Vous êtes sur la page 1sur 14

MEDIA LKS (LEMBAR KERJA SISWA)

11:21 PM | Posted by herlina nur |

A. LKS
1. Pengertian LKS
LKS menurut Indrianto dalam Alan (2012) adalah lembar kerja siswa yang berisi pedoman bagi
siswa untuk melakukan kegiatan yang mencerminkan ketrampilan proses agar siswa memperoleh
pengetahuan atau ketrampilan yang perlu dikuasainya.
LKS adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. LKS biasanya berupa
petunjuk, langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan
dalam lembar kegiatan harus jelas kaitannya dengan kompetensi yang akan dicapai (Depdiknas
dalam Alan, 2012).
2. Karakteristik LKS
a. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas pembahasannya tetapi
sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau dilakukan oleh peserta didik.
b. Terdapat soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegiatan seperti percobaan atau
terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
c. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi, dll.
3.
a.

Langkah-langkah Pembuatan LKS


Menganalisis kurikulum
Analisis kurikulum dimaksudkan untuk menentukan materi mana yang memerlukan bahan ajar
LKS. Biasanya dalam menentukan materi dianalisis dengan cara melihat materi pokok dan
pengalaman belajar dari materi yang akan diajarkan, kemudian kompetensi yang harus dimiliki
oleh siswa.

b.

Menyusun peta kebutuhan LKS


Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan guna mengetahui jumlah LKS yang harus ditulis dan untuk
melihat sekuensi atau urutan LKS. Sekuensi LKS ini sangat diperlukan dalam menentukan prioritas
penulisan. Diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.
Menentukan judul-judul LKS
Judul LKS ditentukan atas dasar KD, materi pokok atau pengalaman belajar yang terdapat dalam
kurikulum. Satu KD dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila kompetensi itu tidak terlalu besar.
Besarnya KD dapat dideteksi antara lain dengan cara apabila diuraikan ke dalam materi pokok
mendapatkan 4 materi pokok, maka kompetensi itu telah dapat dijadikan sebagai satu judul LKS.
Namun apabila diuraikan menjadi lebih dari 4 materi pokok, maka perlu dipikirkan lagi apakah
perlu untuk dipecah.
Menulis LKS, penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
Perumusan KD yang harus dikuasai, rumusan KD pada suatu LKS langsung diturunkan dari
dokumen SI.
Penentuan alat penilaian, penilaian dilakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa. Karena
pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah kompetensi, maka penilaiannya didasarkan pada
penguasaan kompetensi. Alat penilaian yang cocok adalah menggunakan pendekatan Penilaian
Acuan Kriteria.
Penyusunan materi, tergantung pada KD yang akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi
pendukung yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat
diambil dari berbagai sumber seperti buku, majalah, internet.
Struktur LKS, secara umum adalah sebagai berikut:
Judul
Petunjuk belajar (petunjuk siswa)
Kompetensi yang akan dicapai

c.

d.

e.

Informasi pendukung
Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
Penilaian
4. Peran & Fungsi LKS
Peran LKS dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Selain itu
dapat membantu guru untuk mengarahkan siswanya menemukan konsep-konsep melalui
aktivitasnya sendiri. LKS juga dapat mengembangkan ketrampilan proses dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar.
Fungsi LKS antara lain:
a. Untuk latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini sering digunakan
untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas latihan.
b.

c.

d.

e.

5.

a.

b.
c.

6.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
a.

Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)


Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan kerangka penyelesaian
dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat ketika kita menerangkan penyelesaian soal
aplikasi yang memerlukan banyak langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai pilihan
lain dari metode tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan itu.
Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis data tersebut.
Misalnya dalam penelitian statistika.
Untuk penemuan
Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan tertentu, agar
menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan bentuk umum untuk membuat suatu
perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan observasi dari contoh yang sederhana.
Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka
Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikut sertakan sejumlah siswa dalam penelitian dalam
suatu bidang tertentu.
Manfaat LKS
Secara umum, manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan LKS dalam proses belajar mengajar
adalah:
Mempermudah guru dalam mengelola dan mengatur proses belajar yaitu dari kondisi guru
sentris menjadi kondisi siswa sentris yang lebih menekankan pada aktivitas siswa dalam proses
belajar baik aktivitasnya sendiri maupun dalam kelompok kerja.
Dapat membantu guru dalam mengarahkan siswanya untuk dapat menemukan konsep-konsep
yang ada dalam materi.
Untuk mengembangkan keterampilan proses, mengembangkan sikap ilmiah serta membangkitkan
minat siswa terhadap alam sekitarnya.
Kelebihan & Kekurangan LKS
Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Dapat menjadi media pembelajaran mandiri bagi siswa
Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar
Praktis dan harga terjangkau
Materi lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi
Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami hambatan dengan
listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan media LKS
Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan maupun di perkotaan
Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa muncul bagian
berikutnya maupun bab setelah itu.

b.

c.
d.
e.

Adanya kekhawatiran guru hanya mengandalkan media LKS tersebut serta memanfaatkannya
untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh mengerjakan LKS kemudian guru meninggalkan
siswa dan kembali untuk membahas LKS itu.
LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok dengan konsep yang diajarkan.
Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat kognitif, jarang
menekankan pada emosi dan sikap.
Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak dipadukan dengan media
yang
lain.
sumber

Alan.

2012. Lembar Kegiatan Siswa. Didownload


lks pada hari Minggu, 8 September 2013

darihttp://www.slideshare.net/alandonesyi/handout-

LEMBAR KERJA SISWA. Artikel. Disampikan dalam acara Pembekalan guru daerah terluar,
terluar, dan tertinggal di Akademi Angkatan Udara Yogyakarta pada tanggal 26 Nopember-6
Desember 2011

Senin, 25 Juni 2012

LANGKAH-LANGKAH CARA MEMEBUAT LKS


lembar Kerja Siswa (LKS)
1.

Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)

LKS
merupakan
lembar
kerja
bagi
siswa
baik
dalam kegiatan intrakurikuler
maupun kokurikuler
untuk
mempermudah
pemahaman terhadap materi pelajaran yang didapat (Azhar, 1993 : 78). LKS
(lembar kerja siswa) adalah materi ajar yang dikemas secara integrasi sehingga
memungkinkan
siswa
mempelajari
materi
tersebut
secara
mandiri
(http://pustaka.ut.ac.id).

Lembar kerja siswa (LKS) merupakan salah satu perangkat pembelajaran


matematika yang cukup penting dan diharapkan mampu membantu peserta
didik
menemukan
serta
mengembangkan
konsep
matematika
(http://ahliswiwite.wordpress.com).
LKS merupakan salah satu sarana untuk membantu dan mempermudah
dalam kegiatan belajar mengajar sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif
antara siswa dengan guru, sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam
peningkatan prestasi belajar.

Dalam lembar kerja siswa (LKS) siswa akan mendapatkan uraian materi,
tugas, dan latihan yang berkaitan dengan materi yang diberikan
(http://pustaka.ut.ac.id).
Dengan
menggunakan LKS dalam
pengajaran
akan
membuka
kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk ikut aktif dalam pembelajaran.
Dengan demikian guru bertanggung jawab penuh dalam memantau siswa dalam
proses belajar mengajar.
Penggunaan LKS sebagai alat bantu pengajaran akan dapat mengaktifkan
siswa. Dalam hal ini, sesuai dengan pendapat Tim Instruktur Pemantapan Kerja
Guru (PKG) dalam Sudiati (2003 : 11), menyatakan secara tegas salah satu cara
membuat siswa aktif adalah dengan menggunakan LKS.
Dari pendapat diatas dapat dipahami bahwa Lembar Kerja Siswa (LKS)
adalah lembaran kertas yang intinya berisi informasi dan instruksi dari guru
kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri suatu kegiatan belajar melalui
praktek atau mengerjakan tugas dan latihan yang berkaitan dengan materi yang
diajarkan untuk mencapai tujuan pengajaran.
2.

Manfaat Lembar Kerja Siswa (LKS)

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11-12), tujuan Lembar
Kerja Siswa (LKS), antara lain:

Sebagai alternatif guru untuk mengarahkan pengajaran atau


memperkenalkan suatu kegiatan tertentu.
Dapat mempercepat proses belajar mengajar dan hemat waktu mengajar.
Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas karena siswa
dapat menggunakan alat bantu secara bergantian.

3.

Tujuan Lembar Kerja Siswa (LKS)

Azhar (1993) : 78) mengatakan bahwa LKS dibuat bertujuan untuk


menuntun siswa akan berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta
mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri
siswa. LKS mempunyai fungsi sebagai urutan kerja yang diberikan dalam
kegiatan baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler terhadap pemahaman
materi yang telah diberikan.

Menurut tim instruktur PKG dalam Sudiati (2003 : 11), tujuan Lembar Kerja
Siswa (LKS), antara lain:

Melatih siswa berfikir lebih mantap dalam kegiatan belajar mengajar.


Memperbaiki minat siswa untuk belajar, misalnya guru membuat LKS lebih
sistematis, berwarna serta bergambar untuk menarik perhatian dalam
mempelajari LKS tersebut.
4.

Langkah-Langkah Penulisan LKS

Melakukan analisis kurikulum; standar kompetensi, kompetensi dasar,


indikator, dan materi pembelajaran.
Menyusun peta kebutuhan LKS
Menentukan judul LKS
Menulis LKS
Menentukan alat penilaian
(http://203.130.201.221/materi_rembuknas2007/komisi%201/subkom-3KTSP/SD/powerpoint/11_pengembangan_bahan_ajar.ppt.)
5.

Struktur LKS

Adapun struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut :


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Judul, mata pelajaran, semester, dan tempat


Petunjuk belajar
Kompetensi yang akan dicapai
Indikator,
Informasi pendukung
Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja
Penilaian

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011
Kata Pengantar

Asalamualaikum wr.wb.
Segala puja dan puji kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-NYA
sehingga saya senantiasa dalam perlindungan dan naungan-NYA serta sholawat
dan salam saya sampaikan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, yang
mana beliau telah menuntun kita dari jaman kegelapan menuju terang
benderang. Penulis bersyukur akhirnya dapat menyelesaikan makalah Media
Pembelajaran yang berjudul Lembar Kerja Siswa dengan kemampuan
maksimal saya, dan makalah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa
bantuan dari berbagai pihak diantaranya :
1. Ibu Yuni selaku dosen pembimbing mata kuliah Media Pembelajaran atas
segala didikan dan bantuannya.
2. Kedua orang tua saya yang telah mendukung, baik doa maupun materi.
3. Sahabat dan teman-teman dekat yang telah membantu merekomendasikan
buku-buku dan sumber materi agar makalah ini tersusun dengan lengkap.
4. Serta banyak pihak-pihak yang tidak dapat saya sebutkan pada kesempatan
kali ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu saya memohon saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik dan menambah pengalaman serta pengetahuan
saya.
Wassalamualaikum wr.wb
Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk meningkatkan kualitas
pendidikan, perlu ada perhatian secara khusus dari berbagai aspek. Aspek
tersebut meliputi profesionalisme guru, perkembangan dan pertumbuhan
peserta didik, tujuan pendidikan dan pengajaran, program pendidikan dan
kurikulum, perencanaan pengajaran, strategi belajar mengajar, media
pembelajaran.
Media pembelajaran memiliki bermacam-macam bentuk dan fungsinya, LKS atau
lembar kerja siswa merupakan salah satu media cetak yang digunakan sebagai
pedoman di dalam pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik dalam kajian tertentu. Kebanyakan LKS yang ada di sekolah atau
institusi pendidikan hanya LKS yang memindah sebuah jawaban dari materi yang
terurai pada awal halaman. Lembar Kerja Siswa semacam ini tidak efisien dan
kurang baik terhadap proses pembelajaran siswa, karena peserta didik hanya
terpaku pada sebuah uraian dalam LKS tanpa menganalisa sebuah problem atau
soal, Sehingga dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar dapat
mengoptimalkan hasil belajar. Dalam situasi yang modern saat ini banyak media
selain LKS yang lebih dapat mempermudah dan dapat cepat diterima oleh
peserta didik. Tetapi, bukan berarti media LKS tidak dapat digunakan oleh karena
media-media yang lebih canggih seperti media audio visual, dll.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian LKS?
2. Apakah manfaat dan fungsi media LKS?

3. Karakteristik atau ciri-ciri LKS?


4. Bagaimana cara membuat LKS?
5. Apa sajakah kelebihan dan kekurangannya dan bagaimana cara
mengatasinya?
6. Bagaimana implikasinya dalam pembelajaran?
1.3 Tujuan
Pentingnya media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran khususnya
SD untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Untuk mengetahui apa yang harus
diperhatikan dalam penggunaan media pembelajaran LKS ini. Untuk
mengetahuinya, perlu perhatikam hal- hal yang dicapai untuk peserta didik
sebagai berikut :
a) Ranah kognitif
Memberikan pengetahuan terhadap peserta didik tentang konsep-konsep yang
telah terangkum di dalam materi kemudian mengecek tingkat pemahaman siswa
terhadap materi yang telah disajikan. Jadi, diharapkan siswa dapat memahami
materi secara utuh dengan bimbingan dari guru.
b) Ranah spikomotorik
Memberi refleksi terhadap peserta didik setelah mempelajari materi sehingga
siswa mampu menerapkan atau dari yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan
Mengembangkan dan menerapkan materi pelajaran yang sulit dipelajari.
c) Ranah afektif
Menunjang keaktifan siswa dalam belajar sehingga dapat memberikan sebuah
kegiatan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan aktif.
Dengan memperhatikan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif diharapkan
siswa/ peserta didik dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.

BAB II
ISI
A. Pengertian Lembar Kerja Siswa (LKS)
Menurut Dhari dan Haryono (1988) yang dimaksud dengan lembar kerja siswa
adalah lembaran yang berisi pedoman bagi siswa untuk melakukan kegiatan
yang terprogram. Setiap LKS berisikan antara lain: uraian singkat materi, tujuan
kegiatan, alat/ bahan yang diperlukan dalam kegiatan, langkah kerja pertanyaan
pertanyaan untuk didiskusikan, kesimpulan hasil diskusi, dan latihan ulangan.
Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang
digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta
berisi tugas yang dikerjakan oleh siswa baik berupa soal maupun kegiatan yang
akan dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja siswa adalah tidak dinilai
sebagai dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang berhasil
menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami
kesulitan. Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat
mengembangkan pola pikir mereka dengan memecahkan permasalahan
tersebut. Lembar kerja siswa merupakan bahan pembelajaran cetak yang yang

paling sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada
pengembangan soal-soalnya serta latihan. LKS sangat baik dipergunakan dalam
rangka strategi heuristik maupun ekspositorik. Dalam strategi heuristik LKS
dipakai dalam metode penemuan terbimbing, sedangkan dalam strategi
ekspositorik LKS dipakai untuk memberikan latihan pengembangan.. Selain itu
LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam proses belajar
dapat mengoptimalkan hasil belajar.
Peran LKS dalam proses pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan
pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada siswa. Penggunaan LKS
memungkinkan guru mengajar lebih optimal, memberikan bimbingan kepada
siswa yang mengalami kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa
memecahkan masalah. (Dhari dan Haryono, 1988)
Adapun bagi siswa penggunaan LKS menurut Dhari dan Haryono (1988)
bermanfaat untuk:
1. Meningkatkan aktifitas siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar.
2. Melatih dan mengembangkan ketrampilan proses pada siswa sebagai dasar
penerapan ilmu pengetahuan.
3. Membantu memperoleh catatan tentang materi yang dipelajari melalui
kegiatan tersebut.
4. membantu menambah informasi tentang konsep yang dipelajari melalui
kegiatan belajar siswa secara sistematis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan bahan pembelajaran cetak
terutama lembar kerja siswa adalahpada pengembangan GBPP bahan ajar cetak
yang telah dikembangkan sebelumnya, terutama pada analisis kompetensi
sampai pada insikator ketercapaiannya. Pengembangan indikator dalam GBPP
haruslah benar-benar mewakili standart kompetensi dan kompetensi
dasarnya,karena nantinya indikator ini yang akan dijadikan panduan dalam
membuat soal. Materi yang ada di dalam lembar kerja siswa merupakan hanya
sebuah ringkasan saja tetapi sudah mencangkup tentang apa yang akan
dimengerti oleh siswa.
Latihan dan soal-soal yang dikembangkan harus menggunakan berbagai bentuk
dan teknik yang beraneka ragam sehingga tidak membosankan. Harus
dicantumkan pula bagaimana langkah-langkah pengerjaanya jika soal tersebut
berbentuk esai ataupun penugasan. Macam- macam lembar kerja siswa dibagi
menjadi dua yaitu LKS terbuka dan LKS tertutup.
a) LKS tertutup, lembaran kegiatan siswa yang digunakan dalam pembelajaran di
kelas secara teratur dan sistematis. Contohnya, biasanya setelah guru
menyampaikan materi maka siswa diberikan lembar kerja yang harus
diselesaikan oleh peserta didik, guru bisa menggunakan lembar kerja siswa
tertutup ini
b) LKS terbuka, yaitu lembar kegiatan siswa yang di dalamnya tidak terikat
dengan aturan-aturan. Jadi, siswa disuruh menyelesaikan masalah yang ada di
dalam LKS ini dengan caranya sendiri beserta dengan petunjuk guru.
Komponen- komponen LKS sebagai berikut :
1) Kata pengantar
2) Daftar isi
3) Pendahuluan ( berisi analisis / daftar dari tujuan pembelajaran dan indikator
ketercapaian berdasarkan hasil analisis dari GBPP)
4) Bab 1 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan
tersebut.
5) Lembar kerja : berisi berbagai soal ataupun penugasan yang akan dikerjakan
oleh siswa
6) Bab 2 berisi tentang ringkasan materi/penekanan materi dari pokok bahasan
tersebut.

7) Lembar kerja dst.


8) Daftar pustaka
B. Manfaat dan Fungsi Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Peran LKS sangat besar dalam proses pembelajaran karena dapat meningkatkan
aktifitas siswa dalam belajar dan penggunaannya dalam pembelajaran geografi
dapat membantu guru untuk mengarahkan siswanya menemukan konsepkonsep melalui aktifitasnya sendiri. Disamping itu LKS juga dapat
mengembangkan ketrampilan proses, meningkatkan aktifitas siswa dan dapat
mengoptimalkan hasil belajar. Manfaat secara umum adalah sebagai berikut :
a) Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran
b) Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar
c) Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang
konsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistimatis
d) Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materi yang akan
dipelajari melalui kegiatan belajar
e) Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang
dipelajari melalui kegiatan belajar secara sistematis.
f) Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangka keterampilan
proses, dan
g) Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep
Adapun manfaat secara khusus sebagai berikut :
a) Untuk tujuan latihan
Siswa diberikan serangkaian tugas/aktivitas latihan. Lembar kerja seperti ini
sering digunakan untuk memotivasi siswa ketika sedang melakukan tugas
latihan.
b) Untuk menerangkan penerapan (aplikasi)
Siswa dibimbing untuk menuju suatu metode penyelesaian soal dengan
kerangka penyelesaian dari serangkaian soal-soal tertentu. Hal ini bermanfaat
ketika kita menerangkan penyelesaian soal aplikasi yang memerlukan banyak
langkah. Lembaran kerja ini dapat digunakan sebagai pilihan lain dari metode
tanya jawab, dimana siswa dapat memeriksa sendiri jawaban pertanyaan itu.
c) Untuk kegiatan penelitian
Siswa ditugaskan untuk mengumpulkan data tertentu, kemudian menganalisis
data
tersebut. Misalnya dalam penelitian statistika.
d) Untuk penemuan
Dalam lembaran kerja ini siswa dibimbing untuk menyelidiki suatu keadaan
tertentu, agar menemukan pola dari situasi itu dan kemudian menggunakan
bentuk umum untuk membuat suatu perkiraan. Hasilnya dapat diperiksa dengan
observasi dari contoh yang sederhana.
e) Untuk penelitian hal yang bersifat terbuka
Penggunaan lembaran kerja siswa ini mengikutsertakan sejumlah siswa dalam
penelitian dalam suatu bidang tertentu.
Fungsi Lembar kerja siswa ( LKS ) dalam proses belajar mengajar ada dua sudut
pandang, yaitu :
a. Dari sudut pandang peserta didik, fungsi LKS sebagai sarana belajar baik di
kelas, di ruang praktek, maupun di luar kelas. Sehingga siswa berpeluang besar
untuk mengambangkan kemampuan, menerapkan pengetahuan, melatih
ketrampilan, memproses sendiri dengan bimbingan guru untuk mendapat
perolehannya.
b. Dari sudut pandang guru, melalui lembar kerja siswa dalam
menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar sudah menerapkan metode
membelajarkan siswa, dengan kadar keaktifan peserta didik yang tinggi. LKS

merupana salah satu dari sekian banyak media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Dalam pengajaran mata pelajaran, media LKS
banyak digunakan untuk memancing aktivitas belajar siswa. Karena dengan LKS
siswa akan merasa diberi tanggung jawab moril untuk menyelesaikan suatu
tugas dan merasa harus mengerjakannya, terlebih lagi apabila guru memberikan
perhatian penuh terhadap hasil pekerjaan siswa dalam LKS tersebut. Guru tidak
memberi jawaban akan tetapi siswa diharapkan dapat menyelesaikan dan
memecahkan masalah yang ada dalam LKS tersebut dengan bimbingan atau
petunjuk dari guru.

C. Karakteristik Lembar Kerja Siswa (LKS)


1. LKS memiliki soal-soal yang harus dikerjakan siswa, dan kegiatan-kegitan
seperti percobaan atau terjun ke lapangan yang harus siswa lakukan.
2. Merupakan bahan ajar cetak.
3. Materi yang disajikan merupakan rangkuman yang tidak terlalu luas
pembahasannya tetapi sudah mencakup apa yang akan dikerjakan atau
dilakukan oleh peserta didik.
4. Memiliki komponen-komponen seperti kata pengantar, pendahuluan, daftar isi,
dll.

D. Cara Pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS)


Dalam pembuatan lembar kerja siswa perlu diperhatikan beberapa syarat dan
hal-hal yang penting, diantaranya sebagai berikut.
a) Mempunyai tujuan yang ingin dicapai berdasarkan GBPP, AMP, dan buku
pegangan/paket, mengandung proses dan kemampuan yang dilatih, serta
mengutamakan bahan-bahan yang penting.
b) Tata letak harus dapat menunjukkan urutan kegiatan secara logis dan
sistematis, menunjukan bagian-bagian yang sudah diikuti dari awal sampai akhir,
serta desainnya menarik dan indah.
c) Susunan kalimat dan kata-kata memenuhi kriteria berikut : sederhana dan
mudah dimengerti, singkat dan jelas, istilah baru hendaknya diperkenalkan,
serta informasi / penjelasan yang panjang hendaknya dibuat dalam lembar
catatan peserta didik.
d) Gambar ilustrasi dan skema sebaiknya membantu peserta didik, menunjukkan
cara, menyusun, dan merangkai sehingga membantu anak didik berpikir kritis.
Agar lebih spesifik lagi pembahasan tentang cara pembuatgan Lembar Kerja
Siswa (LKS) maka diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Syarat didaktik, Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai salah satu bentuk sarana
berlangsungnya proses belajar- mengajar haruslah memenuhi persyaratan
didaktik, artinya suatu LKS harus mengikuti asas belajar-mengajar yang efektif,
yaitu : memperhatikan adanya perbedaan individual, sehingga LKS yang baik itu
adalah yang dapat digunakan baik oleh siswa yang lamban, yang sedang
maupun yang pandai, menekankan pada proses untuk menemukan konsepkonsep sehingga LKS dapat berfungsi sebagai petunjuk jalan bagi siswa untuk
mencari tahu, memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan
siswa, dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral,
dan estetika pada diri siswa, pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan
pengembangan pribadi siswa (intelektual, emosional dan sebagainya), bukan

ditentukan oleh materi bahan pelajaran.


b) Syarat konstruksi, yang dimaksud dengan syarat konstruksi adalah syaratsyarat yang berkenaan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata,
tingkat kesukaran, dan kejelasan yang pada hakikatnya haruslah tepat guna
dalam arti dapat dimengerti oleh peserta didik. Menggunakan bahasa yang
sesuai dengan tingkat kedewasaan peserta didik, menggunakan struktur kalimat
yang jelas, memiliki taat urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik menghindari pertanyaan yang terlalu terbuka, tidak
mengacu pada buku sumber yang diluar kemampuan keterbacaan, peserta didik
menyediakan ruangan yang cukup untuk memberi keleluasaaan pada peserta
didik untuk menulis maupun menggambarkan pada LKS, menggunakan kalimat
yang sederhana dan pendek, lebih banyak menggunakan ilustrasi daripada katakata, sehingga akan mempermudah
peserta didik dalam menangkap apa yang diisyaratkan LKS, memiliki tujuan
belajar yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu sebagai sumber motivasi,
mempunyai identitas untuk memudahkan administrasinya.
c) Syarat teknis, dari segi teknis memiliki beberapa pembahasan yaitu:
1) Tulisan
Menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi,
menggunakan huruf tebal yang agak besar, bukan huruf biasa yang diberi garis
bawah, menggunakan tidak lebih dari 10 kata dalam satu baris, menggunakan
bingkai untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban peserta didik,
mengusahakan agar perbandingan besarnya huruf dengan besarnya gambar
serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah yang dapat menyampaikan pesan/isi dari
gambar tersebut secara efektif kepada penguna LKS. Yang lebih penting adalah
kejelasan isi atau pesan dari gambar itu secara keseluruhan.
3) Penampilan
Penampilan adalah hal yang sangat penting dalam sebuah LKS. Apabila suatu
LKS ditampilkan dengan penuh kata-kata, kemudian ada sederetan pertanyaan
yang harus dijawab oleh peserta didik, hal ini akan menimbulkan kesan jenuh
sehingga membosankan atau tidak menarik. Apabila ditampilkan dengan
gambarnya saja, itu tidak mungkin karena pesannya atau isinya tidak akan
sampai. Jadi yang baik adalah LKS yang memiliki kombinasi antara gambar dan
tulisan.
Uraian di atas merupakan syarat khusus pembuatan lembar kerja siswa, jika
sudah terpenuhi maka melangkah pada syarat umum yang harus dipenuhi untuk
membuat LKS
1. Melakukan analisis kurikulum baik SK,KD, indikator, maupun materi pokok.
2. Menyusun peta kebutuhan lembar kerja siswa yaitu pembuatan LKS harus
membuat suatu konsep/rancangan terlebih dahulu guna mengetahui
materi/komponen perihal yang akan dibahas di dalam LKS tersebut,sehingga
akan lebih mudah dalam pelaksanaannya.
3. Menentukan judul LKS dan menulis LKS dengan buku paduan yang jelas.
4. Mencetak lembar kerja siswa dan menentukan lembar penilaian.
E. Kelebihan dan Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan Cara Mengatasi
Kekurangannya
Kelebihan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Guru dapat menggunakan lembar kerja siswa sebagai media pembelajaran
mandiri bagi peserta didik.
2. Meningkatkan aktivitas siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar.
3. Praktis dan harga cenderung terjangkau tidak terlalu mahal.

4. Materi didalam LKS lebih ringkas dan sudah mencakup keseluruhan materi.
5. dapat membuat siswa berinteraksi dengan sesame teman.
6. Kegiatan pembelajaran menjadi beragam dengan LKS.
7. Sebagai pengganti media lain ketika media audio visual misalnya mengalami
hambatan dengan listrik maka kegiatan pembelajaran dapat diganti dengan
media LKS.
8. Tidak menggunakan listrik sehingga bisa digunakan oleh SD di pedesaan
maupun di perkotaan.
Kekurangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
1. Soal-soal yang tertuang pada lembar kerja siswa cenderung monoton, bisa
muncul bagian berikutnya maupun bab setelah itu.
2. Adanya kekhawatiran karena guru hanya mengandalkan media LKS tersebut
serta memnfaatkannya untuk kepentingan pribadi. Misalnya siswa disuruh
mengerjakan LKS kemudian guru meninggalkan siswa dan kembali untuk
membahas LKS itu.
3. LKS yang dikeluarkan penerbit cenderung kurang cocok antara konsep yang
akan diajarkan dengan LKS tersebut.
4. LKS hanya melatih siswa untuk menjawab soal,tidak efektif tanpa ada sebuah
pemahaman konsep materi secara benar.
5. Di dalam LKS hanya bisa menampilakan gambar diam tidak bisa bergerak,
sehingga siswa terkadang kurang dapat memahami materi dengan cepat.
6. Media cetak hanya lebih banyak menekankan pada pelajaran yang bersifat
kognitif, jarang menekankan pada emosi dan sikap.
7. Menimbulkan pembelajaran yang membosankan bagi siswa jika tidak
dipadukan dengan media yang lain.
Cara mengatasi kekurangan dalam penggunaan lembar kerja siswa.
1. Guru diharapkan membuat LKS yang memiliki soal-soal yang beragam,
sehingga soal-soal yang ada tidak kebanyakan terulang-ulang.
2. Peningkatan kualitas professional guru perlu dan juga peningkatan kesadaran
seorang guru sebagai pendidik.
3. Dsekolah sebaiknya tidak terpaku dengan LKS yang dikeluarkan oleh penerbit
tetapi diharapkan dengan keprofesionalan guru dapat membuat lembar kerja
siswa yang lebih bermutu tinggi dari pada yang dikeluarkan penerbit.
4. Untuk menghindari siswa yang hanya dilatih untuk mengerjakan soal
sebaiknya guru mempunyai buku pegangan selain LKS dan didalam LKS tidak
hanya soal-soal yang wajib dikerjakan oleh siswa tetapi sejumlah kegiatankegiatan lapang untuk peserta didik juga perlu.
5. Guru bisa memadukan antara media cetak dengan media-media yang
menunjang, misalnya audio-visual kalau ada.
6. Menambah kagiatan kegiatan yang menstimulus siswa untuk aktif baik
bertanya kepada guru maupun menjawab pertanyaan guru.
7. Untuk menghindari kebosanan guru sebaiknya menggabung media satu
dengan yang lain. Ataupun menambah sebuah kegiatan diluar kegiatan yang ada
pada LKS tersebut.
F. Implikasi Lembar Kerja Siswa dalam Pembelajaran
Dengan adanya media Lembar Kerja Siswa (LKS) diharapkan dapat menjadikan
peserta didik aktif dan cepat tanggap, serta kreatif. LKS dapat digunakan pada
peserta didik untuk mengamati kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Dapat
pula digunakan dalam pendekatan ketrampilan proses, dimana Siswa berlatih
mengumpulkan kosep sebanyak banyaknya tentang materi yang akan
dipelajari melalui LKS dan kemudian didiskusikan untuk memperoleh kesimpulan
mengenai definisi dan karakteristik materi yang dipelajari.
Pemanfaatan LKS sebagai media pembelajaran dilakukan secara optimal, yaitu

digunakan sebagai sumber perolehan informasi serta media dalam latihan soal.
Implementasi pendekatan ketrampilan proses, dilakukan sesuai bagan desain
pembelajaran dengan pendekatan ketrampilan proses melalui media LKS. Proses
pembelajaran dilakukan dengan terlebih dahulu membagi siswa dalam kelompok
kelompok. Pembelajaran dilakukan menggunakan berbagai macam metode,
yaitu metode penemuan konsep, metode diskusi, dan metode latihan soal.
Penerapan setiap metode pembelajaran tersebut disesuaikan dengan
karakteristik materi pelajaran pada setiap pertemuan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan pembahasan-pembahasan pada makalah di
atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
1. Media cetak berupa LKS merupakan bahan pembelajaran cetak yang dikemas
dengan hanya menekankan pada latihan, tugas dan soal.
2. Lembar kerja siswa memiliki komponen dan karakteristiknys sesuai dengan
media pembelajarannya.
3. Implementasi pendekatan ketrampilan proses menggunakan LKS mampu
memberikan hasil belajar yang lebih baik, terlebih lagi jika media cetak seperti
LKS dipadukan dengan media-media pembelajaran lain yang menunjang.
4. Media LKS memiliki kelebihan dan kekurangan. Tetapi kekurangan itu dapat
diatasi oleh seorang guru meskipun tidak sepenuhnya teratasi.
5. Penerapan pendekatan ketrampilan proses pada mata pelajaran terbukti lebih
meningkatkan hasil belajar siswa serta lebih membekali siswa dengan sejumlah
ketrampilan proses belajar, sehingga akan lebih meningkatkan aspek nilai afektif
siswa selama pembelajaran berlangsung.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini diharapkan dapat menjadi panduan dalam
menggunakan lembar kerja siswa. Disamping itu guru hendaknya mampu
menciptakan kreatifitas dalam pembelajaran, sehingga pelajaran akuntansi
menjadi lebih menyenangkan serta mampu meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar.
DAFTAR PUSTAKA
Usman, Moh Uzer dan Lilis setyawati. 1993. Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV Rajawali.
Dhari, HM. dan Dharyono, AP. 1988. Perangkat Pembelajaran. Malang:
Depdikbud.
Sungkono dkk. 2009. Pengembangan Bahan Ajar. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta.
Siddiq, M. Djauhar, dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembalajaran SD. Jakarta.

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.


Darliana. 1991. Metode Pembelajaran Ketrampilan Proses. Jakarta: Depdikbud.

Vous aimerez peut-être aussi