Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH:
FIKRI HABIBAH
20164030112
LAPORAN PENDAHULUAN
DENGAN KEBUTUHAN AKTIFITAS DAN OLAH RAGA:
HAMBATAN MOBILITAS FISIK
1. Pengertian
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukannya
untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas
dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletel (Mubarak, 2008). Kebutuhan
aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dengan
kebutuhan dasar dan latihan. Aktivitas sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu
dalam keadaan sehat. Seseorang dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana
kemampuannya dalam melakukan berbagai aktivitas seperti misalnya berdiri, berjalan
dan bekerja. Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
(Potter&Perry, 2009).
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan
teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan
untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008). Mobilisasi menyebabkan perbaikan
sirkulasi, membuat napas dalam dan menstimulasi kembali fungsi gastrointestinal
normal, dorong untuk menggerakkan kaki dan tungkai bawah sesegera mungkin,
biasanya dalam waktu 12 jam.
Imobilisasi adalah suatu kondisi yang relatif, dimana individu tidak saja kehilangan
kemampuan geraknya secara total, tetapi juga mengalami penurunan aktifitas dari
kebiasaan normalnya (Mubarak, 2008).Gangguan mobilitas fisik (immobilisasi)
didefinisikan oleh North American Nursing Diagnosis Association (NANDA) sebagai
suatu kedaaan dimana individu yang mengalami atau beresiko mengalami keterbatsan
gerakan fisik. Individu yang mengalami atau beresiko mengalami keterbatasan gerakan
fisik antara lain : lansia, individu dengan penyakit yang mengalami penurunan kesadaran
lebih dari 3 hari atau lebih, individu yang kehilangan fungsi anatomic akibat perubahan
fisiologik (kehilangan fungsi motorik,klien dengan stroke, klien penggunaa kursi roda),
penggunaan alat eksternal (seperti gipsatau traksi), dan pembatasan gerakan volunteer
(Potter, 2009).
2. Etiologi
Menurut Mubarak (2008) yang mempengaruhi hambatan mobilitas fisik
a. Gaya hidup
Mobilitas seseorang dipengaruhi oleh latar belakang budaya, nilai-nilai yang dianut,
serta lingkungan tempat ia tinggal (masyarakat).
b. Ketidakmampuan
Kelemahan fisik dan mental akan menghalangi seseorang untuk melakukan aktivitas
hidup sehari-hari. Secara umum ketidakmampuan dibagi menjadi dua yaitu :
1) Ketidak mampuan primer yaitu disebabkan oleh penyakit atau trauma (misalnya
: paralisis akibat gangguan atau cedera pada medula spinalis).
2) Ketidakmampuan sekunder yaitu terjadi akibat dampak dari ketidakmampuan
primer (misalnya : kelemahan otot dan tirah baring). Penyakit-penyakit tertentu
dan kondisi cedera akan berpengaruh terhadap mobilitas.
c. Tingkat energy
Energi dibutuhkan untuk banyak hal, salah satunya mobilisasi.Dalam hal ini
cadangan energi yang dimiliki masing-masing individu bervariasi.
d. Usia
Usia berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam melakukan mobilisasi.
Pada individu lansia, kemampuan untuk melakukan aktifitas dan mobilisasi menurun
3.
Artritis
muskuloskeletal
Osteoporosis
Fraktur (terutama panggul dan femur)
Problem kaki (bunion, kalus)
Gangguan neurologis
Penyakit
kardiovaskular
Penyakit paru
Faktoe sensorik
Penyebab lingkungan
samping
obat
(misalnya
kekuatan
yang
konsumsi
HASIL
oksigen Intoleransi ortostatik
maksimum
Penurunan fungsi ventrikel kiri
Konstipasi
Pengurangan miksi
Penurunan
Gangguan tidur
evakuasi
kandung
kemih
Bermimpi
pada
siang
hari,
halusinasi
b.
PERUBAHAN
IMOBILISASI
YANG
TERJADI
AKIBAT
Muskuloskeletal
degenerasi
peningkatan
tekanan
rawan
sendi,
intraartikular,
ankilosis,
berkurangnya
volume sendi
Kardiopulmonal dan Peningkatan denyut nadi istirahat, penurunan perfusi
pembuluh darah
Integumen
Metabolik
endokrin
vena,
peningkatan
agresi
trombosit,
dan
hiperkoagulasi
Peningkatan risiko ulkus dekubitus dan laserasi kulit
dan Keseimbangan nitrogen negatif, hiperkalsiuria,
natriuresis dan deplesi natrium, resistensi insulin
(intoleransi glukosa), hiperlipidemia, serta penurunan
absorpsi dan metabolisme vitamin/mineral
6. Klasifikasi
Menurut Mubarak (2008) secara umum ada beberapa macam keadaan imobilitas antara
lain :
a. Imobilitas fisik : kondisi ketika seseorang mengalami keterbatasan fisik yang
disebabkan oleh faktor lingkungan maupun kondisi orang tersebut.
b. Imobilitas intelektual : kondisi ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
untuk dapat berfungsi sebagaimana mestinya, misalnya pada kasus kerusakan otak.
c. Imobilitas emosional : kondisi ini bisa terjadi akibat proses pembedahan atau
kehilangan seseorang yang dicintai
d. Imobilitas sosial : kondisi ini bisa menyebabkan perubahan interaksi sosial yang
sering terjadi akibat penyakit.(Mubarak, 2008)
Rentang Gerak dalam mobilisasi
Dalam mobilisasi terdapat tiga rentang gerak yaitu :
a. .Rentang gerak pasif
Rentang gerak pasif ini berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian
dengan menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat dan
menggerakkan kaki pasien.
b. Rentang gerak aktif
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara
menggunakan otot-ototnya secara aktif misalnya berbaring pasien menggerakkan
kakinya.
c. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan melakukan
aktifitas yang diperlukan (Carpenito, 2000).
7. PHATWAY
8. Pemeriksaan Penunjang
Sinar X tulang menggambarkan kepadatan tulang, tekstur, dan perubahan hubungan
tulang.
CT scan (Computed Tomography) menunjukkan rincian bidang tertentu tulang yang
terkena dan dapat memperlihatkan tumor jaringan lunak atau cidera ligament atau
tendon. Digunakan untuk mengidentifikasi lokasi dan panjangnya patah tulang
didaerah yang sulit dievaluasi.
MRI (Magnetik Resonance Imaging) adalah tehnik pencitraan khusus, noninvasive,
yang menggunakan medan magnet, gelombang radio, dan computer untuk
memperlihatkan abnormalitas (mis: tumor atau penyempitan jalur jaringan lunak
melalui tulang. Dll.
Pemeriksaan Laboratorium:
Hb pada trauma, Ca pada imobilisasi lama, Alkali Fospat , kreatinin dan SGOT
pada kerusakan otot.
9. Penatalaksanaan
1) Pengaturan Posisi Tubuh sesuai Kebutuhan Pasien
latihan
isometrik
(static
exercise)
dapat
dilakukan
dengan
KATEGORI
0
1
2
orang lain
Memerlukan bantuan, pengawasan orang
melakukan
atau
dan
tidak
dapat
berpartisipasi
dalam
perawatan
Derajat kekuatan otot
PERSENTASE
SKALA
KEKUATAN
KARAKTERISTIK
0
1
NORMAL (%)
0
10
Paralisis sempurna
Tidak ada gerakan, kontraksi otot
25
50
75
gravitasi
Gerakan
penuh
yang
normal
100
tahanan minimal
Kekuatan normal, gerakan penuh
yang normal melawan gravitasi
dan tahanan penuh
RENCANA KEPERAWATAN
NO
DX
1
DIANGOSA
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
KEPERAWATAN
Setelah
dilakukan
asuhan Latihan Kekuatan
Hambatan
keperawatan
selama
...x
24
jam Ajarkan
dan
berikan
mobilitas fisik b/d
Movement
:
Active
dorongan pada klien untuk
agens
Mobility
Level
melakukan program latihan
farmaseutikal,
Self
care
:
ADLs
secara rutin
ansietas, depresi,
Transfer performance
disuse, fisik tidak
Setelah dilakukan tindakan Latihan untuk ambulasi
bugar,
gangguan
keperawatan selama.gangguan Ajarkan teknik Ambulasi &
fungsi
kognitif, mobilitas fisik teratasi dengan
perpindahan
yang
aman
gangguan
kriteria hasil:
kepada klien dan keluarga.
metabolisme,
Memverbalisasikan
berlatih
mandiri
dalam
neuromuskular,
perasaan
dalam
meningkatan
batasan
yang
aman.
gangguan
kekuatan dankemampuan
sensoriperseptual,
berpindah
Latihan mobilisasi dengan
gaya hidup kurang
dx
Nic
Hambatan mobilitas fisik
Batasan karakteristik
Dispnea
setelah
beraktivitas
Gangguan
berjalan
Gerakan lambat
Gerakan spastic
Gerakan
tidak
terkordinasi
Instabilitas postur
Kesulitan
noc
Kaji
pasien
Kaji kebutuhan
terhadap bantuan
sikap
pelayanan
dirumah
gerak
Ketidak nyamanan
Melakukan
aktivitas
realkasasi
Termor
akibat
gerak
Faktor yang berhubungan
Agnes
Ansites
Depresi
Disuse
dalam
latihan
untuk
atau
meningkatkan
motorik kasar
Penurunan waktu
pasien
mempertahankan
malakukan
dukung
pasif
Kemampuan
ketrampilan
pengobatan
Ajarkan
dan
lain
sebagai pengganti
Penurunan
dan
selama
membolak-balikan
posisi
Keterbatasan rentan
kebutuhan
kekuatan otot
Ajarkan teknik
ambulasi
dan
berpindah
yang
aman
Instruksikan
pasien
untuk
menyangga berat
badanya
kognitif
Gangguan
metabolic
Gangguan
muskuloskeleta
Gangguan
neuromuskuler
Gaya hidupkurang
gerak
Kaku sendi
Keengganan
melakukan
pergerakan
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2008. Konsep dan aplikasi kebutuhan dasar klien. Jakarta : Salemba Medika.
Barbara Kozier, Fundamental Of Nursing Concept, Process and Practice, fifth
Edition, Addison Wsley Nursing, California, 1995
Dolores F. Saxton, Compeherensive Review Of Nursing For NCLEK-RN, sixteen
edition, Mosby, St Louis, Missouri, 1999
Perry & Potter. 2006. Buku ajar fundal mental keperawatan konsep, proses dan
praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah, 2003. Kebutuhan dasar manusia & proses keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.
Nurarif & Kusuma. 2017. Aplikasi asuhan keperawatanberdasarkan diagnose medis dan
NANDA NOC-NIC Jilid 2. Yogyakarta : Medi Action Published