivalry yatu persaingan antara
kakak-beradik. An.R merasa adiknya adalah saingannya, terutama dalam mendapatkan kasih
sayang ataupun perhatian dari orang lain.An.R akan marah sekali pada adiknya ketika lawan
mainnya tiba-tiba maninggalkannya hanya karena ingin memanggil An.A.An.R juga akan
marah kalau mainannya dipegang oleh An.A.
c. Riwayat keluarga inti

Bapak V dan ibu S menikah sejak 4 tahun lalu (2002). Ibu S dan mengatakan bahwa
ia dan Bpk. V mulanya dikenalkan oleh orangtua (ibu) dari ibu S.Mulanya Ibu. S kurang
tertarik dengan Bpk V. Namun karena ibu S salut dengan keoptimisan Bpk. V thd Ibu. S,
akhirnya Ibu. S tertarik juga thd Bpk V. Di samping itu Ibu S juga kasihan thd Bpk V karena
belum juga dapat jodoh dan sudah sejak kecil Bpk V tidak mendapat kasih sayang dari ibunya
.Itu karena ibunya meninggal ketika usianya masih kecil.
Pada saat ini riwayat kesehatan keluarga adalah :
Bpk V biasanya mengeluh kalau dia merasa capek, lelah, letih,lesu. Ini karena kesibukan Bpk
V sendiri. Sebenarnya dia juga tidak menginginkan kerja yang terlalu sibuk, namun karena
tuntutan profesi,maka harus dijalaninya. Biasanya rasa capeknya hilang setelah An. R
menginjak-injak tubuh bpk V. Bpk V dalam enam bulan terakhir tidak mengalami penyakit
yang serius. Hanya menderita flu disertai demam pada saat Hari Raya Idul Fitri th 2006.Bpk
V mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih kadang juga minum madu + telur dan
biasanya flu cepat hilang. Kalau tidak,beliau minum parasetamol,pernah juga procold.tapi
kalau makn procol dengan jarak lima jam Bpk V menjadi sakit kepala. Sejak itu dia biarkan
sakit kepalanya dan menghentikan minum obat luar. Bpk V mengatakan dulu sejak SD
menderita pembengkakan kelenjar. Lalu dia memeriksakan ke puskesmas tapi hanya diberi
suntikan saja,dan Bpk V merasa tidak jauh lebih baik. Lalu dia konsultasikan ke dokter bedah
, menurut dokter tsb Bpk V dianjurkan segera dioperasi. Bpk V tidak menuruti perintah
dokter juga sering sakit kepala namun mencari pengobatan alternatif yaitu dengan meminum
air rebusan tanaman Binalu Limau Kapas. Setelah meminum rutin dua kali sehari,
pembengkakan kelenjar itu menjadi hilang. Bpk V juga pernah menderita Tifus th
1997,menurutnya karena ia saat itu terlalu banyak ikut kegiatan organisasi. Bpk V
mengatakan bahwa dia tetap makan teratur namun memang keadaan lingk kostya yang tidak
bersih yakni di belakang kampus UNP. Bpk V memeriksakan ke bidan dan setelah di tes
serologi titer antigennya >300. Bpk V mengatakan bahwa BABnya lancar yaitu dua kali
sehari,kadang-kadang juga konstipasi. Namun, menurutnya itu karena tergantung dari
makanan.
Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan cuaca seperti
flu ataupun demam. Biasanya ibu S meminum obat tradisional seperti air kacang, air
bengkoang + madu dan untuk mengatasi demam Ibu S minum air bunga raya. Ibu S pernah di
diagnosa penyakit asam urat ketika mengikuti check up gratis dekat rumahnya, lalu dia

memeriksakan ke dokter karena menurut ibu S itu tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan
hanya sakit-sakit sendi biasa yang menurut ibu S itu karena kelelahan bekerja.
An R pernah mencret selama tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala. Ibu S
membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter memberi An R
obat Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R menjadi karies. Satu bulan
sebelum puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah muntah karena kebanyakan makan mie
sedap. An R juga pernah muntah ketika bermain sama Bpk V. Orangtuanya membawa An R
ke RS. Yos Sudarso karena penanganannya lebih cepat.
An A yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya menderita flu
biasa sudah 3 x yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6 januari 2007 . Ibu S
membawa ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam anak.
d.Riwayat keluarga sebelumnya
Ibu S mengatakan kedua orangtuanya masih ada sampai sekarang. Ibu S mengatakan
tidak ada penyakit-penyakit serius/berat seperti penyakit jantung,penyakit gula,hipertensi dsb
di dalam keluarganya. Namun, penyakit maag banyak ditemui pada keluarga Ibu S. Saudara
perempuan Ibu S dan kedua orangtuanya menderita penyakit maag. Kedua orangtua Ibu S
juga menderita penyakit rematik dan asam urat.
Keluarga dari Bpk V ada yang menderita stroke yakni ayah Bpk V ketika berumur 30
th. Selain itu ada juga menderita sakit mata / katarak.
III.

PENGKAJIAN LINGKUNGAN

a. Karakteristik rumah
Keluarga bpk V tinggal di rumah pemberian orangtua Ibu S di lingkungan yang cukup
padat berupa rumah petak. Mereka tinggal berdekatan dengan rumah keluarga ibu S. Rumah
yang mereka tempati sekarang ini adalah pemberian dari orang tua Ibu.S yang diberikan
setelah mereka menikah. Luas rumah kira-kira 30m3.Rumah terdiri dari 1 ruang tamu yang
merangkap sebagai ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 kamar tidur,1 dapur dan 1 kamar
mandi/WC. Antara ruang tamu dan ruang keluarga dipisahkan oleh dinding dan tirai.Rumah
tersebut berlantai semen dan dindingnya dari batu bata.Rumah tidak memiliki halaman untuk

menanam tanaman ataupun untuk bermain An.R, namun rumah memiliki teras berlantai
semen.
Perabotan yang ada di rumah keluarga Bpk.V adalah lemari,tempat tidur,meja
makan,kursi makan.Keluarga tidak memiliki kursi tamu karena luas rumah yang kecil
sehingga tidak memungkinkan diletakkannya kursi tamu.Selain itu keluarga memiliki kulkas
yang berukuran besar, TV,rice cooker,VCD,telepon,dan kipas angin.Ada lemari yang terletak
di dinding pamisah ruang tamu dan ruang makan, yang mana disana ditempatkan TV, VCD,
dan telepon.Pada ruang makan ditempatkan lemari pakaian dan kulkas yang letaknya persis
juga didepan kamar tidur keluarga Bpk.V.
Pencahayaan dan ventilasi cukup baik,kecuali pada dapur.Dapur kurang terpapar
dengan sinar matahari dan ventilasi yang sedikit.Tapi sanitasinya baik.Sampah biasanya
dikumpulkan dan dibuang di depan rumah yang nantinya dibakar.Atau kadangkala sampah
yang dikumpulkan digantungkan pada tempat penggantungan sampah didepan rumah yang
nantinya diambil oleh petugas sampah.
Pengaliran air limbah rumah tangga ke selokan yang berada disamping rumah yang
akhirnya bermuara kekali di depan rumah. Aliran selokan yang berada disamping rumah tidak
bisa dinilai karena tertutup oleh semen.Untuk penyediaan air bersih berasal dari air
ledeng/PAM dan sumber penerangan keluarga dari lampu listrik.
Secara umum kebersihan rumah cukup baik dan rapi,namun kadangkala rumah sedikit
barantakan jika An.R bermain dengan mainan-mainannya. Rumah keluarga Bpk.V
berdampingan dengan rumah kos, sehingga teras rumah juga bersatu.Diteras rumah terdapat
pot-pot tempat mananam bunga, jemuran kain.Teras ini biasanya juga dimanfaatkan untuk
tempat bermain An.R seperti bermain bola.Teras diberi pagar dari kayu.
b.Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Keluarga tinggal di lingkungan kampus kedokteran, sehingga di sekitar rumah banyak
terdapat kos-kosan mahasiswa.Antara rumah yang satu dengan rumah yang lain,jaraknya
sangat berdekatan dan rapat.Hubungan keluarga Bpk.V dengan tetangga berjalan dengan
baik.Tipe komunitas yang berada di sekitar tempat tinggal sifatnya homogen yaitu berasal
dari suku minang walaupun dari berbagai daerah di sumatera barat.Sebagian besar komunitas
RW adlah warga pendatang yang berprofesi sebagai pegawai negeri,pegawai swasta,maupun
pedagang.Tetangga terdekat keluarga Bpk.V dalaha anak kos yang berada tepat disebelah
rumahnya setelah itu baru keluarga Ibu.S sendiri.

Ibu.S ada mengikuti arisan RT, tapi sekarang hanya menitip saja,karena harus
menjaga An.A yang masih kecil.Sedangkan Bpk.V sendiri jarang berinteraksi dengan
masyarakat sekitar, karena kesibukannya. Dulu pernah Bpk.V ikut dalam kegiatan
Siskamling, namun sekarang tidak lagi, karena kegiatan Siskamling itu sendiri yang sudah
tidak ada lagi.An.R akrab denganb siapa saja terutama dengan mahasiswa perempuan yang
kabetulan kos disamping rumahnya.Tapi An.R jarang bermain dengan anak-anak sekitar yang
sebaya dengannya, karena Ibu.S takut anaknya terbawa pengaruh buruk dari teman-teman
An.R.Ibu S lebih memilih membiarkan temen-temen An.R untuk datang dan bermain
kerumahnya, sehingga dia dapat mengawasi anaknya.Namun biasanya An.R bermain dengan
saudara sepupu yang sebaya dengannya.
c.Mobilitas geografi
Ibu.S telah lama tinggal didaerah ini yaitu sejak dia masih kecil umur 4 bulan.
Sedangkan Bpk.V tinggal di Padang sejak dia tama SMA yaitu pada tahun 1989.Setelah
menikah dengan Ibu.S, Bpk.V tinggal di rumah pemberian orang tua Ibu.S yang mereka
tempati sekarang ini.Kira-kira mereka sudah tinggal di rumah ini 4 tahun.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Karena Bpk.V sibuk dengan pekerjaannya, maka waktu berkumpul dengan keluarga
sedikit.Bpk.V biasanya pulang sore hari sekitar jam 5, bahkan kadangkala malam hari.Dan
pernah juga Bpk.V pulang hingga larut malam karena harus lembur. Namun Bpk.V bisa
memanfaatkan waktu yang sedikit ini dengan keluarga.Kalau pulang sore, biasanya pada
malam harinya Bpk.V sering bermain ataupun bercengkerama dengan anak-anaknya.
Kadangkala mereka juga menonton bareng. Namun kalau Bpk.V pulang malam, waktu
bermain dengan anak-anaknya tidak ada karena anak-anaknya sudah tidur.Pagi harinya
Bpk.V sering mengajak An.A main bola basket/voli di depan rumahnya sebelum pergi kerja.
Sedangkan hubungan dengan tetangga baik, walaupun jarang berinteraksi dengan
tetangga sekitar.Bpk.V sekali-sakali ada berkumpul dengan tetangga sekitar rumahnya untuk
sekedar berbincang-bincang atau bersantai di depan rumahnya.
Hubungan dengan kedua keluarga besar baik dari pihak Bpk.V maupun Ibu.S berjalan
denagn baik dan mereka saling mengunjungi. Karena keluarga besar Ibu.S tinggal di
samping rumah, sehingga mereka setiap hari saling mengunjungi. Sedangkan dengan
keluarga besar Bpk.V, mereka jarang mengunjunginya karena berada di luar kota tepatnya

kota Bukittinggi. Biasanya mereka mereka pergi kesana pada hari-hari besar seperti hari
lebaran kemaren.
e. Sistem pendukung keluarga
Saat pengkajian, anggota keluarga Bpk V sehat, kecuali An. A yang kebetulan sedang
sakit flu.Biasanya jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, maka keluarga besar Ibu.S
maupun tetangga sekitar bersedia membantu dengan meminjamkan motor ataupun dengan
memberi obat-obat praktis. Biasanya keluarga Bpk.V menggunakan sistem pendukung
kesehatan yang ada seperti puskesmas, rumah sakit maupun praktek dokter.Dan Ibu.S
mengatakan kalau An. S yang sedang sakit ini telah dibawanya puskesmas.
IV. STRUKTUR KELUARGA

ola komunikasi keluarga


Keluarga Bpk.V mempunyai pola komunikasi yang fungsional.Komunikasi berjalan
denagn dua arah dan saling memuaskan kedua belah puhak.Kalau ada maslah keluarga,
biasanya didiskusikan dan diberikan umpan balik yang tepat. Kadangkala antara Ibu.S dan
Bpk.V ada terjadi perbedaan pendapat, namun segera mereda karena biasanya dengan
kesadaran sendiri akan meminta maaf jika merasa bersalah.
Komunikasi dengan An.R juga cukup lancar, karena An.R sudah berumur hampir 4
tahun, jadi kata-kata An.R sudah cukup dimengerti dan tidak membingungkan lagi. Namun
komunikasi verbal dengan An.A belum bisa,karena masih kecil-8 bulan.Tapi An. A sudah bisa
memanggi pa,ataupun ma.Dalam berkomunikasi sehari-hari, keluarga Bpk.V menggunakan
bahasa minang. Tidak ada pola kominikasi disfungsional yang ditemukan dalam keluarga.

truktur kekuatan keluarga


Yang memegang kendali rumah tangga tetap pada Bpk.V sebagai kepala keluarga.
Dalam

urusan

rumah

tangga

seperti

pemenuhan

kebutuhan

sehari-hari

(memasak,mencuci,dll), mengurus dan mengasuh anak, tetap dipegang oleh Ibu.S sebagai ibu
rumah tangga.Proses pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah ataupun
konsensus.Maksudnya bila ada perbedaan pendapat masih bisa disatukan.
c. Struktur peran
Saat ini Bpk.V berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertanggungjawab pada
keluarganya, mencari nafkah untuk pemenuhan kebutuhan primer maupun sekunder keluarga.

Selain itu Bpk.V juga berperan sebagai penenang bila An.R mengganggu Ibu.S yang sedang
bekerja melakukan pekerjaan rumah tangga ataupun mengganggu adiknya. Sedangkan Ibu.S
berperan sebagi pengurus rumah tangga dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari seperti
memasak,mencuci,dll dan merawat anak. Sebagai istri, Ibu.S menghormati dan berbakti
kepada suami dalam memenuhi kebutuhan seksual suami.

Nilai dan norma keluarga


Ibu.S menyakini tentang nilai-nilai yang berhubungan dengan kesehatan yang ada di
masyarakat.Ibu.S

mengatakan

tidak

pernah

percaya

pada

dukun/paranormal.Kalau

sakit,keluarga biasanya menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada. Nila An.R atau
An.A sakit, keluarga Ibu.S akan langsung membawa anaknya ke puskesmas,rumah sakit
maupun ke dokter speialis anak yang sudah menjadi langganan keluarganya.
V.

FUNGSI KELUARGA

ungsi afektif
Ibu.S mengatakan sangat bahagia dengan perkawinannya.Jarang sekali ada
pertengkaran

yang

berkepanjangan

karena

mereka

mampu

mengatasinya

dengan

segera.Bpk.V dan Ibu.S satu sama lain bersikap saling mengisi kekurangan masing-masing,
saling menghargai, dan saling membutuhkan satu sama lain.Apalagi sekarang telah dikaruniai
dua orang anak.
Tidak ada masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan maupun sandang
keluarga.Ibu.S mengatakan gaji suaminya sudah lebih dari cukup dalam pemenuhan
kebutuhan keluarga. Ibu.S tidak ada menuntut lebih dari suami.Ibu.S ingin lebih
memperhatikan dan merawat kedua ankanya yang masih kecil-kecil.Ketika Bpk.V sedang
tidak bekerja, Bpk.V gantian menjaga An.R maupun An.A agar tidak mengganggu kegiatan
rumah tangga Ibu.S

ungsi sosialisasi
Untuk membesarkan dan mendidik anak-anaknya dilakukan berdua.Waktu luang
dimanfaatkan keluarga untuk mempererat hubungan dan mencurahkan kasih sayang pada
ank-anaknya.Ibu.S lebih banyak bersama anak-anaknya daripada Bpk.V, namun tidak ada
masalah dalam hal ini, karena keluarga mengerti dengan pekerjaan Bpk.V.Ibu.S selalu
mengawasi anak-anaknya bermain.An.R biasanya bermain dengan sepupu yang sebaya
dengannya ataupun dengan anak kos. An.R jarang bermain dengan teman-teman sekitar yang

sebaya dengannya.Karena Ibu S takut An.A terbawa pengaruh buruk dari teman-temannya.
Ibu.S lebih senang jika teman-teman An.S datang dan bermain kerumahnya.Namun An.R
biasanya bermain dengan saudara sepupu yang sebaya dengannya.

ungsi ekonomi
Ibu.S mengatakan bahwa kebutuhan primer seperti pangan, sandang, papan sudah
terpenuhi dengan baik.Begitu juga kebutuhan sekunder juga sudah cukup terpenuhi.Ini
terlihat dari fasilitas rumah yang dimiliki seperti adanya kipas angin, TV,VCD, kulkas, rice
cooker dan telepon. Kalau sakit terutama Bpk.V maupun Ibu.S,biasanya sebelum pergi ke
pusat pelayanan kesehatan, mereka menggunakan pengobatan tradisional dulu, tapi kalau
sudah agak parah baru dibawa ke pusat pelayanan kesehatan.

fungsi reproduksi
Keluarga Bpk.V memiliki 2 orang anak.Ada rencana untuk menambah anak, tapi
nanti setelah umur An.A sudah agak besar.Baik Bpk maupun Ibu.S tidak mempermasalahkan
jenis kelamin anaknya, yang jelas mensyukuri saja yang diberikan Tuhan. Jarak antara An.R
dengan An.A adalah hampir 4 tahun.Keluarga Bpk.V selama ini menggunakan cara KB
sistem cabut untuk mencegah kehamilan. Ini adalah cara alami tanpa menggunakan obat
ataupun alat kontrasepsi. Ibu.S mengatakan bahwa menstruasinya tidak teratur sejak usianya
masih gadis. Terkadang dia menstruasi sekali dalam 2 bulan dan bahkan ada yang sekali
dalam 3 bulan.

ungsi perawatan kesehatan


Ibu S mengatakan bahwa sakit adalah tanda dan gejala yang tidak biasa nya dan
anaknya tidak bisa lagi bermain-main. Sedangkan sakit bagi keluarga bpk V bila anggota
keluarga mampu beraktivitas dan bermain-main.
Masalah kesehatan dalam keluarga bpkV jarang mengalami penyakit yang
berat,biasanya hanya sakit ringan.

Bpk V biasanya mengeluh kalau dia merasa capek, lelah, letih,lesu. Ini karena kesibukan bpk
V sendiri. Sebenarnya dia juga tidak menginginkan kerja yang terlalu sibuk, namun karena
tuntutan profesi,maka harus dijalaninya. Biasanya rasa capeknya hilang setelah An. R
menginjak-injak tubuh bpk V. Bpk V dalam enam bulan terakhir tidak mengalami penyakit
yang serius. Hanya menderita flu disertai demam pada saat Hari Raya Idul Fitri th 2006.Bpk

V mengatasinya hanya dengan banyak minum air putih kadang juga minum madu + telur dan
biasanya flu cepat hilang. Kalau tidak,beliau minum parasetamol,pernah juga procold.tapi
kalau makn procol dengan jarak lima jam bpk V menjadi sakit kepala. Sejak itu dia biarkan
sakit kepalanya dan menghentikan minum obat luar. Bpk V mengatakan dulu sejak SD
menderita pembengkakan kelenjar. Lalu dia memeriksakan ke puskesmas tapi hanya diberi
suntikan saja,dan bpk V merasa tidak jauh lebih baik. Lalu dia konsultasikan ke dokter
bedah , menurut dokter tsb bpk V dianjurkan segera dioperasi. Bpk V tidak menuruti perintah
dokter juga sering sakit kepala namun mencari pengobatan alternatif yaitu dengan meminum
air rebusan tanaman Binalu Limau Kapas. Setelah meminum rutin dua kali sehari,
pembengkakan kelenjar itu menjadi hilang. Bpk V juga pernah menderita Tifus th
1997,menurutnya karena ia saat itu terlalu banyak ikut kegiatan organisasi. Bpk V
mengatakan bahwa dia tetap makan teratur namun memang keadaan lingk kostnya yang tidak
bersih yakni di blkg kampus UNP. Bpk V memeriksakan ke bidan dan setelah di tes serologi
kadar ....... >300. bpk V mengatakan bahwa BABnya lancar yaitu dua kali sehari,kadang2
juga konstipasi. Namun, menurutnya itu karena tergantung dari makanan.

Ibu S tidak pernah menderita penyakit serius. Hanya penyakit karena perubahan cuaca
seperti flu. Biasanya ibu S meminum obat tradisional spt........., air kacang. Untuk mengatasi
demam ibu S minum air bunga raya . ibu S pernah di diagnosa penyakit asam urat ketika
mengikuti check up gratis dekat rumahnyalalu dia memeriksakan ke dokter karena menurut
ibu S itu tidak benar. Karena gejala yang ditanyakan hanya sakit2 sendi biasa yang menurut
ibu S itu karena kelelahan bekerja.

An R pernah mencret selama tiga hari ketika berusia 1 th 2 bln dan bisul di kepala. Ibu S
membawa An R ke dokter psesialis anak yang biasa mereka kunjungi. Doter memberi An R
obat Amoxixillin,namun setelah itu gigi depan atas 4 buah An R menjadi karies. Satu bulan
sebelum puasa Ramadhan th 2006 An R juga pernah muntah karena kebanyakan makan mie
sedap. An R juga pernah muntah ketika bermain sama bpk V. Orangtuanya membawa An R
ke RS. Yos Sudarso karena penanganannya lebih cepat.

An A yang baru berusia 8 bln belum pernah mengalami pemyakit serius. Hanya menderita flu
biasa sudah 3 x yakni ketika umur 4 bln, awal oktober 2006 dan 6 januari 2007 . Ibu S
membawa ke puskesmas dan diberi obat batuk + obat demam anak.

VI.

STERSS DAN KOPING KELUARGA

Stessor jangka pendek


Perubahan dalam kesehatan anggota keluarga, yaitu ketika An R maupun An A yang
tiba-tiba menderita sakit. Ketika An R yang sudah beberapa kali muntah melalui kondisi
yang bebeda-beda, sehingga membuat ibu S bingung dan cemas. Selain itu An A yang juga
sakit flu saat pengkajian sudah 3 hari, yang sebelumnya An A juga sakit flu seperti ini. Stess
lain yang juga mempengaruhi yakni takut bila ada gempa . Ini karena anaknya yang masih
kecil-kecil
Stressor jangka panjang
Ibu S cukup khawatir dengan tingkah An R yang sangat hiperaktiv , apalagi kalau An R
sampai mengganggu ketika ada tamu yang datang ke rumah dengan mengajak dan memaksa
untuk bermain bersamanya. Ibu S juga khawatir melihat An R yang sering marah dan merasa
tersaingi ketika ibu S lebih banyak bersama An A.
Kemampuan keluarga berespon
Terhadap stress jangka pendek, yaitu ketika An.R maupun An.A sakit, keluarga akan
membawa ke pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti puskesmas, rumah sakit,maupun ke
tempet praktek dokter. Sedangkan untuk sterss gempa, seperti gempa yang menimpa
sumatera barat pada tahun 2004 kamaren, keluarga Bpk.V pergi mengungsi ke RS.M.Djamil.
Strategi koping yang digunakan
Bila mendapat masalah, Bpk V dan Ibu S bersama-sama membicarakan dan mencari
penyelesaiannya.Ibu S dan Bpk.V tidaka berlarut0larut dalam menghadapi permasalahan dan
sering kali berinisiatif dengan kesadaran sendiri untuk mengakhiri permasalahan.
Strategi adpatasi disfungsional
Kadangkala, jika Ibu.S mempunyai keiginan yang menurut dia baik, tetapi tidak
disetujui Bpk.V, Ibu.S akan tetap melakukan keinginannya tersebut tanpa sepengetahuan
Bpk.V.Tapi Kemudian Ibu.S berterus terang kepada Bpk.V.
VII. HARAPAN KELUARGA TERHADAP PETUGAS KESEHATAN YANG ADA

Keluarga merasa pelayanan kesehatan yang didapatkan selama ini sudah cukup
memuaskan dan tidak ada masalah pada petugas kesehatan.Menurut Ibu.S petugas kesehatan
cukup ramah,walaupun ada beberapa petugas kesehatan yang cara bicaranya keras.Untuk itu
Ibu.S berharap agar pelayanan kesehatan mempertahankan mutu pelayanan kesehatan.
Keluarga juga sangat antusias jika diadakan lomba-lomba bayi dan balita
sehat.Namun sayangnya kegiatan tersebut jarang diadakan.Dan keluarga berharap pada
petugas kesehatan agar kegiatan tersebut lebih sering diadakan karena bisa menunjang
perkembangan kognitif maupun motorik anak-anaknya.
B. ANALISA DATA
N

DATA PENUNJANG

MASALAH KEP

O
1.

DS:

Resiko infeksi b.d karies Resiko

a.

Ibu. S mengatakan bahwa An.R dentis pada An.R


suka

sekali

memakan

permen,coklat dan es
b.

DIAGNOSA KEP
infeksi

pada

An.R

keluarga

Bpk.V

b.d KMK merawat

Ibu. S mengatakan bahwa An.R

anggota

keluarga

menggosok gigi kadang hanya 1

dengan

masalah

x sehari

karies dentis

DO:
a. Saat PF terlihat hampir
seluruh

gigi

berwarna

An.R
coklat

kehitaman, 2 buah gigi


geraham

atas

belakang

berlobang
b. An.R nafasnya berbau

Previous

KONSEP DASAR MANUSIA


Next

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA


Related Post:

PELAKU BISNIS DAN AKTIVITAS BISNIS

MAKALAH PEMAHAMAN ILMU POLITIK

CIRI-CIRI SISTEM EKONOMI DALAM ISLAM

CONTOH SURAT MENGUNDURAN DIRI

PENGETIAN EKONOMI ISLAM

0 Komentar untuk "ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN PRA-SEKOLAH"

Paling Dilihat

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA FUNGSI-FUNGSI


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
BAB I PENDAHULUAN 1.
1 Latar Belakang Definisi Manajemen sumber
daya manusia menurut M. Manullang adalah seni dan il...

Makalah Politik Pendidikan


BAB II ISI 2.1
Hakekat Politik Secara umum, dapat dikatakan bahwa politik
(politics) adalah bermacam-macam kegiatan dalam si...

Pengertian etika menurut para ahli


a.
Drs. H. Burhanudin Salam Etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai norma dan moral yang rilaku manusia dal...

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN PRA-SEKOLAH
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka melakukan Asuhan
Keperawatan Keluarga pada keluarga binaan yang sesuai den...

BEBERAPA KONSEPSI TENTANG LEGITIMASI KEKUASAAN, BIROKRASI,


DAN ADMINISTRASI NEGARA

A. Antara Legitimasi Sosiologis dan Legitimasi Etis Tinjauan etis mengenai


kekuasaan ( power, authority ) pertama-tama berkenaan ...

MAKALAH PELAYANAN PUBLIK


B AB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam konteks
memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain...

MAKALAH TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI DAN EVALUASI TENTANG


BERAS RASKIN
Kemiskinan merupakan masalah pelik yang sedang berusaha ditanggulangi oleh
Indonesia saat ini. Tingkat kemiskinan semakin tinggi semenjak ...

ANALISIS KASUS GABUNGAN TINDAK PIDANA (CONCURSUS)


BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adakalanya seseorang melakukan
beberapa perbuatan sekaligus sehingga menimbulkan masalah te...

PENGERTIAN HUKUM PIDANA DAN TINDAK PIDANA, UNSUR-UNSUR


TINDAK PIDANA, SYARAT MELAWAN HUKUM, KESALAHAN, PERCOBAAN
(POOGING), GABUNGAN TINDAK PDANA (SAMENLOOP) DAN
PENYERTAAN
A. PENGERTIAN HUKUM PIDANA DAN TINDAK PIDANA Hukum pidana
adalah bagian dari keseluruhan hukum yang berlaku disuatu negara, yang meng...

ETIKA DAN SEJUMLAH PENGADAIAN NORMATIF


BAB 1 ETIKA DAN SEJUMLAH PENGADAIAN NORMATIF A.
PERMASALAHAN ETIKA SOSIAL Dilihat dari kedudukannya, manusia dapat
berditri...

Popular Posts

TUGAS MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA FUNGSI-FUNGSI


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Makalah Politik Pendidikan

Pengertian etika menurut para ahli

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN PRA-SEKOLAH

BEBERAPA KONSEPSI TENTANG LEGITIMASI KEKUASAAN, BIROKRASI,


DAN ADMINISTRASI NEGARA

ANALISIS KASUS GABUNGAN TINDAK PIDANA (CONCURSUS)

Pengertian moralitas menurut para ahli

PENGERTIAN HUKUM PIDANA DAN TINDAK PIDANA, UNSUR-UNSUR


TINDAK PIDANA, SYARAT MELAWAN HUKUM, KESALAHAN, PERCOBAAN
(POOGING), GABUNGAN TINDAK PDANA (SAMENLOOP) DAN
PENYERTAAN

PERBEDAAN UUD 1945 SEBELUM DAN SESUDAH AMANDEMEN

Pengertian moral menurut para ahli

Vous aimerez peut-être aussi